V. INDEKS LUAS DAUN A.

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Praktikum Biometri

Laporan Praktikum Analisis Pertumbuhan Tanaman Pengukuran Luas Daun dengan Metode Pengukuran LAM dan Faktor Koreksi

Laporan Praktikum Analisis Pertumbuhan Tanaman Pengukuran Luas Daun dengan Metode Punch

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA ACARA I EVALUASI LUAS DAUN. Oleh : Apriliane Briantika Louise NIM A1L013055

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakaan pada bulan Juni sampai dengan November 2015 di Lahan Percobaan Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Peta Lokasi Jalur Hijau Jalan Gerilya Kota Purwokerto. bio.unsoed.ac.id

Mengapa luas daun perlu dievaluasi

MATERI DAN METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

ANALISIS PERTUMBUHAN : PERHITUNGAN, PENGERTIAN VARIABEL PENGAMATAN, HUBUNGAN ANTAR VARIABEL PEGAMATAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium

II. METODE PENELITIAN

Menimbang Indeks Luas Daun Sebagai Variabel Penting Pertumbuhan Tanaman Kakao. Fakhrusy Zakariyya 1)

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

PENGUKURAN LUAS DAUN DENGAN METODE SIMPSON (THE MEASUREMENT OF LEAVES AREA BY SIMPSON METHOD)

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah : 1. Kadar klorofil daun mahoni (Swietenia macrophylla King)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan secara matematis untuk meratakan kesalahan (koreksi), kemudian

ABSTRAK. Kata kunci: pertumbuhan, perkembangan, irreversibel

BAB 4 METODE PENELITIAN

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031

Contoh Laporan Praktikum Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

BAB 3 METODE PENELITIAN

Optimalisasi Cahaya Matahari Pada Pertanaman Padi (Oryza sativa L.) System of Rice Intensification (SRI) Melalui Pendekatan Pengaturan Jarak Tanam

Pengaruh variasi kadar pupuk daun terhadap pertumbuhan dan produktivitas beberapa jenis sayuran buah dengan pemaparan suara belalang termanipulasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandingan pengukuran luas daun kedelai dengan metode gravimetri, regresi dan scanner

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

PENGUJIAN KADAR AIR BENIH

V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI. A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di

Disusun oleh A. Rahman, A. Purwanti, A. W. Ritonga, B. D. Puspita, R. K. Dewi, R. Ernawan i., Y. Sari BAB 1 PENDAHULUAN

MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN

pengaruh cahaya terhadap tumbuhan kacang hijau

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB 3 METODE PENELITIAN. Adapun alat alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

III. METODE PENELITIAN. Lokasi dibagi menjadi 7 strata ketinggian. Strata IV ( m dpl) Karakter morfologi bambu tali dicatat (lampiran 2).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua bulan yaitu dari bulan Maret sampai bulan Mei Tanah, Pasir dan pupuk kandang sebagai media tanam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Maret 2012,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN PERHITUNGAN AREA DAUN KACANG - KACANGAN MENGGUNAKAN CITRA DIGITAL

PEMBAHASAN UMUM Hubungan Karakter Morfologi dan Fisiologi dengan Hasil Padi Varietas Unggul

III. MATERI DAN METODE. Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani

Tata Cara penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM PEDOLOGI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

TRANSPIRASI TUMBUHAN. Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp.

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM PEDOLOGI

[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek


BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, untuk mengetahui respon

TINJAUAN PUSTAKA. membentuk bagian-bagian tubuhnya. Dengan demikian perubahan akumulasi biomassa

KETENTUAN PENULISAN LAPORAN RESMI MEKANIKA TANAH LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 2017/2018

STAF LAB. ILMU TANAMAN

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembuatan Lot Benih

Ulangan Lebar Panjang Luas Daun 1 6,5 cm 12 cm 78 cm Daun 2 7 cm 10 cm 70 cm Rata- Rata 6.75 cm 11 cm 74 cm

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

LAJU FOTOSINTESIS PADA BERBAGAI PANJANG GELOMBANG CAHAYA. Tujuan : Mempelajari peranan jenis cahaya dalam proses fotosintesis.

