BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, aktivitas membaca tidak hanya kegiatan yang dilakukan para siswa di kelas tetapi juga dilakukan oleh hampir setiap orang. Membaca telah menjadi salah satu kebutuhan pokok, karena dengan membaca kita dapat mengetahui berbagai informasi yang kita butuhkan. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada berkembangnya informasi dari yang bisa kita peroleh dari berbagai media baik media cetak maupun elektronik. Hal ini ditunjang pula dengan hadirnya berbagai jenis media cetak seperti Koran, majalah, tabloid, buku, dan lainlain yang bisa dijadikan konsumsi bahan bacaan sehari-hari. Menurut Sudjianto (dalam Jurnal Metode Pengajaran Bahasa, UPI) mengemukakan konsep membaca secara umum yakni (1) Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), (2) Mengeja atau melafakan apa yang tertulis, (3) Mengucapkan, (4) Mengetahui, meramalkan, (5) Menduga, memperhitungkan, Memahami. Selain itu Suwaryono Wiryodijoyo (dalam Jurnal Metode Pengajaran Bahasa, UPI) merangkum pengertian membaca menurut beberapa ahli, diantaranya: 1. Membaca adalah sebuah proses mendapatkan arti dari kata-kata tertulis (Heiman) 2. Membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide-ide dari lambang (Carter) 3. Membaca adalah proses membentuk arti dari teks-teks tertulis (Anderson, Richard C) Dari berbagai pendapat d atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan menafsirkan atau mengartikan lambang-lambang yang tertulis menjadi sesuatu yang dapat dipahami.
Membaca merupakan suatu aktifitas yang membutuhkan 4 komponen yang membangunnya yakni strategi, kelancaran, pembaca dan teks. Strategi adalah kemampuan pembaca menggunakan beragam cara untuk mencapai tujuannya dalam membaca. Kelancaran adalam kemampuan membaca dengan kecepatan tertentu dengan pemahaman yang cukup. Gabungan dari komponen-komponen inilah yang disebut membaca untuk mencapai satu tujuan yakni pemahaman. Sebuah istilah yang sering kita dengar, Buku adalah Jendela dunia, memberikan gambaran betapa membaca merupakan kegiatan yang harus kita lakukan jika ingin mengetahui berbagai informasi. Mengingat pentingnya kegiatan membaca maka jelaslah maksud dan tujuan kurikulum pendidikan mencantumkan keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan baik pada tingkap pendidikan paling rendah hingga ke perguruan tinggi. Umumnya kegiatan membaca dalam pembelajaran menitik beratkan pada pemahaman isi bacaan sehingga siswa dapat menemukan gagasan-gagasan dari suatu wacana. Berbagai kompetensi dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah bertujuan agar siswa terbiasa mencari informasi dari berbagai bahan bacaan. Hal ini tentu membutuhkan peran guru untuk menumbuh kembangkan minat siswa dalam membaca terutama yang berhubungan dengan materi pelajaran. Bertolak belakang dari harapan tersebut, kenyataan yang sering ditemui adalah siswa sulit memahami bacaan. Contohnya pada kompetensi dasar Menemukan gagasan utama dalam teks bacaan, siswa seringkali keliru menentukan ide pokok yang tepat. Hal ini banyak ditemukan pada evaluasi hasil belajar maupun Ujian Nasional dimana siswa sulit menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman isi teks. Selain itu pada materi Memahami novel, siswa tidak hanya diharapkan dapat menemukan hal-hal yang menarik tetapi juga dapat membuat sinopsis dari novel yang mereka baca. Faktanya, guru hanya memberikan ringkasan novel yang terdapat pada buku pegangan siswa. Alasan utama adalah keterbatasan alokasi waktu untuk setiap pertemuan, sehingga berakibat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
