LAPORAN PARTISI BANGUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

Struktur dan Konstruksi II

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PENGAWETAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

Sinar Jaya Abadi. Atap Fiber Transparan. 1 of 5. Keunggulan Produk : Kedap Suara Ramah Lingkungan Anti Korosi Anti Penuaan Anti Tekanan

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA

Beauty as a real wood. Durable beyond wood.

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FREEDOM OF EXPRESSION

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material komposit,

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

Makalah Kusen SMK NEGERI 2 SALATIGA TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN XI TGB-B. Kelompok 2:

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

TINJAUAN PUSTAKA. perabot rumah tangga, rak, lemari, penyekat dinding, laci, lantai dasar, plafon, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

ANALISA EKONOMIS PERBANDINGAN KAPAL KAYU SISTEM LAMINASI DENGAN SISTEM KONVENSIONAL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Beauty as a real wood. Durable beyond wood.

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

BAB X PINTU DAN JENDELA

III. DASAR PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. jadikan sumber pendapatan baik bagi negara ataupun masyarakat. Kayu dapat

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

DIKTAT PENGERINGAN KAYU. Oleh: Efrida Basri

PENGAWETAN KAYU. Eko Sri Haryanto

EBOOK PROPERTI POPULER

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

Jawa Timur secara umum

BAB IV DATA DAN ANALISIS

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DINDING DINDING BATU BUATAN

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman sekarang ini kebutuhan rumah tinggal sewa untuk pekerja maupun

Putih Abu Hitam Coklat

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

BAB 1 PENDAHULUAN. efisien, ekonomis, mudah didapat dan bahan dasar yang melimpah.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.


FINISHING. Fungsi dari bahan finishing: A. Melindungi material B. Memberikan nilai estetika

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

Arang Tempurung Kelapa

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

PELATIHAN TEKNIK FINISHING MEBEL BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

BAB V HASIL RANCANGAN

SANITASI DAN KEAMANAN

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Dapat dipasang di dinding, langit-langit dengan cara disemen pada penunjang padat, dibor atau dipaku seusai petunjuk pabrik

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Semua jenis alat, sarana dan prasarana yang digunakan untuk keperluan penataan ruang makan/restoran. terdiri dari ruangan, perabot/furniture, lenan

KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

LAPORAN PARTISI BANGUNAN diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran partisi bangunan Disusun oleh : Melania Agustiana Helma Septira Kusumah Izmi Syamrotul Kartika PROGRAM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 6 BANDUNG Jl.Soekarno-Hatta (Riung Bandung) Telp/Fax. 022-7563293 Bandung 40295 http://www.smk6bandung.com - Email : smkn6bandung@yahoo.com

Kata Pengantar Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Partisi Bangunan. Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini dapat memenuhi kriteria nilai yg bapak/ibu inginkan, semoga isinya dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Penulis

