ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL TERHADAP BAYI NY. R DI RB SAYANG IBU DI 38 B BANJAREJO LAMPUNG TIMUR TAHUN 2007

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan,

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

ANGGOTA KELOMPOK 1 : 1.Ellaeis Guinea (14006) 2.Febriyanti Dwi S (14007) 3.Herlita Sari M. (14011) 4.Magdalena P. A. C (14015) 5.Natalia Ratna K.

PENGKAJIAN PNC. kelami

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NEONATUS BERESIKO TINGGI

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

NEONATUS BERESIKO TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak

ASUHAN KEBIDANAN PADA BY.NY S BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BERAT. : Ruang bayi RSUD R.Syamsudin SH. Tanggal/Jam Lahir : 25 Maret 2012 jam 19.

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

NIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas

LAPORAN PENDAHULUAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL

Membantu Bayi Bernapas. Buku Kerja Peserta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BAYI LAHIR TIDAK MENANGIS SPONTAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

LAMPIRAN. Lampiran 1

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

PENILAIAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Tali Pusat Pada Janin

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU. Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui

INFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : WIB. Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.

infeksi setempat hanya bila tidak Bila ya, Apakah wajahnya

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada

Cara Mencuci Tangan yang Benar

KASUS III. Pertanyaan:

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Tali pusat (funis) memanjang dari umbilikalis sampai ke permukaan fetal plasenta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

DI BPS KOKOM KOSMAYATI PERIODE 10 NOVEMBER JANUARI 2016

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

LEMBAR PENDELEGASIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

LEMBAR PENJELASAN CALON RESPONDEN. mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Tehnik Menyusui Terhadap

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

Transkripsi:

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL TERHADAP BAYI NY. R DI RB SAYANG IBU DI 38 B BANJAREJO LAMPUNG TIMUR TAHUN 2007 Disusun Oleh : NETY HERAWATI NIM : 06242075 POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN TANJUNG KARANG PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO TAHUN 2007

BAB II LANDASAN TEORI Definisi (Menurut Sarwono, 2005 Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal ) Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama bayi pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir : 1. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat. a. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu. b. Ganti handuk / kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan memastikan bahwa kepala telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh. c. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit. 1) Bila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksilah bayi. 2) Bila suhu bayi < 36,5 o C, segera hangatkan bayi tersebut. 2. Kontak dini dengan bayi a. Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk : 1) Kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir. 2) Ikatan batin dan pemberian ASI. b. Dorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan menunjukkan refleks rooting) jangan paksa bayi untuk menyusu. Perubahan-perubahan yang segera terjadi sesudah kelahiran (Menurut Stright, 2004 Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir ) 1. Perubahan metabolisme karbohidrat Dalam waktu 2 jam setelah lahir kadar gula darah tali pusat akan menurun, energi tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 Mg/100 museum Lampung. Bila ada gangguan metabolisme akan lemah. Sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus maka kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia. 2. Perubahan suhu tubuh

Ketika bayi baru lahir, bayi berasa pada suhu lingkungan yang > rendah dari suhu di dalam rahim. Apabila bayi dibiarkan dalam suhu kamar maka akan kehilangan panas mil konveksi. Evaporasi sebanyak 200 kal/kg/bb/menit. Sedangkan produksi yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/100 nya, keadaan ini menyebabkan penurunan suhu bayi sebanyak 2 0 C dalam waktu 15 menit. Akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan O 2 pun meningkat. 3. Perubahan pernafasan Selama dalam rahim ibu janin mendapat O 2 dari pertukaran gas mill plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas melalui paru-paru bayi. Rangsangan gas melalui paru-paru untuk gerakan pernafasan pertama. a. Tekanan mekanik dari toraks pada saat melewati janin lahir. b. Menurun kadar ph O 2 dan meningkat kadar ph CO 2 merangsang kemoreseptor karohd. c. Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang, permukaan gerakan pinafasa. d. Pernafasan pertama pada BBL normal dalam waktu 30 detik setelah persalinan. Dimana tekanan rongga dada bayi pada melalui jalan lahir mengakibatkan cairan paru-paru kehilangan 1/3 dari jumlah cairan tersebut. Sehingga cairan yang hilang tersebut diganti dengan udara. Paru-paru mengembang menyebabkan rongga dada troboli pada bentuk semula, jumlah cairan paru-paru pada bayi normal 80 museum Lampung 100 museum Lampung. 4. Perubahan struktur Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O 2 meningkat tekanan CO 2 menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh darah paru-paru sebagian sehingga aliran darah ke pembuluh darah tersebut meningkat. Hal ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus menutup. Dan menciutnya arteri dan vena umbilikasis kemudian tali pusat dipotong sehingga aliran darah dari plasenta melalui vena cava inverior dan foramen oval atrium kiri terhenti sirkulasi darah bayi sekarang berubah menjadi seperti semula. 5. Perubahaan lain Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi.

