4. Sruktural 5. Fisiolois 6. Inang 7. Partenogenesis: perkembangan individu dari gamet yang tidak dibuahi, terutama banyak terjadi pada invertebrata.

dokumen-dokumen yang mirip
Evolusi, Spesiasi dan Kepunahan

Gambar 1.1. Variasi pada jengger ayam

Rasa curiosity mnanusia? bagaimana, kapan, dimana kehidupan ini mulai terjadi hingga sekarang? ada teori-teori: Ilmiah: bukti-bukti yang nyata.

Menurut Campbell (2003) mengemukakan ada beberapa konsep spesies antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Spesiasi adalah suatu proses pembentukan jenis baru. Spesiasi terjadi bila

Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan... Teori asal-usul kehidupan Teori Lamarck Teori Darwin Mekanisme Evolusi Frekuensi Gen

Genetika dan Evolusi. Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi

EVOLUSI. Pengertian evolusi - Bukti adanya evolusi - Mekanisme evolusi

Teori Abiogenesis Klasik

Bab 7 EVOLUSI SMA Labschool Jakarta

TEORI EVOLUSI KELOMPOK 14 INDRIANI ( ) ESSY DUMAYANTI ( )

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XV EVOLUSI

EVOLUSI PENGERTIAN EVOLUSI

MATERI: Teori Evolusi Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan mahluk primata

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1

EVOLUSI. SMA REGINA PACIS JAKARTA By Ms. Evy Anggraeny

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN

KEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem

Pertanyaan : 2. Jelaskan perbedaan evolusi progesif dengan evolusi regresif!

I. PENDAHULUAN. hayati sangat tinggi (megabiodiversity). Keanekaragaman hayati adalah. kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam jenis),

ADAPTASI DAN EVOLUSI. Oleh : Aisyah Wardani

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.1. Adaptasi.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dari waktu ke waktu pada satu atau lebih sifat terwariskan yang

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

PEMBAHASAN UMUM Evolusi Molekuler dan Spesiasi

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid.

!. Jelaskan tentang teori seleksi alam yang dianut oleh charles darwin!

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi S. inferens adalah sebagai berikut:

II. TELAAH PUSTAKA. 6. Warna buah Buah masak fisiologis berwarna kuning (Sumber : diolah dari berbagai sumber dalam Halawane et al.

XVII. Asal Usul Spesies (The Origin of Species) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

BAB IV PEWARISAN SIFAT

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBANTUAN PhET INTERACTIVE SIMULATION : Topik Seleksi Alam

Berikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan: 1. Bencana Alam

BIODIVERSITAS 3/31/2014. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) "Ragam spesies yang berbeda (species diversity),

Materi Pokok Materi penjabaran Lingkup materi Fisiologi Tumbuhan. Struktur Bagian Tubuh Tanaman. Reproduksi Tumbuhan. Sistem Transportasi

KONSERVASI TINGKAT SPESIES DAN POPULASI

BAB I PENDAHULUAN. negara kepulauan yang terdiri dari tujuh belas ribu pulau. Pulau yang satu dengan

SILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

TEORI EVOLUSI DAN PETUNJUK ADANYA EVOLUSI. Disusun Oleh Kelompok 1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 21. KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 21.3

LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA

BAB IV KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME

BAB I PENDAHULUAN. Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

EKOLOGI MOLEKULER. Disusun Oleh : Komang Rima Lathifah Noor Zahrah

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo

I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan berbagai jenis flora

BAB I PENDAHULUAN. Kukang di Indonesia terdiri dari tiga spesies yaitu Nycticebus coucang

Cover Page. The handle holds various files of this Leiden University dissertation.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Lama Kopulasi Terhadap Jumlah Keturunan F 1 Lalat Buah

Modul 1. Konsep Teori Evolusi

BAB I PENDAHULUAN. (FAO, 2016a) dan produksi dua jenis udang yaitu Litopenaeus vannamei dan Penaeus

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI 1 GENETIKA DASAR 1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 21. KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 21.2

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

POPULASI TANAMAN ALLOGAM

BAB 4 KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME (MATERI IPA TERPADU KELAS IX) Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 9. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUPLATIHAN SOAL BAB 9

