REGISTRASI ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK DI INDONESIA. DIREKTORAT PENILAIAN ALAT KESEHATAN 1 MARET 2016

dokumen-dokumen yang mirip
REGISTRASI ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK DI INDONESIA. DIREKTORAT PENILAIAN ALAT KESEHATAN 1 Maret 2016

- 3 - PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA PEDOMAN PELAYANAN IZIN EDAR BAB I PENDAHULUAN

- 3 - BAB I PENDAHULUAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN

PERSYARATAN REGISTRASI ALAT KESEHATAN

PEDOMAN PENILAIAN REGISTRASI

UNIVERSITAS INDONESIA TATA CARA REGISTRASI DAN IZIN EDAR PRODUK DIAGNOSTIK INVITRO KATEGORI HEMATOLOGI KLINIK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN BIMBINGAN TEKNIS PERIZINAN ALAT KESEHATAN DIAGNOSTIK IN VITRO

Registrasi Alat Kesehatan & PKRT Online (Perusahaan)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1190/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN EDAR ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

KEBIJAKAN PENGENDALIAAN ALAT KESEHATAN DALAM MENYONGSONG SJSN. Oleh: Drg. Arianti Anaya, MKM Direktur Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN BIMBINGAN TEKNIS PERIZINAN ALAT KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1189/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG PRODUKSI ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

Oleh : drg. Arianti Anaya, MKM Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Bali, 4 Mei 2018

1. Dasar Hukum 2. Tugas Pokok dan Fungsi 3. Restruktur Organisasi 4. Strategi Pengamanan Alat Kes dan PKRT 5. Sertifikat Produksi 6. Ijin Edar 7.

PENGENDALIAN ALAT KESEHATAN & PKRT

PRODUKSI. Oleh : Dra. Rully Makarawo, Apt DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN DIRJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1191/MENKES/PER/VIII/2010 TAHUN 2010 TENTANG PENYALURAN ALAT KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1191/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG PENYALURAN ALAT KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

REGISTRASI ONLINE ALAT KESEHATAN DAN PKRT DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN 2013

Strategi Pre Market dalam Penilaian Alat Kesehatan

SOSIALISASI PENGGUNAAN ALAT KESEHATAN DALAM NEGERI

SISTEM PENGAWASAN ALAT KESEHATAN DAN

Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Direktur Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Makasar.

PEDOMAN TATA CARA PEMASUKAN ALKES MELALUI JALUR KHUSUS KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2016

RANCANGAN, 19 DESEMBER 2016 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Da

b. Sertifikat CPOB sesuai dengan bentuk sediaan yang diajukan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Alat Kesehatan. Rumah Tangga. Izin Edar.

PASAL 6 PERMENKES No.1109/MENKES/PER/IX/2007

PEDOMAN TATA CARA SERTIFIKASI SARANA DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1190/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN EDAR ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

KEBIJAKAN DI BIDANG ALAT KESEHATAN DALAM ANTISIPASI GLOBALISASI

PENGAWASAN KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN (ADVERSE EVENTS) ALAT ALAT KESEHATAN DI FASYANKES

Masyarakat Sehat yang Mandiri. Menjamin Alat Kesehatan yang beredar aman, bermutu dan bermanfaat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Alat Kesehatan. Rumah Tangga. Produksi.

Skema Akreditasi dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Peralatan Kesehatan (SMMAK) Standards for a better innovation and competitiveness..

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabaenan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

PEDOMAN PELAYANAN PUBLIK SERTIFIKASI PRODUKSI ALAT KESEHATAN (ALKES) DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT)

UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1799/MENKES/PER/XII/2010 TENTANG INDUSTRI FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

1 Pendaftaran Akun Perusahaan. 2 Pendaftaran OT Low Risk. 3 Pendaftaran Ulang OT & SK 4 E-Trecking System Pendaftaran Baru dan Variasi OT & SK

PEDOMAN TATA CARA SERTIFIKASI PRODUKSI ALAT KESEHATAN DAN PKRT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN TATA CARA SERTIFIKASI PRODUKSI ALAT KESEHATAN DAN PKRT

- 3 - BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 053 TAHUN 2006 TENTANG WAJIB DAFTAR PELUMAS YANG DIPASARKAN DI DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

