BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

dokumen-dokumen yang mirip
PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI PESAN. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

Lanjutan...Non Verbal, (Psikom part-4, 15 okt 2013) By : Khey M.Boer

HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

PENTINGNYA KOMUNIKASI

Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Verbal. Modul ke: 09FIKOM. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

KOMUNIKASI VERBAL. Program Studi Agribisnis UPN Veteran Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

Session 5 Pengantar Komunikasi

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

Pengantar Ilmu Komunikasi

Interpersonal Communication Skill

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanda-tanda (alamiah atau universal) berupa simbol-simbol (berdasarkan

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

MAKALAH KOMUNIKASI. Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi. Disusun Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menginterpretasikan makna (Wood, 2007:3). baik, contohnya adalah individu yang menyandang autisme.

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

Komunikasi: Suatu Pengantar. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

Komunikasi dan Etika Profesi

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Antar Pribadi

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI

BAB II LANDASAN TEORI

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

MAKNA NOISE & UMPAN BALIK DALAM KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

Psikologi Komunikasi

PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan dalam berkomunikasi itu sangat penting untuk kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kecerdasan Interpersonal

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

M A K A L A H DASAR DASAR K O M U N I K A SI

Tes Inventori. Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 07

Keterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi

KOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia

Persepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan komunikasi adalah kecemasan komunikasi. masalah-masalah yang banyak terjadi pada remaja maupun dewasa dikarenakan

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

MENDENGARKAN DAN KOMUNIKASI NONVERBAL DI TEMPAT KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru bahasa Sunda memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

KOMUNIKASI EFEKTIF PEMBIMBING MANASIK HAJI (Tinjauan Dari Sudut Psikologi Komunikasi)

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

Modul ke: Psikologi Sosial I PERSEPSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PSIKOLOGI PESAN. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan

KETERAMPILAN MENDENGARKAN SECARA AKTIF DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Daftar lsi Singkat. Mengembangkan Komunikasi dalam Hubungan. Struktur dari Komunikasi Interpersonal. Sab8. Bab7. Bab1. Bab2. Bab9. Bab3.

ETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

Model Proses Komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik antarindividu maupun dengan kelompok. Selama proses komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat penting dalam menyampaikan pesan. Seorang komunikator dituntut untuk dapat menyampaikan pesan dengan baik, diterima oleh komunikan, menghasilkan umpan balik, dan memiliki efek persuasif. Artinya, dalam komunikasi yang efektif, dibutuhkan komunikator yang kompeten. Misalnya saja, saat ada seseorang yang mengajarkan sekumpulan anakanak membaca. Orang lain dapat berasumsi bahwa orang tersebut adalah guru. Anak-anak yang diajari membaca juga akan menganggap orang tersebut adalah guru karena telah mengajari mereka membaca. Itulah yang disebut dengan psikologi komunikator. Untuk dapat dipercayai orang lain diperlukan, bukan saja, bias/dapat berbicara, melainkan memerlukan penampilan yang meyakinkan. Dalam makalah ini akan menjelaskan sedikit tentang karakteristik dari komunikator serta faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dari psikologi komunikator. B. Rumusan Masalah a. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi psikologi komunikator? b. Pengaruh apa saja dari psikologi komunikator? C. Tujuan Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Komunikasi yang dibimbing oleh Ibu Zikri Neni. 1

