PETA TANAH. OLEH: ZULFIKAR

dokumen-dokumen yang mirip
PETA TANAH. Oleh: Zulfikar

Kesimpulan Hasil Survei Tanah

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT

3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Beberapa istilah dalam pertemuan minggu ketiga:

TINJAUAN PUSTAKA. Survei memiliki arti yang bermacam-macam. Survei menurut Oxford

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. RINGKASAN... v. HALAMAN PERSETUJUAN...

TUGAS DISKUSI SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

Penggunaan tanah (land use) untuk sintesis regional. Geografi regional Indonesia

Pemetaan Tanah.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

TUGAS STELA MINGGU 5. Nama : Agung Wicaksono NIM : Kelas : B (Agroekoteknologi)

II. TINJAUAN PUSTAKA

RPKPS KONTRAK PERKULIAHAN, GBPP, SAP, EVALUASI PBM MATA KULIAH : SURVEI DAN EVALUASI KESESUAIAN LAHAN OLEH

ANGGOTA KELOMPOK 6: KELAS : F TUGAS STELA MO-1

KERAGAMAN TANAH PADA SATUAN PETA TANAH DETlL HASlL PEMETAAN DENGAM TlGA EARA DELlNEASl PADW SUATU WILAYAH 81 DAERAH EiMULANG, BOGOR

III. BAHAN DAN METODE

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

PENDAHULUAN Latar Belakang

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

TUGAS STELA MINGGU KE-5

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu

Departemen of Agriculture (USDA) atau klasifikasi kesesuaian lahan yang dikembangkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO).

Klasifikasi Tanah USDA Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Bayu Prasetiyo B-01

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Adipandang YUDONO

TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

03/10/2012 SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5

Metode Analisis Kesesuaian Lahan Analisis kesesuaian lahan adalah proses pendugaan tingkat kesesuaian lahan untuk berbagai alternatif penggunaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

JENIS TANAH KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurusan Geografi Lingkungan Fakultas Geografi UGM Yogyakarta 2

Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

ANALISIS SPASIAL KONVERSI LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (Studi Kasus Kawasan Hulu Daerah Aliran Sungai Cimanuk ) 1) ABSTRAK

POTENSI DAS DELI DALAM MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN BERDASARKAN EVALUASI KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN ABSTRAK

Urutan : Survai Tanah

BAB I. PENDAHULUAN. luas, yang mengkaji sifat-sifat dan organisasi di permukaan bumi dan di dalam

METODOLOGI PENELITIAN

Pengelolaan Sawit di Lahan Gambut sesuai PermenLHK no 14, 15 dan 16/2017 di Lahan Gambut

TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

Pengukuran Jarak dan Luas Pada RBI

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... I. PENDAHULUAN 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Kelas F Agroekoteknologi Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2004 DAN TAHUN 2011

BAB III METODOLOGI III-1

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

BAB I PENDAHULUAN. berwawasan lingkungan, transparan, akuntabel, dan berkeadilan. Irigasi

PETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar

ARAHAN PENANGANAN LAHAN KRITIS DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI LESTI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN LINDUNG MENJADI KAWASAN BUDIDAYA

Bahan diskusi minggu ke-1

BAB 3. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN. E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

PETA SATUAN LAHAN. Tabel 1. Besarnya Indeks LS menurut sudut lereng Klas lereng Indeks LS 0-8% 0,4 8-15% 1, % 3, % 6,8 >40% 9,5

RENCANA PROGRAM SEMESTER MK. SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SEMESTER GANJIL

TINJAUAN PUSTAKA. tebal. Dalam Legend of Soil yang disusun oleh FAO, Ultisol mencakup sebagian

USULAN TEKNIS DAN PENAWARAN BIAYA KEGIATAN STUDI KESESUAIAN LAHAN RENCANA TANAMAN...

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

KONDISI UMUM Batas Geografis dan Administratif Situs Candi Muara Takus

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Provinsi Lampung memiliki kegiatan pembangunan yang berorientasikan pada potensi sumberdaya alam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PARIGI MAUTONG TAHUN 2008 DAN 2013

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei tahun 2010 di Kecamatan

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioregion

PERUMUSAN RENCANA STRATEGIS UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN INDUSTRI BATIK LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

BAB I PENDAHULUAN. dengan erosi geologi atau geological erosion. Erosi jenis ini tidak berbahaya

Umi Pudji Astuti, Wahyu Wibawa, dan Andi Ishak. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dibarengi juga dengan kebutuhan untuk setiap saat. menyempurnakan dan mengembangkan data statistik yang ada.

UKDW PENDAHULUAN BAB 1 1 UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 66

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kebutuhan akan sumberdaya lahan. Kebutuhan lahan di kawasan

Transkripsi:

PETA TANAH. OLEH: ZULFIKAR

PETA TANAH Oleh: Zulfikar Peta Tanah Suatu Peta yang sengaja dibuat untuk menunjukkan penyebaran tipe-tipe tanah atau satuan-satuan peta tanah sehingga akan menggambarkan dengan jelas dalam hubungan dengan sifat-sifat fisik tanah/lahan dengan social cultur (bisa juga ekonomi) pada suatu permukaan bumi. SKALA PETA Misalnya: jarak sebenarnya kota a-b adalah 35km,jika jarak pada peta 5 cm maka skalanya,yaitu: 35km=3500000cm:5cm = 1:700.000 Satuan-satuan tanah atau lahan Dapat ditunjukkan secara tersendiri atau asosiasi tanah, namun kecenderungan sekarang bersifat individu tanah jadi tidak berasosiasi (USDA, Soil taxonomy) Satuan-satuan taksonomi menjadi sangat penting karena apabila kita menamakan tanah atas dasar suatu sistem penamaan tertentu (taksonomi) maka tiap tingkat penamaan menunjukkan ciri-ciri utama dan khusus tanah yang bersangkutan Sistem taksonomi yang berkembang di Indonesia sistem Puslitanak Bogor, FAO dan USDA (United State Departemen of Agriculture) TIPE PETA TANAH Peta Tanah Detail Peta Tanah Tinjau dan Eksplorasi Perbedaanya terletak pada intensitas pekerjaanya, sehingga secara teknis yang berbeda: ketelitian dan tingkat generalisasinya Ketelitian: banyaknya unit atau satuan tanah dari wilayah yang dilakukan survei dengan unit-unit area jumlah titik pengambilan pengamatan sampel Generalisasi: Menarik kesimpulan menjadi umum dari beberapa atau banyaknya satuan tanah/unit tanah yang diperoleh dari survei tanah/lahan PERBEDAAN DAN KARAKTERISTIK PETA DETIL DAN TINAJAU/EKSPLORASI Item karakter Peta Detil Peta Tanah Tinjau dan Eksplorasi Kehomogenan Homogen-sangat homogen Tidak homogen Satuan tanah Seri tanah atau tipe tanah Order/Ordo great grup/jenis Cara penetuan batasbatas satua tanah Pengamatan langsung detil Hanya pengamatan berselang, di lapangan untuk penentuan jadi abatas ditentukan diatas batas meja (tidak dengan menelusur di lapangan) Tingakt ketelitian Sangat teliti-teliti;

Tidak teliti Intensitas pengamatan/pekerjaan Sangat tinggi Rendah JENIS-JENIS PETA TANAH PETA TANAH DETIL Peta ini beskala 1: 1000 sampai 1: 25.000 dihasilkan dari satu sampai dua pengamatan tiap hektar, dengan seri tanah, asosiasi tanah atau tipe tanah sebagai satuan peta. Peta ini digunakan untuk perencanaan irigasi dan perencanaan usaha tani intensif PETA TANAH SEMI DETAIL Peta ini berskala 1: 50.000 sampai 1: 200.000, dihasilkan dari satu sampai lima pengamatan tiap 100 ha lahan, dengan asosiasi seri atau keluarga tanah sebagai satuan peta. Peta ini dipergunakan untuk konservasi sumberdaya lahan, perencanaan kota dan pengembangan regional. PETA TANAH TINJAU Peta ini berskala 1: 200.000 sampai 1: 500.000 dihasilkan dari satu-sampai sepuluh pengamatan tiap 10.000 ha lahan, dengan asosiasi atau kompleks kelompok atau marga tanah sebagai satuan peta. Peta ini digunakan untuk perencanaan irigasi dan perencanaan tata guna tanah pada tingkat regional atau provinsi. Peta ini juga digunakan sebagai pendekatan pertama pada orientasi dan aplikasi penelitian pertanian PETA TANAH EKSPLORASI Peta ini berskala 1:500.000 sampai 1:2.500.000 dihasilkan dari 2-5 pengamatan tiap 100.000 ha lahan, dengan asosiasi atau kompleks marga tanah atau rumpun tanah sebagai satuan peta tanah. Batas-batas satuan tanah didasarkan pada interpretasi hubungan penyebaran tanah dengan faktor-faktor lingkungan. Peta ini digunakan untuk menunjukkan penyebaran sumberdaya tanah pada tingkat yang lebih luas (negara) atau untuk tujuan pendidikan dan studi geografi. PETA TANAH BAGAN Peta ini berskala 1:500.000 atau lebih kecil. Peta ini tidak dibuat berdasarkan pengamatan langsung dilapangan, tetapi merupakan hasil kompilasi literatur dan pengetahuan mengenai hubungan penyebaran dengan faktor-faktor pembentuk tanah. Peta ini digunakan untuk menunjukkan penyebaran tanah pada skala dunia dan studi geografi SATUAN PETA TANAH Digunakan untuk memberikan rambu ketelitian yang harus dipenuhi oleh surveyor dan pembuat peta tanah USDA (Sistem FAO-UNESCO Taksonomi) Order Sub order Great Group Great Group (marga) Sub Group Sub Group (kelompok) Family Series - IPB PUSLITANAK Ordo Rumpun Marga Golongan Kumpulan Jenis Kelompok

Macam Keluarga Seri Rupa Seri SOAL Contoh soal : 1) Mencari jarak sebenarnya Jarak antara kota A dan kota B di peta 5 cm. Jika skala dalam peta adalah 1:1.000.000 maka berapakah jarak antara kota A dan B? Jawab : 5 x 1.000.000 = 5.000.000 1.000.000 cm = 10 km 5.000.000 cm = 50 km 2) Mencari skala perbandingan peta Jarak kota A dan B 50 km. Jika jarak dalam peta adalah 5 cm berapakah skala perbandingan di peta? Jawab : 50 km : 5 cm = 5.000.000 :5 = 1.000.000 Skala = 1:1.000.000 3) Mencari jarak di peta Skala peta 1:1.000.000. Jarak sebenarnya adalah 50 km. Berapakah jarak kota A & B di peta? Jawab : 50 km = 5.000.000 Jarak di peta = 5.000.000 : 1.000.000 = 5 cm