Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI I PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) Komisi Akreditasi Rumah Sakit1

PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)

PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)

MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT

Elemen Regulasi Ket Regulasi D O S W

Otomotif Hemat di Weekend

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO. / SK / RSPB / / 2017

dalam yang memenuhi standar profesi serta peraturan perundang- undangan. (R) Pedoman Pelayanan

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS CADASARI

Manajemen dan Penggunaan Obat- Obatan(MPO)

LAPORAN BIMBINGAN AKREDITASI MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT (MPO)

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

BAB 5 PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)

UNTUK LATIHAN TELUSUR HPK. SKP DAN MPO

MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

Medication Management System Tracer

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

A. `LAPORAN VALID INDIKATOR AREA KLINIS 1. Asesment pasien: Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik Triase dan Pengkajian IGD

STANDAR PPI 1 PPI 1.1 PPI 2 PPI 3 PPI 4 PPI 5 PPI 6 PPI 6.1

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT (MPO) Dr.dr.Sutoto,MKes

DAFTAR WAWANCARA RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

PELAYANAN PENCAMPURAN ASEPTIK DI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA. Oleh: Dra. Nastiti Setyo Rahayu. Apt

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah

PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )

SOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert

TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

20 STANDAR, 70 ELEMEN PENILAIAN. dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes Komisi Akreditasi Rumah Sakit

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

Elemen Penilaian BAB VIII

PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Peran Kefarmasian dari Aspek Farmasi Klinik dalam Penerapan Akreditasi KARS. Dra. Rina Mutiara,Apt.,M.Pharm Yogyakarta, 28 Maret 2015

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) Djoti Atmodjo

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KESEHATAN UPT.PUSKESMAS MENGWI II Alamat : Jl. Raya Tumbak Bayuh

TABULASI POKJA PAP ( PELAYANAN ASUHAN PASIEN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akreditasi rumah sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002/ PP.IAI/1418/VII/2014. Tentang

LAPORAN PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN DAN SEMINAR NASIONAL III AKREDITASI RUMAH SAKIT 8 9 AGUSTUS 2017

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER DI RUMAH SAKIT. DIANA HOLIDAH Bagian Farmasi Klinik dan Komunitas Fakultas Farmasi Universitas Jember

Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis

CEKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA ASESMEN PASIEN (AP)

BAB 6 MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

BAB IV PEMBAHASAN. sakit yang berbeda. Hasil karakteristik dapat dilihat pada tabel. Tabel 2. Nama Rumah Sakit dan Tingkatan Rumah Sakit

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian berjudul Profil Penerapan Pelayanan Farmasi Klinik di Rumah

GAMBARAN KESIAPAN MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT BERDASARKAN AKREDITASI RS 2012 (STUDI KASUS DI RSUD BOB BAZAR KALIANDA)

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 pasal 1 tentang Rumah

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Sudirman Nomor 124 Bantul Yogyakarta dimana pada awal tahun 1966,

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. upaya kesehatan dengan memfungsikan berbagai kesatuan personel terlatih dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengelolaan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit. seleksi (selection), perencanaan dan pengadaan (procurement), distribusi

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkot

90 Januari Februari Maret Target Capaian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Luwiharsih Komisi Akreditasi RS

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. upaya kesehatan dengan memfungsikan berbagai kesatuan personel terlatih dan

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian RSUD Bangka Selatan

PERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan kepmenkes RI No. 983/ MENKES/ SK XI/ 1992 tentang

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

Peresepan,Pemesanan dan pengelolaan Obat SPO Nomor : Terbit ke : 1 No.Revisi : 0 Tgl.Diberlaku : Halaman : 1-3

7 STANDAR KESELAMATAN PASIEN

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT DAN PRODUK STERIL DI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

Panduan Identifikasi Pasien

BAB 2 HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

Bimbingan. dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes Komisi Akreditasi Rumah Sakit 20 STANDAR, 70 ELEMEN PENILAIAN

Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika 2. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE KEGIATAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN TA. 2017

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

TELAAH & PEMERIKSAAN DOKUMEN

BAB 1 PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) GAMBARAN UMUM, STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, SERTA ELEMEN PENILAIAN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)

1. SOP pemeriksaan lab 1. Brosur pelayanan lab 2. Panduan pemeriksaan lab (ext) tersedia

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/068/I/2010 TENTANG

Lampiran 1. Struktur organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Transkripsi:

