BAB II ISI. Sumber gambar: (salirawati, 2008)

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Konduktimeter dan Analisis Konduktometri

PERCOBAAN VII PENENTUAN DAYA HANTAR SUATU SENYAWA

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

KONDUKTOMETRI OLEH : AMANAH FIRDAUSA NOFITASARI KIMIA A

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Sulistyani, M.Si.

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

I. Nama Percobaan : Daya Hantar Listrik

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

SMA N 1 PALIMANAN Jl. KH. Agus Salim no. 128 PALIMANAN KABUPATEN CIREBON

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

Teori Asam-Basa Arrhenius

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

Bab II Tinjauan Pustaka

MODUL SEL ELEKTROLISIS

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

RINGKASAN MATERI PETA KONSEP KIMIA

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

LOGO TEORI ASAM BASA

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit.

Elektrokimia. Sel Volta

BAB 7. ASAM DAN BASA

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

Materi yang terdapat di alam jika ditinjau dari ukuran konduktivitasnya dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

wanibesak.wordpress.com 1

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

BAB II LANDASAN TEORI. Muatan-muatan listrik yang bergerak akan menghasilkan arus listrik.

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Tetapan Ionisasi Asam 03 Desember 2014 Wiji Dwi Utami Abstrak

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

MAKALAH KIMIA FISIKA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci.

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

,

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

Pengendapan. Sophi Damayanti

SOAL dan PEMBAHASAN Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya hantar listrik adalah parameter yang dipengaruhi oleh salinitas tinggi rendahnya berkaitan erat dengan nilai salinitas. Konduktivitas (Daya Hantar Listrik / DHL) adalah gambaran numeric dari kemampuan air untuk meneruskan listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin banyak pula nilai DHL. Reaktivitas, bilangan valensi, dan kosentrasi ion-ion terlarut sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai DHL. 1.2 Tujuan a. Mengetahui perubahan daya hantar pada titrasi asam basa b. Mengetahui beda hantar dari senyawa yang berbeda

BAB II ISI 2.1 Pengertian Elektrolit Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut (misalnya air) akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Elektrolit diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Suatu elektrolit dapat berupa asam, basa maupun garam. Menurut Michael Faraday, elektrolit merupakan suatu zat yang dapat menghantarkan listrik jika berada dalam bentuk larutan atau lelehannya. Dalam suatu larutan elektrolit bila diberi dua batang elektroda inert dan diberi tegangan listrik diantaranya, maka anion-anion akan bergerak ke elektroda negatif (katoda). Proses ini merupakan fenomena transport seperti halnya yang terjadi dalam molekul gas adalah adanya pengaruh medan listrik dan molekul pelarut. Analisis kimia yang didasarkan pada daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion didalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar (salirawati,2008). Sumber gambar: (salirawati, 2008) 2.2 Macam-Macam Elektrolit 1) Larutan Elektrolit Kuat Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air), seluruhnya dapat berubah menjadi ion-ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1) (Kamaludin,2010).

Studi tentang elektrolit telah menunjukkan bahwa beberapa dari mereka yang hadir dalam larutan hampir seluruhnya sebagai ion, tetapi bahwa tingkat ionisasi zat lain yang lebih terbatas. asam sulfat, natrium hidroksida, dan natrium klorida, untuk contoh, hampir sepenuhnya terionisasi dalam air, dan mereka dikenal sebagai elektrolit kuat (Kath,2004). Yang tergolong elektrolit kuat adalah : a) Asam kuat, Larutan Asam kuat adalah zat asam yang terionisasi 100% dalam larutan. Karena itu, larutan ini dapat menghasilkan ion hidrogen yang banyak untuk dapat menhantarkan listrik dengan baik. antara lain: HCl Di dalam air HCl akan terionisasi sempurna menjadi ion H + dan Cl -. mekanisme reaksi penghantaran listriknya adalah HCl (aq) H + (aq) + Cl - (aq) H2SO4 Aliran electron dari sumber arus listrik masuk ke dalam larutan melalui salah satu elektroda sehingga elektroda itu bermuatas negative. Ion 2H + akan bermigrasi menuju elektroda yang bermuatan listrik negative dan mengambil elektronnya. Pada elektroda lain, ion SO4 melepaskan electron dan keluar dari larutan elektroda tersebut. Mekanisme reaksi penghantaran listriknya adalah H2SO4 2H + + SO4 4- HNO Ion H + mengambil electron dan ion NO3 - melepaskan electron. Mekanisme reaksi penghantaran listriknya adalah HNO3 H + + NO3 - (Hong,2008)

