Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa

dokumen-dokumen yang mirip
Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

LOGO TEORI ASAM BASA

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

Teori Asam-Basa Arrhenius

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

untuk percobaan alat dan bahan 3. Seperangkat 2. Buku PR Kimia dalam air bersifat basa karena bersifat basa karena melepaskan ion OH.

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

BAB 7. ASAM DAN BASA

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

LEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur

Teori Asam. Pengertian

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

ASAM, BASA, DAN GARAM

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

ASAM, BASA DAN GARAM

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa

BAB 5 LARUTAN ASAM BASA. Gambar 5.1 Macam-macam Larutan Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan.

LAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI

wanibesak.wordpress.com 1

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

ASAM, BASA, DAN GARAM

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM :

LAMPIRAN 1 NAMA : NIP : INSTANSI : TANGGAL :

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

kimia TITRASI ASAM BASA

KIMIA (2-1)

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Pokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT!

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

KIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

Bab 7. Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa. A. Reaksi dalam Larutan B. Titrasi Asam Basa

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

D. beta dan alfa E. alfa dan beta

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Reaksi dalam larutan berair

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan

Bab. Asam Basa. A. Asam Basa Arrhenius B. Derajat Kekuatan Asam Basa C. Penentuan ph Asam Basa D. Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

ASAM Vitamin C merupakan bahan yang sangat penting bagi tubuh kita, salah satunya untuk menjaga kebugaran tubuh. Dalam ilmu kimia, vitamin C dikenal

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

Titrasi asam kuat-basa kuat

Standar Kompetensi: Mendiskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Transkripsi:

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam-basa. Rasa ingin tahu Mencoba membuat indikator alami dari berbagai sayuran, buah, atau bunga yang ada di lingkungan siswa. Pada bab ini akan dipelajari: 1. Konsep Asam-Basa 2. Sifat Larutan Asam dan Basa 3. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat 4. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah Larutan Asam-Basa Menjelaskan konsep asambasa Menjelaskan sifat larutan asam dan basa Menjelaskan ph larutan asam kuat dan basa kuat Menjelaskan ph larutan asam lemah dan basa lemah Menjelaskan konsep asambasa berdasarkan: 1. teori Arrhenius 2. teori Bronsted-Lowry 3. teori Lewis 1. Menyebutkan sifat larutan asam dan basa 2. Menjelaskan trayek ph berbagai indikator 3. Mengidentifikasi larutan yang termasuk asam atau basa menggunakan indikator buatan, kertas lakmus, dan indikator alami 1. Menjelaskan cara menentukan ph, ph, dan pkw 2. Menentukan ph larutan asam kuat dan basa kuat 1. Menjelaskan cara menentukan: a. derajat ionisasi; b. tetapan kesetimbangan baik asam (K a ) maupun basa (K b ); c. ph asam lemah dan basa lemah 2. Menjelaskan konsep ph dalam pencemaran Menyebutkan sifat-sifat larutan asam-basa dan menghitung ph-nya 2 Larutan Asam-basa

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b Pada reaksi: HCl(g) + NH 3 (g) NH 4 Cl(s) Menurut Arrhenius, reaksi HCl dan NH 3 dalam fase gas tidak dapat digolongkan reaksi asam-basa karena tidak membentuk ion H + dan H, padahal kedua senyawa tersebut merupakan asam-basa. Teori Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted-Lowry yang mengemukakan teori asam-basa berdasarkan transfer proton (ion H + ). Teori Bronsted-Lowry dapat diterapkan dalam reaksi HCl dan NH 3. Dalam fase gas, HCl dan NH 3 tidak terionisasi karena keduanya merupakan molekul kovalen dan reaksi tersebut tergolong reaksi asam-basa. 2. Jawaban: a Garam yang bersifat netral terbentuk antara asam kuat dengan basa kuat. Contoh garam yang terbentuk antara asam sulfat dengan kalium hidroksida. Garam yang terbentuk antara asam kuat dengan basa lemah akan bersifat asam. Contoh garam yang terbentuk antara amonium hidroksida dan asam klorida serta aluminium hidroksida dan asam nitrat. Garam yang terbentuk antara asam lemah dengan basa kuat akan bersifat basa. Contoh garam yang terbentuk antara asam sianida dan natrium hidroksida serta asam karbonat dan barium hidroksida. 3. Jawaban: c Teori Bronsted-Lowry melibatkan serah terima proton. Teori ini memiliki kelebihan karena dapat menjelaskan sifat asam-basa pada reaksi yang reversibel, yaitu reaksi yang spesinya dalam reaksi dapat bertindak sebagai asam dan basa. Misal CH 3 CH dan H 2. Pada reaksi reversible, CH 3 CH + H 2 H 3 + + CH 3 C, reaksi ke kanan CH 3 CH mendonorkan proton sehingga bertindak sebagai asam. Pada reaksi ke kiri, CH 3 C bertindak sebagai basa. Dengan demikian pada reaksi reversible juga berlangsung transfer proton. Sementara itu, serah terima elektron merupakan teori dari Lewis. 4. Jawaban: e CH 3 CH dapat melepas proton sehingga bersifat asam dan dapat juga menyerap proton sehingga bersifat basa. leh karena dapat bersifat asam dan basa maka CH 3 CH dikatakan bersifat amfoter. H 2 hanya dapat melepas proton sehingga bersifat asam. Na 2, NaBr, dan NaCl merupakan garam netral. 5. Jawaban: d Menurut Arrhenius, asam adalah spesi yang melepaskan H + dalam air, sedangkan basa adalah spesi yang melepaskan H dalam air. Ba(H dalam air bersifat basa karena melepaskan ion H. 6. Jawaban: d + NH 4 merupakan asam konjugasi dari basa NH 3 karena NH 3 mampu bertindak sebagai akseptor proton, yaitu dengan menarik ion H + dari molekul air. H merupakan basa konjugasi dari H 2 karena H 2 mampu bertindak sebagai donor proton. 7. Jawaban: e a. HCl 4 + NH 2 Cl 4 + NH 3 asam 1 basa 2 basa 1 asam 2 konjugasi konjugasi b. HCl 4 + NH 3 Cl 4 + NH 4 + asam 1 basa 2 basa 1 asam 2 konjugasi konjugasi c. HCl 4 + H Cl 2 4 + H 3 + asam 1 basa 2 basa 1 asam 2 konjugasi konjugasi d. HCl 4 + H Cl 4 + H 2 asam 1 basa 2 basa 1 asam 2 konjugasi konjugasi e. HCl 4 + N 2 H 5 + H 2 Cl 4 + N 2 H 4 basa 2 asam 1 asam 2 basa 1 konjugasi konjugasi Jadi, senyawa HCl 4 yang bersifat basa ditunjukkan pada reaksi e. 8. Jawaban: e F H F H F B + : N H F B : N H F H F H Asam Basa Dalam kulit valensi atom N dalam molekul NH 3 terdapat tiga pasang ikatan (N H) dan satu pasang elektron bebas (tidak berpasangan). Pada atom B dalam molekul BF 3 terdapat tiga pasang elektron yang berikatan (B F). Sepasang elektron yang tidak berikatan pada atom N dapat disumbangkan Kimia Kelas XI 3

kepada atom pusat B yang kemudian digunakan secara bersama-sama sehingga terjadi ikatan kovalen koordinasi (B N). Atom B pada BF 3 bertindak sebagai asam Lewis. Asam Lewis merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron. Basa Lewis merupakan spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron. 9. Jawaban: c NH 4 H(g) + H 2 NH 4 H + 2 + H basa asam asam konjugasi basa konjugasi NH 4 H dan NH 4 H 2 + merupakan pasangan basaasam konjugasi. H 2 dan H merupakan pasangan asam-basa konjugasi. 10. Jawaban: d Partikel yang dapat bersifat amfiprotik adalah partikel yang dapat bersifat asam dan basa dalam reaksi yang berbeda. Partikel akan bersifat asam jika bereaksi dengan basa, sedangkan partikel akan bersifat basa jika bereaksi dengan asam. Ion HC 3 dapat bertindak sebagai donor proton ketika ditambah basa membentuk C 3 2 (basa konjugasi). Ion HC 3 dapat bertindak sebagai akseptor proton ketika ditambah asam membentuk H 2 C 3 (asam konjugasi). B. Uraian 1. a. HCl H + + Cl Jumlah ion H + 1 (asam monoprotik) b. H 2 2H + + S 2 4 Jumlah ion H + 2 (asam poliprotik) c. NaH Na + + H Jumlah ion H 1 (basa monoprotik) d. Ca(H Ca 2+ + 2H Jumlah ion H 2 (basa poliprotik) 2. a. Sifat asam atau basa suatu zat ditentukan oleh lingkungan atau pelarutnya. b. Keasaman suatu basa akan semakin bertambah jika semakin mudah melepaskan proton (H + ). c. Kebasaan suatu basa akan semakin bertambah jika semakin mudah menerima proton (H + ). d. Zat dalam reaksi yang dapat bertindak sebagai asam maupun basa disebut zat amfiprotik. Contoh H 2. 3. Kekurangan teori asam-basa menurut Arrhenius sebagai berikut. a. Hanya dapat diaplikasikan pada reaksi yang terjadi dalam air. b. Tidak menjelaskan alasan beberapa senyawa yang mengandung hidrogen dengan bilangan oksidasi +1 (seperti HCl) dapat larut dalam air untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH 4 tidak dapat. c. Tidak menjelaskan alasan bahwa senyawa yang tidak memiliki H, seperti Na 2 C 3 memiliki karakteristik seperti basa. 4. Persamaan reaksi Lewis:.. : Cl :...... Cl Cl : Cl Sn Cl : + 2 : Cl Cl Sn Cl...... Cl Cl : Cl :.. Asam Lewis Basa Lewis 5. Tuliskan reaksi asam-basa berikut menurut Bronsted Lowry dan tentukan pasangan asam-basa konjugasinya! a. HAc + H 2 () b. HN 2 + H c. HBr + H 2 () d. NH 3 + HB 2 3 e. H 2 C 3 + H 2 () Jawaban: a. HAc + H 2 () H 3 + + Ac Asam Basa Asam Basa konjugasi konjugasi b. HN 2 + H H 2 () + N 2 Asam Basa Asam Basa konjugasi konjugasi c. HBr + H 2 () Br + H 3 + Asam Basa Basa Asam konjugasi konjugasi d. NH 3 + HB 2 3 H 2 B 3 + NH 2 Asam Basa Asam Basa konjugasi konjugasi e. H 2 C 3 + H 2 () H 3 + + HC 3 Asam Basa Asam Basa konjugasi konjugasi 4 Larutan Asam-basa

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b Uji organoleptik artinya uji dengan dicicipi. Keberadaan asam lemah yang tidak berbahaya, seperti asam sitrat pada buah jeruk dapat dibuktikan dengan cara mencicipinya. Rasa masam pada buah jeruk membuktikan salah satu sifat asam yaitu berasa masam. Sifat korosif artinya merusak berbagai benda logam dan nonlogam. Sifat ini terutama dimiliki oleh asamasam kuat. Asam yang bereaksi dengan logam akan menghasilkan garam dengan gas H 2. Asam yang bereaksi dengan basa akan menghasilkan garam dan air. Asam yang dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif hidrogen dan ion negatif sisa asam. 2. Jawaban: c Sifat-sifat larutan basa sebagai berikut. 1) Berasa pahit. 2) Bersifat kaustik. 3) Jika mengenai kulit terasa licin. 4) Mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru. 5) Terionisasi menjadi ion positif logam dan ion negatif hidroksil. 6) Bereaksi dengan asam. 7) Bereaksi dengan garam. 3. Jawaban: e Asam lambung merupakan asam klorida (HCl). Pada saat terserang sakit mag, kandungan asam lambung akan naik. Dengan adanya obat mag, asam lambung akan dinetralkan oleh kandungan basa dalam obat mag, seperti magnesium hidroksida (Mg(H ) atau aluminium hidroksida (Al(H) 3 ). Magnesium klorida (MgCl 2 ) merupakan garam yang dapat dielektrolisis menghasilkan magnesium. Natrium hidroksida (NaH) merupakan basa kuat yang digunakan dalam pembuatan sabun mandi. Natrium bikarbonat (NaHC 3 ) terdapat dalam soda kue. Asam format (HCH) terdapat dalam semut. 4. Jawaban: b Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus merupakan larutan garam yang bersifat netral. Larutan yang bersifat netral mempunyai ph sekitar 7. Larutan yang bersifat asam akan mempunyai rasa masam, mengandung ion H +, ph kurang dari 7, bersifat korosif, dan dapat memerahkan kertas lakmus biru. Larutan yang bersifat basa mempunyai rasa pahit, terasa licin di kulit, mengandung ion H, ph lebih dari 7, dan dapat membirukan kertas lakmus merah. 5. Jawaban: a Perubahan warna menjadi merah pada pengujian suatu larutan dengan ekstrak bunga nusa indah menunjukkan bahwa larutan tersebut termasuk asam. Contoh larutan asam adalah H 2 S. NH 4 H dan NaH merupakan basa, jika diuji dengan ekstrak bunga nusa indah menghasilkan warna kuning. CH 3 CNa dan K 2 S merupakan garam bersifat basa sehingga jika diuji dengan ekstrak bunga nusa indah juga akan menghasilkan warna kuning. 6. Jawaban: a Ion H + mengakibatkan korosi karena adanya ion ini menunjukkan tingkat keasaman. Semakin banyak ion H + berarti semakin tinggi keasaman. Keasaman tinggi menunjukkan tingkat korosi yang tinggi. 7. Jawaban: c Larutan basa apabila diuji dengan kunyit maka warna indikator dalam larutan akan menjadi jingga, jika diuji dengan daun pacar air, warna indikator dalam larutan akan menjadi kuning, jika diuji dengan kubis ungu, warna indikator dalam larutan akan menjadi hijau kebiruan, jika diuji dengan umbi bit, warna indikator dalam larutan menjadi merah, jika diuji dengan bunga sepatu, warna indikator dalam larutan menjadi kuning. Jadi, larutan yang diuji tersebut kemungkinan berupa Ba(H. HCl dan H 2 merupakan asam, Ca dan NaN 3 merupakan garam yang bersifat netral. 8. Jawaban: e Vitamin C merupakan asam. Apabila ke dalam larutan vitamin C dicelupkan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus akan berubah dari biru menjadi merah. 9. Jawaban: a a. b. c. d. e. Nama Larutan Cuka Amonia Garam dapur Air jeruk Barium hidroksida Warna Kertas Lakmus Merah Setelah Pencelupan Merah Biru Merah Merah Biru Warna Kertas Lakmus Biru Setelah Pencelupan Merah Biru Biru Merah Biru Sifat Asam Basa Netral Asam Basa Kimia Kelas XI 5

10. Jawaban: b 1) Air limbah A Fenolftalein, air limbah tidak berwarna sehingga ph 8,3. Lakmus, air limbah berwarna merah sehingga ph 4,5. Bromkresol ungu, air limbah berwarna kuning sehingga ph 5,2. Jadi, ph air limbah A adalah 4,5. 2) Air limbah B Fenolftalein, air limbah berwarna merah sehingga ph 10,0. Lakmus, air limbah berwarna biru sehingga ph 8,3. Bromkresol ungu, air limbah berwarna ungu sehingga ph 6,8. Jadi, ph air limbah B adalah 10,0. B. Uraian 1. Sifat basa pada suatu larutan dapat diketahui dengan cara menguji larutan tersebut dengan suatu indikator, misal kertas lakmus. Larutan basa saat diuji dengan kertas lakmus akan memberikan warna biru pada kertas lakmus. 2. Cuka atau asam asetat (CH 3 CH) jika direaksikan dengan logam seng (Zn) akan menghasilkan seng asetat dan gas H 2. Zn(s) + 2CH 3 CH (CH 3 C Zn + H 2 (g) Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi tersebut adalah bereaksi dengan logam menghasilkan garam dan gas H 2. Gas H 2 akan tampak dalam bentuk gelembung-gelembung gas. Cuka atau asam asetat (CH 3 CH) jika direaksikan dengan kalsium karbonat (CaC 3 ) akan menghasilkan kalsium asetat, gas C 2, dan air. CaC 3 + 2CH 3 CH (CH 3 C Ca + C 2 + H 2 Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi tersebut adalah bereaksi dengan karbonat menghasilkan garam, air, dan gas C 2. Gas C 2 akan tampak dalam bentuk gelembung-gelembung gas. 3. a. 1) Bunga sepatu 2) Bunga bugenvil 3) bunga mawar merah 4) Kunyit 5) Umbi bit 6) Bunga nusa indah 7) Daun pacar air 8) Bunga kana b. Karena ekstrak dari bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam atau basa. Tumbuhan Kunyit Umbi bit Daun pacar air Bunga kana Bunga nusa indah Bunga sepatu Bunga bugenvil Bunga mawar merah Warna Larutan Asam Kuning Biru Merah Merah Merah Merah Ungu Merah muda Basa Jingga Merah Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Hijau 4. Larutan asam jawa dan larutan teh bersifat asam sehingga jika diuji dengan kertas lakmus merah, kertas lakmus tidak berubah warna. Jika diuji dengan kertas lakmus biru, kertas lakmus akan berubah menjadi merah. Larutan kapur dan larutan sampo bersifat basa sehingga jika diuji dengan kertas lakmus biru, kertas lakmus tidak berubah warna. Jika diuji dengan kertas lakmus merah, kertas lakmus akan berubah menjadi biru. 5. Pengujian larutan menggunakan indikator metil merah; larutan berwarna jingga maka ph larutan 4,4 ph 6,2. Pengujian larutan menggunakan indikator bromtimol biru, larutan berwarna hijau maka ph larutan 6,0 ph 7,6. Pengujian larutan menggunakan indikator metil jingga, larutan berwarna kuning maka ph larutan 4,4. Pengujian larutan menggunakan indikator bromkresol hijau, larutan berwarna biru maka ph larutan 5,4. Jadi, ph untuk larutan Y berkisar antara 6,0 ph 6,2. A. Pilhan Ganda 1. Jawaban: c Air murni bersifat netral karena mempunyai tingkat keasaman (ph) sebesar 7 yang diperoleh dari ionisasi sebagian sesuai reaksi: H 2 H + + H 2. Jawaban: e [H + ] [H ] K w 14 5,1 10 2,26 10 7 3. Jawaban: b Reaksi ionisasi Mg(H sebagai berikut. Mg(H Mg 2+ + 2H Dengan demikian, magnesium hidroksida (Mg(H ) mempunyai valensi basa (jumlah H ) sebanyak 2. 6 Larutan Asam-basa

4. Jawaban: d [H + ] air 10 7 Jika [H + ] larutan lebih besar daripada 10 7, berarti larutan tersebut bersifat asam. Di antara larutan NH 4 H, NaH, air sabun, cuka, dan air detergen, larutan yang bersifat asam yaitu cuka. Jadi, cuka mempunyai harga [H + ] lebih besar daripada harga [H + ] dalam air. 5. Jawaban: e Larutan yang bersifat paling basa mempunyai harga ph paling besar atau mendekati 14. Berdasarkan tabel tersebut, EH mempunyai harga ph paling besar, yaitu 13,0 sehingga EH bersifat paling basa di antara larutan yang lain. 6. Jawaban: e 1) Asam bromida (HBr) HBr H + + Br asam monovalen 2) Asam sianida (HCN) HCN H + + CN asam monovalen 3) Asam nitrit (HN 2 ) HN 2 H + + N 2 asam monovalen 4) Asam nitrat (HN 3 ) HN 3 H + + N 3 asam monovalen 5) Asam karbonat (H 2 C 3 ) H 2 C 3 H + + C 2 3 asam bivalen Dari persamaan reaksi, terlihat bahwa valensi asam dua (asam bivalen) dimiliki oleh asam karbonat. 7. Jawaban: a Mol H 2 [H 2 ] massa H2S4 Mr H2S4 massa H2S4 (2 Ar H) + (1 Ar S) + (4 Ar ) 1,96 gram ((2 1) + (1 32) + (4 16)) gram/mol 1,96 gram 98 gram / mol mol H S volume H S 2 4 2 4 H 2 2H + + 2 0,02 mol 0,02 mol 0,2 L 0,1 M [H + ] 2 0,1 M 2 10 1 M ph log [H + ] log 2 10 1 1 log 2 8. Jawaban: d ph NaH 12 + log 3 ph 14 ph 14 (12 + log 3) 2 log 3 ph log [H ] 2 log 3 log [H ] log 3 10 2 log [H ] [H ] 3 10 2 [H ] [NaH] 3 10 2 M mol NaH volume NaH 3 10 2 M mol NaH 3 10 2 M 2L mol NaH 6 10 2 mol 9. Jawaban: b 1) HCl 0,01 M [H + ] [HCl] valensi 0,01 M 1 10 2 M ph log [H + ] log 10 2 2 2) HN 3 0,02 M [H + ] [HN 3 ] valensi 0,02 M 1 2 10 2 M ph log [H + ] log 2 10 2 2 log 2 3) H 2 0,001 M [H + ] [H 2 ] valensi 0,001 M 2 2 10 3 M ph log [H + ] log 2 10 3 3 log 2 4) NaH 0,01 M [H ] [NaH] valensi 0,01 1 10 2 M ph log [H ] log 10 2 2 ph pk w ph 14 2 12 5) Ba(H 0,002 M [H ] [Ba(H ] valensi 0,002 2 4 10 3 M ph log [H ] log 4 10 3 3 log 4 ph pk w ph 14 (3 log 4) 11 + log 4 10. Jawaban: e Semakin ungu warna pada indiaktor universal, berarti larutan semakin bersifat basa (ph paling besar). 1) KH 0,5 M KH K + + H KH bervalensi 1 [H ] 1 0,5 M 0,5 M Kimia Kelas XI 7

ph log [H ] log 5 10 1 1 log 5 ph pk w ph 14 (1 log 5) 13 + log 5 13,7 2) NaH 0,3 M NaH Na + + H NaH bervalensi 1 [H ] 1 0,3 M 0,3 M ph log [H ] log 3 10 1 1 log 3 ph pk w ph 14 (1 log 3) 13 + log 3 13,5 3) Ba(H 0,2 M Ba(H Ba 2+ + 2H Ba(H) bervalensi 2 [H ] 2 0,2 M 0,4 M ph log [H ] log 4 10 1 1 log 4 ph pk w ph 14 (1 log 4) 13 + log 4 13,6 4) Ca(H 0,1 M Ca(H Ca 2+ + 2H Ca(H basa bervalensi 2 [H ] 2 0,1 M 0,2 M ph log [H ] log 2 10 1 1 log 2 ph pk w ph 14 (1 log 2) 13 + log 2 13,3 5) Mg(H 0,4 M Mg(H Mg 2+ + 2H Mg(H bervalensi 2 [H ] 2 0,4 M 0,8 M ph log [H ] log 8 10 1 1 log 8 ph pk w ph 14 (1 log 8) 13 + log 8 13,9 Jadi, larutan yang memberikan warna paling ungu adalah Mg(H karena memiliki ph terbesar (ph terkecil). B. Uraian 1. ph merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan ukuran konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. 2. Penambahan ion H + ke dalam air mengakibatkan kesetimbangan ionisasi air bergeser ke kiri sehingga konsentrasi ion H berkurang, sedangkan konsentrasi ion H + meningkat. Dengan demikian air berubah sifat menjadi asam. 3. Ionisasi NaH : NaH Na + + H [Na + ] [H ] [NaH] 0,1 M 10 1 M K w [H + ][H ] 10 14 [H + ]10 1 [H + ] 14 1 10 10 13 M 10 Jadi, konsentrasi ion H 10 1 M, sedangkan konsentrasi ion H + 10 13 M. 4. H 2 2H + 2 + ph 11,7 ph pk w ph 14 11,7 2,3 2,3 3 0,7 3 log 5 log 5 10 3 log [H + ] [H + ] 5 10 3 M [H + ] [H 2 ] valensi 5 10 3 [H 2 ] 2 [H 2 ] 2,5 10 3 M 5. a. HN 3 0,3 M HN 3 H + + N 3 [H + ] [HN 3 ] valensi 0,3 1 0,3 M 3 10 1 M ph log [H + ] log 3 10 1 1 log 3 b. Ba(H 0,01 M Ba(H Ba 2+ + 2H [H ] [Ba(H ] valensi 0,01 2 2 10 2 M ph log [H ] log 2 10 2 2 log 2 ph pk w ph 14 ph 14 (2 log 2) 12 + log 2 8 Larutan Asam-basa

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: e Asam tripotik (asam berbasa tiga) adalah senyawa asam yang melepaskan tiga ion H +, misal H 3 P 4. HF dan HCN merupakan contoh asam berbasa satu), yaitu senyawa asam yang melepaskan 1 ion H +. H 2 C 3 dan H 2 C 2 4 merupakan contoh asam berbasa dua), yaitu senyawa asam yang melepaskan dua ion H +. 2. Jawaban: c Dalam air, NH 3 akan terionisasi sebagai berikut. NH 4 H NH + 4 + H [H ] Kb b 5 1, 8 10 0, 5 6 9 10 3 10 3 Jadi, konsentrasi H adalah 3 10 3 M. 3. Jawaban: e Semakin besar harga K a, kekuatan asam semakin besar. Dari data terlihat, harga K a terbesar dimiliki oleh asam asetat yaitu 1,8 10 5 dan K a terkecil dimiliki oleh asam fluorida yaitu 7,2 10 10. Jadi, urutan kekuatan asam dari yang lemah ke yang paling kuat ditunjukkan oleh nomor 3) 2) 1). 4. Jawaban: d a 0,1 M ph 3 ph log [H + ] 3 log [H + ] log 10 3 log [H + ] [H + ] 10 3 + 3 [H ] 10 α 1 10 2 a 10 Jadi, harga derajat ionisasi asam lemah adalah 0,01. 5. Jawaban: b ph log [H + ] [H + ] α a ph log α a 4 log 10 7 a 4 7 log a log a 3 a 10 3 M Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut 10 3 M. 6. Jawaban: b [H ] α b 10% 0,5 5 10 2 M ph log [H ] log 5 10 2 2 log 5 ph 14 ph 14 (2 log 5) 12 + log 5 7. Jawaban: d H 2 asam kuat, C 6 H 5 CH asam lemah [H + ][H 2 ] valensi 5 10 4 2 10 3 M + [H ] HS 2 4 + [H ] C 6 H 5 CH 10 3 Ka a (10 3 K a 0,025 K a 4 10 5 Jadi, tetapan ionisasi asam benzoat 4 10 5. 8. Jawaban: c Reaksi ionisasi HCH sebagai berikut. HCH H + + HC [H + ] K a a 4 1, 7 10 1 1,3 10 2 M 9. Jawaban: d NH 4 H NH 4 + + H 2,5 gram NH 4 H 2,5 gram M NH H 2,5 35 r 4 0,071 mol Konsentrasi NH 4 H 0,071 0,4 0,1775 M [H ] [NH 4 H] α 0,1775 0,01 1,775 10 3 M ph 3 log 1,775 3 0,2492 2,7508 ph 14 2,7508 11,2492 Jadi, ph larutan sebesar 11,2492. Kimia Kelas XI 9