UNIVERSITAS INDONESIA

SERTIFIKASI ALAT KESEHATAN DAN PKRT

KEBIJAKAN PENGAWASAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1191/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG PENYALURAN ALAT KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNIVERSITAS INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

S O P DAN PERSYARATAN IZIN PRODUKSI ALAT KESEHATAN DAN PKRT

i Daftar Isi User Manual Aplikasi Regalkes VERSI 1.0

UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG CARA UJI KLINIK ALAT KESEHATAN YANG BAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REGULASI PENGELOLAAN DISTRIBUSI OBAT DAN URGENCY SERTIFIKASI CDOB

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM.

CHECKLIST DOKUMEN REGISTRASI OBAT COPY

BERITA ACARA PENJELASAN / AANWIJZING PELELANGAN UMUM PASCA KUALIFIKASI PENGADAAN SUMBER Co-60 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Penerapan skema sertifikasi produk

PEDOMAN PELAYANAN IZIN EDAR ALAT KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Sejak Februari 2018, seluruh sistem registrasi obat tradisional dan suplemen kesehatan menggunakan website asrot yang sudah dimutakhirkan

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN TAHUN 2014

SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) BARU / DAFTAR ULANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN DOKUMEN INFORMASI PRODUK

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

UNDANG-UNDANG KESEHATAN NO. 36 TH. 2009

UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA PELUMAS SECARA WAJIB

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1010/MENKES/PER/XI/2008 TENTANG REGISTRASI OBAT

BAB III PENGAWASAN TERHADAP PELAKU USAHA ROKOK ATAU PRODUSEN ROKOK YANG TIDAK MEMENUHI KETENTUAN PELABELAN ROKOK MENURUT PP NO.

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA REGISTRASI OBAT

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI. PKPA Tahun 2017

UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000 TENTANG OBAT ALAMI UNTUK HEWAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN,

PENINGKATAN SISTEM PENGAWASAN ALKES & PKRT

PEDOMAN PELAYANAN IZIN EDAR PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

1 Pendaftaran Akun Perusahaan. 2 Pendaftaran OT Low Risk. 3 Pendaftaran Ulang OT & SK 4 E-Trecking System Pendaftaran Baru dan Variasi OT & SK

Transkripsi:

REGISTRASI ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK DI INDONESIA. DIREKTORAT PENILAIAN ALAT KESEHATAN 1 MARET 2016

REGISTRASI ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK DI INDONESIA DIREKTORAT PENILAIAN ALAT KESEHATAN 1 Maret 2016 Directorate of Medical Device and Health Household Health Product Evaluation Director of Medical Devices and Household Health Product Evaluation Drg. Arianti Anaya, MKM Head of Sub Division of Administration Onne Widowaty, Apt Head Of Sub Directorate Medical Devices Evaluation of A & B Class Dra. Rully Makarawo, Apt Head of Section Medical Devices of A Class Jojor Simanjuntak, M. Si., Apt Head of Section 4/14/2016 Medical Devices of B Class Nurhidayat, S. Si., Apt Head of Sub Directorate Medical Devices Evaluation of C & D Class Lupi Trilaksono, SF., MM., Apt Head of Section Medical Devices of C Class Eva Silvia, MKM Head of Section Medical Devices of D Class & Radiological Product Eva Zahra, S. Farm., Apt Head of Sub Directorate Diagnostic Product and Special Access of Medical Devices Drs Masrul, Apt Head of Sub Directorate Household Health Product and domestic Product Dra. Lili Sa diah, Apt Head of Section Diagnostic Product Nuning Lestin Bintari, M. Si., Apt Head of Section Household Health Product Hasnil Randa Sari, S. Si., Apt Head of Section Special Access of Medical Devices Drg. Edi Setiawan, MKM Head of Section Domestic Product Ismiyati, S. Si., Apt., M. Si Dasar Hukum 1. UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 3. Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2000 tentang Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir 4. Permenkes No. 1189/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Produksi Alat Kesehatan dan PKRT 5. Permenkes No. 1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan 6. Permenkes No. 1190/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Izin Edar Alat Kesehatan dan PKRT Dalam rangka memberi pengamanan dari penggunaan yang tidak tepat dan melindungi masyarakat dari peredaran Alat Kesehatan dan PKRT yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan perlu dilakukan penilaian sebelum diedarkan Pengendalian Alkes AMANAT UU NO. 36 TTG KESEHATAN UU Kesehatan 36 Th 2009 : Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar.

