TITIK DIDIH LARUTAN. Disusun Oleh. Kelompok B-4. Zulmijar

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat Koligatif Larutan

BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

Sulistyani M.Si

Soal dan Pembahasan. Soal dan Pembahasan Fraksi Mol. 1.Tentukan kemolalan larutan dari 0,01 mol NaOH dalam 200 gram air!

RINGKASAN MATERI PETA KONSEP KIMIA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KIMIA TERAPAN LARUTAN

L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n. Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd

I Sifat Koligatif Larutan

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

Perhatikan gambar diagram P-T berikut:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Sifat-sifat Fisis Larutan

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Rima Puspa Aryani : A1C311010

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

Sifat koligatif larutan. Pak imam

Sifat Koligatif Larutan

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan

BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN. merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.

Tetapan Ionisasi Asam 03 Desember 2014 Wiji Dwi Utami Abstrak

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

UH : SIFAT KOLIGATIF LARUTAN KODE SOAL : A

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Larutan dan Konsentrasi

SOAL REMEDIAL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PERTEMUAN VI DAN VII SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Kimia Fisika Bab 6. Kesetimbangan Fasa OLEH: RIDHAWATI, ST, MT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

TUGAS KIMIA DASAR LARUTAN

20 % w/w = 100% 26.67% x =

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II. Kesetimbangan Fasa. 22 April 2014

17 Mei 2014 Widya Kusumaningrum ( ) Laporan Penetapan Derajat Ionisasi dan Tetapan Ionisasi Asam Lemah

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

Titik Leleh dan Titik Didih

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

Revisi BAB I PENDAHULUAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

Jurnal sains kimia Vol.II No.2,2010 PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Sistem tiga komponen

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I DIAGRAM TERNER (SISTEM ZAT CAIR TIGA KOMPONEN)

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ENERGI KESETIMBANGAN FASA Sabtu, 19 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I PERCOBAAN IX ENTALPI DAN ENTROPI PELEBURAN

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

DAFTAR LAMPIRAN...xi

HUKUM RAOULT. campuran

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

OSMOSIS LATAR BELAKANG

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Kelarutan & Gejala Distribusi

bemffums.blogspot.com

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. cara. Secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

Kimia. Mari Belajar. untuk SMA-MA Kelas XII IPA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

KELARUTAN DAN GEJALA DISTRIBUSI. Oleh : Nur Aji, S.Farm., Apt

A. Pengertian larutan B. Jenis-jenis larutan C. Sifat larutan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II TETAPAN IONISASI ASAM. Selasa, 20-Mei Disusun Oleh : Yasa Esa Yasinta. Kelompok : 5. Gilang Yudha Pratama

Kelompok 2 JUWITA ARRAHMA W NOVIAN ARRADEX C SURI ANDAYANA 2 KI A TAHUN AKADEMIK 2016 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

Bandung, 02 Februari Penulis, M.HAM

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS-4)

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT

PENENTUAN BERAT MOLEKUL MELALUI METODE PENURUNAN TITIK BEKU (CRYOSCOPIC)

DERAJAT KEASAMAN (ph)

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

Larutan. Modul 1 PENDAHULUAN

MAKALAH KIMIA FISIKA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Transkripsi:

Laporan khusus Laboratorium Kimia Fisika TITIK DIDIH LARUTAN Disusun Oleh Kelompok B-4 Zulmijar 1404103010044 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2015

pes 4326 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SYIAH KUALA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jln. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam-Banda Aceh 23111 Telp 0651-51977 LEMBARAN PENGESAHAN Laporan Praktikum Kimia Fisika disusun oleh: Nama : Zulmijar NIM : 1404103010044 Judul Praktikum : Titik Didih Larutan Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat mengikuti ujian final mata kuliah Praktikum Kimia Fisika pada Laboratorium Kimia Fisika. Pembimbing Darussalam, Desember 2015 Praktikan, Dr. Nasrullah Rcl S.T, M.T NIP : 196805071997021001 Zulmijar NIM: 1404103010044 Mengetahui, Kepala Laboratorium Kimia Fisika Sofyana, S.T. M.T NIP : 19740403200011002 i