10. Jawaban: c α 1% 0,01 K a a α 2 K a 0,1 (0, 01 10 5 11. Jawaban: c Larutan asam asetat mempunyai ph sama dengan larutan HCl sehingga [H + ] keduanya juga sama. [H + ] dalam CH 3 CH [H + ] dalam HCl Ka CH3CH [CH3CH] [HCl] valensi 5 2 10 3 1 3 2 10 [CH CH] 2 10 5 [CH 3 CH] 4 10 6 [CH 3 CH] 2 10 1 M 0,20 M Jadi, konsentrasi asam asetat adalah 0,20 M. 12. Jawaban: d [H + ] Ka a ph 4 [H + ] 10 4 10 4 5 1, 8 10 a a 5,5 10 4 M ph 5 [H + ] 10 5 10 5 5 1, 8 10 a a 5,5 10 6 M Pengenceran: V 1 M 1 V 2 M 2 misal: V 1 1 L 1 5,5 10 4 V 2 5,5 10 6 V 2 100 L Jadi, larutan asam sitrat akan mengalami perubahan ph dari 4 menjadi 5 jika diencerkan 100 kali. 13. Jawaban: d M total (M V ) + (M V ) + (M V ) 1 1 2 2 3 3 Vtotal (0,5 300) + (0,25 500) + (0 200) 300 + 500 + 200 150 + 125 1.000 0,275 M Jadi, konsentrasi asam menjadi 0,275 M. 14. Jawaban: c ph 4 [H + ] 10 4 ph 2 [H + ] 10 2 ph 4 turun menjadi ph 2 berarti keasaman naik 100 kali. 15. Jawaban: d ph 5 log [H + ] 5 log [H + ] log 10 5 [H + ] 10 5 [H + ] Ka a 10 5 2 K 10 a 10 10 K a 10 2 K a 10 8 pk a log K a log 10 8 8 B. Uraian 1. [H + ] Ka a 4 10 3 Ka 0,04 1,6 10 5 K a 0,04 K a 4 10 4 K a α 2 a 4 4 10 10 2 0,01 0,04 α 10 1 0,1 Jadi, harga K a HCH 4 10 4 dan α HCH 0,1. 2. [H ] Kb 3 10 3 b 5 1, 8 10 b 9 10 6 1,8 10 5 b b 5 10 1 mol/l mol b V air 5 10 1 mol/l 0,8 L 0,4 mol Volume NH 3 mol 22,4 L/mol 0,4 mol 22,4 L/mol 8,96 liter 3. ph 3, berarti [H + ] 10 3 M [H + ] 10 3 1.000 a 600 K 0,02 1.000 a 600 K 0,02 2 K 3 10 10 6 K a 3 10 2 K a 3 10 5 Jadi, harga tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah tersebut 3 10 5. 4. Mol KNH 4 H 0,74 74 [KNH 4 H] 0,01mol 100 ml 1.000 ml 0,01 mol 0,1 M a 10 Larutan Asam-basa

[H ] [KNH4H] Kb 1 5 (10 )(1 10 ) 6 1 10 1 10 3 M ph log [H ] log 1 10 3 3 ph pk w ph 14 3 11 Jadi, ph larutan KNH 4 H tersebut adalah 11. 5. a. [H + ] K a [CH3CH] mol CH 3 CH [CH 3 CH] volume 2 0,5 1 mol Berat CH 3 CH mol M r CH 3 CH 1 60 60 g b. α Ka [CH CH] 3 5 3 1, 8 10 6 10 0,0548 6 10 3 5 1,8 10 [CH CH] [CH 3 CH] 2 M 3 A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d Menurut Arrhenius, basa adalah larutan yang dalam air dapat menghasilkan ion H. Sementara itu, asam menurut Arrhenius adalah larutan yang dalam air dapat terionisasi menghasilkan ion H +. 2. Jawaban: b + 1) NH 4 + H 2 NH 3 + H 3 + asam 1 basa 2 basa 1 asam 2 konjugasi konjugasi 2) CH 3 CH + HN 2 CH 3 CH 2 + + N 2 basa 2 asam 1 asam 2 basa 1 konjugasi konjugasi 3. Jawaban: e Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan elektron. Asam adalah akseptor atau penerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah donor atau pemberi pasangan elektron. 4. Jawaban: e Menurut Arrhenius, H 2 bersifat netral karena dapat menghasilkan ion H + dan H yang sama banyak. Teori asam-basa Arrhenius mempunyai kelemahan karena kurang mencakup pengertian yang luas. Dalam teori ini, pelarut yang digunakan harus berupa air. Meskipun air merupakan pelarut universal, tetapi pelarut lain seperti alkohol, benzena, amonia cair, dan karbon tetraklorida juga sering digunakan. 5. Jawaban: c + HCl 4 + CH 3 CH Cl 4 + CH 3 CH 2 HCl 4 asam Bronsted-Lowry karena dapat memberikan proton. CH 3 CH basa Bronsted-Lowry karena dapat menerima proton. Cl 4 basa konjugasi dari HCl 4. + CH 3 CH 2 asam konjugasi dari CH 3 CH. 6. Jawaban: d Asam Bronsted-Lowry merupakan donor proton (H + ). Asam ini terdapat pada reaksi: + 1) NH 4 NH 3, donor H + 2) HS 4 S 2 4, donor H + 3) CH 3 CH CH 3 C, donor H + 4) H 2 H, donor H + Reaksi NaH + H 2 H 2 + Na + + H bukan donor proton, tetapi donor ion H (ion hidroksida). 7. Jawaban: c Asam konjugasi dari ion monohidrogen fosfat (HP 2 4 ) adalah H 2 P 4. Asam konjugasi akan mempunyai kelebihan satu H dari pasangan basanya. 8. Jawaban: d H 2 bersifat asam terdapat pada reaksi: 1) RNH 2 + H 2 RNH + 3 + H 2) HS + H 2 H 2 S + H H 2 melepaskan H + menjadi H. H 2 pada reaksi berikut bersifat basa. H 2 P 4 + H 2 HP 4 2 + H 3 + H 2 menerima H + menjadi H 3 +. Kimia Kelas XI 11

9. Jawaban: c Asam menurut Bronsted-Lowry adalah larutan yang dapat mendonorkan proton atau ion H +. Jadi, larutan asam tersebut harus mengandung atom H. Di antara larutan H 3 P 4, H 2, HCl, C 3 2, dan HC 3 yang tidak mempunyai atom H adalah ion C 3 2. Jadi, ion ini bukan asam. 10. Jawaban: d Menurut Arrhenius, suatu larutan dikatakan mempunyai sifat basa jika dapat menghasilkan ion hidroksida (H ) jika dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida (NaH) akan mengalami ionisasi menjadi Na + dan H jika dilarutkan ke dalam air. 11. Jawaban: c + H HS K 1 HS 2 + 2 H S K 2 HS K total K 1 K 2 + H HS H HS 2 HS 2+ 2 H S HS 2 + 2 S 12. Jawaban: c Sifat basa ditentukan oleh ion H. leh karena glikol tidak melepaskan ion H dalam air, glikol tidak bersifat basa, meskipun mempunyai 2 gugus H. 13. Jawaban: a Di dalam teh terdapat asam tanat. Sabun, sampo, deodorant, dan antasida (obat mag) mengandung senyawa basa. 14. Jawaban: b Metil merah: jingga 4,4 ph 6,2 Bromtimol biru: kuning ph 6,0 Fenolftalein: tidak berwarna ph 8,2 Dengan demikian, ph larutan adalah 4,4 ph 6,0. 15. Jawaban: e Syarat utama zat sebagai indikator adalah apabila dapat memberi warna yang berbeda pada suasana asam dan basa. 16. Jawaban: e Indikator alami adalah indikator yang berasal dari ekstrak atau sari tumbuhan dan bunga yang berada di lingkungan. Contoh indikator alami meliputi bunga sepatu, kulit manggis, kubis ungu, kunyit, dan bunga kana. 17. Jawaban: d Suatu larutan dengan ph semakin kecil dari 7, menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin meningkat derajat keasamannya. Sebaliknya, suatu larutan dengan ph semakin besar dari 7 menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin meningkat derajat kebasaannya. Warna kertas indikator universal semakin tua menunjukkan bahwa derajat kebasaan suatu larutan semakin besar. 18. Jawaban: d Semakin kecil harga ph larutan, semakin kuat sifat asam. Jadi, urutan tingkat keasaman dari yang paling rendah ke paling tinggi adalah hati ayam, darah, urine, susu, dan sari buah anggur atau 4), 2), 1), 3), dan 5). 19. Jawaban: c [H + ] berbanding besar dengan ph. Semakin besar ph, [H + ] semakin besar. 1) NaH 0,1 M, ph 1 ph pkw ph 14 1 13 log [H + ] 13 [H + ] 10 13 2) CH 3 CH 0,01 M, ph 9 ph pkw ph 14 9 3 log [H + ] 3 [H + ] 10 3 3) HCl 0,01 M, ph 12 ph pkw ph 14 12 2 log [H + ] 2 [H + ] 10 2 4) NH 4 H 0,01 M, ph 5 ph pkw ph 14 5 9 log [H + ] 9 [H + ] 10 9 5) H 2, ph 7 ph pkw ph 14 7 7 log [H + ] log 10 7 [H + ] 10 7 Jadi, HCl 0,01 M mempunyai [H + ] terbesar di antara NaH, CH 3 CH, NH 4 H, dan H 2. 20. Jawaban: c Indikator fenolftalein mempunyai trayek ph 8,3 10,0 dengan trayek warna tidak berwarna hingga merah. Air kapur dengan ph 11 akan menghasilkan warna merah karena ph 10,0 merupakan trayek ph yang menghasilkan warna merah. 21. Jawaban: a H 2 2H + 2 + [H + ][H 2 ] valensi 0,1 2 0,2 M ph log [H + ] log 2 10 1 1 log 2 12 Larutan Asam-basa

22. Jawaban: a Kekuatan asam dapat dilihat dari harga ph. Semakin kecil ph, asam semakin kuat. Harga ph asam lemah dihitung dari konsentrasi ion H + yang dirumuskan dengan: [H + ] Ka M Pada soal di atas konsentrasi semua larutan dianggap sama yaitu 1 M sehingga [H + ] K a. 1) [H + ] HCl 8 2,8 10 1,6 10 4 ph log 1,6 10 4 4 log 1,6 2) [H + ] HCN 10 6,0 10 2,4 10 5 ph log 2,4 10 5 5 log 2,4 3) [H + ] CH3 CH 5 1, 8 10 4,2 10 3 ph log 4,2 10 3 3 log 4,2 4) [H + ] C6 H CH 5 6,5 10 8,1 10 3 5 ph log 8,1 10 3 3 log 8,1 Jadi, urutan kekuatan asam dari yang paling lemah ke yang paling kuat yaitu HCN, HCl, CH 3 CH, dan C 6 H 5 CH. 23. Jawaban: a V HN3 100 ml 0,1 L Mol HN 3 M HN3 massa HN3 Mr HN3 massa HN3 (1 A H) + (1 A N) + (3 A ) r r r 0,63 gram ((1 1) + (1 14) + (3 16)) gram/mol 0,63 gram 63 gram/mol 0,01 mol mol volume 0,01mol 0,1L HN 3 H + + N 3 10 1 M [H + ] [HN 3 ] valensi 10 1 1 10 1 ph log [H + ] log 10 1 1 24. Jawaban: d 1) KH 0,01 M [H ] [KH] valensi 0,01 1 0,01 10 2 ph 2 ph pk w ph 14 2 12 2) HCH 0,001 M (K a 10 5 ) [H + ] 5 3 Ka a 10 10 10 4 ph 4 Perbandingan ph larutan KH : ph larutan HCH 12 : 4 3 : 1 25. Jawaban: d 1) 0,1 mol KH dalam 2 liter larutan mol KH M KH volume KH 0,1mol 0,05 M 2L KH K + + H [H ] [KH] valensi 0,05 1 0,05 M ph log [H ] log 5 10 2 2 log 5 ph pk w ph 14 (2 log 5) 12 + log 5 2) 0,01 mol KH dalam 1 liter larutan mol KH M KH volume KH 0,01mol 0,01 M 1L KH K + + H [H ] [KH] valensi 0,01 1 0,01 M ph log [H ] log 10 2 2 ph pk w ph 14 2 12 3) 0,4 gram NaH dalam 1 liter larutan Mol NaH massa NaH Mr NaH massa NaH (1 A Na) + (1 A ) + (1 A H) r r r 0,4 gram ((1 23) + (1 16) + (1 1)) gram/mol 0,4 gram 0,01 mol 40 gram / mol mol NaH M NaH volume NaH 0,01mol 0,01 M 1L NaH Na + + H [H ] [NaH] valensi 0,01 1 0,01 M ph log [H ] log 10 2 2 ph pk w ph 14 2 12 4) 0,1 mol Sr(H dalam 2 liter larutan M Sr(H)2 mol Sr(H) volume Sr(H) 2 2 Sr(H Sr 2+ + 2H [H ] [Sr(H ] valensi 0,05 2 0,1 M ph log [H ] log 10 1 1 ph pk w ph 14 1 13 0,1mol 2L 0,05 M Kimia Kelas XI 13

5) 0,74 gram Ca(H dalam 0,5 liter larutan mol Ca(H massa Ca(H Mr Ca(H massa Ca(H (1 A Ca) + (2 A ) + (2 A H) r r r 0,74 gram ((1 40) + (2 16) + (2 1)) gram/mol 0,74 gram (40 + 32 + 2)gram/mol 0,74 gram 74 gram / mol 0,01 mol mol Ca(H) volume Ca(H) M Ca(H)2 2 Ca(H Ca 2+ + 2H 2 0,01mol 0,5 L 0,02 M [H ] [Ca(H ] valensi 0,02 2 0,04 M ph log [H ] log 4 10 2 2 log 4 ph pk w ph 14 (2 log 4) 12 + log 4 Jadi, harga ph terbesar terdapat pada larutan 0,1 mol Sr(H dalam 2 liter larutan. 26. Jawaban: c ph air murni 7 1 ml 20 tetes 10 tetes 10 tetes 1 ml 0,5 ml 5 10 4 L 20 tetes V 1 M 1 V 2 M 2 5 10 4 0,1 2 M 2 M 2 2,5 10 5 [H + ] [HCl] valensi 2,5 10 5 1 2,5 10 5 ph 5 log 2,5 Jadi, ph air murni berubah dari 7 menjadi 5 log 2,5. 27. Jawaban: e M 1 1 M V 1 20 ml V 2 50 ml Pengenceran: M 1 V 1 M 2 V 2 1 20 M 2 50 M 2 20 50 M 0,4 M 28. Jawaban: c NaH merupakan basa kuat yang mudah larut dalam air. NH 4 H merupakan basa lemah yang mudah larut dalam air. HCl merupakan asam kuat yang dapat terionisasi sempurna dalam air. H 2 merupakan asam kuat yang dapat terionisasi sempurna dalam air. CH 3 CH merupakan asam lemah yang mudah larut dalam air. 29. Sebanyak 10 ml larutan HCl mengandung 18,25% berat HCl (massa jenis 1,08 g/ml) diencerkan dengan penambahan air hingga volumenya 500 ml. Apabila M r HCl 36,5, ph setelah pengenceran adalah.... a. 2 d. 5 b. 3 e. 6 c. 4 Jawaban: a m HCl ρ HCl V HCl 1,08 g/ml 10 ml 1,08 g Larutan HCl mengandung 18,25% berat HCl 18,25 1,08 g 0,197 g 100 massa HCl 0,197 g Mol HCl M HCl 0,005 mol 36,5 g/mol M HCl mol HCl V HCl r 0,005 mol 1.000 500 L 0,01 M [H + ] valensi M HCl 1 0,01 10 2 ph log [H + ] log 10 2 2 30. Massa kalsium hidroksida yang harus dilarutkan dalam air hingga volume 500 ml agar diperoleh larutan dengan ph 12 + log 5 adalah... gram. (A r : Ca 40, 16, H 1) a. 0,925 d. 46,25 b. 0,463 e. 92,5 c. 9,25 Jawaban: a ph 12 + log 5 ph pk w ph 14 (12 + log 5) 2 log 5 ph log [H ] 2 log 5 log [H ] log 5 10 2 log [H ] [H ] 5 10 2 [H ] valensi M Ca(H)2 5 10 2 2 M Ca(H)2 M Ca(H)2 2,5 10 2 Mol Ca(H V Ca(H)2 M Ca(H)2 500 1.000 L 2,5 10 2 M 1,25 10 2 mol 14 Larutan Asam-basa

Massa Ca(H mol Ca(H M r Ca(H mol Ca(H ((1 A r Ca) + (2 A r ) + (2 A r H)) g/mol 1,25 10 2 mol ((1 40) + (2 16) + (2 1)) g/mol 1,25 10 2 mol 74 g/mol 0,925 gram 31. Jawaban: a N 2 H 5 H N 2 H + 5 + H [H ] K b [N2H5H] 3,4 10 4 6 3,4 10 [N2H 5H] [N 2 H 5 H] 3,4 10 2 M mol N 2 H 5 H 3,4 10 2 M 0,5 L 1,7 10 2 mol Massa N 2 H 5 H mol M r 1,7 10 2 50 0,85 gram Jadi, berat N 2 H 5 H sebesar 0,85 gram. 32. Jawaban: d HC 3 + H 2 H 2 C 3 + H HC 3 menerima H + dari H 2 sehingga menjadi H 2 C 3. Jadi, HC 3 bertindak sebagai basa. 33. Jawaban: c Warna kedua larutan sama, berarti ph kedua larutan sama besar. HCH 0,1 M HCl 0,002 M ph HCH ph HCl [H + ] HCH [H + ] HCl Ka a [HCl] valensi Ka 0,1 2 10 3 1 3 2 (2 10 ) K a 4 10 5 0,1 Jadi, tetapan ioniasi asam formiat sebesar 4 10 5. 34. Jawaban: d ph 4 [H + ] 10 4 [H + ] Ka a 4 10 4 410 a 4 2 (10 ) a 4 2,5 10 5 M 410 ph 5 [H + ] 10 5 [H + ] Ka 10 5 a 4 410 a 2,5 10 5 0,005 2,5 10 7 V 2 V 2 0,5 liter 500 ml Jadi, volume larutan menjadi 500 ml. 35. Jawaban: c α 1% 0,01 Kb b K b 0,01 K b 0,01 10 4 Kb 0,01 K b 10 6 [H ] Kb b 6 2 10 10 8 10 10 4 ph log [H ] log 10 4 4 ph pk w ph 14 4 10 36. Jawaban: c M CH3 CCl 2 [H + ] Ka mol CH CCl volume CH CCl 0,5 mol 10 liter a 3 2 3 2 0,05 M 2 2 5 10 5 10 4 25 10 5 10 2 ph log [H + ] log 5 10 2 2 log 5 37. Jawaban: c [H ] Kb b 10 3,8 10 0,1 12 38 10 6,16 10 6 ph log [H ] log 6,16 10 6 6 log 6,16 6 0,79 5,21 a 52 (10 ) 410 4 2,5 10 7 M M 1 V 1 M 2 V 2 Kimia Kelas XI 15

38. Jawaban: b α 10% 0,1 Kb b K b 0,5 K b 0,5 10 2 K b 0,5 K b 5 10 3 [H ] Kb b 3 5 10 0,5 25 10 4 5 10 2 ph log [H ] log 5 10 2 2 log 5 39. Jawaban: c ph 3 log [H + ] log 10 3 [H + ] 10 3 [H + ] Ka 10 3 Ka a a 10 6 K a a K a α 6 10 a Ka a... (1) Ka 0,01 a 10 4 K a a K a a 10 4... (2) Persamaan (1) dan (2): 6 10 a a 10 4 a 2 10 2 a 10 1 M 0,1 M Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut adalah 0,1 M. 40. Jawaban: a ph 10 + log 2 ph pk w ph 14 (10 + log 2) ph 4 log 2 log [H ] 4 log 2 log [H ] log 2 10 4 [H ] 2 10 4 [H ] Kb b 2 10 4 5 10 b 4 10 8 10 5 b b 4 10 3 [MH] 4 10 3 M Mol MH [MH] V MH Mol MH 4 10 3 M 100 1.000 L Mol MH 4 10 4 mol Massa MH mol MH M r MH 4 10 4 mol 35 g/mol 1,4 10 2 gram 0,014 gram B. Uraian 1. a. H 2 P 4 dapat bersifat asam karena dapat menerima proton membentuk H 3 P 4. Reaksi: H 2 P 4 + H + H 3 P 4 b. H 2 P 4 dapat bersifat basa karena dapat melepaskan proton membentuk HP 4 2. Reaksi: H 2 P 4 HP 4 2 + H + Jadi, H 2 P 4 dapat bersifat asam juga basa sehingga dapat dikatakan bersifat amfoter. 2. HC 3 + H 2 () H 2 C 3 + H basa 2 asam 1 asam 2 basa 1 konjugasi konjugasi H 2 melepaskan proton untuk membentuk H sehingga H 2 bertindak sebagai asam dan H sebagai basa konjugasinya. HC 3 menerima proton dan menghasilkan H 2 C 3 sehingga HC 3 bertindak sebagai basa dan H 2 C 3 sebagai asam konjugasinya. 3. mol NH 3 6,8 0,4 mol 17 0,4 mol [NH 4 H] 0,4 M 1L a. [H ] Kb Mbasa 5 1 10 4 10 6 4 10 2 10 3 16 Larutan Asam-basa

Kb b. α 5 M 10 4 10 Larutan 1 Air garam (natrium klorida) Air jeruk (asam sitrat) bat mag cair (magnesium hidroksida) Air soda (asam karbonat) 5 10 3 Persentase NH 3 terionisasi 0,005%. 4. Air garam bersifat netral, air jeruk dan air soda bersifat asam, sedangkan obat mag cair bersifat basa. Dengan demikian, hasil uji larutan-larutan tersebut dengan kertas lakmus merah dan biru sebagai berikut. Warna Kertas Lakmus Merah Merah Merah Biru Merah Biru Biru Merah Biru Merah 5. Berdasarkan data pada tabel, perubahan warna pada indikator saat diujikan pada larutan dengan ph 6,5 sebagai berikut. a. Dengan indikator fenolftalein larutan tidak berwarna. b. Dengan indikator lakmus, indikator berwarna merah. c. Dengan indikator metil merah, larutan berwarna kuning. 6. Asam sulfat dan asam klorida sama-sama merupakan asam kuat. Meskipun mempunyai konsentrasi sama, ph keduanya tetap berbeda. Asam sulfat (H 2 ) mempunyai jumlah valensi asam 2, sedangkan asam klorida (HCl) mempunyai jumlah valensi asam hanya satu. Pada perhitungan ph asam kuat atau basa kuat, jumlah valensi berpengaruh. 7. ph 12 ph 14 ph 14 12 2 log [H ] 2 log [H ] log 10 2 [H ] 10 2 [H ] M valensi basa 10 2 M 1 M 10 2 M mol NaH M NaH V NaH 10 2 M 500 1.000 L 5 10 3 mol Massa NaH mol NaH M r NaH 5 10 3 mol 40 g/mol 0,2 g 8. HB H + + B H 2 A 2H + + A 2 Misal diambil [H + ] dalam asam A 10 3 maka [H + ] dalam asam B 10 5, sehingga: ph asam A log [H + ] log 10 3 3 ph asam B log [H + ] log 10 5 5 Jadi, perbandingan ph asam A dan B adalah 3 : 5. 9. ph HCH 3 log 2 [H + ] 2 10 3 [H + ] Ka a 2 10 3 4 210 a 3 2 (2 10 ) a 4 210 2 10 2 mol M volume A 2 10 2 46 0,5 A 0,46 gram Jadi, massa HCH sebesar 0,46 gram. 10. ph 11 ph pk w ph 14 11 3 log [H ] 3 log [H ] log 10 3 [H ] 10 3 [H ] Kb b 10 3 Kb 0,1 10 6 K b 10 1 K b 10 5 Jadi, K b obat sebesar 10 5. Kimia Kelas XI 17

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam-basa. Kreatif Menerapkan ilmu yang dipelajari tentang titrasi asambasa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bab ini akan dipelajari: Titrasi Asam-Basa Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini Menjelaskan konsep titrasi asam-basa Menjelaskan tentang stoikiometri larutan asam-basa 1. Mendeskripsikan grafik titrasi asambasa 2. Melakukan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi dan kadar suatu larutan beserta grafiknya Melakukan percobaan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi dan kadar larutan yang dititrasi 18 Kunci Jawaban dan Pembahasan

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: e Natrium hidroksida adalah titran atau titer, yaitu larutan baku yang ada dalam buret. Fenolftalein berfungsi sebagai indikator. Air dan natrium sitrat merupakan hasil reaksi dari penetralan asam dan basa yang terjadi. Asam sitrat berfungsi sebagai titrat. Titrat merupakan zat yang akan dititrasi dan berada dalam erlenmeyer di bawah buret. 2. Jawaban: a (15+ 16+ 14)ml Volume rata-rata NaH 3 15 ml V H2 S 10 ml 4 V NaH 15 ml M NaH 0,2 M V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 10 M 2 15 0,2 1 15 0,2 1 M 0,15 M 20 Jadi, konsentrasi H 2 sebesar 0,15 M. 3. Jawaban: d Indikator menunjukkan warna yang berbeda dalam asam dan dalam basa. leh karena itu, indikator akan menunjukkan perubahan warna saat titik akhir titrasi tercapai. 4. Jawaban: e Indikator biasanya bersifat asam lemah. Apabila indikator yang ditambahkan ke dalam larutan titrat terlalu banyak, akan memengaruhi ph larutan. Hal ini akan mengakibatkan hasil titrasi menjadi tidak tepat. leh karena itu, penambahan indikator ke dalam larutan harus sedikit mungkin agar tidak mengubah ph larutan. 5. Jawaban: d Indikator fenolftalein tidak sesuai jika digunakan sebagai indikator dalam titrasi antara basa lemah dengan asam kuat karena titik ekuivalen titrasi terjadi pada ph di bawah 7, yaitu antara ±7 ±4. Sementara itu, trayek fenolftalein berada pada ph antara 8,2 10,2. leh karena itu, fenolftalein akan menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik ekuivalen tercapai. 6. Jawaban: b 20 + 20 + 20 V 1 20 ml 3 15 + 14 + 16 V 2 15 ml 3 Mol ekuivalen HCl mol ekuivalen NaH (V 1 N 1 ) HCl (V 2 N 2 ) NaH V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 20 M 1 1 15 0,1 1 20 M 1 1,5 M 1 0,075 Jadi, konsentrasi larutan HCl sebesar 0,075 M. 7. Jawaban: c M C6 H 5 CH Massa Mr V 30,5 g M C6 H 5 CH 122 g / mol 1 M 0,25 L Mol ekuivalen C 6 H 5 CH mol ekuivalen NaH V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 10 1 1 V 2 0,5 1 V 2 10 20 ml 0,5 Jadi, volume NaH yang diperlukan sebanyak 20 ml. 8. Jawaban: a M Mg(H)2 M Mg(H)2 Massa Mol V 0,29 g 58 g / mol 0,1L 0,05 M V 1 (Mg(H ) 100 ml 0,1 L M 1 (Mg(H ) 0,05 M n Mg(H 2 N Mg(H M n 0,05 M 2 0,1 V 2 (H 2 ) 40 ml 0,4 L (V 1 N 1 ) Mg(H)2 (V 2 N 2 ) H2 0,1 0,1 0,04 N 2 N 2 0,25 Jadi, normalitas H 2 adalah 0,25 N. 9. Jawaban: c ph akhir 12 + log 2 ph 14 ph 14 (12 + log 2) 2 log 2 log [H ] log 2 10 2 [H ] 2 10 2 Mol HCl 0,08 M 0,25 L 0,02 mol [basa] [H ] 2 10 2 M Mol sisa basa [H ] 2 10 2 M Mol sisa basa M V tot V tot V HCl 2 10 2 M 0,25 L 0,005 mol Kimia Kelas XI 19