BAB II PENDEKATAN KONSEP Dalam konsep psikologi pesan terdapat konsep berupa teknik pengendalian perilaku orang lain yang disebut bahasa. Dengan bahasa yang merupakan kumpulan kata, komunikator dapat mengatur perilaku komunikate (orang lain). Bahasa merupakan media yang digunakan dalam berbicara dan berkomunikasi. Bahasa adalah pesan dalam bentuk kata-kata dan kalimbat, yang disebut pesan linguistik. Secara fungsional bahasa dipahami sebagai kesepakatan diantara anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Sedangkan secara formal, bahasa dinyatakan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tata bahasa. Setiap bahasa memiliki peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan agar memiliki arti. 1 Pengucapan dan penyampaian kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu dapat memberikan maksud tersendiri. Cara-cara tersebut disebut pesan paralinguistic. Selain itu, manusia juga menyampaikan pesan dengan cara-cara lain selain dengan bahasa, misalnya dengan isyarat, atau yang disebut sebagai ekstralinguistik. Pesan merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi, sehingga makna dari pesan itu sendiri dapat memperlancar interaksi sosial antarindividu. Sementara itu tujuan komunikasi sendiri adalah agar komunikan dapat menerima pesan dari komunikator. Pesan sendiri terdiri dari pesan verbal dan pesan nonverbal. Pesan verbal adalah pesan yang digunakan dalam komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai media. Pesan verbal ditransmisikan melalui kombinasi bunyi-bunyi bahasa dan digunakan untuk menyatakan pikiran, 1 Jalaluddin Rakmat, Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 2005, h. 279. 2

perasaan, dan maksud. Dengan kata lain, pesan verbal adalah pesan yang diungkapkan melalui bahasa yang menggunakan kata-kata sebagai representasi realitas atau makna. Kelebihan dari pesan verbal adalah media paling efektif yang digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi. Efektivitas tersebut dimungkinkan oleh tiga aspek bahasa: semanticity, generativity dan displacement. Aspek semanticity merujuk pada hakikat kata-kata (unsur utama bahasa) sebagai simbol yang merepresentasikan objek atau realitas tertentu. Dengan kata-kata, kita dapat menamai atau memberi label pada tindakan, pemikiran, perasaan, atau orang sehingga kita dapat mengindentifikasi atau merujuknya tanpa harus menghadirkannya secara langsung. Aspek generativity (kadang-kadang disebut productivity) merujuk pada kemampuan bahasa untuk menghasilkan pesan-pesan bermakna dalam jumlah tak terbatas melalui kombinasi sejumlah simbol linguistik yang sangat terbatas. Contoh, hanya dengan menggunakan tiga fonem a, i dan r, kita bisa membentuk kata air, Ira, ria dan ari yang semua kata-kata ini memiliki makna. Aspek displacement merujuk pada kemampuan bahasa untuk digunakan sebagai sarana untuk membicarakan sesuatu yang jauh dalam konteks ruang dan waktu, atau sesuatu yang ada hanya dalam imajinasi. Pesan verbal beberapa keterbatasan dalam penyampaian maksud seperti yang disebutkan sebagai berikut: Jumlah kata yang tersedia dalam setiap bahasa sangat terbatas, sehingga tidak semua objek dalam realita dapat diwakili oleh katakata. Kata-kata memiliki makna yang ambigu (makna ganda) dan kontekstual, dimana kata-kata bersifat ambigu karena hubungan antara kata dan objek yang diwakilinya bersifat arbitrer (semenamena). Kata yang diucapkan tidak merujuk pada objek, tetapi pada persepsi dan interpretasi orang sebagai wakil dari objek tersebut. 3

