Teori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi

dokumen-dokumen yang mirip
* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TELAAH KONSEPTUAL. Penelitian tentang perempuan etnis Tionghoa muslim belum

BAB II LANDASAN TEORI. terbagi menjadi dua gelombang dan pada masing-masing gelombang memiliki

Issue Gender & gerakan Feminisme. Rudy Wawolumaja

BAB II TEORI FEMINISME SOSIALIS. secara logis, yang menerangkan fenomena tertentu. 25

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

Analisis Gender dan Transformasi Sosial Pembahas: Luh Anik Mayani

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

POSTMODERNISME HUKUM

RPKPS (4) KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN(KOMPETENSI) Introduction : 5% Perkenalan, Kontrak perkuliahan, RPKPS

Pendekatan Historis Struktural

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa pengalaman dan imajinasi

Permasalahan gender di masyarakat sudah ada

PERAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER. Erniati*

BAB II FEMINISME LIBERAL NAOMI WOLF. mulai digunakan pada tahun 1890-an, mengacu pada teori

PAHAM INTEGRALISTIK / KEKELUARGAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.

TEORI FEMINIS DAN PEKERJAAN SOSIAL 1

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

ALTERNATIF PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI. Oleh: S U B I S U D A R T O ARTIKEL 22

Gender, Politik, Dan Patriarki Kapitalisme dalam Perspektif Feminis Sosialis

Dalam televisi seperti pakaian, make up, perilaku, gerakgerik, ucapan, suara. Dalam bahasa tulis seperti dokumen, wawancara, transkip dan sebagainya.

BAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX. menunjuk pada perubahan sosial yang telah terjadi pada masyarakat

Sejarah Muncul dan Berkembangnya Konsep dan Teori tentang Gender. Ida Rosyidah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

Konflik Politik Karl Marx

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DAN TEORI FEMINIS SOSIALIS- MARXIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengembangan atau pemberdayaan terhadap sumber daya manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahwa hak-hak kaum perempuan sama dengan kaum laki-laki. Keberagaman dan

Etika Bisnis dan Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN RIFFAT HASSAN DAN MANSOUR FAKIH TENTANG KESETARAAN JENDER DALAM ISLAM: SEBUAH PERBANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbincangan tentang feminisme pada umumnya merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah berhasil dikumpulkan,

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERSPEKTIF FEMINISME. emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan lelaki baik bersifat struktural

Merupakan metodologi penafsiran Al Qur an Bertujuan untuk menghasilkan produk tafsir berkeadilan Gender Kerangka berpikir didasari oleh Pemikiran

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang

Kesetaraan Gender Pegawai Dinas Pertanian

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Studi Feminis Marxis dalam Praktik Penindasan pada Rumahtangga Buruh Tani

Bab 2. Landasan Teori

BAB V KESIMPULAN. pedesaan yang sesungguhnya berwajah perempuan dari kelas buruh. Bagian

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Progresif

BAB 4 KESIMPULAN Citra Tokoh Utama Perempuan die Kleine sebagai Subordinat dalam Novel RELAX karya Henni von Lange RELAX RELAX

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA. Novia Kencana, S.IP, MPA

CITRA SOSIAL PEREMPUAN DALAM CERPEN KARTINI KARYA PUTU WIJAYA: TINJAUAN KRITIK SASTRA FEMINIS

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

BAB IV KESIMPULAN. Bab keempat memuat kesimpulan dari uraian yang ada pada bab satu

KETIMPANGAN GENDER DIBEBERAPA BIDANG PEMBANGUNAN DI BALI Oleh : Ni Luh Arjani

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Serangan Sekutu di Asia Pasifik dimulai dan Jepang mencapai

BAB I PENDAHULUAN. perempuan di sektor publik merupakan efek dari adanya emansipasi wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial. Karya sastra pada umumnya bersifat dinamis, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti memiliki tujuan hidup. Tujuan tersebut menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Sistem patriarki menempatkan perempuan berada di bawah sub-ordinasi

Sebuah Pendekatan dalam Mempelajari Pembangunan di Negara Berkembang. By Dewi Triwahyuni

BAB I PENDAHULUAN. muncul dan mengemuka. Barangkali, isu perempuan menjadi isu yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

FEMINIST THOUGHT. 5 m. ROSEMARIE PUTNAM TONG Kata Pengantar Aquarini Priyatna Prabasmoro

BAB I PENDAHULUAN. feminisme yang berkembang mulai abad ke-18 telah menjadi salah satu penanda