PP 72/ 1998 Alat Kesehatan yang diproduksi dan/ diedarkan harus memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan. Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau syarat keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) Core Regulatori Alkes dan PKRT Penilaian Alkes dan PKRT Keamanan Mutu dan Manfaat Kelas A&B Kelas C&D IVD ONLINE REGALKES E-INFO PKRT Apa itu Alkes DEFINISI ALAT KESEHATAN (AMDD) alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, implementasi, mesin, alat, implan, in vitro reagen dan kalibrator, perangkat lunak, material atau artikel lainnya yang sama atau terkait: (a) yang dimaksudkan oleh pemilik produk yang akan digunakan, sendiri atau dalam kombinasi, bagi manusia untuk satu atau lebih dari tujuan tertentu : (i) diagnosis, pencegahan, pemantauan, perawatan atau pengentasan penyakit, (ii) diagnosis, pemantauan, pengobatan, pengurangan atau kompensasi untuk cedera, (iii) penyelidikan, penggantian, modifikasi, atau dukungan anatomi atau proses fisiologis, LANJUTAN (iv) mendukung atau mempertahankan hidup, (v) pengendalian konsepsi, (vi) desinfeksi alat kesehatan, (vii) memberikan informasi untuk tujuan medis atau diagnosis dengan cara pemeriksaan in vitro spesimen yang berasal dari tubuh manusia, dan LANJUTAN dan (b) yang tidak mencapai aksi utama yang dimaksud dalam atau pada tubuh manusia secara farmakologis, imunologi atau metabolik, tetapi dapat dibantu dalam mencapai fungsinya dengan cara seperti itu. KLASIFIKASI ALAT KESEHATAN (AMDD) PERSYARATAN REGULASI D C B A KELAS ALKES (TINGKAT RESIKO) Kategori Alat Kesehatan sesuai Permenkes 1190 tahun 2010 1. Peralatan Kimia klinik Toksikologi Klinik

2. Peralatan Hematologi dan Patologi 3. Peralatan Imunologi dan Mikrobiologi 4. Peralatan Anestesi 5. Peralatan Kardiologi 6. Peralatan Gigi 7. Peralatan THT 8. Peralatan GU 9. Peralatan RSUP 10. Peralatan Neurology 11. Peralatan Obgyn 12. Peralatan Mata 13. Peralatan Orthopedi 14. Peralatan Kesehatan Fisik

15. Peralatan Radiologi 16. Peralatan Bedah Alur Registrasi Online Alat Kesehatan dan PKRT - Pembayaran e-payment - Upload bukti bayar - Bukti bayar bawa ke loket Memberikan tanda terima tetap INSW Evaluasi Kelas 1: 45 hari Evaluasi Kelas 2: 90 hari Evaluasi Kelas 3: 120 hari TD di pendaftar: 30 hari Evaluasi TD : 45 hari PERMOHONAN BARU IZIN EDAR ALAT KESEHATAN Persyaratan Permohonan Baru Izin Edar Alkes 1. FORM A. DATA ADMINISTRASI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sertifikat produksi IPAK LoA CFS Sertifikasi Kesesuaian terhadap Standar Ringkasan Executive Summary Standar dan Bukti Kesesuaian Standar Surat Pernyataan Paten Merek/Surat Pelepasan Keagenan Surat Pernyataan Keaslian Data FORM B. INFORMASI PRODUK FORM C. INFORMASI SPESIFIKASI DAN JAMINAN MUTU 1. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Uraian Alat Deskripsi dan Fitur Alat Kesehatan Tujuan Penggunaan Indikasi Petunjuk Penggunaan Kontra Indikasi (jika ada) Peringatan (jika ada) Perhatian (jika ada) Potensi Efek yang Tidak

