IDENTIFIKASI BAKTERI ( Karakteristik Sifat Biokimia dan Fisiologis Bakteri)

dokumen-dokumen yang mirip
UJI KATALASE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LANJUT. Oleh : : Billy Nabil Yuni NIM : Semester : 4/A Kelompok : 5

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LANJUT UJI KATALASE DAN FERMENTASI KARBOHIDRAT

Reaksi BIOKIMIA PADA UJI BAKTERIOLOGI. No UJI BIOKIMIA KETERENGAN. 1. Uji fermentasi karbohidrat

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Uji Kosser Sitrat Hidrolisis Lemak Uji Oksidase dan Katalase Hidrolisis Gelatin Motilitas Hidrolisis Kasein Uji H2S Uji Indol Reduksi Nitrat

Teknik Identifikasi Bakteri

PERGERAKAN GERAK BAKTERI. B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi dengan topik pergerakan gerak bakteri

II. METODELOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS PASCASARJANA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Protease disebut juga peptidase atau proteinase, merupakan enzim golongan

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

RESPIRASI BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi. Yang dibina oleh Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.

3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Seleksi Bakteri Probiotik Karakterisasi morfologi dan fisiologis kandidat probiotik

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

PENDAHULUAN. Metabolisme mikroorganisme Genetika Bakteri Keragaman Bakteri Keragaman Eukariot UTS

UJI METABOLISME PADA BAKTERI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

Potensi Desikator untuk Inkubator Anaerob

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

BAB III METODA PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol)

Analisis Nitrit Analisis Chemical Oxygen Demand (COD) HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Identifikasi Bakteri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

III. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada bulan Maret Mei Penelitian dilaksanakan di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemotongan hewan Pacar Keling, Surabaya. dengan waktu pengamatan setiap 4 jam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

Lampiran 1. Penyiapan media bakteri Aeromonas hydrophila

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal

IDENTIFIKASI MIKROBA. Evi Umayah Ulfa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif pada pengecatan gram

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN

II. METODELOGI PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. berupa karbohidrat, protein, lemak dan minyak (Sirait et al., 2008).

LAPORAN PRAKTIKUM PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI OLEH : : RITA ANGGREANI WIDIASTUTI NIM : D1C KELOMPOK : IV KELAS : TPG-A 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2

AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME. perbanyakan) dengan menggunakan raw material (nutrisi) yang diperoleh

Pertumbuhan Total Bakteri Anaerob

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS

BAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOKIMIA CONTOH CARA KERJA BEBERAPA ENZIM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri yang bersifat Gram

4. PEMBAHASAN Fermentasi Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

4. PEMBAHASAN Fermentasi Acar Kubis Putih

III. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA

Media Kultur. Pendahuluan. Komposisi Media 3/9/2016. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengekspor buah nanas yang menempati posisi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Inokulasi Penyebab Busuk Lunak Karakterisasi Bakteri Penyebab Busuk Lunak Uji Gram

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tiap tingkatan kehidupan atau untuk tiap bangsa dan negara (Salim, 1986).

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK PERCOBAAN 2 UJI AKTIVITAS SUKSINAT DEHIDROGENASE

Isolasi, Karakterisasi dan Uji Potensi Bakteri Penghasil Enzim Termostabil Air Panas Kerinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VIII. AKTIVITAS BAKTERI NITROGEN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI BLOK INFEKSI TROPIS

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM ACARA IV RESPIRASI BAKTERI DISUSUN OLEH: NAMA : HUSNUL BUDIATMAN DANI NIM : KELAS : VI D

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri Asam laktat (BAL) yaitu kelompok bakteri gram positif, katalase

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010

METABOLISME MIKROBIAL OLEH: FIRMAN JAYA

4 Hasil dan Pembahasan

ENZIM 1. Nomenklatur Enzim 2. Struktur Enzim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agustine(2008) kerang hijau (green mussels) diklasifikasikan

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

II. TINJAUAN PUSTAKA. makanan yang tidak tercerna. Alat pencernaan itik termasuk ke dalam kelompok

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

Teknik Isolasi Mikroorganisme

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

Keragaman Bakteri Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Leor Dan Duri Di Kabupaten Subang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metabolisme Energi. Pertemuan ke-4 Mikrobiologi Dasar. Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD. Fakultas Pertanian Universitas Riau

