BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen karena terdapat suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

1 atm selama 15 menit

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus Uji potensi

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa populasi mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. Mikrobiologi Tanah dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbiumbian

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAHAN DAN METODE. Hrp -, IAA +, BPF Hrp -, IAA + + , BPF Hrp. , BPF Hrp -, IAA +, BPF + Hrp. , BPF Hrp. , BPF Hrp. Penambat Nitrogen Penambat Nitrogen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

komersial, pupuk SP 36, pupuk KCl, NaCl, Mannitol, K 2 HPO 4, MgSO 4.7H 2 O,

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

Teknik Isolasi Bakteri

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

III.METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan dua variabel yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UNY selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017. C. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian Populasi dari penelitian meliputi semua isolat bakteri termofilik yang diisolasi dari Sungai Gendol pasca erupsi Merapi 2010 yang ada di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UNY. b. Sampel Penelitian Sampel penelitian yaitu 3 isolat bakteri pelarut fosfat termofilik terpilih yang terdiri atas isolat D75, D92 dan D110a yang diisolasi dari Sungai Gendol pasca erupsi Merapi. D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Bebas a. Jenis Isolat bakteri 1) D75 2) D92 29

3) D110a b. Sumber Fosfat 1) Organik : guano fosfat dan fosfat alam 2) Anorganik : trikalsium fosfat dan amonium hidrogenfosfat 2. Terikat a. Pertumbuhan bakteri b. Kadar fosfat terlarut E. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan antara lain: Autoclave (All American no.25x), botol kultur, erlenmeyer (Pyrex), beakerglass (Pyrex), hot plate, inkubator (EYELA SU-600N), jarum ose, kamera (Polytron), kulkas (Samsung), Laminar Air Flow (SHIMADZU), lampu spiritus, magnetic stirrer, mikropipet (SOCOREX), oven (UCHIDA IST-150D), tabung reaksi (Pyrex), pipet ukur, timbangan analitik (AND HF-300), sentrifus, spektrofotometer UV-Vis Genesys 10S, labu takar, vorteks, tabung cuvet, botol kultur, tabung ependorf, labu ukur, ph meter, termometer, kertas payung, tissue gulung, kapas, kain kassa, kertas label, rak tabung reaksi, korek api, aluminium foil, plastik, dan plastic wrap. 2. Bahan Bahan yang digunakan antara lain: 3 Isolat bakteri termofilik terpilih yaitu D75, D92, dan D110a (Gambar 20), fosfat organik berupa pupuk pupuk guano fosfat dan fosfat alam yang berasal dari Goa Lawa Ponjong 30

Gunungkidul, fosfat anorganik berupa trikalsium fosfat (Ca3(PO4)2) dan amonium hidrogenfosfat ((NH4)2HPO4)), alkohol 70%, NaCl, KCl, MgSO4.7H2O, MnSO4.7H2O, FeSO4.7H2O, glukosa, yeast ekstrak, akuades, Media Nutrient Agar (NA), Media Nutrient Broth (NB), H2SO4, (K(SbO)C4H4O6.1/2H2O), amonium molibdat ((NH4)6Mo7O24.4H2O), asam askorbat, dan kalium hidrogenfosfat (KH2PO4). F. Cara Perlakuan 1. Pembuatan Media Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media untuk peremajaan yaitu Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB), dan media dengan variasi sumber fosfat sebagai media pertumbuhan BPF untuk pengujian fosfat terlarut serta pengukuran pertumbuhan. a. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Media NA (Oxoid) sebanyak 28 gram dilarutkan ke dalam 1 liter akuades, kemudian diaduk dan dipanaskan menggunakan magnetic stirrer, setelah itu dimasukkan ke tabung reaksi ditutup menggunakan kapas kemudian disterilkan dengan autoclave dengan suhu 121 ºC selama 15 menit. b. Pembuatan Media Nutrient Broth (NB) Media NB (Oxoid) sebanyak 14 gram dilarutkan ke dalam 1 liter akuades kemudian diaduk dan dipanaskan menggunakan magnetic stirrer, kemudian media dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditutuo 31

menggunakan kapas, setelah itu disterilkan dengan autoclave dengan suhu 121 ºC selama 15 menit. c. Pembuatan Media Perlakuan Pembuatan media pikovskaya menggunakan guano fosfat, fosfat alam, trikalsium fosfat (Ca3(PO4)2) atau amonium hidrogenfosfat ((NH4)2HPO4) sebanyak 5 gram, NaCl sebanyak 0,2 gram, KCl sebanyak 0,2 gram, MgSO4.7H2O sebanyak 0,19 gram, MnSO4.7H2O sebanyak 2,5 mg, FeSO4.7H2O sebanyak 2.5 mg, (NH4)2SO4 sebanyak 0,5 gram, glukosa sebanyak 10 gram, dan yeast ekstrak sebanyak 0,5 gram dilarutkan ke dalam 1 liter air akuades. Kemudian diaduk dan dipanaskan menggunakan magnetic stirrer, setelah itu disterilkan dengan autoclave dengan suhu 121ºC selama 15 menit. 2. Peremajaan Isolat Bakteri Pelarut Fosfat Peremajaan isolat bakteri termofilik dimaksudkan untuk memperoleh bakteri aktif tumbuh. Kultur murni bakteri termofilik sebanyak 3 isolat yang menjadi sampel penelitian, diremajakan kembali dengan ditumbuhkan pada media Nutrient Agar (NA) miring. Masingmasing isolat diambil sebanyak 1 ose secara aseptik, kemudian ditumbuhkan dalam media NA plate miring dengan metode gores (Gambar 19). Diinkubasi pada suhu 55 ºC selama 24 jam hingga bakteri tumbuh. Bakteri yang sudah tumbuh selanjutnya ditumbuhkan pada media Nutrient Broth (NB). 32