1. PENGERTIAN PARTISI BANGUNAN Arti dari partisi atau sekat adalah pembatas ruangan yang flexible. Penyekat yang dapat dipasang dan dipindah sesuai keinginan. Penggunaan partisi sebagai pembatas ruangan dimana ruangan satu dengan partisi yang lainnya mempunyai fungsi yang berbeda. Selain fungsi pembatas ruangan, partisi juga dapat difungsikan sebagai aksen dekoratif untuk mengkonsep interior seperti Backdrop sehingga keberadaannya dapat membuat kesan lebih hidup suatu ruangan, kesan kosong dapat dihindari berkat hadirnya backdrop. Sebagai tempat penyimpanan, adalah fungsi lain dari partisi, dengan ketebalan tertentu partisi dapat diberikan cerukan terbuka ataupun cerukan berpintu sehingga menyerupai bufet atau almari yang mempunyai desain dua muka sehingga ruangan yang berada didepan dan dibelakangnya menjadi terlihat lebih menarik. Berbeda dengan dinding, kalau dinding juga merupakan partisi, tetapi mempunyai fungsi lebih, yaitu sebagai pondasi dan penguat bangunan dan kekurangannya adalah sifatnya yang permanen. Dengan desain yang variatif, partisi hadir dengan berbagai material seperti kayu, rotan, kaca, bambu, kain panel, aluminium dan lain-lain. Penggabungan material tersebut diharapkan menghasilkan tampilan partisi yang cantik, sehingga menjadi elemen penunjang interior. 2. Fungsi Partisi Bangunan Partisi mampu membagi sebuah ruangan dengan area yang luas ke dalam beberapa ruangan dengan ukuran yang lebih kecil. Namun, tak jarang partisi ini digunakan sebagai bagian dari desain interior ruangan tersebut, jadi bukan semata mata untuk memisahkan ruangan saja. Bahkan, tak hanya rumah yang kerap mengadopsi penggunaan partisi ini. Partisi ini juga tak jarang kita temui di ruang perkantoran, sekolah, rumah sakit, serta area publik lain. Di sekolah misalnya, partisi ini kerap digunakan untuk menciptakan kelas kelas yang berukuran lebih kecil. Setelah itu, bila sekolah tersebut mengadakan acara yang melibatkan banyak orang, misalnya acara lulusan siswa, maka pihak sekolah bisa langsung memindahkan partisi partisi tersebut untuk mendapatkan sebuah ruangan yang luas menyerupai aula, sehingga mampu menampung orang dalam jumlah banyak. Sedangkan di kantor, kita sering menemui partisi ini dalam bentuk kubus kubus yang membagi ruang kerja antara satu pegawai dengan pegawai lainnya. Sehingga, boleh dibilang partisi ini sangat fleksibel dan mampu mengatasi masalah ketersediaan ruangan

3. MACAM-MACAM KLASIFIKASI PARTISI Partisi hadir dalam berbagai macam model/bentuk, seiring perkembangan desain interior, partisi juga berkembang menjadi lebih banyak bentuk dan ragam. Jika anda pergi ke toko furniture, anda akan melihat bentuk/model dari partisi tersebut. Tapi, ada berapa jenis dari partisi itu sendiri.untuk jenis partisi, ada beberapa model, berikut informasinya : 1. Permanen, maksud dari kata permanen disini adalah partisi yang dibuat khusus yang tidak dapat dipindahkan kecuali dengan dibongkar. Biasanya partisi jenis ini dibuat menyatu dengan struktur bangunan, seperti bisa menyatu dengan rangka plafon, dengan struktur dinding, dan lainnya. Begitupun dengan rancangannya, biasanya mengikuti rencana desain bangunannya. Contoh : gypsum, batu bata, bata ringan (celcon) dll 2. Non permanen, artinya adalah partisi yang ukurannya, bentuknya, dan modelnya fleksibel dan mudah untuk dipindah-pindahkan. Biasanya, partisi jenis ini kerapkali berubah fungsi. Sekali Waktu bisa menjadi backdrop ataupun hanya sebagai penutup ruang. Contoh : kayu, rotan, ranting atau akar alami

3. Masif, jenis partisi yang seperti ini berfungsi meminimalisasi kemungkinan bocornya tampilan, baik secara visual maupun audio. Selain itu, berfungsi juga sebagai pembatas ruang yang menampung kegiatan yang berprivasi tinggi. 4. Transparan, batas ruang yang dari kaca memungkinkan ruang dibuat dengan alur sirkulasi yang menerus dan menyatu. Pemakaian kaca sebagai penanda batas ruang juga memudahkan anda mengetahui apa yang terjadi dalam ruang yang lain. Partisi ini cocok untuk yang mempunyai anak kecil, anda bisa memantau mereka dengan baik. 5. Semi Transparan, Dengan mengkombinasikan material yang punya karakter transparan dengan material yang dikenal bersifat tertutup sering menjadi solusi untuk sekat dan partisi semi