HBr Adalah asam kuat dan di dalam air akan terionisasi sempurna membentuk ion H + dan ion Br -. Mekanisme reaksi penghantaran listriknya adalah HBr H + + Br - HClO4 Ion H + adalah sangat reaktif dalam larutan tidak dapat berdiri sendiri. Ion H + akan terikat oleh molekul H2O membentuk H3O + akan disolvasi oleh moleku-molekul air, begitu pula dengan ion Cl - sehingga larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik dengan kuat. Mekanisme reaksi penghantaran listriknya adalah HClO4 + H2O H3O + + ClO4 - (Sutrisna,2008) b) Basa kuat. Larutan Basa kuat adalah zat basa yang terpisah 100% menjadi ion logam dan ion hidroksida dalam larutan. Karena itu, larutan ini juga dapat menghasilkan ion hidroksida yang banyak untuk dapat menghantarkan listrik dengan baik antara lain: NaOH Adalah basa kuat dan di dalam air akan terionisasi sempurna membentuk ion Na + dan ion OH -. Mekanisme reaksi penghantaran listriknya adalah NaOH Na + + OH - KOH Larutan ini akan terionisasi menjadi K + dan OH -. Mekanisme reaksi penghantaran listriknya adalah KOH K + + OH -

Ca(OH)2 Di dalam air, Ca(OH)2 akan terionisai sempurna membentuk ion Ca 2+ dan 2OH -. Mekanisme reaksi penghantaran listriknya adalah Ca(OH)2 Ca 2+ + 2OH - Ba(OH)2 Larutan ini akan terionisasi menjadi Ba 2+ dan 2OH -. Mekanisme reaksi penghantaran listriknya adalah Ba(OH)2 Ba 2+ + 2OH - Mg(OH)2 Adalah basa kuat dan di dalam air akan terionisasi sempurna membentuk ion Mg 2+ dan ion 2OH -. Mekanisme reaksi penghantaran listriknya adalah Mg(OH)2 Mg 2+ + 2OH - c) Garam, Suatu garam akan terdiosiasi sempurna di dalam air menjadi kation dan anionnya. Oleh karena itu, larutan garam digolongkan kepada larutan elektrolit kuat. Garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl NaCl Na + + Cl - KCl KCl K - + Cl - KI KI K + + I - Al2(SO4)3 Al2(SO4)3 2Al 3+ + 3(SO4) 4- (Sutrisna,2008) 2) Larutan Elektrolit Lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik dengan daya yang lemah, dengan har ga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1) (Kamaludin,2010).

Yang tergolong elektrolit lemah adalah: a) Asam lemah, antara lain: CH3COOH CH3COOH CH3COO - + H + C2H5COOH C2H5COOH C2H5COO - + H + HCN HCN H + + CN - H2CO3 H2CO3 2H 3+ + 3 CO3 2- H2S H2S H + + S - a) Basa lemah, antara lain: NH4OH NH4OH 4NH + + OH - Ni(OH)2 Ni(OH)2 Ni 2+ + 2OH - Fe(OH) Fe(OH) Fe + + OH - Fe(OH)3 Fe(OH)3 Fe 3+ + 3OH - Al(OH)2 Al(OH)2 Al 2+ +2OH - b) Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl AgCl Ag + + Cl - CaCrO4 CaCrO4 Ca + + CrO4 - PbI2 PbI2 Pb 2+ + 2I - (Sutrisna,2008) 3) Larutan non-elektrolit Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, hal ini disebabkan karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak meng-ion). Nilai derajat ionisasi larutan ini = 0. (Kamaludin,2010).

Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain : Larutan urea (CO(NH)2) Larutan gula (C12H22O11) Larutan glukosa (C6H12O6) Etanol (C2H5OH), dan lain-lain (Sutrisna,2008) 2.3 Hukum Daya Hantar Larutan Menurut Arrhenius (tahun 1890), hantaran listrik larutan disebabkan oleh partikel bermuatan yang disebut ion. Ion positif tertarik ke katoda dan ion negative tertatik ke anoda. Orbitalnya merupakan perpindahan muatan dari suatu kutub ke kutub lainnya. Oleh sebab itu, listrik dapat mengalir dalam dua medium, yaitu logam dan larutan. Dalam logam, listrik dihantarkan oleh elektron (bermuatan negative) yang bergerak sehingga disebut penghantar elektronik. Dalam larutan, listrik dihantarkan oleh ion yang bergerak dan disebut penghantar elektronik. Hantaran listrik larutan ditentukan dengan mengukur kuat arus yang melalui larutan. Kemudian diketahui bahwa cara ini mengandung kesalahan, karena arus listrik dalam larutan menimbulkan polarisasi, yaitu penumpukan ion pada elektroda. Ini dapat diatasi dengan menggunakan arus bolak-balik, dan mengukur tahanan larutan. Daya hantar larutan (L) adalah kebalikan dari tahanan (R)-nya, yaitu : 1 ohm L = 1 R Karena satuan tahanan adalah ohm, maka satuan daya hantar adalah atau ohm 1. Tahanan dihitung dari beda potensial listrik yang digunakan dan kuat arusnya sesuai dengan hukum Ohm : E = I R atau R = E I

hingga : L = I E Dengan : L = hantaran (ohm 1 ) I E R = kuat arus (ampere) = beda potensial (volt) = tahanan (Syukuri, 2003) Hambatan, Konduktansi, Konduktivitas, dan Konduktivitas Molar Konduktansi larutan merupakan kebaikan dari tahanan R : makin rendah tahanan larutan, makin besar konduktansinya. Karena tahan dinyatakan dalam ohm, Ω, maka konduktansi sampel dinyatakan dalam Ω 1. Kebalikan ohm biasanya disebut mho, tetapi sekarang satuan resminya adalah siemens, S, dan 1 S = 1 Ω 1. Tahanan sampel bertambah dengan pertambahan panjang l dan berkurang dengan pertambahan luas penampang lintang A. Oleh karena itu kita menuliskan : R = ρ l A Konstanta perbandingan ρ disebut resisvitas sampel. Konduktivitas K merupakan kebalikan resisvitas, sehingga : R = 1 K l A atau K = l RA

Dengan tahanan dalam Ω dan dimensi dalam m, maka satuan K adalah Sm 1 (kadang-kadang lebih mudah S Cm 1 ). Perhitungan konduktivitas secara langsung dari tahanan sampel dan dimensi sel l dan A tidak dapat diandalkan, karena distribusi arusnya rumit. Dalam prakteknya, sel dikalibrasikan dengan sampel yang diketahui konduktivitasnya K* (yang khas adalah larutan kalium klorida dalam air), dan konstanta sel C ditentukan dari : K = C R Dengan R* merupkan tahanan standar. Dimensi C adalah [panjang] 1. Jika sampel mempunyai tahanan R dalam sel yang sama, maka konduktivitasnya adalah : K = C R Konduktivitas larutan bergantung pada jumlah ion yang ada, dan kita biasa memperkenalkan konduktivitas molar A m, yang didefinisikan sebagai : A m = K C Dengan c merupakan konsentrasi molar elektrolit yang ditambahkan. Konduktivitas molar biasanya dinyatakan dalam SCm 2 mol 1. Konduktivitas molar elektrolit, tidak bergantung pada konsentrasi jika K tepat sebanding dengan konsetrasi elektrolit. Walaupun demikian pada prakteknya, konduktivitas molar bervariasi terhadap konsentrasi. Salah satu alasannya adalah : jumlah ion dalam larutan mungkin tidak sebanding dengan konsentrasi elektrolit. Misalnya, konsentrasi ion dalam larutan asam lemah bergantungpada konsentrasi asam secara rumit, dan penduakalian konsentrasi nominal asam itu, tidak menduakalikan jumlah