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM

BAB 1 PENDAHULUAN. energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau

Pseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

KAJIAN KEPUSTAKAAN. ciri-ciri sapi pedaging adalah tubuh besar, berbentuk persegi empat atau balok,

Transkripsi:

Laporan Praktikum Nama : Ganis Andriani Mikrobiologi NIM : J3L111144 Hari/tanggal : Rabu / 7 Desember 2012 Waktu : 13.00-16.20 WIB Kelompok : 4 (besar) / 7 (kecil) Asisten : Ebta Genny PJP : M. Arif Mulia, S.Pi IDENTIFIKASI BAKTERI ( Karakteristik Sifat Biokimia dan Fisiologis Bakteri) Data dan Hasil Pengamatan Tabel 1 Hasil pengujian identifikasi bakteri Escherichia coli Hasil No Jenis Uji Pengamatan Keterangan (+/-) 1. Uji oksidase - Tidak menghasilkan enzim oksidase 2. Uji oxidative + Dapat memecah karbohidrat dalam suasana aerob 3. Uji fermentative + Dapat memecah karbohidrat dalam suasana anaerob 4. Uji katalase - Tidak menghasilkan enzim katalase 5. Uji motilitas + Terjadinya pembebasan ikatan sulfide dan pergerakan bakteri (motilitas) 6. Uji gelatin + Terjadi hidrolisis gelatin dan menghasilkan enzim gelatinase

Oxidative Fermentative Gambar 1 Hasil uji gelatin pada E.coli Gambar 2 Hasil uji oxidative dan fermentative pada E.coli Gambar 3 Hasil uji SIM pada E.coli Tabel 2 Hasil pengujian identifikasi bakteri dengan KIT API 20E Gambar Gambar 4 Hasil identifikasi KIT API 20E Hasil Pengamatan Significant taxa : 1. Escherichia coli 2. Serratia liquefaciens 3. Aeromonas hydrophila/ caviae/ sobria 2 4. Aeromonas hydrophila/ caviae/ sobria 1 5. Serratia marcescens

Pembahasan Identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan cara konvensional dan cara KIT identifikasi. Cara konvensional meliputi fisiologis maupun biokimia. Ciri fisiologi ataupun biokimia merupakan kriteria yang penting di dalam identifikasi spesies bakteri yang tak dikenal karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil pengamatan fisiologis yang memadai mengenai organik yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan.. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media memproduksi tipe metabolit tentunya yang dideteksi dengan interaksi mikroba dengan reagen test yang mana menghasilkan perubahan warna reagen (Murray 2005). Biokimia bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul satu dengan lainnya. Uji fisiologi biasanya identik dengan uji biokimia. Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yang antara lain uji katalase, koagulase, uji nitrit, hidrolisis gelatin, uji hidrolisis kanji, uji hidrogen sulfit. Pengujian biokimia merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia mikrobiologi (Lim 1998). Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yaitu antara lain adalah uji koagulase, uji katalase, uji MRVP, uji nitrit, hidrolisis gelatin, uji H 2 S (Dwidjoseputro1994). Uji katalase merupakan suatu pengujian terhadap bakteri tertentu untuk mengetahui apakah bakteri tersebut merupakan bakteri aerob, anaerob fakultatif, atau anaerob obligat dan digunakan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme untuk menguraikan hydrogen peroksida dengan menghasilkan enzim katalase. Bakteri yang memerlukan oksigen menghasilkan hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) yang sebenarnya beracun bagi bakteri sendiri. Namun bakteri tersebut dapat tetap hidup dengan adanya antimetabolit tersebut karena menghasilkan enzim katalase yang dapat mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen dengan reaksi sebagai berikut : 2H 2 O 2 2H 2 O + O 2 (Volk dan Wheeler 1993). Mekanisme enzim katalase memecah H 2 O 2 yaitu saat melakukan respirasi, bakteri menghasilkan berbagai macam komponen salah satunya H 2 O 2. Bakteri yang memiliki kemampuan memecah H 2 O 2 dengan enzim katalase maka segera membentuk suatu sistem pertahanan dari toksik H 2 O 2 yang dihasilkannya sendiri. Bakteri katalase positif akan memecah H 2 O 2 menjadi H 2 O dan O 2 dimana parameter yang menunjukkan adanya aktivitas katalase tersebut adalah adanya gelembung-gelembung oksigen seperti pada percobaan yang telah dilakukan. Dengan enzim katalase, H 2 O 2 diurai seperti pada Gambar 5.