pes 4326 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SYIAH KUALA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jln. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam-Banda Aceh 23111 Telp 0651-51977 LEMBARAN PENUGASAN Percobaan : Titik Didih Larutan Kelompok : B-4 Nama/NIM : Ary Fardawi (1404103010005) Rahmadhani (1404103010027) Zulmijar (1404103010044) NaCl : 1,3% ; 3,9% NaCl + Gula : 1,3% + 1% dan 3,9% + 1% NaCl + Asam asetat : 1,3% + 1% dan 3,9% + 1% Buat dalam keadaan terbuka dan tertutup Darussalam, Desember 2015 Pembimbing, Dr. Nasrullah S.T, M.T NIP. 196805071997021001 iii

pes 4326 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SYIAH KUALA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jln. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam-Banda Aceh 23111 Telp 0651-51977 LEMBARAN DATA Percobaan : Titik Didih Larutan Kelompok : B-4 Nama/NIM : Ary Fardawi (1404103010005) Rahmadhani (1404103010027) Zulmijar (1404103010044) Tabel 1.1 Titik didih pelarut dan titik didih larutan Titik didih pelarut ( c) Metode NaCl Titik Didih Larutan ( c) NaCl + Gula NaCl + Asam Asetat 1,3% 3,9% 1,3%+1% 3,9%+1% 1,3%+1% 3,9%+1% 97 Tertutup 99,5 100,5 99,5 99,8 100,3 100,5 96 Terbuka 98 99,5 98,4 98,8 99,8 100 Darussalam, Desember 2015 Pembimbing, Dr. Nasrullah S.T, M.T NIP. 196805071997021001 iv

KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan nikmat yang besar kepada penyusun sehingga telah dapat menyelesaikan Titik Didih Larutan pada laboratorium Kimia Fisika. Tujuan dari penyusunan laporan khusus Titik Didih Larutan ini adalah untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat mengikuti ujian final mata kuliah Praktikum Kimia Fisika pada laboratorium Kimia Fisika. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada: 1. Sofyana, S.T,M.T selaku kepala laboratorium kimia fisika 2. Nasrullah RCL, S.T, M.T selaku pembimbing praktikum Titik Didih Larutan. 3. Noni Soraya selaku asisten praktikum Titik Didih Larutan 4. Ary Fardawi dan Rahmadhani selaku anggota kelompok B4 dalam praktikum pada laboratorium kimia fisika. 5. Teman-Teman Teknik Kimia 2014 Akhirnya penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, karena itu kritik dan saran dari teman-teman dan dosen pembimbing sangat diharapkan. Semoga laporan ini ada manfaatnya bagi kita semua. Amin. Darussalam, Desember 2015 Penyusun v

DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN PENGESAHAN... i LEMBARAN IZIN.... ii LEMBARAN PENUGASAN.... iii LEMBARAN DATA.... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN.... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Percobaan... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.... 2 2.1 Pengertian Titik Didih Larutan... 2 2.2 Faktor Van t Hoff... 3 2.3 Sifat Koligatif Larutan... 4 BAB III METODE PERCOBAAN... 5 3.1 Alat dan Bahan... 5 vi

