BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

Gelas beker 3. Potato Dextrose Agar (PDA) 39 gr/l. Labu Erlenmeyer 4. Daging segar tanpa lemak 200 gr

LAPORAN PRAKTIKUM PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI OLEH : : RITA ANGGREANI WIDIASTUTI NIM : D1C KELOMPOK : IV KELAS : TPG-A 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

LEMBAR PENGESAHAN. Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi Umum dengan judul MEDIUM. disusun oleh : : Abdul Wahab Hadada NIM :

TEKNOLOGI MEMBUAT MEDIA PDA Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

Zat-zat hara yang ditambahkan kedalam media tumbuh suatu mikroba adalah :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER\

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI STERILISASI DAN MEDIA PERTUMBUHAN. Oleh: TRI OKTOVIANA LABAGAI Dosen pembimbing: DR.DANIEL LANTANG,M.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN TEKNIK PEMINDAHAN SECARA ASEPTIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993).

Sterilisasi dan Pembuatan Medium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR PERCOBAAN 2 DAN 4 MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN ISOLASI MIKROORGANISME OLEH : Ange Cindi Angriani ( )

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Perbedaan Karakteristik Bakteri Asam Laktat. Tabel 7. Perbedaan Karakteristik Beberapa Jenis Bakteri Asam Laktat

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

PEMBUATAN MEDIA PDA (POTATO DEXTROSE AGAR) Kelompok I (Genap)

IV. KULTIVASI MIKROBA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

`BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

Teknik Isolasi Bakteri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Penyiapan Media Mikroorganisme

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

TEKNIK STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. Ekstraksi dengan 25 ml etil asetat digojog 10 menit dalam corong pemisah. Etil asetat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

III. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

MEDIA DAN ZAT WARNA YANG DIGUNAKAN PADA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Oleh : Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

Lampiran 1. Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Praktikan dapat mengetahui cara pembuatan medium SDA sintetik, SDA, PDA (Potato dextrosa agar), PDB (Potato dextrosa broth) dan TEA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

LAPORAN TETAP HYGIENE SANITASI DAN KEAMANAN INDUSTRI PANGAN UJI PENGARUH SANITASI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN TANGAN PEKERJA

BAB III BAHAN DAN METODE

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Rancang Media. Rancang Media 3/3/2016. Nur Hidayat Materi Kuliah Mikrobiologi Industri

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

III. METODE PENELITIAN

TEKNIK ISOLASI DAN KULTUR

LAMPIRAN 1. Pembuatan Media yang Digunakan dalam Penelitian

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Tabel Karakteristik Bakteri Asam Laktat. Tabel 7. Karakteristik Bakteri Asam Laktat

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum melakukan pengamatan terhadap bakteri dan jamur di laboratorium, telebih dahulu kita harus menumbuhkan atau membiakan bakteri/jamur tersebut. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrisi yang diisyaratkan oleh bakteri atau jamur dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya. Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yang meliputi bakteri, fungi atau mikroorganisme lainnya, baik dalam morfologi dan penampakan koloninya. Karena itu, untuk melihat dengan jelas penampakan mikroba tersebut, terlebih dahulu kita membuat biakan atau piaraan organisme. Sebelumnya, bahan serta peralatan harus dalam keadaan steril, artinya pada bahan dan peralatan yang ingin dipergunakan tidak terdapat mikroba lain yang tidak diharapkan. Proses dari kegiatan steril disebut sterilisasi (Jutono, 1972). Sementara itu, untuk menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan (murni) digunakan media. Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makanan untuk pertumbuhan mikroba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikroba tersebut. Media dibedakan berdasarkan fase (sifat fisik media), yaitu media padat, media setengah padat, media cair, dan berdasarkan komposisinya, yaitu media sintesis, media semi sintesis, dan media non sintesis. Dari media tersebut, maka kita dapat mengetahui sifat dan bentuk (koloni) dari mikroba. Pada penelitian ini saya akan membuat piaraan mikroba dengan menggunakan media padat, yaitu agar-agar sebagai tempat pertumbuhan mikroba dan media apel serta kentang untuk 1

mengetahui pertumbuhan organisme dari beberapa macam tanah. Setelah itu mengidentifikasi sifat dan koloni mikroba yang terdapat pada biakan. B. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pembuatan media NA (Nutrient Agar) BAB II 2

TINJAUAN PUSTAKA Media adalah suatu campuran bahan yang mengandung nutrisi untuk pembiakan atau pertumbuhan, mempertahankan dan menyeleksi bakteri yang di biakkan secara invitro ( diluar tubuh) sehingga dapat di ketahui jenis bakterinya. Media sebagai sumber makanan bagi bakteri maka di sana banyak sekali bahan-bahan atau komponen bahan yang di tambahkan dalam media. Media berisi bahan-bahan yang berdasarkan fungsinya dapat di bagi menjadi: 1. Nutrisi: berisi protein, asam amini. 2. Energi: karbohidrat ( glukosa, laktosa, manose, sukrose, dan maltose) 3. Logam dan mineral ( makro komponen, mikro komponen) 4. Buffer: phosphat, citrat acetat 5. Indikator: 6. Bahan selektive 7. Gellint agent Macam-macam media a. Menurut bentuk media ada 2 macam 1. Media racik atau media buatan sendiri Dengan cara meracik dengan buatan sesuai resep yang sudah ada biasanya komponen yang di tambahkan dari beberapa media 2. Media jadi Bahan jadi yang sudah di buat oleh pabrik besar b. Menurut struktur media ada 3 macam 1. Padat Agar-agar atau bahan lain misalnya telur atau serum. Setelah 15 menit akan menjadi padat 2. Semi solid ½ padat karena mengandungagar 0,3-0,4% 3. Cair Disebut juga broth yang bisanya berisi bakteri nutrisi untuk pertumbuhan bekteri. c. Media berdasarkan fungsinya 1. Media dasar atau media sederhana 3

Media yang secara rutin selalu tersedia di laboratorium krena bahan dasar selalu disukai oleh bakteri 2. Media transport Media yang di gunakan untuk pengiriman spesiment dari suatu tempat mempertahankan kehidupan bakteri (penggunaan SWAB) 3. Media pemupuk atau media yang di perkaya Adalah media berbentuk cair yang digunakan berisi bahan kimia yang dapat menghambat beberapa media normal dan memungkinkan pertumbhan bakteri patogen, seningga bakteri mudah tumbuh dengan baik 4. Media differential Media yang mempunyai beberapa kandungan kimiawi yang memberikan ciri khusus pada bakteri yang berbeda melalui penampilan/ gamhbaran koloni yang berbeda dengan kultur 5. Media selective Media yang secara selective menumbuhkan bakteri komensal dengan membedakan warna dan kekeruhan koloni 6. Media enrhiched Media yang mengandung bahan penambahan pertumbuhan guna meningkatkan kualitas media BAB III PROSEDUR KERJA 4

A. ALAT 1. Hot plate 2. Labu erlemeyer 3. Gelas ukur 4. Autoklaf 5. Spatula 6. Timbangan analitik 7. Batang pengaduk 8. Gelas beaker B. Bahan 1. Aluminium foil 2. Kapas 3. Tissue 4. Nutrien Agar Borth 5. Akuades Adapun cara kerja dari praktikum ini: 1. Siapkan aluminium foil di bentuk seperti wadah 2. Letakkkan di timbangan analitik 3. Ambil agar kemudian di timbang 4. Untuk NA dalam 1 liter sebanyak 20 gram 5. Siapkan akuades steril 6. Panaskan aquades pada hot plate 7. Kemudian masukkan agar lalu di aduk 8. Setelah mendidih lalu masukkan media ke dalam labu erlemeyer 9. Tutup labu erlemeyer kemudian di sterilkan dalam autoklaf dengan suhu 121⁰C selama 15 menit BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Gambar Nutrien Agar (NA) Nutrien Agar (NA) Medium NA berdasarkan konsistensinya merupakan medium yang berbentuk padat (solid medium), karena dapat dipadatkan dengan adanya agar, yang dibuat miring atau tegak. Berdasarkan susunan kimianya, medium ini merupakan medium organik non-sintetik karena disusun dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya belum ditentukan secara pasti. Medium NA berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada permukaan sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi. Medium ini dapat dibuat dalam 2 jenis, yaitu NA 6

miring dan NA tegak. NA miring digunakan untuk membiakkan mikroba sedangkan NA tegak digunakan untuk menstimulir pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen. NA digolongkan pula medium umum sebab dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa jenis bakteri. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya adalah: - Pepton, sebagai sumber utama nitrogen dan protein bagi mikroba. - Beef ekstrak, sebagai sumber makanan, sumber karbon organik, nitrogen, vitamin, dan garam mineral sebagai tempat pertumbuhan mikroba. - Agar, berfungsi sebagai pemadat medium. - Akuades, sebagai bahan pelarut dan untuk menghomogenkan larutan. Untuk komposisi nutrien agar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/l. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121 C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan. BAB V KESIMPULAN 7

Media adalah suatu campuran bahan yang mengandung nutrisi untuk pembiakan atau pertumbuhan, mempertahankan dan menyeleksi bakteri yang di biakkan secara invitro (diluar tubuh) sehingga dapat di ketahui jenis bakterinya. NA (Nutrient Agar ) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri. DAFTAR PUSTAKA Jutono, 1972. Dasar Dasar Mikrobiologi. Departemen Mikrobiologi : UGM 8

Lantang, Daniel. 2013.Penuntung Praktikum Mikrobiologi Medik. Uncen, Jayapura Riana. Mikrobiologi. Senin, 05 Desember 2011 (cited 2013 desember 26). Available: http:// mikrobiologi/pembuatan media/laporan-mikrobiologi-2.html Fizahazny. 2008. (http// wordpress.com/ Pengantar Temtamg Bakterihtml. Diakses Kamis, 04 November 2010, Pukul 03.40 WIT) 9