Kajian Aplikasi Dosis Pupuk ZA dan Kalium Anak Agung Gede Putra 10

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

I. PENENTUAN PRODUKTIVITAS PRIMER DENGAN METODE OKSIGEN. Secara sederhana fotosintesis dapat dinyatakan dalam reaksi sebagai berikut:

3. METODE PENELITIAN. Keterangan : Peta Lokasi Danau Lido. Danau Lido. Inset. 0 km 40 km 6 40' 42" ' 47" Gambar 2. Peta lokasi Danau Lido, Bogor

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMBAHASAN UMUM Penetapan Status Kecukupan Hara N, P dan K pada Bibit Duku

TEKNOLOGI PASCA PANEN

Transkripsi:

V. INDEKS LUAS DAUN A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Daun merupakan organ tubuh tanaman yang penting, karena pada daun terdapat komponen dan sekaligus tempat berlangsungnya proses fotosintesis, respirasi, dan transpirasi yang menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Oleh karena itu luas daun merupakan salah satu parameter penting dalam analisis pertumbuhan tanaman. Indek luas daun, laju tumbuh relatif, dan laju fotosintesis merupakan parameter yang erat terkait dengan luas daun. Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing - masing faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada pengukuran laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. Untuk pengukuran indeks luas daun tentunya kecepatan pengukuran yang diperlukan. Namun demikian ketepatan dan kecepatan pengukuran sangat tergantung pada alat dan cara atau teknik pengukuran. Pengukuran luas daun dapat dilakukan dengan memetik daun maupun tanpa memetik daun. Bilamana pengukuran harus dilakukan dengan cara memetik daun bersangkutan, maka tanaman mengalami kerusakan daun. Daun - daun tersebut kemudian diukur dengan menggunakan alat Leaf Area Meter (LAM) ataupun Metode Timbang. Sebaliknya pengukuran dengan tanpa memetik daun, maka tanaman akan tetap tumbuh baik karena daun daun tidak berkurang atau bahkan habis terpetik. Pengukuran daun dengan tidak memetik daun dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan atau rumus. Pengukuran luas daun dengan tidak harus memetik daun merupakan teknik pengukuran yang lebih baik karena tanaman tidak rusak dan pengukuran cepat serta tidak mensyaratkan peralatan yang mungkin sulit tersedianya. Pada karet digunakan persamaan regresi terhadap ukuran panjang dan lebar daun.

2. Tujuan Tujuan praktikum acara V mengenai Indeks Luas Daun adalah menentukan indeks luas daun pada berbagai macam jenis daun dengan metode gravimetri B. Tinjauan Pustaka Daun merupakan organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis. Oleh karena itu jumlah daun yang optimum memungkinkan distribusi (pembagian) cahaya antar daun lebih merata. Distribusi cahaya yang lebih merata antar daun mengurangi kejadian saling menaungi antar daun sehingga masing-masing daun dapat bekerja sebagaimana mestinya. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. ( Kastono et al 2010.)

Terdapat beberapa cara untuk menentukan luas daun (Guswanto 2009), yaitu : a. Metode Kertas Milimeter Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun digambar pada kertas milimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak. b. Gravimetri Metode ini menggunakan timbangan dan alat pengering daun (oven). Pada prinsipnya luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas. c. Planimeter Planimeter merupakan suatu alat yang sering digunakan untuk mengukur suatu luasan dengan bentuk yang tidak teratur dan berukuran besar seperti peta. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur luas daun apabila bentuk daun tidak terlalu rumit. Jika daun banyak dan berukuran kecil, metode ini kurang praktis karena membutuhkan banyak waktu. Suatu hal yang perlu diingat dalam penggunaan planimeter adalah bahwa pergeseran alat yang searah dengan jarum jam merupakan faktor yang menentukan tingkat ketelitian pengukuran. Ini sering menjadi masalah pada pengukuran daun secara langsung karena

