Ditetapkan Tanggal Terbit

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL

SURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI ( DO NOT RESUCITATE )

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Panduan Identifikasi Pasien

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bismillaahirrahmaanirrahiim PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 092/RSTAB/PER-DIR/III/2015

Prosedur Penilaian Pasca Sedasi

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

Rakor Bidang Keperawatan, PP dan PA. Kirana, 9 Agustus 2016

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang

PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF UNTUK MENDORONG KETERLIBATAN PASIEN DAN KELUARGA DALAM PROSES PELAYANAN BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP

BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN

DOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII.

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

MENGHINDARI PENGULANGAN YANG TIDAK PERLU. No Kode : EP1 Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

PANDUANTRIASE RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN

ASESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

PEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL

PENATAAN REKAM MEDIS. LILY WIDJAJA, Amd.PK., SKM., MM.

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

PERSALINAN LAMA No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal : Terbit. berlaku Halaman :

PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

CLINICAL PATHWAY EKLAMPSIA GRAVIDARUM Rumah Sakit Kelas B & C

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim :

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia

BAB III ELABORASI TEMA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

CLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT

I.Pengertian II. Tujuan III. Ruang Lingkup IV. Prinsip

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

Kamus Indikator. Mutu. RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Kode Dokumen: PMKP-8/014/2017

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

EVALUASI TERHADAP PROSEDUR PENYAMPAIAN INFORMASI

4. Pengisian dan pengelolaan data perawatan dan rekam medis

PANDUAN SKRINING PASIEN RSU BUNDA JEMBRANA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB II PELAYANAN BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PERSETUJUAN UMUM PELAYANAN KESEHATAN ( GENERAL CONSENT )

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI (PAB)

PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK)

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KUESIONER PENELITIAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN

PROGRAM IMPLEMENTASI POKJA PELAYANAN PASIEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

MATERI ORIENTASI PEGAWAI BARU DOKTER UMUM

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega

PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS. ROYAL PRIMA MEDAN

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

Transkripsi:

ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien terminal adalah suatu proses mengidentifikasi ulang dan menangani kebutuhan pasien dan keluarganya menjelang akhir kehidupan pasien. Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk merawat pasien tahap terminal 1. DPJP melakukan asesmen awal sesuai kondisi pada pasien tahap terminal antara lain : a) Kehilangan tonus otot yang ditandai dengan : 1) Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun 2) Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan kehilangan reflek menelan 3) Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal ditandai : mual, muntah, perut kembung, obstipasi 4) Penurunan kontrol spinkter urinari dan rektal 5) Gerakan tubuh yang terbatas b) Kelambatan dalam sirkulasi yang ditandai dengan : 1) Kemunduran dalam sensasi 2) Cyanosis pada daerah ekstremitas 3) Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan hidung. c) Perubahan-perubahan dalam tanda-tanda vital :

ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL 02 dari 04 1) Nadi lambat dan lemah 2) Tekanan darah turun 3) Pernafasan cepat, dangkal dan tidak teratur d) Gangguan sensori : 1) Penglihatan kabur 2) Gangguan penciuman dan perabaan 2. Tanda-tanda klinis saat meninggal : a) Pupil mata melebar b) Tidak mampu untuk bergerak c) Kehilangan reflek d) Nadi cepat dan kecil e) Pernafasan chyene-stoke dan ngorok f) Tekanan darah sangat rendah g) Mata tertutup atau agak terbuka 3. Tanda-tanda meninggal secara klinis : a) Tidak dapat respon terhadap rangsangan dari luar secara total b) Tidak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan c) Tidak ada reflek d) Gambaran mendatar pada EKG 4. Tindakan pada pasien tahap terminal atau menjelang kematian : a) A (Airway) memastikan bahwa jalan nafas paten 1) Posisi head tilt, chin lift 2) Pasang oropharyngeal tube 3) Pasang nasopharyngeal tube

ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL 03 dari 04 b) B (Breathing) memastikan bahwa dada bisa mengembang simetris dan adekuat. 1) Pemberian oksigen lewat nasal maupun masker 2) Pemberian nafas buatan bila perlu c) C (Circulation) memastikan bahwa sirkulasi cukup, akral hangat, produksi urin cukup 1) Pemberian cairan infus 2) Pemberian obat-obatan jantung 3) Pemberian obat-obatan vasokontriksi 4) Pemantauan produksi urin lewat kateter urine d) Kebutuhan Jasmani : 1) Menghilangkan rasa nyeri dengan memberikan anti nyeri, mengubah posisi tidur pasien dan perawatan fisik 2) Memenuhi kebutuhan nutrisi melalui cairan infus, sonde e) Kebutuhan Emosi : 1) Menenangkan pasien apabila mengalami ketakutan yang hebat yang timbul akibat menyadari bahwa dirinya tidak mampu mencegah kematian 2) Mendampingi pasien yang ingin memperbincangkan tentang kehidupan di masa lalu dan kemudian hari. f) Kebutuhan Rohani : Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk memberikan tuntunan menjelang ajal sesuai dengan agama dan

