PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

dokumen-dokumen yang mirip
W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

Fisika Dasar I (FI-321)

HUKUM I TERMODINAMIKA

Efisiensi Mesin Carnot

TERMODINAMIKA. Thermos = Panas Dynamic = Perubahan

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

MAKALAH HUKUM 1 TERMODINAMIKA

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

1. Siklus, Hukum Termodinamika II dan Mesin Kalor. Pada gambar di atas siklus terdiri dari 3 proses

Sulistyani, M.Si.

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

Contoh soal dan pembahasan

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

A. HUKUM I THERMODINAMIKA

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

NAMA : FAHMI YAHYA NIM : DBD TEKNIK PERTAMBANGAN TERMODINAMIKA DALAM KIMIA TERMODINAMIKA 1 FISIKA TERMODINAMIKA 2 FISIKA

Panas dan Hukum Termodinamika I

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

Pilihlah jawaban yang paling benar!

KONSEP DASAR THERMODINAMIKA

Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut

1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry

DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari

BAB VI SIKLUS UDARA TERMODINAMIKA

Contoh soal mesin Carnot mesin kalor ideal (penerapan hukum II termodinamika)

REVERSIBLE, IRREVERSIBLE

Hukum Termodinamika I Proses-proses Persamaan Keadaan Gas Usaha

Pengertian Dasar Termodinamika Termodinamika secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas dinamika panas suatu sistem Termo

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

Xpedia Fisika. Soal - Termodinamika

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses

Hukum Termodinamika II

BAB TERMODINAMIKA V(L)

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Catatan : Dalam menghitung Q dan W selama satu siklus, sebaiknya digunakan harga-harga mutlak

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

TERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2 NK /9

Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup

BAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan

γ = = γ = konstanta Laplace. c c dipanaskan (pada tekanan tetap) ; maka volume akan bertambah dengan V. D.TERMODINAMIKA

Heat and the Second Law of Thermodynamics

TUGAS THERMODINAMIKA PENERAPAN THERMODINAMIKA PADA ALAT PENGERING PAKAIAN. Oleh : Wisnu Dimas Sasongko NIM : K

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

I. Hukum Kedua Termodinamika

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

BAB II DASAR TEORI. Energy balance 1 = Energy balance 2 EP 1 + EK 1 + U 1 + EF 1 + ΔQ = EP 2 + EK 2 + U 2 + EF 2 + ΔWnet ( 2.1)

Pembimbing : Agus Purwanto, D.Sc.

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

Diktat TERMODINAMIKA DASAR

MAKALAH FISIKA II HUKUM TERMODINAMIKA II

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

1 Energi. Energi kinetic; energy yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energy matahari.

Xpedia Fisika DP SNMPTN 01. Pertanyaan berhubungan dengan grafik perpindahan s terhadap waktu t dan grafik kecepatan v terhadap waktu t

MAKALAH TEMODINAMIKA KIMIA SISTEM TERMDINAMIKA. Disusun oleh: Kelompok

PENERAPAN TERMODINAMIKA PADA REFRIGERATOR (KULKAS)

BAB II LANDASAN TEORI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama.

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Maka persamaan energi,

I. Beberapa Pengertian Dasar dan Konsep

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 2 ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I

Sulistyani, M.Si.

BAB II LANDASAN TEORI

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain

Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas.

Konsep Dasar Pendinginan

Kunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6 Kamis, 12 April 2012 W NET

Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

IV. Entropi dan Hukum Termodinamika II

Hukum I Termodinamika. Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini

Siklus Carnot dan Hukum Termodinamika II

HUKUM TERMODINAMIKA II Thermodynamics: An Engineering Approach, 5th edition by Yunus A. Çengel and Michael A. Boles

TERMODINAMIKA MIRZA SATRIAWAN

Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

Perbandingan skala temperatur =================================== Celcius Reamur Fahrenheit ===================================

BAB 3 PROSES-PROSES THERMODINAMIKA

BAB VIII. Kelompok ke-1 Usaha Isotermik

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

DAFTAR ISI BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR

FISIKA TERMAL Bagian I

Transkripsi:

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN DADANG SUPRIATMAN STT - JAWA BARAT 2013

DAFTAR ISI JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan Masalah 5 1.3 Tujuan 5 BAB II PEMBAHASAN 6 2.1 Sistem dan Lingkungan 6 2.2 Jenis Sistem Termodinamika 6 2.3 Hukum-hukum Dasar Termodinamika 7 2.4 Hukum I Termodinamika 8 2.5 Penerapan Hukum I Termodinamika pada Proses Termodinamika 8 2. 6 Proses Terbalikkan dan Proses Tak Terbalikkan 11 2.7 Mesin Kalor 12 2.8 Motor Roket Propelan 13 2.9 Ekspansi Adiabatik Motor Roket Propelan 14 2.10 Suhu Nyala Adibatik Motor Roket Propelan 16 BAB III KESIMPULAN 17 Halaman 2

DAFTAR GAMBAR Gb.1 Skema sistem temodinamika 6 Gb.2 grafik proses isotermal 9 Gb.3 grafik proses adiabatik 9 Gb.4 grafik isokhorik 10 Gb.5 grafik isobarik 10 Gb. 6 Proses Terbalikkan dan Tak terbalikkan 11 Gb 7. Siklus Proses Termodinamika 12 Gb 8. Siklus Carnot 13 Gb 9. Ekspansi Motor Roket Propelan 14 Gb 10. Temperatur Nyala Adiabatik Motor Roket 16 Halaman 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termodinamika berasal dari kata thermos yang berarti panas dan dynamic yang berarti perubahan. Secara umum, termodinamika memiliki beberapa pengertian, Termodinamika dalam arti sempit merupakan salah satu cabang dan usaha (kerja), serta sifat-sifat zat yang mendukung hubungan tersebut. Hubungan atau pertukaran ini didasarkan pada hukum pertama dan kedua termodinamika. Ilmu Alam (Fisika) yang mempelajari materi yang ada dalam keseimbangan terhadap perubahan suhu, tekanan, dan komposisi kimia. Termodinamika juga merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara panas dan usaha (kerja), serta sifatsifat zat yang mendukung hubungan tersebut. Hubungan atau pertukaran ini didasarkan pada hukum pertama termodinamika. Termodinamika memusatkan perhatiannya pada paham tentang: 1. Energi yang kekal 2. Proses yang menghasilkan entropi mungkin dapat terjadi tapi proses yang menghapuskan entropi mustahil terjadi. Termodinamika sangat penting dalam kimia, sebab dengan menggunakan termodinamika kita dapat memperkirakan apakah suatu reaksi akan berlangsung atau tidak,dan apabila reaksi itu berlangsung, dapat dicari kondisi yang bagaimana supaya dapat di hasilkan produk yang maksimum. Prinsip-prinsip dan metode-metode termodinamika digunakan untuk: 1. Menjelaskan kerja beberapa sistem 2. Menjelaskan mengapa suatu sistem tertentu tidak bekerja seperti yang diinginkan 3. Menjelaskan mengapa suatu sistem sama sekali tidak mungkin bekerja 4. Dasar teoritik insinyur perencana dalam merencanakan sistem atau mesin-mesin Salah satu hukum termodinamika adalah hukum termodinamika pertama yang menyatakan bahwa perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap Halaman 4

sistem. Proses adiabatik merupakan salah satu proses dalam termodinamika, dalam proses adibiatik, tidak ada kalor yang ditambahkan pada sistem atau meninggalkan sistem (Q = O). Proses adibiatik bisa terjadi pada sistem tertutup yang terisolasi dengan baik. Salah penerapan konsep proses adiabatik adalah dalam reaksi pembakaran motor roket propelan. Roket propelan adalah material yang digunakan oleh roket untuk menghasilkan rekasi kimia, untuk reaksi keseluruhan (reaksi propulsive) dengan kecepatan tinggi. Pada propelan roket terjadi reaksi eksotermis yang menghasilkan gas panas. Konsep adiabatic termal dan ekspansi adiabatik digunakan untuk menjelaskan reaksi pembakaran pada motor roket propelan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Bagaimana konsep hukum termodinamika 2. Bagaimana penerapan proses adiabatik dalam reaksi pembakaran motor roket propelan 1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memahami konsep hukum termodinamika dan mengetahui penerapan proses adiabatic dalam reaksi pembakaran motor roket propelan Halaman 5

