MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA)

dokumen-dokumen yang mirip
MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang

BAHASA INDONESIA. Membaca untuk Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya) November 2013

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teoretis. Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh

BAB II KAJIAN TEORI. Hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah

2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pada dasarnya membaca merupakan suatu proses. Berikut akan dijelaskan

BAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MEMBACA INTENSIF. Menentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Fanovita Mulyani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB II KAJIAN TEORI. pengupayaan ini akan mengakibatkan peserta diidk dapat mempelajari sesuatu

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

Oleh Septia Sugiarsih

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam hal pemerolehan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini

I. PENDAHULUAN. Ada empat segi keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak/

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA GUNUNG SARI MAKASSAR JURNAL

I. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dan menentukan jalannya pengajaran. Pembelajaran tidak lagi satu arah, tetapi

KETERBACAAN Kunci Sukses Membaca Kritis

Modul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Pezi Awram

PERANAN MEMBACA PEMAHAMAN SEBAGAI SARANA MENYERAP INFORMASI DAN MEMPELAJARI DUNIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA 5. MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DNGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY SISWA KELAS IV SD N GADINGAN WATES TUGAS AKHIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Ninah Hasanah, 2013

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum sekolah keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi,

BAB II KAJIAN TEORI. Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf

BAB I PENDAHULUAN. adalah menangkap makna dari serangkaian simbol simbol (Nurhadi, 1995:

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. melakukan sesuatu. Secara keseluruhan kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan atau

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dari membaca. Roger Farr (Damaianti, 2001:4) mengemukakan bahwa

2016 PENGARUH TEKNIK SCRAMBLE TERHADAP KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK DAN MEMPARAFRASE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

AIMAI KOTOBA: Kasus Pada PembelajaranBahasaJepang (Dokkai) di JurusanPendidikanBahasaJepang FPBS- UPI

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI TEKNIK MEMBACA SCANNING

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Jika dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua

Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Membaca Teks Percakapan Siswa Kelas V SDN Gindopo

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

MENGANALISIS TEORI DAN ASPEK-ASPEK DALAM KETERAMPILAN BERBICARA. Siti Reski Nanda. Pendidikan Bahasa Inggris. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas

STRATEGI GURU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM KETERAMPILAN MENDENGARKAN ARHAIDA AKHMAD

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga terciptalah masyarakat membaca (reading society). Masyarakat yang

BAB II KAJIAN TEORI. baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. 1. kemampuan ini dunia akan tertutup dan terbatas hanya pada apa yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar. Dengan belajar tentunya seseorang berharap akan ada perubahan. yang didapatkan sebagai efek dari kegiatan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA DI KELAS IV SDN 13 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

Penulis Mislinatul Sakdiyah Nurhayati Pandawa Hairudin. Penyunting Farida Ariani

Laporan Penelitian. Studi Penilaian Guru Melalui Video dengan Memanfaatkan Data PIRLS

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreativitas bangsa itu sendiri dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKNIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SD

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SIDOAGUNG KEBUMEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB II KAJIAN TEORI. serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Indonesia. Keterampilan ini lebih berguna dibandingkan dengan keterampilan

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, seseorang perlu mempelajari

HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 1 SUNGAI LIMAU

Transkripsi:

MEMAHAMI HAKEKAT DAN ASPEK-ASPEK DALAM READING (MEMBACA) Riska Aulia Sartika. Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. riskaauliasartika66@gmail.com. ABSTRAK Kemampuan membaca adalah kemampuan seseorang dalam merekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yang dibaca dengan menghubungkan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian serta mengingat bahan yang dibacanya (Masruro, 2016). Kemampuan memahami hakikat dan aspek-aspek dalam membaca menentukan keberhasilan dalam proses kegiatan membaca itu sendiri. Aspek mekanis dan aspek yang bersifat pemahaman sendiri menjadi gambaran umum dari aspek-aspek dalam kegiatan membaca. Jenis penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu penelitian pustaka (Library Researc) dengan objek tulisan yaitu hakekat dan aspek membaca. Data didaptkan dari berbagai literatur dengan teknik analisis diawali dengan pengumpulan, menyaring, menganalisis, kemudian menyimpulkan. Hakikat membaca pada dasarnya adalah proses bagaimana untuk mengetahui makna atau tujuan dari apa yang dibaca. Dalam kegiatan membaca tidak terlepas juga dengan aspek-aspek yang menjadi poin penting untuk diketahui oleh pembaca dengan tujuan untuk mencapai titik keberhasilan dalam memperoleh strategi untuk menarik sebuah informasi atau ilmu baru yang ditemukan dari apa yang telah dibaca. Kata Kunci : Membaca, Aspek Mekanis, dan Aspek Pemahaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan diartikan sebagai suatu kegiatan membaca yang dapat membantu dalam peningkatan pengetahuan atau informasi-informasi yang belum diketahui oleh pembaca itu sendiri. Ada tiga istilah yang digunakan dalam proses membaca, yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording mengacu pada kalimat, kemudian mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyi sesuai dengan system tulisan yang digunakan, proses decoding merujuk pada proses penerjemahan rangakaian grafis kedalam kata-kata, sedangkan meaning adalah proses memahami makna dalam sebuah bacaan atau teks yang berlangsung dari tingkat pemahaman, pemahaman interpretatif, kreatif, dan evaluatif ( Susanti, 2014). Kegiatan membaca tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari yang membedakan kita adalah kepandaian dalam memilih bacaan, tingkatan informasi yang kita terima dari hasil bacaan tiap harinya dan kemampuan membaca. Kemampuan membaca adalah kemampuan seseorang dalam merekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yang dibaca dengan menghubungkan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian serta mengingat bahan yang dibacanya (Masruro, 2016). Seseorang dikatakan memahami suatu bacaan apabila memiliki kemampuan yaitu kemampuan menangkap arti atau kata yang digunakan dalam bacaan, mampu melihat atau menemukan makna tersurat maupun tersirat dalam bacaan serta mampu menarik sebuah kesimpulan dari apa yang telah dibacanya. Sesuai hakekatnya bahwa membaca merupakan kegiatan mengamati tulisan secara visual sebagai proses mekanisme yang kemudian berlanjut kepada proses psikologis berupa kegiatan berpikir dalam mengelolah informasi, mengidentifikasi, menguraikan dan memberi makna terhadap bacaan (Riadi, 2014).

Selain memahami dan mengetahui tujuan dari membaca, di perlukan juga pengetahuan mengenai aspek-aspek penting yang terdapat dalam kegiatan membaca. Kemampuan memahami aspek-aspek dalam membaca menentukan keberhasilan dalam proses kegiatan membaca itu sendiri. Aspek membaca sendiri merupakan teknik-teknik atau kiat-kiat yang perlu dipahami dan di implementasikan dalam kegiatan membaca itu sendiri. Untuk lebih memahami bacaan maka penulis bermaksud menjelaskan pentingnya mengetahui aspek-aspek dalam kegiatan membaca (Reading). B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari karya ini yaitu a. Bagaimana hakikat dalam membaca? b. Aspek-aspek apa saja yang terkandung dalam kegiatan membaca? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang harus dicapai dalam karya tulis ini yaitu a. Untuk memahami hakekat dalam membaca b. Untuk mengatahui aspek-aspek yang terkadung dalam kegiatan membaca. D. Manfaat Penulisan a. Membantu penulis meningkatkan kreativitas dan khazanah ilmu dalam penulisan. b. Membantu pembaca memperoleh referensi untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai materi yang dibahas.

BAB II TELAAH PUSTAKA A. Membaca Nuriadi dalam Ayu (2012) mengatakan bahwa membaca adalah proses yang melibatkan aktivitas fisik dan mental. Salah satu aktivitas fisik dalam membaca adalah saat pembaca menggerakkan mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks bacaan. Membaca melibatkan aktivitas mental yang dapat menjamin pemerolehan pemahaman menjadi maksimal. Membaca bukan hanya sekadar menggerakkan bola mata dari margin kiri ke kanan tetapi jauh dari itu, yakni aktivitas berpikir untuk memahami tulisan demi tulisan. Munaf dalam Arisma (2012) Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa karena pertama, membaca itu merupakan satu alat komunikasi yang amat diperlukan dalam suatu masyarakat berbudaya, kedua bahwa bahan bacaan yang dihasilkan dalam setiap kurun waktu zaman dalam sejarah sebahagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sosial tempatnya berkembang, dan ketiga bahwa sepanjang masa sejarah terekam. Oleh karena itu, dengan membaca dapat diketahui sejarah suatu bangsa, kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa waktu lampau, maupun waktu sekarang di tempat lain, atau berbagai cerita yang menarik tentang masalah kehidupan di dunia ini. Perlu diketahui juga jenis-jenis membaca yaitu membaca nyaring, dalam proses membaca nyaring sering dipakai oleh seseorang untuk menyampaikan suatu gagasan terhadap orang lain dengan cara membaca teks. Membaca nyaring adalah sebuah kegiatan membaca yang dilakukan dengan teknis atau cara membaca keras-keras didepan umum. Membaca dalam hati, membaca dalam hati merupakan sebuah kegiatan membaca dengan seksama yang dilakukan utnuk dapat mengerti dan juga memahamu maksud serta tujuan dari penulis dalam media tulis. Membaca dalam hati meliputi dua aspek yaitu, membaca ekstensif adalah tahapan awal dimana pembaca dituntut untuk bisa menyurvei atau menilai dengan membaca secara sekilas mau pun membaca dangkal. Sedangkan membaca intensif merupakan tahapan lanjutan untuk dapat

memahami isi dan memahami konteks bahasa dalam yang digunakan dalam penulisan ( Kurniawan, 2016).