ion tersebut. Kedua, karena ion saling berinteraksi dengan kuat, maka konduktivitas larutan tidk tepat sebanding dengan jumlah ion yang ada (Atkins, 2003) 2.4 Alat Pengukur Daya Hanta 2.5 Faktor yang Mempengaruhi Daya Hantar suatu Larutan Besarnya daya hantar jenis dapat dicari dari tahanan larutan. Jadi dengan mengukur tahanan larutan dapat ditentukan daya hantar ekivalen. Untuk ini biasanya dipakai jembatan wheat stone. Daya hantar suatu larutan tergantung dari : 1. Jenis ion 2. Konsentrasi ion 3. Jarak elektroda 4. Luas kedua elektroda 5. Suhu (Syukuri, 2003)

2.5 Aplikasi dalam Teknologi Pertanian a) Larutan elektrolit berperan sebagai bahan pokok minuman istonik. Contohnya yaitu minuman Pocari Sweat. b) Pengukuran daya hantar listrik mempunyai arti penting dalam proses-proses kimia. Pada pembuatan akuades, efisiensi dari penghilang zat terlarut yang berupa garam-garam dapat diikuti dengan mudah dengan cara mengukur daya hantar larutan selama titrasi dan dengan menggunakan grafik dapat digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. Derajat ionisasi elektrolit lemah dapat ditentukan dengan pengukuran daya hantarnya. Seperti diketahui, daya hamtar berbanding lurus dengan jumlah ion yang ada dalam larutan.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari laporan daya hantar listrik tersebut dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari kemampuannya menghantarkan arus listrik, larutan dibedakan menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak mampu menghantarkan arus listrik. Elektrolit dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat merupakan elektrolit yang larutannya menghasilkan ion, sedangkan pada e l e k t r o l i t l e m a h t i d a k m e n g h a s i l k a n i o n. 3.2 Kesan dan pesan Laporan makalah daya hantar memberikan pengetahuan bahwa ada beberapa macam larutan yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantarkan listrik. Dam juga mengajarkan tentang berbagai jenis elektrolisis, serta prisip-prinsip dalam arus listrik.

DAFTAR PUSTAKA Atskin, P.W. 2003. Kimia Fisika Jilid 2 Edisi keempat. Jakarta: Erlangga Hong, Eng Nguan, dkk. 2008. Fokus Supet Hot SPM Chemistry. Malaysia: Penerbit Pelangi Sdn Bhd Kamaludin, Agus. 2010. Cara Cepat Kuasai Konsep Kimia dalam 8 Jam SMA Kelas X. Yogyakarta: C.V Andi Kath, J. Laidler. 2004. Principles of Chemistry. New York: Mc Graw Hill Salirawati, Das, dkk. 2008. Belajar Kimia Secara Menarik Kelas X. Jakarta: Grasindo Sutresna, Nana, dkk. 2008. Persiapan Ujian Nasional Kimia untuk SMA/MA. Bandung: Grafindo Media Utama Syukuri,S. 2003. Kimia Dasar Jilid 3. Bandung: Penerbit ITB