ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISA HASIL. yang digunakan untuk meramalkan keadaan yang akan datang memiliki. penyimpangan atau kesalahan dari keadaan aslinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Indentifikasi Pola Permintaan Data Historis 2011 dan Perhitungan Model

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB 1 PENDAHULUAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEBUTUHAN LPG 3 KG DI KECAMATAN TANAH SAREAL KOTA BOGOR

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam perkembangan ekonomi dewasa saat ini dunia usaha tumbuh dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

3 BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha pada sektor manufaktur saat ini telah

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP.

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dengan tetap mempertahankan dari segi yang menguntungkan bagi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) Lot for Lot. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

KATA PENGANTAR. Malang, Mei Penyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL PANEL LISTRIK UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA (STUDY KASUS DI PT.TEKNIK TADAKARA SUMBERKARYA) ABSTRACT

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI. Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE)

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA PENERAPAN TEKNIK LOT SIZING DALAM UPAYA MENGENDALIKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. PAKINDO JAYA PERKASA

berhati-hati dalam melakukan perencanaan agar tidak terjadi kekosongan stok akan bahan baku dan produk jadi. Salah satu kesalahan perencanaan yang dil

Manajemen Persediaan KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN. Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

Transkripsi:

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL BAHAN BAKU PEMBUAT QUBAH MASJID UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA (STUDY KASUS CV HKG LAMONGAN) Irvan Adhitama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus Surabaya Email : Nunggakresnanti20@gmail.com ABSTRAK Pada umumnya perusahaan yang dalam kegiatanya menyangkut material atau bahan baku untuk menghasilkan prouk tertentu maka masalah material atau bahan baku merupakan masalah pokok yang perlu diperhatikan disamping masalah lainya. Hal ini erat kaitanya antara material atau bahan baku dengan aktivitas serta kontinuitas produksi yang ada pada suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. CV. HKG adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi kubah, pada produk kubah tersebut sering terjadi masalah pada penyediaan bahan baku target produksi tidak tercapai. Untuk mengatasi masalah yang terjadi maka perlu dilakukan perencanaan kebutuhan material yang dalam penerapanya di awali dengan melakukan peramalan terhadap jumlah penjualan atau demand untuk waktu yang akan datang, adapun metode yang digunakan adalah Moving average, Weight moving average, Eksponential smooting dari ketiga metode yang terpilih adalah metode Eksponential smooting karena memiliki nilai MAD terkecil. Adapun data yang diperlukan dalam perencanaan kebutuhan material bahan baku dan data data biaya akibat adanya persediaan material. Dalam melakukan perbandingan biaya dilakukan empat teknik lot size yaitu L4L (lot for lot), FOQ (Fixed Order Quantity), EOQ (Economic Order Quantity). Dari ketiga metode ini maka diambil lot size yang menghasilkan total biaya terkecil. 1.1 Latar Belakang Proses produksi merupakan kegiatan inti dari suatu perusahaan mnufaktur. Dalam proses produksi, suatu perusahaan di tuntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas yang sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk mengadakan kegiatan produksi, maka harus tersedia bahan baku yang baik dan sesuai dengan kebutuhan produksi perusahaan. Oleh karena itu penentuan persediaan bahan baku secara efektif dan efisien merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu proses produksi. peningkatan yang pesat tersebut tidak lepas dari tingginya permintaan konsumen terhadap produk-produk tersebut, dengan adanya permintaan akan produk-produk tersebut perusahaan harus menjaga kelancaran proses produksi, kelancaran proses produksi tidak lepas dari adanya ketersediaan bahan baku yang juga memiliki pernan