BAB III METODE PENULISAN A. Jenis Tulisan Jenis penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu penelitian pustaka (Library Research) yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan-bantuan material dari berbagai literatur yang ditulis secara deskribtif. B. Objek Tulisan (Membaca) Objek dari karya tulis ini adalah Hakikat dan Aspek-Aspek dalam Reading - C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data-data yang diperoleh dari berbagai sumber untuk mendapatkan kerangka teoritis mengenai masalah yang dibahas. Informasi yang diperoleh dari data berupa e-jurnal, artikel, dan internet. D. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan diawali dengan pengumpulan data yang dilanjutkan dengan menyaring berbagai informasi yang sesuai dengan masalah yang dikaji yang kemudian dianalisis. Penyajian materi dilakukan secara deskriptif, yaitu menggambarkan hakikat dan aspek-aspek dalam Reading (membaca).

BAB IV PEMBAHASAN A. Hakikat Membaca Menurut Santosa dalam Ismail (2013) Pada hakekatnya aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, adapun bagian itu diantaranya adalah membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca. Para pakar yang menganalisis membaca sebagai suatu keterampilan, memandang hakikat membaca itu sebagai suatu proses atau kegiatan yang menerapkan seperangkat keterampilan dalam mengolah hal-hal yang dibaca untuk menangkap makna. Para pakar yang mengutamakan psikolinguistik, menyikap membaca itu sebagai proses merekonstruksi informasi yang terdapat dalam bacaan atau sebagai suatu upaya untuk mengolah informasi dengan menggunakan pengalaman atau kemampuan pembaca dan kompetensi bahasa yang dimilikinya secara kritis. Dari kedua pendapat itu maka diperoleh kesimpulan bahwa 11 membaca adalah suatu aktivitas untuk menangkap intonasi bacaan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bentuk pemahaman bacaan secara literal, inferensial, evaluatif, kreatif dan apresiasi dengan memanfaatkan pengalaman belajar membaca ( Istarocha, 2012). Pada hakikatnya membaca adalah sebuah proses menemukan sebuah pesan atau makna dari sebuah tulisan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang tealh kita miliki. Menurut Drs. Kholid A. Haraz dalam Modul hakikat dan proses membaca mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan proses membaca yaitu membaca sebagai proses psikologi, membaca sebagai proses sensori, membaca sebagai proses perseptual, membaca sebagai proses perkembangan, dan membaca sebagai proses perkembangan keterampilan. 1. Proses Psikologi Kehidupan dan pertumbuhan kita senantiasa dipengaruhi dengan kegiatan belajar, karenanya banyak hal yang kita kuasai diperoleh melalui proses belajar. Begitu pula halnya dengan kemampuan membaca. Ada halhal yang mendasar yang perlu mendapat perhatian karena mempunyai kaitan dengan proses membaca.

2. Proses Sensori Proses sensori merupakan proses membaca yang dimulai dengan melihat. Stimulus masuk lewat indra penglihatan mata. Fase tingkat awal anak menunjukkan kemampuan yang secara umum disebut membaca. Pada saat permulaan itu anak mulai sadar bahwa tanda dan lambang-lambang tentu menunjukkan nama dari benda. Kemudian mereka belajar bahwa jika lambang-lambang itu dirangkai. Akan tersusunlah pembicaraan. 3. Proses perseptual Proses perseptual mempunyai kaitan erat dengan proses sensoris. Seperti dalam proses sensoris, secara umum persepsi dimulai dengan melihat, mendengar, mencium, mengecap, dan meraba. Tetapi dalam kegiatan membaca cukup memperhatikan kedua hal, yaitu melihat dan mendengar. 4. Proses Perkembangan Membaca merupakan suatu proses yang akan terus berkembang. Meski membaca itu merupakan proses perkembangan, geraknya tidak berada dalam jarak-jarak yang beraturan dan tidak tertentu waktunya. 5. Proses Pengembangan Keterampilan Proses membaca sebagai perkembangan keterampilan mengandung arti membaca merupakan sebuah keterampilan berbahasa (language skills) yang sifatnya objektif, bertahap, bisa digeneralisasikan, merupakan perkembangan konsep, pengenalan dan identifikasi, serta merupakan interpretasi mengenai informasi. B. Aspek-Aspek dalam Membaca Membaca merupakan suatu keterampilan yang komplek yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil. Menurut Tarigan dalam Sumo (2013) ada dua aspek di dalam membaca yaitu : 1. Keterampilan yang Bersifat Mekanis. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order) aspek ini mencakup : a. Pengenalan bentuk huruf.

b. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem, kata, frase, klausa, dan lainlain). c. Pengenalan hubungan pola ejaan dan bunyi. d. Kecepatan membaca taraf lambat. 2. Keterampilan yang Bersifat Pemahaman Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). aspek ini mencakup : a. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorika). b. Memahami signifikasi makna, maksud, tujuan pengarang, relevansi kebudayaan, dan reaksi pembaca. c. Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk). d. Kecepatan membaca dengan fleksibel yang mudah disesuaikan dengan keadaan. Untuk mencapai aspek-aspek dalam kegiatan membaca diperlukan tehnik membaca yang berbeda agar keterampilan yang bersifat pemahaman dapat diperoleh maka aktivitas membaca yang tepat yaitu membaca dalam hati, sedangkan untuk dapat memperoleh keterampilan yang bersifat mekanis maka aktivitas yang perlu dikembangkan adalah membaca nyaring. Kegiatan membaca dapat kita bagi menjadi dua tehnik yaitu yang pertama membaca ekstensif. Membaca ekstensif ini mencakup membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal. Kemudian yang kedua yaitu membaca intensif. Membaca intensif dibagi membaca telaah isi yang mencakup membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide. Bagian yang kedua dari membaca intensif yaitu membaca telaah bahasa, mencakup membaca bahasa asing dan membaca sastra Tarigan dalam Amalina (2012).

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Hakikat membaca sebuah proses menemukan sebuah pesan atau makna dari sebuah tulisan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah kita miliki. Adapun proses yang terkait dalam kegiatan membaca yaitu membaca sebagai proses psikologi, membaca sebagai proses sensori, membaca sebagai proses perseptual, membaca sebagai proses perkembangan, dan membaca sebagai proses perkembangan keterampilan. 2. Aspek-aspek dalam membaca merupakan bagian-bagian penting yang perlu diketahui dalam keberhasilan dalam kegiatan membaca itu sendiri. dalam kegiatan membaca secara umum ada dua aspek yang perlu dipahami yaitu aspek bersifat mekanis dan aspek yang bersifat pemahaman. Setiap aspek tentunya memiliki teknik-teknik dalam mengimplementasikannya. Seperti teknik membaca dalam hati dan teknik membaca nyaring serta membaca ekstensif dan intensif. B. Saran Bagi pembaca disarankan agar menambah informasi-informasi atau ilmu pengetahuan mengenai membaca agar lebih mudah mengetahui strategi membaca untuk mencapai tingkat keberhasilan dalam memahami tujuan, arti atau makna dari sebuah kegiatan membaca.

DAFTAR PUSTAKA Amalina, H. 2012. Pengertian Membaca. eprints.uny.ac.id/8609/3/bab%202%20- %2008108244123.pdf. Diakses 05 Februari 2017. Arisma, Olynda Ode. 2012. Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca. jurnal- online.um.ac.id. Diakses 05 Februari 2017. Ayu, W. 2012. BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoretis Hakikat Membaca. eprints.uny.ac.id/8168/3/bab%202-08201244032.pdf. Diakses 06 Februari 2017. Harras, Kholid A. Hakikat dan Proses Membaca - Universitas Terbuka Repository. repository.ut.ac.id/4744/1/pbin4108-m1.pdf. Diakses 05 Februari 2017. Ismail, Roys. 2013. JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA PUISI. kim.ung.ac.id/index.php/kimfip/article/viewfile/4259/4235. Diakses 05 Februari 2017. Istirocha, K. 2012. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Membaca Permulaan. eprints.uny.ac.id/7906/3/bab2%20-%2008108244028.pdf. Diakses 05 Februari 2017 Kurniawan, Aris. 2016. Pengertian Membaca Menurut para Ahli Beserta Jenis- Jenisnya. http://www.gurupendidikan.com/12-pengertian-membaca-menurut-paraahli-beserta-manfaat-dan-jenisnya-lengkap/. Diakses 05 Februari 2017. Masrur, M. 2016. Pengertian Membaca. digilib.uinsby.ac.id/3999/4/bab%202.pdf. Diakses 06 Februari 2017.

Riadi, Muchlisin. 2014. Pengertian dan Hakikat Membaca. www.kajianpustaka.com. Diakses 05 Februari 2017. Sumo, W. 2013.BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca. digilib.unila.ac.id/1016/12/bab%20ii.pdf. Diakses 06 Februari 2017. Susanti, Rini Dwi. 2014. Analisis Kemampuan Memca Peserta Didik. journal.stainkudus.ac.id/index.php/elementary/article/view/.../286. Diakses 05 Februari 2017