Elemen Penilaian PKPO 1 1. Ada regulasi organisasi yang mengelola pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat yang menyeluruh atau mengarahkan semua tahapan pelayanan kefarmasian serta penggunaan obat yang aman sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (R) 2. Ada bukti seluruh apoteker memiliki izin dan melakukan supervisi sesuai dengan penugasannya. 3. Ada bukti pelaksanaan sekurang-kurangnya satu kajian pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat yang didokumentasikan selama 12 bulan terakhir. 4. Ada bukti sumber informasi obat yang tepat, terkini, dan selalu tersedia bagi semua yang terlibat dalam penggunaan obat. (D,O,W) 5. Terlaksana pelaporan kesalahan penggunaan obat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 6. Terlaksana tindak lanjut terhadap kesalahan penggunaan obat untuk memperbaiki sistem manajemen dan penggunaan obat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Elemen Penilaian PKPO 2 1. Ada regulasi organisasi yang menyusun formularium rumah sakit berdasar atas kriteria yang disusun secara kolaboratif sesuai dengan peraturan perundangundangan. (R) 2. Ada bukti pelaksanaan apabila ada obat yang baru ditambahkan dalam formularium maka ada proses untuk memantau bagaimana penggunaan obat tersebut dan bila terjadi efek obat yang tidak diharapkan, efek samping serta medication error. 3. Ada bukti implementasi untuk memantau kepatuhan terhadap formularium baik dari persediaan maupun penggunaanya. 4. Ada bukti pelaksanaan formularium sekurang-kurangnya dikaji setahun sekali berdasar atas informasi tentang keamanan dan efektivitas. Elemen Penilaian PKPO 2.1 1. Ada regulasi pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang aman, bermutu, bermanfaat, serta berkhasiat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (lihat juga TKRS 7). (R) 2. Ada bukti bahwa manajemen rantai pengadaan (supply chain management) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (lihat juga TKRS 7.1) 3. Ada bukti pengadaan obat berdasar atas kontrak. (lihat juga TKRS 7) Elemen Penilaian PKPO 2.1.1 1. Ada regulasi pengadaan bila sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai tidak ada dalam stok atau tidak tersedia saat dibutuhkan. (R) 2. Ada bukti pemberitahuan kepada staf medis serta saran substitusinya. 3. Ada bukti bahwa staf memahami dan mematuhi regulasi tersebut. (D, W) Elemen Penilaian PKPO 3 1. Ada regulasi tentang pengaturan penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang baik, benar, dan aman. (R)

2. Ada bukti obat dan zat kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label yang terdiri atas isi/nama obat, tanggal kadaluarsa, dan peringatan khusus. (lihat juga MFK 5 EP 6). (O,W) 3. Ada bukti implementasi proses penyimpanan obat yang tepat agar kondisi obat tetap stabil, termasuk obat yang disimpan di luar instalasi farmasi. 4. Ada bukti pelaksanaan dilakukan supervisi secara teratur oleh apoteker untuk memastikan penyimpanan obat dilakukan dengan baik. 5. Ada bukti pelaksanaan obat dilindungi dari kehilangan serta pencurian di semua tempat penyimpanan dan pelayanan. Elemen Penilaian PKPO 3.1 1. Ada regulasi pengaturan tata kelola bahan berbahaya, serta obat narkotika dan psikotropika yang baik, benar, dan aman sesuai dengan peraturan perundangundangan. (R) 2. Ada bukti penyimpanan bahan berbahaya yang baik, benar, dan aman sesuai dengan egulasi. (O,W) 3. Ada bukti penyimpanan obat narkotika serta psikotropika yang baik, benar, dan aman sesuai dengan regulasi. (O,W) 4. Ada bukti pelaporan obat narkotika serta psikotropika secara akurat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. Elemen Penilaian PKPO 3.2 1. Ada regulasi rumah sakit tentang proses larangan menyimpan elektrolit konsentrat di tempat rawat inap kecuali bila dibutuhkan secara klinik dan apabila terpaksa disimpan di area rawat inap harus diatur keamanannya untuk menghindari kesalahan. (lihat juga SKP 3.1). (R) 2. Ada bukti penyimpanan elektrolit konsentrat yang baik, benar, dan aman sesuai dengan egulasi. (O,W) 3. Elektrolit konsentrat diberi label obat yang harus diwaspadai (high alert) sesuai dengan regulasi. (O,W) Elemen Penilaian PKPO 3.3 1. Ada regulasi pengaturan penyimpanan obat dengan ketentuan khusus meliputi butir 1 sampai dengan 5 pada maksud dan tujuan. (R) 2. Ada bukti penyimpanan produk nutrisi yang baik, benar, dan aman sesuai dengan regulasi. (lihat juga PAP 4). (O,W) 3. Ada bukti penyimpanan obat dan bahan radioaktif yang baik, benar, dan aman sesuai dengan regulasi. (O,W) 4. Ada bukti penyimpanan obat yang dibawa pasien sebelum rawat inap yang baik, benar, dan aman sesuai dengan regulasi. (O,W) 5. Ada bukti penyimpanan obat program atau bantuan pemerintah/pihak lain yang baik, benar, dan aman sesuai dengan regulasi. (O,W) 6. Ada bukti penyimpanan obat yang digunakan untuk penelitian yang baik, benar, dan aman sesuai dengan regulasi. (O,W)

