BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Modul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

Bahasa Indonesia. Membaca untuk Menulis. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

Bahasa Indonesia UMB MEMBACA UNTUK MENULIS. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KETERBACAAN Kunci Sukses Membaca Kritis

MEMBACA INTENSIF. Menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran media saat ini sangat penting. Media menyajikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

Silabus. Bahasa Indonesia 4 SD/MI 19. Kompetensi Dasar. Pengumuman Mendengarkan pengumuman. Pembelajaran. Materi Pokok/ Mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perbandingan. Adapun kajian-kajian yang relevan diantaranya adalah sebagai berikut.

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS V SDN CIKANDANG 1 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan juga disebut kompetensi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga

BAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),

BAB I PENDAHULUAN. Kriteria untuk mengetahui apakah kegiatan belajar mengajar itu berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Agar dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Keempat aspek tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lain.

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

MEMBACA UNTUK MENULIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Riama N Sihombing, 2013

Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

Tinjauan Mata Kuliah. Nomor Kegiatan Belajar. Judul Modul Nomor Modul

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran bahasa terdapat empat kompetensi dasar, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Menemukan kalimat topik dan kalimat penjelas yang di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENULIS SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN BUDAYA BACA DAN PROFESIONALISME PUSTAKAWAN Haryani Pustakawan UPT Perpustakaan Undip

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA 5. MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF DNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

KEMAMPUAN SISWA MEMBACA MEMINDAI UNTUK MENEMUKAN INFORMASI SECARA CEPAT DI KELAS SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO. Oleh.

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah ta'arafu artinya saling mengenal dan berinteraksi dengan. sesamanya. Melalui Al-Quran Allah memfirmankan-nya, "Hai manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pelajaran bahasa

METODE PENGAJARAN MEMBACA Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa, selain keterampilan menulis, berbicara, dan mendengar, yang perlu

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, aktivitas membaca tidak hanya kegiatan yang dilakukan para siswa di kelas tetapi juga dilakukan oleh hampir setiap orang. Membaca telah menjadi salah satu kebutuhan pokok, karena dengan membaca kita dapat mengetahui berbagai informasi yang kita butuhkan. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada berkembangnya informasi dari yang bisa kita peroleh dari berbagai media baik media cetak maupun elektronik. Hal ini ditunjang pula dengan hadirnya berbagai jenis media cetak seperti Koran, majalah, tabloid, buku, dan lainlain yang bisa dijadikan konsumsi bahan bacaan sehari-hari. Menurut Sudjianto (dalam Jurnal Metode Pengajaran Bahasa, UPI) mengemukakan konsep membaca secara umum yakni (1) Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), (2) Mengeja atau melafakan apa yang tertulis, (3) Mengucapkan, (4) Mengetahui, meramalkan, (5) Menduga, memperhitungkan, Memahami. Selain itu Suwaryono Wiryodijoyo (dalam Jurnal Metode Pengajaran Bahasa, UPI) merangkum pengertian membaca menurut beberapa ahli, diantaranya: 1. Membaca adalah sebuah proses mendapatkan arti dari kata-kata tertulis (Heiman) 2. Membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide-ide dari lambang (Carter) 3. Membaca adalah proses membentuk arti dari teks-teks tertulis (Anderson, Richard C) Dari berbagai pendapat d atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan menafsirkan atau mengartikan lambang-lambang yang tertulis menjadi sesuatu yang dapat dipahami.