Melihat fakta-fakta diatas, maka guru diminta berperan untuk memperbaiki sistem pengajaran terutama dalam mengajarkan keterampilan membaca. Seperti yang telah disinggung pada penjelasan sebelumnya bahwa kegiatan membaca melibatkan beberapa komponen termasuk strategi. Guru perlu memilih strategi yang tepat agar pembelajaran membaca dapat terlaksana dengan baik. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan berbagai teknik membaca diantaranya adalah teknik skimming dan scanning. adapun penjelasan dan penerapan teknik ini dalam pengajaran membaca akan dijelaskan pada bab selanjutnya. 1.2 Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka fokus permasalahan untuk makalah ini adalah kurangnya kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Dalam hal ini siswa malas untuk menghabiskan bahan bacaannya dikarenakan bacaannya terlalu banyak ataupun isinya yang tidak menarik. Tentu saja hal ini berdampak pada hasil bacaan siswa. Diperlukan teknik membaca yang menuntun siswa dapat langsung menemukan pokok-pokok bacaan yang dirasa penting sehingga kegiatan membaca tidak terkesan membuang-buang waktu. Oleh karena itu, teknik membaca skimming dan scanning perlu diterapkan bagi peningkatan kemampuan membaca siswa.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Skimming dan Scanning 2.1.1 Konsep Skimming Secara leksikal skimming berarti membaca efisien. Skiming merupakan tindakan mengambil intisari atau saripati daru suatu bacaan. Skimming adalah membaca secara sekilas untuk menemukan garis besar isi buku. Skimming dilakukan untuk mencari pokok isi bacaan yang nantinya akan dikaji secara mendalam. Banyak orang mengartikan skimming sebagai sekedar menyap halaman, sedangkan pengertian sebanarnya adalahsuatu keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien untuk berbagai tujuan seperti hal berikut: a. Untuk mengenal topik bacaan. b. Untuk mengetahui pendapat orang (opini). c. Untuk mndapat bagian penting yang kita perlu tanpa membaca seluruhnya.. d. Untuk mengetahui organisasi penulis, urutan ide pokok dan cara semua itu disusun dalam kesatuan pikiran dan mencari hubungan antar bagian bacaan itu. e. Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca, misalnya untuk mempersiapkan ujian atau sebelum ceramah. 2.1.2 Konsep Scanning Secara leksikal, scanning berarti menemukan informasi. Scanning adalah suatu tekhnik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain. Sederhananya, scaning dalah tekhnik membaca yang langsung ke masalah yang dicari yaitu focus khusus dan informasi tertentu. Usaha untuk menemukan yang dicari itu harus cepat dan akurat. Dalam praktek kehidupan sehari-hari, scanning digunnakan
untuk: a. Mencari Nomor Telepon. b. Mencari kata pada kamus. c. Mencari entri pada indeks d. Mencari angka-angka statistic e. Melihat acara siaran TV. f. Melihat daftar perjalanan Teknik scanning terdiri dari beberapa jenis yaitu: (1) Scanning prosa yakni mencari informasi topic tertentu dalam sebuah bacaan. Maksudnya, dengan mencari letak di bagian mana dari tulisan itu yang memuat informasi yang dibutuhkan. (2)scanning informasi topic tertentu yakni dalam mencari data pendukung untuk mengkaji topic tertentu seorang penulis tidak harus membaca keseluruhan isi buku. Disinilah teknik ini diterapkan. (3) Scanning kata di kamus. 2.2 Tujuan Teknik Membaca Skimming dan Scanning Setiap teknik yang digunakan dalam pembelajaran memiliki tujuan untuk mempermudah guru maupun siswa dalam penyampaian dan pemerimaan materi pelajaran. Guru diharapkan dapat memilih teknik yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Teknik skimming dan scanning merupakan contoh teknik yang tepat untuk melatih siswa membaca efektif dan efisien. Berikut adalah tujuan dalam mengaplikasikan kedua teknik ini dalam keterampilan membaca 2.2.1 Tujuan teknik skimming - Mengenali topik bacaan - Mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca seluruhnya - Mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok dan dan mencari hubungan antarbagian bacaan. - Penyegaran yang pernah dibaca
2.2.2 Tujuan teknik scanning - Mencari informasi dalam buku secara cepat, - Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang telah ditentukan pembaca, - Mencari kata-kata yang sulit sehingga scanning bertujuan untuk menemukan makna kata-kata tersebut. - Mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. 2.3 Penrapan Teknik Skimming dan Scanning dalam Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Sekilas, membaca memang merupakan aktifitas sehari-hari yang lazimnya dilakukan oleh setiap orang. Banyak anggapan bawha tidak diperlukan latihan khusus agar sesorang dapat membaca. Banyak orang yang tidak berkesempatan mengenyam bangku pendidikan ternyata dapat membaca. Jika dapat melisankan lambang-lambang bahasa, maka mereka dikatakan dapat membaca dengan baik. Namun kenyataannya, aktifitas membaca tidak sesederhana mengubah bahasa tulis menjadi bahasa lisan. Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, membaca terbagi menjadi beberapa jenis antara lain membaca ekstensif, membaca intensif, membaca survey, membaca sekilas, membaca dangkal dan sebagainya. Dalam pembelajaran membaca di sekolah, guru sering dihadapkan dengan beberapa permasalahan seperti contohnya rendahnya tingkat kecepatan membaca, kurangnya pemahaman siswa terhadap isi bacaan dan minimnya pengetahuan siswa tentang membaca yang efektif dan efisien. Seseorang dikatakan dapat membaca dengan efektif jika memenuhi kriteria sebagai berikut: - Membaca dengan kecepatan tinggi, biasanya berkisar antara 325-450 kata per menit atau lebih. - Kecepatan membaca bervariasi, bergantung pada tujuan, keperluan, dan bahan bacaan - Aspek yang dibaca adalah satuan pikiran, ide, atau kata-kata kunci saja.
- Sedikit terjadi pengulangan gerak mata (regresi). Ketepatan selalu akurat tanpa banyak berhenti. - Menggerakkan bola mata 3-4 kali pada setiap baris bacaan. - Waktu membaca, secara fisik diam. - Makna yang diambil adalah gagasan- gagasan pokok saja, tanpa banyak melihat unsur-unsur yang kurang menunjang. - Konsentrasi terhadap bahan bacaan sempurna Pada bab sebelumnya teah digambarkan secara singkat permasalahan yang dihadapi guru maupun siswa terkait dengan bagaimana agar siswa dapat membaca dengan efektif dan efisien. Hal ini seakan menepis anggapan bahwa membaca merupakan kegiatan yang banyak menyita waktu. Dengan demikian, siswa diharapkan agar mampu membaca dalam waktu singkat tanpa mengabaikan pemahaman isi bacaan. Skimming dan scanning merupakan teknik yang dirasa seuai untuk diterapkan dalam melatih dan meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca. Hal ini sejalan dengan tujuan dari kedua teknik ini yakni membaca dan menemukan informasi secara cepat dan tepat. Adapun langkah-langkah dari teknik ini antara lain: 2.3.1 Langkah-langkah membaca skimming Sebelum melatih siswa untuk membaca dengan teknik skimming, hendaknya diketahui tterlebih dahulu langkah-langkah membaca dengan menggunakan teknik ini. Nurhadi (dalam Modul Keterampilan Membaca) menuliskan langkah-langkah membaca sekilas sebagai berikut : - Menjawab pertanyaan Apa yang akan di cari dari buku ini? - Membaca daftar isi atau pengantar - Menelusuri dengan kecepatan tinggi dengan judul, subjudul - Berhentilah ketika anda telah menemukan bagian yang anda cari - Kemudian bacalah dengan kecepatan normal dan pahami
Senada dengan pendapat diatas, berikut adalah langkah-langkah yang patut pula diperhatikan dalam membaca skimming, dintranya; - Baca judul, sub judul dan subheading utk mencari tahu apa yg dibicarakan teks tersebut. - Perhatikan ilustrasi (gambar/foto) untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut - Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraf - Jangan membaca kata per kata. - Biarkan mata Anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks - Carilah kata kunci atau keyword-nya - Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut 2.3.2 Langkah-langkah teknik scanning Jika dalam kegiatan membaca, kita hanya membutuhkan suatu fakta tertentu saja, atau informasi atau data statistik tertentu saja,kita dapat langsung mengarahkan fokus membaca pada hal-hal yang dianggap berhubungan dengan apa yang dicari. Teknik melompati baccan untuk langsung ke sasaran yang kita cari itu disebut scanning. Langkah-langkah yang bisa ditempuh adalah sebagai berikut : - Lihat daftar isi dan kata pengantar secara sekilas. - Telaah secara singkat latar belakang penulisan buku. - Baca bagian pendahuluan secara singkat. - Cari dalam daftar isi bab-bab yang penting. Cari dalam halaman-halaman buku bab yang penting tersebut, kemudian baca beberapa kalimat yang penting. - Perhatikan penggunaan urutan seperti angka, huruf, kata pengghubung kalimat maupun paragraf dan lain-lain. - Carilah kata yg dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya. - Baca bagian kesimpulan (jika ada).