transparan, kenapa sekat ini dibutuhkan? ada kalanya kita membutuhkan penutup, namun tetap bisa ditembus sinar matahari, atau hanya ingin sekedar bisa melihat kondisi di sekitarnya. 4. Jenis-Jenis Partisi Kayu BAHAN adalah komponen yang sangat berpengaruh pada pembuatan partisi. Berawal dari menentukan bahan, muncul kreativitas menciptakan model yang sesuai untuk membangun kesan ruang yang diinginkan. KAYU Dalam penggunaannya sebagai partisi, ada beberapa hal penting dalam pemakaian kayu sebagai partisi, yaitu pemilihan bahan yang sesuai, peletakan partisi pada ruang, dan penggunaan finishing yang sesuai. Jenis kayu pada umumnya yang digunakan dipilih yang mempunyai permukaan rata atau mempunyai tekstur yang cantik. Namun pada desain tertentu justru sering dipilih jenis yang sebaliknya. Kelebihan : -Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik.

-Relatif mudah dikerjakan dan diganti. -Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik rendah, sehingga baik untuk partisi. -Memiliki sisi keindahan yang khas. -Dapat meredam suara. Kekurangan : -Sifat kayu yang kurang homogen, cacat kayu, dll. -Beberapa jenis kayu kurang awet. -Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu,kelembaban dan pengaruh waktu pembebanan. -Keterbatasan ukuran, berskala besar dan tinggi. -Harganya relatif mahal dan terbatas (langka). -Rentan terhadap rayap.

ROTAN Ciri khas bahan rotan adalah tak berongga, tapi memiliki batang yang solid dan kuat sehingga sangat tepat bila dijadikan bahan penyekat ruang. Karena sifat bahannya yang lentur dan mudah dibentuk, maka kesan yang didapat dengan pemakaian bahan ini adalah unik, cantik, dan natural. Kelebihan : -Harga harganya lebih murah dibanding harga partisi kayu solid. -Motif yang beragam (fashionable) memiliki variasi motifnya yang sangat beragam dan selalu menarik untuk dilihat. -Mudah untuk dipindahkan karena jauh lebih ringan dibanding partisi kayu solid. Kekurangan : -Tingkat keawetan rotan kurang awet. - Sangat rentan terserang serangga perusak. -Tidak bisa ditempatkan pada tempat-tempat yang terkena panas matahari secara berlebihan atau pada tempat-tempat yang bersentuhan secara langsung dengan tanah sebab hal itu akan memperpendek masa pemakaiannya. -Bila dibandingkan dengan furniture kayu, konstruksi pada furniture rotan masih kalah kuat (lebih mudah rusak). -Pembersihan harus dilakukan seara rutin karena pada partisi/furniture rotan yang desainnya banyak lubang tentu akan menjadi sarang debu pada sela-selanya.

Kain Penggunaan kain sebagai material partisi sudah sejak lama diterapkan untuk membatasi antara sebuah ruang dengan ruangan lainnya. Kain mempunyai keistimewaan khusus karena memiliki berbagai macam pilihan corak yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan sang pemilikrumah. jika kain digunakan dengan tujuan sebagai pelapis, maka kain dengan bentuk tranparansi rendah dapat dijadikan pilihan. Sementara itu, untuk jenis kain yang lembaran, Anda dapat memakai jenis kain yang berserat tipis. Kelebihan :

-Memiliki corak yang berbagai macam. -Memiliki banyak pilihan warna. -Harga cenderung murah. -Mudah didapatkan. Kekurangan : -Mudah kotor & berdebu. -Mudah terbakar jika terkena api. -Tidak bersifat privasi karena ada beberapa bahan yang tembus pandang. Kaca Penggunaan bahan kaca sebagai partisi dapat terbuat dari bermacammacam bahan, yaitu kaca patri, kaca temperred, kaca melton, dan kaca air. Kelebihan : -Tahan terhadap bahan kimia, pelarut, minyak, gemuk -Stabil pada rentang suhu yang lebar -Mudah dibersihkan -Lama hidup produk.