BAB III PARADIGMA FEMINISME LIBERAL

Pemikiran Politik Perempuan Nahdlatul Ulama (NU) dalam Perspektif Feminisme: Penelusuran Pemikiran Mainstream dan Non-Mainstream

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB I PENDAHULUAN. sosial masyarakat di dalam karya sastra adalah hubungan antara laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dampak dari adanya perubahan arah ekonomi global di negara-negara

BAB II TINJAUN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENDIDIKAN & STRATEGI PENDIDIKAN GENDER

BAB I PENDAHULUAN. plural. Pluralitas masyarakat tampak dalam bentuk keberagaman suku, etnik,

BAB II KERANGKA TEORI. dalam arti luas adalah sebuah kenyataan sosial 15. Kenyataan sosial dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

MENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Oleh. Sudrajat. Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

SAMSURI SEMESTER GASAL 2011/2012 YOGYAKARTA

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

HAK AZASI MANUSIA. Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

Gender, Interseksionalitas dan Kerja

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. 2 Hadi Setia Tunggul, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Jakarta, Harvarindo, 2009, hal. 503

BAB I PENDAHULUAN. ataupun perasaan seseorang dari apa yang dialaminya. Ekspresi kreatif tersebut

Pengantar Penerbit. iii

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

Teori Kritikal mulai berkembang tahun 1937 (pengkajiannya dimulai tahun 1930) Teori Kritikal eksis sebagai ciri dari Institut Marxisme

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

A MULTIDIMENSIONAL FRAMEWORK FOR ASSESSING SOCIAL FUNCTIONING. Adi Fahrudin, PhD (Associate Professor) Bandung School of Social Welfare

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A.

2014 PEMIKIRAN MUBYARTO TENTANG EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

TEORI KOMUNIKASI. Teori-Teori Komunikasi Interpretif dan Kritis (2) SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

Transkripsi:

Teori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi Oleh; Agoes Moh. Moefad (NPM : 170130087012) Hamzah Turmudi (NPM : 170130087004) Zaenal Mukarom (NPM : 170230087001)

Feminisme merupakan suatu gerakan emansipasi wanita, gerakan dengan lantang menyuarakan tentang perbaikan kedudukan wanita dan menolak perbedaan derajat antara lakilaki dan wanita (Marry Wallstonecraff; bukunya The Right of Woman pada tahun 1972).

Feminisme berkenaan dengan pembebasan perempuan daripada penindasan oleh kaum lelaki. Dalam istilah yang mudah, feminisme merupakan kepercayaan kepada kesamaan sosial, politik, dan ekonomi.

Feminisme dan Filsafat Perempuan adalah makhluk inferior dan tersubordinasi. Laki-laki membangun apa yang dinamakan patriark-supremasi laki-laki. Tujuan hidup perempuan hanya untuk melayani laki-laki, perempuan tidak mungkin/ tidak dapat menjadi pemimpin. (Filsuf Jean Jacques Rousseau (1755) A Discourse on Political Economy)

Pandangan filsuf laki-laki abad modern tentang perempuan, berhulu pada pemikiran filsuf sebelumnya, dengan caranya sendiri, merembes ke dalam seluruh ajaran dan sistem nilai masyarakat di seluruh dunia, melahirkan feodalisme dan kolonialisme, khususnya di dalam cara berpikir. (Dr Gadis Arivia dalam Filsafat berperspektif Feminis).

Adanya kebencian terhadap perempuan dalam pemikiranpemikiran para filsuf besar. Filsafat laki-laki bersifat logosentris, phalocentris. Perempuan perlu berfilsafat untuk menyelamatkan keberatsebelahan pemikiran lakilaki filsuf. (Prof Dr Franz Magnis-Suseno, Guru Besar Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara)

Ketertindasan perempuan tidak bisa hanya dianalisis dengan satu atau dua teori. Partisipasi politik perempuan dianalisis dengan teori Feminisme Liberal. Persoalan perempuan buruh yang mengalami diskriminasi upah dijabarkan oleh konsep Feminisme Sosialis-Marxis. Masalah pemerkosaan, dapat dijabarkan lewat Feminisme Radikal. Penanggulangan korban trauma dilakukan konseling dengan analisis Feminisme Psikoanalisa.

feminisme tidak bisa hanya dilihat dari penampilan, namun apa yang ada di dalam "mind". Kelompok feminis tidak identik dengan yang berselendang atau bersarung. Feminis adalah apa yang ada dalam gagasan-gagasannya. "Women is the longest revolution (Feminis Juliet Mitchell).