3. Persiapan Inokulum Tiga isolat bakteri pelarut fosfat yang sebelumnya ditumbuhkan pada media NA, diambil masing-masing 1 ose kemudian diinokulasikan ke dalam media NB. Bakteri pada media NB dishaking 100rpm dan suhu 55 ºC dan diinkubasi selama 14 jam. Setelah tumbuh, diukur nilai optical density sampai menunjukkan nilai absorbansi 1 (Gambar 21). Bakteri pelarut fosfat yang telah memiliki OD bernilai 1 kemudian ditumbuhkan pada media pikovskaya dengan variasi media dengan masing-masing isolat diambil sebanyak 10 ml dari media NB secara aseptik, kemudian ditumbuhkan dalam botol kultur yang berisi media perlakuan 60 ml (Gambar 22) lalu diinkubasi pada suhu 55 o C selama 48 jam hingga bakteri tumbuh. Bakteri yang sudah tumbuh selanjutnya diukur pertumbuhan dan kadar fosfat terlarutnya. 4. Pengukuran Pertumbuhan Bakteri Pelarut Fosfat (Optical Density (OD)) Pertumbuhan bakteri pelarut fosfat diukur kekeruhannya dengan mengambil sampel sebanyak 1 ml diencerkan dengan 2 ml air destilasi lalu dispektrofotometer dengan panjang gelombang 600 nm (Gambar 23). 5. Pembuatan Larutan Standar Fosfat Dipipet 0 ml; 0.5 ml; 1 ml; 2 ml; 2.5 ml larutan baku fosfat yang mengandung 10 ppm dan masukan masing-masing kedalam labu ukur 25 ml. Selanjutnya ditambahkan air suling sampai tepat pada tanda 33

tera kemudian dihomogenkan sehingga diperoleh kadar fosfat 0,0 ppm; 0,2 ppm; 0,4 ppm; 0,8 ppm dan 1,0 ppm. 6. Uji Pelarutan PO4 pada Media Cair Bakteri yang sudah tumbuh pada media perlakuan (Gambar 25) kemudian diuji pelarutan fosfat dengan pembuatan reagen meliputi (Sianturi, 2010: 10): a. Pembuatan Larutan A: Asam sulfat (H2SO4) 5N sebanyak 14 ml diencerkan dalam dengan aquades, sehingga volumenya menjadi 100 ml b. Pembuatan Larutan B: (K(SbO)C4H4O6.1/2H2O) sebanyak 0,324 gram dilarutkan dalam akuades, sehingga volumenya menjadi 100 ml c. Pembuatan Larutan C: (NH4)2Mo7O24 sebanyak 4 gram dilarutkan dalam akuades, sehingga volumenya menjadi 100 ml d. Pembuatan Larutan D: Dilarutkan 1,76 g Asam askorbat dalam akuades, sehingga volumenya menjadi 100 ml Kemudian dicampurkan reagen tersebut dengan mengambil 10 ml larutan A + 1 ml larutan B + 3 ml larutan C + 6 ml larutan D, lalu dikocok hingga homogen. Selanjutnya sebanyak 20 ml sampel disentrifus pada 1.000 rpm selama 15 menit, lalu sebanyak 5 ml supernatan diambil dan dituang ke dalam tabung reaksi, setelah itu ditambahkan 0,5 ml pereaksi P (A+B+C+D) lalu dikocok beberapa menit dan didiamkan 30 menit. Fosfat bebas diukur menggunakan 34

spektrofotometer pada panjang gelombang 880 nm (Gambar 26). Untuk standarisasi digunakan KH2PO4 yang dibuat berdasarkan ppm yang diinginkan. Penentuan kadar fosfat diketahui berdasarkan kurva baku yaitu dengan cara memplot nilai absorbans sampel terhadap konsentrasi kerja atau dengan menggunakan persamaan garis lurus yaitu: Y= a + Bx Di mana: Y = Absorbans a = Konstanta b = Koefisien regresi X = Konsentrasi (Sudjana, 1992:56). 7. Pengukuran ph Media Pengukuran ph menggunakan ph meter. Media kultur bakteri diukur phnya pada jam ke 0, 24, dan 48 jam untuk mengetahui perubahan ph media yang disebabkan aktivitas bakteri (Gambar 24). G. Teknik Analisis Data Data kuantitatif dianalisis menggunakan One Way Anova ANOVA (Analysis of Variances) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar perlakuan pada p 0.05. jika hasilnya berbeda nyata atau sangat nyata dilanjutkan uji wilayah berganda Duncan atau DMRT (Duncan s Multiple Range Test) pada taraf signifikansi 5% (taraf nyata atau taraf kesalahan 5%) untuk melihat perbedaan antar kelompok perlakuan. Analisis dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel dan software SPSS 19.0 for Windows. 35