Tugas Analisis Rantai Pasok PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia & PT Toyota Astra Motor Prafajar Suksessanno Muttaqin 2201160010 Magister Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom 2016
1. Pendahuluan Manajemen rantai pasokan (supply-chain management) adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Kunci bagi manajemen rantai pasokan yang efektif adalah menjadikan para pemasok sebagai mitra dalam strategi perusahaan untuk memenui pasar yang selalu berubah (Heizer and Render, 2005:4) Indrajit dan Djokopranoto dalam Qolbi Isnanto (2009:3) mengungkapkan Supply chain management (SCM) adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau barang tersebut, istilah supply chain meliputi juga proses perubahan barang tersebut, misalnya dari barang mentah menjadi barang jadi. Manajemen rantai pasok merupakan integrasi aktivitas-aktivitas yang berawal dari pengadaan barang dan jasa, mengubah bahan baku menjadi barang dalam proses dan barang jadi, serta mengantarkan barang-barang tersebut kepada para pelanggannya dengan cara yang efisien. Dalam definisi tersebut, secara umum pemahaman rantai pasok akan mengandung makna terjadinya aliran material dari awal sampai ke konsumen dengan memperhatikan faktor ketepatan waktu, biaya, dan jumlah produknya. Dalam definisi operasional pengertian rantai pasok terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu berikut ini. Manajemen Rantai Pasok adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufacturer, distributor, retailer, dan customer. Manajemen Rantai Pasok mempunyai dampak terhadap pengendalian biaya. Manajemen Rantai Pasok mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan kepada pelanggan.
Untuk mengelola aliran barang dan jasa dalam rantai pasok, pertama-tama yang harus diketahui adalah gambaran sesungguhnya dan lengkap mengenai seluruh mata rantai yang ada, mulai dari yang pertama sampai yang terakhir. Misalnya, rantai pasok dari pabrik kertas adalah dimulai dari hutan kayu sebagai penghasil bahan baku, bahan penolong, peralatan, dan pemasok lain yang terlibat. Di samping itu, perlu juga diketahui berbagai sifat pergerakan rantai pasok untuk berbagai persediaan. Maksud dari persediaan adalah beberapa jenis barang yang disimpan di gudang yang mempunyai sifat pergerakan yang agak berbeda satu sama lain sehingga panjang-pendeknya rantai pasok juga berbeda tergantung dari metode pemenuhan bahan baku maupun metode inventory yang dipilih oleh pelaku bisnisnya 2. Profil Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah perusahaan mobil yang berasal dari Jepang dan berpusat di Toyota, Aichi, Jepang. Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyoda. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat ini. Pabrikan terbesar di Jepang ini menghasilkan 8-8,5 juta unit mobil di seluruh dunia tiap tahunnya. Semangat inovasi Toyota tidak pernah redup. Toyota kemudian berkembang menjadi penghasil kendaraan tangguh. Di era 1940-an, Toyota sibuk mengembangkan permodalan termasuk memasukkan perusahaan di lantai bursa di Tokyo, Osaka dan Nagoya. Pada tahun 1947, penjualan mobil Toyota di dalam negeri sudah mencapai 100.000 kendaraan. PT Toyota-Astra Motor atau biasa disingkat dengan TAM merupakan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Mobil Toyota dan Lexus di Indonesia. PT Toyota-Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. Pada tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan merger bersama tiga perusahaan antara lain : 1. PT Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan tahun 1973)
2. PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun 1976) 3. PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982) Gabungan semuanya diberi nama PT Toyota-Astra Motor. Merger ini dilakukan guna menyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan akan kualitas serta menghadapi ketatnya persaingan di dunia otomotif. Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT. Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan assembly di area industri Sunter, Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia. Sejak tanggal 15 Juli 2003, TAM direstrukturisasi menjadi 2 perusahaan,yaitu : 1. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN yang merupakan perakit produk Toyota dan eksportir kendaraan dan suku cadang Toyota. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 5 % dan TMC menjadi 95% 2. PT. Toyota-Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan distributor produk Toyota di Indonesia. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 51 % sedangkan TMC 49%. Jenis kendaraan yang dijual : 1. Sedan : mobil penumpang dengan kemewahan dan keutakhiran teknologi terdepan. Produk : New Camry, All New Corolla Altis, dan All New Vios 2. Hatchback : mobil mini yang lincah dan praktis, sesuai untuk kondisi kota. Produk : All New Yaris, Agya, Etios Valco 3. MPV : alat transportasi andalan keluarga, memuat lebih banyak penumpang dan barang. Produk : Alphard, New NAV1, Grand New Avansa, Vellfire, Kijang Innova, dan Grand New Veloz