yang sanggat penting terhadap kelancaran suatu produksi, jika tidak adanya stock bahan baku, produksi akan terhenti dan akan berdampak pada keterlambatan pesanan konsumen. Tetapi jika bahan baku memiliki stock yang terlalu banyak juga akan membuat perusahaan mengalami kerugian, karena biaya investasi penyimpanan bahan baku tersebut. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka perumusan permasalahanya adalah bagaimana merencanakan kebutuhan material bahan baku kubah masjid di cv HKG. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk melakukan perencanaan kebutuhan material bahan baku. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi peneliti Sebagai pengalaman praktik dalam menganalisis suatu masalah yang ada secara ilmiah. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan untuk penentuan kebijakan perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan untuk mencapai tujuan perusahaan yang optimal. 3. Bagi Pembaca Sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan umumnya dan tambhan pengetahuan tentang arti dan pentingnya sistem perencanaan bahan baku terhadap kelancaran proses produksi. 1.5 Batasan Penelitian Untuk menghindari segala penyimpangan dalam penulisan karya tulis ini yang dapat membiaskan permasalahan yang diangkat serta dalam pengumpulan data dapat tepat mengenai sasaran maka harus dilakukan pembatasan masalah yang ada yaitu: 1. Produk yang dianalisis dan perencanaan bahan baku untuk pembuata kubah berdiamete 5x5 2. Pengambilan data dilakukan satu tahun mulai dari 1 januari 2017 sampai 31 desember 2017

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Bab ini memberikan gambaran umum tentang penelitian yang terdiri dari latar belakang tentang penelitian yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, batasan asumsi-asumsi, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang dasar-dasar teori dan rumusan-rumusan masalah yang dipakai berkaitan dengan permasalahan. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cara-cara pembahasan dari pengumpulan sampai pengolahan data. BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisikan tentang pengumpulan,pengolahan,dan analisa data untuk membahas langkah-langkah pemecahan masalah berdasarkan masalah yang didapat dan teori yang dikemukakan melalui perhitungan dalam usaha memecahkan masalah. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dari penulisan tugas akhir ini dan saran-saran yang sekiranya berguna bagi perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.

TINJAUAN PUSTAKA Teknik perencanaan kebutuhan material digunakan perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergntung (dependent) pada item-item ditingkat (level) yang lebih tinggi. Kebutuhan pada item-item yang bersifat tergantung merupakan hasil dari kebutuhan yang disediakan oleh penggunaan item-item tersebut dalam memproduksi item yang lain, seperti dalam kasus dimana bahan baku dan komponen asembling yang digunakan untuk memproduksi produk jadi. Sifat kebutuhan yang tergantung ini tidak terjadi secara acak, tetapi terjadi secara lumpy karena adanya penerapan jadwal produksi berdasarkana lot-lot. Meskipun itemitem yang bersifat tergantung mungkin dibutuhkan secara kontinyu, item-item tersebut lebih ekonomis bila diproduksi secara lot-lot. Lumpy demand dapat digambarkan sebagai pola yang tidak teratur dan tidak kontinyu, dimana jumlah besar permintaan dibutuhkan waktu dan hanya sedikit ataupun tidak sama sekali pada suatu waktu yang lain. 2.1 Economic Order Quantity (EOQ) 2.1.1 Pengertian EOQ (Economic order Quantity) Setiap perusahaan selalu berusaha untuk menentukan kebijakan penyediaan bahan dasar yang tepat, dalam arti tidak menganggu proses produksi dann biaya yang ditanggunng tidak tidak terlalu tinggi. Untuk keperluan itu terdapat suatu metode yang disebut EOQ (Economic Order Quantity). Menurut gitosudarmo (2002:101) EOQ (economic order quantity) sebenarnya adalah volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pembelian. Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka dapat diperhitungkan kebutuhan yang paling akonomis yaitu sejumlah barang yang akan dapat diperoleh dengan pembelian dengan menggunakan biaya yang minimal. EOQ (Econmic Order Quantity) menurut riyanto (2001:78) adalah jumlah quantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Sedangkan menurut Heizer dan Render (2010:92) EOQ adalah salah satu teknik pengendalian perediaan yang paling tua dan terkenal secara luas, metode pengendalian persediaan ini menjawab 2 pertanyaan penting, kapan harus memesan, dan berapa banyak yang harus dipesan. Tingkan pesan yang meminimalisasi pesediaan keseluruhan dikenal sebagai model EOQ