Pemuliaan Tanaman dan Hewan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL

Psikologi Faal. Minggu Pertama

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI SOSIAL BUDAYA. Dr. Hj. RITA RAHMAWATI, M.Si

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)

Deskripsi Mata KuliahCourse Subjects

A. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup

Captive Breeding (Penangkaran) Diana Ismawati Dibyo Mika P

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Keanekaragaman tingkat gen, spesies, ekosistem. Ciri-ciri makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan

PENDAHULUAN GLOBAL WARMING - BIODIVERSITAS MAF - BIOLOGI UNAIR 1 DAMPAK PEMANASAN GLOBAL TERHADAP BIODIVERSITAS DAN EKOSISTEM

III. HASIL DAN PEMBAHASAN M

PERBEDAAN LATAR BELAKANG DAN UMUR MATERNAL TERHADAP FREKUENSI PINDAH SILANG ANTARA LOKUS

BAB VIII MAKROEVOLUSI. Perubahan evolusioner yang lebih luas, di atas tingkatan spesies.

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN. Banteng (Bos javanicus d Alton 1823) merupakan salah satu mamalia

XV. Pewarisan dengan Modifikasi (Decent with Modification) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Makroevolusi Vs Mikroevolusi. MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Evolusi Yang Dibina Oleh Bapak Dr. H. Abdul Gofur, M.

II. Bagaimana sifat diwariskan

Teori Generatio Spontanea Biologi Kelas 3 > Asal-Usul Kehidupan

TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi selama periode kehidupan lembah Indus, kira-kira 4500 tahun yang

KISI-KISI INSTRUMENT. Perhatikan gambar berikut.

BAB I PENDAHULUAN. agar diperoleh efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan pejantan terpilih,

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik tinggi baik untuk koleksi maupun objek penelitian adalah serangga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen. Pembibitan sapi perah dimaksudkan untuk meningkatkan populasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan jenis kera kecil yang masuk ke

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

EKOLOGI, DISTRIBUSI dan KONSERVASI ORANGUTAN SUMATERA

BAB X. PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN BERBASIS EKOLOGI

Faktor-Faktor Abiotik Utama dalam Persebaran Organisme. Assalamualaikum Wr. Wb. Ina Septi Wijaya BIOLOGI III-A

Transkripsi:

Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan secara natural dalam kerangka evolusi. Spesiasi sangat terkait dengan evolusi, keduanya merupakan proses perubahan yang berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, secara gradual, perlahan tetapi pasti terjadi. Spesiasi lebih ditekankan pada perubahan yang terjadi pada populasi jenis tertentu. Kecepatan spesiasi maupun kepunahan sebagian tergantung pada ukuran kisaran geografis dari suatu daerah. Daerah yang luas cenderung meningkatkan kecepatan spesiasi dan menurunkan kecepatan kepunahan. Mekanisme spesiasi 1. Feromon Parris (1999) menyatakan bahwa feromon merupakan signal kimia yang bersifat intraspesifik yang penting dan digunakan untuk menarik dan membedakan pasangannya, bahkan feromon dapat bertindak sebagai tanda bahaya. Molekul ini spesifik pada individu betina yang dapat merangsang individu jantan dan atau sebaliknya sebagai molekul spesifik yang dihasilkan oleh individu betina untuk menolak individu jantan. Misalnya pada Drosophila melanogaster feromon mempunyai pengaruh pada tingkah laku perkawinan, di mana dengan adanya feromon yang dilepaskan oleh individu betina membuat individu jantan melakuakn aktivitas sebagai wujud responnya terhadap adanya feromon tersebut. 2. Geografi faktor awal dalam proses spesiasi adalah pemisahan geografis, karena selama populasi dari spesies yang sama masih dalam hubungan langsung maupun tidak langsung gene flow masih dapat terjadi, meskipun berbagai populasi di dalam sistem dapat menyimpang di dalam beberapa sifat sehingga menyebabkan variasi intraspesies. Hal serupa juga dikemukakan oleh Campbell dkk (2003) bahwa proses-proses geologis dapat memisahkan suatu populasi menjadi dua atau lebih terisolasi. Suatu daerah pegunungan bisa muncul dan secara perlahan-lahan memisahkan populasi organisme yang hanya dapat menempati dataran rendah; suatu glasier yang yang bergeser secara perlahan-lahan bisa membagi suatu populasi; atau suatu danau besar bisa surut sampai terbentuk beberapa danau yang lebih kecil dengan populasi yang sekarang menjadi terisolasi. Jika populasi yang semula kontinyu dipisahkan oleh geografis sehingga terbentuk hambatan bagi penyebaran spesies, maka populasi yang demikian tidak akan lagi bertukar susunan gennya dan evolusinya berlangsung secara sendiri-sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, kedua populasi tersebut akan makin berbeda sebab masing-masing menjalani evolusi dengan caranya masing-masing (Widodo dkk, 2003). Pada awalnya isolasi reproduksi muncul sebagai akibat adanya faktor geografis, yang sebenarnya populasi tersebut masih memiliki potensi untuk melakukan interbreeding dan masih dapat dikatakan sebagai satu spesies. Kemudian kedua populasi tersebut menjadi begitu berbeda secara genetis, sehingga gene flow yang efektif tidak akan berlangsung lagi jika keduanya bercampur kembali. Jika titik pemisahan tersebut dapat tercapai, maka kedua populasi telah menjadi dua spesies yang terpisah (Widodo dkk, 2003). Isolasi geografi dari sistem populasi diprediksi akan mengalami penyimpangan karena kedua sistem populasi yang terpisah itu mempunyai frekuensi gen awal yang berbeda, terjadi mutasi, pengaruh tekanan seleksi dari

