Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat"

Johan Sasmita
7 tahun lalu
Tontonan:

1 Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat A. Siklus sel dan siklus hidup organisme B. Prinsip dasar reproduksi dan pewarisan material genetik: mitosis, meiosis dan fertilisasi C.Pola pewarisan sifat: Kesetaraan Hukum Mendel dan meiosis serta penerapan dan pengembangannya Institut Pertanian Bogor Fakultas Matematika dan IPA Departemen Biologi BIO 100: BIOLOGI Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor

2 A. Siklus sel dan siklus hidup Bayi, anak (2n) mitosis, diferensiasi & pertumbuhan mitosis, diferensiasi & pertumbuhan dewasa (2n) zigot (2n) meiosis fusi, pembentukan zigot sperma (n) Sel telur (n) meiosis tahapan haploid (n) tahapan diploid (2n) BIO 100: DSR&PS 2

3 A.1. Siklus hidup (sel) bakteri dan pewarisan DNA Escherichia coli Pembelahan Biner BIO 100: DSR&PS 3

4 A.2. Organisasi material genetik eukariota (Kromosom) 700 nm Histon Superkoil 200 nm Nucleosom 10 nm Rangkaian spt manik-manik 2 nm 30 nm DNA (Interfase) Kromosom (Metafase) BIO 100: DSR&PS 4

5 A.3. Siklus sel eukariota (2n) S Replikasi DNA ( 4n ) Fase M Mitosis (2n) (2n) BIO 100: DSR&PS 5 (2n)

6 B.1. Prinsip pewarisan material genetik eukariota Penggandaan Kromosom Distribusi Kromosom ke Sel-sel Bersaudara BIO 100: DSR&PS 6

7 B.2. Mitosis: stabilitas jumlah kromosom ( 4n ) Metafase Anafase Profase akhir ( 4n ) Sitokinesis Telofase (2n) (2n) Profase awal Interfase G1 (2n) S BIO 100: DSR&PS (Replikasi DNA) 7 G2 ( 4n )

8 B.3. Mitosis: Prinsip dasar reproduksi aseksual Alami: Tunas (Pisang) Umbi (Kentang) Rizoma atau rimpang (Rumput) Geragih/stolons (Strawberry) Buatan: Setek (Teh) Cangkok (Rambutan) Merunduk (Anyelir) Okulasi (Mangga) Sambung (Jeruk) Perbanyakan in vitro kentang mencangkok Contoh lain mitosis: Penggantian sel-sel darah Penyembuhan luka Tumor dan kanker BIO 100: DSR&PS 8

9 B.4. Reproduksi seksual: Meiosis: reduksi jumlah kromosom & pembentukan gamet Bayi, anak (2n) mitosis, diferensiasi & pertumbuhan mitosis, diferensiasi & pertumbuhan dewasa (2n) zigot (2n) meiosis sperma (n) meiosis Fertilisasi, pembentukan zigot Sel telur (n) tahapan haploid (n) tahapan diploid (2n) BIO 100: DSR&PS 9

10 B.5. Reproduksi seksual: Fertilisasi: pemulihan jumlah kromosom sel somatik Bayi, anak (2n) mitosis, diferensiasi & pertumbuhan mitosis, diferensiasi & pertumbuhan dewasa (2n) zigot (2n) meiosis sperma (n) meiosis Fertilisasi, pembentukan zigot tahapan haploid (n) tahapan diploid (2n) BIO 100: DSR&PS 10 Sel telur (n)

11 B.6. Perbandingan Mitosis dan Meiosis BIO 100: DSR&PS 11

12 C. Pola pewarisan sifat Tipe Liar Tipe Liar Tipe Liar Tipe Liar Biru langit Tipe Liar Perkawinan Tipe Liar Biru langit BIO 100: DSR&PS 12

13 C.1. Percobaan Gregor MENDEL Menyerbuk sendiri X F2 Kastrasi dan persilangan Tanaman F1 Biji (embrio) F1 BIO 100: DSR&PS 13

14 C.2. Sifat-sifat yang diamati dalam Percobaan Mendel BIO 100: DSR&PS 14

15 C.3. Pola pewarisan sifat dan Hukum Mendel BIO 100: DSR&PS 15

16 C.3. Pola pewarisan sifat dan Hukum Mendel Teori Pewarisan Terpisah (Partikulat) Warna putih yang tidak tampak pada fenotipe F1 bukan berarti bercampur, tetapi akan tetap mempertahankan identitasnya dan tetap terpisah, sehingga pada waktu pembentukan gamet akan bersegregasi Hukum Segregasi (Hukum Mendel I) Pada waktu pembentukan gamet, gen-gen dari sepasang gen suatu sifat bersegregasi (berpisah) Dominan-Resesif: A Warna Ungu bersifat dominan terhadap Putih Warna Putih bersifat resesif terhadap Ungu A a gamet Sepasang gen heterosigot a BIO 100: DSR&PS 16

17 C.4. Percobaan Dihibrid Mendel (Bentuk biji & Warna biji) P: F1: X Licin, Kuning Keriput, Hijau (RRYY) (rryy) Licin, Kuning (RrYy) X (menyerbuk sendiri) F2: 9 :3 :3 :1 BIO 100: DSR&PS 17

18 C.5. Hukum Berpadu Bebas (Independent Assortment) (Hukum Mendel II) R Y r y Pasangan Gen Bebas R y r Y atau R r R r Y gamet y y gamet Y Pada waktu pembentukan gamet F1, masing-masing gen dari sifat pertama (Y atau y) Berpadu Bebas dengan masing-masing gen dari sifat kedua (R atau r) BIO 100: DSR&PS 18

19 C.6. Kesetaraan Hukum Mendel dan meiosis Generasi F1 Biji 100% Licin & kuning Alternatif perpasangan kromosom homolog (Metafase I) Anafase I Metafase II Gamet: Generasi F2: Fertilisasi antar tetua F1 BIO 100: DSR&PS 19 9 : 3 :3 :1

20 C.7. Pengembangan Pola Pewarisan Mendel Kasus Dominan Tak-penuh BIO 100: DSR&PS 20

21 Kasus Kodominan dan Alel Ganda Alel Ganda: dalam satu lokus/gen > 2 alel contoh: Golongan Darah pada manusia Sistem ABO = 3 alel Alel I A bersifat kodominan terhadap alel I B BIO 100: DSR&PS 21 Alel I A dan I B bersifat dominan terhadap alel I 0

22 Epistasis (Kasus Segregasi Fenotipe F2 = 9 : 7) Sifat Poligenik: suatu sifat dikendalikan oleh banyak gen Pleiotropi: satu gen terekspresi dalam banyak sifat BIO 100: DSR&PS 22

23 Bunga Ungu; Polen Panjang C.8. Pautan Gen dan Pindah Silang PpLl X PpLl Fenotipe Pengamatan Harapan (Turunan) (9:3:3:1) Ungu-Panjang Ungu-Bulat BERBEDA Merah-Panjang Merah-Bulat Antara lokus/gen P dan L saling terpaut (terletak pada kromosom yang sama) dan terjadi pindah silang saat meiosis (pembentukan gamet) BIO 100: DSR&PS 23

24 C.9. Pola pewarisan Mendel pada manusia BIO 100: DSR&PS 24

25 Dari antera (mikrospora) menjadi tanaman haploid ganda Homozigositas dalam satu generasi penting untuk pemuliaan tanaman BIO 100: DSR&PS 25 Departemen Biologi, FMIPA, Institut Pertanian Bogor

dokumen-dokumen yang mirip

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.