- Lihat secara sekilas adakah daftar pustaka, daftar indeks, atau apendiks. Dari uraian diatas, maka diharapkan guru dapat mengaplikasikan kedua teknik ini dengan tujuan siswa dapat terlatih untuk dapat membaca secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, penggunaan teknik dalam pembelajaran khususnya membaca secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan siswa untuk keterampilan membaca.
B A B III PENUTUP Simpulan Membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide-ide dari lambang. Membaca juga merupakan kegiatan menemukan informasi dan pesan dari berbagai media tertulis atau bahan bacaan. Membaca terbagi atas beberapa jenis diantaranya membaca ekstensif, membaca intensif, membaca kritis, membaca telaah isi, membaca ide, membaca telaah bahasa dan termasuk didalamnya membaca skimming dan scanning. Membaca skimming merupakan kegiatan membaca sekilas untuk memperoleh ide-ide utama atau saripati dari bacaan. Membaca skimming bertujuan untuk mencari pokok-pokok bacaan yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut dalam pembahasan. Sedangkan membaca scanning adalah membaca untuk menemukan informasi tertentu sehingga pembaca langsung fokus pada tujuan/informasi tertentu. Adapun langkah-langkah dalam membaca skimming adalah membaca judul, sub judul dan subheading utk mencari tahu apa yg dibicarakan dalam teks; mempererhatikan ilustrasi (gambar/foto) untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut; membaca awal dan akhir kalimat setiap paragraf; dan mencari kata kunci atau keyword-nya. Untuk membaca scanning, langkah-langkah yang dapat dilakukan diantaranyaa; melihat daftar isi dan kata pengantar secara sekilas; mencari informasi dalam daftar isi bab-bab yang penting; memperhatikan penggunaan urutan seperti angka, huruf, kata pengghubung kalimat maupun paragraf dan lain-lain; mencari kata yg dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya; serta meihat secara sekilas adakah daftar pustaka, daftar indeks, atau apendiks.
DAFTAR PUSTKA Sudjianto. Jurnal Metode Pengajaran Bahasa. Univrsitas Pendidikan Indonesia Wawan Danasasmita. Jurnal Efektivitas Model Directed Reading Actvity (DRA) dalam Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing. Univrsitas Pendidikan Indonesia Dra. Lily Marliah, M.Hum. Jurnal Efficient Reading Makalah Modul Pembelajaran Bahasa (dalam http//www.scribd.com) Skimming dan Scanning (dalam http//www.scribd.com)
Makalah Membaca TEKNIK TEKNIK MEMBACA (SKIMMING DAN SCANNING) O L E H KELOMPOK III NURAIN KATILI MUKHLISA NURKAMIDEN SRI CICLIA P. NURLIA DJAFAR LIS R. ANDAPA SYARIF GINOGA S1 KEPENDIDIKAN KEWENANGAN TAMBAHAN (S1 KKT) JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UNVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012