Model EOQ (Economic Order Quantity) diatas hanya dapat dibenarkan apabila asumsi asumsi berikut dapat dipenuhi menurut petty, William, scott dan david (2005:278) yaitu : a. Permintaan konstan dan seragam meskipun EOQ (Economic Order Quantity) mengsumsikan permintaan konstan, permintaan sesungguhnya bervariasi dari hari ke hari. b. Harga per unit konstan memasukan variabel harga yang timbul dari diskon kuantitas dapat ditanggani dengan agak mudah dengan cara memodifikasi model awal, mendefinisikan kembali biaya total dan menentukan kuantitas pesan yang optimal. c. Biaya penyimpanan konstan, biaya per unit mungkin bervariasi sangat besar ketika besarnya persediaan meningkat. d. Biaya pesan konstan, meskipun asumsi ini umumnya valid, pelanggan asumsi dapat dikomondir dengan memodifiksi model EOQ (Economic Order Quaantity) awal dengan cara yang sama dengan yang digunakan untuk harga per unit vaiabel. e. Pengiriman seketika, jika pengiriman tidak terjadi seketika yang merupakan kasus umun, maka model EOQ (Economic Order Quantity) awal harus dimodifikasi dengan cara memesan stock pengaman. f. Pesanan hyang di independen, jika multi pesan menghasilkan penghematan biaya dengan mengurangi biaya administrasi dan trasportasi maka model EOQ (Economic Order Quantity) awal harus dimodifikasi kembali. Asumsi asumsi ini mengambarkan keterbatasan model EOQ (Economic Order Quantity) dasar dengan bagaimana model EOQ tersebut dimodifikasi, memahami keterbatasan dan asumsi model EOQ menjadi dasar yang penting bagi manajer untuk memahami keputusan tentang persediaan. Beberapa contoh biaya pesanan antara lain : 1. biaya persiapan 3. Biaya pengiriman 2. biaya telepon 4. Biaya pembuatan faktur Rumus biaya pesan Biaya pesan = D x S Keterangan : Q = Jumlah barang setiap pesan D = permintaan barang persediaan S = biaya pesan untuk setiap kali pesan Q

a. Biaya penyimpanan Biaya penyimpanan merupaka biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan dalam perusahaan. Biaya simpan akan berfluktasi dengan tingkat persediaan. Beberapa contoh biaya simpan antara lain : 1. biaya pemeliharaan 2. biaya asuransi 3. biaya kerusakan 4.biaya sewa gudang 5 biaya fasilitas penyimpanan Biaya penyimpanan = Q x H Keterangan : Q = Jumlah barang setiap pesan H = biaya penyimpanan setiap unit / tahun 2 Sehingga dalam menentukan biaya persediaan ada 2 jenis biaya yang berubah-ubah dan harus dipertimbangkan. Pertama berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pesanan yaitu biaya pesan. Kedua biaya berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya persediaan yaitu biaya penyimpanan. Selanjutnya menentukan total biaya persediaan dengan menjumlahkan biaya pesan dab biaya simpan. Adapun rumusnya sebagai berikut : TC = D S + Q H Q 2 Keterangan : TC = total biaya perediaan Q = jumlah barang setiap pesan D = permintaan tahunan barng persdiaan dalam unit per tahun S = biaya pesan untuk setiap kali pesan

H = biaya penyimpanan untuk setiap unit per tahun Sedangkan untuk melakukan jumlah pesanan yang ekonomis menurut metode EOQ adalah dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : Q = 2DS H Q = Jumlah pesan yang ekonomis D = jumlah kebutuhan dalan satuan (unit) pertahun S = Biaya pesan untuk sekali pesan H = biaya penyimpanan unit per tahun METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian terapan (applied research) Tempat dan Waktu penelitian, Penelitian ini dilakukan di cv HKG dsn. Tlogo dalam ds. Selorejo kec. Sambeng kab.lamongan, penelitian dilaksanakan kurang lebih 1 bulan, yaitu pada tanggal 4 september 2017 sampai tanggal 3 oktober 2016 Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan penelitian yang akan saya lakukan. Teknik Pengumpulan Data, dalam penilitian ini, peneliti meggunakan 3 teknik untuk mendapatkan data, diantaranya yaitu, Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Selain itu ada dua Teknik analisis data yaitu Data permintaan dan Struktur Produk. Tahap Pengolahan Data, selain teknik pengumpulan data dan teknik analisis, ada beberapa tahap untuk mengolah data, yaitu, diagram pancar, metode peramalan, uji verifikasi, peta kontrol tracking signal, membuat data peramalan, jadwal induk produksi, Bill of Material (BOM), EOQ. PENGUMPULAN DATA Data permintaan, Permintaan produk qubah masjid dari bulan ke bulan terkadang mengalami kenaikan dan ada pulan yang mengalami penurunan. Data ini yang nantinya akan dibuat untuk proses peramalan selama enam bulan kedepan.

