Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

dokumen-dokumen yang mirip
SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga

E-EDUCATION. 6. Komputer dan Pendidikan PTSI C

Pengantar Teknologi Komputer & Informatika E-EDUCATION

Pendahuluan. Buku Panduan WebCT 4.1 Untuk Pengajar. Definisi e-learning :

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3)

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga

Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran

E-EDUCATION BERBASIS MULTIMEDIA (KAWASAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN) Oleh : Niam Wahzudik PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era global

Oleh: Nila Kusuma Windrati

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION APLIKASI INTERNET ISI. Aplikasi Internet Modul 2. Team Training SMK TI 27

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator.

Internet Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

Pedoman pelatihan ini dimaksudkan untuk dapat digunakan semua pihak dalam merancang dan melaksanakan pelatihan penulisan bahan ajar non cetak.

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB

INTERNET DASAR DEFINISI INTERNET

IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya

1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n

Manfaat Internet Bagi Dunia Bisnis

PENGANTAR E-LEARNING DAN PENYIAPAN MATERI PEMBELAJARAN. Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D.

LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN E-LEARNING (Untuk Siswa)

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB

Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sudah menjadi bagian yang

Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Bagi Mahasiswa di Perguruan Tinggi.

Referensi PJJ Konsorsium Aptikom Standar Teknologi Pembelajaran Versi Maret 2014 disusun oleh Konsorsium APTIKOM

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas MataKuliah ICT. Dosen pengampu : Saiful Amien, M.

PENGENALAN INTERNET. Pertemuan X Konsep Internet Kegunaan Internet Sejarah Internet

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju.

BAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012.

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan haruslah dilakukan

1. Judul Penelitian : Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Oleh Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 2.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia

Pertemuan 3. PENGENALAN INTERNET Oleh : Julham Afandi

Danang Wahyu Utomo

BLENDED- E LEARNING SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI. RAVIK KARSIDI Rektor UNS Guru Besar Sosiologi Pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berlangsung pesat, saat ini bermunculan istilah e-learning, online

Jaringan Online Kesehatan

b. Materi Kuliah Online Pada bagian ini, netter dapat men-download materi kuliah Quantum yang disampaikan di ruang kelas.

Agar dalam pengembangannya terdapat kesamaan pandangan, maka ketentuan umum pengembangan bahan ajar non cetak adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Computer Supported Cooperative Work

Oleh Amat Jaedun Nuryadin ER.

No Makalah : 247 PERKEMBANGAN TELEMATIKA DALAM PENGGUNAAN E-MEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBANGUNAN SISTEM E- LEARNING GERAK OSILASI

Metode Belajar di MEDIU

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

Internet dan World Wide Web

BAB II Tinjauan Pustaka. 2.1 Konsep Dasar Media Menurut Sanaky dalam islakhudin (2012:14 ), Media adalah alat yang

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS DI SMA. Tri Indri Hardini

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning

Menyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM

S Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)

PENGANTAR E-LEARNING

Disampaikan oleh: Awan Sundiawan. pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme 9:26 PM

PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

BAB 1. Pendahuluan. ada waktu dan tempat. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB X PEMANFAATAN INTERNET. A. Deskripsi Singkat Pada bab ini akan diuraikan tentang bagaimana internet dapat dimanfaatkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

Kata Kunci : kurikulum berbasis kompetensi, manajemen perkantoran, teknologi informasi.

Nama Kelompok : Praktikum Pengantar Teknologi Informasi

The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems

PERSIAPAN PEMBELAJARAN ONLINE. Pembelajaran online diwajibkan untuk semua mahasiswa kelas paralel (karyawan)

Computer- Supported Cooperative Work

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada

Makalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke 3 Tahun 2010 di Bandung Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik

UPI Bandung. Tugas Kuliah Komputer Masyarakat

BAB II KAJIAN TEORI. strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab

MEDIA PEMBELAJARAN PAI TREND DALAM TEKNOLOGI DAN MEDIA UNTUK PEMBELAJARAN PAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Aplikasi E-Learning Berbasis LMS ( Learning Management System

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Transkripsi:

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu atau jarak, atau keduanya (Dempsey & Eck, 2002). Medium yang digunakan adalah sistem komunikasi jaringan. Perancang Pembelajaran on-line harus memperhatikan hal-hal berikut : 1. Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes) internet lebih bermanfaat untuk hasil belajar kognitif ketimbang pengembangan keterampilan psikomotor (psychomotor skill development) atau perubahan sikap (attitudinal change) 2. Penggunaan konsep interactions dan interactivity seringkali dikacaukan antara penggunaan konsep interaksi dengan konsep interaktif. Interaksi merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana secara langsung saling mempengaruhi; interaktif merujuk kepada lingkungan belajar dua arah 3. Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar meskipun tampaknya sebagai perolehan pengalaman yang terisolasi karena hanya berhadapan pada komputer, tetapi dapat dirancang untuk membentuk komunitas belajar seperti perancang, tutor kelompok, kolaborasi sehingga berkembang kreativitas dan partisipasi

E-education Sistem pendidikan berbasis media elektronik internet Pola e-education berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi yang ada Perkembangan tersebut memungkinkan akses melalui berbagai terminal yang mobilitasnya tinggi sehingga disebut dengan m-education (mobile-education) Keinginan agar e-education mampu berinteraksi dengan pengaksesnya, maka tercipta sistem e-education yang interaktif, disebut i-education (interactive-education)

Lingkungan e-education SI e-education Chatting News group Web page Rencana belajar Konsultasi elektronik E-laboratory E-library E-book E-news Video conference

MANFAAT E-EDUCATION Manfaat bagi Lembaga Pendidikan : memperpendek jarak perluasan pasar/jangkauan pendidikan perluasan jaringan mitra kerja biaya terkendali dan lebih hemat peningkatan layanan pendidikan penyederhanaan proses peningkatan produktivitas mempermudah akses informasi Manfaat bagi siswa/masyarakat : biaya terkendali dan lebih hemat fleksibel masyarakat dapat menikmati pendidikan berkualitas dengan harga kompetitif karena adanya kompetisi antarlembaga

MANFAAT E-EDUCATION Manfaat bagi dunia akademik : tantangan untuk mempersiapkan SDM yang menguasai sistem dan teknologi informasi tantangan untuk mengembangkan penelitian tentang pergeseran pola belajar, pengembangan teori dan konsep baru Tantangan untuk menemukan pola pendidikan jarak jauh yang bermakna

Kendala 1. Belum terbentuknya high trust society 2. Masih belum memadainya sarana / prasarana 3. Masih kurangnya SDM yang memahami dan menguasai konsep dan implementasi sistem dan teknologi informasi 4. Belum adanya aturan yang jelas dari pemerintah 5. Etika dan moralitas masih belum mendapat tempat yang memadai 6. Sulitnya mengubah perilaku siswa yang cenderung pasif untuk menghadapi pola siswa aktif

KOMUNITAS E-EDUCATION LSM PEMERHATI PENDIDIKAN FORUM LEMBAGA PENDIDIKAN PEMERINTAH PENYELENGGARA INTERNAL GURU PENYEDIA INFRASTRUKTUR E-EDUCATION PEMAKAI LULUSAN SISWA PENERBIT, E-BOOK, E-MEDIA AGEN PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA

E-learning Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu atau jarak, atau keduanya (Dempsey & Eck, 2002). Medium yang digunakan adalah sistem komunikasi jaringan. Perancang Pembelajaran on-line harus memperhatikan hal-hal berikut : 1. Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes) internet lebih bermanfaat untuk hasil belajar kognitif ketimbang pengembangan keterampilan psikomotor (psychomotor skill development) atau perubahan sikap (attitudinal change) 2. Penggunaan konsep interactions dan interactivity seringkali dikacaukan antara penggunaan konsep interaksi dengan konsep interaktif. Interaksi merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana secara langsung saling mempengaruhi; interaktif merujuk kepada lingkungan belajar dua arah 3. Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar meskipun tampaknya sebagai perolehan pengalaman yang terisolasi karena hanya berhadapan pada komputer, tetapi dapat dirancang untuk membentuk komunitas belajar seperti perancang, tutor kelompok, kolaborasi sehingga berkembang kreativitas dan partisipasi

E-learning E-learning update content (inform) mengunjungi berbagai situs dalam rangka update pengetahuan Persoalannya adalah bagaimana memperoleh informasi melalui internet tersebut secara tepat dalam pengertian memperoleh informasi apa yang diperlukan (efektif) dan informasi tersebut diperoleh dengan biaya murah (efisien).