3.2 Prosedur kerja... 5 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 7 4.1 Hasil Pengolahan Data... 7 4.2 Pembahasan... 8 4.2.1 Hubungan Konsentrasi Zat Terlarut Dengan Titik Didih Pada Keadaan Tertutup... 8 4.2.2 Hubungan Konsentrasi Zat Terlarut Dengan Titik Didih Pada Keadaan Terbuka... 10 BAB V KESIMPULAN... 12 DAFTAR PUSTAKA... 13 LAMPIRAN A PERHITUNGAN... 14 LAMPIRAN B GAMBAR... 25 vii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Kenaikan titik didih dan tetapan kenaikan titik didih larutan dalam keadaan tertutup... 7 Tabel 4.2 Kenaikan titik didih dan tetapan kenaikan titik didih larutan dalam keadaan terbuka... 7 viii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap titik didih pada keadaan tertutup... 9 Gambar 4.2 Pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap titik didih pada keadaan terbuka... 10 ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Titik didih adalah dimana suhu cairan mendidih, dimana tekanan udara sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang di alami cairan. Larutan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan nilai titik didih zat terlarut.pertama adalah titik didih zat terlarut lebih menguap dan yang kedua adalah zat terlarut lebih besar dari pada zat pelarutnya dan jika dipanaskan lebih dulu menguap.kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis zat terlarutnya. Dalam dunia industri, kenaikan titik didih sangat diperlukan pemahaman mengenai kenaikan titik didih.banyak kegiatan industri yang menerapkan ilmu kenaikan titik didih. Oleh karena itu penting untuk melakukan percobaan ini untuk meningkatkan pemahaman mengenal kenaikan titik didih untuk diterapkan di dunia industri. Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenisnya sama dengan tekanan diatas permukaan zat cair. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar atau tekanan di atas permukaan zat cair, mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam cairan karena tekanan uap dalam gelembung itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan bergerak ke fasa gas di atas cairan sehingga cairan itu mendidih. 1.2 Tujuan Percobaan Menentukan hubungan antara kenaikan titik didih larutan dengan berat molekul zat yang terlarut didalamnya. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Titik Didih Larutan Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Berdasarkan nilai titik didih zat terlarut, larutan dapat dibagi dua yaitu titik didih zat terlarut lebih kecil daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap O 2, NH 2, H 2 S dan alkohol didalam air.yang kedua yaitu zat terlarut lebih besar dari pada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut yang lebih dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis pelarut dan konsentrasi larutan, tidak bergantung pada jenis zat terlarutnya.untuk larutan yang sangat encer, tekanan uap zat terlarut dapat diabaikan, sehingga yang mempengaruhi titik didih larutan hanya pelarutnya. (Kamaluddin, 2008) Berlawanan dengan penurunan titik beku larutan.kenaikan titik didih larutan merupakan fenomena meningkatkan titik didih suatu pelarut disebabkan adanya zat terlarut didalam pelarut tersebut. Ini berarti bahwa titik didih pelarut akan lebih kecil jika dibandingkan dengan titik larutan. Sebagai contoh titik didih air murni adalah 100 C jika kita melarutkan gula atau garam dapur ke dalam air maka titik didihnya akan lebih dari 100 C. (Dogra, 2009). Titik didih dapat digunakan untuk memperkirakan secara tidak langsung betapa kuatnya gaya tarik antar molekul cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya lebih tinggi dan begitu juga sebaliknya bila gaya tariknya lemah maka titik didihnya rendah. Faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih adalah konsentrasi molalitas. Hasil experimen Roult menunjukkan bahwa kenaikan titik didih larutan akan semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut akan semakin besar pula. Titik didih larutan akan lebih tinggi dari 2

3 titik didih pelarut murni. Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga Kb dan zat pelarut (Fredi, 2009). Untuk menghitung perubahan titik didih larutan maka kita bisa menggunakan persamaan berikut ini: Tb = Kb. m.i... 1 sedangkan titik didih larutan dicari dengan persamaan, Tb = Tblarutan Tbpelarut... 2 dimana : Tb= penurunan titik beku larutan( Tb = titik beku larutan ( m = molalitas larutan (mol) Kb = konstanta titik beku pelarut i = Faktor Van t Hoff (Chang, 2010) Di bidang thermodinamika konstanta titik beku pelarut, Kb lebih dikenal dengan istilah Konstanta Ebulioskopik.Ebulioskopik berasal dari bahasa Yunani yang artinya mendidih. 2.2 Faktor Van t Hoff Faktor Van t Hoff (i) adalah parameter untuk mengukur seberapa besar zat terlarut berpengaruh terhadap sifat koligatif (penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik).faktor Van t Hoff dihitung dari besarnya konsentrasi sesunguhnya zat terlarut yang ada di dalam larutan dibanding dengan konsentrasi zat terlarut hasil perhitungan dari massanya. Untuk zat non elektrolit maka vaktor Van t Hoffnya adalah 1 dan nonelektrolit adalah

