ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X DI SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Economic Education Analysis Journal

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DALAM MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMBELAJARAN KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti )

KUISIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DENGAN SPSS 15 Oleh : Hendry PENDAHULUAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN

Reliability. Case Processing Summary

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak)

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju

Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SIKLUS AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X SMKN 1 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG

DAFTAR PUSTAKA. Pemakai, Kompak, Jan-April, hal Imam Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang paling dominan dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

ECONOMICA Journal of Economic and Economic Education Vol.3 No.1 (53-63)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi)

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan


PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X ANTARA MENGGUNAKAN POST-TEST DAN TIDAK DI SMA N 1 RUMBIA. Martini*, Yarmaidi**, Rosana***

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA MEMILIH KONSENTRASI PENDIDIKAN TATA NIAGA PADA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 895

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X DI SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI Dewi Purwita Sary 1, Diliza Afrila 2 Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP UNBARI Abstrak This study aims to determine the factors of student learning difficulties on the subjects of Workshop and Entrepreneurship class X in SMK Negeri 4 Kota Jambi. The type of this research is descriptive research with quantitative approach. The result of the research shows that (1) learning disability variables are in enough category with average 3,48 and Response Achievement Level (TCR) is 69,66 and (2) There are 12 (twelve) dominant factors influencing student learning difficulties, (b) Learning Motivation, (c) Learning Habits, (d) School Climate, (e) Teacher Competence, (f) Learning Resources, (g) Intelligence, (h) Interest in Learning, ( i) Socioeconomic Parents, (j) Peer Environment, (k) Learning Environment, and (l) Community Environment. Kata Kunci : Difficulty learning PENDAHULUAN Manusia dalam kehidupannya membutuhkan pendidikan. Pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tidak terlepas dari campur tangan sektor pendidikan. Keberhasilan sektor pendidikan disuatu negara akan mempengaruhi sektor pembangunan lainnya seperti sektor ekonomi, sosial, politik, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan pendidikan mampu menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Fungsi pendidikan ini diperjelas oleh UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyatakan bahwa : 1 Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP UNBARI 2 Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP UNBARI 11

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pada dasarnya, berhasil atau tidaknya siswa dalam proses pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh faktor intelegensi saja, tetapi juga faktor kesehatan, motivasi belajar, kebiasaan belajar, minat belajar, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan sebagainya. Oleh karena itu, keberhasilan sektor pendidikan tidak terpisahkan dari keterlibatan beberapa elemen, yaitu tenaga pendidik, peserta didik, orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Masing-masing elemen pendidikan tersebut harus saling bersinergi dalam mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas. Berkualitas atau tidaknya proses pembelajaran tersebut salah satunya dapat dilihat melalui hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan fenomena yang penulis temukan di lapangan diketahui bahwa masih ada siswa yang malas dalam mengerjakan tugas, tidak tepat waktu dalam menyerahkan tugas, acuh pada saat mengikuti pelajaran, tidak bersemangat dalam belajar, lamban dalam memahami atau menguasai materi pelajaran, dan pasif ketika proses pembelajaran berlangsung. Fenomena-fenomena tersebut muncul karena siswa mengalami kesulitan belajar, sehingga pada akhirnya mempengaruhi aktivitas belajar yang dilakukannya. Daryanto (2010:2) mengemukakan bahwa Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan, Dalyono (2009:49) mengatakan bahwa Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar, baik disengaja atau tidak disengaja, disadari atau tidak disadari. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh seseorang selalu diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Sardiman (2010:26) tujuan belajar ada 3 (tiga), yaitu: 1) Untuk mendapat pengetahuan, 2) Penanaman konsep dan keterampilan, dan 3) Pembentukan sikap. 12

Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Menurut Ahmadi dan Widodo (2013:77) Kesulitan belajar adalah keadaan anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Sedangkan, Aunurrahman (2011:187) mengemukakan bahwa Kesukaran atau kesulitan belajar adalah sekelompok disorder yang mempengaruhi beberapa kemampuan akademis dan fungsional termasuk kemampuan untuk berbicara, mendengarkan, membaca, menulis, mengeja, reason, dan mengorganisasikan informasi. Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Menurut Ahmadi dan Widodo (2013:78-79) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam 2 (dua) golongan, yaitu: (1) Faktor intern yang terdiri dari faktor fisiologi, yaitu sakit, kurang sehat, dan cacat tubuh, dan faktor psikologi, yaitu intelegensi, bakat, minat, motivasi, kesehatan mental, dan tipe-tipe khusus seorang pelajar. (2) Faktor ekstern yang meliputi a) Faktor non-sosial yang terdiri dari 1) faktor keluarga : orang tua, suasana rumah atau keluarga dan keadaan ekonomi keluarga, 2) Faktor sekolah : guru, alat, kondisi gedung, kurikulum, waktu sekolah dan disiplin kurang, 3) Faktor mass media, b) Faktor sosial yang terdiri dari teman bergaul, lingkungan tetangga, dan aktivitas dalam masyarakat. Keberhasilan belajar merupakan muara dari seluruh aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Setiap guru harus berupaya secara optimal memahami berbagai faktor yang dapat meyebabkan terjadinya hambatan-hambatan dalam proses belajar dan pembelajaran. Selain itu, guru harus berupaya secara terus menerus untuk mengkaji dan mencoba berbagai bentuk pendekatan dan teknik-teknik inovatif guna mengatasi keadaan yang dapat menghambat tercapainya tujuan belajar. Dalam pelaksanaan tugas pembelajaran, guru tidak hanya berkewajiban menyajikan materi pelajaran dan mengevaluasi pekerjaan siswa, tetapi juga bertanggungjawab terhadap pelaksanaan bimbingan belajar terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Oleh karena itu, seorang guru harus mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individual maupun secara kelompok. 13

