PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT DAN PRODUK STERIL DI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA
PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT DAN PRODUK STERIL 1. PENDAHULUAN Obat sebagai sebagai suatu sumber penting dalam pelayanan pasien,harus diorganisir dengan efektif dan efisian.untuk itu penyiapan dan penyaluran obat maupun produk steril harus dilakukan sesuai dengan undang-undang, peraturan dan standart praktek professional yang telah ditentukan oleh Rumah Sakit Islam Namira, agar tercipta pelayanan yang prima 2. LATAR BELAKANG Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Depkes RI (2003) memberikan ruang lingkup pengelolaan obat sebagai suatu rangkaian kegiatan yang mencakup perencanaan, permintaan obat, penerimaan obat, penyimpanan, distribusi, pengendalian, pelayanan obat, serta pencatatan dan pelaporan. Fungsi- fungsi pada pengelolaan obat membentuk suatu siklus dimana setiap fungsi sangat berperan dalam menunjang fungsi lainnya. Persiapan dan penyaluran obat dan produk steril adalah merupakan kegiatan mendistribusikan/penyerahan obat baik steril maupun non steril sejak setelah sediaan di siapkan oleh instalasi farmasi kemudian dihantarkan kepada perawat, dokter atau professional pelayanan kesehatan lain untuk diberikan pada penderita dan difungsikan untuk proses terapi bagi pasien rawat inap atau rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis.penyiapan dan penyaluran obat dan produk steril harus dilakukan di dalam lingkungan yang aman dan bersih,ini dimaksudkan agar petugas maupun obat serta lingkungan yang bersangkutan terhindar dari efek toksik dan kontaminasi yang berbahaya, untuk itu perlu adanya dibuat buku pedoman Pelayanan tentang Persiapan dan Penyaluran Obat serta Produk Steril di Rumah Sakit Islam Namira.
3. TUJUAN Umum Khusus : Memberikan pelayanan farmasi yang dapat menjamin efektifitas, kemanan dan efesiensi penggunaan obat di Rumah Sakit Islam Namira : a. Mempertahankan mutu dan kondisi obat agar tetap stabil selama proses penyaluran b. Terlaksananya pengiriman obat secara merata dan teratur sehingga data diperoleh pada saat dibutuhkkan c. Meminimalkan kesalahan obat dan memaksimalkan keamanan pada penderita d. Meminimalkan pemborosan dan penyalahgunaan obat e. efesiensi penggunaan SDM 4. PENGERTIAN a. Pelayanan kesehatan yang prima adalah pelayanan kesehatan yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan b. Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari mikroorganisme b. KEBIJAKAN Rumah Sakit Islam Namira menetapkan bahwa dalam hal persiapan dan penyaluran obat dan produk steril harus sesuai dengan standart yang telah ditentukan, guna memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan mengutamakan mutu dan kepuasan pelanggan. c. PENGORGANISASIAN Direktur : Orang yang wajib tahu tentang perkembangan dan keadaan obat stok maupun
Dokter : Dokter sangat berperan dalam pengendalian stok obat karena obatobatan tidak bisa keluar jika tidak ada peresepan dari dokter Perawat : Berperan dalam pengelolaan obat- obatan di unit asuhan pasien Kepala Unit Pelayanan Farmasi bertugas dan bertanggung jawab mengenai : a. merencanakan progam kegiatan diinstalasi farmasi b. merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana serta anggaran c. berkomunikasi dengan pihak internal (dokter,perawat) dan pihak external d. membuat rencana kebutuhan obat diinstalasi farmasi e. melaporkan hasil kegiatan baik lisan maupun tertulis kepada atasan wewenang a. melihat waktu kadaluarsa obat b. menandatangani surat pesanan obat c. mengusulkan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Apoteker Bertugas dan bertanggung jawab mengaenai : a. meningkatkan akurasi pelayanan resep b. melaksanakan pengawasan mutu external dan internal c. melakukan konsultasi dengan dokter terhadap efek samping obat d. memberikan informasi terhadap klien tentang obat generik dan non generik e. mampu mempertanggung jawabkan Obat Keras Tertentu ( OKT)/ Psikotropik wewenang a. melihat waktu kadaluarsa obat b. menandatangani surat pesanan obat
c. menandatangani surat pesanan obat narkotika Asisten Apoteker (AA) bertugas dan bertanggung jawab mengenai : a. mampu menyiapkan kebutuhan obat pasien rawat jalan / rawat inap b. mampu menyiapkan obat sesuai dengan resep dokter c. mampu berkomunikasi dengan dokter, perawat dan pasien / klien d. mampu memberikan informasi yang jelas tentang petunjuk pemakaian obat e. mampu menginformasikan stok obat perhari f. mampu mempertanggung jawabkan pemakain Obat Keras Tertentu (OKT) / Psikotropik wewenang a. memberikan pelayanan copy resep kepada pasien b. memberikan pelayanan obat OKT / Psikotropik Bagian Pengadaan : bagian yang bertugas untuk membeli obat dan menyediakan obatobatan yang dibutuhkan dan yang direkomendasikan oleh kepala instalasi farmasi 5. KEGIATAN a. Persiapan 1. Obat non steril - memeriksa dan mengecek kecocokan jenis obat dan kuantitas serta jumlahnya dengan resep 1. memeriksa kecocokan dosis obat kecuali obat injeksi sesuai dengan resep yang tertulis - memastikan nama pasien sudah benar apa tidak bahwa obat yang dimaksud untuk pasien yang dimaksud - pengemasan, dilakukan pengemasan sesuai dengan kaidah pengemasan yang benar untuk menghindari terjadinya kerusakan obat dan menstabilkan mutu obat pada waktu disalurkan - memberikan label secara tepat,dengan nama obat,dosis / konsentrasi,tanggal penyiapan,tanggal kadaluarsa dan nama pasien
2. Obat steril - obat / produk steril harus disiapkan oleh staf yang sudah terlatih dalam prinsip- prinsip tehnik aseptik - mengambil wadah yang telah berisi obat / produk steril dari tempat penyimpanan - memeriksa isi dan mencocokkan kondisi obat- obatan tersebut dengan formulir permintaan atau resep yang dibuat (nama obat,jumlah,jenis,nomer batc dan tanggal kadaluarsa) - beri label secara tepat dengan nama obat,dosis / konsentrasi,tanggal penyiapan, tanggal kadaluarsa dan nama pasien b. Penyaluran 1. Obat non steril Untuk pasien rawat jalan 1. Obat yang sudah disiapkan dan sudah diberi etiket / label sesuai dengan nama pasien dan langsung diserahkan kepada pasien yang bersangkutan. Untuk pasien rawat inap 2. Obat yang sudah disiapkan dan sudah diberi etiket / label sesuai dengan nama pasien di antarkan keruang perawat untuk diberikan kepada pasien oleh perawat 6. PENUTUP Pedoman ini dibuat sebagai dasar dalam melakukan pelayanan penyiapan dan penyaluran obat tidak steril dan obat steril