LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM PLASMOLISIS

MODUL I MIKROSKOP. TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 2. MIKROSKOPLatihan Soal 2.1

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP DENGAN BAIK DAN BENAR. By :

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

BAB 9 KINERJA ILMIAH. Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

BAB VII KERJA LABORATORIUM

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

- - GEJALA ALAM DAN MIKROSKOP

Siti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

MIKROSKOP A. PENDAHULUAN

BAB I KERJA LABORATORIUM

Cara Menggunakan Mikroskop dengan Baik dan Benar

DIFUSI MOLEKUL DAN TEKANAN OSMOTIK CAIRAN SEL

INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS JEMBER

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium latihan soal bab 8

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

2. Alat yang digunakan untuk melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh adalah... a. lup b. mikroskop c. kamera d.

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II POTENSIAL AIR PADA SEL TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

BAB III HASIL DAN PEMBAHSAN. 1. Lensa Okuler berfungsi untuk melihat objek yang akan di teliti.

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

Luas permukaan. Jarak zat pelarut dan zat terlarut. Suhu.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1

SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2013-Mei 2014 di

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

PANDUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR. Disusun oleh: Tim Asisten Praktikum Biologi 2015

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TRANSPORT MEMBRAN SEL

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL

Praktikum I Cara Menggunakan Mikroskop

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

ACARA I MINERALOGI OPTIK PENGENALAN MIKROSKOP DAN PREPARASI SAYATAN

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang digunakan dalam Penyusunan E-Module Pembelajaran IPA Terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi a. Bahan

PEMBELAJARAN MATERI TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN MELALUI KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMP NEGERI 2 PASEH KABUPATEN SUMEDANG.

OSMOSIS LATAR BELAKANG

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI HEWAN

ANALISIS HISTOPATOLOGI

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan. tegas menyatakan bahwa substansi mata pelajaran IPA di SMP

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM PENGGUNAAN MIKROSKOP DAN KALIBRASI MIKROMETER. Oleh :

Alat Laboratorium IPA

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIDOHARJO WONOGIRI SEMSTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016

Teknik Pewarnaan Bakteri

PETUNJUK PRAKTIKUM. Biologi umum (kimia) Oleh : Dr. Tyas Pramesti G Ria Ramadhani, S.Kep Asmuni Hasyim, M.Si

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRAKTIKUM FISIOLOGI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1 STRUKTUR TUMBUHAN & PENGENALAN MIKROSKOP

MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

LAPORAN PENGUKURAN MIKROMETRI DIAMETER BATANG Jatropa sp

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

BAB II PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA MATERI POKOKORGANISASI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VII

PERGERAKAN GERAK BAKTERI. B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi dengan topik pergerakan gerak bakteri

IDENTIFIKASI MIKROBA METODE PEWARNAAN GRAM : CLAUDIA PERTIWI MALIK : G : MUHAMMAD IQBAL MUSTAFA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 22

Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

Gejala Alam dan Kerja Ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI (PENGUKURAN SEL BAKTERI)

PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

II. METODE PENELITIAN

Struktur dan Fungsi Sel. Sel. Cara Pengamatan. 1. Mikroskop cahaya 2. Mikroskop elektron

TRANSPIRASI TUMBUHAN. Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp.

Instruksi Kerja Alat Laboratorium Patologi Klinik Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau

Laporan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah dan Daun Rhodiscolor

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan UUD 45 pada alinea ke empat, yang bertujuan untuk

MODUL X FOTOSINTESIS

Pewarnaan Kapsula Bakteri. LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mikrobiologi Yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

I. NAMA PERCOBAAN Nama percobaan : C4 Mikroskop

MAKALAH BIOLOGI DAN PERKEMBANGAN TENTANG VAGINA SWAB

II. METODE PENELITIAN

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS Disusun oleh : Eugenia Septhariani XI IPA 1 / 6 SMA SANTA URSULA Jalan Pos No. 2 Jakarta 10010 2010

Tanggal praktikum : Jumat, 13 Agustus 2010 Nama : Eugenia Septhariani Kelas : XI IPA 1 / 6 Rekan kerja : Elizabeth Ivana PLASMOLISIS I. Tujuan Mengamati adanya plasmolisis pada sel daun Rhoeo discolor. II. Teori Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik (larutan garam lebih dari 1%). Plasmolisis merupakan proses yang secara nyata menunjukkan bahwa pada sel, sebagai unit terkecil kehidupan, terjadi sirkulasi keluar-masuk suatu zat. Adanya sirkulasi ini menjelaskan bahwa sel dinamis dengan lingkungannya. Jika memerlukan materi dari luar maka sel harus mengambil materi itu dengan segala cara, misalnya dengan mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar bisa masuk. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan pada larutan hipertonik, sel tumbuhan akan kehilangan air dan tekanan turgor, yang menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan kondisi sel seperti ini disebut layu. Kehilangan air lebih banyak lagi menyebabkan terjadinya plasmolisis : tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana sitoplasma mengerut dan menjauhi dinding sel. Sehingga dapat terjadi cytorrhysis runtuhnya dinding sel. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.

