III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakaan pada bulan Juni sampai dengan November 2015 di Lahan Percobaan Fakultas

Transkripsi

1 10 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakaan pada bulan Juni sampai dengan November 2015 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta di Jumantono, Karanganyar. B. Bahan dan Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah paranet, cagkul, cetok, gembor, bambu serta pollybag. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk, tanah, air, dan rimpang garut (Marantha arundinaceae). C. Metode Penelitian Rancangan yang digunakan dalam pnelitian ini adalah RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap). Variabel yang diteliti adalah pertumbuhan dan hasil produksi tanaman garut (Marantha arundinacea) dengan perlakuan pemberian naungan masing-masing dengan penerimaan cahaya : N0 : lux (100 %) ternaungi 0% N1 : lux (69 %) ternaungi 31% N2 : lux (49 %) ternaungi 51% N3 : 7400 lux (27 %) ternaungi 73% Masing masing dengan 6 kali ulagan sehingga terdapat 24 sampel percobaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menguji parameter yang diamati melalui analisis varians dengan menggunakan uji F dengan taraf 5%. Selanjutnya pabila perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Duncan (Sastrosupadi 2000). D. Pelaksanaan Penelitian a. Survey lahan Survey lahan dilakukan untuk menentukan lokasi mana yang cocok digunakan penelitian. Lokasi yang dipilih merupakan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian UNS. 10

2 11 b. Persemaian Benih yang berupa rimpang disemaikan terlebih dahulu selama kurang lebih 1-6 minggu untuk memunculkan tunas. Rimpang yang di tanam umumnya memiliki 2-3 mata tunas (Suhertini dan Lukman 2003). Rimpang Garut yang digunakan berasal dari Kelompok Tani desa Miri, Sragen. c. Persiapan alat dan bahan Mempersiapkan alat-alat yang telah disediakan seperti mempersiapkan pot dan paranet dengan masing masing kerapatan yang berbeda sesui dengan perlakuan. d. Persiapan Media dan bahan tanam Persiapan lahan dilakukan dengan menyiapkan media tanah yang dimasukan ke dalam pot/ pollybag berukuran diameter 40 cm.bahan tanam yang digunakan merupakan benih yang sudah muncul tunas sebanyak 24 benih tanaman Garut, dengan jumlah tanaman destruktif masing masing perlakuan sebanyak 3 buah, sehingga dibutuhkan benih sebanyak 96 benih tanaman Garut. e. Pembuatan Rumah Plastik dan Naungan Rumah plastik dibuat dengan ukuran 35 x 3 m di lahan percobaan kemudian membuat naungan. Naungan dibuat menggunakan paranet sesuai rancangan yang telah ditentukan, yaitu paranet dengan kerapatan yang telah ditentukan dengan ukuran 2 m x 0.5 m setiap tanaman. f. Penanaman Penanaman dilakukan secara langsung dengan membenamkan benih pada media tanam dengan kedalaman 10 cm, kemudian disiram.dalam 1 polybag terdapat 1 benihtanaman garut. Media tanam yang digunakan adalah tanah yang telah dicampur dengan pupuk kompos dengan perbandingan 1:2.

3 12 g. Pemeliharaan Pemeliharan dilakukan dengan : 1) Penyulaman Menyulam tanaman garut yang tidak tumbuh dilakukan saat benih garut yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan benih cadangan yang telah disemaikan. 2) Pengendalian Hama Tanaman Pengendalian hama dapat dilakukan sesuai keperluan dan dilakukan dan dilakukan secar manual. Dilakukan satu minggu sekali. 3) Pembersihan Gulma Pembersihan gulma yang mengganggu petumbuhan tanaman. Pembersihan gulma ini dilakukan secara manual dengan mencabuti gulma-gulma yang tumbh pada tiap petak. Pembersihan gulma ini dilakukan setiap satu minggu sekali. 4) Penyiraman Penyiraman tanaman dilakukan setiap sore hari. 5) Pemupukan Pempukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang yang diaplikasikan pada saat penyiapan media tanam berupa tanah Alfisol. h. Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan mengamati pertumbuhan tanaman sejak tanaman muda hingga berumur 4 bulan.

