LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Mengamati Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi XI IPA 3 Oleh : Agnes Oktaviani D.S ( 01 ) Anida Zulaifa ( 04 ) Fitri Hasrat P. ( 14 ) Habibah Sabrina ( 15 ) M. Akbar R. ( 19 ) SMA N 1 Ngawi Tahun Ajaran 2013 / 2014 A. Tujuan Mengelompokkan campuran ke dalam suspensi,koloid,dan larutan.
B. Landasan Teori Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan campuran yang tergolong larutan, koloid, atau suspensi.contoh larutan : larutan gula, larutan garam, spiritus, alkohol 70%, larutan cuka, air laut, udara yang bersih, dan bensin.contoh koloid : sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan mayonaise. Contoh suspensi: air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan campuran minyak dengan air.pengelompokkan campuran yang termasuk larutan,koloid,dan suspensi dapat dibedakan dengan melihat ciricirinya. 1) Larutan (Dispersi Molekuler) Contoh: Larutan gula dalam air 1. Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra 2. Semua partikelnya berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm 3. Satu fase 4. Stabil 5. Tidak dapat disaring 2) Koloid (Dispersi Koloid) Contoh: Campuran susu dengan air 1. Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra. 2. Partikelnya berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm 3. Dua fase 4. Pada umumnya stabil 5. Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra 3) Suspensi (Dispersi Kasar) Contoh: Campuran tepung terigu dengan air 1. Heterogen 2. Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm 3. Dua fase 4. Tidak stabil 5. Dapat disaring C. Alat dan Bahan 1. Terigu 2. Batang pengaduk 3. Gula 4. Air 5. Agar agar 6. Jeruk 7. Tepung Beras D. Prosedur Kerja 1. Memasukkan air panas dengan tepung terigu, tepung beras dan agar agar ke dalam wadah.
2. Menambahkan satu sendok makan gula ke dalam gelas dengan larutan jeruk. 3. Mengaduknya selama beberapa menit. 4. Mendiamkan larutan selama beberapa menit dan mencatat yang terjadi. E. Hasil Pengamatan Sifat Campuran Campuran air dengan Gula + Agar - Terigu Tepung Jeruk agar Beras Larut/tidak Larut Larut Larut Larut Bening/keruh Bening Mengendap/tidak Tidak Tidak Mengendap Mengendap bening/keruh Bening Stabil/tidak Stabil Stabil Tidak Tidak F. Pertanyaan dan Jawaban 1.Jelaskan perbedaan antara suspensi,koloid,dan larutan! Larutan Koloid Suspensi Homogen Jernih Satu fase Tidak dapat disaring Stabil(tidak memisah ) Tampak homogen Tidak jernih Dua fase Dapat disaring dengan kertas saring ultra Umumnya stabil Heterogen Tidak jernih Dua fase Dapat disaring dengan kertas saring biasa Tidak stabil 2.Kelompokkan campuran diatas ke dalam suspensi,koloid,dan larutan! Suspensi Koloid : Air + Terigu, Air + Tepung Beras : Agar - Agar
Larutan : Air + Gula + Jeruk G. Pembahasan Ketika kristal gula dilarutkan didalam air, gula tersebut akan larut dan terbentuk larutan gula. Ketika larutan gula diaduk dan dibiarkan selama 10 menit, warnanya menjadi bening dan tidak ada endapan. Ketika disaring dengan kertas filtrat, tidak ada yang dapat tersaring dari larutan gula, sehingga warna kertasnya tetap bening. Perbandingan warna larutan gula ketika sebelum disaring dan sesudah disaring dengan kertas filtrat adalah stabil. Pada saat terigu dicampurkan dengan air, terigu tersebut tidak larut. Terigu tersebut ketika diaduk dan didiamkan selama 10 menit, warnanya menjadi keruh, dan memiliki endapan. Ketika disaring dengan kertas fitrat, ada yang dapat tersaring dari terigu tersebut. Perbandingan warna terigu ketika sebelum disaring dan sesudah disaring dengan kertas filtrat adalah tidak stabil. H. Kesimpulan Dapat membedakan larutan sejati, koloid, dan suspensi. 1. Larutan (Dispersi Molekuler) Contoh: Larutan gula + jeruk dalam air. Ciri-cirinya : 1. Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra 2. Semua partikelnya berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm 3. Satu fase 4. Stabil 5. Tidak dapat disaring 2. Koloid (Dispersi Koloid) Contoh: Campuran air panas + agar - agar. Ciri-ciri : 1) Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra. 2) Partikelnya berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm 3) Dua fase 4) Pada umumnya stabil 5) Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra 3. Suspensi (Dispersi Kasar) Contoh: Campuran tepung terigu dengan air. Pembuatan Brownis Ciri-ciri :
1) Heterogen 2) Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm 3) Dua fase 4) Tidak stabil 5) Dapat disaring