Gambar 1 Kerangka Berpikir F.1 Kesehatan Fisik F.2 Cacat Tubuh F.3 Intelegensi F.4 Minat Belajar F.5 Motivasi Belajar F.6 Orang Tua F.7 Suasana Rumah F.8 Keadaan Ekonomi Keluarga F.9 Guru F.10 Sumber Belajar F.11 Kondisi Gedung F.12 Disiplin Sekolah F.13 Media Massa F.14 Teman Bergaul F.15 Lingkungan Tetangga F.16 Aktivitas dalam Masyarakat Kesulitan Belajar (Ahmadi dan Widodo, 2013:78-79) METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang peneliti laksanakan ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2014:3) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Supranto (2004:113) mengemukakan bahwa Di dalam analisis faktor, variabel tidak dikelompokkan menjadi variabel bebas dan variabel terikat, sebaliknya sebagai penggantinya seluruh set hubungan interdependent antar variabel diteliti. Di dalam analisis faktor, teknik ini disebut dengan teknik interdependensi. Adapun variabelvariabel yang digunakan adalah kesehatan fisik (F1), cacat tubuh (F2), intelegensi (F3), minat belajar (F4), motivasi belajar (F5), orang tua (F6), suasana rumah (F7), keadaan ekonomi keluarga (F8), guru (F9), sumber belajar (F10), kondisi gedung (F11), disiplin sekolah (F12), media massa (F13), teman bergaul (F14), lingkungan tetangga (F15), dan aktivitas siswa di masyarakat (F16) Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis faktor. Menurut Idris (2010:158) Analisis faktor merupakan jenis analisis yang digunakan untuk mengenali dimensi-dimensi pokok atau keteraturan dari sebuah fenomena. Tujuan utama analisis faktor adalah untuk meringkas kandungan informasi variabel dalam jumlah yang besar menjadi sejumlah faktor yang lebih kecil. Uji KMO digunakan 14

untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Nilai yang tinggi antara 0,5 1,0 berarti analisis faktor dikatakan tepat. Sebaliknya, nilai kurang dari 0,5 berarti analisis faktor dikatakan tidak tepat. Selain itu, Uji KMO juga bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah terambil telah cukup untuk difaktorkan. Apabila nilai KMO > 0,5, maka jumlah data cukup untuk difaktorkan. Sebaliknya, apabila nilai KMO < 0,5, maka jumlah data tidak cukup untuk difaktorkan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Communalities adalah jumlah variance yang dimiliki oleh sejumlah faktor yang akan dianalisis. Semakin kecil communalities yang didapatkan, berarti semakin lemah hubungannya dengan faktor yang nantinya akan terbentuk. Sebaliknya, semakin besar communalities atau > 0,5, maka semakin kuat hubungannya dengan faktor yang nantinya akan terbentuk. Hasil communalities dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 1 Communalities Communalities Initial Extraction F1 1.000.522 F2 1.000.452 F3.2 1.000.557 F3.3 1.000.706 F4.1 1.000.797 F4.2 1.000.747 F5.1 1.000.645 F5.2 1.000.654 F5.3 1.000.704 F5.4 1.000.625 F5.5 1.000.580 F6.1 1.000.644 F6.2 1.000.599 F6.3 1.000.757 F6.4 1.000.676 F7.1 1.000.630 F7.2 1.000.564 F8.1 1.000.732 F8.2 1.000.727 F9.1 1.000.652 F9.2 1.000.640 F9.3 1.000.765 F9.4 1.000.723 F9.5 1.000.445 15