Makna kata-kata bersifat bias karena dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaan. Esensi bahasa dalam aktivitas berpikir terungkap dengan jelas melalui kenyataan bahwa ketidakmampuan suku-suku primitif memikirkan hal-hal yang canggih bukan karena mereka tidak dapat berpikir, tapi karena bahasa mereka tidak dapat memfasilitasi mereka untuk melakukannya. Orang cenderung mencampuradukkan fakta, penafsiran, dan penilaian karena kekeliruan persepsi sewaktu menggunakan bahasa. Sedangkan pesan nonverbal didefinisikan sebagai semua tanda atau isyarat yang tidak berbentuk kata-kata. Samovar dan Proter secara spesifik mendefinisikan pesan nonverbal sebagai semua ransangan (kecuali ransangan verbal) dalam suatu pengaturan komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Jadi, pesan nonverbal mencakup seluruh perilaku yang tidak berbentuk verbal yang disengaja atau tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. Devito (1995: 175-176) menguraikan enam fungsi pesan nonverbal dalam komunikasi interpersonal sebagai berikut: 2 - Fungsi aksentuasi, digunakan untuk membuat penekanan pada bagian tertentu pesan nonverbal. Contohnya meninggikan nada suara. - Fungsi komplemen, digunakan untuk menyampaikan nuansa tertentu yang tidak dapat diutarakan melalui pesan verbal. - Fungsi kontradiksi, digunakan untuk mempertentangkan pesan verbal dengan pesan nonverbal dalam rangka mencapai maksud tertentu. - Fungsi regulasi, digunakan untuk menunjukkan bahwa komunikator ingin mengatakan sesuatu. 2 Joseph A. Devito, The Interpersonal Communication Book, Harper Collin College Publisher: New York, 1995, h. 175-176 4

- Fungsi repetisi, digunakan untuk mengulangi maksud yang disampaikan melalui pesan verbal. - Fungsi substitusi, digunakan untuk mengganti pesan verbal tertentu. A. Karakteristik Makna Pesan a. Makna ditentukan oleh komunikator Makna tidak hanya ditentukan oleh pesan (baik verbal, nonverbal, atau keduanya) tetapi juga ditentukan oleh interaksi pesan-pesan itu dan pikiran serta perasaan komunikan. Ketika berkomunikasi, komunikan tidak hanya menerima makna tapi juga menciptakan makna. Oleh karena itu, pemahaman atas suatu makna tidak dapat dilakukan hanya dengan menganalisis pesan, tetapi juga dengan memahami pengirimnya. Sebagai contoh, makna berupa pujian yang menyatakan seseorang berotak cerdas cenderung dimaknai sebagai penghinaan bila hal itu disampaikan ketika orang tersebut baru mengetahui dia gagal dalam sebuah ujian. b. Makna yang disampaikan lewat pesan verbal dan nonverbal tidak lengkap Penyampaian pikiran atau perasaan dilakukan komunikator dengan menggunakan seperangkat simbol. Pada dasarnya simbol-simbol itu mewakili hanya sebagian dari totalitas pikiran atau perasaan yang ingin disampaikan. Karena makna yang diterima dari orang lain bukan makna yang utuh, setiap komunikan hanya dapat mengestimasi makna tersebut berdasarkan pesan yang diterima dengan menggunakan pikiran dan perasaannya sendiri. 5

c. Makna bersifat unik Karena makna ditentukan oleh pesan yang diterima dan pikiran serta perasaan komunikan, maka orang yang berbeda tidak pernah menginterpretasi sebuah pesan dengan makna yang sama. Bahkan, karena setiap individu berubah, pesan yang diterima oleh seseorang pada saat yang berbeda akan diinterpretasikan dengan makna yang berbeda pula. Misalnya, pesan I love you yang diterima pemuda berusia 20 tahun dari pacarnya, akan diberi makna yang berbeda oleh orang ketika dia berusia 50 tahun. d. Makna mencakup makna denotatif dan konotatif Makna denotatif adalah definisi objektif dari kata atau pesan nonverbal dan bersifat universal. Makna konotatif merupakan makna subjektif dan bersifat emosional. Anggukan kepala yang normal, yang digunakan untuk merespon pertanyaan Kamu setuju? mengungkapkan makna denotatif. Namun bila anggukan kepala itu disertai dengan kedipan mata atau senyuman sehingga terkesan tidak biasa, makna yang terungkap lebih cenderung bersifat konotatif. e. Makna harus didasarkan pada konteks Kata atau tingkah nonverbal yang sama, bisa mengungkapkan makna yang sangat berbeda bila digunakan dalam konteks yang berbeda. Ugkapan Apa kabar? yang disampaikan ketika berpapasan dengan seorang teman bermakna Halo. Tapi bila ungkapan itu disampaikan ketika mengunjungi teman yang sakit, makna yang terungkap adalah kondisi kesehatan. 6