lingkungan yang berbeda, serta adanya pergeseran susunan genetis (genetic drift), ini memunculkan peluang untuk terbentuknya populasi kecil dengan membentuk koloni baru. Pada spesiasi alopatrik, aliran gen terinterupsi ketika satu populasi terpisah secara geografis menjadi subpopulasi yang terisolasi. Sebagai contoh, permukaan air danau yang surut menghasilkan dua atau lebih danau-danau kecil yang menjadi habitat bagi populasi yang terpisah. Aliran sungai yang berpindah akan memisahkan populasi hewan yang tidak dapat menyeberangi sungai. Individu-individu yang mengkoloni wilayah terisolir sehingga keturunannya menjadi terisolasi secara geografis dari populasi induknya. The Process of Allopatric Speciation Seberapa besarkah barier geografis yang mampu menyebabkan spesiasi alopatrik? Jawabnya tergantung dari kemampuan organisme untuk berpindah. Burung, singa, dan serigala mampu menyeberangi sungai atau ngarai namun bagi tupai kecil sungai atau ngarai dapat menjadi barier yang besar (Figure 24.6). Ketika pemisahan geografis telah terjadi, gene pool yang telah terpisah menjadi berbeda melalui mekanisme tertentu (lihat bab sebelumnya). Mutasi yang berbeda muncul, seleksi alam berlaku pada organisme yang terpisah, dan hanyutan genetic mengubah frekuensi alel. Dalam kondisi tersebut, isolasi reproduktif dapat terjadi sehingga menyebabkan populasi baru ini berbeda secara genetic. Sebagai contoh, sekelompok tumbuhan Mimulus guttatus, seleksi alam menguntungkan terjadinya evolusi populasi toleran copper bagi tumbuhan yang hidup dekat penambangan copper. Konsentrasi copper di tanah pada area penambangan ini dapat mencapai level yang mematikan bagi individu yang tidak toleran. Ketika anggota dari tumbuhan toleran copper melakukan perkawinan dengan anggota populasi lain, keturunan yang dihasilkan lemah. Analisis gen menunjukkan bahwa gen untuk toleran copper bertanggungjawab terhadap survival dari keturunan hybrid. 3. Musim Spesiasi musim adalah mekanisme yang di sebabkan karena adanya perbedaan waktu pembentukan dan pematangan sel kelamin, misalnya perbedaan waktu pematangan serbuk sari pada tanaman tertentu. perbedaan musim kawin akan menyebabkan individu yang memiliki perbedaan musim kawin hanya dapat saling menyerbuki individu yang cocok. 4. Sruktural 5. Fisiolois 6. Inang 7. Partenogenesis: perkembangan individu dari gamet yang tidak dibuahi, terutama banyak terjadi pada invertebrata.