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sistem dan Lingkungan Suatu sistem termodinamika adalah suatu masa atau daerah yang dipilih untuk dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut sebagai lingkungan. Batas antara sistem dengan lingkungannya disebut batas sistem (boundary), seperti terlihat pada Gambar 1. Dalam aplikasinya batas sistem merupakan bagian dari sistem maupun lingkungannya, dan dapat tetap atau dapat berubah posisi atau bergerak. Batas Sistem LINGKUNGAN sistem Gb.1 Skema sistem temodinamika 2.2 Jenis Sistem Termodinamika Ada tiga jenis sistem termodinamika berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan: 1. Sistem Terisolasi Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi. Halaman 6

2. Sistem Tertutup Pada sistem ini terjadi pertukaran energi tapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup dimana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya: a pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas. b pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja. 3. Sistem Terbuka Pada sistem ini terjadi pertukaran energi dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka. 2.3 Hukum-hukum Dasar Termodinamika Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu: Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Hukum Pertama Termodinamika Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum kedua Termodinamika Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. Halaman 7

Hukum ketiga Termodinamika Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol. 2.4 Hukum I Termodinamika Hukum termodinamika pertama berbunyi Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentu ke bentuk yang lain. Hukum pertama adalah prinsip kekekalan energi yang memasukan kalor sebagai model perpindahan energi. Menurut hukum pertama, energi di dalam suatu benda dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan kalor ke benda atau dengan melakukan usaha pada benda. Hukum pertama tidak membatasi arah perpindahan kalor yang dapat terjadi. Berdasarkan hukum kekekalan energi maka Hukum I Termodinamika dirumuskan: Yaitu : U = Q + W Dengan : U = U2-U1 Jadi, hukum pertama termodinamika adalah prinsip kekekalan energi yang diaplikasikan pada kalor, usaha, & energi dalam. Hukum I termodinamika menyatakan bahwa kalor yang terlibat diubah menjadi perubahan energi dalam & usaha. 2.5 Penerapan Hukum I Termodinamika pada Proses Termodinamika Hukum pertama termodinamika dilakukan dalam empat proses, yaitu: 1. Proses Isotermal Dalam proses ini, suhu sistem dijaga agar selalu konstan. Suhu gas ideal berbanding lurus dengan energi dalam gas ideal dan tekanan sistem berubah penjadi (tekanan sistem berkurang). Halaman 8

Gb.2 grafik proses isotermal 2. Proses Adiabatik Dalam proses adibiatik, tidak ada kalor yang ditambahkan pada sistem atau meninggalkan sistem (Q = O). Proses adibiatik bisa terjadi pada sistem tertutup yang terisolasi dengan baik. Untuk sistem tertutup yang terisolasi dengan baik, biasanya tidak ada kalor yang dengan seenaknya mengalir kedalam sistem atau meninggalkan sistem. Proses adibiatik juga bisa terjadi pada sistem tertutup yang tidak terisolasi. Proses dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor tidak sempat mengalir menuju sistem atau meninggalkan sistem. Gb.3 grafik proses adiabatik Halaman 9

3. Proses Isokhorik Dalam prose isokhorik, volume sistem dijaga agar selalu konstan. Karena volume sistem selalu konstan, maka sistem tidak bisa melakukan kerja pada lingkungan. Demikian juga sebaliknya, lingkungan tidak bisa melakukan kerja pada sistem. Gb.4 grafik isokhorik 4. Proses Isobarik Dalam proses isobarik, tekanan sistem dijaga agar selalu konstan. Karena yang konstan adalah tekanan maka perubahan energi dalam ( U),kalor (Q), dan kerja (W) pada proses isobarik tidak ada dan bernilai nol. Dengan demikian, persamaan hukum pertama termodinamika tetep utuh seperti semula. Gb.5 grafik isobarik Halaman 10