Elemen Penilaian PKPO 3.4 1. Ada regulasi pengelolaan obat emergensi yang tersedia di unit-unit layanan agar dapat segera dipakai untuk memenuhi kebutuhan darurat serta upaya pemeliharaan dan pengamanan dari kemungkinan pencurian dan kehilangan. (lihat juga TKRS.). (R) 2. Ada bukti persediaan obat emergensi lengkap dan siap pakai. (D,O,W) 3. Ada bukti pelaksanaan supervisi terhadap penyimpanan obat emergensi dan segera diganti apabila dipakai, kadaluwarsa, atau rusak. (D,O,W) Elemen Penilaian PKPO 3.5 1. Ada regulasi penarikan kembali (recall) dan pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang tidak layak pakai karena rusak, mutu substandard, atau kadaluwarsa. (R) 2. Ada bukti pelaksanaan penarikan kembali (recall) sesuai dengan regulasi yang ditetapkan. 3. Ada bukti pelaksanaan pemusnahan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan. Elemen Penilaian PKPO 4 1. Ada regulasi peresepan/permintaan obat dan instruksi pengobatan secara benar, lengkap, dan terbaca, serta menetapkan staf medis yang kompeten dan berwenang untuk melakukan peresepan/permintaan obat dan instruksi pengobatan. (lihat juga PAP 2.2 EP 1; AP 3 EP 1; dan SKP 2 EP 1). (R) 2. Ada bukti peresepan/permintaan obat dan instruksi pengobatan dilaksanakan oleh staf medis yang kompeten serta berwenang. (D,O,W) 3. Ada bukti pelaksanaan apoteker melakukan rekonsiliasi obat pada saat pasien masuk, pindah unit pelayanan, dan sebelum pulang. 4. Rekam medis memuat riwayat penggunaan obat pasien. (D,O) Elemen Penilaian PKPO 4.1 1. Ada regulasi syarat elemen resep lengkap yang meliputi butir 1 sampai dengan 7 pada maksud dan tujuan serta penetapan dan penerapan langkah langkah untuk pengelolaan peresepan/permintaan obat, instruksi pengobatan yang tidak benar, tidak lengkap, dan tidak terbaca agar hal tersebut tidak terulang kembali. (R) 2. Ada bukti pelaksanaan evaluasi syarat elemen resep lengkap yang meliputi butir 1 sampai dengan 7 pada maksud dan tujuan. 3. Ada bukti pelaksanaan proses pengelolaan resep yang tidak benar, tidak lengkap, dan tidak terbaca. 4. Ada bukti pelaksanaan proses untuk mengelola resep khusus, seperti darurat, standing order, berhenti automatis (automatic stop order), tapering, dan lainnya. Elemen Penilaian PKPO 4.2 1. Ada daftar staf medis yang kompeten dan berwenang membuat atau menulis resep yang tersedia di semua unit pelayanan. (D)

2. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses untuk membatasi jika diperlukan jumlah resep atau jumlah pemesanan obat yang dapat dilakukan oleh staf medis yang diberi kewenangan. (lihat juga KKS 10 EP 1). (R) 3. Ada bukti staf medis yang kompeten dan berwenang membuat atau menulis resep atau memesan obat dikenal dan diketahui oleh unit layanan farmasi atau oleh lainnya yang menyalurkan obat. (D) Elemen Penilaian PKPO 4.3 1. Ada bukti pelaksanaan obat yang diberikan dicatat dalam satu daftar di rekam medis untuk setiap pasien berisi: identitas pasien, nama obat, dosis, rute pemberian, waktu pemberian, nama dokter dan keterangan bila perlu tapering off, titrasi, dan rentang dosis. (D) 2. Ada bukti pelaksanaan daftar tersebut di atas disimpan dalam rekam medis pasien dan menyertai pasien ketika pasien dipindahkan. Salinan daftar tersebut diserahkan kepada pasien saat pulang. (D) Elemen Penilaian PKPO 5 1. Ada regulasi penyiapan dan penyerahan obat yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan praktik profesi. (R) 2. Ada bukti pelaksanaan staf yang menyiapkan produk steril dilatih, memahami, serta mempraktikkan prinsip penyiapan obat dan teknik aseptik (lihat juga PPI..). 3. Ada bukti pelaksanaan pencampuran obat kemoterapi dilakukan sesuai dengan praktik profesi. (lihat juga PPI..). (O,W) 4. Ada bukti pencampuran obat intravena, epidural, dan nutrisi parenteral serta pengemasan kembali obat suntik dilakukan sesuai dengan raktik profesi. (O,W) Elemen Penilaian PKPO 5.1 1. Ada regulasi penetapan sistem yang seragam untuk penyiapan dan penyerahan obat. (R) 2. Ada bukti pelaksanaan proses pengkajian resep yang meliputi butir 1 sampai dengan 7 pada maksud dan tujuan. 3. Setelah persiapan, obat diberi label meliputi identitas pasien, nama obat, dosis atau konsentrasi, cara pemakaian, waktu pemberian, tanggal disiapkan, dan tanggal kadaluarsa. (D,O,W) 4. Ada bukti pelaksanaan telaah obat meliputi butir 1 sampai dengan 5 pada maksud dan tujuan. 5. Ada bukti pelaksanaan penyerahan obat dalam bentuk yang siap diberikan. 6. Ada bukti penyerahan obat tepat waktu. (D,O,W) Elemen Penilaian PKPO 6 1. Ada penetapan staf klinis yang kompeten dan berwenang untuk memberikan obat termasuk pembatasannya. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan pemberian obat oleh staf klinis yang kompeten dan berwenang sesuai dengan surat izin terkait profesinya dan peraturan perundangundangan. 3. Ada bukti pelaksanaan pemberian obat dilaksanakan sesuai dengan pembatasan yang ditetapkan, misalnya obat kemoterapi, obat radioaktif, atau obat untuk penelitian. Elemen Penilaian PKPO 6.1 1. Ada regulasi verifikasi sebelum penyerahan obat kepada pasien yang meliputi butir 1 sampai dengan 5 pada maksud dan tujuan. (R) 2. Ada bukti pelaksanaan verifikasi sebelum obat diserahkan kepada pasien. (D,W,S) 3. Ada bukti pelaksanaan double check untuk obat yang harus diwaspadai (high alert). (D,O,W,S) Elemen Penilaian PKPO 6.2 1. Ada regulasi pengobatan oleh pasien sendiri. (R) 2. Ada bukti pelaksanaan pengobatan obat oleh pasien sendiri sesuai dengan regulasi. 3. Ada proses monitoring terhadap pengobatan oleh pasien sendiri. Elemen Penilaian PKPO 7 1. Ada regulasi pemantauan efek obat dan efek samping obat serta dicatat dalam status pasien. (lihat juga AP 2 EP 1). (R) 2. Ada bukti pelaksanaan pemantauan terapi obat. 3. Ada bukti pemantauan efek samping obat dan pelaporannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Elemen Penilaian PKPO 7.1 1. Ada regulasi medication safety yang bertujuan mengarahkan penggunaan obat yang aman dan meminimalisasi kemungkinan terjadi kesalahan penggunaan obat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (R) 2. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit mengumpulkan dan memonitor seluruh angka kesalahan penggunaan obat termasuk kejadian tidak diharapkan, kejadian sentinel, kejadian nyaris cedera, dan kejadian tidak cedera. 3. Ada bukti instalasi farmasi mengirimkan laporan kesalahan penggunaan obat (medication error) kepada tim keselamatan pasien rumah sakit. 4. Ada bukti tim keselamatan pasien rumah sakit menerima laporan kesalahan penggunaan obat (medication error) dan mencari akar masalah atau investigasi sederhana, solusi dan tindak lanjutnya, serta melaporkan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien. (lihat juga PMKP 7). 5. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit melakukan upaya mencegah dan menurunkan kesalahan penggunaan obat (medication error). (lihat juga PMKP 7 EP 1).