NH 4 H + HCl NH 4 Cl + H 2 m : x 0,02 r : 0,02 0,02 0,02 0,02 s : x 0,02 0,02 0,02 Mol sisa basa x 0,02 0,005 x 0,025 mol Volume NH 3 0,025 22,4 0,56 L 10. Jawaban: b ph 3 log 6 log [H + ] log 6 10 3 [H + ] 6 10 3 V total V Ca(H)2 + V H 2 (30 + 20) ml 50 ml 0,05 L Mol Ca(H 0,09 M 0,03 L 2,7 10 3 mol Mol H 2 0,02 L M 0,02 M [asam] [H + ] 6 10 3 M Mol sisa asam [H + ] V total 6 10 3 M 0,05 L 3 10 4 mol Ca(H +H 2 Ca + 2H 2 m : 2,7 10 3 0,02 M r : 2,7 10 3 2,7 10 3 2,7 10 3 2,7 10 3 s : 0,02 M 2,7 10 3 2,7 10 3 2,7 10 3 (0,02 M) 2,7 10 3 3 10 4 0,02 M 3 10 4 + 2,7 10 3 0,02 M 3 10 3 M 0,15 V larutan baku 100 ml 0,1 L Massa H 2 dalam larutan baku mol M r M V (M V) M r (0,15 0,1) 98 1,47 Jadi, massa H 2 yang terlarut dalam 100 ml larutan baku sebanyak 1,47gram. B. Uraian 1. Titik ekuivalen adalah titik yang terjadi saat asam tepat habis bereaksi dengan basa. Pada titik ekuivalen, mol ekuivalen asam tepat sama dengan mol ekuivalen basa. Sementara itu, titik akhir titrasi merupakan titik ketika titrasi dihentikan. Titik akhir titrasi dapat berada sebelum atau sesudah titik ekuivalen tercapai. Titik akhir titrasi biasanya dipilih sedekat mungkin dengan titik ekuivalen, yaitu saat terjadi perubahan warna larutan. 2. a. (V 1 N 1 ) H3 P 4 (V 2 N 2 ) NaH V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 25 0,03 2 V 2 0,05 1 V 2 30 ml (volume titran) Titik ekuivalen terjadi saat volume NaH sebanyak 30 ml dengan ph > 7. ph b. (V 1 N 1 ) NH4 H (V 2 N 2 ) HCl V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 20 0,15 1 V 2 0,12 1 V 2 25 ml (volume titran) Titik ekuivalen terjadi saat volume HCl sebanyak 25 ml dengan ph di bawah 7. ph 8 7 7 Volume Titran Volume Titran 3. 2H 3 P 4 + 3Ca(H Ca 3 (P 4 + 6H 2 Mol ekuivalen Ca(H 3 2 mol ekuivalen H 3 P 4 25 V 1 M 1 n 3 2 (V 2 M 2 n) 50 M 1 2 3 (30 0,05 3) 2 100 M 1 3 2 (4,5) 30 100 M 1 6,75 M 1 6,75 100 M 1 0,0675 M M Ca(H)2 mol V mol M V ph titik ekuvalen ± 8 ph titik ekuivalen < 7 ml ml 20 Kunci Jawaban dan Pembahasan

Mmol Ca(H 0,0675 M 50 ml Mmol Ca(H 3,375 mmol Massa Ca(H mol M r 3,375 mmol M r 3,375 mmol 74 g/mol 249,75 mg Jadi, massa Ca(H dalam larutan 249,75 mg. 4. C 6 H 5 CH + HCl C 6 H 5 CCl + H 2 (V M n) C6 H 5 CH (V M n) HCl 20 M 1 10 0,05 1 20 M 0,5 M 0,025 (dalam 20 ml) Konsentrasi dalam 25 ml sama dengan konsentrasi dalam 100 ml. Pengenceran: V 1 M 1 V 2 M 2 25 M 1 100 0,025 M 1 0,1 (dalam 25 ml) Konsentrasi dalam 25 ml sama dengan konsentrasi dalam 250 ml. Mol dalam 250 ml V M 250 ml 0,1 M 25 mmol Massa dalam 250 ml mmol M r 25 mmol 122 g/mol 3.050 mg 3,05 gram Kadar dalam cuplikan 3,05 g 100% 61% 5g Kadar asam benzoat dalam cuplikan sebanyak 61%. 5. Di dalam mulut terdapat bakteri yang menguraikan sisa makanan yang menempel di gigi. Bakteribakteri ini menghasilkan senyawa asam di dalam mulut yang dapat mengakibatkan kerusakan gigi. Sementara itu, pasta gigi mengandung senyawa basa seperti natrium bikarbonat dan kalsium karbonat. Saat kita menggosok gigi menggunakan pasta gigi, senyawa asam di dalam mulut akan dinetralkan oleh senyawa basa dari pasta gigi. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: e Reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam dengan basa yang menghasilkan air dan garam. HCH (asam format) merupakan asam lemah yang dapat dinetralkan dengan basa kuat, misalnya KH, NaH, dan Ba(H. Larutan akan menjadi netral jika mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. HN 3 dan HCl 4 merupakan asam sehingga tidak dapat digunakan untuk menetralkan HCH. 1) mol ekuivalen HCH V M n 50 0,01 1 0,5 2) mol ekuivalen KH V M n 15 0,1 1 1,5 3) mol ekuivalen NaH V M n 10 0,2 1 2 4) mol ekuivalen Ba(H V M n 0,5 0,5 2 0,5 Jadi, larutan yang dapat menetralkan 30 ml CH 3 CH 0,1 M adalah 0,5 ml Ba(H 0,5 M. 2. Jawaban: c V CH3 CH 15 ml Valensi CH 3 CH 1 [CH 3 CH]? V NaH 30 ml [NaH] 0,1 M Valensi NaH 1 (V M valensi) CH3 CH (V M valensi) NaH (15 M 1) (30 0,1 1) 30 0,1 1 M 0,2 M 15 1 Jadi, konsentrasi asam yang dititrasi 0,2 M. 3. Jawaban: d Fenolftalein merupakan indikator asam-basa yang bersifat asam lemah. Fenolftalein dapat mengubah ph larutan jika jumlah yang ditambahkan ke dalam larutan terlalu banyak. Fenolftalein memberikan warna yang berbeda dalam asam dan dalam basa. Fenolftalein tidak berwarna dalam larutan asam dan berwarna merah muda dalam larutan basa. Perubahan warna fenolftalein terjadi pada trayek ph antara 8,2 10,2. Pada titrasi asam kuat dan basa kuat titik ekuivalen terjadi pada ph 7 yang berada pada trayek fenolftalein. Kimia Kelas XI 21

4. Jawaban: b Campuran antara larutan asam dan larutan basa akan bersifat netral apabila mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. Jumlah mol ekuivalen tiap-tiap larutan sebagai berikut. 1) Mol ekuivalen HCl 25 0,05 1 1,25 Mol ekuivalen Mg(H 25 0,1 2 5 2) Mol ekuivalen HN 3 25 0,1 1 2,5 Mol ekuivalen Ca(H 25 0,05 2 2,5 3) Mol ekuivalen H 2 25 0,1 2 5 Mol ekuivalen Ba(H 25 0,05 2 2,5 4) Mol ekuivalen HCH 25 0,1 1 2,5 Mol ekuivalen KH 25 0,05 1 1,25 5) Mol ekuivalen CH 3 CH 25 0,05 1 1,25 Mol ekuivalen NaH 25 0,1 1 2,5 Jadi, campuran larutan asam dan basa yang menghasilkan larutan netral terjadi pada campuran 25 ml HN 3 0,1 M + 25 ml Ca(H 0,05 M. 5. Jawaban: a (V M n) HX (V M n) LH 10 M 1 25 0,1 1 25 0,1 M 10 M 0,25 Jadi, konsentrasi larutan asam HX sebesar 0,25 M. 6. Jawaban: a V KH 50 ml ph KH 12 + log 5 ph 14 (12 + log 5) 2 log 5 log [H ] log 5 10 2 [H ] 5 10 2 M [H ] M KH 5 10 2 Mol KH V M 50 ml 5 10 2 M 2,5 mmol Mol ekuivalen KH mmol n 2,5 1 2,5 mmol Larutan KH 2,5 mmol dapat tepat dinetralkan oleh larutan asam dengan jumlah mol ekuivalen yang sama. 15 ml HCl 0,05 M Mol ekuivalen HCl 25 0,05 1 1,25 mmol 25 ml HN 3 0,05 M Mol ekuivalen HN 3 25 0,05 1 1,25 mmol 35 ml H 2 0,05 M Mol ekuivalen H 2 25 0,05 2 2,5 mmol 4) 50 ml HCN 0,1 M Mol ekuivalen HCN 50 0,1 1 0,5 mmol 5) 50 ml H 2 S 0,1 M Mol ekuivalen H 2 S 50 0,1 2 10 mmol Jadi, larutan yang dapat tepat menetralkan 50 ml KH dengan ph 12 + log 5 adalah 25 ml larutan H 2 0,05 M. 7. Jawaban: c V H2 75 ml ph H 2 3 log 6 log [H + ] log 6 10 3 [H + ] 6 10 3 [H 2 ] [H + ] 2 6 10 2 3 3 10 3 Mol H 2 V M 75 ml 3 10 3 M 0,225 mmol V KH 75 ml ph KH 11 + log 4 ph 14 (11 + log 4) ph 3 log 4 log [H ] log 4 10 3 [H ] 4 10 3 [KH] [H ] 4 10 3 Mol KH V M 75 ml 4 10 3 M 0,3 mmol H 2 + 2KH K 2 + 2H 2 Mula-mula : 0,225 0,3 Reaksi : 0,15 0,3 0,15 0,3 Setimbang : 0,075 0,15 0,3 V total V H2 + V KH (75 + 75) ml 150 ml [H 2 ] sisa mol sisa V total 0,075 mmol 150 ml [H + ] [H 2 ] valensi [H + ] 5 10 4 2 1 10 3 ph log [H + ] log (1 10 3 ) 3 5 10 4 8. Jawaban: c Bromtimol biru adalah indikator yang mempunyai trayek pada ph antara 3,0 4,6. Bromtimol biru dalam larutan asam berwarna kuning dan 22 Kunci Jawaban dan Pembahasan

berubah warna menjadi biru dalam larutan basa. Jadi, perubahan warna yang terjadi pada larutan asam yang dititrasi dengan larutan basa adalah kuning menjadi biru. 9. Jawaban: b Massa KH 5,6 gram Massa 5,6 g Mol KH 0,1 mol Mr 56 g/mol Volume KH 250 ml 0,25 L Molaritas KH 0,1mol 0,25 L 0,4 M KH + HCl KCl + H 2 (V M) KH (V M) HCl 25 0,4 40 M HCl M HCl 0,25 Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan untuk menetralkan 25 ml KH sebesar 0,25 M. 10. Jawaban: c V H2 S 50 ml 4 M H2 S 0,01 M 4 Mol H 2 M V 0,01 M 50 ml 0,5 mmol V NaH 20 ml M NaH 0,05 M Mol NaH M V 0,05 M 20 ml 1 mmol H 2 + 2NaH Na 2 + 2H 2 m : 0,5 1 r : 0,5 1 0,5 1 s : 0,5 1 Larutan tepat habis bereaksi membentuk larutan netral. Larutan netral mempunyai ph 7. 11. Jawaban: c Ba(H + H 2 Ba (s) + 2H 2 () Massa Ba 1,165 gram M r Ba 233 g/mol 1,165 g Mol Ba 0,005 mol 233 g/mol Perbandingan mol Ba(H : H 2 : Ba 1 : 1 : 1 Mol Ba(H mol H 2 mol Ba 0,005 mol Mol Ba(H : mol H 2 1 : 1 (V 1 M 1 n 1 ) : (V 2 M 2 n 2 ) 1 : 1 (V 1 0,05 2) : (V 2 0,1 2) 1 : 1 0,1V 1 : 0,2V 2 1 : 1 V 1 : 2V 2 1 : 1 V 1 2V 2 V Ba(H)2 2V H2 V Ba(H)2 : V H2 S 2V 4 H2 S : V 4 H2 2 : 1 Jadi, perbandingan volume Ba(H dengan H 2 adalah 2 : 1. 12. Jawaban: d massa Na 2 C 3 1,59 gram M r Na 2 C 3 106 g/mol Mol Massa Na C M Na C 2 3 r 2 3 1, 59 g 106 g/mol 0,015 mol Mol ekuivalen Na 2 C 3 mol ekuivalen HCl 0,015 mol valensi (V M valensi) HCl 0,015 mol 2 V M 1 0,03 mol 0,15 M 1 M 0,2 Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan sebesar 0,2 M. 13. Jawaban: e V HCl 20 ml ph HCl 2 log 2,5 log [H + ] log 2,5 10 2 [H + ] 2,5 10 2 [H + ] M valensi 2,5 10 2 M 1 M 2,5 10 2 ph KH 12 + log 2 ph 14 (12 + log 2) ph 2 log 2 log [H ] log 2 10 2 [H ] 2 10 2 [H ] M valensi 2 10 2 M 1 M 2 10 2 HCl + KH KCl + H 2 (V 1 M 1 n 1 ) HCl (V 2 M 2 n 2 ) KH 20 (2,5 10 2 ) 1 V 2 (2 10 2 ) 1 0,5 V 2 2 2 10 V 2 25 Jadi, volume KH yang diperlukan sebanyak 25 ml. Kimia Kelas XI 23

14. Jawaban: d Mol Ba(H V M 30 ml M (30 M) mmol Mol H 2 V M 20 ml 0,015 M 0,3 mmol Ba(H + H 2 Ba + 2H 2 m : 30 M 0,3 r : 0,3 0,3 0,3 0,6 s : 30 M 0,3 0,3 0,6 Mol HCl V M 30 ml 0,04 M 1,2 mmol Ba(H + 2HCl BaCl 2 +2H 2 m : 30 M 0,3 1,2 r : 0,6 1,2 0,6 1,2 s : (30 M 0,3) 0,6 0,6 1,2 Sisa mol Ba(H (30 M 0,3) 0,6 0 30 M 0,9 0 Konsentrasi Ba(H : 30 M 0,9 0 30 M 0,9 M 0,03 Jadi, konsentrasi Ba(H sebesar 0,03 M. 15. Jawaban: e V Ca(H)2 50 ml M Ca(H)2 0,01 M Mol Ca(H V M 50 0,01 0,5 mmol V HCl 50 ml M HCl 0,01 M Mol HCl V M 50 0,01 0,5 mmol Ca(H + 2HCl CaCl 2 + 2H 2 m : 0,5 0,5 r : 0,25 0,5 0,25 0,5 s : 0,25 0,25 0,5 V total V Ca(H)2 + V HCl (50 + 50) ml 100 ml mol sisa Ca(H) Vtotal 0,25 mmol 100 ml M Ca(H)2 2 2,5 10 3 M [H ] M Ca(H)2 valensi 2,5 10 3 2 5 10 3 M ph log [H ] log (5 10 3 ) 3 log 5 ph 14 ph 14 (3 log 5) 11 + log 5 Jadi, ph larutan hasil campuran tersebut sebesar 11 + log 5. 16. Jawaban: c (V 1 N 1 ) NaH (V 2 N 2 ) H2 V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 mmol 1 n 1 V 2 M 2 n 2 mmol 1 1 25 0,1 2 mmol 1 5 mmol Mol NaH 5 10 3 mol Massa NaH mol NaH M r NaH 5 10 3 mol (23 + 16 + 1) g/mol 5 10 3 mol 40 g/mol 0,2 gram Kadar NaH dalam cuplikan massa NaH massa cuplikan 100% 0,2 100% 66,6% 0,3 Jadi, kadar NaH dalam cuplikan sebanyak 66,6% 17. Jawaban: d H 2 ph 2 [H + ] 10 2 M + [H ] [H 2 ] valensi M r C 3 H 5 (H) 3 92 2 10 2 5 10 3 M (mol valensi) C3 H 5 (H) 3 (mol valensi) H2 Massa C H (H) MC H (H) 3 5 3 r 3 5 3 1 M V 2 Massa C3H 5(H) 3 (5 10 3 ) 4 2 92 Massa C 3 H 5 (H) 3 3,68 gram 18. Jawaban: b Massa H2C2 4 2H2 Mol H 2 C 2 4 2H 2 Mr H2C2 4 2H2 0,63 g 126 g/mol 0,005 mol M H 2 C 2 4 2H 2 mol V 0,005 mol 0,1L 0,05 M leh karena H 2 C 2 4 2H 2 dapat menetralkan NaH maka mol ekuivalen H 2 C 2 4 2H 2 mol ekuivalen NaH. 24 Kunci Jawaban dan Pembahasan

Valensi H 2 C 2 4 2H 2 2 Valensi NaH 1 Mol ekuivalen H 2 C 2 4 2H 2 mol ekuivalen NaH (V 1 M 1 n 1 ) H2 C 2 4 2H 2 (V 2 M 2 n 2 ) NaH 10 0,05 2 5 M 2 1 1 5 M 2 M 2 0,2 Konsentrasi NaH sebesar 0,2 M. Reaksi dengan NaH tepat mengubah H 3 P 4 menjadi HP 2 4, berarti valensi H 3 P 4 2. H 3 P 4 HP2 4 + 2H + Titik ekuivalen antara NaH dengan H 3 P 4 saat berubah menjadi ion HP 2 4 : V 1 M 1 n V 2 M 2 n 15 0,2 1 20 M 2 2 3 40 M 2 M 2 0,075 0,07 Jadi, konsentrasi larutan H 3 P 4 0,07 M. 19. Jawaban: c ph NH 4 H 12 + log 4 ph 14 ph 12 + log 4 14 ph ph 14 (12 + log 4) ph 2 log 4 log [H ] log 4 10 2 [H ] 4 10 2 0,04 M Misal V NH4 H x ml mol NH 4H (0,04 x) mmol ph campuran 11 + log 5 ph 14 ph 11 + log 5 14 ph ph 14 (11 + log 5) ph 3 log 5 log [H ] log 5 10 3 [H ] 5 10 3 0,005 M V HCl 10 ml M HCl 0,1 M mol HCl 10 ml 0,1 M 1 mmol NH 4 H + HCl NH 4 Cl + H 2 m : 0,04 x 1 r : 1 1 1 1 s : (0,04 x 1) 1 1 mol sisa NH 4 H 0,04 x 1 V total V NH4 H + V HCl (x + 10) ml [H ] dalam campuran [H ] dalam NH 4 H sisa [H ] sisa 0,005 mol sisa basa Vtotal (0,04x 1) (x + 10) 0,005 x + 0,05 0,04x 1 0,05 + 1 0,04x 0,005x 1,05 0,035x 1, 05 x 0,035 30 Jadi, volume NH 4 H yang ditambahkan sebanyak 30 ml. 20. Jawaban: a Titik ekuivalen titrasi antara CH 3 CH 0,1 M (asam lemah) dengan KH 0,1 M (basa kuat) terjadi pada kisaran ph 8 10. Indikator yang tepat untuk menunjukkan titik ekuivalen ini adalah fenolftalein karena mempunyai kisaran ph sama dengan titik ekuivalen. 21. Jawaban: a Massa HCH 1,84 gram M r HCH 46 g/mol V HCH 100 ml 0,1 L g 1,84 g Mr M HCH V 46 g/mol 0,1L 0,4 M Massa NaH 0,8 gram M r NaH 40 g/mol V NaH 100 ml 0,1 L g 0,8 g Mr M NaH V 40 g/mol 0,1L 0,2 M Misal volume HCH yang dibutuhkan untuk membuat 75 ml larutan netral adalah x ml dan volume NaH adalah (75 x) ml. Mol HCH mol NaH (V M) HCH (V M) NaH x 0,4 (75 x) 0,2 0,4x 15 0,2x 0,6x 15 x 25 V HCH x 25 ml Volume NaH (75 x) (75 25) ml 50 ml Jadi, volume HCH dan volume NaH yang dibutuhkan berturut-turut sebanyak 25 ml dan 50 ml. 22. Jawaban: c Massa R CH 0,11 g 110 mg V NaH 25 ml M NaH 0,05 M R CH + NaH R CNa + H 2 Kimia Kelas XI 25

Mol R CH mol NaH Mol R CH 25 0,05 Mol R CH 1,25 mmol Mol R CH 1,25 mmol Massa Mr 110 mg M r M r 88 g/mol M r R CH 88 g/mol M r R + (A r C + (2 A r ) + A r H) R + (12 + (12 16) + 1) 88 R 43 R merupakan alkil yang mempunyai rumus umum C n H 2n + 1. Jika A r C 12 dan A r H 1, untuk M r sejumlah 43 maka R C 3 H 7. Jadi, asam organik yang dimaksud adalah C 3 H 7 CH. 23. Jawaban: c Asam dalam cuka merupakan asam lemah berbasa satu, sedangkan NaH merupakan basa kuat berasam satu. Persamaan reaksi pada peristiwa titrasi tersebut sebagai berikut. CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + H 2 Garam yang terbentuk tidak membentuk endapan, tetapi tetap berupa larutan. Garam berasal dari basa kuat dan asam lemah sehingga hasil titrasi bersifat basa (ph > 7). Indikator yang dapat digunakan dalam titrasi adalah fenolftalein. Metil merah akan menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik ekuivalen tercapai. Pada proses titrasi konsentrasi NaH yang digunakan harus diketahui karena digunakan untuk menentukan konsentrasi titrat. 24. Jawaban: c Reaksi penetralan yang terjadi sebagai berikut. H 2 + Ca(H Ca + 2H 2 Mol ekuivalen H 2 mol ekuivalen Ca(H (V M n) H2 S (V M n) 4 Ca(H)2 50 0,02 2 100 M 2 2 200 M M Ca(H)2 0,01 Pengenceran: V 1 M 1 V 2 M 2 20 M 1 100 0,01 M 1 0,05 M Mol larutan awal M V 0,05 M 100 ml 5 mmol Massa Ca(H dalam 100 ml larutan awal: 5 mmol M r 5 mmol 74 g/mol 370 mg 0,37 gram 25. Jawaban: a ph 7 4 Volume Titran Grafik tersebut menggambarkan perubahan ph pada titrasi basa lemah dengan asam kuat. ph berubah dari ph basa (> 7) ke ph asam (< 7). Titik ekuivalen terjadi pada ph di bawah 7, yaitu antara 7 4. 26. Jawaban: c V KH 100 ml ph KH 11 ph 14 11 3 log [H ] log 10 3 [H ] 10 3 [KH] [H ] valensi 3 10 1 10 3 M Larutan akhir mempunyai ph 7, berarti terbentuk larutan netral. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. C 2 (g) + 2KH K 2 C 3 + H 2 () mol C 2 yang bereaksi 1 mol KH yang bereaksi 2 1 2 100 ml 10 3 M 0,05 mmol Volume C 2 (25 C, 1 atm) mol 22,4 L 0,05 mol 22,4 L 1,12 L Jadi, volume gas C 2 yang dialirkan sebanyak 1,12 L. 27. Jawaban: d Mol KH 24,5 ml 0,02 M 0,49 mmol Mol C 2 H 5 CH 20 ml M 20 M mmol C 2 H 5 CH + KH C 2 H 5 CK + H 2 m : 20 M 0,49 r : 0,49 0,49 0,49 0,49 s : 0,49 0,49 Konsentrasi C 2 H 5 CH 20 M 0,49 0,49 mmol M 20 ml 0,0245 M ml 26 Kunci Jawaban dan Pembahasan

Konsentrasi C 2 H 5 CH dalam 250 ml larutan: 0,0245 M 250 ml 6,125 mmol Massa C 2 H 5 CH dalam cuplikan: n M r 6,125 mmol 74 g/mol 453,25 mg 0,453 gram Berat cuplikan 100 0,453 0,54 gram 84 28. Jawaban: b Zn(s) + 2HCl ZnCl 2 + H 2 Mol Zn : mol HCl 1 : 2 Mol Zn 1 2 mol HCl Mol ekuivalen Zn 1 2 (V M n) HCl 1 (500 0,1 1) 2 25 mmol 0,025 mol Massa Zn n M r Zn 0,025 81 2,025 2 Jadi, massa Zn sebanyak 2 gram. 29. Jawaban: c CaC 3 (s) + 2HCl CaCl 2 + H 2 + C 2 (g) V HCl 160 ml M HCl 0,2 M Mol HCl 160 ml 0,2 M 32 mmol Mol CaC 3 1 mol HCl 2 1 32 mmol 2 16 mmol 0,016 mol Massa CaC 3 mol M r 0,016 mol 100 g/mol 1,6 g Kadar CaC 3 dalam sampel 1, 6 g 2g 100% 80% 30. Jawaban: b massa Mol kristal natrium karbonat 14,3 g Mr yg/mol NaC 3 xh 2 (s) + H 2 () Na 2 C 3 Jumlah mol larutan HCl yang ditambahkan V M 0,5 L 0,2 M 0,1 mol Reaksi penetralan antara Na 2 C 3 dengan HCl. Na 2 C 3 + 2HCl 2NaCl + H 2 C 3 14,3 m: 0,1 y r : 0,05 0,1 0,1 0,05 s : 0,1 0,05 Jumlah mol Na 2 C 3 yang bereaksi 14,3 y 14,3 0,05 y 0,05 0 y 14,3 0,05 286 M r Na 2 C 3 xh 2 286 (2 A r Na) + (1 A r C) + (3 A r ) + (2x A r H) + (x A r ) 286 (2 23) + (1 12) + (3 16) + (2x 1) + (x 16) 286 106 + (2x) + (16x) 286 18x 180 x 10 B. Uraian 1. Titrasi asam-basa merupakan reaksi netralisasi asam-basa. Saat asam tepat habis bereaksi dengan basa, mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. leh karena itu, titrasi asambasa dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu asam atau basa. Asam yang ingin diketahui konsentrasinya direaksikan dengan basa yang sudah diketahui konsentrasinya atau sebaliknya hingga tercapai titik ekuivalen. 2. a. Persamaan reaksi penetralan antara larutan asam klorida dengan larutan barium hidroksida sebagai berikut. 2HCl + Ba(H BaCl 2 + 2H 2 b. M HCl 0,2 M V HCl 13 ml V Ba(H)2 20 ml Mol ekuivalen HCl mol ekuivalen Ba(H (V M n) HCl (V M n) Ba(H)2 13 ml 0,2 M 1 20 ml M 2 2,6 40 M M 0,0065 M Jadi, konsentrasi larutan Ba(H 0,065 M. 3. Larutan natrium hidroksida (NaH) harus distandardisasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menitrasi agar mengetahui konsentrasi natrium hidroksida yang sebenarnya. Larutan NaH merupakan larutan yang bersifat higroskopis dan bereaksi dengan karbon dioksida di atmosfer. Hal ini mengakibatkan konsentrasi larutan berubah selama penyimpanan. leh karena itu, larutan NaH harus distandardisasi dengan cara dititrasi menggunakan larutan asam kuat, misal HCl. Kimia Kelas XI 27