Diinginkan (jika ada) Alternatif Terapi (jika ada) Material Informasi Pabrik (jika ada) Proses Produksi 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Spesifikasi produk jadi Informasi tambahan karakteristik alat validasi steril Studi Pre-klinis Validasi piranti lunak Hasil penelitian untuk alat yang mengandung material biologi Bukti klinis (D) Analisa resiko dari alat (D) Hasil analisa resiko (D) spesifikasi dan atau persyaratan bahan baku (D) spesifikasi kemasan (produk diagnostik) data hasil analisis dan atau uji klinis CoA produk jadi FORM D. PETUNJUK PENGGUNAAN 1. 2. 3. 4. 5. Contoh penandaan Contoh penandaan pada alat dan kemasannya IFU Lot numbering System Daftar aksesoris FORM E. POST MARKET EVALUATION 1. Prosedur dan Form Penanganan Komplain dan Recall FORM A Ijin Produksi Mencantumkan jenis produk yang didaftar, masih berlaku IPAK Mencantumkan jenis alat kesehatan yang boleh disalurkan sesuai kemampuan sarana CFS (Certificate of Free Sale) Jika tidak ada masa berlaku, dianggap berlaku 5 tahun Alkes : Dikeluarkan oleh Ministry of Health atau Department of Health atau FDA sesuai peraturan negara setempat Nama dan alamat pabrik/ legal manufacturer nama dan tipe/ukuran produk yang didaftar Tidak dijual di negara pabrik : CFS dari negara GHTF (IMDRF), dengan mencantumkan manufacturing site serta Nama dan alamat pabrik/ legal manufacturer nama dan tipe/ukuran produk yang didaftar Bukan Alkes : Surat Keterangan bukan Alkes dari instansi berwenang (MOH atau FDA) CFS dari Kementerian Perdagangan atau Chamber of Commerce atau Asosiasi yang diakui LOA (Letter of Authorization) Produk Impor : Penunjukan minimal 2 tahun, Legalisasi KBRI Perusahaan yg merupakan perusahaan cabang dr Principal (ex : JnJ UK ke JnJ indonesia), maka masa berlaku LoA dianggap 5 tahun dari tanggal pembuatan LoA Masa berlaku LoA > 5 tahun notifikasi, tanpa legalisasi KBRI Principal hanya bisa menunjuk 1 distributor utk jenis alat dan merk yg sama utk menghindari keagenan ganda (double agent) Produk Dalam Negeri : Perjanjian Kerjasama yang dilegalisasi oleh notaris ISO 9001, ISO 13485, dan CE bernomor Dikeluarkan oleh : Notified Body Nama dan alamat pabrik yang tercantum harus sama dengan yang tercantum pada CFS Scope produk yang didaftar harus tercantum pada sertifikat

Executive Summary Informasi lengkap mengenai alat, sejarah pemasaran,tujuan penggunaan dan indikasi, keamanan/kinerja alat Standar yang Digunakan dan Bukti Kesesuaian Standar Dalam Negeri : standar-standar yang digunakan dalam pembuatan alkes (SNI, ISO, CE, Farmakope, ASTM) Lampiran dokumen yang digunakan Impor : Declaration of conformity Surat Pernyataan Paten Merek/ Pelepasan Keagenan Kesediaan penyalur untuk melepaskan keagenan produk yang didaftarkan apabila ada pihak yang lebih berhak. Bermaterai Rp. 6.000,-, ditandatangani oleh pimpinan perusahaan sesuai IPAK Mencantumkan nama produk yang didaftar, maksimal 5 produk dalam 1 surat Sertifikat Merek : Dikeluarkan oleh Ditjen HAKI Masih berlaku Jika merek masih berupa permohonan daftar, lampirkan surat pernyataan merek dan bersedia melepas merek jika ada yg lebih berhak, bermaterai 6000 Jika merek milik orang lain : Surat kuasa penggunaan merek Surat Pernyataan Keaslian Data Pernyataan bahwa data dan dokumen yang diisi dan dilampirkan adalah benar dan sesuai asli Bermaterai 6000, ditandatangani oleh pimpinan perusahaan sesuai IPAK/sertifikat produksi FORM B Uraian Alat Perhatian (jika ada) cara penggunaan, indikasi, material produk, kadaluarsa Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan dan kemanfaatan alat dalam penggunaan Deskripsi dan Fitur Alat Kesehatan Gambaran umum dari alat kesehatan Tujuan Penggunaan IFU/insert produk Indikasi kondisi dimana alat kesehatan dapat mendiagnosa, merawat, mencegah, atau meringankan Petunjuk Penggunaan Prosedur, metode, frekuensi, durasi, jumlah dan cara penyiapan yang harus diikuti untuk keamanan Potensi Efek yang Tidak Diinginkan (jika ada) efek samping yang ditimbulkan pada penggunaan alat kesehatan secara normal