Membaca merupakan suatu aktifitas yang membutuhkan 4 komponen yang membangunnya yakni strategi, kelancaran, pembaca dan teks. Strategi adalah kemampuan pembaca menggunakan beragam cara untuk mencapai tujuannya dalam membaca. Kelancaran adalam kemampuan membaca dengan kecepatan tertentu dengan pemahaman yang cukup. Gabungan dari komponen-komponen inilah yang disebut membaca untuk mencapai satu tujuan yakni pemahaman. Sebuah istilah yang sering kita dengar, Buku adalah Jendela dunia, memberikan gambaran betapa membaca merupakan kegiatan yang harus kita lakukan jika ingin mengetahui berbagai informasi. Mengingat pentingnya kegiatan membaca maka jelaslah maksud dan tujuan kurikulum pendidikan mencantumkan keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan baik pada tingkap pendidikan paling rendah hingga ke perguruan tinggi. Umumnya kegiatan membaca dalam pembelajaran menitik beratkan pada pemahaman isi bacaan sehingga siswa dapat menemukan gagasan-gagasan dari suatu wacana. Berbagai kompetensi dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah bertujuan agar siswa terbiasa mencari informasi dari berbagai bahan bacaan. Hal ini tentu membutuhkan peran guru untuk menumbuh kembangkan minat siswa dalam membaca terutama yang berhubungan dengan materi pelajaran. Bertolak belakang dari harapan tersebut, kenyataan yang sering ditemui adalah siswa sulit memahami bacaan. Contohnya pada kompetensi dasar Menemukan gagasan utama dalam teks bacaan, siswa seringkali keliru menentukan ide pokok yang tepat. Hal ini banyak ditemukan pada evaluasi hasil belajar maupun Ujian Nasional dimana siswa sulit menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman isi teks. Selain itu pada materi Memahami novel, siswa tidak hanya diharapkan dapat menemukan hal-hal yang menarik tetapi juga dapat membuat sinopsis dari novel yang mereka baca. Faktanya, guru hanya memberikan ringkasan novel yang terdapat pada buku pegangan siswa. Alasan utama adalah keterbatasan alokasi waktu untuk setiap pertemuan, sehingga berakibat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya.

Melihat fakta-fakta diatas, maka guru diminta berperan untuk memperbaiki sistem pengajaran terutama dalam mengajarkan keterampilan membaca. Seperti yang telah disinggung pada penjelasan sebelumnya bahwa kegiatan membaca melibatkan beberapa komponen termasuk strategi. Guru perlu memilih strategi yang tepat agar pembelajaran membaca dapat terlaksana dengan baik. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan berbagai teknik membaca diantaranya adalah teknik skimming dan scanning. adapun penjelasan dan penerapan teknik ini dalam pengajaran membaca akan dijelaskan pada bab selanjutnya. 1.2 Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka fokus permasalahan untuk makalah ini adalah kurangnya kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Dalam hal ini siswa malas untuk menghabiskan bahan bacaannya dikarenakan bacaannya terlalu banyak ataupun isinya yang tidak menarik. Tentu saja hal ini berdampak pada hasil bacaan siswa. Diperlukan teknik membaca yang menuntun siswa dapat langsung menemukan pokok-pokok bacaan yang dirasa penting sehingga kegiatan membaca tidak terkesan membuang-buang waktu. Oleh karena itu, teknik membaca skimming dan scanning perlu diterapkan bagi peningkatan kemampuan membaca siswa.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Skimming dan Scanning 2.1.1 Konsep Skimming Secara leksikal skimming berarti membaca efisien. Skiming merupakan tindakan mengambil intisari atau saripati daru suatu bacaan. Skimming adalah membaca secara sekilas untuk menemukan garis besar isi buku. Skimming dilakukan untuk mencari pokok isi bacaan yang nantinya akan dikaji secara mendalam. Banyak orang mengartikan skimming sebagai sekedar menyap halaman, sedangkan pengertian sebanarnya adalahsuatu keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien untuk berbagai tujuan seperti hal berikut: a. Untuk mengenal topik bacaan. b. Untuk mengetahui pendapat orang (opini). c. Untuk mndapat bagian penting yang kita perlu tanpa membaca seluruhnya.. d. Untuk mengetahui organisasi penulis, urutan ide pokok dan cara semua itu disusun dalam kesatuan pikiran dan mencari hubungan antar bagian bacaan itu. e. Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca, misalnya untuk mempersiapkan ujian atau sebelum ceramah. 2.1.2 Konsep Scanning Secara leksikal, scanning berarti menemukan informasi. Scanning adalah suatu tekhnik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain. Sederhananya, scaning dalah tekhnik membaca yang langsung ke masalah yang dicari yaitu focus khusus dan informasi tertentu. Usaha untuk menemukan yang dicari itu harus cepat dan akurat. Dalam praktek kehidupan sehari-hari, scanning digunnakan