4. V CH3 CH 30 ml M CH3 CH 0,05 M Mol CH 3 CH V M 30 ml 0,05 M 1,5 mmol M NaH 0,06 M V NaH berlebih 30 ml Saat titik ekuivalen tercapai, Mol ekuivalen CH 3 CH mol ekuivalen NaH (M V n) CH3 CH (M V n) NaH 30 0,05 1 0,06 V NaH 1 V NaH 25 Jadi, volume NaH yang diperlukan saat mencapai titik ekuivalen adalah 25 ml. ph campuran dihitung dari [H ] sisa basa. mol NaH pada volume berlebih 30 ml 0,06 M 1,8 mmol CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + H 2 m : 1,5 1,8 r : 1,5 1,5 1,5 1,5 s : 0,3 1,5 1,5 mol sisa NaH dalam campuran 0,3 mmol Konsentrasi NaH dalam campuran [H ] [H 0,3 mmol ] 60 ml [H ] 0,005 M ph log [H ] log (0,005) ph log 5 10 3 ph 3 log 5 ph 14 ph 14 (3 log 5) 11 + log 5 Jadi, ph akhir campuran adalah 11 + log 5. 5. a. V HCN 40 ml V KH 30 ml M KH 0,02 M Titik ekuivalen tercapai jika mol ekuivalen HCN mol ekuivalen KH. (V 1 M 1 n 1 ) HCN (V 2 M 2 n 2 ) KH 40 M 1 1 30 0,02 1 M 1 0,015 Jadi, konsentrasi HCN sebesar 0,015 M. b. Grafik titrasi asam-basa yang terjadi sebagai berikut. ph 8 Titik ekuivalen terjadi pada ph > 7 6. a. ph 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 10 20 30 40 b. Grafik titrasi menunjukkan bahwa titrasi terjadi antara asam kuat dan basa kuat. Jadi, HX merupakan asam kuat. Titik ekuivalen terjadi pada ph 7 dengan volume KH sebesar 30 ml. c. V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 20 M 1 1 30 0,05 1 M 1 0,075 Kemolaran larutan HX adalah 0,075 M. 7. V NH4 H awal 5 ml V NH4 H 20 ml V HCl 15 ml M HCl 0,1 M Reaksi netralisasi yang terjadi sebagai berikut. HCl + NH 4 H NH 4 Cl + H 2 () (V 1 M 1 ) NH4 H (V 2 M 2 ) HCl 20 M 1 15 0,1 M 1 0,075 Konsentrasi NH 4 H dalam 20 ml larutan sebesar 0,075 M. Konsentrasi NH 4 H dalam botol ditentukan dengan rumus pengenceran. V 1 M 1 V 2 M 2 5 M 1 100 0,075 M 1 1,5 Konsentrasi NH 4 H awal 1,5 M: NH 3 (g) + H 2 () NH 4 H Mol NH 3 mol NH 4 H mol M NH3 Volume 1,5 mol mol 1,5 mol 1L Volume gas mol 22,4 1,5 mol 22,4 33,6 liter Jadi, volume gas NH 3 yang dialirkan dalam air sebesar 33,6 L. 30 Volume KH ml 28 Kunci Jawaban dan Pembahasan

8. Reaksi netralisasi: (V M n) XH (V M n) HCl 25 M 1 20 0,5 1 M 0,4 Jumlah mol basa dalam 200 ml larutan M V 0,4 M 200 ml 80 mmol 0,08 mol Massa XH M r XH mol XH 3,2 40 g/mol 0,08 Jadi, M r senyawa basa tersebut adalah 40 g/mol. 9. Cu xh 2 (s) + H 2 () Cu Sebelum dilarutkan, mol mula-mula Cu xh 2 Massa Cu xh2 12,5 mol Mr Cu xh2 y Jumlah mol dalam 100 ml larutan Cu Mol 100 ml 500 ml 12,5 y mol 2,5 y mol Mol NaH 300 ml 0,1 M 30 mmol 0,03 mol Cu + 2NaH Cu(H (s) + Na 2 2,5 m: 0,03 y 2,5 r : 2 2,5 2,5 2,5 y y y y s : (0, 03 5 y,5 2,5 y y Penetralan antara NaH dengan HCl Mol ekuivalen NaH mol ekuivalen HCl Mol n 1 V 2 M 2 n 2 (0, 03 5 ) 1 0,1 0,1 1 y 0,03 5 y 0,01 5 y 0,02 y 250 M r Cu xh 2 250 (1 A r Cu) + (1 A r S) + (4 A r ) + (2x A r H) + (x A r ) 250 (1 63,5) + (1 32) + (4 16) + (2x) + (x 16) 250 159,5 + (18x) 250 18x 90,5 x 5,02 5 Jumlah molekul air yang terdapat dalam setiap molekul kristal adalah 5. Jadi, rumus molekul kristal tersebut Cu 5H 2. 10. Massa Na + massa Ca 74,5 gram Misal massa Ca x gram Massa Na (74,5 x) gram Mol Ca x 40 (74,5 x) Mol Na 23 Logam IA dan IIA jika dilarutkan dalam air akan menjadi basa dan gas H 2. Na(s) + H 2 () NaH + (74,5 x) 23 mol (74,5 x) 23 mol 1 2 H 2 (g) Ca(s) + 2H 2 () Ca(H + H 2 (g) x 40 mol x 40 mol NaH + HCl NaCl + H 2 (mol untuk 100 ml larutan) 100 (74,5 x) mol 500 23 74,5 x 74,5 x mol mol 5 23 5 23 Ca(H + 2HCl CaCl 2 + 2H 2 (mol untuk 100 ml larutan) 100 500 x 40 mol x mol 5 40 2x 5 40 mol Mol HCl 140 ml 5 M 700 mmol 0,7 mol 74,5 x 2x + 0,7 mol 5 23 5 40 74,5 x 115 + 2x 0,7 mol 200 x 40 gram a) massa Ca 40 gram massa Na 34,5 gram b) Na + H 2 NaH + 1 2 H 2 1,5 mol 1,5 mol 0,75 mol Ca + 2H 2 Ca(H +H 2 1 mol 1 mol 1 mol Mol H 2 total 0,75 mol + 1 mol 1,75 mol V H2 (STP) 1,75 22,4 39,2 liter Jadi, volume gas H 2 yang dihasilkan sebanyak 39,2 L. Kimia Kelas XI 29

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. 4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup. Kerja keras Bekerja keras dalam mengerjakan soal-soal secara mandiri. Dalam bab ini akan dipelajari: Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Penyangga Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini Menjelaskan sifat-sifat dan fungsi larutan penyangga Menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga Menjelaskan macam-macam larutan penyangga Menjelaskan sifat-sifat larutan penyangga Mengamati sifat larutan penyangga dan bukan penyangga dengan penambahan asam, basa, atau akuades (pengenceran) Menjelaskan penambahan asam atau basa serta pengenceran terhadap ph larutan penyangga Menentukan fungsi larutan penyangga Menyebutkan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup 30 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

A. Pilihlah jawaban yang tepat! 1. Jawaban: b Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugasinya (garam dari asam lemahnya) atau dari basa lemah dengan asam konjugasinya (garam dari basa lemahnya). Dari soal yang memenuhi adalah HF dan NaF serta NH 3 dan NH 4 Cl. 2. Jawaban: e 1) Apabila larutan penyangga ditambah sedikit asam, maka ph akan turun sedikit dan dianggap tetap. 2) Apabila larutan penyangga ditambah sedikit basa, ph akan naik sedikit dan dianggap tetap. HCl merupakan asam sehingga jika pada larutan penyangga ditambah HCl, ph akan turun sedikit. 3. Jawaban: b ph 4 log [H + ] 4 [H + ] 10 4 [H + ] K a 10 4 10 5 [HCNa] 5 10 3 M Molaritas menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan. Mol HCNa 5 10 3 mol Massa HCNa mol HCNa M r HCNa 5 10 3 mol ((1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r ) + (1 A r Na)) g/mol 5 10 3 mol ((1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 23)) g/mol 5 10 3 mol 68 g/mol 0,34 gram Jadi, massa HCNa yang harus dicampurkan ke dalam larutan HCH sebesar 0,34 gram. 4. Jawaban: d Larutan penyangga adalah larutan yang terdiri atas garam dan asam atau basa lemahnya. Campuran yang menghasilkan larutan penyangga berupa 50 ml NaH 0,1 M dan 50 ml CH 3 CH 0,2 M Mol NaH V NaH M NaH 50 ml 0,1 M 5 mmol Mol CH 3 CH V CH3 CH M CH 3 CH 50 ml 0,2 M 10 mmol NaH + CH 3 CH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula : 5 mmol 10 mmol Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol Setimbang : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5. Jawaban: d HCH 200 ml 0,1 M 20 mmol NaH 50 ml 0,2 M 10 mmol HCH + NaH HCNa + H 2 Mula-mula : 20 mmol 10 mmol Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol Setimbang : 10 mmol 10 mmol ph pk a + log log (2 10 4 ) + log 4 log 2 + 0 4 0,3 3,7 6. Jawaban: e Mol NH 4 Cl L 0,05 M 0,0125 mol ph 8,5 ph 14 8,5 5,5 log [H ] 5,5 [H ] 10 5,5 [H ] K b 10 5,5 10 5 10 0,5 Mol NH 3 0,316 0,0125 0,00395 mol Volume NH 3 mol NH 3 22,4 L/mol 0,00395 mol 22,4 L/mol 0,0885 L 88,5 ml 7. Jawaban: a mol CH 3 CH L 0,8 M 0,04 mol Kimia Kelas XI 31

ph 5 log 3 ph log [H + ] 5 log 3 log [H + ] log 3 10 5 [H + ] 3 10 5 CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula : 0,04 mol x mol Reaksi : x mol x mol x mol x mol Setimbang : (0,04 x) mol x mol x mol [H + ] K a [H + ] K a Volume total (50 + 50) ml 100 ml 0,1 L 3 10 5 10 5 3x 0,04 x 4x 0,04 x 0,01 mol M NaH 0,2 M 8. Jawaban: b Mol NH 4 H L 0,2 M 0,04 mol ph 9 ph 14 ph 14 9 5 ph log [H ] log [H ] 5 [H ] 10 5 [H ] K b 10 5 10 5 Mol garam 0,04 mol M r garam M r garam 53,5 gram/mol 9. Jawaban: d ph HCl 1 [HCl] 0,1 M Mol HCl 100 ml 0,1 M 10 mmol Mol NH 4 H 100 ml 09,2 M 20 mmol NH 4 H + HCl NH 4 Cl + H 2 Mula-mula : 20 mmol 10 mmol Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol Setimbang : 10 mmol 10 mmol Sisa basa lemah dengan garam yang terbentuk akan membentuk larutan penyangga basa. [H ] K b 10 5 10 5 ph log 10 5 5 ph 14 ph 14 5 9 10. Jawaban: b Mol CH 3 CH 300 ml 0,1 M 30 mmol Mol NaH 200 ml 0,1 M 20 mmol CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula : 30 mmol 20 mmol Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol Setimbang : 10 mmol 20 mmol Sisa asam lemah dengan garam yang terbentuk akan membentuk larutan penyangga asam. [H + ] K a 2 10 5 1 10 5 ph log 10 5 5 B. Kerjakan soal-soal berikut! 1. [CH 3 CH] 0,5 M 100 ml 50 mmol [CH 3 C ] 0,2 M 50 ml 10 mmol [H + ] K a 1,8 10 5 9 10 5 M ph log [H ] log 9 10 5 5 log 9 2. ph 5 log [H + ] 5 [H + ] 10 5 Mol asam propionat M asam propionat V asam propionat 0,2 V asam propionat Mol natrium propionat M natrium propionat V natrium propionat 0,1 V natrium propionat 32 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

[H + ] K a [H ] K b 10 5 2 10 5 0,1 V natrium propionat 0,4 V asam propionat Jadi, perbandingan antara volume asam propionat dengan natrium propionat 1 : 4. 3. mol NH 3 [NH 3 ] [H ] K b + 0,2 M 0,2 mol 1,8 10 5 1,8 10 5 ph (log 1,8 10 5 ) 5 log 1,8 ph 14 (5 log 1,8) 9 + log 1,8 4. a. Mol NH 4 H 2L 0,2 M 0,4 mol Mol NH 4 Cl 2L 0,2 M 0,4 mol [H ] K b 1,8 10 5 1,8 10 5 ph log [H ] log 1,8 10 5 5 log 1,8 ph 14 ph 14 (5 log 1,8) 9 + log 1,8 b. Pada campuran NH 4 H dengan NH 4 Cl ditambah HCl maka NH 4 H akan bereaksi dengan HCl membentuk NH 4 Cl Mol NH 4 Cl awal 0,4 mol 400 mmol Mol NH 4 H awal 0,4 mol 400 mmol Mol HCl M HCl V HCl 0,1 M 10 ml 1 mmol NH 4 H + HCl NH 4 Cl + H 2 Mula-mula : 400 1 400 Reaksi : 1 1 1 1 Setimbang : 399 401 1 1,8 10 5 1,79 10 5 ph log [H ] log 1,79 10 5 5 log 1,79 ph 14 ph 14 (5 log 1,79) 9 + log 1,79 c. Pada campuran NH 4 H dengan NH 4 Cl ditambahkan NaH maka NaH akan bereaksi dengan NH 4 Cl sehingga NH 4 H akan bertambah dan NH 4 Cl berkurang. mol NH 4 H awal 0,4 mol 400 mmol mol NH 4 Cl awal 0,4 mol 400 mmol mol NaH M NaH V NaH 0,1 M 10 ml 1 mmol NH 4 Cl + NaH NH 4 H + NaCl Mula-mula : 400 1 400 Reaksi : 1 1 1 1 Setimbang : 399 401 1 [H ] K b 1,8 10 5 1,81 10 5 ph log [H ] log 1,81 10 5 5 log 1,81 ph 14 ph 14 (5 log 1,81) 9 + log 1,81 5. CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + 2H 2 Mula-mula : 10 mmol 2 mmol Reaksi : 2 mmol 2 mmol 2 mmol 2 mmol Setimbang : 8 mmol 2 mmol 2 mmol [H + ] K a 10 5 4 10 5 ph log [H + ] log 4 10 5 5 log 4 Kimia Kelas XI 33

A. Pilihlah jawaban yang tepat! 1. Jawaban: b Larutan yang mempunyai sifat penyangga jika ditambah dengan sedikit basa, sedikit asam, atau diencerkan tidak akan mengubah ph-nya secara signifikan. Hal ini karena larutan penyangga mampu mempertahankan ph. Berdasarkan data tersebut, larutan Q dan R merupakan larutan penyangga. Sementara itu, larutan P, S, dan T bukan merupakan larutan penyangga karena ph berubah cukup signifikan. 2. Jawaban: a mol NH 4 H L 0,2 M 0,02 mol mol H 2 L x M 0,05x mol ph 9 ph 14 ph 14 9 5 ph log [H ] 5 log [H ] log 10 5 [H ] 10 5 2NH 4 H + H 2 (NH 4 + 2H 2 Mula-mula : 0,02 mol 0,05x mol Reaksi : 0,10x mol 0,05x mol 0,05x mol 0,10x mol Setimbang : (0,02 0,10x) mol 0,05x mol 0,10x mol [H ] K b 10 5 10 5 0,05x 0,02 0,10x 0,15x 0,02 x 0,13 M 0,1 M Jadi, konsentrasi asam sulfat adalah 0,1 M. 3. Jawaban: c Mol NH 3 200 ml 0,01 M 2 mmol Mol NH 4 Cl 400 ml 0,005 M 2 mmol terbentuk larutan penyangga basa ph 9 ph 14 9 5 [H ] 10 5 [H ] K b 10 5 K b K b 1 10 5 4. Jawaban: e NH 3 0,2 mol NH 4 Cl 100 ml 0,1 M 10 mmol 0,01 mol terbentuk larutan penyangga basa [H ] K b 10 5 2 10 4 ph log (2 10 4 ) 4 log 2 ph 14 (4 log 2) 10 + log 2 5. Jawaban: a Misal volume HCN volume KCN V ml Konsentrasi HCN (M HCN V) M Konsentrasi KCN (M KCN V) M Mol HCN (V ml M HCN ) mmol Mol KCN (V ml M KCN ) mmol terbentuk larutan penyangga asam ph 5 [H + ] 1 10 5 [H + ] K a 1 10 5 2 10 5 M HCN : M KCN 1 : 2 6. Jawaban: c Mol NH 4 H 200 ml 0,1 M 20 mmol Mol NH 4 Cl 100 ml 0,1 M 10 mmol terbentuk larutan penyangga basa [H ] K b 10 5 2 10 5 ph log 2 10 5 5 log 2 ph 14 (5 log 2) 9 + log 2 7. Jawaban: b Mol CH 3 CH L 0,1 M 0,001 mol ph 5 ph log [H + ] 5 log [H + ] log 10 5 [H + ] 10 5 [H + ] K a 10 5 10 5 34 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

mol garam 0,001mol M r garam 82 gram /mol Jadi, M r garam tersebut 82. 8. Jawaban: a ph 4 log [H + ] 4 [H + ] 10 4 [H + ] K a 10 4 10 4 Jadi, perbandingan [asam laktat] : [Na laktat] adalah 1 : 1. 9. Jawaban: d [H ] K b 1,8 10 5 2 10 6 ph log [H ] log 2 10 6 6 log 2 ph 14 ph 14 (6 log 2) 8 + log 2 10. Jawaban: e Larutan penyangga bersifat dapat mempertahankan ph larutan meskipun ditambah sedikit asa, sedikit basa, atau air. Jadi, penambahan sedikit air tidak mengubah pk a maupun ph secara signifikan. 11. Jawaban: b Mol C 6 H 5 CH L 0,2 M 0,02 mol Mol NaH L 0,1 M 0,01 mol C 6 H 5 CH + NaH C 6 H 5 CNa + H 2 Mula-mula : 0,02 mol 0,01 mol Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Setimbang : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Volume total (100 + 100) ml 200 ml 0,2 L [H + ] K a K a Volume total (100 + 100) ml 200 ml 0,2 L 6 10 5 6 10 5 ph log [H + ] log 6 10 5 5 log 6 12. Jawaban: b Mol CH 3 CH 1 L 0,1 M 0,1 mol ph 6 ph log [H + ] 6 log [H + ] [H + ] 10 6 [H + ] K a 10 6 10 5 10 6 10 5 mol garam 1 mol Jadi, CH 3 CNa yang harus ditambahkan ke dalam larutan CH 3 CH sebanyak 1 mol. 13. Jawaban: e Dicari K b nya dari basa lemah NH 4 H ph 10 + log 8 ph 4 log 8 [H ] 8 10 4 (8 10 4 K b 0,04 K b 1,6 10 5 Setelah ph diubah: NH 4 H + HCl NH 4 Cl + H 2 m : 0,08 mol 10x mol r : 10x mol 10x mol 10x mol 10x mol s : (0,08 10x) mol 10x mol 10x mol ph 9 + log 1,6 ph 5 log 1,6 [H ] 1,6 10 5 [H ] K b Kimia Kelas XI 35

1,6 10 5 1,6 10 5 10x 0,08 10x 20x 0,08 x 0,004 liter 4 ml 4 ml 20 tetes 80 tetes 14. Jawaban: c ph 5 log 2,5 log [H + ] log 2,5 10 5 [H + ] 2,5 10 5 M HX 0,1 M [H + ] K a 2,5 10 5 5 10 5 [CaX 2 ] 0,1 M Jadi, konsentrasi CaX 2 yang terkandung dalam larutan adalah 0,1 M. 15. Jawaban: a a. 1) dan 2) mol NaH L 0,1 M 0,0025 mol mol HCN L 0,2 M 0,005 mol NaH + HCN NaCN + H 2 Mula-mula : 0,0025 mol 0,005 mol Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol Setimbang : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol Pasangan senyawa tersebut dapat membentuk larutan penyangga karena tersisa asam lemah dan garamnya. b. 1) dan 3) mol NaH L 0,1 M 0,0025 mol mol CH 3 CH L 0,1 M 0,0025 mol NaH + CH 3 CH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula : 0,0025 mol 0,0025 mol Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol Setimbang : 0,0025 mol 0,0025 mol Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk larutan penyangga karena hanya tersisa garam, sedangkan asam lemah tidak tersisa. c. 2) dan 4) mol HCN L 0,2 M 0,005 mol mol NH 4 H L 0,2 M 0,005 mol HCN + NH 4 H NH 4 CN + H 2 Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol Setimbang : 0,005 mol 0,005 mol Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk larutan penyangga karena hanya tersisa garam, sedangkan asam lemah dan basa lemah tidak tersisa. d. 3) dan 5) mol CH 3 CH L 0,1 M 0,0025 mol mol HCl L 0,2 M 0,005 mol CH 3 CH dan HCl sama-sama asam sehingga jika dicampur tidak akan membentuk garam. e. 4) dan 5) mol NH 4 H L 0,2 M 0,005 mol mol HCl L 0,2 M 0,005 mol NH 4 H + HCl NH 4 Cl + H 2 Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol Setimbang : 0,005 mol 0,005 mol Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk larutan penyangga karena hanya tersisa garam, sedangkan basa lemah tidak tersisa. 16. Jawaban: b pk a 5 log K a 5 log K a log 10 5 K a 10 5 CH 3 CH + NaH NH 4 Cl + H 2 Mula-mula : p 0,5p Reaksi : 0,5p 0,5p 0,5p 0,5p Setimbang : 0,5p 0,5p 0,5p [H + ] K a 10 5 10 5 ph log [H + ] log 10 5 5 17. Jawaban: a Air liur dapat mempertahankan ph dalam mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menetralkan asam yang dihasilkan dari proses fermentasi sisa-sisa 36 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

makanan oleh bakteri. Dengan demikian, gigi tidak mudah berlubang sehingga kuman tidak dapat masuk ke bagian dalam gigi. Penyangga fosfat, karbonat, dan hemoglobin juga terdapat di dalam darah. Sementara itu, asam sitrat dan asam benzoat merupakan larutan penyangga ph yang berfungsi sebagai pengawet makanan/minuman. 18. Jawaban: b Volume asam propionat x ml banyak mol asam propionat x ml 0,2 M 0,2x mmol Volume natrium propionat y ml banyak mol natrium propionat y ml 0,1 M 0,1y mmol ph 5 [H + ] 10 5 [H + ] K a 10 5 2 10 5 19. Jawaban: e Harga ph untuk campuran buffer asam lemah dan garamnya adalah ph pk a + log Jadi, harga ph akan sama dengan pk a, jika konsentrasi asam konsentrasi garam. 20. Jawaban: b mol C 6 H 5 CH 0,9 L 0,02 M 0,018 mol ph 5 log 5 log [H + ] log 5 10 5 [H + ] 5 10 5 C 6 H 5 CH + NaH C 6 H 5 CNa + H 2 Mula-mula :0,018 mol x mol Reaksi : x mol x mol x mol x mol Setimbang :(0,018 x) mol x mol x mol [H + ] K a [H + ] K a 5 10 5 4 10 5 5x 0,072 4x 9x 0,072 x 0,008 mol Massa NaH mol NaH M r NaH 0,008 mol 40 g/mol 0,32 g 320 mg 21. Jawaban: b ph 9 ph 14 9 5 [H ] 10 5 mol NH 4 H 0,2 M L 0,04 mol mol garam x mol [H ] K b 10 5 10 5 x 0,04 mol M r garam 53,5 g/mol M r tersebut dimiliki oleh garam NH 4 Cl M r K 2 172 M r (NH 4 132 M r CH 3 CNH 4 109 M r NH 4 I 145 22. Jawaban: e 1) Campuran tersebut merupakan larutan buffer karena terbentuk dari asam lemah dengan garamnya. 2) ph pk a + log 4,85 pk a + log 4,85 pk a + log 1 4,85 pk a + 0 pk a 4,85 K a 1,4 10 5 3) Penambahan sedikit ion H (basa) tidak memengaruhi harga ph. 4) Penambahan sedikit ion H + (asam) tidak memengaruhi harga ph. 23. Jawaban: c Larutan penyangga akan mempunyai harga ph pk a jika jumlah mol asam lemahnya jumlah mol garamnya. 100 ml NH 3 0,1 M + 100 ml NH 4 Cl 0,1 M Mol NH 3 200 ml 0,1 M 20 mmol Mol NH 4 100 ml 0,1 M 10 mmol 2) 100 ml NH 3 0,1 M + 200 ml NH 4 Cl 0,1 M Mol NH 3 100 ml 0,1 M 10 mmol Mol NH 4 Cl 200 ml 0,1 M 20 mmol 3) 100 mol CH 3 CH 0,2 M + 200 ml CH 3 CNa 0,1 M Mol CH 3 CH 100 ml 0,2 M 20 mmol Mol CH 3 CNa 200 ml 0,1 M 20 mmol Kimia Kelas XI 37

4) 100 ml CH 3 CH 0,1 M + 200 ml CH 3 CNa 0,1 M Mol CH 3 CH 100 ml 0,1 M 10 mmol Mol CH 3 CNa 200 ml 0,1 M 20 mmol 5) 100 ml HN 2 0,1 M + 100 ml KN 2 0,2 M Mol HN 2 100 ml 0,1 M 10 mmol Mol KN 2 100 ml 0,2 M 20 mmol Jadi, campuran larutan yang merupakan larutan penyangga adalah 100 ml CH 3 CH 0,2 M + 200 ml CH 3 CNa 0,1 M. 24. Jawaban: c Campuran antara CH 3 CH dan CH 3 CNa merupakan larutan penyangga sehingga meskipun ditambah air lagi (diencerkan) phnya tidak akan berubah sehingga ph larutan tetap 5 dan [H + ] 10 5. 25. Jawaban: b Mol HCH 1 L 0,1 M 0,1 mol ph 5 ph log [H + ] 5 log [H + ] log 10 5 [H + ] 10 5 [H + ] K a 10 5 10 6 [garam] 10 2 M mol garam 10 2 M 1 L 10 2 mol M r garam 68 gram/mol M r HCK (1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r ) + (1 A r K) (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 39) 1 + 12 + 32 + 39 84 g/mol M r HCNa (1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r ) + (1 A r Na) (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 23) 1 + 12 + 32 + 23 68 g/mol M r HCMg (1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r ) + (1 A r Mg) (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 24) 1 + 12 + 32 + 24 69 g/mol M r HCCa (1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r ) + (1 A r Ca) (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 40) 1 + 12 + 32 + 40 85 g/mol M r HCNH 4 (1 A r H) + (1 A r C) + (2 A r ) + (1 A r N) + (4 A r H) (1 1) + (1 12) + (2 16) + (1 14) + (4 1) 1 + 12 + 32 + 14 + 4 63 g/mol Jadi, garam tersebut kemungkinan HCNa. 26. Jawaban: b mol NH 4 H L 0,1 M 0,03 mol ph 9 ph 14 ph 14 9 5 ph log [H ] log [H ] log 10 5 [H ] 10 5 HCl + NH 4 H NH 4 Cl + H 2 Mula-mula : x mol 0,03 mol Reaksi : x mol x mol x mol x mol Setimbang : (0,03 x) x mol x mol [H ] K b [ ] [ ] 10 5 2 10 5 x 0,06 2x 3x 0,06 x 0,02 mol Volume HCl 0,2 L 200 ml 27. Jawaban: d mol CH 3 CH L 0,1 M 0,1 mol ph 6 log [H + ] log 10 6 [H + ] 10 6 [H + ] K a 10 6 10 5 10 6 10 5 mol CH 3 CNa 1 mol Massa CH 3 CNa mol CH 3 CNa M r CH 3 CNa 1 mol 82 g/mol 82 gram 38 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