B. Karakteristik Pesan Disamping karakteristik makna pesan, pemahaman tentang karakteristik pesan juga sangat dibutuhkan sebagai landasan untuk mengetahui bagaimana makna disalurkan melalui pesan oleh komunikator kepada komunikan. a. Pesan berbentuk paket Pada saat berkomnikasi, seluruh bagian sistem komunikasi biasanya bekerjasama untuk menyampaikan suatu kesatuan makna (unified meaning). Ketika seseorang mengungkapkan kemarahan dengan kata-kata, getaran dan volume suara, ekspresi wajah, sorot mata dan sikap tubuhnya juga memancarkan pesan kemarahan itu. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pesan selalu diungkapkan dalam satu paket gabungan antara unsur-unsur verbal dan nonverbal. Paket pesan ini biasanya dianggap sebagai hal yang wajar sehingga tidak begitu diperhatikan oleh komunikan, kecuali dia mendeteksi adanya double-bind messages, atau kontradiksi antara pesan verbal dan pesan nonverbal yang digunakan. b. Pesan dibentuk dengan menggunakan kaidah tertentu Setiap pesan dibentuk dan diungkapkan dengan menggunakan kaidahkaidah tertentu. Pesan verbal dibentuk dan digunakan dengan mengikuti aturan-aturan gramatika dan pragmatik yang berlaku dalam bahasa. Pesan nonverbal juga dibentuk dan diungkapkan berdasarkan seperangkat norma atau peraturan yang menggariskan tingkah-laku nonverbal apa yang sesuai, diizinkan, atau diharapkan dalam situasi sosial tertentu. c. Pesan disampaikan dalam tingkat kelangsungan yang variatif Sebagian pesan disampaikan secara langsung dan sebagian lagi secara tidak langsung. Pesan langsung ditandai oleh adanya pernyataan langsung 7

mengenai preferensi atau keinginan komunikator, sedangkan dalam pesan tidak langsung si pembicara berupaya menyuruh pendengarnya mengatakan atau melakukan sesuatu tanpa menyatakannya secara eksplisit. d. Pesan bervariasi dalam tingkat kepercayaan Terdapat dua alasan mengapa komunikan cenderung lebih mempercayai makna yang terungkap melalui pesan nonverbal ketika dia mendeteksi konflik antara pesan verbal dan nonverbal yang dikirim komunikator. Pertama, pesan verbal lebih mudah dipalsukan. Kedua, pesan nonverbal terbentuk diluar kendali kesadaran individu. Sinyal nonverbal biasanya dapat digunakan untuk menebak apakah pembicara berbohong atau tidak. Sinyal-sinyal itu juga sangat membantu untuk mengungkapkan kebenaran yang coba ditutup-tutupi oleh kebohongan yang dideteksi. e. Pesan dapat digunakan dalam metakomunikasi Seperti telah dijelaskan pada bagian Tinjauan Psikologis Terhadap Peran Pesan Nonverbal di atas, pesan nonverbal memiliki fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Pesan metakomunikatif berfungsi memberikan informasi tambahan untuk memperjelas maksud. Hal itu dilakukan dengan memberdayakan fungsi aksentuasi, repetisi, subsitusi, kontradiksi, dan komplemen pesan nonverbal bagi pesan verbal. 8

