Manusia senantiasa penasaran terhadap cita-cita hidup itu. Manusia merupakan makhluk yang berakal budi yang selalu ingin mengejar kebenaran.

dokumen-dokumen yang mirip
Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1

SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

TUGAS KELOMPOK KEBENARAN

Hendri Koeswara. Pertemuan 5

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

Pengetahuan dan Kebenaran

Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN

ILMU DAN FILSAFAT SOSIAL

Pengertian Metodologi Penelitian. Hubungan Ilmu dan Penelitian

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

Filsafat Ilmu dan Logika

Nama Mata Kuliah. Pengetahuan dan kebenaran. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

Nama Mata Kuliah. Pengetahuan dan kebenaran. Masyhar, MA. Fakultas Psikologi. Modul ke: Fakultas. Program Studi Program Studi.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Jenis Pengetahuan dan. Ukuran Kebenaran

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA

: Kemungkinan Studi Agama Secara Filsafati

Tinjauan Umum Etika Profesi

Dosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

METODE RISET (TMK602)

BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi

EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN MENURUT BERAGAM FILSAFAT DUNIA: IDEALISME, REALISME, PRAGMATISME, EKSISTENSIALISME

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dunia memungkinkan manusia untuk terarah pada kebenaran. Usahausaha

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

Ilmu pengetahuan. himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

Dosen : Nuansa Bayu Segara, M.Pd

EPISTEMOLOGI MODERN DALAM TRADISI BARAT DAN TIMUR

Kebenaran dan Cara Memperoleh Kebenaran

ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN

KRISIS ILMU BARAT SEKULER DAN ILMU TAUHIDILLAH

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S

Dr. Sri Anggraeni, MSi

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

EPISTEMOLOGI & LOGIKA PENDIDIKAN. Oleh Dr. Dwi Siswoyo, M. Hum

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB I PENELITIAN, PERKEMBANGAN IPTEK DAN KEBENARAN

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

PANCASILA Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

FILSAFAT MANUSIA. Intelek dan kehendak manusia. Masyhar Zainuddin. Modul ke: Fakultas Fakultas. Program Studi Pendidikan Psikologi

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James)

MAKNA DAN PEMAKNAAN APLIKASI DALAM PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. uraian yang sudah dibahas secara keseluruhan. Penulis akan menyimpulkan bab

Ilmu Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran

Nota Sains Islam. Hasanul Arifin

Landasan Penelaahan Ilmu

JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

IL I MU A LAMIA I H H DA D SA S R Dewi Yuanita

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh)

Penutup BAB Kesimpulan

Landasan Pendidikan. Pengantar. Landasan Pendidikan. Afid Burhanuddin 1. Afid Burhanuddin

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

BAB II PENGENALAN TERHADAP TUHAN

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Soedjadi (dalam FM Fransiska, 2008:1) mengatakan bahwa: untuk

TEORI TEORI AKUNTANSI AKUNTANSI

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan dari pembahasan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai. berikut:

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

TEORI KOMUNIKASI. Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan SOFIA AUNUL, M.SI. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode

BAB IV Cabang Filsafat

BAB I Tinjauan Umum Etika

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya;

Ilmu Penalaran atau Logika

PANDANGAN HIDUP SISTEM

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak dapat berjalan baik, tanpa adanya kerja sama dengan berbagai

INDEPENDENSI DAN IMPARSIALITAS HAKIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

Penelitian : Rumit? Sulit? Prosedur dan alat yang digunakan terstandar.

Pusdiklat Spimnas 2011

BAB V PENUTUP V. 1. KESIMPULAN

Transkripsi:

Manusia senantiasa penasaran terhadap cita-cita hidup itu. Manusia merupakan makhluk yang berakal budi yang selalu ingin mengejar kebenaran. Manusia selalu bertanya karena terdorong oleh rasa ingin tahu terhadap hal ihwal yang tersembunyi disekitar hidupnya. Rasa ingin tahu tersebut sudah muncul pada awal perkembangan hidupnya.

Ex : ketika kita harus menghayati ombak pantai yang gemuruh. Orang yang cerdas akan bertanya-tanya, sebenarnya ombak itu datang dari mana dan kemana hilangnya.

Realisme : Mempercayai sesuatu yang ada didalam dirinya sendiri dan sesuatu yang pada hakikatnya tidak terpengaruh oleh seseorang. Naturalisme : Sesuatu yang bersifat alami memiliki makna, yaitu bukti berlakunya hukum alam dan terjadi menurut kodratnya sendiri. Positivisme : Menolak segala sesuatu yang di luar fakta, dan menerima sesuatu yang dapat ditangkap oleh pancaindera.

Materialisme Dialektik : Orientasi berpikir adalah materi, karena materi merupakan satu-satunya hal yang nyata, yang terdalam dan berada diatas kekuatannya sendiri. Idealisme : Idealisme menjelaskan semua objek dalam alam dan pengalaman sebagai pernyataan pikiran. Pragmatisme : Hidup manusia adalah perjuangan hidup terus-menerus, yang sarat dengan konsekuensi praktis.