4 sama dengan jumlah ion yang terbentuk didalam larutan. Faktor Van t Hoff secara teori dapat dihitung dengan menggunakan rumus: i = 1 + (n-1) α)... 3 dengan α adalah derajat ionisasi zat terlarut dan n jumlah ion yang terbentuk ketika suatu zat berada didalam larutan. (Halliday,2005) 2.3 Sifat Koligatif Larutan Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit (Rahayu, 2007). Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sifat larutan non elektrolit dan elektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan non elektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion, sesuai dengan hal-hal tersebut maka sifat koligatif larutan non elektrolit lebih rendah dari pada sifat koligatif larutan elektrolit. Larutan merupakan suatu campuran yang homogen dan dapat berwujud padatan, maupun cairan. Akan tetapi larutan yang paling umum dijumpai adalah larutan cair, dimana suatu zat tertentu dilarutkan dalam pelarut berwujud cairan yang sesuai hingga konsentrasi tertentu (Sutresna, 2006).

BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Beaker gelas Termometer Hotplate Stirer 3.1.2 Bahan NaCl Gula Asam asetat Aquadest 3.2 Prosedur Kerja 3.2.1 menentukan titik didih pelarut Di cuci dan dikeringkan alat-alat yang digunakan untuk percobaan Ditimbang berat gelas beaker yang kosong Dimasukkan 100 ml air suling kedalam gelas beaker Ditimbang berat gelas beaker + air Dipanaskan gelas beaker + air dengan menggunakan hotplate dan dicatat temperatur di saat larutan mendidih sempurna Dilakukan percobaan sampai 3 kali pengulangan dan di hitung titik didih rata-rata pelarut 5

6 3.2.1 Menentukan titik didih larutan Di cuci dan dikeringkan alat-alat yang digunakan untuk percobaan Ditimbang berat gelas beaker yang kosong Dimasukkan 100 ml air suling kedalam gelas beaker Ditimbang berat gelas beaker + air Ditimbang sejumlah NaCl dan dimasukkan kedalam gelas beaker + air Dimasukka magnetic stirer kedalam gelas beaker Dipanaskan gelas beaker + air dengan menggunakan hotplate dan dicatat temperatur di saat larutan mendidih sempurna Dilakukan percobaan sampai 3 kali pengulangan dan di hitung titik didih rata-rata pelarut Di ulangi percobaan dengan NaCl + Gula dan NaCl + Asam asetat Ditentukan berat molekul NaCl, Gula, dan Asam asetat

4.1 Hasil Pengolahan Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 kenaikan titik didih dan tetapan kenaikan titik didih larutan dalam Zat terlarut NaCl NaCl + gula NaCl + Asam asetat keadaan tertutup Persen berat (%) 1.3 Tb pelarut ( c) Tb larutan ( c) Tb Aktual ( c) Tb teoritis ( c) Kb ( c/m) 99.5 2.5 2,49 5.62 3.9 100.5 3.5 3,49 2.65 1,3 + 1 99.5 2.5 2,49 50.32 97 3,9 + 1 99.8 2.8 2,8 52.12 1,3 + 1 100.3 3.3 3,26 29.3 3,9 + 1 100.5 3.5 3,5 25.82 Tabel 4.2 kenaikan titik didih dan tetapan kenaikan titik didih larutan dalam Zat terlarut NaCl Nacl + Gula NaCl + Asam asetat keadaan terbuka Persen berat (%) 1.3 Tb Pelarut ( c) Tb Larutan ( c) Tb Aktual ( c) Tb teoritis ( c) Kb ( c/m) 98 2 1,99 4,54 3.9 99,5 3.4 3,39 2.75 1,3 + 1 98,4 2.4 2,4 12,5 97 3,9 + 1 98.8 2.8 2,8 8,75 1,3 + 1 99,8 3.8 3,79 6,64 3,9 + 1 100 4 4 4,04 7