BAB III ANALISIS Pesan yang disampaikan menjadi sangat penting dalam proses komunikasi, karena hal ini berkaitan dengan makna yang disampaikan dan akan diterima oleh komunikan. Melalui dimensi psikologi dapat dipahami bagaimana sebuah pesan dapat mendukung maupun menghambat efektivitas komunikasi. Dalam hal ini, pesan nonverbal sangat tepat untuk dijadikan objek analisis dari sisi psikologi. Dalam setiap komunikasi terjadi sebuah interaksi langsung atau tatap muka, secara sadar atau tidak, komunikator banyak menyampaikan pesan nonverbal. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang sedang belajar di kelas mengikuti diskusi yang diadakan dosen, namun merasa gelisah dengan terus melihat jam tangan. Hal ini dapat berarti mahasiswa tersebut sedang terburu-buru untuk melakukan sesuatu sehingga merasa cemas akan waktu. Perasaan dan emosi terungkap lebih cermat melalui pesan nonverbal daripada pesan verbal. Bila pesan verbal lebih sesuai digunakan untuk menyampaikan fakta, ilmu, atau keadaan, pesan nonverbal lebih potensial untuk menyatakan perasaan. Ketiga, pesan nonverbal menyampaikan makna (maksud) yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. Pesan nonverbal jarang dimodifikasi secara sadar, kecuali oleh actor-aktor yang terlatih. Oleh karena itu, komunikator biasanya lebih jujur ketika berkomunikasi melalui pesan nonverbal dan sebaliknya, komunikan lebih percaya pada pesan nonverbal daripada pesan verbal. Sebagai contoh, ketika seseorang sedang ada masalah dan menangis kemudian ditanyakan oleh salah satu teman dekatnya tentang mengapa ia menangis dan apakah ia baik-baik saja, ia menjawab tidak ada apa-apa, namun matanya terlihat jelas bahwa ia habis menangis. Teman dekat orang tersebut tentu akan meyakini bahwa ada masalah yang sedang mengganggu pikiran dan emosinya. 9

Pesan nonverbal memiliki fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Pesan metakomunikatif berfungsi memberikan informasi tambahan untuk memperjelas maksud. Hal itu dilakukan dengan memberdayakan fungsi aksentuasi, repetisi, subsitusi, kontradiksi, dan komplemen pesan nonverbal bagi pesan verbal. 10

BAB IV PENUTUP Pesan merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi, sehingga makna dari pesan itu sendiri dapat memperlancar interaksi sosial antarindividu. Sementara itu tujuan komunikasi sendiri adalah agar komunikan dapat menerima pesan dari komunikator. Pesan sendiri terdiri dari pesan verbal dan pesan nonverbal. Pesan verbal adalah pesan yang digunakan dalam komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai media. Pesan verbal ditransmisikan melalui kombinasi bunyi-bunyi bahasa dan digunakan untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud. Dengan kata lain, pesan verbal adalah pesan yang diungkapkan melalui bahasa yang menggunakan kata-kata sebagai representasi realitas atau makna. Sedangkan pesan nonverbal didefinisikan sebagai semua tanda atau isyarat yang tidak berbentuk kata-kata. Samovar dan Proter secara spesifik mendefinisikan pesan nonverbal sebagai semua ransangan (kecuali ransangan verbal) dalam suatu pengaturan komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Fungsi pesan nonverbal dalam komunikasi interpersonal menurut Devito adalah sebagai fungsi aksentuasi, fungsi komplemen, fungsi kontradiksi, fungsi regulasi, fungsi repetisi, dan fungsi substitusi. Karakteristik makna pesan adalah makna ditentukan oleh komunikator, makna yang disampaikan lewat pesan verbal dan nonverbal tidak lengkap, makna bersifat unik, makna mencakup makna denotatif dan konotatif, dan makna harus didasarkan pada konteks. 11

Sedangkan karakteristik pesan adalah pesan berbentuk paket, pesan dibentuk dengan menggunakan kaidah tertentu, pesan disampaikan dalam tingkat kelangsungan yang variatif, pesan bervariasi dalam tingkat kepercayaan, pesan dapat digunakan dalam metakomunikasi. 12

DAFTAR PUSTAKA Rahmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005. Devito, Joseph A. 1995. The Interpersonal Communication Book. New York: Harper Collins College Publisher. Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2007. 13