Feminisme dan Pekerjaan Sosial Pengaruh teori feminis terhadap pekerjaan sosial (social work) bermetamorfosa menjadi sebuah paradigma tersendiri, dikenal dengan feminist social work (pekerjaan sosial feminis). Secara akademis, lahir awal tahun 1970-an, ketika wanita mulai ditambahkan ke dalam kurikulum pekerjaan sosial (Dominelli, 2002).

Tiga mazhab besar feminisme adalah; feminisme liberal, radikal dan sosialis. Ketiga mazhab mainstream ini berkembang menjadi sub-mazhab seperti; Feminisme lesbian (lesbian feminist theory), Feminisme kultural, Eco-feminisme, Wanitaisme (womanism atau African-American women s feminist theory), Feminisme pascamodern (postmodern feminist theory), Feminisme global (Saulnier, 2000).

Beberapa konsep dan isu mengenai pekerjaan sosial. Empat topik yang disajikan meliputi: (1) pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial; (2) clash about welfare; (3) paradigm shift; dan (4) aras praktek pekerjaan sosial.

(1) Pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial Sebagai disiplin akademis, pekerjaan sosial merupakan studi yang memfokuskan perhatiannya pada interelasi person-in-environment berdasarkan pendekatan holistik yang dibangun secara eklektik dari ilmu perilaku manusia dan sistem sosial, terutama psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi dan politik.

Kesejahteraan sosial (social welfare) adalah arena atau domain dimana pekerjaan sosial berkiprah. Sebagaimana posisi dan peran dokter dalam sistem kesehatan, guru dalam sistem pendidikan, hakim dan jaksa dalam sistem peradilan

2. Clash About Welfare Liberalisme, konservatifisme dan radikalisme merupakan tiga ideologi besar (grand ideology), yang berkembang di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Kemudian melahirkan sistem kesejahteraan negara (welfare state) dan mempengaruhi perkembangan pekerjaan sosial feminis.

3. Paradigm Shift Menguatnya globalisasi dan privatisasi mengukuhkan pengaruh faham neoliberalisme ke dalam sektor kesejahteraan sosial; dan pada gilirannya menggeser/ memperbarui paradigma pekerjaan sosial.

4. Aras Praktek Pekerjaan Sosial Pekerja sosial berkiprah pada tiga tingkatan: (a) aras mikro, menolong individu berdasarkan relasi satu-per-satu, (b) aras mezzo, membantu keluarga dan kelompok kecil lainnya, (c) aras makro, memperbaiki organisasi dan komunitas atau mengupayakan perubahanperubahan dalam kebijakan sosial dan peraturan hukum lainnya.

Teori Feminis dan Pekerjaan Sosial 1. Feminis Liberal 2. Feminis Radikal 3. Feminis Sosialis

Pekerjaan Sosial Feminis Pengaruh teori feminis terhadap pekerjaan sosial sangat kentara pada bidang penelitian pekerjaan sosial (Dominelli; 2002). Feminisme adalah satu body of knowledge (epistemology) yang membentuk penelitian pekerjaan sosial, selain positivisme (scientific empirism), heurisme (naturalistic inquiry), dan postmodernism (Gibbs, 2001).

Teori Feminis Marxis Sosialis Dalam doktrin materisalisme historis, Marx menegaskan; Modus produksi dari kehidupan sosial mengkondisikan proses umum kehidupan sosial, politik, dan intelektual. Bukan kesadaran manusia yang menentukan eksistensi dirinya, namun eksistensi sosial menentukan kesadaran manusia.

Teori ekonomi Marxis percaya bahwa kapitalisme adalah suatu sistem hubungan kekuasaan yang eksploitatif (majikan mempunyai kekuasaan yang lebih besar, mengkoersi pekerja untuk bekerja lebih keras) dan hubungan pertukaran (bekerja untuk upah, hubungan yang diperjualbelikan).

Feminis sosialis mengklaim bahwa kapitalis tidak dapat dihancurkan kecuali patriarki juga dihancurkan. Hubungan material dan ekonomi manusia tidak dapat berubah, kecuali ideologi mereka juga berubah. Perempuan harus menjalani dua perang (patriarki dan ideology), untuk dapat terbebas dari opresi.

Teori Marxis tentang sifat manusia; perempuan sama dengan laki-laki dalam membentuk masyarakat. Marxis tidak melihat perempuan merupakan bagian dari masyarakat yang dibentuk laki-laki dan masyarakat patriakal (yang menjadikan perempuan teropresi dari dunia kerja dan dalam keluarga).

Terima Kasih & Semoga Manfaat.