8. Plasmik sitoplasmik 9. Kromosomperbedaan jumlah, bentuk kromosom, dan urutan gen dapat menyebabkan beberapa perubahan, baik dari segi morfologi atau tingkat kesuburan. 10. Makrogenesis 11. Kematian gametisolasi gamet menghalangi terjadinya fertilisasi akibat susunan kimiawi dan molekul yang berbeda antara dua sel gamet, seperti spermatozoa yang mengalami kerusakan di daerah traktus genital organ betina karena adanya reaksi antigenik, menjadi immobilitas, dan mengalami kematian sebelum mencapai atau bertemu sel telur. Contohnya pada persilangan Drosophila virilis dan D. americana, sperma segera berhenti bergerak pada saat sampai pada alat kelamin betina, atau bila tidak rusak maka sperma akan mengalami kematian. gambaran lain juga yang terjadi pada ikan, di mana telur ikan yang dikeluarkan dari air tidak akan dibuahi oleh sperma dari spesies lain karena selaput sel telurnya mengandung protein tertentu yang hanya dapat mengikat molekul sel sperma dari spesies yang sama. 12. Kematian zigotsel telur yang telah dibuahi oleh sperma spesies lain (zigot hibrid) seringkali tidak mengalami perkembangan regular pada setiap stadianya, sehingga zigot tersebut mengalami abnormalitas dan tidak mencapai tahapan maturitas yang baik atau mengalami kematian pada stadia awal perkembangannya. Di antara banyak spesies katak yang termasuk dalam genus Rana, beberapa diantaranya hidup pada daerah dan habitat yang sama, dan kadang-kadang mereka bisa berhibridisasi. Akan tetapi keturunan yang dihasilkan umumnya tidak menyelesaikan perkembangannya dan akan mengalami kematian. 13. Kematian embrio 14. SterilitasTerjadinya sterilitas ini disebabkan oleh inkompatibilitas genetik yang nyata sehingga tidak dapat menurunkan keturunannya. Contoh hibrid yang steril antara lain: mule (hibrid antara keledai dan kuda), cama (hibrid antara onta dan ilama), tiglon (hibrid anatara macan dan singa), zebroid (hibrid antara zebra dan kuda). 15. Semiletal Individu yang mmiliki vitalitas yang sangat rendah 16. Degenerasi keturunan 17. hibridisasi MAKALAH EVOLUSI BAB II ISI

1. Evolusi, Spesiasi dan Kepunahan A. Spesiasi Biodiversitas dari planet bumi merupakan hasil dari 2 proses utama: spesiasi dan kepunahan.apa yang dinamakan spesies? Spesies merupakan suatu kelompok yang saling kawin-mawin (interbreeding group) dan berbeda dengan kelompok yang saling kawin yang lain. Pertukaran material genetik antara kelompok tersebut melalui mekanisme isolasi (baik sebelum mau pun setelah perkawinan). Isolasi sebelum perkawinan: Isolasi musiman atau habitat: lawan jenis tidak dapat ditemui karena matang kawin pada musim yang berbeda atau terdapat pada habitat berbeda. Isolasi seksual atau polalaku: kedua jenis kelamin dari dua spesies binatang mungkin terdapat pada lokasi dan waktu yang sama tetapi pola berpasangannya berbeda sehingga mencegah perkawinan. Misal, Drosophila melanogaster dan Drosophila simulans tidak berkawin meskipun dalam lokasi yang sama karena polalaku yang berbeda. Isolasi setelah perkawinan: Mortalitas gametik: sperma atau telur dibinasakan karena perkawinan antara spesies. Tepung sari tidak mampu tumbuh pada stigma dari spesies lain. Mortalitas sigotik dan inviabilitas hibrid: telur mengalami fertilisasi tetapi tidak dapat berkembang, atau berkembang menjadi organisme tetapi dengan viabilitas yang menurun. Sterilitas hibrid: hibrid memiliki viabilitas normal tetapi steril secara reproduktif. Spesiasi adalah pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya dalam kerangka evolusi. Spesiasi terjadi dalam 2 cara berbeda: alopatrik dan simpatrik. Spesiasi alopatrik : spesiasi melalui isolasi geografik Spesiasi simpatrik : spesiasi tanpa isolasi geografik

