Sanitasi Peralatan. Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

dokumen-dokumen yang mirip
GMP (Good Manufacturing Practices) Cara Pengolahan Pangan Yang Baik

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

BAB HIGIENE DAN SANITASI DALAM INDUSTRI PANGAN Dalam aspek keamanan dan kesehatan pangan maka aspek higiene dan sanitasi memegang peranan yg penting.

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

Bahan Sanitaiser. A. Bahan Pembersih 10/13/2015

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt

Untuk menjamin makanan aman

BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

Pangan dengan potensi bahaya. Bahan Pangan Apa yang Mudah Terkontaminasi? BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

MENGELOLA KOMPOSISI AIR SUSU

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

I PENDAHULUAN. menerapkan gelombang elektromagnetik, yang bertujuan untuk mengurangi

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah terjadinya infeksi silang yang bisa ditularkan terhadap pasien, dokter

DIREKTORAT INSPEKSI DAN SERTIFIKASI OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK DAN PRODUK KOMPLEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

tekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi C atau

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

PERTANYAAN YANG SERING MUNCUL. Tanya (T-01) :Bagaimana cara kerja RUST COMBAT?

DAFTAR ISI. 1.1 Latar belakang Definisi Pengelolaan Linen...5

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

AMANKAH PANGAN ANDA???

Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil

CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM. Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya

GASTER, Vol. 5, No. 1 Februari 2009 ( )

SANITASI DAN HYGIENE STERILISASI & DESINFEKSI. DINI SURILAYANI, S. Pi., M. Sc.

STERILISASI & DESINFEKSI

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

GOOD MANUFACTURING PRACTICES GOOD MANUFACTURING PRACTICES. Manajemen Mutu 11/17/2011

BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES

BAKTERI PENCEMAR MAKANAN. Modul 3

Bgn-2. Penanganan Mutu Produk

HASIL DAN PEMBAHASAN Daya Bunuh Disinfektan terhadap Pertumbuhan Bakteri

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Standardisasi Obat Bahan Alam. Indah Solihah

Penetapan Potensi Antibiotik Secara Mikrobiologi. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Pengeringan Untuk Pengawetan

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

BAB XIII PENGECATAN A.

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

MANISAN KERING BENGKUANG

CABE GILING DALAM KEMASAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

Philips NL9206AD-4 Drachten

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya

PT. BINA KARYA KUSUMA

PENGENDALIAN HACCP PADA PENGALENGAN IKAN

Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan. Kontaminasi Pertumbuhan Daya hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mulai menggunakan secara intensif bahan cetakan tersebut (Nallamuthu et al.,

PERANAN JASA LAUNDRY Laundry Service

1. Pengertian Perubahan Materi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Keberadaan mikroorganisme patogen pada makanan umumnya tidak menyebabkan perubahan fisik

I. Standar Kompetensi : 6. Memahami faktor penyebab perubahan benda.

Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, mendefenisikan Makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri farmasi berkembang pesat seiring dengan berkembangnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN

Lembar Data Keselamatan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENDALIAN MIKROORGANISME

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Biofouling Pada Industri Bir. Kelompok 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada waktu dimekarkan Kabupaten Bone Bolango hanya terdiri atas empat

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR

Studi Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan Pada Rumah Makan di Kota Makassar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Sanitasi Peralatan Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

Definisi Sanitasi Peralatan : Tujuan : membunuh mikroba vegetatif yg tinggal di permukaan alat Proses sanitasi yg efektif : pembersihan alat bahan sanitaiser

Pembersihan peralatan sebelum dipakai Peralatan yang akan digunakan harus bersih dan telah disanitasi. Jika dicurigai telah terjadi kontaminasi, maka perlu dibersihkan dan disanitasi sebelum digunakan Penanganan dan penyimpanan peralatan. Penanganan dan penyimpanan yang benar dapat mencegah kontaminasi Peralatan yang bersih dan telah disanitasi harus disimpan pada tempat yang bersih dan ditangani dengan baik untuk mencegah kontaminasi

Prinsip Sedapat mungkin gunakan peralatan yang mudah dibersihkan. Peralatan yang terbuat dari baja tahan karat umumnya mudah dibersihkan. Ingat, karat dari peralatan logam dapat menjadi bahaya kimia dan lapisan logam yang terkelupas dapat menjadi bahaya fisik jika masuk ke dalam pangan. Bersihkan segera, peralatan yang telah digunakan. Mesin-mesin seperti pengaduk dan penggiling hendaknya dapat dibongkar agar bagian-bagiannya mudah dibersihkan. Bersihkan peralatan dengan sabun atau deterjen

Syarat Peralataan Pangan Persyaratan umum,terdiri dari bahan untuk membuatnya ataupun bahan yang digunakan untuk perbaikan harus anti karat,kedap,halus,mudah dibersihkan,tidak berbau,tidak berubah warna atau tidak berasa. Hindari:Bahan-bahan antimon(an),cd,pb. Bila digunakan sambungan guanakan bahan anti karat dan aman. Billa digunakan kayu sebagai bahan,maka anjurkan tidak dipakai sebagai bahan yang langsung berhubungan kontak dengan makanan. Bila digunakan plastik,dianjurkan yang aman dan murah dibersihkan permukaannya.