28. Jawaban: d Cairan dalam tubuh makhluk hidup merupakan larutan penyangga. Contoh plasma darah (cairan darah) mengandung gas C 2 yang membentuk pasangan asam-basa konjugasi antara asam karbonat dan ion hidrogen karbonat. Campuran ini membentuk larutan penyangga untuk mempertahankan ph larutan/cairan di luar sel darah. H 2 C 3 akan menyangga apabila basa (H ) masuk ke dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut. H 2 C 3 + H HC 3 + H 2 () Ion bikarbonat akan menyangga apabila asam (H + ) masuk ke dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut. HC 3 + H + H 2 C 3 29. Jawaban: c Mol CH 3 CH dm3 0,1 M 0,0025 mol ph 5 ph log [H + ] log [H + ] log 10 5 [H + ] 10 5 CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula : 0,0025 mol y mol Reaksi : y mol y mol y mol y mol Setimbang : (0,0025 y) mol y mol y mol [H + ] K a 10 5 2 10 5 y 0,005 2y 3y 0,005 y 0,0017 mol Volume NaH 30. Jawaban: b ph HCN [H + ] 2 10 4 ph log [H + ] log 2 10 4 4 log 2 4 0,3 3,7 0,017 dm 3 17 cm 3 Mol NaCN 0,01 mol Mol HCN L 0,01 M 0,001 mol [H + ] K a [H + ] K a 4 10 6 4 10 7 ph log [H + ] log 4 10 7 7 log 4 7 0,6 6,4 B. Kerjakan soal-soal berikut! 1. Mol NH 4 H L 0,2 M 0,04 M ph 9 + log 3,6 ph 14 (9 + log 3,6) 5 log 3,6 log [H ] 5 log 3,6 log [H ] log 3,6 10 5 [H ] 3,6 10 5 [H ] K b [H ] K b 3,6 10 5 1,8 10 5 Mol (NH 4 0,01 mol Massa (NH 4 mol (NH 4 M r (NH 4 0,01 132 1,32 gram Kimia Kelas XI 39

2. [H + ] K a 10 5 2 10 5 ph log 2 10 5 5 log 2 Jadi, ph campuran tersebut 5 log 2. 3. ph 5 log 4,5 log [H + ] log 4,5 10 5 [H + ] 4,5 10 5 [H + ] K a 4,5 10 5 1,8 10 5 0,09 V CH3 CNa 0,054 V CH CH 3 Jadi, perbandingan volume laruan CH 3 CH dan CH 3 CNa adalah 5 : 3. 4. Mol C 2 H 5 CH L 0,04 M 0,04 mol Mol KH L 0,02 M 0,003 mol C 2 H 5 H + KH C 2 H 5 CK + H 2 Mula-mula : 0,004 mol 0,003 mol Reaksi : 0,003 mol 0,003 mol 0,003 mol 0,003 mol Setimbang : 0,001 mol 0,003 mol 0,003 mol Volume total (100 + 150) ml 250 ml [H + ] K a K a Volume total (100 + 150) ml 250 ml 1,2 10 5 4 10 6 ph log [H + ] log 4 10 6 6 log 4 Jadi, ph campuran adalah 6 log 4. 5. ph 5 log 2 log [H + ] 5 log 2 [H + ] 2 10 5 mol CH 3 CH 0,15 L 0,1 M 0,015 mol CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula : 0,015 mol x mol Reaksi : x mol x mol x mol x mol Setimbang : (0,015 x) mol x mol x mol [H + ] K a 2 10 5 1,8 10 5 2x 0,027 1,8x 3,8x 0,027 x 0,007 mol Volume NaH 0,35 L Jadi, volume larutan NaH 0,35 L. 6. ph 9 + log 1,2 ph 14 ph 14 (9 + log 1,2) 5 log 1,2 log [H ] log 1,2 10 5 [H ] 1,2 10 5 Mol HCl L 0,02 M 0,005 mol NH 3 + HCl NH 4 Cl Mula-mula : x mol 0,005 mol Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol Setimbang : (x 0,005) mol 0,005 mol [H ] K b 1,2 10 5 1,5 10 5 0,006 1,5x 0,0075 1,5x 0,0135 x 0,009 mol M NH 3 [H ] 0,009 mol L 0,06 M 3 10 3,5 ph log [H ] log 3 10 3,5 3,5 log 3 40 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

ph 14 (3,5 log 3) 10,5 + log 3 Jadi, ph gas NH 3 mula-mula adalah 10,5 + log 3. 7. mol asam sianida L 0,1 M 0,01 mol ph 6 log [H + ] 6 log [H + ] log 10 6 [H + ] 10 6 [H + ] K a 10 6 4 10 6 Mol XCN 4 0,01 Mol XCN 0,04 mol Massa XCN mol XCN M r XCN 1,96 0,04 ((1 A r X) + (1 A r C) + (1 A r N)) 1,96 0,04 (A r X + (1 12) + (1 14)) 1,96 0,04 (A r X + 26) 49 (A r X + 26) A r X (49 26) g/mol 23 g/mol Unsur X mempunyai A r 23 g/mol sehingga unsur X adalah Na. 8. pk a 3,2 log K a 3,2 log K a log 10 3,2 K a 10 3,2 mol HA L 0,2 M 0,1 mol ph 3,5 log [H + ] log 10 3,5 [H + ] 10 3,5 [H + ] K a 10 3,5 10 3,2 10 3,5 10 3,2 mol NaA 10 0,7 0,2 mol Jadi, harga x adalah 0,2 mol. 9. HCN + NaH NaCN + H 2 Mula-mula : 10 mol x mol Reaksi : x mol x mol x mol x mol Setimbang: (10 x) mol x mol x mol ph 5 log [H + ] 5 log [H + ] log 10 5 [H + ] 10 5 [H + ] K a [H + ] K a 10 5 10 5 x 10 x 2x 10 x 5 mol Massa NaH mol NaH M r NaH 5 mol 40 g/mol 200 gram Jadi, massa natrium hidroksida adalah 200 gram. 10. a. ph larutan sebelum penambahan [HA] 0,1 M 1.000 ml 100 mmol [A ] 0,1 M 1.000 ml 100 mmol [H + ] K a 1,8 10 5 1,8 10 5 ph log 1,8 10 5 5 log 1,8 4,745 b. ph larutan setelah penambahan 10 ml HCl 0,1 M Pada saat ke dalam larutan penyangga ditambahkan 10 ml HCl 0,1 M, maka HCl akan terionisasi menghasilkan ion H +. Kemudian, ion H + yang dihasilkan dinetralkan CH 3 C sehingga konsentrasi CH 3 C akan berkurang dan konsentrasi CH 3 CH akan bertambah. [H + ] yang dihasilkan dari penambahan 10 ml HCl 0,1 M adalah 10 ml 0,1 M 1 mmol CH 3 C + H + CH 3 CH Mula-mula : 100 mmol +1 mmol 100 mmol Reaksi : 1 mmol 1 mmol +1 mmol Setimbang : 99 mmol 101 mmol [H + ] K a 1,8 10 5 1,836 10 1 ph log 1,836 10 3 5 log 1,836 4,736 Selisih ph sebelum penambahan dengan setelah penambahan 4,745 4,736 0,014 Selisih tersebut sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Kimia Kelas XI 41

c. ph larutan setelah penambahan 20 ml NaH 0,05 M. Ketika ke dalam larutan penyangga ditambahkan 20 ml NaH 0,05 M, NaH akan terionisasi menghasilkan ion H, kemudian ion H segera dinetralkan oleh CH 3 CH sehingga konsentrasi CH 3 CH akan berkurang, sedangkan konsentrasi CH 3 C akan bertambah. [H ] yang dihasilkan dari penambahan 20 ml NaH 0,05 M adalah 20 ml 0,05 M 1 mmol CH 3 CH + H CH 3 C + H 2 Mula-mula : 100 mmol +1 mmol 100 mmol Reaksi : 1 mmol 1 mmol +1 mmol +1 mmol Setimbang : 99 mmol 101 mmol 1 mmol [H + ] K a d. Sebelum diencerkan, volume larutan 2 L Volume setelah diencerkan 2 + 4 6 ml [HA] 0,017 M [A ] 0,017 M [H + ] K a 1,8 10 5 1,8 10 5 ph log 1,8 10 5 5 log 1,8 4,745 Jadi, ph larutan sebelum dan setelah penambahan air tidak berubah. 1,8 10 5 1,836 10 5 ph log 1,836 10 5 5 log 1,836 4,736 Selisih ph sebelum penambahan dengan setelah penambahan 4,745 4,736 0,014. Perbedaan tersebut sangat kecil sehingga dapat diabaikan. 42 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. 4.4 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan ph larutan garam tersebut. 4.5 Menggunakan kurva perubahan harga ph pada titrasi asam-basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis. Rasa ingin tahu Teliti Mengembangkan rasa ingin tahu mengenai cara menentukan ph larutan garam. Bertindak teliti saat mengamati perubahan warna kertas lakmus untuk mengetahui sifat larutan garam. Dalam bab ini akan dipelajari: Hidrolisis Garam Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini Menjelaskan tentang hidrolisis garam 1. Mengidentifikasi ciri-ciri larutan garam. 2. Menjelaskan sifat dan cara menentukan ph larutan garam. 3. Menentukan sifat larutan garam yang terhidrolisis melalui praktikum. 4. Menjelaskan cara menganalisis kurva titrasi asam dan basa. Menentukan jenis garam yang dapat terhidrolisis dan menentukan ph larutan garam Kimia Kelas XI 43

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d Garam Ba terdiri dari basa kuat Ba(H dan asam kuat (H 2 ). Garam yang berasal dari basa kuat dan asam kuat tidak terhidrolisis karena ion Ba 2+ dari Ba(H tidak bereaksi dengan ion H dari air. Demikian juga dengan ion S 2 4 dari H 2 tidak bereaksi dengan H + dari air. leh karena itu, Ba tidak terhidrolisis. Sementara itu, garam CH 3 CNH 4 berasal dari asam lemah dan basa lemah sehingga terhidrolisis total. Garam CH 3 CNa dan Na 3 P 4 berasal dari asam lemah dan basa kuat sehingga terhidrolisis sebagian. Garam NH 4 Cl berasal dari basa lemah dan asam kuat sehingga terhidrolisis sebagian. 2. Jawaban: a Garam Al 2 ( ) 3 berasal dari basa amfoter Al(H) 3 dan asam kuat (H 2 ) sehingga bersifat asam. Garam yang bersifat asam akan memerahkan lakmus biru. Sementara itu, garam Na 3 P 4 berasal dari basa kuat (NaH) dan asam lemah (H 3 P 4 ) sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa tidak mengubah warna lakmus biru. Garam NaCl berasal dari asam kuat (HCl) dan basa kuat (NaH) sehingga bersifat netral. Garam bersifat netral tidak mengubah warna kertas lakmus baik merah maupun biru. Garam CH 3 CK berasal dari basa kuat (KH) dan asam lemah (CH 3 CH) sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa tidak mengubah warna kertas lakmus biru. Garam KN 3 berasal dari asam kuat (HN 3 ) dan basa kuat (KH) sehingga bersifat netral. Garam bersifat netral tidak mengubah warna kertas lakmus. 3. Jawaban: d Besar [H + ] dalam larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dirumuskan sebagai berikut. [H + ] Jadi, besar [H + ] berbanding terbalik dengan akar kuadrat K b -nya. 4. Jawaban: b Na 2 S merupakan garam yang berasal dari basa kuat (NaH) dan asam lemah (H 2 S) sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa ini dapat terhidrolisis sebagian (parsial). Persamaan ionisasi dan hidrolisis Na 2 S sebagai berikut. Na 2 S 2Na + + S 2 S 2 + 2H 2 () H 2 S + 2H 5. Jawaban: c Larutan NH 4 N 2 merupakan larutan garam yang berasal dari basa lemah (NH 4 H) dengan asam lemah (HN 2 ). [H + ] 3,1 10 7 ph log [H + ] log 3,1 10 7 7 log 3,1 6,5 Jadi, ph larutan NH 4 N 2 sebesar 6,5. 6. Jawaban: e Garam NaX mempunyai ph 8 sehingga bersifat basa. Garam ini berasal dari basa kuat dan asam lemah. ph 8 ph pk w ph 14 8 6 ph log [H ] 6 log [H ] log 10 6 log [H ] [H ] 10 6 [H ] 10 6 10 12 10 2 10 12 K a 10 14 10 2 K a 10 4 7. Jawaban: d Mol NaH 0,025 L 0,5 M 0,0125 mol Mol CH 3 CH 0,025 L 0,5 M 0,0125 mol 44 Hidrolisis

NaH + CH 3 CH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula : 0,0125 0,0125 Reaksi : 0,0125 0,0125 0,0125 0,0125 Setimbang : 0,0125 0,0125 Mol CH 3 CNa 0,0125 mol [CH 3 CNa] 0,0125 mol/0,05 L 0,25 M CH 3 CNa berasal dari asam lemah dan basa kuat. [H ] 1,58 10 5 ph log 1,58 10 5 5 log 1,58 ph pk w ph 14 (5 log 1,58) 9 + log 1,58 Jadi, ph larutan campuran yang terbentuk sebesar 9 + log 1,58. 8. Jawaban: a Garam Ca(CH 3 C berasal dari asam lemah CH 3 CH dan basa kuat Ca(H sehingga hanya asam lemahnya yang terhidrolisis. Ca(CH 3 C 2CH 3 C + Ca 2+ 0,01 M 0,02 M 0,01 M CH 3 C + H 2 CH 3 CH + H 0,02 0,02 [H ] 3,16 10 6 ph log 3,16 10 6 6 log 3,16 ph pk w ph 14 (6 log 3,16) 8,5 Jadi, ph larutan Ca(CH 3 C sebesar 8,5. 9. Jawaban: e Mol NaH L 0,30 M 0,006 mol Mol CH 3 CH L 0,15 M 0,006 mol NaH + CH 3 CH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula : 0,006 mol 0,006 mol Reaksi : 0,006 mol 0,006 mol 0,006 mol 0,006 mol Setimbang : 0,006 mol 0,006 mol Garam CH 3 CNa berasal dari asam lemah dan basa kuat. [H ] 10 5 ph log [H ] log 10 5 5 ph 14 ph 14 5 9 Jadi, ph larutan campuran sebesar 9. 10. Jawaban: c Mol HCl L 0,1 M 0,005 mol Mol NH 4 H L 0,1 M 0,005 mol HCl + NH 4 H NH 4 Cl + H 2 Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol Setimbang : 0,005 mol 0,005 mol Larutan NH 4 Cl merupakan larutan garam yang berasal dari basa lemah (NH 4 H) dan asam kuat (HCl). [H + ] 3,16 10 6 ph log 3,16 10 6 6 log 3,16 5,51 Jadi, ph larutan campuran sebesar 5,5. Kimia Kelas XI 45

B. Uraian 1. Reaksi ionisasi NH 4 Cl: NH 4 Cl NH + 4 + Cl Reaksi ionisasi air: H 2 () H + + H NH 4 Cl berasal dari basa lemah (NH 4 H) sehingga + ion NH 4 dari garam NH 4 Cl dapat bereaksi dengan ion H dari air. Persamaan reaksinya sebagai berikut. NH + 4 + H 2 () NH 4 H + H + Pada reaksi hidrolisis tersebut dibebaskan ion H +. Adanya ion H + dalam larutan inilah yang dapat memerahkan kertas lakmus biru. 2. a. NaCN NaCN Na + + CN CN + H 2 () HCN + H Garam NaCN bersifat basa karena membebaskan ion H. b. Al 2 ( ) 3 Al 2 ( ) 3 2Al 3+ + 3S 2 4 Al 3+ + 3H 2 () Al(H) 3 + 3H + Garam Al 2 ( ) 3 bersifat asam karena membebaskan ion H +. c. Ca(CH 3 C Ca(CH 3 C Ca 2+ + 2CH 3 C CH 3 C + H 2 () CH 3 CH + H Garam Ca(CH 3 C bersifat basa karena membebaskan H. d. Na 3 P 4 Na 3 P 4 3Na + + P 3 4 P 3 4 + 3H 2 () H 3 P 4 + 3H Garam Na 3 P 4 bersifat basa karena membebaskan H. 3. Ca(CH 3 C merupakan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat. leh karenanya anionnya mengalami hidrolisis. Reaksi ionisasi Ca(CH 3 C sebagai berikut. Ca(CH 3 C Ca 2+ + 2CH 3 C 0,01 M 0,01 M 0,02 M [H ] 4,5 10 6 ph log [H ] log 4,5 10 6 6 log 4,5 ph 14 ph 14 (6 log 4,5) 8 + log 4,5 Jadi, ph larutan Ca(CH 3 C 0,01 M sebesar 8 + log 4,5. 4. ph larutan NH 4 H [H ] [H ] 10 3 ph log [H ] log 10 3 3 ph pk w ph 14 3 11 ph larutan HCN [H + ] 10 2,5 ph log [H + ] log 10 2,5 2,5 Persamaan reaksi: NH 4 H + HCN NH 4 CN + H 2 Larutan garam NH 4 CN terbentuk dari basa lemah (NH 4 H) dan asam lemah (HCN). [H + ] 10 6,5 ph log [H + ] log 10 6,5 6,5 Jadi, ph larutan campuran sebesar 6,5. 46 Hidrolisis

5. ph larutan basa lemah LH 11 + log 4 ph pk w ph 14 (11 + log 4) 3 log 4 log [H ] log 4 10 3 [H ]4 10 3 [H ] 4 10 3 16 10 6 K b 0,02 K b 8 10 4 Mol LH L 0,02 M 2 10 3 mol Mol HBr L 0,01 M 2 10 3 mol LH + HBr LBr + H 2 Mula-mula : 2 10 3 mol 2 10 3 mol Reaksi : 2 10 3 mol 2 10 3 mol 2 10 3 mol 2 10 3 mol Setimbang : 2 10 3 mol 2 10 3 mol Larutan LBr berasal dari basa lemah (LH) dan asam kuat (HBr). [H + ] 2,89 10 7 ph log 2,89 10 7 7 log 2,89 Jadi, ph larutan campuran yang terbentuk sebesar 7 log 2,89. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a Larutan garam yang bersifat asam berasal dari asam kuat dan basa lemah. Seng iodida (ZnI) berasal dari basa lemah (Zn(H ) dan asam kuat (HI) sehingga ZnI bersifat asam. Perak bromida (AgBr) berasal dari basa lemah (AgH) dan asam kuat (HBr) sehingga AgBr bersifat asam. Amonium klorida (NH 4 Cl) berasal dari basa lemah (NH 4 H) dan asam kuat (HCl) sehingga NH 4 Cl bersifat asam. Barium asetat (Ba(CH 3 C ) berasal dari asam lemah (CH 3 CH) dan basa kuat (Ba(H ) sehingga (Ba(CH 3 C ) bersifat basa. Magnesium nitrat (Mg(N 3 ) berasal dari basa kuat (Mg(H ) dan asam kuat (HN 3 ) sehingga Mg(N 3 bersifat netral. Jadi, garam yang bersifat asam adalah nomor 1), 2), dan 3). 2. Jawaban: e Garam yang larutannya dapat membirukan kertas lakmus merah adalah garam yang bersifat basa. Garam bersifat basa berasal dari basa kuat dan asam lemah. NH 4 N 3 berasal dari basa lemah NH 4 H dan asam kuat HN 3 sehingga bersifat asam. Garam bersifat asam tidak membirukan kertas lakmus merah. NH 4 Cl berasal dari basa lemah NH 4 H dan asam kuat HCl sehingga bersifat asam. K 2 berasal dari basa kuat KH dan asam kuat H 2 sehingga bersifat netral. NaCl berasal dari basa kuat NaH dan asam kuat HCl sehingga bersifat netral. Garam bersifat netral tidak membirukan kertas lakmus merah. K 2 S berasal dari basa kuat KH dan asam lemah H 2 S sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa akan membirukan kertas lakmus merah karena saat terhidrolisis membebaskan ion H. Persamaan reaksinya sebagai berikut. K 2 S 2K + + S 2 S 2 + 2H 2 () H 2 S + 2H 3. Jawaban: d Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa dihasilkan dari pencampuran antara asam lemah dengan basa kuat yang memiliki jumlah mol sama, misal campuran antara KH (basa kuat) dan HCN (asam lemah). Sementara itu, campuran NH 3 (basa lemah) dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam bersifat asam. Campuran NH 3 (basa lemah) dan HCN (asam lemah) menghasilkan garam yang mungkin bersifat asam atau basa tergantung dari harga K a atau K b -nya. Campuran KH (basa kuat) dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam bersifat netral. Campuran NaH (basa kuat) dan H 2 (asam kuat) menghasilkan garam bersifat netral. 4. Jawaban: b Garam yang membirukan kertas lakmus merah merupakan garam bersifat basa. Garam ini berasal dari basa kuat seperti NaH dan KH serta asam lemah seperti HCN dan CH 3 CH. Sementara itu, HCl dan H 2 merupakan asam kuat, sedangkan NH 4 H merupakan basa lemah. Jadi, garam yang bersifat basa yaitu KCN dan CH 3 CNa, terdapat pada nomor 1) dan 3). Kimia Kelas XI 47

5. Jawaban: a Larutan garam yang harga ph-nya tidak dipengaruhi oleh konsentrasi molarnya yaitu larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, misal NH 4 CN. NH 4 CN terbentuk dan asam lemah (HCN) dan basa lemah (NH 4 H). Harga ph-nya tergantung harga K a dan K b. Sementara itu, (NH 4 terbentuk dari asam kuat (H 2 ) dan basa lemah (NH 4 H). NaHC terbentuk dari asam lemah (HCH) dan basa kuat (NaH). Mg(N 3 terbentuk dari asam kuat (HN 3 ) dan basa kuat Mg(H. CH 3 CNa terbentuk dari asam lemah (CH 3 CH) dan basa kuat (NaH). leh karena itu, (NH 4, NaHC, Mg(N 3, dan CH 3 CNa harga phnya tergantung pada konsentrasi molarnya. 6. Jawaban: d Larutan Na 3 P 4 merupakan larutan garam yang berasal dari basa kuat NaH dan asam lemah H 3 P 4 sehingga garam ini bersifat basa. Garam Na 3 P 4 mampu terhidrolisis sebagian dengan melepaskan ion H 3 saat ion P 4 dari asam lemahnya bereaksi dengan ion H + dari air. Persamaan reaksi hidrolisisnya sebagai berikut. Na 3 P 4 3Na + + P 3 4 Ion Na + berasal dari basa kuat sehingga tidak dapat bereaksi dengan ion H dari air. Na + + H 2 () P 3 4 + 3H 2 () H 3 P 4 + 3H Adanya ion H yang dilepaskan mengakibatkan larutan mempunyai ph > 7, jumlah ion H dalam larutan bertambah, dapat membirukan kertas lakmus, dan garamnya bersifat basa. 7. Jawaban: d Larutan natrium asetat (CH 3 CNa) terbentuk dari asam lemah (CH 3 CH) dan basa kuat (NaH). K h [H ] 10 5 ph log 10 5 5 ph 14 5 9 Jadi, ph larutan natrium asetat sebesar 9. 8. Jawaban: c Mol (NH 4 0,02 mol M(NH 4 0,02 M Garam (NH 4 berasal dari asam kuat H 2 dan basa lemah NH 4 H. [H + ] 4,4 10 6 ph log [H + ] log 4,4 10 6 6 log 4,4 Jadi, ph larutan (NH 4 sebesar 6 log 4,4. 9. Jawaban: c Larutan NH 4 N 2 merupakan larutan garam yang berasal dari asam lemah HN 2 dan basa lemah NH 4 H. [H + ] 3 10 7 ph log [H + ] log 3 10 7 7 log 3 7 0,5 6,5 Jadi, ph garam NH 4 N 2 sebesar 6,5. 10. Jawaban: c Mol HCl L 0,2 M 0,004 mol Mol NH 4 H L 0,2 M 0,004 mol HCl + NH 4 H NH 4 Cl + H 2 () Mula-mula : 0,004 mol 0,004 mol Reaksi : 0,004 mol 0,004 mol 0,004 mol 0,004 mol Setimbang : 0,004 mol 0,004 mol 48 Hidrolisis