pinggiran daun yang tidak dapat dibuat rata dengan tempat pengukuran sekalipun permukaan tempat pengukuran telah dibuat rata dan halus. d. Metode Panjang Kali Lebar Metode yang dipakai untuk daun yang bentuknya teratur, luas daun dapat ditaksir dengan mengukur panjang dan lebar daun. e. Metode Fotografi Metode ini sangat jarang digunakan. Dengan metode ini, daun-daun tanaman ditempatkan pada suatu bidang datar yang berwarna terang (putih) dipotret bersama-sama dengan suatu penampang atau lempengan (segi empat) yang telah diketahui luasnya. Luas hasil foto daun dan lempengan acuan dapat kemudian diukur dengan salah satu metode yang sesuai sebagaimana diuraikan diatas seperti planimeter. Luas daun kemudian dapat ditaksir kemudian berdasarkan perbandingan luas hasil foto seluruh daun dengan luas lempengan acuan tersebut. Pengukuran luas daun dapat dilakukan dengan memetik daun maupun tanpa memetik daun. Bilamana pengukuran harus dilakukan dengan cara memetik daun bersangkutan, maka tanaman mengalami kerusakan daun. Daun- daun tersebut kemudian diukur dengan menggunakan alat Leaf Area Meter (LAM) ataupun Metode Timbang. Sebaliknya pengukuran dengan tanpa memetik daun, maka tanaman akan tetap tumbuh baik karena daun-daun tidak berkurang atau bahkan habis terpetik. Pengukuran daun dengan tidak memetik daun dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan atau rumus. Pengukuran luas daun dengan tidak harus memetik daun merupakan teknik pengukuran yang lebih baik karena tanaman tidak rusak dan pengukuran cepat serta tidak mensyaratkan peralatan yang mungkin sulit tersedianya. Pada karet digunakan persamaan regresi terhadap ukuran panjang dan lebar daun. Indeks luas daun dapat digunakan untuk menggambarkan tentang kandungan total klorofil daun tiap individu tanaman. Permukaan daun

yang semakin luas diharapkan mengandung klorofil lebih banyak. Indeks luas daun merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas dan waktu. Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami penurunan dengan bertambahnya umur tanaman. Indeks luas daun merupakan gambaran tentang rasio permukaan daun terhadap luas tanah yang ditempati oleh tanaman. Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang tinggi dan indeks luas daun yang optimum akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman (Gardner et al 2001). Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk - bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Oleh karena itu luas daun merupakan salah satu parameter penting dalam analisis pertumbuhan tanaman. Indek luas daun, laju tumbuh relatif, dan laju fotosintesis merupakan parameter yang erat terkait dengan luas daun. (Sutanto et al 2009.) Pengukuran luas daun dengan menggunakan pendekatan faktor koreksi maupun dengan alat LAM, menunjukkan tingkat kosistensi yang berbeda. Pengukuran yang cepat dan mudah tentunya akan diperoleh dengan menggunakan LAM. Akan tetapi untuk ukuran daun yang besar diperlukan ketelitian ekstra, karena daun-daun berukuran besar perlu dipotong dan kemudian ditata secara hati-hati pada permukaan alat dan saat menutup daun-daun tidak terlipat. Kondisi tenaga batere perlu diperhatikan pula, dengan tingkat kekuatan batere yang mulai melemah akan menghasilkan kesalahan pengukuran. Gejala yang nampak pada saat batere melemah adalah pengulangan pengukuran satu sampel daun yang sama akan memberikan hasil yang berbeda jauh ( Jumin et al 2005).

C. Metode Praktikum 1. Waktu dan tempat Praktikum Indeks Luas Daun dilaksanakan pada hari Jum at, 4 April 2014 pada pukul 13.00 14.00 WIB di Laboratorium pemuliaan tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. 2. Alat dan Bahan a. Alat 1) Penggaris / mistar 2) Kertas HVS 3) Timbangan analitik 4) Alat tulis b. Bahan 1) Berbagai macam daun 3. Cara Kerja a. Mengambil daun yang utuh b. Mengidentifikasi bagian bagian daun dan menulisnya c. Menggambar replika daun dan mengguntingnya d. Menimbang berat kertas replika daun e. Menimbang berat kertas total f. Mengukur luas kertas total g. Mengukur luas daun dengan metode GRAVIMETRI Rumus GRAVIMETRI : LD = ( Wr / Wt ) x Lk Keterangan : Wr : Berat kering replika Wt : Berat kertas total Lk : Luas kertas total DAFTAR PUSTAKA Gardner et al 2001. Luas Indeks Daun. Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto. Purwokerto Guswanto 2009. Rumus Regresi Daun. Gramedia. Surabaya Jumin et al 2005. Dasar-Dasar Agronomi Edisi Revisi. Rajawali Pers. Jakarta

Kastono et al 2010. Bahan Kuliah Dasar-Dasar Agronomi. Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta. Yogyakarta Sutanto et al 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan cetakan ke-5. Kanisius. Yogyakarta.