Struktur produk, struktur produk dibagi dalam beberapa level atau tingkatan yaitu: Level 0 = Tingkat produk akhir Level 1 = Sub assembly yang bila dirakit akan menjadi produk akhir Level 2 = Tingkatan sub sub assembly bila dirakit akan menjadi sub assembly. Bill Of Maerial, Bill Of Material ini berisi tentang material apa saja yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi sebuah qubah masjid. TAHAP PENGOLAHAN DATA Diagram Pancar, diagram pancar dapat digunakan untuk mengecek apakah suatu variabel dapat digunakan untuk mengganti variabel yang lain. 20 Data permintaan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Metode Peramalan Model Rata-rata bergerak (Moving Averages Model) Model rata-rata bergerak menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru untuk membangkitkan nilai ramalan untuk permintaan dimasa yang akan datang. Metode rata-rata bergerak akan efektif diterapkan apabila kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar terhadap produk akan tetap stabil sepanjang waktu. Model Rata-rata Berbobot (Weighted Moving Averages) Model rata-rata bergerak terbobot lebih responsif terhadap perubahan, karena data dari periode yang baru biasanya diberi bobot lebih besar. Suatu model rata-rata n-periode terbobot, weighted MA (n) Model Peramalan Eksponensial (Eksponensial Smooting Model) Model peramalan pemulusan eksponential bekerja hampir serupa dengan alat thermostat, dimana apabila galat ramalan (forcest error) adalah positif, yang berarti nilai aktual permintaan lebih tinggi dari pada nilai ramalan (A-F>0), makan model pemulusan eksponensial akan secara otomatis meningkatkan niali ramalan. Sebaliknya apabila galat ramalan (forcest error)adalah negatif, yang berarti nilai aktual lebih rendah dari pada nilai ramalan (A-F<0), maka model pemulusan eksponensial akan secara otomatis menurunkan nilai ramalan mencapai nol. Jadwal Induk Produksi, Setelah mendapatka hasil peramalan untuk 6 periode yang akan datang, maka perencanaan. waktu operasi untuk dapat memproduksi qubah sbesar 960 jam perbulan. Selanjutnya akan dicari waktu operasi yang tersedia dalam melakukan proses produksi.

Tabel. 4.11 Perbandingan Hasil Peramalan Permintaan qubah masjid Berdasarkan Tiga Model Peramalan No Deskripsi Model MA (5) Model WMA (4) Model ES (a=0.9) 1 Nilai ramalan permintaan komputer untuk periode bulan Mei 2017 8 Unit 7 Unit 5 Unit 2 Nilai-nilai Tracking Signal Bervariasi dari 0 sampai dengan -3 Bervariasi dari 1 sampai dengan 4.1 Bervariasi dari +1 sampai dengan -5 3 Tebaran nilainilai Tracking Signal dalam peta kontrol Semua nilai Tracking Signal berada dalam batasbatas pengendalian peta kontrol. Banyaknya nilai tracking signal positif seimbang dengan nilainilai tracking signal negative Semua nilai tracking signal berada dalam batasbatas pengendalian peta kontrol. Banyaknya nilai tracking signal positive tidak seimbang dengan nilainilai tracking signal negative Semua nilai tracking signal berada dalam batas-batas pengendalian peta kontrol. Banyaknya nilai-nilai tracking signal positive seimbang dengan nilainilai tracking signal negative 4 Pola distribusi nilai-nilai ramalan Tidak sesuai dengan pola historis dari data-data aktual permintaan Tidak sesuai dengan pola historis dari data-data aktual permintaan Sesuai atau menyerupai pola historis dari data-data aktual permintaan 5 Nilai RSFE -4 3-7