Larutan NH 4 Cl merupakan larutan garam yang berasal dari basa lemah (NH 4 H) dan asam kuat (HCl). [H + ] 10 5 ph log [H + ] log 10 5 5 Jadi, ph larutan campuran yang terbentuk sebesar 5. 11. Jawaban: a ph 8 ph 14 ph 14 8 6 ph log [H ] 6 log [H ] log 10 6 log [H ] [H ] 10 6 Garam CH 3 CNa terbentuk dari asam lemah (CH 3 CH) dan basa kuat (NaH). [H ] 10 6 10 12 M M 10 3 M Mol CH 3 CNa 10 3 2 2 10 3 Massa CH 3 CNa 164 10 3 g 164 mg Jadi, massa CH 3 CNa 164 mg. 12. Jawaban: a Mol HCH volume HCH [HCH] L 0,60 M 0,030 mol Mol NaH volume NaH [NaH] L 1,2 M 0,030 mol HCH + NaH HCNa + H 2 () Mula-mula : 0,030 0,030 Reaksi : 0,030 0,030 0,030 0,030 Setimbang : 0,030 0,030 M HCNa 0,030 0,4 M Garam HCNa berasal dari asam lemah HCH dan basa kuat NaH. [H ] 6,3 10 6 ph log 6,3 10 6 6 log 6,3 ph pk w ph 14 (6 log 6,3) 8 + log 6,3 8 + 0,8 8,8 Jadi, ph larutan garam yang terbentuk sebesar 8,8. 13. Jawaban: b Mol H 2 0,1 L 0,1 M 0,01 mol Mol NH 4 H 0,1 0,2 M 0,02 mol H 2 + 2NH 4 H (NH 4 + 2H 2 Mula-mula : 0,01 0,02 Reaksi : 0,01 0,02 0,01 0,02 Setimbang : 0,01 0,02 (NH 4 berasal dari basa lemah NH 4 H dan asam kuat H 2. [(NH 4 ] 5 10 2 M [H + ] 7,07 10 6 Kimia Kelas XI 49

ph log [H + ] log 7,07 10 6 6 log 7,07 6 0,85 5,15 Jadi, ph larutan yang terjadi sebesar 5,15. 14. Jawaban: a Mol asam asetat 0,04 L 0,15 M 6 10 3 mol Mol NaH 0,02 L 0,3 M 6 10 3 mol CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula : 0,006 0,006 Reaksi : 0,006 0,006 0,006 0,006 Setimbang : 0,006 0,006 mol CH 3 CNa 0,006 [CH 3 CNa] 0,1 M ph pk w ph ph log [H ] [H ] 10 5 ph log 10 5 5 ph pkw ph 14 5 9 Jadi, larutan yang terbentuk mempunyai ph 9. 15. Jawaban: a KH + CH 3 CH CH 3 CK + H 2 CH 3 CK K + + CH 3 C CH 3 C + H 2 CH 3 CH + H + ph 9 ph 14 9 5 [H ] 10 5 M CH 3 CK berasal dari basa kuat KH dengan asam lemah CH 3 CH. [H ] 10 5 10 10 M 10 10 10 9 M M 10 1 M [KH] 10 1 M Mol KH [KH] volume 10 1 M 1 L 10 1 mol Massa KH mol M r 0,1 56 5,6 gram Jadi, massa KH yang diperlukan sebesar 5,6 gram. 16. Jawaban: b Amonium nitrat NH 4 N 3 NH 4 N 3 NH + 4 + N 3 [NH + 4 ] [NH 4 N 3 ] ph larutan 5,5 log [H + ] 5,5 [H + ] 10 5,5 [H + ] [NH 4 N 3 ] [H + ] 10 5,5 10 11 10 11 g 0,4 gram Jadi, massa amonium nitrat yang dilarutkan sebesar 0,4 gram. 17. Jawaban: b Mol NH 4 Cl 0,3 mol M NH 4 Cl 0,1 mol 50 Hidrolisis

Garam NH 4 Cl terbentuk dari basa lemah (NH 4 H) dan asam kuat (HCl). [H + ] 10 5 ph log [H + ] log 10 5 5 Jadi, larutan yang terjadi mempunyai ph 5. 18. Jawaban: c Mol KH Mol HA 0,005 mol volume HA [HA] 0,05 0,1 0,005 mol KH + HA KA + H 2 () Mula-mula : 0,005 0,005 Reaksi : 0,005 0,005 0,005 0,005 Setimbang : 0,005 0,005 mol KA 0,005 mol [KA] 0,1 M ph 3,0 log [H + ] 3,0 log [H + ] log 10 3 [H + ] 10 3 [H ] 10 5 ph log [H ] log 10 5 ph 5 ph pk w ph 14 5 9 Jadi, ph larutan garam yang terjadi sebesar 9. 19. Jawaban: e Mol NH 4 H L 0,06 M 0,006 mol Mol C 6 H 5 CH 0,015 M 0,006 mol ph C 6 H 5 CH 3,5 log 3 log [H + ] 3,5 log 3 log [H + ] log 3 10 3,5 [H + ] 3 10 3,5 H + 3 10 3,5 K a 6 10 5 NH 4 H + C 6 H 5 CH C 6 H 5 CNH 4 + H 2 () Mula-mula : 0,006 0,006 Reaksi : 0,006 0,006 0,006 0,006 Setimbang : 0,006 0,006 Garam C 6 H 5 CNH 4 yang terbentuk berasal dari asam lemah dan basa lemah. ph 7 log 2 ph log [H + ] log [H + ] log 2 10 7 [H + ] 2 10 7 [H + ] 2 10 7 4 10 14 K b 1,5 10 5 ph larutan NH 4 H mula-mula: [H ] 3 10 3,5 M ph log 3 10 3,5 [H ] 3,5 log 3 ph 14 (3,5 log 3) 10,5 + log 3 20. Jawaban: c ph 5 log [H + ] 5 log [H + ] log 10 5 [H + ] 10 5 Kimia Kelas XI 51

(NH 4 berasal dari asam kuat H 2 dengan basa lemah NH 4 H. [H + ] 10 5 10 10 10 9 M M 10 1 M [(NH 4 ] 10 1 M Mol (NH 4 [(NH 4 ) volume 10 1 M 0,1 L 0,01 mol Massa (NH 4 mol M r M r (NH 4 132 Massa 0,01 132 1,32 gram Jadi, massa (NH 4 yang harus dilarutkan sebesar 1,32 gram. 21. Jawaban: e + NH 4 + H 2 NH 4 H + H + Mol NH 4 Cl 0,4 mol [NH 4 Cl] 0,5 M [H + ] 1,58 10 5 ph log 1,58 10 5 5 log 1,58 4,8 Jadi, ph garam tersebut sebesar 4,8. 22. Jawaban: c Mol NH 4 H 0,1 L 0,1 M 0,01 mol Mol HCl 0,05 L 0,2 M 0,01 mol NH 4 H + HCl NH 4 Cl + H 2 Mula-mula : 0,01 0,01 Reaksi : 0,01 0,01 0,01 0,01 Setimbang: 0,01 0,01 Garam NH 4 Cl terbentuk dari basa lemah (NH 4 H) dan asam kuat (HCl). M NH 4 Cl [H + ] 6,7 10 2 M 6,1 10 1 ph log [H + ] log 6,1 10 6 6 log 6,1 Jadi, ph larutan tersebut sebesar 6 log 6,1. 23. Jawaban: d Mol CH 3 CK 0,2 mol M CH 3 CK 0,2 0,4 M Garam CH 3 CK terbentuk dari asam lemah (CH 3 CH) dan basa kuat (KH). [H ] 2 10 5 ph log 2 10 5 5 log 2 ph 14 ph 14 (5 log 2) 9 + log 2 Jadi, ph larutan CH 3 CK sebesar 9 + log 2. 52 Hidrolisis

24. Jawaban: b Larutan yang terbentuk berupa garam yang bersifat asam. [H + ] 8,3 10 6 ph log [H + ] log 8,3 10 6 6 log 8,3 5,1 Jadi, ph larutan yang terbentuk sebesar 5,1. 25. Jawaban: c Mol HCH L 0,005 M 2 10 3 mol Mol Ba(H L M Ba(H Misal M Ba(H x, maka mol Ba(H 10 1 x mol. leh karena terhidrolisis maka tidak bersisa. Ba(H + 2HCH (HC Ba +2H 2 Mula-mula : 10 1 x mol 2 10 3 mol Reaksi : 10 3 mol 2 10 3 mol 10 3 mol 2 10 3 mol Setimbang : 10 3 mol 2 10 3 mol 10 1 x mol 10 3 mol x 10 2 M Garam (HC Ba terbentuk dari asam lemah (HCH) dan basa kuat (Ba(H ). ph 7,5 ph 14 ph 14 7,5 6,5 log [H ] log 10 6,5 [H ] 10 6,5 [H ] 10 6,5 10 6,5 10 13 K a 2 10 4 26. Jawaban: b ph 6 log [H + ] log 10 6 [H + ] 10 6 Garam (NH 4 terbentuk dari basa lemah (NH 4 H) dan asam kuat (H 2 ). [H + ] 10 6 10 12 10 9 M M 10 3 M 10 3 10 3 10 3 massa (NH 4 0,066 gram 66 mg 27. Jawaban: e Mol NH 4 N 3 + + 0,025 mol Garam NH 4 N 3 terbentuk dari basa lemah (NH 4 H) dan asam kuat (HN 3 ). [H + ] 5 10 5,5 [H ] [H + ] K w [H ] (5 10 5,5 ) 10 14 [H ] 2 10 9,5 28. Jawaban: d Garam bersifat asam di dalam air akan terhidrolisis melepaskan ion H +. Sementara itu, garam bersifat basa di dalam air akan terhidrolisis melepaskan ion H. Jadi, garam yang bersifat asam ditunjukkan oleh persamaan reaksi nomor 3) dan 4). Kimia Kelas XI 53

29. Jawaban: c Larutan garam yang mempunyai ph < 7 berasal dari asam kuat dan basa lemah. CH 3 CNa berasal dari asam lemah CH 3 CH dan basa kuat NaH sehingga bersifat basa. NH 4 Cl berasal dari basa lemah NH 4 H dan asam kuat HCl sehingga bersifat asam. K 2 S berasal dari basa kuat KH dan asam lemah H 2 S sehingga bersifat basa. NaBr berasal dari basa kuat NaH dan asam kuat HBr sehingga bersifat netral. (NH 4 berasal dari basa lemah NH 4 H dan asam kuat H 2 sehingga bersifa asam. Jadi, garam yang mempunyai ph < 7 yaitu NH 4 Cl dan (NH 4 atau garam nomor 2) dan 5). 30. Jawaban: c Kurva tersebut merupakan kurva titrasi antara asam lemah dan basa kuat. ph larutan awal berasal dari ph asam lemah. Pada penambahan 10 49,9 ml titran, larutan bersifat sebagai buffer karena mengandung asam lemah dan garamnya. Titik ekuivalen terjadi pada ph > 7 karena larutan hanya mengandung garam yang mengalami hidrolisis parsial. Pada penambahan 50,1 60 ml titran, larutan bersifat basa kuat karena mengandung sisa basa. B. Uraian 1. a. AgN 3 Ag + + N 3 Ag + + H 2 () AgH + H + b. Na 2 C 3 2Na + + C 2 3 C 2 3 + 2H 2 () H 2 C 3 + 2H c. Na 3 P 4 3Na + + P 3 4 P 3 4 + 3H 2 () H 3 P 4 + 3H d. CH 3 CK K + + CH 3 C CH 3 C + H 2 () CH 3 CH + H 2. a. KF K + + F F + H 2 () HF + H b. K h c. K h d. [H ] 1,2 10 6 1,5 10 11 [H + ][H ] 10 14 [H + ] (1,2 10 6 ) 10 14 [H + ] 8,3 10 9 3. Larutan NH 4 N 2 terbentuk dari asam lemah HN 2 dan basa lemah NH 4 H. [H + ] 10 6,5 ph log [H + ] log 10 6,5 6,5 4. Garam HX bersifat basa karena terhidrolisis menghasilkan ion H. [H ] 10 5 ph log [H ] log 10 5 5 ph pk w ph 14 5 9 Jadi, ph larutan garam MX sebesar 9. 5. Garam CH 3 CNa berasal dari basa kuat NaH dan asam lemah CH 3 CH sehingga bersifat basa. ph 10 ph pk w ph 14 10 4 [H ] log ph log 4 10 4 [H ] 10 4 10 8 10 9 M M 10 Mol garam volume [G] 10 2 mol Massa garam 2 mol 82 164 gram Jadi, massa CH 3 CNa yang dilarutkan sebanyak 164 gram. 6. [NH 4 Cl] 0,4 M 54 Hidrolisis

[H + ] 5 10 6 2 10 5 ph log [H + ] log 2 10 5 5 log 2 Jadi, ph larutan garam yang terbentuk sebesar 5 log 2. 7. ph 8 + log 4 ph pk w ph 8 + log 4 14 ph ph (14) (8 + log 4) 6 log 4 ph log [H ] [H ] 4 10 6 [H ] K b 2NH 4 H + H 2 (NH 4 + 2H 2 mula-mula : 0,05 0,02 reaksi : 0,04 0,02 0,02 0,04 setimbang : 0,01 0,02 0,04 Mol (NH 4 0,02 mol [(NH 4 ] 2,2 10 2 M [NH 4 H] 1,1 10 2 M Tetapan ionisasi NH 4 H diperoleh dari konsentrasi ion H. [H ] 4 10 6 4 10 6 0,5 K b K b 8 10 6 Jadi, harga tetapan ionisasi NH 4 H sebesar 8 10 6. 8. Larutan garam MCl terbentuk dari basa lemah (MH) dan asam kuat (HCl). ph 5 + log 2 6 log 5 log [H + ] log 5 10 6 [H + ] 5 10 6 [H + ] 25 10 12 M M 3 10 2 M α 5,27 10 4,5 5,27 10 4,5 x 100% 5,27 10 2,5 % 16,67 10-3 % % Jadi, derajat hidrolisis larutan garam MCl %. 9. Mol asam asetat 0,25 L 0,01 M 0,0025 mol ph 3, [H + ] 10 3 M Mol NaH 0,0025 mol CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + H 2 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 Mol CH 3 CNa 0,0025 mol [CH 3 CNa] 0,01 M ph larutan yang terjadi: ph pk w ph ph log [H ] [H ] 10 6 ph log 10 6 6 ph 14 ph 14 6 8 Jadi, ph larutan garam yang terbentuk sebesar 8. Kimia Kelas XI 55

10. Mol NaH 0,05 L 0,1 M 0,005 mol Mol HCH 0,05 L 0,1 M 0,005 mol K a HCH 1,8 10 4 ph garam log [H + ] NaH + HCH HCNa + H 2 Mula-mula : 0,005 0,005 Reaksi : 0,005 0,005 0,005 0,005 Setimbang : 0,005 0,005 Mol garam 0,005 mol [HCNa] 0,05 M Larutan HCNa terbentuk dari asam lemah HCH dan basa kuat NaH. [H ] 1,67 10 6 ph log [H ] log 1,67 10 6 6 log 1,67 ph 14 ph 14 (6 log 1,67) 8 + log 1,67 Jadi, ph larutan garam tersebut sebesar 8 + log 1,67. 56 Hidrolisis

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c HCl H + + Cl [HCl] 0,02 M [H + ] [HCl] valensi (2 10 2 ) 1 2 10 2 M [H ] + 5,0 10 13 M 2. Jawaban: e ph A 3 ph B 5 ph 14 ph ph 14 ph 14 3 14 5 11 9 log [H ] 11 log [H ] 9 [H ] 10 11 [H ] 10 9 Perbandingan [H ] dalam larutan A dengan larutan B 10 11 :10 9 0,01 : 1 1 : 100 3. Jawaban: b [H + ] 6 10 3 [CH 3 CH] 2 M mol CH 3 CH konsentrasi CH 3 CH volume CH 3 CH 2 ( ) 1 mol massa CH 3 CH mol M r 1 60 60 Jadi, massa CH 3 CH dalam larutan 500 ml seberat 60 g. 4. Jawaban: b ph setelah penambahan H 2 3 log 2 log [H + ] 3 log 2 [H + ] 2 10 3 [H + ] [H 2 ] valensi [H 2 ] + [H 2 ] 1 10 3 Volume H 2 yang ditambahkan ke dalam air: V 1 M 1 V 2 M 2 V 1 8 4 (1 10 3 ) V 1 5 10 4 L 5 10 1 ml Jadi, volume H 2 yang ditambahkan ke dalam air sebanyak 0,5 ml. 5. Jawaban: a ph 12 + log 4 ph 2 log 4 [H ] 4 10 2 [Ca(H ] 2 10 2 M mol Ca(H M V 2 10 2 800 10 3 0,016 mol massa mol M r Ca(H 0,016 74 1,184 gram 6. Jawaban: d mol Ca(H 0,01 mol Ca(H Ca 2+ + 2H mol H mol Ca(H 0,01 mol 0,02 mol Kimia Kelas XI 57

[H ] pada Ca(H 4 10 2 M ph log [H ] log 4 10 2 M 2 log 4 ph 14 ph 14 (2 log 4) 12 + log 4 7. Jawaban: e mol NH 3 0,3 mol [NH 3 ] 0,1 M [H ] 1 10 3 M ph log [H ] log 1 10 3 3 log 1 3 ph pk w ph 14 3 11 Jadi, ph larutan NH 3 dalam 3 L air tersebut sebesar 11. 8. Jawaban: e K b α 2 b x 2 0,2 0,2x 2 Larutan diencerkan dari 20 ml menjadi 200 ml. V 1 20 ml 0,02 L V 2 200 ml 0,2 L V 1 M 1 V 2 M 2 0,02 0,2 0,2 M 2 M 2 0,02 a x 9. Jawaban: c massa Al(H) 3 500 mg 0,5 g mol Al(H) 3 6,4 10 3 mol [Al(H) 3 ] Al(H) 3 Al 3+ + 3H 3,2 10 2 M [H ] 9,7 10 4 ph log [H ] log 9,7 10 4 4 log 9,7 ph 14 (4 log 9,7) 10 + log 9,7 10,98 Jadi, ph larutan dalam obat mag yang mengandung 500 mg Al(H) 3 sebesar 10,98. 10. Jawaban: b ph 3 log 4 log [H + ] 3 log 4 [H + ] 4 10 3 [H + ] 4 10 3 a 5 M [HA] mol HA 5 M 0,5 L 2,5 mol massa HA mol M r HA 2,5 60 150 g 11. Jawaban: d + + Volume HCl rata-rata ml 20 ml + + Volume Ba(H rata-rata ml 13 ml M Ba(H)2 0,1 M V HCl M HCl n HCl V Ba(H)2 M Ba(H)2 n Ba(H)2 20 M HCl 1 13 0,1 2 M HCl 0,13 M Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,13 M. 12. Jawaban: a Reaksi netralisasi terjadi antara asam dan basa membentuk garam. Reaksi tersebut terjadi pada persamaan reaksi: 2NH 3 + H 2 (NH 4 amonia asam sulfat amonium sulfat Mg merupakan senyawa oksida. ZnC 3, Na 2, dan CaC 3 merupakan senyawa garam. Sementara itu, reaksi pada 2HN 3 + Na 2 tidak terjadi karena Na 2 merupakan garam yang mengandung basa kuat dan asam kuat sehingga tidak dapat bereaksi dengan HN 3 yang bersifat kuat. 58 Ulangan Tengah Semester

13. Jawaban: b Massa KH 14 gram M r KH 56 g/mol Volume KH 750 ml 0,75 L M KH 0,33 V 1 M 1 V 2 M 2 150 0,33 200 M 2 M 2 0,25 14. Jawaban: d mol NaH mol CH 3 CH mol NaH 0,2 mol massa NaH mol M r 0,2 mol 40 g/mol 8 gram 15. Jawaban: b mol asam mol KH (M V) KH 0,25 50 ml 12,5 mmol massa asam mol M r 12,5 mmol 60 g/mol 750 mg 0,75 gram 16. Jawaban: a mol H 2 (3 10 4 ) M 0,5 L 1,5 10 4 mol mol KH (2 10 4 ) M 0,5 mol 1 10 4 mol H 2 + 2KH K 2 + 2H 2 Mula-mula: 1,5 10 4 mol 2 10 4 mol Reaksi: 1 10 4 mol 2 10 4 mol 1 10 4 mol 2 10 4 mol Setimbang: 5 10 5 mol 1 10 4 mol 2 10 4 mol sisa mol H 2 5 10 5 mol M H2 S sisa 4 5 10 5 M [H + ] dalam H 2 M H2 S valensi 4 5 10 5 2 10 4 M ph log [H + ] log [10 4 ] 4 17. Jawaban: b V 1 M 1 V 2 M 2 100 0,098 56 M 2 M 2 0,175 mol dalam 1 L 0,175 1 0,175 mol H 2 C 2 4 2H 2 (s) + H 2 () H 2 C 2 4 massa H 2 C 2 4 2H 2 mol M r 0,175 126 g/mol 22,05 gram 22 g 18. Jawaban: d Pada penetralan natrium hidroksida dengan asam klorida berlaku rumus berikut. V 1 M 1 n 1 V 2 M 2 n 2 25,0 M 1 1 15,00 2,0 1 M 1 1,2 mol dm 3 Konsentrasi larutan NaH dalam g dm 3 1,2 mol dm 3 M r NaH 1,2 mol dm 3 ((1 A r Na) + (1 A r ) + (1 A r H)) g/mol 1,2 mol dm 3 ((1 23) + (1 16) + (1 1)) g/mol 1,2 mol dm 3 40 g/mol 48 g dm 3 19. Jawaban: d mol HCl mol NH 3 mol HCl V M n 200 0,01 1 2 mmol massa HCl 2 mmol M r 2 mmol 35,5 g/mol 73 mg 20. Jawaban: c (mol valensi) aspirin (mol valensi) KH mol 1 0,15 15,75 10 3 1 mol aspirin 2,36 10 3 massa aspirin mol M r aspirin 2,36 10 3 180 0,425 gram 21. Jawaban: e ph 5 log 4 log [H + ] 5 log 4 log [H + ] log 4 10 5 [H + ] 4 10 5 [H + ] K a 4 10 5 2 10 5 4 10 5 2 10 5 mol CH 3 CNa 10 1 mol mol CH 3 CNa V CH3 CNa M CH 3 CNa 0,1 V CH3 CNa 0,1 1 L 1.000 ml V CH3 CNa Kimia Kelas XI 59

22. Jawaban: c mmol CH 3 CH ((100 0,1) + (150 0,2)) mmol (10 + 30) mmol 40 mmol 4 10 2 mol mol NaH L 0,08 M 2 10 2 mol CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula: 4 10 2 2 10 2 Reaksi: 2 10 2 2 10 2 2 10 2 2 10 2 Setimbang: 2 10 2 2 10 2 2 10 2 [H + ] K a K a volume total (250 + 100 + 150) ml 500 ml 0,5 L 10 5 10 5 ph log [H + ] log 10 5 5 23. Jawaban: b Larutan dikatakan bersifat penyangga jika pada larutan ditambahkan sedikit asam, basa, atau air, ph-nya cenderung tidak atau sedikit mengalami perubahan. Berdasarkan data percobaan, larutan Q dan R merupakan larutan penyangga karena mengalami sedikit perubahan harga ph. Larutan dikatakan bukan penyangga jika pada larutan ditambah sedikit asam, basa, atau air, terjadi perubahan ph yang cukup besar. Larutan yang bukan penyangga yaitu larutan P, S, dan T. 24. Jawaban: c mol KH ( ) 0,005 mol mol HA L 1 M 0,01 mol ph HA 2 log 2 log [H + ] 2 log 2 log [H + ] log 2 10 2 [H + ] 2 10 2 [H + ] [ ] 2 10 2 4 10 4 K a 1 K a 4 10 4 KH + HA KA + H 2 Mula-mula: 0,005 mol 0,01 mol Reaksi: 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol Setimbang: 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol [H + ] K a [ ] [ ] K a 4 10 4 4 10 4 ph log [H + ] log 4 10 4 4 log 4 25. Jawaban: b ph CH 3 CH (mula-mula) [H + ] 10 3 ph log [H + ] log 10 3 3 mol CH 3 CH L 0,05 M 0,003 mol mol NaH L 0,05 M 0,002 mol CH 3 CH + NaH CH 3 CNa + H 2 Mula-mula: 0,003 mol 0,002 mol Reaksi: 0,002 mol 0,002 mol 0,002 mol 0,002 mol Setimbang: 0,001 mol 0,002 mol 0,002 mol Reaksi bersisa asam lemah dan garamnya (larutan penyangga). Volume total (40 + 60) ml 100 ml [H + ] K a [ ] [ ] [H + ] 2 10 5 2 10 5 1 10 5 60 Ulangan Tengah Semester

ph log [H + ] log 1 10 5 5 Jadi, ph larutan sebelum dan sesudah penambahan NaH berturut-turut yaitu 3 dan 5. 26. Jawaban: e ph 8 + log 6 ph 14 ph 14 (8 + log 6) 6 log 6 log [H ] 6 log 6 log [H ] log 6 10 6 [H ] 6 10 6 [H ] K b [H ] K b 6 10 6 2 10 5 Jadi, perbandingan mol NH 4 H : mol NH 4 Cl 3 : 10. 27. Jawaban: d Larutan penyangga merupakan larutan yang nilai ph-nya tidak mudah berubah dengan penambahan sedikit asam, basa, atau air. Dengan demikian, data yang menunjukkan sedikit atau tidak ada perubahan ketika ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau sedikit air merupakan larutan penyangga. Pada tabel tersebut, larutan penyangga ditunjukkan oleh larutan IV. Sementara itu, larutan I, II, III, dan V bukan larutan penyangga karena ph mengalami perubahan yang besar. 28. Jawaban: d Garam yang ph-nya lebih besar dari 7 adalah garam basa. Garam yang bersifat basa merupakan garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat atau dari asam lemah dengan basa lemah dengan harga K b lebih besar daripada K a. 1) (NH 4 terbentuk dari basa lemah (NH 4 H) dan asam kuat (H 2 ) sehingga garam bersifat asam. 2) Na 2 C 3 terbentuk dari basa kuat (NaH) dan asam lemah (H 2 C 3 ) sehingga garam bersifat basa. 3) KCN terbentuk dari basa kuat (KH) dan asam lemah (HCN) sehingga garam bersifat basa. 4) CH 3 CNa terbentuk dari asam lemah (CH 3 CH) dan basa kuat (NaH) sehingga garam bersifat basa. 5) K 2 terbentuk dari basa kuat (KH) dan asam kuat (H 2 ) sehingga garam bersifat netral. Jadi, garam yang ph-nya lebih dari 7 adalah nomor 2), 3), dan 4). 29. Jawaban: d mol NH 3 L 0,03 M 0,003 mol mol HCl L 0,02 M 0,001 mol NH 3 + HCl NH 4 Cl Mula-mula: 0,003 mol 0,001 mol Reaksi: 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol Setimbang: 0,002 mol 0,001 mol [H ] K b K b 1,8 10 5 3,6 10 5 ph log [H ] log 3,6 10 6 6 log 3,6 ph 14 ph 14 (6 log 3,6) 8 + log 3,6 30. Jawaban: c a. 100 ml CH 3 CH 0,1 M dan 50 ml asam klorida 0,1 M Campuran antara asam lemah dan asam kuat tidak menghasilkan larutan penyangga. b. 100 ml CH 3 CH 0,1 M dan 100 ml asam klorida 0,1 M Campuran antara asam lemah dan asam kuat tidak menghasilkan larutan penyangga. c. 100 ml CH 3 CH 0,1 M dan 80 ml NaH 0,1 M mol CH 3 CH L 0,1 M 0,01 mol mol NaH L 0,1 M 0,008 mol CH 3 CH+ NaH CH 3 CNa+ H 2 Mula-mula: 0,01 mol 0,008 mol - - Reaksi: 0,008 mol 0,008 mol 0,008 mol 0,008 mol Setimbang: 0,002 mol - 0,008 mol 0,008 mol Reaksi tersebut menghasilkan sisa asam lemah dan garamnya sehingga dapat membentuk larutan penyangga. Kimia Kelas XI 61