Tanda-tanda bayi baru lahir normal : a. Berat badan : 2500 4000 gr b. Panjang badan : 48 52 cn c. Lingkar kepala : 33 5 cm d. Lingkar dada : 30 38 cm e. Bunyi jantung : 120 160 x/menit f. Pernafasan dada : 40 60x/menit g. Kulit kemerahan dan licin karena jaringan dan diikuti vernik caseosa. h. Rambut lanugo terlihat, rambut kepala biasanya sudah sempurna. i. Kuku telah agak panjang dan lepas. j. Genetalia jika perempuan labia mayora telah menutupi labia minora, jika laki-laki testis telah turun. k. Refleks hisab dan menelan telah terbentuk dengan baik. l. Refleks moro bila dikagetkan akan kelihatan seperti memeluk. m. Gerak refleks sudah baik bila tangan diletakkan benda bayi akan menggenggam. n. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam. Penatalaksanaan awal bayi baru lahir (Menurut buku Asuhan persalinan Normal Revisi 2007) 1. Pencegahan infeksi Tindakan pencegahan infeksi saat melakukan penanganan bayi baru lahir : a. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan bayi. b. Pakai sarung tangan bersih saat menangani bayi yang belum dimandikan. c. Pastikan semua peralatan telah desinfektan tingkat tinggi / steril. Jika menggunakan bola karena penghisap, pakai yang bersih dan baru. d. Pastikan bahwa benda-benda lain yang akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih. 2. Penilaian Awal

Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat, penilaian secara APGAR ditentukan setelah 1 menit dan 5 menit. 3. Pencegahan Kehilangan Panas Bayi baru lahir dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai, dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah. Mekanisme kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir a. Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi terjadi karena menguapkan air ketuban yang tidak cepat dikeringkan, atau terjadi setelah bayi dimandikan. b. Kondiksi adalah kehilangan panas melalui kontrak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. c. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapak dengan udara di sekitar yang lebih dingin. d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi. Cara mencegah kehilangan panas a. Keringkan bayi secara seksama. b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat. c. Tutup bagian kepala bayi. d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya. e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir. f. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. 4. Rangsangan Taktil Mengeringkan tubuh bayi juga merupakan tindakan stimulasi. Untuk bayi yang sehat, hal ini biasanya cukup untuk merangsang terjadinya pernafasan spontan. Jika bayi tidak memberikan respon terhadap pengeringan dan rangsangan dan menunjukkan tanda-tanda kegawatan, segera lakukan tindakan untuk membantu pernafasan. 5. Merawat tali pusat a. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% untuk membersihkan darah dan sekresi tubuh lainnya.

b. Bilas tangan dengan air matang / desinfeksi tingkat tinggi. c. Keringkan tangan tersebut dengan handuk / kain bersih dan kering. d. Ikat puntung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan benang diinfeksi tingkat tinggi / klem plastik tali pusat. e. Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang di sekeliling puntung tali pusat dan lakukan pengikatan ke 2 dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada hasil yang berlawanan. f. Lepaskan menjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klorin 0,5%. g. Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering. Pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik. 6. Rawatan tali pusat a. Jangan membungkus, mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke puntung tali pusat dan nasihati keluarga agar tidak memberikan apapun pada pusat bayi. b. Pemakaian alkohol ataupun beladin masih diperkenankan sepanjang tidak menyebabkan tali pusat basah / lembab. c. Beri nasihat kepada ibu / keluarga sebelum penolong meninggalkan bayi : 1) Lipat popok di bawah putung tali pusat. 2) Jika putung tali pusat kotor, cuci dengan lembut menggunakan air matang, dan sabun keringkan dengan kain bersih. 3) Jelaskan pada ibu bahwa ia harus mencapai bantuan perawatan jika pusat menjadi merah atau mengeluarkan nanah / darah dan segera rujuk bayi kefasilitas yang lebih memadai. 7. Mulai Pemberian ASI Pastikan bahwa pemberian ASI dimulai dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir. Jika mungkin, anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk menyusukan bayinya segera setlah tali pusat diklem dan dipotong berdukungan dan bantu ibu untuk menyusukan bayinya. Keuntungan peberian ASI a. Merangsang produksi air susu ibu b. Memperkuat reflek menghisab bayi