untuk: a. Mencari Nomor Telepon. b. Mencari kata pada kamus. c. Mencari entri pada indeks d. Mencari angka-angka statistic e. Melihat acara siaran TV. f. Melihat daftar perjalanan Teknik scanning terdiri dari beberapa jenis yaitu: (1) Scanning prosa yakni mencari informasi topic tertentu dalam sebuah bacaan. Maksudnya, dengan mencari letak di bagian mana dari tulisan itu yang memuat informasi yang dibutuhkan. (2)scanning informasi topic tertentu yakni dalam mencari data pendukung untuk mengkaji topic tertentu seorang penulis tidak harus membaca keseluruhan isi buku. Disinilah teknik ini diterapkan. (3) Scanning kata di kamus. 2.2 Tujuan Teknik Membaca Skimming dan Scanning Setiap teknik yang digunakan dalam pembelajaran memiliki tujuan untuk mempermudah guru maupun siswa dalam penyampaian dan pemerimaan materi pelajaran. Guru diharapkan dapat memilih teknik yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Teknik skimming dan scanning merupakan contoh teknik yang tepat untuk melatih siswa membaca efektif dan efisien. Berikut adalah tujuan dalam mengaplikasikan kedua teknik ini dalam keterampilan membaca 2.2.1 Tujuan teknik skimming - Mengenali topik bacaan - Mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca seluruhnya - Mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok dan dan mencari hubungan antarbagian bacaan. - Penyegaran yang pernah dibaca

2.2.2 Tujuan teknik scanning - Mencari informasi dalam buku secara cepat, - Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang telah ditentukan pembaca, - Mencari kata-kata yang sulit sehingga scanning bertujuan untuk menemukan makna kata-kata tersebut. - Mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. 2.3 Penrapan Teknik Skimming dan Scanning dalam Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Sekilas, membaca memang merupakan aktifitas sehari-hari yang lazimnya dilakukan oleh setiap orang. Banyak anggapan bawha tidak diperlukan latihan khusus agar sesorang dapat membaca. Banyak orang yang tidak berkesempatan mengenyam bangku pendidikan ternyata dapat membaca. Jika dapat melisankan lambang-lambang bahasa, maka mereka dikatakan dapat membaca dengan baik. Namun kenyataannya, aktifitas membaca tidak sesederhana mengubah bahasa tulis menjadi bahasa lisan. Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, membaca terbagi menjadi beberapa jenis antara lain membaca ekstensif, membaca intensif, membaca survey, membaca sekilas, membaca dangkal dan sebagainya. Dalam pembelajaran membaca di sekolah, guru sering dihadapkan dengan beberapa permasalahan seperti contohnya rendahnya tingkat kecepatan membaca, kurangnya pemahaman siswa terhadap isi bacaan dan minimnya pengetahuan siswa tentang membaca yang efektif dan efisien. Seseorang dikatakan dapat membaca dengan efektif jika memenuhi kriteria sebagai berikut: - Membaca dengan kecepatan tinggi, biasanya berkisar antara 325-450 kata per menit atau lebih. - Kecepatan membaca bervariasi, bergantung pada tujuan, keperluan, dan bahan bacaan - Aspek yang dibaca adalah satuan pikiran, ide, atau kata-kata kunci saja.

- Sedikit terjadi pengulangan gerak mata (regresi). Ketepatan selalu akurat tanpa banyak berhenti. - Menggerakkan bola mata 3-4 kali pada setiap baris bacaan. - Waktu membaca, secara fisik diam. - Makna yang diambil adalah gagasan- gagasan pokok saja, tanpa banyak melihat unsur-unsur yang kurang menunjang. - Konsentrasi terhadap bahan bacaan sempurna Pada bab sebelumnya teah digambarkan secara singkat permasalahan yang dihadapi guru maupun siswa terkait dengan bagaimana agar siswa dapat membaca dengan efektif dan efisien. Hal ini seakan menepis anggapan bahwa membaca merupakan kegiatan yang banyak menyita waktu. Dengan demikian, siswa diharapkan agar mampu membaca dalam waktu singkat tanpa mengabaikan pemahaman isi bacaan. Skimming dan scanning merupakan teknik yang dirasa seuai untuk diterapkan dalam melatih dan meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca. Hal ini sejalan dengan tujuan dari kedua teknik ini yakni membaca dan menemukan informasi secara cepat dan tepat. Adapun langkah-langkah dari teknik ini antara lain: 2.3.1 Langkah-langkah membaca skimming Sebelum melatih siswa untuk membaca dengan teknik skimming, hendaknya diketahui tterlebih dahulu langkah-langkah membaca dengan menggunakan teknik ini. Nurhadi (dalam Modul Keterampilan Membaca) menuliskan langkah-langkah membaca sekilas sebagai berikut : - Menjawab pertanyaan Apa yang akan di cari dari buku ini? - Membaca daftar isi atau pengantar - Menelusuri dengan kecepatan tinggi dengan judul, subjudul - Berhentilah ketika anda telah menemukan bagian yang anda cari - Kemudian bacalah dengan kecepatan normal dan pahami

