EVALUASI KONSTANTA PERSAMAAN INFILTRASI KOSTIAKOV DAN PHILIP SECARA EMPIRIK

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KONSTANTA PERSAMAAN INFILTRASI KOSTIAKOV DAN PHILIP SECARA EMPIRIK

TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

PENDUGAAN KEHILANGAN TANAH DAN SEDIMEN AKIBAT EROSI MENGGUNAKAN MODEL "ANSWERS" DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG HULU, KATULAMPA.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BKM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter dan Kurva Infiltrasi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Umum

2016 EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

DRAINASE PERKOTAAN BAB I PENDAHULUAN. Sub Kompetensi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN LAJU INFILTRASI TANAH PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SEMPAJAYA KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO

AIALISIS PEMANFAATAN AIR IIUGASI II DlVISI PENGAIRAN TENSAH KARAWANG PERUM OTOIUTA JATlLUHUR

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CURAH HUJAN DAN LIMPASAN TERHADAP KEHILANGAN TANAH PADA AREAL PEMBUKAAN LAHAN Dl KUAMANG KUNING -JAMB1

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

KAJIAN LAJU INFILTRASI TANAH PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI DESA TANJUNG PUTUS KECAMATAN PADANG TUALANG KABUPATEN LANGKAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak Geografis. Daerah penelitian terletak pada BT dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Pengeringan Lapisan Tipis Buah Mahkota Dewa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Umum

PENDAHULUAN. Air di dunia 97,2% berupa lautan dan 2,8% terdiri dari lembaran es dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANDUAN PRAKTIKUM INFILTRASI. Oleh: Dr. Badaruddin,S.Hut,MP

OPTIMASI PEMANFAATAN AIR BAKU DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING (LP) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIDANAU, BANTEN. OLEH : MIADAH F

HUBUNGAN SWAT FlSlK TANAH DElSGAW NILAI KOHDUKTIVITAS HIDROLIKA

tunda satu bulan (lag 2) berarti faktor iklim mempengaruhi luas serangan pada WBC pada fase telur.

LAJU INFILTRASI TANAH DIBERBAGAI KEMIRINGAN LERENG HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT LINGGA BUANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis mengenai dampak perubahan penggunaan lahan

Surface Runoff Flow Kuliah -3

PENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAMPAK PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR DI KOTA TANGERANG OLEH : DADAN SUHENDAR

STUDI KAPASITAS INFILTRASI SEDIMEN DI KAWASAN RAWAN BENCANA PADA DAS PABELAN PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

SIMULASI PENGARUH SEDIMENTASI DAN KENAIKAN CURAH HUJAN TERHADAP TERJADINYA BENCANA BANJIR. Disusun Oleh: Kelompok 4 Rizka Permatayakti R.

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Persetujuan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Peta... Daftar Lampiran...

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

dan penggunaan sumber daya alam secara tidak efisien.

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

Modul 3 ANALISA HIDROLOGI UNTUK PERENCANAAN SALURAN DRAINASE

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus hidrologi, jatuhnya air hujan ke permukaan bumi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. siklus hidrologi. Siklus air adalah rangkaian peristiwa yang terjadi pada air

MODEL MATEMATIS PERUBAHAN KUALITAS AIR SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CISADANE. Oleh NURLEYLA HATALA F

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

Universitas Gadjah Mada

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Hujan

ANALISIS DEBIT ANDALAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BEBERAPA PRINSIP DASAR DALAM PEMILIHAN SISTEM PENGAIRAN

Misal dgn andalan 90% diperoleh debit andalan 100 m 3 /det. Berarti akan dihadapi adanya debit-debit yg sama atau lebih besar dari 100 m 3 /det

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan perumahan di perkotaan yang demikian pesatnya,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

ANALISIS EMPIRIK KONST ANT A PERSAMAAN INFIL TRASI KOSTIAKOV DAN PHILIP P ADA T ANAH REGOSOL COKLAT KEKELABUAN

ANALISIS EMPIRIK KONST ANT A PERSAMAAN INFIL TRASI KOSTIAKOV DAN PHILIP P ADA T ANAH REGOSOL COKLAT KEKELABUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUN CUBAN NUJAN TERNADAP INLFlLTRWSl PABA TANAH BERBUKA

PENGARUN CUBAN NUJAN TERNADAP INLFlLTRWSl PABA TANAH BERBUKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

SKRIPSI KAJIAN PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP LIMPASAN CILIWUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI. Oleh: AHMAD LUTFI F

NASKAH SEMINAR EVALUASI NILAI INFILTRASI JENIS PENUTUP LAHAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA INTISARI

TINJAUAN PUSTAKA. Gambaran Umum Daerah Irigasi Ular di Kawasan Sumber Rejo. Kawasan Sumber Rejo terletak kecamatan yakni Kecamatan Pagar Merbau,