F10.1 1.000.516 F10.2 1.000.561 F10.3 1.000.565 F11.1 1.000.661 F11.2 1.000.615 F12 1.000.438 F13.1 1.000.723 F13.2 1.000.724 F13.3 1.000.659 F14.1 1.000.481 F14.2 1.000.561 F14.3 1.000.668 F15 1.000.702 F16.1 1.000.477 F16.2 1.000.648 F16.3 1.000.558 Extraction Method: Principal Component Analysis. Melalui proses factoring bisa direduksi hanya menjadi beberapa faktor yang dominan untuk membentuk faktor yang lainnya. Penentuan jumlah faktor ini didasarkan pada nilai eigenvalue di atas angka 1 (satu). Apabila eigenvalue di bawah nilai 1 (satu), maka faktor tersebut tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Penentuan jumlah faktor ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2 Total Variance Explained Component Total Initial Eigenvalues % of Variance Total Variance Explained Cumulative % Total Extraction Sums of Squared Loadings % of Variance Cumulative % Total Rotation Sums of Squared Loadings % of Variance Cumulative % 1 7.945 19.863 19.863 7.945 19.863 19.863 3.003 7.509 7.509 2 2.633 6.582 26.445 2.633 6.582 26.445 2.736 6.839 14.348 3 2.171 5.428 31.873 2.171 5.428 31.873 2.615 6.537 20.885 ⁴ 1.939 4.848 36.722 1.939 4.848 36.722 2.258 5.645 26.529 5 1.856 4.640 41.362 1.856 4.640 41.362 2.256 5.641 32.171 6 1.448 3.620 44.982 1.448 3.620 44.982 2.021 5.053 37.223 7 1.373 3.433 48.415 1.373 3.433 48.415 1.946 4.864 42.088 8 1.254 3.136 51.550 1.254 3.136 51.550 1.867 4.666 46.754 9 1.228 3.069 54.620 1.228 3.069 54.620 1.832 4.581 51.334 10 1.138 2.845 57.465 1.138 2.845 57.465 1.770 4.425 55.760 11 1.100 2.750 60.214 1.100 2.750 60.214 1.501 3.754 59.513 12 1.011 2.528 62.743 1.011 2.528 62.743 1.292 3.230 62.743 13.985 2.463 65.206 16

14.925 2.314 67.520 15.871 2.176 69.696 16.828 2.070 71.766 17.789 1.973 73.739 18.772 1.930 75.669 19.727 1.818 77.487 20.705 1.762 79.249 21.700 1.750 80.999 22.662 1.655 82.654 23.620 1.550 84.204 24.600 1.500 85.704 25.549 1.372 87.076 26.507 1.268 88.344 27.494 1.236 89.580 28.453 1.132 90.713 29.444 1.110 91.823 30.416 1.039 92.862 31.385.961 93.823 32.373.932 94.755 33.339.848 95.603 34.303.758 96.361 35.302.756 97.117 36.292.731 97.848 37.265.662 98.510 38.239.597 99.107 39.189.472 99.579 40.169.421 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Tahap mereduksi terhadap faktor yang akan dianalisis dapat dilihat pada KMO and Bartletts s Test serta matriks korelasinya. Setelah dilakukan pengujian ulang pada tahap reduction, maka diketahui bahwa nilai KMO-MSA mengalami peningkatan menjadi 0,798. Hal ini terlihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3 KMO and Bartlett s Test KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..798 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 2.967E3 Df 780 Sig..000 17

PENUTUP Kesimpulan 1. Variabel kesulitan belajar berada pada kategori cukup dengan rata-rata 3,48 dan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 69,66. 2. Terdapat 12 (dua belas) faktor dominan yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa, yaitu peran orang tua, motivasi belajar, kebiasaan belajar, iklim sekolah, kompetensi guru, sumber belajar, intelegensi, minat belajar, sosial ekonomi orang tua, lingkungan teman sebaya, lingkungan belajar, dan lingkungan masyarakat. Saran 1. Siswa hendaknya mempunyai rasa percaya diri dan rasa optimis yang tinggi dalam proses pembelajaran, sehingga apapun bentuk kesulitan belajar yang dihadapi dapat disikapi dengan positif. 2. Guru hendaknya memberikan bimbingan dan perhatian khusus terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, sehingga peningkatan hasil belajar dapat tercapai. 3. Orang tua hendaknya mengawasi dan mengontrol proses belajar anak di rumah, melengkapi fasilitas belajar anak di rumah, sehingga ketika anak mengalami kesulitan belajar, orang tua dapat memberikan penanganan yang optimal. 4. Sekolah hendaknya mempunyai ruangan Bimbingan dan Konseling beserta tenaga konselor yang profesional, sehingga dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Dalyono, 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung : CV. Yrama Widya. Idris. 2010. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif Dengan Program SPSS. Padang : UNP. 18

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers. Supranto. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003). Jakarta: Sinar Grafika. 19