E-learning Bagaimana seseorang dapat mencari dan menemukan informasi yang diperlukan dari sedemikian banyak sumber informasi dengan cara tepat yakni efektif dan efisien merupakan inti dari e-learning Persoalan akan muncul apabila siswa tidak mengetahui alamat situs

E-learning Mengatasi permasalahan akses ke sumber informasi melalui : Directory : (atau seringkali disebut sebagai portal) merupakan sekumpulan situs informasi yang diorganisasi seperti organisasi file dalam Windows Explorer yang dikenal dengan istilah percabangan Search Engine : merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh situs penghimpun informasi berupa program piranti lunak yang mampu mencari dan menghimpun hasil pencarian

Fasilitas di Internet yang dapat digunakan untuk pembelajaran Pembelajaran synchronous : Tele conference Netmeeting Chatting Pembelajaran asynchronous : Email Message board Mailing list WWW

Pembelajaran Synchronous Tele conference : adalah pembelajaran yang dikembangkan melalui internet di mana pembelajar berkumpul pada suatu tempat dan instruktur berada pada tempat yang terpisah dan komunikasi dilangsungkan melalui internet dengan menggunakan kamera dan audio Netmeeting : hampir menyerupai tele conference, perbedaannya terletak pada pembelajar yang juga dipisahkan oleh tempat, dan komunikasi dilangsungkan melalui internet dengan menggunakan kamera dan audio

Pembelajaran Synchronous Chatting : kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui fasilitas chat-room, di mana instruktur dan pembelajar terhubung melalui internet pada waktu yang bersamaan, dan komunikasi dilakukan secara tertulis

Pembelajaran Asynchronous Email : pembelajaran dilakukan melalui surat menyurat (elektronik/internet) antara instruktur dengan pembelajar Message-board : pembelajaran dilakukan secara tertulis melalui fasilitas papan pesan Mailing-list : pembelajaran dilakukan melalui surat menyurat (elektronik/internet) antara instruktur dengan pembelajar, di mana seluruhnya tergabung dalam kelompok mailing list

Pembelajaran Asynchronous WWW (World Wide Web) adalah pembelajaran yang dikembangkan melalui berbagai situs yang terdapat di internet. Pembelajaran melalui WWW terbagi atas : E-learning update content (inform) mengunjungi berbagai situs dalam rangka update pengetahuan Artikel, jurnal, situs spesifik E-book E-laboratory E-news E-library E-learning (perform) terbagi atas : Perform-procedure membelajarkan langkah demi langkah tugas (task), contoh training keterampilan komputer Perform-principle membelajarkan berbasis prinsip di mana jawaban tidak hanya satu, contoh training tentang bagaimana mendisain web

WEB-BASED LEARNING Pedoman untuk mempertimbangkan implementasi Web-based learning : Prinsip 1 : sistem adalah seperangkat komponen yang terorganisasi dan mempunyai tujuan. Pengembang jangan hanya terpaku pada guru, siswa, materi, tetapi juga memperhatikan komponen biaya pengembangan dan biaya-biaya lain dipertimbangkan bentuk pembelajaran, biaya yang diperlukan, seberapa jauh tujuan tercapai Prinsip 2 : perubahan dari 1 komponen menyebabkan perubahan di setiap komponen yang lain dalam sistem tersebut. Memperkenalkan pembelajaran melalui web membutuhkan pertimbangan terhadap perubahan aspek-aspek sistem yang lain. Bagaimana perubahan yang terjadi terhadap penggunaan buku teks, bagaimana pengembangan fungsi perpustakaan, apakah penyediaan fasilitas sistem informasi cukup memadai. Prinsip 3 : setiap sistem pendidikan berbeda. Setiap sistem unik meskipun secara makro tampak komponen sama seperti siswa, guru, penilaian, penyampaian, pengelolaan, tetapi setiap sistem yang dibangun memiliki lingkungan dan penekanan kebutuhan yang berbeda.