c. Mempromosikan keterikatan antara ibu dan bayinya d. Memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui kolostrum e. Merangsang kontraksi uterus Posisi untuk menyusui a. Ibu memeluk kepala dan tubuh bayi secara urus agar muka bayi menghadapi ke payudara ibu dengan hidung di depan puting susu ibu. Perut bayi menghadap ke perut ibu dan ibu harus menopang seluruh tubuh bayi tidak hanya leher dan bahunya. b. Dekatkan bayi ke payudara jika ia tampak siap untuk menghisap puting susu. c. Membantu bayinya untuk menempelkan mulut bayi pada puting susu di payudaranya. 1) Dagu menyentuh payudara ibu. 2) Mulut terbuka lebar. 3) Mulut bayi menutupi sampai ke areola. 4) Bibir bayi bagian bawah melengkung keluar. 5) Bayi menghisap dengan perlahan dan dalam, serta kadang-kadang berhenti. 8. Upaya profilaksis terhadap gangguan mata. Tetes mata / salep antibiotik tersebut harus diberikan dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahiran. Upaya profilaksis untuk gangguan pada mata tidak akan efektif jika tidak diberikan dalam 1 jam pertama kehidupannya. Tehnik pemberian profilaksis mata : a. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. b. Jelaskan pada keluarganya tentang apa yang anda lakukan, yakinkan mereka bahwa obat tersebut akan sangat menguntungkan bayi. c. Berikan salep / teki mata dalam satu garis lurus, mulai dari bagian mata yang paling dekat dengan hidung bayi menuju ke bagian luar mata. d. Jangan biarkan ujung mulut tabung / salep atau tabung penetes menyentuh mata bayi. e. Jangan menghapus salep / tetes mata bayi dan minta agar keluarganya tidak menghapus obat tersebut.

Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir a. Pernafasan sulit / > 60x/menit. b. Kehangatan terlalu panas (>38 o C atau terlalu dingin <36 o C) c. Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama). Biru/pucat, memar. d. Pemberian makan hisapah lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah. e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk,berdarah. f. Infeksi suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan nanah,bau busuk, pernafasan sulit. g. Tinja / kemih tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja. h. Aktivitas menggigil, atau tangis tidak bisa, sangat mudah tersinggung lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.

DAFTAR PUSTAKA Prawirohardjo. Sarwono. 2005. Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal. Jakarta : JNPKKR. POGI. Stright. R.Barbara. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir : Jakarta : EGC. Buku Asuhan Persalinan Normal Revisi 2007.

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL TERHADAP By. Ny. R DI RB. SAYANG IBU DI 38 B BANJAREJO LAMPUNG TIMUR TAHUN 2007 I. Pengumpulan Data Dasar Pada tanggal 13 November 2007, Pukul 1.45 WIB 1. Identitas Nama bayi : By. Ny. R Jenis kelamin : Perempuan Tanggal lahir : 13 November 2007 Jam : 16.45 WIB Anak ke : II (dua) Alamat : 38 B Banjarejo Lampung Timur Nama Ibu : Ny. R Nama Ayah : Tn. R Umur : 26 tahun Umur : 30 tahan Pendidikan : SMA Pendidikan : D.III Agama : Islam Agama : Islam Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS Alamat : 38 B Banjarejo Alamat : 38 B Banjarejo Lam-Tim Lam-Tim Keluhan utama : By. Ny. R lahir spontan pervaginam. Bayi kotor oleh lendir bercampur darah, lemak. 2. Riwayat Kesehatan a. Riwayat kehamilan, persalinan yang lalu Hamil Tahun Jenis Penyulit Keadaan Penolong BBL Ke : Lahir Persalinan komplikasi Anak I 2003 Spontan Tidak ada Bidan 2.900 Sehat

b. Riwayat Persalinan Sekarang Usia kehamilan : 40 minggu Lama persalinan Kala I : 5 jam Kala II : 45 menit Kala III : 15 menit Kala IV : 2 jam setelah persalinan Keadaan air ketuban : jernih Waktu pecah : 15.30 WIB Jenis persalinan : spontan Lilitan tali pusat : tidak ada Episiotomi : tidak ada Obat-obatan dipergunakan : oxytosin Ditolong oleh : Bidan c. Nilai APGAR Sore No Aspek yang dinilai Menit pertama 1 2 3 4 5 Apperance Polse Gramace Activity Respirasi 2 2 2 2 1 Jumlah 9 3. Pemeriksaan Fisik Tanda tanda vital Temp : 36,7 o C BB : 3000 gr RR : 38x/menit Pols : 100x/menit PB : 50 cm a. Kepala UUB : datar UUN : datar Moulage : O Sucudenum : tidak ada Bentuk kepala : simetris Keadaan tubuh : tidak ada kelainan

b.