ASESMEN ULANG PASIEN TERMINAL Unit Terkait 04 dari 04 kebudayaan setempat. 1. Intensif Care Unit 2. Instalasi Gawat Darurat 3. Instalasi Rawat Inap

ASESMEN AWAL RAWAT JALAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan 01 dari 03 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen awal rawat jalan adalah tahap awal dari proses dimana dokter mengevaluasi data pasien baru rawat jalan. Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk merawat pasien rawat jalan. Kebijakan Prosedur 1. Pasien datang ke Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Yasmin Banyuwangi. 2. Petugas Front Office memeriksa kelengkapan administrasi dan memasukkan data pasien ke poli yang dituju. 3. Rekam medis menyerahkan status pasien kepada perawat masing-masing poli. 4. Identitas pasien rawat jalan harus selalu dikonfirmasi pada awal pemberian pelayanan kesehatan. 5. DPJP melakukan asesmen awal dan menentukan apakah pasien bisa dilayani di Instalasi Rawat Jalan atau seharusnya mendapatkan pelayanan segera di Instalasi Gawat Darurat. Pasien yang harus mendapatkan pelayanan segera ditransfer ke Instalasi Gawat Darurat. 6. DPJP melakukan anamnesa dengan menanyakan atau meminta pasien untuk menceritakan keluhan yang dirasakan pasien lebih lengkap dan terperinci.

ASESMEN AWAL RAWAT JALAN 02 dari 03 7. DPJP memasukkan data dalam e-lab atau e-rad dan pemeriksaan lainnya jika pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit pasien secara lebih pasti, kemudian perawat mengarahkan pasien untuk kembali ke front office menyelesaikan registrasi dan administrasi laborat atau radiologi dan diarahkan ke ruang masing-masing penunjang oleh petugas front office. 8. Apabila pasien memerlukan tindakan bedah tetapi tidak memerlukan rawat inap maka dilakukan prosedur tindakan one day care. 9. Pasien yang memerlukan rawat inap diberi pengantar rawat inap oleh DPJP, pasien dipesankan kamar oleh perawat dan diantar ke kamar yang telah dipesan sebelumnya. 10. Pasien yang tidak memerlukan pemeriksaan penunjang diberikan resep atau surat rujuk balik oleh DPJP dan dipersilahkan pulang. Dokter memberikan pengobatan dan atau rencana pelayananan selanjutnya seperti rawat inap, konsultasi spesialisasi lain atau tindakan lainnya. Untuk rawat inap, pasien dan keluarga diarahkan ke prosedur pasien rawat inap. Konsultasi spesialisasi harus dilakukan secara tertulis melalui lembaran konsultasi dan hasil konsultasi dicatat dalam rekam medis.

ASESMEN AWAL RAWAT JALAN Unit Terkait 01 dari 03 11. Tindakan dilakukan setelah adanya persetujuan tindakan medis (informed consent) dari pasien atau keluarga pasien. 12. Semua informasi diatas wajib diperoleh dari pasien dan/ atau keluarga pasien dan harus dicatat secara lengkap dan terperinci dalam status rawat jalan dan didokumentasikan dalam buku rekam medis. Untuk pelayanan kesehatan gigi di Poliklinik Gigi ditambahkan odontogram dalam rekam medisnya. 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Instalasi Rawat Jalan

ALUR RAWAT JALAN Pasien masuk poliklinik Front Office Memeriksa kelengkapan administrasi dan memasukkan data ke divisi yang dituju DPJP Asesmen medis : anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak Perlu penunjang? ya Tidak Perlu MRS DPJP memasukkan data e-resep ya DPJP mengisi pengantar MRS Perlu tindakan DPJP memasukkan data e- lab dan e-rad Perawat memesankan kamar dan mengantar pasien Prosedur penunjang Selesai

ASSESMEN AWAL RAWAT INAP STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan 03 dari 03 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen awal rawat inap adalah tahap awal dari poses dimana dokter, perawat dan dietisien mengevaluasi data pasien dalam 24 jam pertama sejak pasien masuk rawat inap atau bisa lebih cepat tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam rekam medis. Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk merawat pasien rawat inap. Kebijakan Prosedur 1. Pasien atau keluarga pasien menandatangani persetujuan perawatan dalam rekam medis. 2. Dietisien mengasesmen status gizi pasien. 3. 4. Identitas pasien rawat inap harus selalu dikonfirmasi pada awal pemberian pelayanan kesehatan. 5. DPJP melakukan asesmen sesuai dengan kondisi pasien saat diperiksa.bisa berupa asesmen awal kembali, asesmen segera dan terfokus, asesmen menyeluruh maupun asesmen berkelanjutan. 6. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, DPJP memberikan pengobatan dan merencanakan pelayanan selanjutnya atau tindakan yang dibutuhkan oleh pasien. 7. DPJP dapat melakukan pemeriksaan- pemeriksaan penunjang lainnya bila diperlukan.

