Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri Kamis, 3 Apri 2014 Raisa Soraya, Naryanto, Melinda Indana Nasution, Septiwi Tri Pusparini Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ABSTRACT Penentuan kadar klorida dapat ditentukan dengan metode gravimetri. Metode gravimetri adalah metode analisis yang didasarkan pada pengukuran massa analit atau senyawa. Ada 3 metode pada analisis gravimetrik yang sesuai dengan percobaan ini adalah metode penguapan. Kadar klorida dapat diperoleh dengan penguapan, pengeringan dan penimbangan. Ion korida adalah ion halogen apabila dititrasi dengan larutan perak nitrat akan terbentuk endapan berwarna ungu muda. Kata kunci: Metode gravimetri, ion klorida. INTRODUCTION Analisis gravimetrik adalah suatu teknik analitis yang didasarkan pada pengukuran massa. Salah satu jenis analisis gravimetrik melibatkan pembentukan, isolasi, dan penentuan massa suatu endapan. Prosedur ini umunya diterapkan pada senyawa ionik, (Raymond Chang. ). Analisa gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya. Pemisahan unsur-unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan beberapa cara, seperti; metode pengendapan, metode Jurnal Kimia Anaitik II Page 1
penguapan, metode elektronalisis, atau berbagai macam metode lainnya, (S.M. Kophar, 1990). Metode pengendapan gravimetrik prinsipnya adalah mengubah bentuk komponenkomponen yang diinginkan menjadi bentuk yang sukar larut.reaksinya: aa + rr AaRr bentuk ini kemudian harus dapat dipisahkan secara sempurna dicuci, dikeringkan dan ditimbang, (Kevin Jonathan) Syarat-syarat bentuk senyawa yang diendapkan adalah : Kelarutannya harus rendah Endapan yang terbentuk mudah disaring dan dicuci Endapan harus mudah di ubah menjadi bentuk senyawa yang dapat ditimbang Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam analisis gravimetri 1. Penambahan Pereaksi Pengendap. Sebagai pereaksi pengendap dapat digunakan senyawa anorganik atau senyawa organik tetapi dipilih yang spesifik dan mudah menguap. agar zat pengganggu bila tidak hilang waktu dicuci dapat dihilangkan waktu pemanasan. Contoh, untuk mengendapkan ion : Fe 3+ lebih baik digunakan pereaksi NH 4 OH dari pada KOH atau NaOH Ba 2+ lebih baik digunakan pereaksi H 2 SO 4 dari pada Na 2 SO4atau K 2 SO 4 Ag + lebih baik digunakan pereaksi HCl dari pada KCl atau NaCl. 2. Pembentukan Endapan. PembentukanEndapanYang utama dalam analisis gravimetri adalah pembentukan endapan yang murni dan mudah disaring. 3. Kontaminasi Endapan. 4. Menyaring dan Mencuci Endapan. 5. Pengeringan dan Pemanasan Endapan,(Siti Darsati) Pemisahan unsur atau senyawaan yang mengandungnya dapat dicapai dengan beberapa metode yaitu metode pengendapan, metode penguapan, metode elektronalisis, metode ekstrasi dan kromatografi. Yang terpenting darinya adalah metode pengendapan dan metode penguapan. Pada tahap ini dapatlah disebutkan bahwa kelebihan terpenting dari analisis gravimetri, dibandingkan analisis trimetri adalah bahwa bahan penyusun zat telah diisolasi, Jurnal Kimia Anaitik II Page 2
dan jika perlu diselidiki terhadap ada tidaknya zat pengotor, dan diadakan koreksi; kekurangan dari metode gravimetri adalah bahwa metode ini umumnya lebih memakan waktu, (J. Bassett. 1994) MATERIAL AND METTHOD Alat: Neraca Analitik 1 Buah Kertas Saring 1 Buah Cawan Porselen 1 buah Gelas Ukur 1 Buah Corong 1 Buah Gelas Beaker 50 ml 1 Buah Tang Krush 1 Buah Batang Pengaduk 1 Buah Statif, boshead dan ring Oven Water Bath Bahan: AgNO 3 0,1 M 3 tetes HNO3 0,05 M 80 ml HCL 0,1 M 8 tetes Prosedur Kerja: 1. Panaskan larutan dengan penangas air dengan suhu 50º C sambil di aduk ± 5 menit 2. Diamkan pada suhu tersebut selama 2 3 menit sampai terjadi pemisahan endapan dan larutan jernih 3. Uji kesempurnaan endapan dengan menambahkan 2 3 tetes AgNO 3 0,1 M, diperhatikan bila tidak terjadi endapan lagi 4. Simpan di tempat yang gelap selama 20 menit 5. Saring endapan dan cuci endapan dengan 10 ml HNO 3 0,05 M sampai bebas AgNO 3 (cek dengan HCl 0,1 M) 6. Pindahkan endapan ke cawan porselen yang sudah diketahui beratnnya Jurnal Kimia Anaitik II Page 3