8 4.2 Pembahasan Titik didih merupakan suatu sifat yang dapat digunakan untuk memperkirakan secara tidak langsung berapa kuat nya gaya tarik menarik antar molekul dalam suatu cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat maka titik didihnya tinggi dan sebaliknya apabila gaya tarik antar molekulnya lemah titik didihnya rendah. Tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan atmosfer. Pada saat udara mempunyai tekanan 1 atm air mendidih pada suhu 100 C, tetapi jika dalam zat cair itu dilarutkan suatu zat maka tekanan uap jenuh air itu akan berkurang (Chang, 2010) Pada percobaan ini digunakan tiga sampel yang akan ditentukan titik didihnya dengan variasi persen berat. Sampel yang digunakan adalah NaCl dengan persen berat 1,3% dan 3,9%, kemudian NaCl ditambahkan gula dengan masing-masing persen berat NaCl 1,3% + Gula 1% dan NaCl 3,9% + Gula 1% dan NaCl yang ditambahkan asam asetat dengan masing-masing persen berat NaCl 1,3% + Gula 1% dan NaCl 3,9% + Gula 1%. Ketiga sampel tersebut dilarutkan dalam suatu sampel pelarut aquadest (H 2 O). Untuk menentukan titik didih larutan, sampel yang telah dilarutkan dalam 100 ml pelarut dipanaskan dengan menggunakan hotplate. Ketiga larutan tepat mendidih, temperatur nya diukur dengan menggunakan termometer. Kemudian, dicatat temperaturnya dan dilakukan hal yang sama untuk sampel yang berikutnya. 4.2.1 Hubungan Konsentrasi Zat Terlarut Dengan Titik Didih Pada Keadaan Tertutup Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non elektrolit (Rahayu, 2007).

Titik Didih (ᵒc) 9 100.6 100.4 100.2 100 99.8 99.6 99.4 99.2 99 NaCl 1,3% NaCl 3,9% NaCl 1,3% + 1% Gula NaCl 3,9% + 1% Gula Zat terlarut (%) NaCl 1,3% + 1% Asam asetat NaCl 3,9% + 1% Asam asetat Gambar 4.1 pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap titik didih pada keadaan tertutup Dapat dilihat pada Gambar 2.1 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka titik didihnya juga semakin tinggi. Data yang diperoleh bahwa pada konsentrasi lebih tinggi memiliki titik didih yang tinggi juga. Pada keadaan tertutup diperoleh titik didih air sebesar 97,5 C, larutan NaCl 1,3% dan 3,9% masing-masing titik didihnya 99,5 C dan 100,5 C, larutan NaCl ditambahkan gula (1,3% + 1%) dan (3,9% + 1%) diperoleh titik didihnya 99,5 C dan 99,8 C dan larutan NaCl ditambahkan Asam Asetat (1,3% + 1%) dan (3,9% + 1%) diperoleh titik didihnya 100,3 C dan 100,5 C. Titik didih tertinggi terdapat pada larutan 3,9% NaCl + 1% Asam Asetat dengan titik didih 100,5 C. Hal ini dikarenakan berat molekul yang terlarut jauh lebih besar. Sesuai teori tentang sifat koligatif larutan, dimana definisi koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, namun hanya pada partikel terlarutnya. Dan juga larutan (NaCl + Asam Asetat) memiliki faktor Van t Hoff yang lebih tinggi dari (NaCl + gula). Hal ini disebabkan karena larutan gula merupakan larutan non elektrolit yang tidak mengion sehingga tidak memiliki nilai derajat ionisasi sedangkan larutan Asam asetat merupakan larutan elektrolit yang mempunyai energy ionisasi yang menyebabkan nilai kenaikan titik didih larutan semakin besar jika dibandingkan dengan larutan gula.