8. DPJP memberikan penjelasan mengenai semua hal yang berkaitan dengan kondisi pasien meliputi keadaan penyakit, pengobatan yang diberikan, ASSESMEN AWAL RAWAT INAP 02 dari 03 pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang diperlukan, rencana pelayanan dan tindakan selanjutnya, perkiraan lama rawatan dan rencana pemulangan (discharge plan) kepada pasien dan keluarganya. 9. DPJP juga memberikan penjelasan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pasien dan atau keluarga. 10. DPJP dapat melakukan konsultasi ataupun perawatan bersama dengan dokter bidang spesialisasi lainnya bila diperlukan dengan mengisi lembaran konsultasi yang telah ada. 11. DPJP melakukan asesmen dan asesmen ulang setiap hari dengan melakukan visite dan menjelaskan perkembangan keadaan penyakit pasien dan rencana pengobatan kepada pasien dan keluarga atau penanggung jawab pasien. 12. Perawat menjalankan pelayanan sesuai dengan rencana pengobatan yangdiistruksikan oleh DPJP. 13. Perawat melakukan asesmen keperawatan sesuai dengan pedoman dan panduan yang telah ditetapkan. 14. Perawat melakukan asesmen nyeri dan asesmen jatuh pada setiap pasien rawat inap sesuai dengan pedoman dan panduan yang ada

15. Pengkajian ulang pasien dilakukan sesuai dengan perubahan kondisi pasien yang bisa terjadi secara tiba-tiba. Setiap perubahan dan perkembangan dari ASSESMEN AWAL RAWAT INAP Unit Terkait 03 dari 03 kondisi pasien harus diketahui dan dilaporkan kepada DPJP 16. Setiap tindakan yang dilakukan kepada pasien harus mendapat persetujuan dari pasien atau keluarga atau penanggung jawab. Tindakan dilakukan setelah adanya persetujuan (informed consent) 17. Seluruh informasi yang diperoleh dan tindakan pengobatan serta pelayanan yang diberikan kepada pasien harus didokumentasikan secara terintegrasi dalam rekam medis dan dapat diakses sewaktuwaktu apabiladiperlukan. 18. DPJP membuat resume medis berupa ringkasan dari seluruh pelayanan kesehatan yang telah diberikan selama perawatan saat pemulangan pasien. 19. Untuk pelayanan kesehatan gigi ditambahkan odontogram dalam rekam medisnya. IGD, RI, Kaber

ASESMEN PSIKOLOGIS STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan 01 dari 01 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen psikologis adalah pengkajian terhadap status psikologis pasien (apakah pasien cemas, depresi, ketakutan atau berpotensi agresif, menyakiti diri sendiri atau orang lain). Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mengidentifikasi dan menetapkan status emosional pasien. Kebijakan Prosedur 1. Perawat melakukan asesmen psikologis pasien dengan melakukan anamnase terhadap pasien dan atau keluarga pasien, apakah terlihat tanda-tanda mengalami gejala : a. Takut terhadap terapi / pembedahan / lingkungan Rumah Sakit b. Tidak mampu menahan diri c. Cemas d. Marah / tegang e. Rendah diri f. Sedih g. Gelisah h. Menangis i. Tenang j. Senang k. Mudah tersinggung 2. Hasil anamnase tersebut didokumentasikan ke dalam Rekam Medis Pasien.

Unit Terkait 1. Dokter Penanggung Jawab Pasien 2. Keperawatan 3. Rekam Medis

Pasien rawat jalan dengan rencana MRS Rencana MRS tidak langsung Rencana MRS langsung Lengkapi formulir permintaan MRS Lengkapi formulir permintaan MRS Perawat rawat jalan menjelaskan isi, keperluan persiapan MRS dan jadwal MRS kepada pasien atau keluarga Saat akan MRS pasien langsung datang ke IGD dan menunjukkan formulir permintaan MRS Perawat rawat jalan menyiapkan form 2 & 3 untuk diisi oleh DPJP DPJP melengkapi Form 2 & 3 di Instalasi Rawat Jalan Pasien diantar oleh perawat rawat jalan ke IGD Pasien membawa pengantar MRS dari luar RS Yasmin Banyuwangi Pasien tiba di IGD Perawat IGD melakukan identifikasi terhadap pasien Perawat IGD melengkapi Form 1, Form 14, surat pengaturan pembiayaan dan mempelajari formulir Permintaan MRS Pasien kode HIJAU dan atau diarahkan ke Instalasi Rawat Inap (berdasarkan formulir permintaan MRS) Pasien kode KUNING dan MERAH dan atau diarahkan ke IGD (berdasarkan formulir permintaan MRS) Pasien dijemput ke Instalasi Rawat Inap oleh perawat Instalasi Rawat Inap Persiapan MRS dilakukan oleh perawat rawat inap di Instalasi Rawat Inap Persiapan MRS dilakukan oleh perawat IGD Pasien diantar ke Instalasi Rawat Inap oleh perawat IGD