Gambar 5 Reaksi penguraian dengan enzim katalase (Dwidjoseputro 1998) Bakteri katalase negatif tidak menghasilkan gelembung-gelembung. Hal ini berarti H 2 O 2 yang diberikan tidak dipecah oleh bakteri katalase negatif, sehingga tidak menghasilkan oksigen. Bakteri katalase negatif tidak memiliki enzim katalase yang menguraikan H 2 O 2. Dalam percobaan ini bakteri Escherichia coli negatif pada uji katalase dengan dibuktikan tidak adanya gelembung oksigen pada bakteri. Uji oksidase ditujukan untuk membedakan bakteri berdasarkan aktivitas sitokrom oksidase. Enzim-enzim oksidase memainkan peran yang vital dalam pelaksanaan sistem transport elektron pada respirasi aerob. Sitokrom oksidase mengkatalisis oksidase dari sitokrom yang tereduksi oleh oksigen molecular (O 2 ), menghasilkan pembentukan H 2 O atau H 2 O 2. Bakteri-bakteri aerob, sebagaimana juga beberapa bakteri anaerob fakultatif dan mikro aerofil, memiliki aktivitas oksidase. Uji oksidase merupakan alat untuk membedakan antara anggota-anggota dalam genus Neisseria dan Pseudomonas, yang merupakan oksidase positif, dan Enterobacteria atau Escherichia coli yang merupakan oksidase negatif. Kemampuan bakteri untuk menghasilkan sitokrom oksidase dapat ditunjukkan dengan penambahan pereaksi uji, p-aminodimetilanilin oksalat, terhadap kolonikoloni yang ditumbuhkan pada suatu media agar lempeng. Pereaksi ini berperan sebagai substrat buatan, memberikan elektron dan karenanya akan teroksidasi menjadi senyawa berwarna kehitaman dan oksigen bebas. Setelah penambahan pereaksi uji, terjadinya warna merah muda, kemudian merah maroon, dan akhirnya berwarna kehitaman pada permukaan koloni menandakan dihasilkannya sitokrom oksidase dan menunjukkan hasil positif. Tidak terjadinya perubahan warna,atau warna merah muda cerah pada koloni, menandakan tidak adanya aktivitas oksidase, menunjukkan hasil uji yang negatif. Gambar 6 Reaksi uji oksidase (Rehm & Reed 1987)

Media SIM (Sulfida Indo Motility) merupakan salah satu media yang digunakan untuk pengujian fisio-metabolisme suatu bakteri yaitu untuk mengetahui kemampuan membentuk indol (produk hasil degradasi protein), ikatan sulfide dan motilitas atau pergerakan bakteri. Data dan hasil pegamatan menunjukkan bahwa reaksi berlangsung positif artinya bakteri Escherichia coli yang diujikan termasuk ke dalam bakteri motil. Bakteri motil ialah bakteri yang bergerak dengan menggunakan flagel atau silia. Hal tersebut disebabkan karena setelah diinokulasikan ke dalam media SIM dan diinkubasi selama 2x24 jam, bakteri yang berkoloni tumbuh pada permukaan media serta tumbuh pada bekas tusukan jarum inokulasi yang berujung runcing. Motalitas merupakan salah satu ciri penting pengkarakterisasian bakteri. Sifat ini diakibatkan oleh adanya flagella sehingga sel bakteri dapat berenang didalam lingkungan air. Motilitas sebagaian besar jenis bakteri motil pada suhu relatif rendah 15-25 0 Cdan mungkin tidak motil pada suhu 37 0 C. Struktur bakteri yang berflagel itu kaku dan dilengkapi dengan gelendong yang berbentuk spiral. Gelendong spiral tersusun atas protein yang disebut dengan flagelin yang merupakan unit dasar penyusun flagella (Gross 1995). Gerak bakteri yang bersifat motil diakibatkan oleh adanya struktur atau organ sel bakteri yang berbentuk benang yang flagelia. Flagella panjang dan ramping. Gelatin adalah protein yang diperoleh dari hidrolisa kalogen yitu zat pada jaringan penghubung dan tendon dari hewan. Gelatin akan terurai oleh jasad renik yang mempunyai enzim proteolitik. Larutan gelatin bersifat cair pada suhu ruang atau suhu kamar dan padat apabila berada dalam lemari es. Bila gelatin telah dihidrolisa oleh jasad renik akan tetap bersifat cair meskipun berada dalam lemari es (Hadioetomo 1993). Berdasarkan data dan hasil pengamatan menunjukkan bahwa uji gelatin menghasilkan uji positif, sehingga Escherichia coli termasuk kedalam bakteri proteolitik, yaitu bakteri yang dapat mendegradasi gelatin menjadi gliserol dan mengandung enzim proteolitik. Hal tersebut dibuktikan dengan media gelatin setelah dicampurkan sampel (kultur murni E.coli ) dan dimasukkan ke dalam lemari es, hasilnya akan tetap berbentuk cair. Gelatin adalah suatu zat yang meleleh pada atau di atas 28 o C, sehingga harus dibudidayakan di suhu 25 o C (suhu kamar). Hidrolisis gelatin terjadi karena bakteri menghasilkan gelatinase untuk menghidrolisis polimer protein, gelatin, untuk asam amino. Gelatin protein merupakan polimer besar asam amino yang terlalu besar untuk masuk ke dalam membrane sel. Dalam rangka memanfaatkan gelatin, exoenzim proteolitik bakteri mensekresi gelatinase dan peptidase untuk mencerna gelatin luar sel (Pramono 2007). Media O/F merupakan salah satu media yag digunakan untuk pengujian fisio-metabolisme suatu bakteri yaitu untuk mengetahui kemampuan memecah karbohidrat (glukosa) dalam suasana aerobic (oksidatif) dan anaerobic (fermentative). Berdasarkan data dan hasil pengamatan menunjukkan bahwa uji tersebut merupakan uji positif baik dengan penambahan parafin maupun tanpa