Alternatif Terapi (jika ada) Cara alternatif untuk mendiagnosa, merawat, mengobati atau meringankan penyakit yang merupakan tujuan penggunaan alat tersebut Material Material penyusun alat kesehatan Kontra Indikasi (jika ada) Informasi Pabrik (jika ada) Uraian umum dari penyakit atau kondisi dan populasi pasien yang tidak boleh menggunakan alat tersebut Informasi mengenai legal manufacturer, pabrik tempat produksi Peringatan (jika ada) Meliputi : metode dan prosedur pembuatan yang memadai Bahaya yang mungkin dapat terjadi Proses Produksi FORM C Karakteristik fungsional dan spesifikasi kinerja teknis alat Spesifikasi teknis produk jadi Informasi tambahan karakteristik alat Informasi tambahan produk Studi Pre Klinis uji biokompatbilitas Hasil pengujian validasi piranti lunak Software validation report (hanya untuk open software) Laporan hasil uji yang menunjukkan bahwa software bekerja sebagaimana yang dimaksudkan Bukti klinis Produk innovator : hasil uji klinis terpublikasi untuk produk yang didaftarkan Produk me too : hasil studi literatur atau hasil uji klinis dari pabrik. Analisa resiko dari alat Berupa ringkasandari analisa resiko, berdasarkan standar yang diakui dan harus disesuaikan dengan tingkat kerumitan dan tingkat resiko alat CoA produk jadi Mencakup parameter yang diuji terhadap alat kesehatan yang dihasilkan, spesifikasinya serta hasil uji yang jelas dan mencantumkan nilai spesifik tertentu. IEC 60601 dari notified body, jika pabrik meakukan uji kelistrikan sendiri harus melampirkan ISO 17025 Hasil uji fungsi alat/performance test dari pabrikan Sertifkat BAPETEN, jika alat merupakan alkes radiologi FORM D Penandaan Desain kemasan dengan mencantumkan : nama dan alamat pabrik, nama dan alamat distributor, penempatan nomor registrasi Contoh penandaan pada alat dan kemasannya Penjelasan terhadap simbol-simbol yang terdapat pada kemasan/label dan penjelasannya seperti batch no, serial nomor, dll.

Petunjuk penggunaan, materi pelatihan & petunjuk pemasangan dan pemeliharaan Package insert/instruction for use Kode produksi dan artinya Kode produksi (lot/batch/serial number) dan arti kode tersebut dari pabrik pembuat. Asesoris (jika alat mempunyai asesoris) cantumkan daftar asesoris, lampirkan data dukung /katalog produk, pisahkan antara sparepart dan asesoris untuk sparepart dibuat suratketerangan yang terpisah FORM E Prosedur yang digunakan dan sistem pencatatan, penanganan komplain, dll Prosedur dan Form Komplain dan Recall MATRIKS PERSYARATAN IZIN EDAR ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK TABEL 1. FORMULIR A Formulir A No. Kelas 1. Sertifikat produksi alat kesehatan A (I) B (IIA) C (IIB) D (III) 2. Izin Penyalur Alat Kesehatan (IPAK) 3. LoA (Letter of Authorization) 4. CFS (Certificate of Free Sale)

5. (ISO 9001, ISO 13485, Sertifikat CE) 6. (Executive Summary) - - 7. Standar yang digunakan dan bukti kesesuaian terhadap standar tersebut 8. Surat Pernyataan Paten Merek/ Surat Pelepasan Keagenan 9. Surat Pernyataan Keaslian Data