Mata Bentuk mata : simetris Strabismus : tidak ada Pupil mata : normal Sklera : tidak ikterik Keadaan : bersih c. Hidung Bentuk : simetris Pernafasan cuping hidung : tidak ada Keadaan : bersih Lubang hidung : lengkap d. Mulut Bentuk : simetris Palatum : normal Refleks hisap : baik Bibir : lengkap atas bawah Gusi : normal e. Telinga Posisi : simetris kanan kiri, dan telinga teraba lunak Keadaan : bersih tidak ada sumbatan f. Leher Pembesaran vena / kelenjar : tidak ada Pergerakan leher : dapat bergerak kanan kiri g. Dada Posisi : simetris Denyut jantung : 100x/menit Mamae : ada Pernafasan : 38x/menit h. Perut Posisi : simetris Tali pusat : basah Tidak ada pembesaran dan benjolan i. Ekstremitas Atas : Jari tangan : lengkap Posisi dan bentuk : simetris kanan kiri

Bawah : Jari kaki : lengkap Pergerakan : aktif Refleks : babinsky negatif j. Genetalia Lengkap terdapat labia mayora dan minora (positif), urema (positif) klitoris (positif) jenis kelamin : perempuan, anus : (positif) tidak ada sumbatan, BAK pertama : (negatif) BAB pertama : (negatif) k. Refleks Mengisap (suckling) : baik Refleks kaki (stapping) : baik Menggenggam (graping) : baik Refleks moro : baik l. Ukuran antopometri BB : 300 gr TB : 55 cm Lingkar Kepala : 50 cm Lingkar Dada : 32 cm Lila : 11 cm 4. Data Psikososial Respons ibu terhadap anak : ibu senang dengan kelahiran anaknya Respons keluarga terhadap anak : keluargapun senang dengan kelahiran anak ini 5. Nutrisi ASI belum diberikan

II.

Pengumpulan Data Dasar 1. Bayi Ny. R dengan lahir normal Ds : anak lahir tanggal 13 Nopember 2007, pukul 16.45 WIB persalinan spontan Do : Tanda tanda vital BB : 300 gr Temp : 36,7 o C PB : 50 cm Pols : 100x/menit RR : 38x/menit APGAR Score : 9 Masalah : Bayi Ny. R dengan lahir normal pervaginam tubuh bayi kotor oleh lendir bercampur darah dan lemak. Kebutuhan : a. Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tidak terjadi hipotermi Dasar : 1) Bayi lahir tanggal 13 November 2007, pukul 16.45 WIB 2) Tubuh bayi masih basah oleh ketuban b. Perawatan tali pusat Dasar : 1) Bayi lahir tanggal 13 November 2007 pukul 16.45 WIB 2) Tali pusat masih basah c. Pemberian ASI eksklusif Dasar 1) Bayi baru lahir 2) Bayi belum diberi ASI III. Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial 1. Potensial terjadi hipotermi Dasar : tubuh bayi masih basah oleh air ketuban

2. Potensial perpindahan micro organisme Dasar : tali pusat masih basah IV. Kebutuhan Intervensi Segera dan Kolaborasi 1. Tindakan segera : melakukan slip zuiger pada bayi 2. Kolaborasi : dilakukan bila terjadi asfeksia berat dan infeksi tali pusat V. Rencana Management 1. Melakukan slip zuiger. 2. Bersihkan badan bayi dengan waslap bersih dan bungkus dengan kain hangat. 3. Potong tali pusat dan perawatannya. 4. Observasi pernafasan, suhu, denyut jantung. 5. Anjurkan pada ibu untuk segera menyusui bayinya. 6. Perawatan bayi baru lahir. 7. Lakukan tindakan teknik aseptik dan anti septik. 8. Letakkan bayi di atas ibu untuk menjalin hubungan batin dan disusui. 9. Mandikan bayi minimal 6 jam kemudian. 10. Jelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya saat ini. VI. Implementasi Langsung 1. Melakukan slip zuiger Membersihkan saluran hidung kemudian mulut bayi. 2. Membersihkan badan bayi dengan waslap bersih dan membungkus dengan kain hangat. 3. Merawat tali pusat Dengan cara tali pusat dibungkus dengan kapas alkohol. 4. Mengobservasi pernafasan, suhu dan denyut jantung bayi RR : 38x/menit Temp : 36,5 o C Pols : 100x/menit 5. Menganjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya. 6. Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik merawat bayi baru lahir dengan menggunakan haid scone membungkus tali pusat dengan kasa alkohol.