7. Panaskan krus yang sudah ada endapan kloridanya selama 10 menit dalam oven dengan temperature 105º C dan dinginkan dalam desikator selama 20 menit lalu timbang 8. Lakukan hingga berat yang didapat konstan RESULT AND CONCLUSION Pada metode gravimetri yang terpenting adalah metode pengendapan, bahan yang akan ditetapkan diendapkan dari suatu larutan dari bentuk yang begitu sedikit dapat larut, sehingga tak terjadi kehilangan yang begitu berarti bila endapan dipisahkan dengan menyaringnya dan ditimbang. Begitulah pada penetapan perak, suatu larutan zat itu diolah dengan larutan natrium atau kalium klorida yang berlebihan, endapan disaring, dicuci baik-baik untuk menghilangkan garam-garam yang larut, dikeringkan pada 130-150 C, dan ditimbang sebagai perak klorida, (J. Basset. 1994) Dengan mengettahui massa dan rumus kimia endapan yang terbentuk kita dapat menghitung massa komponen kimia tertentu (anion dan kation) dari sampe awal. Dari sampel komponen dan massa awal kita dapat menentukan persen komposisi masaa komponen dalam senyawa awal. Pertama-tama kita menimbang secara tepat suatu sampe MgCl 2 adalah pereaksi pembatas dan AgNO3 adalah pereaksi berlebih. Endapan AgCl dipisahkan dari larutan dengan penyaringan, pengeringan, penimbangan. Dari massa AgCl yang terukur kita dapat menghitung massa C dengan menggunakan persen massa dalam AgCl. Karena jumlah Cl yang terdapat AgCl adalah sama dengan jumlah Cl yang terdapat dalam sampe awal MgCl 2. Kita dapat menghitung persen massa dalam MgCl 2, (Raymond, Chang.2004) Dari percobaan diperoleh data: Berat porselen kosong = 61,620 gram Massa kertas saring = 1,0244 gram Berat setelah pemanasan pertama = 62,7714 Berat setelah pemanasan kedua = 62,6648 Berat setelah pemanasan ketiga = 62,6644 Berat setelah pemanasan keempat = 62, 6668 Jurnal Kimia Anaitik II Page 4
Perhitungan : 62,6648 + 62,6644 + 62,6668 Massa rata-rata = = 62,66 gram 3 Massasampel = 62,666 62, 6648 = o,oo12 gram Molaritas MgCl 2 berdasarkan percobaan argentometri : 0,0828 M M = gram Mr x 1000 ml (V) 0,0828 = gram x 1000 96,21 10 gram = 0,0796 gram Ar Cl factor gravimetric = Mr AgCl = 35,45 143,32 = 0,25 berat endapan AgCl x faktor gravimetri berat sampel x % Cl = berat sampel x 100% 0,0012 x o,25 = x 100% 0,0796 = 3,768% CONCLUTION Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan: 1. Analisis gravimetrik adalah suatu teknik analitis yang didasarkan pada pengukuran massa. 2. % kadar klorida hasil praktikum diperoleh 3,768% Jurnal Kimia Anaitik II Page 5
REFERENCE LIST Bassett, J, dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 1 Edisi 6. Jakarta. Erlangga Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Anaitik. Jakarta. UI Press Darsati,Siti.Gravimetri.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195 603231981012-SITI_DARSATI/analisis_grav_PowerPoint_Presentation.pdf. diakses pada tanggal 9 April 2014 puku 12:45 WIB. Jonathan, Kevin..analisa gravimetri. http://www.academia.edu/5114721/analisi_gravimetri. diakses pada tanggal 9April 2014 pukul 22:43 WIB. Jurnal Kimia Anaitik II Page 6