parafin, artinya bakteri Escherichia coli dapat memecah glukosa atau karbohidrat dalam keadaan aerob maupun anaerob. Hal tersebut ditunjukkan dengan perubahan warna hijau menjadi kuning baik pada tabung reaksi dengan penambahan maupun tanpa penambahan paraffin setelah dilakukan inkubasi selama 2x24 jam. Bakteri aerob adalah salah satu penggolongan bakteri berdasarkan kebutuhan bakteri terhadap oksigen. Bakteri aerob merupakan jenis bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk kelangsungan hidupnya. Bakteri yang tergolong bakteri aerob hidupnya mutlak memerlukan oksigen dalam keadaan bebas. Ada pula yang kebutuhan akan oksigennya bersifat tidak mutlak, yaitu bakteri aerob fakultatif (Pelczar 2006). Identifikasi bakteri juga dilakukan dengan menggunakan software KIT API 20E. KIT API 20E merupakan software yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri yang lebih spesifik, yaitu Enterobacteriaceae. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, hasil bakteri yang didapatkan tidak hanya menghasilkan taxon Escherichia coli, tetapi menghasilkan pula beberapa kemungkinan taxon lainnya seperti Serratia liquefaciens, Aeromonas hydrophila/ caviae/ sobria 2, Aeromonas hydrophila/ caviae/ sobria 1, dan Serratia marcescens. Hal tersebut dikarenakan adanya kontaminasi dari kerja yang tidak aseptik. Simpulan Berdasarkan percobaan, bakteri Escherichia coli termasuk bakteri yang dapat memecah karbohidrat secara aerob maupun anaerob, memiliki alat gerak atau flagella sehingga terjadi motilitas bakteri, dan dapat menghidrolisis gelatin serta mengandung enzim proteolitik. Identifikasi KIT API 20E tidak menghasilkan taxon yang murni Enterobacteriaceae, tetapi beberapa taxon lainnya. Daftar Pustaka Dwijoseputro. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan. Gross.1995. Introgductary Microbiology. London : Chaswaan Hall University and Profesional Hadioetomo RS. 1993.Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, Teknik Dan Prosedur Dasar Laboratorium.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Lim, D. 1998. Microbiology. Missouri : McGraw-Hill Murray RK, DK Granner, PA Mayes and VW Rodwell. 2000. Biokimia Harper. Edisi 25. Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. Pelczer M. 2006. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Universitas Indonesia Press. Pramono H. 2007. Penggolongan Mikroba. Bandung: Kurnia. Rehm H. J dan G. Reed. 19987. Biotechnology. Vol 8: enzyme Technology. VCH Verlags gessell schaff, mbh, Weinhaim. Volk, 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.