-Penggunaan kaca dalam keindahan bangunan. Penggunaannya eksternal. - memenuhi pekerjaan konstruksi pandangan untuk arsitektur menambah untuk dekorasi Kekurangan : -Kaca merupakan konduktor panas yang buruk. -Lebih berat dari plastik. -Harga cenderung mahal. -Penggunaan kaca juga meningkatkan biaya keamanan karena tembus pandang. -Kaca juga tidak aman untuk daerah gempa terbukti. Gypsum Gypsum board atau papan gypsum pertama kali diperkenalkan pada tahun 1920-an, dan telah mengubah pandangan tentang konstruksi dinding interior. Gypsum board ini juga dikenal sebagai drywall/sheetrock atau papan gypsum/dinding gypsum. Partisi gypsum adalah partisi yang terbuat dari bahan gypsum yang digunakan di kantor-kantor untuk memisahkan berbagai area. Partisi ini sangat efisien karena selain materialnya yang lebih ringan dari kayu dan lebih tidak berbahaya daripada kaca, gypsum

juga mempunyai harga yang lebih murah. Partisi gypsum mempunyai berbagai macam desain sehingga partisi ini sangat fleksibel dalam memenuhi keinginan. Kelebihan : -Mudah diperbaiki. -Harga relative murah. -Desain fleksibel. -Mudah menghindari jamur. -Tahan api dan panas. -Kedap suara dan tahan lama. Kekurangan : -Tidak tahan air. -Membutuhkan keahlian dalam pemasangannya. -Tidak tahan terhadap benturan.

Cara Perawatan Gypsum : -Potong bagian gypsum yang terkena noda air. -Tambal dengan kompon dan di dempul sampai permukaan partisi gypsum rata. -Bersihkan seluruh bagian partisi gypsum yang diperbaiki dari debu dengan menggunakan spon basah yang telah diperas dan dibiarkan selama 24 jam. -Lakukan pengampelasan sampai permukaan partisi gypsum halus dan bersihkan kembali dari debu agar bisa di cat ulang sesuai dengan warna dasarnya agar partisi gypsum menjadi cantik kembali. 5. Syarat-Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Partisi a.) Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan dinding partisi harus dilaksanakan oleh ahlinya. b.)kontraktor harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan pekerjaan dinding dan memberit ahukan Konsultan Pengawas seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mendapatkan pembetulanpembetulan. c.) Kontraktor harus mengukur setempat semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya. Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawing harus dikoreksi/diselesaikan bersama dengan MK untuk mendapatkan kepastian. d.) Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang ditentukan. e.)pemasangan dan penyetelan dinding-dinding partisi harus benar-benar kuat, dan kaku dengan pemasangan yang terjamin lurus dan tegak lurus, karena dinding partisi harus tahan terhadap dorongan-dorongan/benturanbenturan yang terjadi baik oleh manusia atau perabotan kantor. Bila perlu pemasangan ke lantai dan dinding harus diperkuat dengan rangka besi yang dimasukkan ke dalam aluminium. f.) Setiap panel harus dapat dibuka, bebas dari merusak panel yang bersebelahan. Dinding partisi yang selesai terpasang tidak menampakkan skrup-skrup penguat atau pengikat lainnya (tersembunyi).

g.) Pemasangan komponen-komponen dinding pastisi dilaksanakan sesuai dengan persyaratan pemasangan dari pabrik yang bersangkutan. Apabila ternyata dibelakang hari terbukti bahwa komponen-komponen terpasang tidak sesuai dengan jenis yang diminta/ diisyaratkan, Kontraktor wajib menggantinya atas beban Kontraktor. h.) Kontraktor wajib memelihara dinding partisi dari kotoran-kotoran akibat air, semen, adukan, cat dan lain-lain serta mengamankannya dari benturan-benturan yang mengakibatkan cacatnya dinding partisi tersebut.

Kata Penutup Sekian penjelasan dari kami tentang Partisi Bangunan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ataupun materi yg kurang memuaskan, semoga dapat memenuhi kriteria nilai yg bapak/ibu berikan. tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. kami banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca. wassalamualaikum wr.wb

6. Dokumentasi Pribadi