5 TINGKATAN PENGGUNAAN WEB 5 tingkatan penggunaan web dalam kegiatan persekolahan, yang memperlihatkan kontinum dari penggunaan berdasarkan kebutuhan mendasar sampai kepada penggunaan lanjutan (Harmon & Jones, 1999) Level 1 Informational Web berisikan informasi seperti silabus, jadwal, kontak informasi, dll. Level 2 Supplemental Menyediakan informasi tentang konten, handout, atau bahan-bahan pelajaran yang dibuat melalui powerpoint. Level 3 Essential Siswa tidak dapat menjadi bagian dari kegiatan kelas yang produktif apabila tidak mengakses web. Pada tingkatan ini semua bahan pelajaran disimpan di web dan diakses melalui internet Level 4 Communal Pembelajaran dilaksanakan baik tatap muka maupun online. Bahan pelajaran bisa disimpan di web atau diberikan dalam bentuk hardcopy. Level 5 Immersive Semua materi dan interaksi dilakukan secara on-line. Level ini harus dipandang sebagai constructivistic virtual learning community

Level 1 : Informational Pada level ini penggunaan web hanya pada pemaparan informasi. Masalah yang perlu diperhatikan penanggungjawab updating konten, pemilik konten, pemeliharaan Contoh : informasi peraturan sekolah, kalender akademik, pengumuman kegiatan khusus, silabus, kontak informasi untuk menghubungi pihak sekolah Level 2 : Supplemental Pada level ini penggunaan web lebih ditujukan melihat dampak aktual di kelas. Guru membuat handout yang diupload ke web. Masalah yang perlu diperhatikan menurunnya keinginan siswa untuk masuk kelas, pemilahan bahan untuk di kelas atau di web Contoh : handout, bahan ajar yang dibuat melalui powerpoint, penuntun belajar menghadapi tes, pekerjaan rumah Level 3 : Essential Pada level ini penggunaan web ditujukan melibatkan siswa. Siswa harus mengakses web sebagai bagian dari proses belajar. Masalah yang perlu diperhatikan keterampilan siswa mengakses internet, kemampuan guru dalam teknologi informasi Contoh : latihan secara interaktif, penggunaan buletin board

Level 4 : Communal Pada level ini penggunaan web sudah lebih kompleks. Guru tidak hanya membuat informasi yang on-line tetapi juga harus mengelola lingkungan belajar. Siswa mulai mengumpulkan pengetahuannya sendiri, bertanggungjawab atas pembelajarannya. Pada level ini pembelajaran diarahkan kepada high-order thinking skills dan problem solving Masalah yang perlu diperhatikan pengelolaan sistem persekolahan secara menyeluruh, keamanan informasi Contoh : penggunaan chat dan email, siswa membuat sendiri halaman web untuk topik tertentu, kerjasama antar guru di tempat berbeda Level 5 : Immersive Pada level ini guru dan siswa berinteraksi baik secara langsung on-line maupun berinteraksi dengan pengetahuan (on-line). Kelas benarbenar menjadi komunitas belajar di mana pengetahuan diperoleh, dikreasi, dan didistribusikan berbasis egalitarian Masalah yang perlu diperhatikan persiapan yang matang dalam hal alokasi waktu, pengelolaan kelas, jumlah siswa dalam 1 kelas Contoh : siswa melakukan penelitian dan dan mempublikasikan secara on-line, makalah on-line

KETERBATASAN WEB-BASED LEARNING Masalah penyediaan sarana prasarana baik bagi siswa, maupun sekolah Kurangnya tenaga pendidik yang trampil berteknologi, kreatif, dan inovatif untuk menyusun bahan ajar berbasis web yang interaktif dan dapat selalu diperbaharui Masyarakat masih mengutamakan formalitas dan legalitas (belajar konvensional) Disiplin dalam belajar masih kurang, sedangkan dalam belajar berbasis web sangat ditekankan pada disiplin mandiri Validitas hasil ujian

APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB Silabus berbasis web E-mail Forum diskusi elektronik (mailing list) Bahan kuliah on-line Buku nilai on-line Ujian berbasis komputer