Titik didih (ᵒc) 10 4.2.2 Hubungan Konsentrasi Zat Terlarut Dengan Titik Didih Pada Keadaan Terbuka Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sifat larutan non elektrolit dan elektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan non elektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion, sesuai dengan hal-hal tersebut maka sifat koligatif larutan non elektrolit lebih rendah dari pada sifat koligatif larutan elektrolit (Sutresna, 2006). 100.5 100 99.5 99 98.5 98 97.5 97 NaCl 1,3% NaCl 3,9% NaCl 1,3% + 1% Gula NaCl 3,9% + 1% Gula Zat terlarut (%) NaCl 1,3% + 1% Asam asetat NaCl 3,9% + 1% Asam asetat Gambar 4.2 pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap titik didih pada keadaan terbuka Pada Gambar 2.2 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka titik didihnya juga semakin tinggi. Percobaan pada keadaan terbuka diperoleh titik didih air sebesar 96 C, larutan NaCl 1,3% dan 3,9% masingmasing titik didihnya 98 C dan 99,5 C, larutan NaCl ditambahkan gula (1,3% + 1%) dan (3,9% + 1%) diperoleh titik didihnya 98,4 C dan 98,8 C dan larutan NaCl ditambahkan Asam Asetat (1,3% + 1%) dan (3,9% + 1%) diperoleh titik didihnya 99,8 C dan 100 C. Titik didih tertinggi terdapat pada larutan 3,9% NaCl + 1% Asam Asetat dengan titik didih 100 C. Dari gambar 2.2 juga terlihat bahwa pada larutan NaCl + Asam asetat memiliki titik lebih tinggi dibandingkan dengan

11 sampel yang lain. Akan tetapi jika di bandingkan dengan titik didih keadaan tertutup, titik didih pada keadaan terbuka lebih rendah meski dengan konsentrasi yang sama. Hasil dari praktikum didapatkan titik didih NaCl 1,3% pada keadaan tertutup yaitu 99,5 c dan pada keadaan terbuka titik didih nya sebesar 98 c, kemudian Titik didih NaCl 3,9% pada keadaan tertutup yaitu 100,5 c dan pada keadaan terbuka titik didih nya sebesar 99,5 c. Hal ini terjadi karena udara panas pada saat proses pendidihan larutan dalam keadaan tertutup akan mengalami pergerakan sehingga membuat tekanan yang ada pada udara yang terperangkap menjadi rendah dari pada tekanan yang ada pada udara bebas di luar wadah tertutup dan membuat proses pendidihan semakin cepat

BAB VI KESIMPULAN kesimpulan : Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa 1. Pada keadaan tertutup, titik didih pelarut air adalah 97 c, larutan Nacl 1,3% dan 3,9% titik didihnya 99,5 c dan 100,5 c, larutan Nacl 1,3 %+ Gula 1%dan larutan Nacl 3,9% + gula 1% memiliki titik didih masing-masing 99,5 c dan 99,8, dan larutan Nacl 1,3 %+ Asam Asetat 1% dan larutan Nacl 3,9% + Asam Asetat 1% memiliki titik didih masing-masing 100,3 c dan 100,5 c. 2. Titik didih larutan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan, Semakin tinggi konsentrasi larutan maka titik didih nya semakin tinggi 3. Titik didih larutan tertinggi pada larutan NaCl 3,9 % + asam asetat 1% dengan titik didih sebesar 100,5 c pada keadaan tertutup. Titik didih larutan pada keadaan tertutup lebih besar karena tekanan dan gaya antar molekul yang semakin besar. 4. Titik didih pada keadaan tertutup lebih tinggi dibandingkan dengan titik didih pada keadaan terbuka. 12