6 Keputusan Menolak model MA(4) Menolak model WMA (4) Menerima Model ES (a=0.9) Berdasarkan perbandingan tabel diatas maka metode yang dipilih model ES (a=0.9) karena semua nilai tracking signal berada dalam batas-batas pengendalian peta kontrol. Banyaknya nilai tracking signal positif seimbang dengan nilai-nilai tracking signal negatif dan sesuai atau menyerupai pola historis dari data aktual permintaan. Nilai dari RSFE running sum of the forecast error)jumlah kesalahan ramalan berjalannya paling kecil yaitu sebesar 5. Metode Economic Order Quantity (EOQ) Berdasarkan data di atas yaitu jadwal induk produksi untuk membuat MRP untuk seluruh komponen. Penentuan ukuran lot dalam EOQ merupakan masalah yang komplek dan sulit. Lot Size diartikan sebagai kuantitas yang dinyatakan dalam penerimaan pesanan dan penyerahan pesanan dalam skedul EOQ. Untuk komponen yang diproduksi di dalam pabrik, lot size merupakan jumlah produksi, untuk komponen yang dibeli. Lot size berarti jumlah yang dipesan dari supplier. Dengan demikian Lot size secara umum merupakan pemenuhan kebutuhan komponen untuk satu atau lebih periode. Berdasarkan karakteristik barang yang digunakan untuk pembuatan qubah masjid maka diperoleh hasil sebagai berikut untuk metode EOQ Metode EOQ No Nama item L4L FOQ EOQ 1 Mahkota 2 Penangkal petir 3 Plat galvalum 0.35 4 Galvalum anti bocor 0.25 5 Besi pipa cincin 1 ¼ 6 Besi pipa 1.5 7 Hollow galvalum 2x4 8 Baut sekrup 9 Cat open

KESIMPULAN 1. Metode peramalan yang digunakan dalam penyelesaian peramalan permintaan 6 periode yang akan datang adalah metode Eksponential smooting karena berdasarkan hasil pengolahan data 2. Setelah dilakukan perhitungan perencanaan kebutuhan material bahan baku (EOQ) dengan 4 teknik lot size yaitu L4L, FOQ, EOQ, maka didapat hasil total biaya adalah sebagai berikut: 1. Untuk material plat galvalum 0.25 dengan metode FOQ terpilih biaya terkecil sebesar = 3.800.000 2. Untuk material galvalum anti bocor 0.35 dengan meode EOQ terpilih biaya terkecil sebesar = 1.630.000 3. Untuk material besi pipa cincin 1 ¼ dengan FOQ terpilih biaya terkecil sebesar = 2.400.000 4. Untuk material besi pipa 1.5 dengan metode FOQ terpilih biaya terkecil sebesar = 2.940.000 5. Untuk material hollow galvalum dengan metode FOQ terpilih biaya terkecil sebesar = 1.700.000 6. Untuk material baut sekrup dengan metode EOQ terpilih biaya terkecil sebesar = 1.075.000 7. Untuk material cat open dengan metode FOQ terpilih biaya terkecil sebesar = 10.500.000 SARAN CV. HKG Perlu menerapkan metode perencanaan dan pengendalian terhadap persediaan material secara baik untuk mengontrol persediaan bahan baku agar tidak terlalu berlebihan atau kekurangan. Perusahaan harus membuat perencanaan produksi untuk masa yang akan datang. Keuntungan dari membuat perencanaan produksi untuk masa yang akan datang adalah perusahaan dapat mengatur strategi apa yang akan diambil untuk mengantisipasi permintaan konsumen dimasa yang akan datang dengan melihat hasil perhitungan perencanaan produksi yang telah tersusun. DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz, Vincent production planning and inventory control. Berdasarkan pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. Penerbit Vincent foundation dengan PT Gramedia Pusta Utama, Jakarta 2002 Ristono, Agus.Manajemen Persediaan.2009.Yogyakarta:Graha Ilmu. Hlm:1 Heizer, jay and Render, barry, operation manajemen manajemen operasi Edisi 11, 2015, penerbit salemba empat, jakarta