Jenis Sanitizer Panas Uap air panas (steam) mengalir dengan suhu dan waktu tertentu : 77 o C selama 15 menit, atau 93 o C selama 5 menit Untuk alat makan dan peralatan kecil (pisau dsb) 77 o C selama 2 menit, dan 77 o C selama 5 menit untuk peralatan pengolahan Radiasi UV waktu kontak harus lebih dari 2 menit, terutama digunakan untuk sanitasi wadah pengemas dan ruangan yaitu untuk membunuh mikroba termasuk virus Senyawa Kimia disinfektan yang digunakan dalam industri pangan

Disinfektan (tidak disarankan untuk permukaan alat yang kotor) Efektifitas dari disinfektan tergantung pada : Jenis: Jenis dan konsentrasinya Lama kontak Suhu ph Senyawa khlorin Iodium dan kompleks iodium Senyawa amonium quartenair Kombinasi asam-anion

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Sanitizer Kelompok/jenis mikroba yang menjadi target Kondisi/sifat air yang digunakan Obyek/bahan yang akan disanitasi Sifat-sifat lain seperti stabilitas, harga dan sebagainya H2O2 sterilisasi wadah pengemasan plastik Fenol disinfektan yang kuat mempengaruhi rasa O3 Air minum kemasan

Sanitaiser Panas : baik utk industri pangan dapat menembus celah kecil tdk korosif tdk selektif terhadap mikroba tertentu tdk meninggalkan residu.

Suhu yg baik > 82ºC Pemanasan : pemanasan basah ( uap dan air panas ) dan pemanasan kering Sanitasi uap panas : 80ºC selama 15 atau 94º selama 5 mnt Sanitasi air panas : suhu > 80º C

Metode Pembersihan dan Sanitasi Peralatan Pembersihan dan Sanitasi Alat-alat Kecil Dilakukan secara manual dengan tangan pekerja Konsentrasi / kepekatan larutan pembersih tidak menyebabkan iritasi tangan dan kulit pekerja Perendaman alat dalam larutan pembersih pd suhu 52ºC selama 12-30 menit Pemberian gelombang ultrasonik atau penyikatan

Pembersihan permukaan yang kontak dengan makanan Pembersihan permukaan yang kontak dengan makanan bertujuan untuk: Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko kontaminasi terhadap makanan selama pengolahan, penyiapan, penyimpanan dan penyajian Meminimumkan terjadinya penularan mikroba penyebab penyakit kepada konsumen Permukaan peralatan yang terlihat bersih tidak cukup menjamin keamanan pangan

Kontaminasi Silang Peralatan Mikroba dapat menyebar apabila: Menggunakan peralatan atau talenan untuk menyiapkan berbagai jenis pangan Tidak membersihkan dan mensanitasi permukaan peralatan yang kontak dengan pangan sebelum digunakan Membiarkan cairan dari pangan berisiko tinggi menetes pada pangan lain Pencegahan kontaminasi silang: Peralatan dan semua permukaan yang kontak dengan makanan harus selalu disanitasi Tidak menggunakan peralatan yang sama untuk bahan mentah dan makanan matang

Lanjutan Peralatan serba guna harus terbuat dari bahan yang aman, tahan terhadap korosi, tidak menyerap air dan dengan mudah dapat dibersihkan serta tahan lama Peralatan sekali pakai harus terbuat dari bahan yang aman, bersih dan disanitasi Peralatan tidak boleh menyebabkan perubahan bau, warna dan rasa pada makanan. Kayu dapat digunakan sebagai peralatan sekali pakai misalnya chopsticks, pengaduk atau sendok es krim Penggunaan kayu sebagai permukaan yang kontak dengan makanan untuk keperluan lain tidak diperkenankan. Plastik yang aman atau karet yang aman yang tahan pada kondisi normal dapat digunakan untuk mengerok atau membersihkan sisa makanan Peralatan yang didisain untuk sekali pakai tidak diperkenankan untuk dipakai berulang

Permukaan yang kontak dengan makanan Tidak menggunakan: Kayu: Kontaminasi mikroba Besi: korosi Baja: Korosi dan kualitas produk Logam digalvanisasi: Korosi dan terbawa ke dalam makanan

Prosedur Sanitasi Peralatan Sanitasi dapat dilakukan dengan: Bahan kimia Air panas SinarUV Sanitasi dengan bahan kimia memerlukan pengawasan yang lebih ketat dibandingkan dengan penggunaan air panas Faktor-faktor yang memperngaruhi efektifitas sanitasi dengan bahan kimia: Jumlah air Keasaman (ph) air Kesadahan air Suhu air Waktu kontak

Tahapan Higiene & Sanitasi Alat (BPOM, 2002) 1) Pre rinse atau langkah awal, yaitu : menghilangkan tanah dan sisa makanan dengan mengerok, membilas dengan air, menyedot kotoran dan sebagainya. 2) Pembersihan : menghilangkan tanah dengan cara mekanis atau mencuci dengan lebih efektif. 3) Pembilasan: membilas tanah dengan pembersih seperti sabun/deterjen dari permukaan 4)Pengecekan visual: memastikan dengan indera mata bahwa permukaan alat bersih 5) Penggunaan disinfektan : untuk membunuh mikroba. 6) Pembersihan akhir : bila diperlukan untuk membilas cairan disinfektan yang padat 7) Drain dry atau pembilasan kering : disinfektan atau final rinse dikeringkan dari alat-alat tanpa diseka/dilap. Cegah jangan sampai terjadi genangan air karena genangan air merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan mikroba.

Tahap Pencucian Peralatan Pembilasan/pencucian sisa-sisa makanan untuk menjaga supaya air bilasan pencucian tetap bersih. Pencucian dengan air yang panas 110-120 F dengan sabun atau detergent. Pembilasan kembali yang disertai proses pembersihan bakteri.

Sumber Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI BPOM.2002.Panduan Pengolahan Pangan Yang Baik Bagi Industri Rumah Tangga.Badan Pengawas Obat Dan Makanan Deput Bidang Pengawasan Keamanan Pangan Dan Bahan Berbahaya Direktorat Surveilan Dan Penyluhan Keamanan Pangan Susiwi. 2009.GMP (Good Manufacturing Practices) Cara Pengolahan Pangan Yang Baik. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Terima kasih