d. 100 ml CH 3 CH 0,1 M dan 100 ml NaH 0,1 M mol CH 3 CH L 0,1 M 0,01 mol mol NaH L 0,1 M 0,01 mol CH 3 CH+ NaH CH 3 CNa+ H 2 Mula-mula: 0,01 mol 0,01 mol Reaksi: 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Setimbang: 0,01 mol 0,01 mol Reaksi hanya tersisa garam (bukan larutan penyangga) e. 100 ml CH 3 CH 0,1 M dan 120 ml NaH 0,1 M mol CH 3 CH L 0,1 M 0,01 mol mol NaH L 0,1 M 0,012 mol CH 3 CH+ NaH CH 3 CNa+ H 2 Mula-mula: 0,01 mol 0,012 mol Reaksi: 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Setimbang: 0,002 mol 0,01 mol 0,01 mol Reaksi menghasilkan sisa basa kuat dan garam (bukan larutan penyangga). 31. Jawaban: b Amonium sianida (NH 4 CN) terbentuk dari asam lemah HCN dan basa lemah NH 4 H. K h 1 100 32. Jawaban: d mol CH 3 CH 0,1 M 0,004 mol mol NaH 0,2 M 0,004 mol HCH + NaH HCNa + H 2 () Mula-mula: 0,004 0,004 Reaksi: 0,004 0,004 0,004 0,004 Setimbang: 0,004 0,004 [HCNa] 0,0064 Garam HCNa berasal dari basa kuat dan asam lemah sehingga bersifat basa. [H ] 1,9 10 6 ph log [H ] log 1,9 10 6 6 log 1,9 ph pk w ph 14 (6 log 1,9) 8 + log 1,9 33. Jawaban: c mol CH 3 CNa 0,05 mol [CH 3 CNa] 0,1 M Garam CH 3 CNa terbentuk dari asam lemah dan basa kuat sehingga bersifat basa. [H ] 1 10 5 ph log [H ] log (1 10 5 ) 5 log 1 ph pk w ph 14 (5 log 1) 9 + log 1 9 Jadi, ph garam CH 3 CNa yang terbentuk sebesar 9. 34. Jawaban: a Garam CH 3 CNa berasal dari asam lemah (CH 3 CH) dan basa kuat (NaH) sehingga garam bersifat basa. ph 8 ph 14 ph 14 8 6 62 Ulangan Tengah Semester

ph log [H ] log [H ] log 10 6 [H ] 10 6 [H ] 10 6 10 12 M 10 3 M mol CH 3 CNa M CH 3 CNa volume larutan CH 3 CNa 10 3 2 2 10 3 mol Massa CH 3 CNa mol CH 3 CNa M r CH 3 CNa 2 10 3 82 164 10 3 gram 164 mg 35. Jawaban: b Garam KX berasal dari asam lemah HX dan basa kuat KH sehingga bersifat basa. ph 9 log 1 ph pk w ph 14 (9 log 1) 5 + log 1 5 log [H + ] 5 [H + ] 10 5 [H + ] 10 5 10 10 K a 0,25 2,5 10 5 36. Jawaban: e Ca(CH 3 C merupakan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah. Dengan demikian anionnya mengalami hidrolisis. Ca(CH 3 C Ca 2+ + 2CH 3 C 0,1 M 0,1 M 0,2 M [H ] 1,05 10 5 ph log [H ] log 1,05 10 5 5 log 1,05 ph pk w ph 14 (5 log 1,05) 9 + log 1,05 Jadi, ph larutan Ca(CH 3 C sebesar 9 + log 1,05. 37. Jawaban: d ph 4 log [H + ] 4 [H + ] 10 4 Garam (NH 4 ) terbentuk dari asam lemah dan basa kuat. [H + ] 10 14 10 8 M 10 8 10 7 M M 0,1 M M 0,1 0,1 0,06 massa/132 massa 7,92 gram Jadi, massa (NH 4 yang harus dilarutkan sebesar 7,92 g. 38. Jawaban: d Larutan CH 3 CH ph 4 log [H + ] log 10 4 [H + ] 10 4 [H + ] 10 4 10 8 K a 0,001 K a 10 5 Larutan Ca(CH 3 C [H ] 2,8 10 5 Kimia Kelas XI 63

ph log 2,8 10 5 5 log 2,8 ph 14 (5 log 2,8) 9 + log 2,8 39. Jawaban: d NaCN merupakan garam dari basa kuat (NaH) dan asam lemah HCN. Molaritas NaCN setelah diencerkan M 1 V 1 M 2 V 2 0,20 M 50 ml M 2 100 ml M 2 0,1 M [H ] 10 3 ph log [H ] log 10 3 3 ph 14 ph 14 3 11 40. mol NH 4 N 3 0,05 mol [NH 4 N 3 ] 0,25 M Garam NH 4 N 3 terbentuk dari asam kuat dan basa lemah sehingga bersifat asam. [H + ] [H ] 5 10 5 M 2 10 10 Jadi, konsentrasi ion H dalam larutan sebesar 2 10 10 M. B. Uraian 1. ph NH 4 H ph KH [H ] [KH] valensi 0,01 1 1 10 2 ph log [H ] log 1 10 2 2 ph pk w ph 14 2 12 [H ] dalam KH [H ] dalam NH 4 H 10 2 10 4 K b 0,1 K b 1 10 3 Jadi, K b NH 4 H sebesar 1 10 3. 2. mol NH 3 0,40 mol volume air 800 ml 0,8 L α 1% 0,01 [NH 3 ] 0,5 M α 0,01 1 10 4 K b (1 10 4 )(0,5) 5 10 5 Jadi, K b amonia dalam larutan sebesar 5 10 5. 3. NH 4 H NH + 4 + H mol NH 4 H 0,1 mol [NH 4 H] 0,25 M [H ] [NH 4 H] α 0,25 0,01 2,5 10 3 M ph log [H ] log 2,5 10 3 3 log 2,5 64 Ulangan Tengah Semester

ph pk w ph 14 (3 log 2,5) 11 + log 2,5 Jadi, ph larutan NH 4 H tersebut sebesar 11 + log 2,5. 4. massa NaH 8 gram M r NaH 40 g/mol volume NaH 200 ml 0,2 L Konsentrasi NaH 1 M Campuran larutan membentuk larutan netral (ph 7) dengan persamaan reaksi sebagai berikut. 2NaH + H 2 Na 2 + H 2 () mmol ekuivalen NaH mmol ekuivalen H 2 V NaH M NaH V H2 S M 4 H2 S valensi 4 200 1 1 250 M H2 S 2 4 M H2 S 0,4 4 Jadi, konsentrasi larutan H 2 adalah 0,4 M. 5. Persamaan reaksi pada penetralan tersebut sebagai berikut. Na 2 C 3 + 2HCl 2NaCl + H 2 + C 2 NaHC 3 + HCl NaCl + H 2 + C 2 Misal massa Na 2 C 3 x gram massa NaHC 3 (1,372 x) gram mol Na 2 C 3 mol mol NaHC 3 mol Total mol HCl yang diperlukan untuk bereaksi dengan Na 2 C 3 dan NaHC 3 sebagai berikut. mol ekuivalen HCl 0,029 L 0,7344 N 0,02130 mol mol HCl 0,02130 mol Dari persamaan reaksi diketahui bahwa: mol HCl (2 mol Na 2 C 3 ) + (1 mol NaHC 3 ) 0,02130 (2 0,02130 ) + (1 ( )) + + 0,02130 189,6552 168x + 145,432 106x 62x 44,2232 x 0,713 gram massa NaHC 3 (1,372 0,713) gram 0,659 gram Jadi, massa Na 2 C 3 0,713 gram dan massa NaHC 3 0,659 gram. 6. mol (NH 4 0,015 mol mol NH 4 H L 0,2 M 0,05 mol ph 9 + log 3 ph 14 ph 14 (9 + log 3) 5 log 3 log [H ] 5 log 3 log [H ] log 3 10 5 [H ] 3 10 5 [H ] K b K b 3 10 5 K b K b 1,8 10 5 Jadi, K b NH 4 H adalah 1,8 10 5. 7. Campuran antara 400 ml larutan C 6 H 5 CH 0,8 M dengan 200 ml larutan KH 0,6 M serta 150 ml air murni mempunyai ph 4. Tentukan konsentrasi larutan C 6 H 5 CH yang ph-nya 3 log 3! Jawaban: mol C 6 H 5 CH L 0,8 M 0,32 mol mol KH L 0,6 M 0,12 mol C 6 H 5 CH + KH C 6 H 5 CK + H 2 Mula-mula: 0,32 mol 0,12 mol Reaksi: 0,12 mol 0,12 mol 0,1 mol 0,12 mol Setimbang: 0,20 mol 0,12 mol 0,12 mol ph 4 log [H + ] 4 log [H + ] log 10 4 [H + ] 10 4 Kimia Kelas XI 65

[H + ] K a K a 10 4 K a K a 6 10 5 ph 3 log 3 log [H + ] 3 log 3 log [H + ] log 3 10 3 [H + ] 3 10 3 [H + ] 3 10 3 9 10 6 6 10 5 [A] [A] 0,15 M Jadi, konsentrasi larutan C 6 H 5 CH adalah 0,15 M. 8. mol HCN 0,5 L 0,2 M 0,1 mol [H + ] K a K a 10 5 [H + ] 10 4 ph log [H + ] log 10 4 4 Larutan mengalami kenaikan ph 2 kali lipat. 9. mol KH L 0,2 M 0,01 mol mol HF L 0,1 M 0,01 mol KH + H F KF + H 2 Mula-mula: 0,01 mol 0,01 mol Reaksi: 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol Setimbang: 0,01 mol 0,01 mol Garam KF berasal dari asam lemah (HF) dan basa kuat (KH) [H ] 9,9 10 7 ph log 9,9 10 7 7 log 9,9 ph 14 (7 log 9,9) 7 + log 9,9 10. Jawaban: ph LH 9 + log 3 ph pk w ph 14 (9 + log 3) 5 log 3 log [H ] log 3 10 5 [H ] 3 10 5 [H ] 3 10 5 9 10 10 K b 0,05 K b 1,8 10 8 Garam LN 3 terbentuk dari basa lemah LH dan asam kuat HN 3 sehingga bersifat asam. ph 5 log [H + ] log 10 5 [H + ] 10 5 [H + ] 10 5 10 10 5,5 10 7 M M 1,8 10 4 mol LN 3 [LN 3 ] volume LN 3 (1,8 10 4 ) 0,75 1,35 10 4 M r LN 3 148 M r LN 3 (1 A r L) + (1 A r N) + (3 A r ) 148 A r L + 14 + 48 A r L 148 62 86 Jadi, massa atom relatif atom L adalah 86. [H ] 66 Ulangan Tengah Semester

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya. 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan. Teliti Bertindak teliti saat mengerjakan soal-soal. Dalam bab ini akan dipelajari: 1. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan ( ) 2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kelarutan dan Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini Menjelaskan kelarutan dan hasil kali kelarutan ( ) Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kelarutan dan perkiraan terbentuknya endapan berdasarkan harga Menentukan harga kelarutan dan hasil kali kelarutan melalui perhitungan 1. Menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi kelarutan. 2. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga suatu larutan. 3. Menghitung nilai ph suatu larutan yang diketahui harga -nya. 4. Mengamati pengaruh ion sejenis dalam suatu larutan terhadap terjadinya endapan. Memprediksikan terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan harga -nya Kimia Kelas XI 67

A. Pilihlah jawaban yang tepat! 1. Jawaban: a Ag 2 C 3 (s) 2Ag + + C 2 3 2s s Ag 2 C 3 [Ag + ] 2 [C 2 3 ] 4x (2s s 4x 4s 3 s 2. Jawaban: d Ionisasi Ba 3 (P 4 : Ba 3 (P 4 3Ba 2+ + 2P3 4 3s 2s Ba 3 (P 4 [Ba 2+ ] 3 [P 4 3 ] 2 (3s) 3 (2s (27s 3 ) (4s 2 ) 108s 5 3. Jawaban: b Ca 3 (P 4 3Ca 2+ + 2P 4 3 3s 2s Ca 3 (P 4 [Ca 2+ ] 3 [P 4 3 ] 2 (3s) 3 (2s 108s 5 s 2 10 4 mol/l 108 (2 10 4 ) 5 3.456 10 20 3,46 10 17 4. Jawaban: b CuC 3 Cu 2+ + C 2 3 s s s CuC 3 [Cu 2+ ] [C 2 3 ] (s) (s) s 2 10 10 s 2 s 10 5 Jadi, kelarutan CaC 3 dengan 10 10 sebesar 1 10 5 M. 5. Jawaban: c K 2 Cr 4 2K + + Cr2 4 2s s K 2 Cr 4 [K + ] 2 [Cr 4 2 ] (2s (s) (4s 2 ) (s) 4s 3 s 10 4 [K + ] 2s 2 (10 4 ) 2 10 4 6. Jawaban: d PbCr 4 Pb 2+ + Cr2 4 s s [Pb 2+ ] [Cr 2 4 ] (s)(s) s 2 s 1,67 10 7 7. Jawaban: e 1) AgI Ag + +I s s [Ag + ] [I ] (s)(s) s 2 s 1 10 8 2) Ag 2 S 2Ag + +S 2 2s s [Ag + ] 2 [S 2 ] (2s (s) 4s 2 (s) 4s 3 s 5 10 7 3) AgCl Ag + +Cl s s [Ag + ] [Cl ] (s) (s) s 2 s 1 10 5 68 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

4) Ag 2 Cr 4 2Ag + + Cr2 4 2s s [2Ag + ] 2 [Cr 2 4 ] (2s (s) 4s 2 (s) 4s 3 s 1 10 4 5) Ag 2 C 3 2Ag + + C2 3 2s s [2Ag + ] 2 [C 2 3 ] (2s (s) 4s 2 (s) 4s 3 s 2 10 4 Jadi, kelarutan garam paling kecil dimiliki oleh garam dengan konsentrasi ion terkecil, yaitu AgI. 8. Jawaban: c Pb(N 3 Pb 2+ + 2N 3 0,2 0,2 0,4 PbBr 2 Pb 2+ + 2Br PbBr 2 [Pb 2+ ] [Br ] 2 2 10 11 0,2 [Br ] 2 [Br ] 2 1 10 10 [Br ] 1 10 5 PbBr 2 Pb 2+ + 2Br 5 10 6 5 10 6 1 10 5 Jadi, konsentrasi PbBr 2 sebesar 5 10 6 M. 9. Jawaban: e Ag 2 2Ag + + S 2 4 Ag 2 [Ag + ] 2 [S 2 4 ] 3,2 10 6 (2s (s) 3,2 10 6 4s 3 s 9,2 10 3 mol Jadi, kelarutan Ag 2 dalam 1 L air sebesar 9,2 10 3 mol. 10. Jawaban: a 1) PbCl 2 Pb 2+ + 2Cl s 2s PbCl 2 (s) (2s 4s 3 1,7 10 5 4s 3 s 1,6 10 2 mol/l 2) PbC 3 Pb 2+ + C 2 3 s s PbC 3 s 2 10 13 s 2 s 3,16 10 7 mol/l 3) PbCr 4 Pb 2+ + Cr 2 4 s s PbCr 4 s 2 2 10 14 s 2 s 1,4 10 7 mol/l 4) Pb(H Pb 2+ + 2H s 2s Pb(H (s) (2s 4s 3 10 16 4s 3 s 2,9 10 5 mol/l 5) Pb Pb 2+ + S2 4 Pb s 2 2 10 8 s 2 s s 1,4 10 4 mol/l Jadi, konsentrasi ion timbal terbesar terdapat dalam larutan jenuh PbCl 2 dengan konsentrasi sebesar 1,6 10 2 mol/l. B. Kerjakan soal-soal berikut! 1. Mg(H Mg 2+ + 2H [Mg 2+ ] [H ] 2 s (2s 4s 3 s 3 4 (3) 3 4 27 108 s Kimia Kelas XI 69

2. Ag 3 P 4 3Ag + + P 4 3 [Ag + ] 3 [P 3 4 ] (3s) 3 (s) 27s 4 s 1,38 10 5 3. mol Ca 0,03 mol Kelarutan 0,03 mol/l Ca Ca 2+ +S2 4 s s [Ca 2+ ] [S 2 4 ] s 2 (0,03 9 10 4 Jadi, hasil kali kelarutan Ca adalah 9 10 4. 4. a. CeF 3, 8,0 10 16 CeF 3 Ce 3+ + 3F s s 3s [Ce 3+ ] [F ] 3 s (3s) 3 27s 4 s 7,3 10 5 mol/l b. PbBr 2, 4,0 10 5 PbBr 2 Pb 2+ + 2Br s s 2s [Pb 2+ ] [Br ] 2 s (2s 4s 3 s 2,1 10 2 mol/l c. BaCr 4, 1,2 10 10 BaCr 4 Ba 2+ + Cr 4 2 s s s [Ba 2+ ] [Cr 2 4 ] (s) (s) s 2 s 1,1 10 5 mol/l d. Mg 3 (As 3 4, 2,1 10 20 Mg 3 (As 3 4 3Mg 2+ + 2As 3 3 4 s 3s 2s [Mg 2+ ] 3 [As 3 4 3 ] 2 (3s) 3 (2s 108 s 5 s 4,5 10 5 mol/l 5. a. Li 3 P 4, s 2,9 10 3 M Li 3 P 4 3Li + +P 4 3 s 3s s 2,9 10 3 3(2,9 10 3,9 10 3 [Li + ] 3 [P 3 4 ] (3s) 3 (s) (3(2,9 10 3 )) 3 (2,9 10 3 ) (6,58 10 7 ) (2,9 10 3 ) 1,9 10 9 (mol/l) 4 b. CsMn 4, s 3,8 10 3 M CsMn 4 Cs + + Mn 4 s s s [Cs + ] [Mn 4 ] (s (3,8 10 3 1,4 10 5 (mol/l c. Pb(Cl 2, s 2,8 10 3 M Pb(Cl 2 Pb 2+ + 2Cl 2 s s 2s 2,8 10 3 2,8 10 3 2(2,8 10 3 ) [Pb 2+ ] [Cl 2 ] 2 s (2s (2,8 10 3 ) (2 (2,8 10 3 ) (2,8 10 3 ) (3,1 10 5 ) 8,7 10 8 (mol/l) 3 70 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

A. Pilihlah jawaban yang tepat! 1. Jawaban: d Penambahan KCl pada larutan jenuh AgCl akan mengendapkan AgCl sebagian karena adanya ion sejenis dalam kesetimbangan AgCl. Adanya ion sejenis mengakibatkan konsentrasi ion Cl bertambah sehingga kesetimbangan bergeser ke arah AgCl. leh karena AgCl bersifat sukar larut maka sebagian AgCl akan mengendap. 2. Jawaban: b Semakin kecil harga suatu garam, kelarutannya semakin kecil, berarti semakin sukar larut. Di antara garam-garam tersebut yang mempunyai paling kecil adalah CuS. Jadi, CuS paling sukar larut. 3. Jawaban: c 1) BaCl 2 0,01 M BaCl 2 Ba 2+ + 2Cl s 2s Kelarutan Ba 2+ 0,01 M 2) Na 2 0,01 M Na 2 2Na + + S 2 4 2s Kelarutan S 2 4 0,01 M 3) Al 2 ( 0,01 M Al 2 ( 2Al 3+ + 3S2 4 2s s 3s Kelarutan S 2 4 0,003 M 4) (NH 4 0,01 M (NH 4 2NH + 4 +S2 4 2s Kelarutan S 2 4 0,01 M 5) Ba(N 3 0,01 M Ba(N 3 Ba 2+ + 2N 3 s Kelarutan Ba 2+ 0,02 M Jadi, kelarutan terkecil terdapat pada larutan Al 2 (. 2s s 4. Jawaban: d Mol AgN 3 100 ml 0,4 M 40 mmol [AgN 3 ] 0,2 M [Ag + ] [AgN 3 ] 0,2 M Mol KI 100 ml 0,1 M 10 mmol [KI] 0,05 M [I ] [KI] 0,05 M AgI 10 16 AgI Ag + + I AgI [Ag + ] [I ] (0,2) (0,05) 0,01 < [Ag + [I ] terjadi endapan AgI Pencampuran AgN 3 dengan KI: AgN 3 +KI AgI(s) + KN 3 Mula-mula : 40 10 Reaksi : 10 10 10 10 Setimbang : 30 10 10 tersisa AgN 3 30 mmol 0,03 mol Massa endapan AgI mol M r (0,01) 235 2,35 g Mol AgI 10 mmol 0,01 mol Jadi, pernyataan yang benar adalah pada pencampuran terjadi endapan AgI. 5. Jawaban: a 1) AgI Ag + + I s s [Ag + ] [I ] s 2 s 9 10 9 2) AgCl Ag + + Cl s s [Ag + ] [Cl ] s 2 s 1,4 10 5 3) AgCN Ag + + CN s s [Ag + ] [CN ] s 2 Kimia Kelas XI 71

s 1 10 8 4) Ag 3 P 4 3Ag + + P 3 4 3s s [Ag + ] 3 [P 3 4 ] (3s) 3 (s) 27s 4 s 4,3 10 5 5) Ag 2 C 3 2Ag + + C 2 3 2s s [Ag + ] 2 [C 2 3 ] (2s (s) 4s 3 s 1,2 10 4 Garam yang sukar larut dalam air adalah garam yang mempunyai kelarutan paling kecil. Jadi, garam yang sukar larut adalah AgI. 6. Jawaban: d Endapan terbentuk apabila < hasil kali konsentrasi ion-ionnya. 1) Pada campuran 0,004 M BaCl 2 dan 0,020 M NaF [Ba 2+ ] 0,004 M, [F ] 0,020 M BaF 2 1,7 10 7 BaF 2 Ba 2+ +2F Hasil kali konsentrasi ion-ion [Ba 2+ ] [F ] 2 (0,004) (0,02 1,6 10 6 < hasil kali [ion] sehingga terbentuk endapan BaF 2. 2) Pada campuran 0,010 M BaCl 2 dan 0,015 M NaF [Ba 2+ ] 0,01 M, [F ] 0,015 M BaF 2 1,7 10 7 BaF 2 Ba 2+ +2F Hasil kali [ion] [Ba 2+ ] [F ] 2 (0,01) (0,015 2,25 10 6 < hasil kali [ion] sehingga terbentuk endapan BaF 2. 3) Pada campuran 0,015 M BaCl 2 dan 0,010 M NaF [Ba 2+ ] 0,015 M, [F ] 0,01 M BaF 2 1,7 10 7 BaF 2 Ba 2+ +2F Hasil kali [ion] [Ba 2+ ] [F ] 2 (0,015) (0,01 1,5 10 6 < hasil kali [ion] sehingga terbentuk endapan BaF 2. 4) Pada campuran 0,020 M BaCl 2 dan 0,002 M NaF [Ba 2+ ] 0,02 M, [F ] 0,002 M BaF 2 1,7 10 7 BaF 2 Ba 2+ +2F Hasil kali [ion] [Ba 2+ ] [F ] 2 (0,02) (0,002 8 10 8 > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi endapan. 5) Pada campuran 0,080 M BaCl 2 dan 0,040 M NaF [Ba 2+ ] 0,08 M, [F ] 0,040 M BaF 2 1,7 10 7 BaF 2 Ba 2+ +2F Hasil kali [ion] [Ba 2+ ] [F ] 2 (0,08) (0,04 1,28 10 4 < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan BaF 2. Jadi, campuran larutan yang tidak menghasilkan endapan adalah 0,020 M BaCl 2 dan 0,002 M NaF. 7. Jawaban: d Endapan garam terbentuk jika hasil kali konsentrasi ion-ionnya lebih besar dari -nya. Mol Na 2 0,5 mmol 5 10 4 mol [ 2 ] 5 10 4 M Konsentrasi ion-ion dalam campuran garam konsentrasi larutan garamnya 0,01 M. Penambahan Na 2 mengakibatkan terbentuknya garam Ca, Sr, dan Ba. 1) Ca Ca 2+ + S 2 4 Ca 2,4 10 5 [Ca 2+ ] [S 2 4 ] (0,01) (5 10 4 ) 5 10 6 > [Ca 2+ ] [S 2 4 ] tidak terjadi endapan 2) Sr Sr 2+ + S 2 4 Sr 2,8 10 7 [Sr 2+ ] [S 2 4 ] (0,01) (5 10 4 ) 5 10 6 < [Sr 2+ ] [S 2 4 ] terjadi endapan 3) Ba Ba 2+ + S 2 4 Ba 1,08 10 10 72 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

[Ba 2+ ] [S 2 4 ] (0,01) (5 10 4 ) 5 10 6 < [Ba 2+ ] [S 2 4 ] terjadi endapan Jadi, garam yang akan mengendap yaitu Sr dan Ba. 8. Jawaban: e ph 10 ph 14 10 4 log H 4 [H ] 10 4 mol/l A(H) 3 adalah basa bervalensi tiga sehingga kelarutannya dihitung: s 3,3 10 5 mol/l A(H) 3 A 3+ + 3H s 3s [A + ] [H ] 3 s (3s) 3 27s 4 27(3,3 10 5 ) 4 3,2 10 17 9. Jawaban: c Ion-ion yang terdapat dalam labu sebagai berikut. [Cr 2 4 ] 0,1 M [Cl ] 0,1 M [I ] 0,1 M Jika ion-ion tersebut diteteskan ke dalam larutan AgN 3, akan terbentuk garam Ag 2 Cr 4, AgCl, dan AgI. Ada tidaknya endapan garam-garam tersebut diketahui dari perbandingan hasil kali konsentrasi ion-ionnya dengan -nya. Konsentrasi ion Ag + diperoleh dari ionisasi AgN 3. AgN 3 Ag + + N 3 0,2 0,2 0,2 [Ag + ] 0,2 M 1) Ag 2 Cr 4 ; 3 10 12 Ag 2 Cr 4 2Ag + + Cr 2 4 Ag 2 Cr 4 [Ag + ] 2 [Cr 2 4 ] (0,2 (0,1) 4 10 3 < 4 10 3 terjadi endapan 2) AgCl; 1 10 10 AgCl Ag + + Cl AgCl [Ag + ] [Cl ] (0,2) (0,1) 2 10 2 < 2 10 2 terjadi endapan 3) AgI; 1 10 16 AgI Ag + + I AgI [Ag + ] [I ] (0,2) (0,1) 2 10 2 < 2 10 2 terjadi endapan Urutan pengendapan dari yang mudah ke yang sukar adalah dari selisih harga yang terkecil yaitu AgI Ag 2 Cr 4 AgCl 10. Jawaban: d Volume larutan 1.000 cm 3 1 L [KCl] 10 3 M [K + ] [Cl ] 10 3 M [K 2 Cr 4 ] 10 3 M [K + ] [Cr 2 4 ] 10 3 M [K 2 ] 10 3 M [K + ] [S 2 4 ] 10 3 M [Pb(N 3 ] 2 10 3 M [Pb 2+ ] [N 2 3 ] 2 10 3 M Pb(N 3 Pb 2+ + 2N2 3 [Pb] (2 10 3 ) 1,8 10 4 mol dm 2 Penambahan Pb(N 3 dalam larutan-larutan garam tersebut mengakibatkan terbentuknya elektrolit PbCl 2, PbCr 4, dan Pb. Reaksi ionisasi ketiga elektrolit tersebut sebagai berikut. 1) PbCl 2 Pb 2+ + 2Cl Hasil kali [ion] (1,8 10 4 )(10 3 1,8 10 10 PbCl 2 1,7 10 5 > hasil kali [ion] sehingga tidak terbentuk endapan PbCl 2. 2) PbCr 4 Pb 2+ + Cr2 4 Hasil kali [ion] (1,8 10 4 )(10 3 ) 1,8 10 10 PbCr 4 2,0 10 14 < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan PbCr 4. 3) Pb Pb 2+ +S2 4 Hasil kali [ion] (1,8 10 4 )(10 3 1,8 10 10 Pb 2,0 10 8 < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan Pb. Jadi, pada campuran larutan-larutan tersebut terjadi endapan PbCr 4 dan Pb. B. Kerjakan soal-soal berikut! 1. Mg(H Mg 2+ + 2H s 2s Mg(H [Mg 2+ ][H ] 2 (s) (2s Kimia Kelas XI 73