Persyaratan Data Administrasi MATRIKS PERSYARATAN IZIN EDAR ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK TABEL 2. FORMULIR B Formulir B No. Kelas A (I) Persyaratan Informasi Produk 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Uraian alat Deskripsi dan fitur alat kesehatan Tujuan penggunaan Indikasi Petunjuk penggunaan Kontraindikasi (jika ada) Peringatan (jika ada) Perhatian (jika ada) Potensi efek yang tidak diinginkan (jika ada) 10. 11. 12. 13. Alternatif terapi (jika ada) Material Informasi pabrik (jika ada) Proses produksi - B (IIA) C (IIB) D (III) MATRIKS PERSYARATAN IZIN EDAR ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK TABEL 3. FORMULIR C Formulir C No. 1. 2. Informasi dan Spesifikasi Mutu Kelas A (I) B (IIA) C (IIB)

D (III) 3. Karakteristik fungsional dan spesifikasi kinerja teknis alat Informasi tambahan karakteristik alat yang belum dicantumkan pada bagian sebelumnya (jika ada) Ringkasan verifikasi rancangan dan dokumen validasi (untuk produk steril) 4. Studi Pre-klinis - - 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Hasil pengujian validasi piranti lunak (jika dapat diterapkan) Hasil penelitian alat yang mengandung material biologi Bukti klinis Analisa resiko dari alat Hasil analisa resiko Spesifikasi dan atau persyaratan bahan baku (CoA zat aktif) Spesifikasi kemasan (produk diagnostik) v v v v v 12. Berikan data hasil analisis dan atau uji klinis (spesifisitas, sensitivitas dan stabilitas) untuk pereaksi atau produk diagnostik in vitro) Berikan hasil uji analisis/ hasil uji klinis dan keamanan alat

13. MATRIKS PERSYARATAN IZIN EDAR ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK TABEL 4. FORMULIR D No. 1. 2. 3. 4. 5. Formulir D Persyaratan Data Administrasi Contoh penandaan Penjelasan penandaaan Petunjuk penggunaan, materi pelatihan dan petunjuk pemasangan serta pemeliharaan Kode produksi dan artinya Daftar aksesoris (jika ada) Kelas A (I) v B (IIA) C (IIB) D (III) MATRIKS PERSYARATAN IZIN EDAR ALAT KESEHATAN ELEKTROMEDIK TABEL 5. FORMULIR E Formulir E No. 1. Post Market Evaluation Prosedur yang digunakan dan sistem pencatatan, penanganan komplain, dll. Kelas A (I) - B (IIA) - C (IIB) D (III)

PERPANJANGAN DAN PERUBAHAN IZIN EDAR ALAT KESEHATAN Ketentuan Umum 1. Dilakukan secara sistem online dengan memilih menu perpanjangan/perubahan 2. Perpanjangan izin edar sudah harus dilakukan 6 bulan sebelum masa berlaku izin edar habis 3. Perubahan izin edar yang diperbolehkan adalah ukuran, kemasan, penandaan, NPWP, nama prinsipal/pemberi penunjukan tanpa merubah pabrik 4. Masa berlaku LoA minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun 5. Masa berlaku perubahan izin edar sesuai izin edar lama 6. Izin edar yang telah habis masa berlakunya tidak dapat diajukan sebagai perpanjangan dan pemohon harus mengajukan permohonan baru 7. Perubahan izin edar yang diberlakukan sebagai daftar baru, antara lain: a. Perubahan nama produk b. Perubahan alamat pabrik c. Perubahan alamat distributor d. Perubahan spesifikasi alat e. Perubahan/penambahan bahan baku/formula f. Pengambilalihan pabrik/akuisisi Persyaratan Perpanjangan Izin Edar Alat Kesehatan No Persyaratan Impor (AKL) Lokal (AKD) 1 Surat permohonan 2 Izin edar lama + lampiran (jika ada) 3 Penandaan Lama dengan stempel Kemkes 4 Surat Kuasa terbaru sebagai sole agent/sole distributor yang dilegalisasi KBRI Harus mencantumkan nama dagang & nama jenis produk yang diizinkan diageni Masa berlaku minimal 2 tahun Bisa berasal dari: pabrik asal/prinsipal atau representatif/kantor perwakilan, lengkapi dengan surat keterangan hubungan/kerjasama/penunjukan antara pabrik asal atau prinsipal dengan representatif Distributor agreement diperlukan jika LoA kurang 2 tahun/tidak ada masa berlaku