DAFTAR PUSTAKA Chang, Reymond. 2010. Kimia dasar. Edisi Ke Tiga Jilid 1. Jakarta : Erlangga Dogra, S.K dan S. dogra. 2009. Kimia Fisik dan Soal-Soal.Terjemahan Umar Mansyu. Jakarta : UI-Press Fredi. 2009. Titik Leleh dan Titik Didih. Bandung : Pakar Karya Halliday, R 2005. Kimia Fisika. Jilid 1. Jakarta : Erlangga Kamaluddin, A. 2005. Intisari Kimia.Yogyakarta : C.V Andi Offish Rahayu, imam. 2007. Praktis Belajar Kimia. Bandung : PT Grafindo Media Pratama Sutresna, Nana. 2006. Cerdas Belajar Kimia. Bandung : PT Grafindo Media Pratama 13

LAMPIRAN A PERHITUNGAN A.1 Menentukan Fraksi berat zat terlarut A.1.1 Fraksi berat NaCl 1,3 % A.1.2 Fraksi berat NaCl 3,9 % A.1.3 Fraksi berat NaCl 1,3 % + 1% Gula 14

15 A.1.4 Fraksi berat NaCl 3,9 % + 1% Gula A.1.5 Fraksi berat NaCl 1,3 % + 1% Asam asetat A.1.6 Fraksi berat NaCl 3,9 % + 1% Asam asetat

16 A.2 Menentukan faktor Van Hoff (i) zat terlarut A.2.1 Zat terlarut NaCl NaCl Na + + Cl - n = 2 A.2.2 Zat terlarut Asam asetat 1 % CH 3 COOH CH 3 COO - + H + n = 2 a. Mencari nilai mol asam glasial b. Mencari nilai derajat ionisasi Nilai Ka = 1,8 X

17 A.3 Menentukan Konsentrasi Larutan A.3.1 Konsentrasi larutan NaCl 1,3 % dalam 100 ml pelarut A.3.2 Konsentrasi larutan NaCl 3,9% dalam 100 ml pelarut A.3.3 Konsentrasi larutan NaCl 1,3% dan C 6 H 12 O 6 1% dalam 100 ml pelarut

18 A.3.4 Konsentrasi larutan NaCl 3,9% dan C 6 H 12 O 6 1% dalam 100 ml pelarut A.3.5 Konsentrasi larutan NaCl 1,3% + CH 3 COOH 1% dalam 100 ml pelarut A.3.6 Konsentrasi larutan NaCl 3,9% + CH 3 COOH 1% dalam 100 ml pelarut A.4 Menentukan ΔTb dan Kb Larutan A.4.1 Larutan NaCl 1,3% a. wadah tertutup

19 b. Wadah terbuka A.4.2 Larutan NaCl 3,9 % a. wadah tertutup

20 b. Wadah terbuka A.4.3 Larutan NaCl 1,3% + Gula 1% a. wadah tertutup

21 b. Wadah terbuka A.4.4 Larutan NaCl 3,9% + Gula 1% a. wadah tertutup

22 b. Wadah terbuka A.4.5 Larutan NaCl 1,3% + Asam asetat 1% a. wadah tertutup

23 b. Wadah terbuka A.4.6 Larutan NaCl 3,9 % + Asam asetat 1 % a. wadah tertutup

b. Wadah terbuka 24

Titik didih (ᵒc) Titik Didih (ᵒc) LAMPIRAN B GAMBAR 100.6 100.4 100.2 100 99.8 99.6 99.4 99.2 99 NaCl 1,3% NaCl 3,9% NaCl 1,3% + 1% Gula NaCl 3,9% + 1% Gula Zat terlarut (%) NaCl 1,3% + 1% Asam asetat NaCl 3,9% + 1% Asam asetat Gambar 4.1 pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap titik didih pada keadaan tertutup 100.5 100 99.5 99 98.5 98 97.5 97 NaCl 1,3% NaCl 3,9% NaCl 1,3% + 1% Gula NaCl 3,9% + 1% Gula Zat terlarut (%) NaCl 1,3% + 1% Asam asetat NaCl 3,9% + 1% Asam asetat Gambar 4.2 pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap titik didih pada keadaan terbuka 25