7. Memandikan bayi minimal 6 jam kemudian. 8. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya saat ini bahwa bayinya dalam keadaan sehat tanpa kelainan. VII. Evaluasi Bayi baru lahir normal umur 2 jam 1. Keadaan umum bayi baik, kesadaran baik 2. Tali pusat terawat baik 3. Tidak terjadi perubahan suhu Temp : 36,5 o C RR : 38x/menit Pols : 100x/menit 4. Anak sudah BAB 1x dan BAK 2x 5. Anak menangis keras kemudian tertidur pulas 6. Ibu mengatakan belum dapat menyusui bayinya Catatan Perkembangan Hari ke-2 Tanggal 15 November 2007 S : 1. Ibu mengatakan sudah melakukan yang dianjurkan. 2. Ibu mengatakan sudah memberi ASI pada bayinya. 3. Ibu mengatakan anaknya BAB 3x. 4. Ibu mengatakan anaknya tampak sehat dan akan segera pulang. 5. Ibu mengatakan anaknya sudah dimandikan dan dibedong. O : 1. Keadaan umum bayi baik 2. Tali pusat terawat baik 3. BB : 3000 gr 4. Suhu : 36,7oC 5. RR : 30x/menit

6. Pols : 90x/menit 7. Anak tidur pulas 8. Refleks a. Moro : ada b. Roating : ada c. Isap : ada 9. Eliminasi : BAK 5-6 x/hari, BAB 2 x/hari A : Bayi umur 1 hari keadaan baik P : 1. Jelaskan pada ibu pentingnya kebersihan tubuh bayi setelah BAB dan BAK 2. Anjurkan kepada ibu agar hanya memberi asi sampai usia 4 bulan 3. Anjurkan kepada ibu tentang perawatan bayi sehari-hari. 4. Ajarkan pada ibu perawatan tali pusat. 5. Ajarkan pada ibu segera ke tenaga kesehatan bila ada kelainan pada bayinya. Catatan perkembangan Hari ke-6 Tanggal 19 November 2007 S : Ibu mengatakan bayi minum ASI kuat. O : 1. bayi baru lahir hari ke 6 2. Keadaan umum bayi baik 3. Tanda vital BB : 300 gr Suhu : 36,7 0 C Nadi : 127x/menit RR : 35x/menit 4. Refleks a. Moro : ada b. Roating : ada c. Isap : ada

5. Eliminasi : BAK 7 x/hari, BAB 2 x/hari 6. Tali pusat terawat baik dan mulai mengering A : 1. Diagnosa Bayi baru lahir hari ke 6 Dasar : a. Bayi lahir tanggal 13 November 2007 b. Bayi minum ASI kuat 2. Masalah a. Potensial infeksi pada tali pusat Dasar : Bayi baru lahir hari ke 6 b. Potensial Hipotermi Dasar : Bayi baru lahir hari ke 6 P : a. Lakukan perawatan bayi sehari-hari b. Lakukan perawatan tali pusat yang hampir lepas c. Perhatikan keadaan umum bayi d. Observasi tanda vital e. Perawatan umbilikus setelah tali pusat lepas Catatan perkembangan hari ke 14 Tanggal 27 November 2007 S : Ibu mengatakan bayi minum ASI kuat dan tali pusat sudah lepas.

O : 1. Bayi baru lahir hari ke 14 2. Tanda-Tanda Vital BB : 3000 gr Suhu : 36,80C Nadi : 130x/menit RR : 36x/menit 3. Refleks a. Moro : ada b. Roating : ada c. Isap : ada 4. Eliminasi : BAK 6-7 x/hari, BAB 2 x/hari 5. Tali pusat sudah lepas A : 1. Diagnosa Bayi baru lahir hari ke 14 Dasar : a. Bayi lahir tanggal 13 November 2007 b. Tali pusat sudah lepas c. Bayi minum ASI kuat. 2. Masalah : tidak ada 3. Kebutuhan penyuluhan Perawatan bayi baru lahir sehari-hari. Dasar : a. Bayi baru lahir hari ke 14 b. Tali pusat sudah lepas P : 1. Lakukan perawatan bayi sehari-hari di rumah 2. Perhatikan keadaan umum bayi 3. Observasi tanda vital sign bayi 4. Jaga kebersihan bayi sehari-hari 5. Anjurkan pada ibu agar tetap terus memberikan ASI eksklusif