Jika LoA tidak ada masa berlaku maka izin edar diberikan 5 tahun Istilah yang diterima dalam surat penunjukan: Sole agent, exclusive distributor, sole distributor Representative (perwakilan/cabang), distributor, dan Non Exclusive distributor harus dilengkapi surat kuasa mendaftar dari prinsipal/pabrik dan menyebutkan nama produk Persyaratan Perpanjangan Izin Edar Alat Kesehatan No Persyaratan Impor (AKL) Lokal (AKD) 5 Izin penyalur alat kesehatan 6 Sertifikat Produksi - 7 Certificate of Free Sale. Menerangkan telah beredar di negara asal pabrik - 8 Surat pernyataan tidak ada Perubahan data izin edar, materai 6000. 9

Penandaan baru sesuai persyaratan rangkap 2 berwarna 10 Surat pernyataan telah memberikan laporan produksi dan/atau distribusi secara berkala ke kementerian Kesehatan, bermaterai Rp. 6000 11 Laporan Kejadian tidak diinginkan (adverse event) terhadap penggunaan alat selama diperedaran dan penanganan yang telah dilakukan 12 Surat pernyataan setuju memenuhi persyaratan keamanan mutu dan manfaat dan bersedia ditolak apabila dokumen/data yang diupload adalah tidak sesuai asli dan atau berkas tidak memenuhi persyaratan. Surat pernyataan ditanda tangani oleh direktur/penanggung jawab teknis yang tercantum pada sertifikat produksi bermaterai Rp. 6000. Persyaratan Perubahan Izin Edar Alat Kesehatan (kemasan, Ukuran, Penandaan dan NPWP) No Persyaratan Impor (AKL) Lokal (AKD) 1 Surat permohonan perubahan izin edar alat kesehatan

2 Izin edar lama lengkap dengan lampiran (jika ada) 3 Penandaan lama yang telah disetujui dan disahkan kementerian Kesehatan 4 Izin penyalur alat kesehatan yang dikeluarkan oleh Menteri kesehatan Cq-Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan masih berlaku (Ket. Lain IPAK= diatas) 5 Sertifikat produksi alat kesehatan yang dikeluarkan oleh Menteri kesehatan Cq-Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan masih berlaku (Ket. Lain Sertifikat produksi=diatas) - 6 Certificate of Free Sale (CFS) jika ada perubahan ukuran a.menerangkan bahwa nama dan tipe alat kesehatan telah diproduksi/didaftar (nama pabrik) dan beredar di negara asal pabrik/legal manufacturer b.dikeluarkan oleh kementerian kesehatan setempat atau instansi berwenang di negara asal c.masih berlaku - Persyaratan Perubahan Izin Edar Alat Kesehatan (kemasan, Ukuran, Penandaan dan NPWP) No Persyaratan Impor (AKL)

Lokal (AKD) 7 Surat pernyataan tidak ada perubahan selain perubahan yang dimaksud dalam surat permohonan bermaterai Rp. 6000. 8 Penandaan baru sesuai persyaratan rangkap 2 berwarna 9 Surat pernyataan telah memberikan laporan produksi dan/atau distribusi secara berkala ke kementerian Kesehatan, bermaterai Rp. 6000 10 Laporan Kejadian tidak diinginkan (adverse event) terhadap penggunaan alat selama diperedaran dan penanganan yang telah dilakukan 11 Surat pernyataan setuju memenuhi persyaratan keamanan mutu dan manfaat dan bersedia ditolak apabila dokumen/data yang diupload adalah tidak sesuai asli dan atau berkas tidak memenuhi persyaratan. Surat pernyataan ditanda tangani oleh direktur/penanggung jawab teknis yang tercantum pada sertifikat produksi bermaterai Rp. 6000. EMAIL UNTUK ELEKTROMEDIK alkeselektromedik.depkes@gmail.com UNTUK SPAREPART Sparepart.alkeselektromedik@gmail.com

UNTUK ASESORIS Asesoris.alkeselektromedik@gmail.com