6 10 12 4s 3 s 1,14 10 4 mol/l [H ] 2 s 2(1,14 10 4 ) 2,28 10 4 ph log H log 2,28 10 4 4 log 2,28 ph 14 ph 14 (4 log 2,28) 10 + log 2,28 10,36 2. mol Na 2 0,1 mmol 1 10 4 mol [S 2 4 ] 1 10 4 M [Ca 2+ ] [Sr 2+ ] [Ba 2+ ] 4 10 2 M Setelah penambahan Na 2 ke dalam campuran garam-garam CaCl 2, SrCl 2, dan BaCl 2, terjadi elektrolit Ca, Sr, dan Ba. Ionisasi elektrolit-elektrolit tersebut sebagai berikut. a. Ca Ca Ca 2+ + S2 4 Hasil kali [ion] (4 10 2 )(1 10 4 ) 4 10 6 Ca 2,4 10 5 > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi endapan Ca. b. Sr Sr Sr 2+ + S2 4 Hasil kali [ion] (4 10 2 )(1 10 4 ) 4 10 6 Sr 2,8 10 7 < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan Sr. c. Ba Ba Ba 2+ +S2 4 Hasil kali [ion] (4 10 2 )(1 10 4 ) 4 10 6 Ba 1,08 10 10 < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan Ba. Jadi, garam yang mengendap adalah Sr dan Ba. 3. Larutan garam paling mudah larut dalam larutan yang mengandung ion sejenis dengan konsentrasi paling besar. Ion-ion yang terdapat dalam Ba yaitu Ba 2+ dan S 2 4. Ba akan mudah larut dalam larutan yang mengandung ion Ba 2+ dan S2 4 dengan konsentrasi paling besar. Ionisasi larutan Na 2 dan Ba sebagai berikut. Na 2 2Na + + S 2 4 Ba Ba 2+ + S 2 4 [S 2 4 ] dalam Na 2 0,4 M [Na 2 ] 0,4 M [S 2 4 ] dalam Na 2 0,5 M [Na 2 ] 0,5 M [S 2 4 ] dalam Na 2 0,6 M [Na 2 ] 0,6 M [Ba 2+ ] dalam Ba(N 3 0,2 M [Ba(N 3 ] 0,2 M [Ba 2+ ] dalam Ba(N 3 0,3 M [Ba(N 3 ] 0,3 M Jadi, Ba akan mudah larut dalam larutan Na 2 0,6 M karena mengandung ion S2 4 sebesar 0,6 M. 4. [Cl ] 0,01 M [Cr 2 4 ] 0,001 M Penambahan ion Ag + pada larutan tersebut akan menghasilkan AgCl dan Ag 2 Cr 4. Ada tidaknya endapan diketahui dari perbandingan hasil kali konsentrasi ion-ion dengan -nya. a. AgCl; 1,8 10 10 AgCl Ag + + Cl AgCl [Ag + ] [Cl ] 1,8 10 10 [Ag + ] (0,01) [Ag + ] 1,8 10 8 M b. Ag 2 Cr 4 ; 2 10 12 Ag 2 Cr 4 2Ag + + Cr 2 4 Ag 2 Cr 4 [Ag + ] 2 [Cr 2 4 ] 2 10 12 [Ag + ] 2 (0,001) [Ag + ] 2 2 10 9 [Ag + ] 4,5 10 5 M Konsentrasi ion Ag + dalam Ag 2 Cr 4 lebih besar daripada konsentrasi ion Ag + dalam AgCl. Jadi, larutan yang akan mengendap terlebih dahulu adalah Ag 2 Cr 4. 74 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

5. Jika dalam volume yang sama larutan elektrolit AgN 3 dicampurkan dengan larutan K 2 Cr 4, konsentrasi ion Ag + dan ion Cr 4 2 yang terdapat dalam larutan menjadi setengah kali konsentrasi awal, sebelum larutan dicampurkan. [AgN 3 ] [K 2 Cr 4 ] 0,01 M [Ag + ] [Cr 4 2 ] 0,01 M 0,005 M Campuran AgN 3 dengan K 2 Cr 4 menghasilkan elektrolit Ag 2 Cr 4 dengan 6,0 10 12 Ag 2 Cr 4 2Ag + + Cr2 4 Hasil kali [ion] (2s (s) 4s 3 4(0,005) 3 5 10 7 Ag 2 Cr 4 6,0 10 12 < hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi endapan. A. Pilihlah jawaban yang tepat! 1. Jawaban: d CuI Cu + + I s s CuI [Cu + ][I ] (s) (s) s 1 10 7 mol/l SrF 2 Sr 2+ + 2F s 2s SrF 2 [Sr 2+ ][F ] 2 (s) (2s 3 10 10 4s 3 s 4,2 10 4 Kelarutan CuI kelarutan SrF 2. Jadi, kelarutan CuI lebih kecil dari kelarutan SrF 2. 2. Jawaban: d M r K 2 142 Kelarutan K 2 dalam 1.000 cm 3 air 10 2 mol/l K 2 2K + + S2 4 2s s [K + ] [S 2 4 ] (2s (s) 4s 3 4(10 2 ) 3 4 10 6 mol/l 4 10 6 M Jadi, kelarutan K 2 dalam 1.000 cm 3 air yaitu 4 10 6 M. 3. Jawaban: a CuC 3 Cu 2+ + C2 3 s s [Cu 2+ ] [C 2 3 ] 1 10 12 (s s 1 10 6 mol/l M r CuC 3 123,5 s 10 6 10 6 x 0,1235 g 123,5 mg 4. Jawaban: e 1) PbCl 2 PbCl 2 Pb 2+ + 2Cl s [Pb 2+ ] [Cl ] 2 s (2s 4s 3 2s s 2) PbC 3 PbC 3 Pb 2+ + C2 3 s s [Pb 2+ ] [C 2 3 ] s 2 s 3,16 10 7 mol/l 1,6 10 2 mol/l Kimia Kelas XI 75

3) Pb Pb Pb 2+ +S2 4 s s [Pb 2+ ] [S 2 4 ] s 2 s 1,4 10 4 mol/l 4) PbCr 4 PbCr 4 Pb 2+ + Cr2 4 s s [Pb 2+ ] [Cr 2 4 ] s 2 s 1,4 10 7 mol/l 5) Pb(H Pb(H Pb 2+ + 2H [Pb 2+ ] [H ] 2 s (2s 4s 3 s s 2,9 10 5 mol/l Jadi, kelarutan ion Pb terkecil terdapat pada larutan jenuh PbCr 4. 5. Jawaban: a TlCl 3 Tl 3+ + 3Cl s 3s [Tl 3+ ] [Cl ] 3 s (3s) 3 27s 4 s 1,38 10 2 mol/l Massa TlCl 3 s M r (1,38 10 2 ) 240 3,3 10 3 gram 6. Jawaban: e Ag 2 C 3 2Ag + + C2 3 2s [Ag + ] 2 [C 2 3 ] (2s s 4s 3 s 2s Mol Ag + 5 10 20 mol volume Ag + 4 tetes 1 ml 0,2 ml 2 10 2 L Kelarutan Ag + 2,5 10 18 mol/l Ag 2 C 3 4s 3 4(2,5 10 18 ) 3 62,5 10 54 6,25 10 53 6 10 53 7. Jawaban: c PbCr 4 Pb 2+ + Cr 2 4 s s (s s 1,34 10 7 M Jadi, konsentrasi ion Pb 2+ sebesar 1,34 10 7 M. 8. Jawaban: d 1) CaC 3 Ca 2+ +C2 3 s s [Ca 2+ ] [C 2 3 ] s 2 s 8,4 10 5 mol/l 2) Ca Ca 2+ + S2 4 s s [Ca 2+ ] [S 2 4 ] s 2 s 7 10 5 mol/l 3) BaC 3 Ba 2+ + C2 3 s s [Ba 2+ ] [C 2 3 ] s 2 76 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

s 5,09 10 5 mol/l 4) Ba Ba 2+ +S2 4 s s [Ba 2+ ] [S 2 4 ] s 2 s 1 10 5 mol/l Urutan kelarutan senyawa-senyawa tersebut dalam air dari yang paling besar CaC 3 Ca BaC 3 Ba. 9. Jawaban: c CaCl 2 Ca 2+ + 2Cl s s 2s [Ca 2+ ] [CaCl 2 ] s 0,01 M [Cl ] 2s 2(0,01) 0,02 M CaF 2 4 10 11 CaF 2 Ca 2+ + 2F s s 2s [Ca 2+ ] [F ] 2 (s) (2s 4 10 11 (0,01)(2s 4s 2 s 4 10 9 1 10 4,5 Jadi, kelarutan CaF 2 dalam CaCl 0,01 M sebesar 1 10 4,5. 10. Jawaban: a CaCl 2 Ca 2+ + 2Cl s s 2s 0,05 0,05 0,1 AgCl [Ag + ] [Cl ] 1 10 6 [Ag + ] 0,1 [Ag + ] 1 10 5 Jadi, kelarutan AgCl dalam CaCl 2 0,05 M sebesar 1 10 5 mol/l. 11. Jawaban: d 1) AgI, 10 16 AgI Ag + +l s s [Ag + ] [l ] s 2 s 1 10 8 2) Ag 2 S, 10 14 Ag 2 S 2Ag + +S 2 2s s [Ag + ] 2 [S 2 ] (2s s 4s 3 s 5 10 7 3) AgCI, 10 10 AgCI Ag + + Cl s s [Ag + ] [Cl ] s 2 s 1 10 5 4) Ag 2 C 3, 10 11 Ag 2 C 3 2Ag + + C2 3 2s s [Ag + ] 2 [C 2 3 ] (2s s 4s 3 s 1,4 10 4 5) Ag 2 Cr 4, 10 12 Ag 2 Cr 4 2Ag + + Cr2 4 2s s [Ag + ] 2 [Cr 2 4 ] (2s s 4s 3 s 6,3 10 5 Garam yang paling mudah larut adalah Ag 2 C 3 karena mempunyai harga kelarutan paling besar. Kimia Kelas XI 77

12. Jawaban: a CaH 2 Ca 2+ + 2H s 2s ph 11 ph 14 ph 14 11 3 ph log H log H 3 log 3 [H ] 10 3 M 2s 10 3 s 10 3 Ca(H [Ca 2+ ] [H ] 2 ( 10 3 )(10 3 10 9 5 10 10 Jadi, Ca(H sebesar 5 10 10. 13. Jawaban: e Mg(H 6,0 10 12 Mg(H Mg 2+ + 2H Mg(H [Mg 2+ ][H ] 2 6,0 10 12 (0,01)(2x 4x 2 4x 2 6 10 10 x 2 1,5 10 10 x 1,2 10 5 Jadi, kelarutan Mg(H dalam 0,01 mol dm 3 1,2 10 5. 14. Jawaban: a ph 8 ph 14 8 6 log H 6 [H ] 10 6 [Mn] [Mn(N 3 ] 0,01 M Mn(H Mn 2+ + 2H s 2s Hasil kali [ion] [Mn 2+ ][H ] 2 0,01 (10 6 1 10 14 Mn(H 5 10 14 > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi endapan Mg(H. 15. Jawaban: e Mol Mg(H 3 10 4 mol [Mg(H ] 3 10 3 M Mg(H Mg 2+ + 2H s s 2s 3 10 3 3 10 3 2(3 10 3 ) Keadaan tepat jenuh jika [Mg 2+ ][H ] 2 Mg(H [Mg 2+ ][H ] 2 (3 10 3 ) (6 10 3 1,08 10 7 M 3 Jadi, Mg(H sebesar 1,08 10 7 M 3. 16. Jawaban: d 1) AgN 3 Ag + + N 3 s s s [Ag + ] [N 3 ] (s)(s) s 2 s 2) Pb(N 3 Pb 2+ + 2N 3 s s 2s [Pb 2+ ] [N 3 ] 2 (s) (2s 4s 3 s 3) SrF 2 Sr 2+ + 2F s s 2s [Sr 2+ ] [F ] 2 (s) (2s 4s 3 s Berdasarkan perhitungan di atas, urutan kelarutan ketiga larutan tersebut adalah s AgN 3 > s Pb(N 3 s SrF 2. 17. Jawaban: d Mol Ca 2 N 3 0,01 M 0,2 L 0,002 mol Mol Ca(H 0,01 M 0,2 L 0,002 mol Volume total (200 + 200) ml 400 ml 0,4 L Na 2 C 3 + Ca(H CaC 3 (s) + 2NaH Mula-mula : 0,002 0,002 Reaksi : 0,002 0,002 0,002 0,004 Setimbang : 0,002 0,004 Mol CaC 3 0,002 mol [CaC 3 ] 0,005 M 78 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

CaC 3 Ca 2+ + C 3 2 0,005 0,005 0,005 [Ca 2+ ] [C 2 3 ] (0,005 2,5 10 5 CaC 3 dari data 4 10 9 < [Ca 2+ ] [C 2 3 ] terjadi endapan [Na + ] dalam campuran [NaH] [NaH] 2[CaC 3 ] 2(0,002) 0,004 M NaH Na + + H 0,004 0,004 0,004 [Na + ] 0,004 M Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi endapan CaC 3 dan konsentrasi ion Na + 0,004 M. 18. Jawaban: c [Ag + ] 0,02 M 0,01 M [S 2 ] 0,02 M 0,01 M [P 3 4 ] 0,02 M 0,01 M [Br ] 0,02 M 0,01 M [S 2 4 ] 0,02 M 0,01 M 1) Ag 2 S 2 10 49 Ag 2 S 2Ag + + S 2 [Ag + ] 2 [S 2 ] (2s (s) (2 0,01 (0,01) 4 10 6 2 10 49 < 4 10 6 (mengendap) 2) Ag 3 P 4 1 10 20 Ag 3 P 4 3Ag + + P 3 4 [Ag + ] 3 [P 3 4 ] (3s) 3 (s) (3 0,01) 3 (0,01) 2,7 10 7 1 10 20 < 2,7 10 7 (mengendap) 3) Ag 2 Cr 4 6 10 5 Ag 2 Cr 4 2Ag + + Cr 2 4 [Ag + ] 2 [Cr 2 4 ] (2s (s) (2 0,01 (0,01) 4 10 6 6 10 5 > 4 10 6 (belum mengendap/larut) 4) AgBr 5 10 13 AgBr Ag + + Br [Ag + ] [Br ] (s) (s) (0,01)(0,01) 0,0001 1 10 4 5 10 13 < 1 10 4 (mengendap) 5) Ag 2 3 10 5 Ag 2 2Ag + + S 2 4 [Ag + ] 2 [S 2 4 ] (2s (s) (2 0,01 (0,01) 4 10 6 3 10 5 > 4 10 6 (belum mengendap/larut) Jadi, garam-garam yang larut yaitu garam yang memiliki lebih besar daripada hasil kali konsentrasi ion-ionnya. Garam tersebut yaitu garam Ag 2 Cr 4 dan Ag 2. 19. Jawaban: b Mg(H 2 10 11 [MgCl 2 ] 1 10 3 mol/dm 3 MgCl 2 Mg 2+ + 2Cl 1 10 3 1 10 3 2 10 3 [Mg 2+ ] 1 10 3 mol/dm 3 1 10 3 M Endapan mulai terbentuk jika Mg(H hasil kali kelarutan ion-ion Mg(H. Mg(H Mg 2+ + 2H Mg(H [Mg 2+ ] [H ] 2 2 10 11 (1 10 3 ) [H ] 2 [H ] 2 2 10 8 [H ] 1,4 10 4 M ph log [H ] log 1,4 10 4 4 log 1,4 3,85 ph pk w ph 14 3,85 10,15 Jadi, endapan mulai terbentuk pada ph 10,15. 20. Jawaban: a Kristal perak klorida (AgCl) akan sukar larut jika berada dalam larutan HCl dengan konsentrasi terkecil karena konsentrasi ion Cl juga kecil. Perak klorida mengandung ion Ag + dan Cl sehingga akan sukar larut dalam larutan yang Kimia Kelas XI 79

mengandung ion Cl atau Ag + dengan konsentrasi kecil. Konsentrasi ion Cl dalam berbagai larutan HCl tersebut sebagai berikut. a. HCl 0,01 M [Cl ] [HCl] 0,01 M b. HCl 0,10 M [Cl ] [HCl] 0,10 M c. HCl 0,20 M [Cl ] [HCl] 0,20 M d. HCl 1,00 M [Cl ] [HCl] 1,00 M e. HCl 2,00 M [Cl ] [HCl] 2,00 M Jadi, kristal AgCl paling sukar larut dalam larutan HCl 0,01 M. 21. Jawaban: a 1) Al 2 ( ) 3 0,01 M Al 2 ( ) 3 2Al 3+ + 3S 2 4 (s) (2s) (3s) Kelarutan S2 4 < kelarutan BaS 4 2) (NH 4 0,01 M (NH 4 2NH + 4 + S 2 4 (s) (2s) (s) Kelarutan S2 4 kelarutan BaS 4 3) Na 2 0,01 M Na 2 2Na + + S 2 4 (s) (2s) (s) Kelarutan S2 4 kelarutan BaS 4 4) Ba(N 3 0,01 M Ba(N 3 Ba 2+ + 2N 3 (s) (s) (2s) Kelarutan Ba 2+ kelarutan BaS 4 5) BaCl 2 0,01 M BaCl 2 Ba 2+ + 2Cl (s) (s) (2s) Kelarutan Ba 2+ kelarutan BaS 4 Jadi, kelarutan Ba yang paling kecil terdapat pada Al 2 ( ) 3 0,01 M. 22. Jawaban: b 1) Ca(H Ca 2+ + 2H s 2s Ca(H (s) (2s 4s 3 8 10 6 4s 3 s 1,26 10 2 mol/l 2) CaCr 4 Ca 2+ + Cr 2 4 s s CaCr 4 s 2 7,1 10 4 s 2 s 2,66 10 2 mol/l 3) Ca Ca 2+ + S 2 4 s s Ca s 2 2,4 10 5 s 2 s 4,89 10 3 mol/l 4) CaC 3 Ca 2+ + C 2 3 s s CaC 3 s 2 8,7 10 9 s 2 s 9,33 10 5 mol/l 5) CaF 2 Ca 2+ + 2F s 2s CaF 2 (s) (2s 4s 3 4 10 11 4s 3 s 2,15 10 4 mol/l Jadi, larutan yang mempunyai kelarutan ion Ca 2+ paling tinggi adalah larutan CaCr 4. 23. Jawaban: d Al(H) 3 Al 3+ + 3H s s 3s Al(H) 3 [Al 3+ ] [H ] 3 (s) (3s) 3 27s 4 s 6,6 10 3 [H ] 3 3s 3(6,6 10 3 ) [H ] 1,98 10 2 ph log [H ] log 1,98 10 2 2 log 1,98 ph pk w ph 14 (2 log 1,98) 12 + log 1,98 12,29 Jadi, ph basa Al(H) 3 sebesar 12,29. 80 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

24. Jawaban: d HgS 3 10 53 Volume 1 L Mol ion sulfida 0,001 mol [S 2 ] 0,001 mol/1 L 0,001 mol/l HgS [Hg 2+ ] [S 2 ] HgS Hg 2+ + S 2 [Hg 2+ ] [S 2 ] 3 10 53 [Hg 2+ ] (1 10 3 ) [Hg 2+ ] 3 10 50 mol/l 25. Jawaban: c L L 2+ + S 2 4 s s L s 2 2,5 10 5 s 2 s 5 10 3 5 10 3 mol/l M r L 136 B. Kerjakan soal-soal berikut! 1. Kelarutan PbI 0,5 0,5 0,25 mol/l PbI 2 Pb 2+ + 2I s 2s [Pb 2+ ] [I ] 2 s (2s 4s 3 4(0,25) 3 0,0625 Jadi, kelarutan PbI 2 0,0625. 2. [Cl ] 0,01 mol/l 0,01 M [Cr 2 4 ] 0,1 mol/l 0,1 M Penambahan ion Ag + pada campuran larutan akan menghasilkan AgCl dan AgCr 4. Endapan terjadi jika < hasil kali [ion] a. AgCl, 1,8 10 10 AgCl Ag + +Cl AgCl [Ag + ] [Cl ] 1,8 10 10 [Ag + ] (0,01) [Ag + ] 1,8 10 8 M b. Ag 2 Cr 4, 2 10 12 Ag 2 Cr 4 2Ag + + Cr 4 2 Ag 2 Cr 4 [Ag + ] 2 [Cr 2 4 ] 2 10 12 [Ag + ] 2 (0,1) [Ag + ] 2 2 10 11 M [Ag + ] 4,5 10 6 [Ag + ] dalam Ag 2 Cr 4 lebih besar daripada [Ag + ] dalam AgCl. Jadi, larutan yang akan mengendap lebih dahulu adalah Ag 2 Cr 4. 3. BaCl 2 Ba 2+ + 2H 0,01 0,01 0,02 Ba(H [Ba 2+ ] [H ] 2 5 10 8 (0,01) [H ] 2 [H ] 2 5 10 6 [H ] 2,2 10 3 ph log [H ] log 2,2 10 3 ph 3 log 2,2 14 ph 14 (3 log 2,2) 11 + log 2,2 Jadi, endapan Ba(H mulai terbentuk pada ph 11 + log 2,2. 4. Mol PbCl 2 0,001 mol Kelarutan PbCl 2 s s 0,05 mol/l PbCl 2 Pb 2+ + 2Cl s 2s PbCl 2 [Pb 2+ ] [Cl ] 2 s (2s 4s 3 4(0,05) 3 5 10 4 Jadi, PbCl 5 10 4. 5. ph 10 ph 14 ph 14 10 4 log [H ] 4 log [H ] log 10 4 [H ] 10 4 M Kimia Kelas XI 81

Konsentrasi ion H dalam 400 ml larutan: [H ] 10 4 M 0,5 10 4 M [Co 2+ ] 2 10 6 M 1 10 6 M Konsentrasi setiap ion: [Fe 2+ ] 2 10 6 M 1 10 6 M [La 3+ ] 2 10 6 M 1 10 6 M a. Co(H, 2 10 16 Co(H Co 2+ + 2H s Hasil kali [ion] (1 10 6 )(0,5 10 4 2,5 10 15 < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan. b. Fe(H, 8 10 15 Fe(H Fe 2+ + 2H s 2s Hasil kali [ion] (1 10 6 )(0,5 10 4 2,5 10 15 > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi endapan. c. La(H) 3, 1 10 19 La(H) 3 La 3+ + 3H s 3s Hasil kali [ion] (1 10 6 )(0,5 10 4 ) 3 1,25 10 19 < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan. Jadi, hidroksida yang mengendap adalah Co(H dan La(H) 3. 6. CuC 3 Cu 2+ + C 3 2 [Cu 2+ ] [C 2 3 ] (s s s 2s 10 5 mol/l M r CuC 3 (63,5 + 12 + (3 16)) 123,5 Kelarutan CuC 3 dalam 500 ml air: s 10 5 2 L s Massa 6,175 10 4 gram 0,62 mg Jadi, massa CuC 3 yang larut dalam 500 ml air sebesar 0,62 mg. 7. M r Mg(H 58 Mol Mg(H 3 10 4 mol [Mg(H ] Volume Mg(H 100 cm 3 0,1 L [Mg(H ] 3 10 3 M [Mg 2+ ] [H ] [Mg(H ] 3 10 3 M Mg(H Mg 2+ + 2H s s 2s Mg(H [Mg 2+ ] [H ] 2 (s) (2s 4s 3 4 (3 10 3 ) 3 1,08 10 7 Jadi, Mg(H agar tepat jenuh dalam 100 cm 3 air sebesar 1,08 10 7. 8. AB A + + B AB [A + ] [B ] Volume total (250 + 250) 500 ml 0,5 L Mol A + 3 10 3 mol [A + ] 6 10 3 M Mol B 4 10 3 mol [B ] 8 10 3 M [A + ] [B ] (6 10 3 ) (8 10 3 ) 4,8 10 5 AB 10 8 < [A + ] [B ] terjadi endapan Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi endapan karena harga < hasil kali konsentrasi ion-ionnya. 82 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

9. M r Hg 2 497,2 g/mol Mol Hg 2 3 10 3 mol [Hg 2 ] mol/volume 3 10 3 /1.000 cm 3 s 3 10 3 M Hg 2 2Hg + + S 2 4 2s s [Hg + ] 2 [S 2 4 ] (2s (s) 4s 3 4(3 10 3 ) 3 1,08 10 7 Jadi, hasil kali kelarutan Hg 2 sebesar 1,08 10 7. 10. ph 8 ph 14 ph 14 8 6 log [H ] log 10 6 [H ] 10 6 M Konsentrasi ion H dalam 200 ml larutan: [H ] 10 6 M 5 10 7 M Konsentrasi setiap ion: [Co 2+ ] (2 10 3 M) 10 3 M [Fe 2+ ] (2 10 3 M) 10 3 M [La 3+ ] (2 10 3 M) 10 3 M a. Co(H Co 2+ + 2H ; 2 10 16 Co(H [Co 2+ ] [H ] 2 (10 3 )(5 10 7 2,5 10 16 2 10 16 < 2,5 10 16 sehingga terjadi endapan. b. Fe(H Fe 2+ + 2H ; 8 10 15 Fe(H [Fe 2+ ] [H ] 2 (10 3 ) (5 10 7 2,5 10 16 8 10 15 > 2,5 10 16 sehingga tidak terjadi endapan. c. La(H) 3 La 3+ + 3H ; 1 10 19 La(H) 3 [La 3+ ] [H ] 3 (10 3 ) (5 10 7 ) 3 1,25 10 22 1 10 19 > 1,25 10 22 sehingga tidak terjadi endapan. Jadi, hidroksida yang mengendap yaitu Co(H karena harga < hasil kali konsentrasi ion-ionnya. Kimia Kelas XI 83

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator 5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 5.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Rasa ingin tahu Menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pengamatan terhadap sistem koloid di lingkungan sekitar. Pada bab ini akan dipelajari: Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari. Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari Menjelaskan sistem koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan sistem dispersi Mengamati berbagai perbedaan yang tampak pada dispersi kasar, dispersi halus, dan dispersi koloid Menyebutkan tipe-tipe sistem koloid Menjelaskan penggunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari Menentukan berbagai tipe sistem koloid dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari 84 Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari