Hormon Replacement Therapy

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia mulai dalam kandungan sampai mati tampaklah. perkembangan, sedangkan pada akhirnya perubahan itu menjadi kearah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, proses penuaan merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB I PENDAHULUAN. insiden penyakit degeneratif di tiap negara. Selain itu, meningkatnya usia harapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu kedokteran anti penuaan (KAP) atau Anti-Aging

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENGANTAR. karena itu jumlah wanita lebih banyak daripada pria, dan wanita akan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

No. Responden: B. Data Khusus Responden

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat yaitu A,H,C,dan D. PMS A (Anxiety) ditandai dengan gejala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

SATUAN ACARA PENGAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak

PENDAHULUAN Latar Belakang

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER

Kontrasepsi Hormonal (PIL)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. menopause. Jumlah populasi wanita usia 50 tahun ke atas diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

PELAYANAN KB DALAM RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama hari, 3-6 hari adalah waktu keluarnya darah menstruasi. perdarahan bercak atau spotting (Baziad, 2008).

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

BAB V PEMBAHASAN. A. Lama Penggunaan KB IUD dan Kejadian Keputihan. 1 tahun masing-masing adalah sebanyak 15 responden (50%), sehingga total

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008).

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

ABSTRAK PROBLEMATIKA MENOPAUSE DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN TERAPI SULLH HORMON ( STUDI PUSTAKA )

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah 12 bulan tanpa periode menstruasi. Rata-rata menopause natural terjadi 51,4

BAB III METODE PENELITIAN. A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan : Obstetri dan Ginekologi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon akif estrogen/progesin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon akif.

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

PENDAHULUAN Latar Belakang

AACE Mengeluarkan Panduan untuk Terapi Hormon Menopause

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur,

Transkripsi:

Hormon Replacement Therapy A. Latar Belakang Menopause merupakan suatu kondisi dimana seorang wanita tidak lagi mendapatkan haid yang disebabkan oleh menurunnya kadar estrogen. Ini adalah fase transisi besar bagi sebagian wanita yang menyangkut gejala fisik dan psikologis.usia rata-rata menopause wanita adalah 51 tahun saat ini diperkirakan bahwa wanita akan melalui 1/3 akhir masa hidupnya pada saat atau pasca menopause. Keluhan utama adalah berupa : hot flash, berkeringat malam hari, gangguan tidur, vagina kering ( yang menyebabkan dispareunia atau nyeri saat sanggama ), serangan infeksi jamur berulang, infeksi saluran kemih, gangguan daya ingat, depresi, gangguan perasaan ( mood swing ), sensitif, kesulitan dalam memusatkan perhatian dan penurunan hasrat seksual (libido). Untuk dapat mengatasi keluhan saat menopause, pasien menopause dapat menggunakan terapi penggantihormon (Hormon Replacement Therapy), selain itu ada pula alternatif lain yang bisa dilakukan. Terapi hormonal pengganti adalah terapi kombinasi estrogen dan progestin yang dalam jangka pendek digunakan untuk mengurangi keluhan fisik dan psikologik dari menopause. Rumusan Masalah 1. Apakah definisi dari terapi sulih hormon, indikasi dan kontraindikasi, pembagian, jenis dan dosis pemberian, efek samping serta tata laksana efek samping tersebut? 2. Apakah definisi dari Firoestrogen, makanan kaya akan fitoestrogen serta senyawa fitoestrogen? Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari terapi sulih hormon, indikasi dan kontraindikasi, pembagian, jenis dan dosis pemberian, efek samping serta tata laksana efek samping tersebut. 2. Untuk mengetahui definisi dari Firoestrogen, makanan kaya akan fitoestrogen serta senyawa fitoestrogen B. PENGERTIAN HORMON REPLACEMENT THERAPY Terapi penggantian hormon, Hormon Replacement Therapy (HRT) adalah suatu sistem pengobatan medis untuk operasi menopause, perimenopause dan tingkat yang lebih rendah postmenopause wanita. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa perawatan dapat mencegah ketidaknyamanan yang disebabkan oleh sirkulasi berkurang estrogen dan progesteronhormon. Ini melibatkan penggunaan satu atau lebih suatu kelompok obat yang dirancang untuk meningkatkan kadar hormon buatan. Jenis utama dari hormon estrogen yang terlibat, progesteron atau progestin, dan kadang-kadangtestosteron. Hal ini sering disebut sebagai "pengobatan" daripada terapi. Terapi hormonal pengganti merupakan terapi kombinasi estrogen dan progestin yang dalam jangka pendek digunakan untuk mengurangi keluhan fisik dan psikologik dari menopause.

Penggunaan terapi hormonal pengganti jangka panjang dilakukan atas dasar anggapan bahwa tindakan itu dapat mencegahpenyakit jantung dan osteoporosis. Pada kenyataannya, hasil penelitian terakhir yang dilakukan dengan rancang penelitian yang baik memperlihatkan bukti bahwa bahwa penggunaan kombinasi estrogen dan progestin secara bermakna dapatmeningkatkan resiko keganasan payudara, stroke dan serangan jantung. Penggunaan Terapi Sulih Hormon & Efek Yang Ditimbulkannya Pada menopause, yang dialami oleh wanita pada usia 40-an atau awal 50-an, secara berangsur-angsur ovarie berhenti menghasilkan estrogen, menyebabkan penurunan tingkat estrogen di dalam darah. Setelah lewat beberapa tahun, estrogen ini tidak lagi diproduksi yang menyebabkanberbagai, perubahan dalam organ tubuh termasuk vagina, rahim, kandung kemih, saluran kemih,payudara, tulang, hati, pembuluh darah, dan otak. Permasalahannya sekarang adalah untuk menentukan apakah HRT harus diberikan secara rutin atau berkala pada wanita menopause berisiko terhadap osteoporosis dan kardiovaskuler. Sudah terbukti bahwa estrogen dapat mencegah osteoporosis pada menopause. Sebenarnya proses osteoporosis mulai berlangsung beberapa tahun sebelum menopause, ketika kadar estrogen dalam darah mulai berkurang yaitu umur 40-50 tahun yang ditandai dengan gangguan haid. Dari hasil penelitian diketahui 10% kandungan mineral pada tulang wanita tersebut telah menurun disbanding wanita yang haidnya masih teratur, dengan demikian dianjurkan supaya HRT sudah dimulai 4-5 tahun sebelum menopause, bila gangguan jangka panjang seperti osteoporosis dan penyakit kardiovaskuler hendak dicegah. Terapi ini harus berlangsung bertahun-tahun yaitu 10-15 tahun sesudah menopause bahkan ada yang mengajnurkan seumur hidup, karena dapat disangsikan daya cegah estrogen akan menghilangkan bila substitusinya dihentikan dan proses pengeroposan tulang yang akan dilanjutkan. Adapun strategi yang dilakukan sebagai berikut. 1. Terapi selama 2-3 tahun untuk menghilangkan gejala akut, sesudah itu dihentikan. Bila gejala kembali kambuh terapi diulang dan diteruskan sampai tidak berulang lagi di bawah pengawasan dokter. 2. Terapi jangka panjang paling sedikit selama 5 tahun mungkin sampai 10-15 tahun ditujukan untuk mencegah gejala menahun menopause seperti osteoporosis dan penyakit jantung koroner. 3. Untuk menghindari timbul kembali symptom yang akut, penghentian terapi dilakukan secara bertahap yaitu dengan menurunkan dosisnya. Kontra indikasi HRT : Mutlak : tromboemoloisme (thrombosis), anemia sel sabit, penyakit serebro, hipertensi berat, uji fungsi hati setelah hepatitis abnormal, gangguan enzim. Relatif : penyakit kardiovaskuler, DM, penyakit ginjal, TBC, kanker payudara, fibroadenasis, caendometrium, migraine dan epilepsy. Efek samping umum HRT : Mual, sakit kepala, perdarahan, depresi, perubahan emosi, nyeri tekanan pada payudara, perut kembung, siklus menstruasi yang berkepanjangan, kegagalan untuk mengurangi gejala-gejala. Efek samping HRT (estrogen) adalah kanker payudara, kanker endometrium, tromboplebitis, perdarahan bercak.

Petunjuk praktis penggunaan HRT Setiap perempuan adalah unik. Ada yang secara alami mempunyai kadar hormon estrogen tinggi dalam darahnya, ada pula yang rendah. Pemeriksaan kadar hormon dapat mendeteksi masalah ini. Semua wanita yang akan menggunakan pengobatan HRT harus memahami dan mengerti bahwa pemberian HRT bukan untuk memperlambat menopause melainkan untuk mengurangi atau mencegah keluhan atau penyakit akibat kekurangan estrogen. Adapun wanita-wanita yang direkomendasikan untuk diberi HRT adalah : 1. Semua wanita klimaterik, tanpa kecuali yang ingin menggunakan HRT untuk pencegahan (meskipun tanpa keluhan) 2. Semua wanita yang memiliki risiko penyakit kardiovaskuler dan osteoporosis 3. Semua wanita dengan keluhan klimaterik Penggunaan HRT sebagi pencegahan baru akan memiliki khasiat setelah 5 tahun. Anamnesis yang dilakukan dengan baik dapat mempermudah dalam menegakkan diagnosis, indikasi serta dapat memberikan informasi tentang risiko dan adanya kontraindikasi. untuk dapat menilai keluhan klimaterik dapat digunakan Menopause Rating Scale (MRS) dari green yang biasa dikenal dengan skala klimaterik green. Skala ini dapat mengukur 3 kelompok keluhan yaitu : 1. Keluhan psikologis berupa jantung berdebar, perasaan tegang atau tekanan, sulit tidur, mudah tersingung, mudah panic, sulit berkonsentrasi, mudah lelah, hilang minat pada banyak hal, perasaan tidak bahagia, dan mudah menangis. 2. Keluhan somatic berupa perasaan pusing, badan terasa tertekan, sebagaian tubuh terasa tertusuk duri, sakit kepala nyeri otot atau persendian tangan atau kaki terasa gatal, dan kesulitan bernafas. 3. Keluhan vasomotor, berupa gejolak panass (hot flushes) dan berkeringat di malam hari. Tiap-tiap keluhan dinilai derajatnya sesuai dengan ringan beratnya keluhan dengan memakai 4 tolak ukur skala nilai yaitu: 1. Nilai 0 (tidak ada) : Bila tidak ada keluhan sama sekali 2. Nilai 1 (sedikit) : Bila keluhan yang timbul sekali-kali dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. 3. Nilai 2 (sedang) : Bila keluhan sering timbul tetapi belum mengganggu aktivitas sehari-hari 4. Nilai 3 (berat) : Bila keluhan sering timbul dan sudah mengganggu aktivitas seharihari

Keputusan Untuk menggunakan HRT Untuk meningkatkan kepatuhan wanita dalam HRT, mereka perlu dijelaskan tentang untung dan ruginya, serta berikan waktu pada wanita tersebut untuk mengambil keputusan dalam penggunaan HRT. Ada beberapa hal yang harus dijelaskan dan dipantau kepada seorang wanita sebelum diberikan HRT yaitu : 1. Pemeriksaan fisik lengkap termasuk laboratorium disamping anamnesis umum dan khusus mengenai organ reproduksi 2. Jelaskan efek samping dari HRT seperti perdarahan peningkatan berat badan, dan kemungkinan terjadinya kanker payudara. 3. Jelaskan cara pemakaian atau cara pemberian seperti tablet, krem,plester, injeksi serta susuk. 4. Khasiat pengobatan umumnya baru terlihat >6 bulan dan apabila belum terlihat khasiat yang diinginkan, maka dosis obat perlu dinaikkan. 5. pada tahp awal HRT diberrikan 5 tahun dulu dan jika dianggap perlu pengobatan dapat dilanjutkan 6. Pemeriksaan rutin setiap 6 bulan, dan setiap 1-2 tahun perrlu dilakukan mamografi serta pap smear setiap 6 bulan Konseling yang efektif pada penggunaan HRT Hubungan antara bidan dan klien dalam pemberian informasi tentang HRT sangatlah penting, karena sampai saat ini masalah menopause masih sampai kontroversi, dimana klien masih merasa takut menggunakan pengobatan hormone. Klien mendapatkan informasi tentang menopause dan pengobatan hormon. Klien mendapat informasi tentang menopause dan pengobatan hormone kebanyakan dari teman, keluarga, dan media. Informasi tersebut justru menambah kebingungan mereka. Informasi dari tenaga kesehatan sangatlah mereka butuhkan dan bagi tenaga kesehatan hendaknya meluangkan waktu untuk dapat memberikan informasi tersebut dengan benar. adapun tujuan dari konseling secara obyektif yaitu : 1. Memberitahukan klien bahwa HRT dapat mengurangi atau mengatasi keluhan pada saat menopause 2. Dapat mencegah dampak kekurangan estrogen dalam jangka waktu yang panjang 3. Dapat meningkatkan kualitas hidup Kunci keberhasilan konseling pada HRT adalah bagaimana konseling tersebut dapat berkesinambungan dan tidak hanya sekali pertemuan saja. Apabila klien telah menggunakan HRT konseling dapat dimanfaatkan untuk menanyakan dampak serta efek samping yang dialami oleh klien. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam konseling berkesinambungan yaitu : 1. Menanyakan keluhan dapat teratasi atau tidak 2. Memperhatikan tentang efek samping yang dialami oleh klien 3. Melakukan evaluasi terhadap klien 4. Bila perlu ganti pengobatan 5. Mendiskusikan lamanya pengobatan 6. Memberikan materi pendidikan yang mudah dimengerti 7. Tujuan informasi yang baru, bila memang ada

KESIMPULAN Banyak wanita yang hanya mendapat terapi hormone estrogen saja atau estrogen dan progesterone untuk mengatasi gejala yang menyertai menopause. Pemberian hormone ini juga diharapkan dapat mengurangi resiko osteoporosis dan penyakit jantung. Pemberian hormone pada wanita bertujuan untuk mengembalikan keadaan hormonal seperti saat premenopouse. Saran o Penulis menyarankan kepada para pembaca untuk memahami isi dari makalah ini agar dapat bermanfaat dengan buku-buku lain yang membahas terapi sulih hormon dan fitoestrogen secara lebih mendalam.untuk menentukan dan mengambl keputusan secara tepat. o Penulis menyarankan bagi mahasiswa kesehatan untuk menambah literatur bacaannya

DAFTAR PUSTAKA http://www.indonesiaindonesia.com/f/13836-penggunaan-hormonereplacement-therapy/ http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org http://www.pusatdunia.com/pusat-tips-trik/kesehatan/terapi-penggantianhormon-hrt-bisa-menyebabkan-kanker.html http://juliuskurnia.wordpress.com/2008/04/23/terapi-hormon-untuk-wanitamenopause/

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongannya kami dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul HORMONE REPLACEMENT THERAPY. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan proyek ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kitabersama. Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama. Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Tim Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGATAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB II ISI Pengertian HRT Penggunaan dan Efek Keputusan Menggunakan HRT Konseling yang Efektif BAB III PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH TENTANG HRT (HORMONE REPLACEMENT THERAPY) O L E H KELOMPOK VI ELISA NOVARIA NAINGGOLAN ANNA PANGARIBUAN JENNI SIBARANI YENI FITASARI MRP JULYARTI PANDIANGAN JUNI MARIA MALAU MONIKA F TOBING ARLINA PANDIANGAN NOVALIA TRIELPIANI HUTASOIT DOSEN : HONG LIANTA JURUSAN DIII KEBIDANAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN 2014