4. SUV : efektif dalam mengangkut barang dan nyaman untuk membawa penumpang Land Cruiser, New Rush, New Fortuner, dan RAV4 5. Commercial : performa dan kehandalan yang sangat layak untuk menopang kegiatan perekonomian. Produk : Hiace, All new Hilux D Cab, Dyna, dan All New Hilux S Cab 6. Sport : mobil yang bukan hanya alat transportasi, melainkan juga untuk tantangan dunia balap. Produk : Toyota 86 7. Hybrid : menggabungkan sisi unggul dari dua sumber daya, motor listrik dan mesin pembakaran. Produk : Prius dan Camry Hybrid Toyota juga mempunyai merk baru bernama Lexus. Dimulai pada rapat rahasia petinggi Toyota tahun 1983. Presiden Toyota saat itu, Eiji Toyoda, mengemukakan pendapatnya agar Toyota memproduksi mobil mewah, yang kemudian proyeknya bernama "Proyek F1". Tahun 1989, mobil itu berwujud Lexus LS 400 yang diperkenalkan di North American International Auto Show tahun 1989. Sejalan makin mengglobalnya produk Toyota, mereka sadar tidak mempunyai grafik logo. Bahkan di Indonesia dijumpai kendaraan bermerk Toyota seperti Toyota Kijang dengan logo TOYOTA pada grill di bagian bonnet (hidung) mobil. Pada tahun 1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuat dua lingkaran oval (elips) yang menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan akan the spirit of understanding in design. Lingkaran ketiga itu sekaligus mengelilingi kedua lingkaran ellips sebelumnya yang berbentuk T itu sebagai bukti menjaga dan memengaruhi sekelilingnya. Pada tahun 1990-an, Toyota semakin membuktikan bahwa mobil Jepang dapat bersaing dengan mobil Eropa dan Amerika. Toyota Celica berhasil menjadi juara rally dunia, dan Toyota Camry menjadi mobil paling laris di Amerika. 3. Manajemen Rantai Pasok
Manajemen Rantai Pasok Toyota a. Supplier Saat ini toyota menggunakan pemasok lokal pada setiap kendaraan dan akan ditingkatkan setiap tahun agar dapat menekan biaya produksi sehingga dapat menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif.
b. Procurement & Purchasing Pada proses purchasing toyota melakukan pembelian dan pengadaan baik raw material untuk kendaraan dengan membeli raw material dengan kuaitas yang telah ditentukan oleh pihak toyota. c. Production/Assembling Dari sisi produksi toyota saat ini telah memproduksi kurang lebih 4 tipe mesin yang digunakan untuk keperluan kendaraan domestik dan ekspor. Hal ini dilakukan agar dapat menekan biaya impor mesin dari luar negeri sehingga harga kendaraan toyota semakin kompetitif namun tetap sesuai dengan standar yang telah diberlakukan bagi pabrikan toyota di seluruh dunia. d. Retailer/Distribution PT. Toyota Astra Motor dibantu oleh 5 Dealer Utama yang membawahi dealerdealer yang tersebar di seluruh Indonesia.
1. Auto 2000 2. PT New Ratna Motor (Nasmoco) 3. NV Hadji Kalla Trd Co 4. PT Hasjrat Abadi 5. PT Agung Automall Untuk pasar mancanegara, toyota melakukan pendistribusian kendaraan ke lebih dari 70 negara antara lain Indonesia, Australia, Japan, China, Thailand, Vietnam, Malaysia, India, Kazakhtan, Pakistan, Egypt, South Africa, Brazil, Argentina, Venezuela, etc Disisi lain toyota telah menerapkan konsep milkrun. Pada tahun 2004 dan sebelumnya perusahaan manufacturing pada umumnya dalah hal pengiriman / supply barang masih banyak menganut cara direct delivery, artinya para vendor atau supplier mengirimkan produk produknya ke pihak konsumen secara langsung, menggunakan armadanya sendiri ke costumernya masing masing. Baru di awal tahun 2004, PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA (TMMIN) mengadaptasi sebuah konsep baru (dikala itu) dalam hal sistem pengiriman produk spare part dari para supplier / vendor vendor nya. e. Consumer, Customer and Aftersales
Dari sisi pelayanan pelanggan, toyota melakukan improvement dengan melakukan pengaturan ulang 5 dealer utama dalam rangka meminimasi biaya pemesanan kendaraan yang dilakukan oleh pelanggan toyota. Di sisi lain toyota mendapatkan informasi dari pelanggan (flow of information) mengenai produk-produknya baik kelebihan hingga kekurangan melalui banyak metode diantaranya melalui klub mobil hingga revieew mobil di youtube sehingga biaya yang dibutuhkan akan lebih efisien dibandingkan menggunakan metode lain. 4. Kesimpulan Toyota saat ini telah melakukan improvement di segala sisi dari supplier hingga end customer dan hal itu dilakukan secara terus-menerus atau continuous improvement yang sejalan dengan semangat KAIZEN sehingga pada akhirnya toyota dapa menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan dapat menjadi perusahaan otomotif yang sustain atau bertahan ditengah
persaingan dunia otomotif yang semakin hari semakin berkembang diiringi dengan kompetitor lain seperti KIA dan Hyundai yang semakin berkualitas dari sisi desain hingga kualitas.