Plasmolisis biasanya terjadi pada kondisi yang ekstrim, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi ataupun larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis. III. Alat dan Bahan Alat : 1. Mikroskop (BIO-MIKI-0708-00002) 2. Object glass (kaca objek) 3. Cover glass (kaca penutup) 4. Silet 5. Pinset 6. Pipet tetes 7. Tisu 8. Lap Bahan : 9. Daun Adam dan Hawa (Rhoeo discolor) 10. Alkohol 70% 11. Air 12. Larutan garam IV. Langkah

1. Cuci semua alat yang akan digunakan dengan menggunakan alkohol 70%. 2. Sayat permukaan daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu setipis-tipisnya dengan menggunakan silet. 3. Pindahkan sayatan daun dengan menggunakan pinset ke object glass. 4. Tambahkan setetes air di atas sayatan daun Rhoeo discolor dengan menggunakan pipet tetes. 5. Tutup sayatan daun Rhoeo discolor dengan cover glass, usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara (tutup dengan arah 45 o object glass). 6. Taruh preparat di bawah mikroskop. Amati dan gambarkan hasilnya. 7. Dengan tidak mengubah posisi preparat, ganti medium dengan cara meneteskan larutan garam pada salah satu sisi cover glass dan isap dengan menggunakan tisu pada sisi yang berlawanan. 8. Amati daun Rhoeo discolor ketika diteteskan dengan larutan garam. Gambarkan hasilnya. 9. Ulangi langkah nomor 6, kali ini teteskan kembali dengan air. 10.Amati daun Rhoeo discolor ketika diteteskan dengan air dan gambarkan hasilnya. V. Hasil Pengamatan Medium Gambar Keterangan Air Lensa objektif 10/0.25/60 Sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan normal Larutan garam Lensa objektif 10/0.25/60

Sitoplasma mengkerut sehingga terlihat seperti pecah dan keluar dari dinding sel. Air Lensa objektif 10/0.65/160 Sitoplasma berwarna ungu kembali ke bentuk semula tetapi warna ungunya hanya berada pada bagian pinggir dinding sel saja. VI. Analisis Dari hasil percobaan di atas, daun Rhoeo discolor telah mengalami plasmolisis, yakni peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik (larutan garam lebih dari 1%). Pada saat diteteskan air, kondisi sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam dengan sitoplasma berwarna ungu memenuhi dinding sel. Air yang diteteskan membentuk lingkungan isotonik baik di dalam maupun di luar sel, sehingga bentuk sel normal. Pada saat larutan garam diteteskan di atas sayatan daun Rhoeo discolor, lingkungan yang terbentuk di luar sel-sel daun adalah hipertonik, dan hipotonik pada bagian dalam sel. Sesuai dengan prinsip osmosis, yakni perpindahan pelarut melalui selaput semi-permeabel dari konsentrasi pelarut

tinggi (hipotonik) menuju konsentrasi rendah (hipertonik), air akan mengalir keluar dari vakuola menuju luar sel karena adanya tekanan osmosis. Akibatnya sel daun Rhoeo discolor kehilangan air sehingga sitoplasma yang berwarna ungu mengkerut dan menjauhi dinding sel seolah-olah keluar dan pecah dari sel. Lama-kelamaan sitoplasma memudar menjadi bercakbercak berwarna ungu. Hal ini terjadi karena larutan garam yang diteteskan berperan sebagai larutan hipertonik, yakni larutan yang konsentrasinya lebih rendah daripada cairan di dalam sel. Sedangkan air pada sel daun Rhoeo discolor berperan sebagai hipotonik. Kondisi mengkerutnya sitoplasma dan menjauhi dinding sel ini ternyata bisa dikembalikan setelah meneteskan kembali air di atas sayatan daun Rhoeo discolor. Dengan meneteskan air, maka kita telah membuat kondisi luar sel hipotonik sehingga air bisa memasuki sel sesuai prinsip osmosis. Akan tetapi, walaupun sitoplasma kembali memasuki dinding sel, tetapi sitoplasma tidak sepenuhnya memenuhi dinding sel. Sitoplasma hanya berada pada bagian pinggir dinding sel. Diduga hal ini disebabkan karena penyedotan larutan garam dengan tisu yang kurang benar sehingga masih tersisa larutan garam yang bersifat hipertonik. VII. Kesimpulan Plasmolisis dapat terjadi apabila sel tumbuhan diletakkan di lingkungan hipertonik (larutan garam) sehingga air akan keluar dari dalam vakuola karena tekanan osmosis, membuat sitoplasmanya mengerut dan membran plasma lepas dari dinding sel. Kondisi ini bisa dikembalikan ke semula dengan memberikan air yang berperan sebagai larutan hipotonik. VIII. Bagian-bagian mikroskop

FUNGSI BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP 1. Lensa okuler Fungsi : Memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif 2. Tubus / tabung mikroskop Fungsi : Meneruskan cahaya dari lensa objektif ke lensa okuler 3. Tombol pengatur fokus kasar (makrometer) Fungsi : Mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat

4. Tombol pengatur fokus halus (mikrometer) Fungsi : Mencari fokus bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat 5. Revolver Fungsi : Memilih lensa objektif yang akan digunakan 6. Lensa objektif Fungsi : Menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x dan 40x 7. Lengan mikroskop Fungsi : Pegangan saat membawa mikroskop 8. Meja preparat Fungsi : Meletakkan benda (objek) yang akan diamati 9. Penjepit object glass Fungsi : Menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser 10. Kondensor Fungsi : Lensa tambahan untuk mengumpulkan cahaya yang masuk ke dalam mikroskop 11. Diafragma Fungsi : Mengatur banyak-sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop 12. Reflektor / cermin

Fungsi : Memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop 13. Kaki mikroskop Fungsi : Menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja IX. Daftar Pustaka www.wikipedia.com/plasmolisis www.biologigonzaga.blogspot.com www.gurungeblog.wordpress.com/2008/11/08/mengenal-mikroskop/ www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=403&fname=materi02.html Aryulina, Diah, Ph. D., dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk kelas XI, Jakarta : ESIS