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penggunaan Lahan

ANALISIS NERACA AIR UNTUK PENETAPAN POLA TANAM DALAM MENINGKATKAN INDEKS PERTANAMAN 1

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. INFILTRASI DAN PERKOLASI

PENDUGAAN DEBIT PUNCAK MENGGUNAKAN WATERSHED MODELLING SYSTEM SUB DAS SADDANG. Sitti Nur Faridah, Totok Prawitosari, Muhammad Khabir

II. TINJAUAN PUSTAKA. Embung berfungsi sebagai penampung limpasan air hujan/runoff yang terjadi di

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IRIGASI dan DRAINASI URAIAN TUGAS TERSTRUKSTUR. Minggu ke-2 : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (1) Semester Genap 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengatur tata air, mengurangi erosi dan banjir. Hutan mempunyai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar, metode penelitian juga merupakan suatu cara

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

V. SIMULASI LUAS HUTAN TERHADAP HASIL AIR

PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai bulan April sampai

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Pengenalan Analisis Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep. Statistika FMIPA-IPB

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

Evapotranspirasi. 1. Batasan Evapotranspirasi 2. Konsep Evapotranspirasi Potensial 3. Perhitungan atau Pendugaan Evapotranspirasi

UJI LABORATORIUM RESAPAN BERPORI SEBAGAI PENANGGULANGAN BANJIR DAERAH GENANGAN KOTA MAKASSAR

6zr-6. UJI KONSOLlDASl PADA TANAH PODSOLIK DAN REGOSOL. Oleh SUTOY 0 F FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

6zr-6. UJI KONSOLlDASl PADA TANAH PODSOLIK DAN REGOSOL. Oleh SUTOY 0 F FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2013 di

Transkripsi:

-, EVALUASI KONSTANTA PERSAMAAN INFILTRASI KOSTIAKOV DAN PHILIP SECARA EMPIRIK Oleh KUSNI BINTARI F. 29 1492 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOCOR BOCOR

Kusni Bintari. F 29 1492. EVALUASI KONSTANTA PERSAMAAN INFILTRASI KOSTIAKOV DAN PHILIP SECARA EMPEUK.. Di bawah bimbingan Dr.Ir. H.M. Azron Dhalhar, MSAE. Infiltrasi merupakan bagian dari sirkulasi hidrologi, menerangkan tentang proses masuknya air ke dalam tanah. Dengan mengetahui besarnya nilai kapasitas infiltrasi, dapat diprediksi besarnya air hujan yang berpotensi untuk menjadi limpasan yang dapat mengakibatkan run-off, banjir, erosi dan kekeringan saat kemarau. Persamaan infiltrasi belum bersifat umum, masih tergantung pada waktu dan kondisi tanah setempat, sehingga persamaan infiltrasi hanya berlaku pada suatu saat dan suatu tempat tertentu dimana dilakukan pengukuran terhadapnya. Karena itu perlu adanya pengumpulan data dari berbagai kondisi tanah sehingga nantinya dapat, ditentukan suatu persamaan infiltrasi yang berlaku secara umum. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi persamaan infiltrasi Kostiakov dan Philip dan mengevaluasi konstanta kedua persamaan infiltrasi sebagai fungsi dari kadar air tanah awal dan porositas tanah, serta mencoba menentukan persamaan infiltrasi yang berlaku untuk berbagai kadar air dan porositas tanah. Infiltrasi merupakan proses masuknya air atau merembesnya air ke dalam tanah melalui sebagian atau seluruh permukaan tanah, sedang kapasitas infiltrasi merupakan laju maksimum dimana air dapat bergerak ke dalam tanah. Hal ini dibatasi oleh sifat fisik tanah. Kapasitas infiltrasi akan menurun seiring dengan bertambahnya waktu hingga mendekati suatu laju yang konstan. Konstanta persamaan infiltrasi pada dasarnya dipengaruhi oleh sifat fisik tanah, diantaranya adalah kelembabannya. Pada saat kandungan air tanah awal tinggi, serapan rendah dan serapan akan semakin meningkat dengan menurunnya kandungan air tanah. Selain itu juga faktor porositas dimana semakin padat suatu tanah maka serapannya semakin rendah dan sebaliknya. Pengukuran kapasitas infiltrasi dilakukan pada lahan tidak berumput dan lahan berumput dengan mengukur kelembaban tanah awal dan sifat fisik tanah dalam ha1 ini tekstur, porositas total, porositas drainase cepat dan lambat. Pendugaan kapasitas infiltrasi dilakukan dengan menggunakan persamaan infiltrasi Kostiakov dan Philip dengan terlebih dahulu mengetahui infiltrasi akumulatifnya. Persamaan infiltrasi akumulatif Kostiakov jika dilogaritmakan dan diplotkan pada kertas grafik biasa akan menghasilkan garis lurus (linier) dan konstantanya dapat dihitung dengan cara regresi linier. Pada persamaan infiltrasi akumulatif Philip digunakan data dari dua interval waktu dan dari dua nilai infiltrasi akumulatif pada interval tersebut. Kedua persamaan pada interval tersebut digabungkan untuk mengevaluasi konstantakonstantanya sehingga diperoleh persamaan infiltrasinya. Hasil perhitungan konstanta-konstanta kedua persamaan dievaluasi terhadap berbagai kadar air tanah awal dan porositas tanah