Senada dengan pendapat diatas, berikut adalah langkah-langkah yang patut pula diperhatikan dalam membaca skimming, dintranya; - Baca judul, sub judul dan subheading utk mencari tahu apa yg dibicarakan teks tersebut. - Perhatikan ilustrasi (gambar/foto) untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut - Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraf - Jangan membaca kata per kata. - Biarkan mata Anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks - Carilah kata kunci atau keyword-nya - Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut 2.3.2 Langkah-langkah teknik scanning Jika dalam kegiatan membaca, kita hanya membutuhkan suatu fakta tertentu saja, atau informasi atau data statistik tertentu saja,kita dapat langsung mengarahkan fokus membaca pada hal-hal yang dianggap berhubungan dengan apa yang dicari. Teknik melompati baccan untuk langsung ke sasaran yang kita cari itu disebut scanning. Langkah-langkah yang bisa ditempuh adalah sebagai berikut : - Lihat daftar isi dan kata pengantar secara sekilas. - Telaah secara singkat latar belakang penulisan buku. - Baca bagian pendahuluan secara singkat. - Cari dalam daftar isi bab-bab yang penting. Cari dalam halaman-halaman buku bab yang penting tersebut, kemudian baca beberapa kalimat yang penting. - Perhatikan penggunaan urutan seperti angka, huruf, kata pengghubung kalimat maupun paragraf dan lain-lain. - Carilah kata yg dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya. - Baca bagian kesimpulan (jika ada).

- Lihat secara sekilas adakah daftar pustaka, daftar indeks, atau apendiks. Dari uraian diatas, maka diharapkan guru dapat mengaplikasikan kedua teknik ini dengan tujuan siswa dapat terlatih untuk dapat membaca secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, penggunaan teknik dalam pembelajaran khususnya membaca secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan siswa untuk keterampilan membaca.

B A B III PENUTUP Simpulan Membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide-ide dari lambang. Membaca juga merupakan kegiatan menemukan informasi dan pesan dari berbagai media tertulis atau bahan bacaan. Membaca terbagi atas beberapa jenis diantaranya membaca ekstensif, membaca intensif, membaca kritis, membaca telaah isi, membaca ide, membaca telaah bahasa dan termasuk didalamnya membaca skimming dan scanning. Membaca skimming merupakan kegiatan membaca sekilas untuk memperoleh ide-ide utama atau saripati dari bacaan. Membaca skimming bertujuan untuk mencari pokok-pokok bacaan yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut dalam pembahasan. Sedangkan membaca scanning adalah membaca untuk menemukan informasi tertentu sehingga pembaca langsung fokus pada tujuan/informasi tertentu. Adapun langkah-langkah dalam membaca skimming adalah membaca judul, sub judul dan subheading utk mencari tahu apa yg dibicarakan dalam teks; mempererhatikan ilustrasi (gambar/foto) untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut; membaca awal dan akhir kalimat setiap paragraf; dan mencari kata kunci atau keyword-nya. Untuk membaca scanning, langkah-langkah yang dapat dilakukan diantaranyaa; melihat daftar isi dan kata pengantar secara sekilas; mencari informasi dalam daftar isi bab-bab yang penting; memperhatikan penggunaan urutan seperti angka, huruf, kata pengghubung kalimat maupun paragraf dan lain-lain; mencari kata yg dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya; serta meihat secara sekilas adakah daftar pustaka, daftar indeks, atau apendiks.

DAFTAR PUSTKA Sudjianto. Jurnal Metode Pengajaran Bahasa. Univrsitas Pendidikan Indonesia Wawan Danasasmita. Jurnal Efektivitas Model Directed Reading Actvity (DRA) dalam Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing. Univrsitas Pendidikan Indonesia Dra. Lily Marliah, M.Hum. Jurnal Efficient Reading Makalah Modul Pembelajaran Bahasa (dalam http//www.scribd.com) Skimming dan Scanning (dalam http//www.scribd.com)

Makalah Membaca TEKNIK TEKNIK MEMBACA (SKIMMING DAN SCANNING) O L E H KELOMPOK III NURAIN KATILI MUKHLISA NURKAMIDEN SRI CICLIA P. NURLIA DJAFAR LIS R. ANDAPA SYARIF GINOGA S1 KEPENDIDIKAN KEWENANGAN TAMBAHAN (S1 KKT) JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UNVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012