2. 6 Proses Terbalikkan dan Proses Tak Terbalikkan Secara alami kalor mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur rendah, tidak sebaliknya. Balok meluncur pada bidang, tenaga mekanik balok dikonversikan ke tenaga internal balok & bidang (kalor) saat gesekan. Proses tersebut termasuk proses tak terbalikkan (irreversible). Kita tidak dapat melakukan proses sebaliknya. Proses terbalikkan terjadi bila sistem melakukan proses dari keadaan awal ke keadaan akhir melalui keadaan setimbang yang berturutan. Hal ini terjadi secara quasi-statik. Sehingga setiap keadaan dapat didefinisikan dengan jelas P, V dan T-nya. Sebaliknya pada proses irreversible, kesetimbangan pada keadaan perantara tidak pernah tercapai, sehingga P,V dan T tak terdefinisikan. pasir p irreversible f i reversible V Gb. 6 Proses Terbalikkan dan Tak terbalikkan Halaman 11

2.7 Mesin Kalor Rangkaian dari beberapa proses termodinamika yang berawal dan berakhir pada keadaan yang sama disebut siklus. p 2 3 1 4 Gb 7. Siklus Proses Termodinamika V Untuk sebuah siklus, T = 0 oleh karena itu U = 0. Sehingga Q = W. Q menyatakan selisih kalor yang masuk (Q 1 ) dan kalor yang keluar (Q 2 )(Q = Q 1 - Q 2 ) dan W adalah kerja total dalam satu siklus. Siklus Carnot Tahun 1824 Sadi Carnot menunjukkan bahwa mesin kalor terbalikkan adengan siklus antara dua reservoir panas adalah mesin yang paling efisien. Siklus Carnot terdiri dari proses isotermis dan proses adiabatis. Proses a-b : ekaspansi isotermal pada temperatur T h (temperatur tinggi). Gas dalam keadaan kontak dengan reservoir temperatur tinggi. Dalam proses ini gas menyerap kalor T h dari reservoir dan melakukan usaha W ab menggerakkan piston. Halaman 12

Q h a bb d Qc c Gb 8. Siklus Carnot Proses b-c : ekaspansi adiabatik. Tidak ada kalor yang diserap maupun keluar sistem. Selama proses temperatur gas turun dari T h ke T c (temperatur rendah) dan melakukan usaha W ab. Proses c-d : kompresi isotermal pada temperatur T c (temperatur tinggi). Gas dalam keadaan kontak dengan reservoir temperatur rendah. Dalam proses ini gas melepas kalor Q c dari reservoir dan mendapat usaha dari luar W cd. Proses d-a : kompresi adiabatik. Tidak ada kalor yang diserap maupun keluar sistem. Selama proses temperatur gas naik dari T c ke T h dan mendapat usaha W da. Efisiensi dari mesin kalor siklus Carnot : η = W/Q h = 1 - Q c /Q h karena Q c /Q h = T c /T h (buktikan) maka η = 1 - T c /T h 2.8 Motor Roket Propelan Pada dunia peroketan, proses pembuatan propelan untuk motor roket padat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu free standing dan case bonded. Pada cara yang pertama, propelan dibuat menggunakan tabung cetakan. Propelan yang dihasilkan dilapisi protektor Halaman 13