Hasil evaluasi konstanta terhadap kadar air tanah awal yang memiliki hubungan tererat pada masing-masing konstanta adalah : Lahan tidak berumvut Pada persamaan infiltrasi Kostiakov, untuk konstanta K didapatkan pada kadar air tanah awal kedalaman 0-10 cm : K = -0.061 1 810 + 2.2916 (R2 = 0.9263), sedangkan dengan konstanta n tidak mempunyai hubungan yang erat. Pada persamaan infiltrasi Philip, untuk konstanta C didapatkan pada kadar air tanah awal kedalaman 0-20 cm (rata-rata) : C = -0.0195 em,, + 0.8450 (R2 = 0.6949), sedangkan dengan konstanta D tidak mempunyai hubungan yang erat. Lahan berumout Pada persamaan infiltrasi Kostiakov, untuk konstanta K didapatkan pada kadar air tanah awal kedalaman 0-20 cm (rata-rata) : K = -0.0433 + 2.6496 (R2 = 0.7220), sedangkan konstanta n tidak mempunyai hubungan yang erat. Pada persamaan infiltrasi Philip, dengan konstanta C dan D tidak mempunyai hubungan yang erat. Hasil evaluasi konstanta terhadap kadar air tanah awal dan porositas tanah yang memiliki hubungan tererat adalah : Lahan tidak berumput Pada persamaan infiltrasi Kostiakov, dengan konstanta K dan n tidak mempunyai hubungan yang erat. Pada persamaan infiltrasi Philip, untuk konstanta C didapatkan pada kadar air tanah awal 10-20 cm dengan porositas drainase cepat : C = -3.606 + 0.0176 BZO + 0.2410 q, (R2 =0.6880), sedangkan dengan konstanta D tidak mempunyai hubungan yang erat. Lahan berumput Pada persamaan infiltrasi Kostiakov, untuk konstanta K didapatkan pada kadar air tanah awal kedalaman 0-10 cm dengan porositas drainase cepat : K = 2.3678-0.1227 OIo + 0.3682 q, (R2= 0.8860), sedangkan dengan konstanta n tidak mempunyai hubungan yang erat. Pada persamaan infiltrasi Philip, untuk konstanta C didapatkan pada kadar air tanah awal kedalaman 0-10 cm dengan porositas drainase cepat : C =-1.351-0.0284810 +0.2313 q, (R2=0.813O), sedangkan untuk konstanta D didapatkan pada kadar air tanah awal kedalaman 0-20 cm (rata-rata) dengan porositas perbandingan : D = 5.702-0.0871 8,,,, - 2.4960 q, (R2 = 0.8890)

EVALUASI KONSTANTA PERSAMAAN INFILTRASI KOSTIAKOV DAN PHILIP SECARA EMPIRIK Oleh Kusni Bintari F.29 1492 Skripsi Sebagai Salah Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Jurusan Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR! EVALUASI KONSTANTA PERSAMAAN INFLLTRASl KOSTIAKOV DAN PHILIP SECARA EMPIRIK Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Jurusan Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Bogor Oleh Kus~~i Bintari F. 29 1492 Tanggal lulus 24 April 1997 i'.... ' P. Disetujui, Juli 1997,.

KATA PENGANTAR Penulisan masalah khusus (skripsi) ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Program Studi Teknik Pertanian, i Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dengan penulisan skripsi ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama kuliah dan memecahkan masalah-masalah yang ditemui di lapang, selain itu memberikan bekal dan pengalaman bagi mahasiswa. Infiltrasi yang merupakan salah satu fase dari hidrologi penting diketahui karena dapat digunakan untuk memprediksi besarnya air hujan yang berpotensi untuk menjadi limpasan permukaan, banjir dan erosi. Selain itu juga berpengaruh terhadap ketersediaan air untuk tanaman, air tanah dan ketersediaan aliran sungai selama musim kemarau. Sementara persamaan kapasitas infiltrasi yang ada sekarang ini hariya berlaku pada suatu waktu dan kondisi tanah tertentu dimana dilakukan pengukuran. Oleh karena itu diperlukan pengumpulan data dari berbagai kondisi tanah sehingga nantinya dapat ditentukan suatu persamaan infiltrasi yang berlaku secara umum Dalam ha1 ini persamaan infiltrasi yang dipakai adalah Persamaan infiltrasi Kostiakov dan Philip. Dalam skripsi ini dijelaskan tentang pengepasan (fitting) persamaan infiltrasi Kostiakov dan Philip sehingga dapat ditentukan nilai masing-masing konstantanya. Selanjutnya konstanta tersebut dievaluasi terhadap kadar air tanah awal serta kadar air tanah awal dan porositas tanah. Penentuan hasil evaluasi didasarkan pada nilai koefisien determinasi yang besarnya telah ditentukan. Bogor,. Juli 1997 P d