Cara menemukan kebenaran, terkait dengan sebuah pilihan hidup. Dalam setiap berpikir filsafat, tentu berhadapan dengan sebuah kebenaran. Kebenaran tidak datang dengan sendirinya, melainkan perlu dicari dengan cara yang tepat.

Kebenaran selalu dibalik fakta, fenomena, realita dan data. Cara penemuan kebenaran berbeda-beda, kebenaran dapat dilihat secara ilmiah dan nonilmiah. Menurut Kasmadi dkk (1990) adalah sebagai berikut : (1). Penemuan secara kebetulan, adalah penemuan yang berlangsung secara tanpa disengaja. (2) penemuan coba dan ralat, terjadi tanpa adanya kepastian akan berhasil atau tidak berhasil kebenaran yang dicari. (3) peemuan melalui otoritas atau kewibawaan. (4) penemuan secara spekulatif, cara ini mirip dengan cara coba dan ralat (5) penemuan kebenaran lewat cara berfikir kritis dan rasional (6) penemuan kebenaran melalui penelitian ilmiah.

Memiliki karakteristik. 1. Kebenaran bersifat universal (berlaku untuk kapan pun dan dimana pun). 2. Kebenaran bersifat mutlak (apapun pengetahuan baru yang ada dalam sebuah diskusi tidak dapat diterima sebagai kebenaran. 3. Kebenaran bersifat manusiawi (bahwa pengetahuan yang disampaikan secara alamiah dapat diterima atau mengerti oleh manusia tak perlu ada rekayasa seperti melalui bujukan / paksaan)

4. Kebenaran bersifat argumentatif (pembuktian terhadap kebenaran sebuah pendapat atau pengetahuan baru harus dimiliki) 5. Kebenaran bersifat ilmiah (kebenaran suatu pengetahuan dapat dibuktikan oleh orang lain bahwa pengetahuantersebut sesuai dengan pernyataan yang ada) Menurut teori ini kebenaran tidak dapat dibentuk atas hubungan antara keputusan dengan suatu ang lalu, yakni fakta / realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri

Menurut cara memperoleh kebenaran dapat dibagi 3 jenis menurut tela ah dalam filsafat ilmu, yaitu : a. Kebenaran epistemologikal, adalah kebenaran dalam hubungannya dengan pengetahuan manusia b. Kebenaran ontologikal, adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu yang ada maupun diadaka.

c. Kebenaran semantikal, adalah kebenaran yang terdapat serta melekat di dalam tutur kata dan bahasa. d. Kebenaran aksiologikal, adalah kebenaran tergantung pada kegunaan sesuatu.

Kebenaran diri sendiri : kebenaran atas dasar pertimbangan subjektif, pribadi, dan individual. Kebenaran kolektif : kebenaran menurut pertimbangan orang banyak. Jika kebanyakan mengatakan benar maka seluruh hal dianggap benar. Kebenaran illahi : kebenaran yang berasal dari tuhan. Kebenaran semacam ini mutlak adanya dan tidak bisa dibantah lagi

Terdapat beberapa teori tentang rumusan kebenaran. Namun secara tradisional, kita mengenal 3 teori kebenaran : koherensi korespondensi pragmatik

Akan tetapi Michel William mengenalkan 5 teori kebenaran: Kebenaran koherensi Kebenaran korespondensi Kebenaran performatif Kebenaran paragmatik Kebenaran proposisi

Kebenaran ilmiah memiliki karakteristik : sistematisasi keumuman rasionalitas Objektivitas verifiabilitas komunalitas

Ciri rasionalitas mengandung makna bahwa kebenaran ilmiah bersumber pada pemikiran rasional yang mematuhi kaidah-kaidah logika. Ciri objekvitas menunjukkan pada kesesuaian antara hal-hal yang rasional dengan realitas

Ciri fiabilitas mempunyai arti bahwa kebenaran ilmiah harus dapat diperiksa kebenarannya, diuji ulang oleh setiap anggota masyarakat ilmuwan.

1) Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan dimana setiap pengetahuan yang dimiliki ditilik dari jenis pengetahuan yang dibangun 2) Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannya

3). Kebenaran dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan. Kebenaran tergantung hubungan antara subjek dan objek, mana yang lebih dominan. Jika subjek yang berperan, maka pengetahuan ini mengandung nilai kebenaran bersifat subjektif. Dan sebaliknya, jika objek yang lebih berperan, maka pengetahuan ini mengandung nilai yang objektif

Kebenaran karena faktor-faktor non ilmiah : a) Kebenaran karena kebetulan b) Kebenaran karena akal sehat c) Kebenaran agama dan wahyu d) Kebenaran intuitif e) Kebenaran karena trial eror f) Kebenaran spekulasi g) Kebenaran karena kewibawaan kebenaran

1) Statement (pernyataan) 2) Agreemant (persesuaian) 3) Situation (situasi) 4) Realitas (kenyataan) 5) Judgement (putusan)