4 13 E. Pengamatan Peubah Pengamatan dilakukan pada saat setelah penanaman dengan diamati pertumbuhannya berupa tinggi tanaman, berat brangkasan kering, berat bangkasan bah, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan batang, jumlah umbi, berat basah umbi, berat kering rimpang diamati setiap minggu sampai dengan panen. Peubah yang diamatai adalah sebagai berikut: Pertumbuhan Tanaman yang terdiri dari: a. Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan terhadap pertumbuhan dilakukan setiap satu kali seminggu dengan menggunakan penggaris atau meteran.pengukuran tinggi dilakukan sampai tanaman siap dipanen.pengamatan ketinggian ini dilakukan dengan mengukur dari atas tanah sampai dengan bagian teratas tanaman garut. b. Berat segar tanaman (g) Pengukuran berat basah tanaman dilakukan satu kali dengan cara menimbang tanaman yang sudah dibersihkan dari kotoran. Pengukuran dilakukan setelah tanaman berumur 5 bulan. c. Berat kering tanaman (g) Berat kering tanaman dilakukan sekali dengan cara menimbang seluruh bagian tanaman, yang sebelumnya telah dikeringkan dengan menggunakan oven selama 2 x 24 jam pada suhu 80 o C, atau sudah mendapatkan bobot konstan dengan menggunakan timbangan digital. d. Jumlah Daun Pengamatan terhadap jumlah daun dilakukan satu kali seminggu dengan menghitung daun dari daun paling bawah sampai dengan daun paling atas tanaman Garut yang sudah mekar sempurna. e. Indeks Luas Daun (cm 2 ) Penghitungan luas daun dilakukan dengan metode gravimetric yang pada prinsipnya luas daun ditaksir melalu perbandingan berat. Langkah langkah yang dilakukan adalah menggambar daun yang akan ditaksir pada

5 14 sehelai kertas yang menghasilkan replika daun (tiruan daun). Replika daun tersebut digunting kemudian luas daun ditaksir berdasar persamaan: ILD= Keterangan: LD = Luas daun Wr = Berat kertas replika daun Wt = Berat total kertas LK = Luas total kertas (Winarni et al. 2013). f. Jumlah anakan batang per rumpun Jumlah anakan batang dihitung sebanyak 1 bulan sekali untuk mengetahui pertumbuhan hasil fotosintesis. g. Nisbah akar/tajuk (shoot-root ratio) (g) Ditentukan dengan membandingkan antara berat kering bagian atas tanaman (daun dan batang) dengan bagian bawah tanaman yaitu berat kering akar. Dilakukan pada setiap tanaman destruktif, yaitu setiap satu bulan sekali. h. Panjang Ruas Pengamatan terhadap panjang ruas dilakukan pada akhir pengamatan dengan menggunakan penggaris atau meteran.pengukuran panjang ruas dilakukan pada ruas batang kedua setiap perlakuan. i. Laju Pertumbuhan Relatif (LPR/RGR / Relative Growth Rate) LPR menunjukkan peningkatan berat kering dalam suatu interval waktu, dalam hubungannya dengan berat asal. LPR dihitung dengan mengguakan persamaan : RGR = ( ln W2 ln W1 ) /( T2 T1 )

6 15 Keterangan : RGR : laju pertumbuhan relatif (g/bulan) W1 : berat kering awal (g) W2 : berat kering akhir (g) T : waktu (bulan) (Sirait 2008) Pengukuran RGR ini dilakukan pada tanaman destruktif setiap satu bulan sekali.berat kering yang digunakan adalah berat kering keseluruhan tanaman (akar, batang, daun, bunga). Bagian tanaman dicabut, kemudian dicuci untuk menghilangkan tanah setelah itu dibungkus dan dilakukan pengeringan pada suhu 70 C sampai kadar air konstan. j. Laju Asimilasi Bersih Laju Asimilasi Bersih (LAB) merupakan kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas daun tiap satuan waktu. LAB dihitung dengan rumus : Keterangan : W1 = berat kering tanaman pada t1 W2 = berat kering tanaman pada t2 t 1 = waktu pengmbilan destruktif 1 t 2 = waktu pengmbilan destruktif 2 (W2-W1) = selisih berat kering pada waktu berturut turut (t2-t1) = selisih waktu pengambilan destruktif LA = Luas daun (Hunt 1978) k. Kandungan Klorofil Kandungan klorofil merupakan parameter yang menunjukkan kandungan klorofil yang berpengaruh pada proses metabolisme tumbuhan

7 16 melalui proses fotosintesis. Perhitungan kandungan klorofil dilakukan dengan analisis lab menggunakan pelarut aseton 80% dan spektofotometer dengan panjang gelombang 470, 645 dan 663. Kandungan Klorofil pada masing masing sampel daun diperoleh dengan rumus : Klorofil a : (12,7 x A663 2,69 x A645) x (20ml/1000 x 1 gr) Klorofil b : (22,9 x A645 4,68 x A663) x (20ml/1000 x 1 gr) Karotenoid : (A470 + (0,114 X A663)) (0,638 x A645) x (20ml/1000 x 1 gr) (Islam et al 2009, Henry dan Grime 1993) Keterangan : Nilai A = Nilai yang tertera pada spektofotometer pada masing masing panjang gelombang. l. Tingkat Kehijauan Daun Tingkat Kehijauan Daun diukur menggunakan Khlorophyl meter pada masing masing daun setiap perlakuan. F. Analisis Data Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam berdasarkan uji F pada taraf 5%.Apabila hasil uji F menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap peubah yang diukur maka analisis data dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5% untuk membandingkan rerata masingmasing perlakuan.