Spesiasi alopatrik Spesiasi simpatrik B. Kepunahan Kepunahan adalah kematian ras atau spesies. Kepunahan terjadi bila suatu spesies tidak lagi mampu mereproduksi. Kebanyakan kepunahan diperkirakan disebabkan oleh perubahan lingkungan yang mempengaruhi spesies dalam dua cara : Spesies mungkin tidak mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah dan mati tanpa keturunan ; atau dapat beradaptasi tetapi dalam prosesnya mungkin berkembang menjadi spesies baru yang berbeda. Dampak manusia pada lingkungan melalui pemburuan, pengumpulan dan perusakan habitat merupakan faktor yang signifikan pada kepunahan binatang dan tumbuhan. Kepunahan merupakan fitur yang sedang terjadi pada flora dan fauna di bumi, banyak spesies yang pernah hidup telah punah.catatan fosil menunjukkan pernah terjadi beberapa kali kepunahan masal, dengan setiap kali terjadi kepunahan spesies masal pula.salah satu kepunahan terjadi pada akhir jaman Cretaceous 66 juta tahun yang lalu di mana dinosaurus dan banyak spesies laut mati. Bukti-bukti yang ada menunjuk pada kejatuhan asteroid sebagai penyebab kepunahan ini. Meskipun telah banyak upaya konservasi, penurunan terus terjadi pada semua spesies secara

luas. Daftar merah hewan yang terancam pada tahun 1996 yang dikeluarkan oleh the International Union for Censervation of Nature and Natural Resources mengidentifikasi 5.205 spesies terancam kepunahan. Di daerah tropis para ahli biologi menaksir 3 spesies punah setiap jam. Kebanyakan penurunan ini disebabkan oleh kerusakan habitat, terutama pembalakan. Hanya 6 % dari hutan di dunia secara formal dilindungi, sisanya yang 33,6 juta km2 rentan terhadap eksploitasi. C. Evolusi Evolusi : teori dalam biologi yang memostulasikan bahwa berbagai tipe binatang dan tumbuhan berasal dari tipe-tipe yang sebelumnya telah ada dan bahwa perbedaannya karena modifikasi dari generasi ke generasi. Dapat dikatakan bahwa variasi yang tidak terbatas pada makhluk hidup merupakan buah proses evolusi. Semua makhluk hidup memiliki hubungan kekerabatan berdasarkan moyang yang sama. Charles Darwin menulis buku Origin of Spesies, mendukung adanya teori evolusi. Teorinya mengenai seleksi alami dengan uraiannya mengenai perjuangan hidup (struggle for existence) menjelaskan adanya banyak variasi pada kebanyakan spesies sebagai akibat dari seleksi alami dan perbanyakan hanya terjadi pada organisme yang paling adaptif terhadap lingkungannya dan yang paling berhasil dalam perkawinan untuk menghasilkan keturunan. Hasil dari seleksi dijelaskan sebagai suvival of the fittest hanya yang paling kuat yang bisa hidup. Yang paling kuat dalam arti hanya individu dengan keberhasilan dalam reproduksi pada suatu lingkungan tertentu. Kemampuan reproduktif untuk meningkatkan jumlah + perjuangan hidup keterbatasan sumberdaya lingkungan + seleksi alami variasi + evolusi genetik perubahan lingkungan Sejak tahun 1960-an, perkembangan ilmu biologi molekuler telah memberikan kontribusi yang besar pada pengetahuan evolusi biologi, dan mampu menjelaskan hal-hal yang sebelumnya sulit dijelaskan, misalnya persamaan gen antara manusia dan chimpanze (berbeda 1-2 % dari total gen) Evolusi biologi merupakan proses dan diversifikasi organisme menurut waktu dan

mempengaruhi semua aspek kehidupannya: morfologi, fisiologi, perilaku dan ekologinya. Semua perubahan ini karena perubahan material genetik yang diwariskan.