termal terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam tabung motor roket. Celah antara propelan dan dinding tabung diisi dengan material penahan panas (liner dan insulator). Sebaliknya, pada metode case bonded, propelan langsung dicetak ke dalam tabung motor roket yang sebelumnya sudah dilapisi dengan liner. Cara yang kedua (case bonded) lebih efisien karena motor roket akan dapat berisi propelan lebih maksimal dari pada cara pertama (free standing). Roket dibuat dengan gaya dorong dengan menghilangkan massa mundur dalam kecepatan tinggi (hukum Ketiga Newton). Gaya dorong dibuat dengan mereaksikan propelan dalam ruang pembakaran menjadi gas yang sangat panas pada tekanan tinggi, yang kemudian diperluas dan dipercepat oleh bagian melalui nozzle di bagian belakang roket. Besarnya gaya ke depan yang dihasilkan, dikenal sebagai dorong, yang dihasilkan adalah laju aliran massa propelan dikalikan dengan kecepatan ruang pembuangan (relatif terhadap roket), sebagaimana ditentukan oleh hukum ketiga Newton tentang gerak. 2.9 Ekspansi Adiabatik Motor Roket Propelan Pada saat pelepasan material propelan, terjadi proses adiabatic. Volume udara akan meningkat, karena adanya penurunan tekanan dan terkait dengan penurunan gaya dorong. Dalam kondisi tersebut proses adiabtik terjadi (tidak ada transfer panas yang terjadi selama proses ekspansi pada sepersekian detik), yang terkait dengan variasi waktu dan tekanan terhadap volume. Gb 9. Ekspansi Motor Roket Propelan Halaman 14

Proses ekspansi adiabatik diturunkan dari persamaan energi gas ideal dan dikembangkan mengikuti persamaan berikut : Dimana : Po adalah tekanan awal absolute (Pa) Vo adalah volume awal udara terkompresi (m 3 ) k adalah rasio kapasitas panas spesifik (k=1.4 untuk udara) P, V adalah variasi tekanan dan volume Proses pembakaran roket motor propelan dianggap mengikuti gas ideal selama proses berlangsung dan mengabaikan energi potensial atau kinetic yang terjadi dan bentuk persamaan energi yang sederhana untuk sistem kompressibel : δq - δw = du Dimana δq = 0 adalah transfer panas (setara dengan nol untuk proses adiabatic). Sebagai catatan bahwa δ (delta) mengindikasikan bahwa panas dan kerja adalah bagian dari fungsi. δw = P dv adalah kerja batas spesifik yang dilakukan dengan expanding udara terkompresi (J/kg) dan V adalah spesifik volume udara (m 3 /kg). Catatan bahwa V = m v, dimana m adalah massa. du = Cv dt adalah perubahan energi internal (dalam) udara, Cv adalah kapasitas panas spesifik pada volume konstan udara (J/kg K) dan T merupakan suhu absolute (K). Sehingga P dv + Cv dt = 0 Persamaan gas ideal Pv = R T (R adalah konstanta gas) diperoleh : P dv + v dp = R dt Halaman 15

Disubsitusikan ke dalam persamaan energi, didapatkan : P dv (1 + Cv/R) + v dp (Cv/R) = 0 2.10 Suhu Nyala Adibatik Motor Roket Propelan Suhu nyala adiabatic adalah suhu yang dicapai oleh reaksi pembakaran secara adiabatik, bahwa tidak ada panas yang keluar ataupun masuk dalam sistem. Temperatur maksimum yang dapat dicapai untuk reaktan yang diberikan dan digunakan untuk memperkirakan temperatur chamber pembakaran (Tc) pada motor roket. Berikut contoh grafik temperatur nyala adiabatic versus tekanan chamber pembakaran untuk oksigen cair dan kerosene pada perbandingan 3 campuran yang berbeda. Perbandingan percampuran yakni 2.20, 2.25 dan 2.30 pada tekanan 75 atmosfer dimana temperatur nyala yang diberikan sekitar 3.545 Kelvin. Gb 10. Temperatur Nyala Adiabatik Motor Roket Halaman 16

BAB III KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada makalah di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Suatu sistem termodinamika terkait dengan panas dan kerja yang terjadi dalam suatu sistem dan lingkungan. 2. Hukum pertama termodinamika adalah prinsip kekekalan energi yang memasukan kalor sebagai model perpindahan energi. Hukum pertama termodinamika dilakukan dalam empat proses, yaitu: proses isotermal, proses isokhorik, proses isobarik, dan proses adiabatik. 3. Pada reaksi pembakaran motor roket propelan menerapkan prinsip proses adiabatik yakni tidak ada transfer panas yang terjadi (tidak ada panas yang masuk maupun keluar dari sistem). Transfer panas yang terjadi = 0. Halaman 17