DAFTAR ISI. Kata Pengantar... 1 Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Tujuan... 5

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan ligkungan dengan suasana yang

TINJAUAN PUSTAKA. secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan. besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.

Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA. Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI

TINJAUAN PUSTAKA. Di bawah tanah, akar mengambil air dan mineral dari dalam tanah. Air dan

ke segala arah dan melepaskan panas pada malam hari. cukup pesat. Luas wilayah kota Pematangsiantar adalah km 2 dan

KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY) SEBAGAI ELEMEN KUNCI EKOSISTEM KOTA HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

PENNGHIJAUAN DI DESA SEPAKAT BERSATU KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO

PENDAHULUAN. didirikan sebagai tempat kedudukan resmi pusat pemerintahan setempat. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk yang terus meningkat membawa konsekuensi semakin

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi hutan kota (urban forest) menurut Fakuara (1987) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Sekolah

ANALISIS DAN SINTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia disetiap tahun semakin meningkat. Hal ini

TENTANG BUPATI NGANJUK, Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Iklim Perubahan iklim

II. TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENATAAN POHON SEBAGAI BAGIAN PENGHIJAUAN KOTA PADA KAWASAN SIMPANG EMPAT PASAR MARTAPURA TUGAS AKHIR. Oleh: SRI ARMELLA SURYANI L2D

III. RUANG DAN FUNGSI TANAMAN LANSKAP KOTA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

I. PENDAHULUAN. Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik

Oleh: ANA KUSUMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2002 TENTANG HUTAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

Ana Wahyuningtyas. Untuk SD Kelas iii semester 1. Universitas Sanata Dharma

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Manfaat hutan kota diantaranya adalah sebagai berikut :

PENGERTIAN GREEN CITY

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

INFORMASI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI PROVINSI JAMBI

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan modal dasar bagi pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

BAB I PENDAHULUAN. penyedia fasilitas pelayanan bagi masyarakat. Lingkungan perkotaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pemukiman. Sebagaimana kota menurut pengertian Bintarto (1977:9)

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Gambut

Pemeliharaan merupakan pekerjaan yang terakhir. Keberhasilan pembuatan taman menunjukkan keberhasilan pemeliharaan taman dan sebaliknya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan usaha-usaha untuk

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Restorasi Organik Lahan. Aplikasi Organik Untuk Pemulihan Biofisik Lahan & Peningkatan Sosial Ekonomi Melalui Penerapan Agroforestri.

Dampak pada Tanah, Lahan dan Ruang Dampak pada Komponen Udara Dampak pada Kualitas Udara Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Fauna dan Flora

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG HUTAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan lingkungan luar (Baker,1979). Di dalam hutan terdapat flora

INOVASI PENCEGAH KEBAKARAN BAWAH TANAH LAHAN GAMBUT DENGAN SPIDER PIPELINE AS GROUND FIRE WETLAND (SPAS GROFI-W)

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain :

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh proporsi bangunan fisik yang mengesampingkan. keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Biasanya kondisi padat

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

: JONIGIUS DONUATA : : PERHUTANAN KOTA PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANSKAP PERKOTAAN (URBAN LANDSCAPE)

BAB I PENDAHULUAN. (renewable resources), yang dapat memberikan manfaat ekologi, ekonomi, sosial

I. PENDAHULUAN. sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Site Repair Upaya Mewujudkan Ruang Terbuka Ramah Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGHIJAUAN UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN DI SDN 112 PEKANBARU

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) PENGEMBANGAN HUTAN KOTA SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN DAN WISATA DI PURWODADI GROBOGAN

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

Transkripsi:

1

DAFTAR ISI Kata Pengantar... 1 Daftar Isi... 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Permasalahan... 4 1.3 Tujuan... 5 BAB II PEMBAHASAN/ISI 2.1 Hakikat Penghijauan Lingkungan... 6 2.2 Peran dan Fungsi Penghijauan... 8 2.3 Teknik Penghijauan... 11 2.4 Manfaat Penghijauan Terhadap Lingkungan Dan Mahluk Hidup... 12 2.5 Proses Dalam Penghijauan... 14 2.6 Perawatan... 14 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan... 15 3.2 Saran... 15 Daftar Pustaka... 16 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa berpengaruh buruk terhadap manusia. Apalagi beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih, sekolah menjadi gersang. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak buruk pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat dan sekolah yang ada di lingkungan itu sendiri. Manusia terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan yang begitu parah. Hal ini haruslah menjadi perhatian khusus bagi penanggung dan komunitasnya dalam menata kembali lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan, disamping itu nantinya akan membangun budaya pelaku pendidikan dalam berwawasan lingkungan. Dalam hal ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa kembali digalakkan melalui program penghijauan lingkungan secara menyeluruh.. Mengingat bekurangnya jumlah hutan yang ada khusunya di Prpinsi Jambi hal ini disebabkan karena banyaknya penebangan hutan secara liar, oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menjadi salah satu penyebab rusaknya ekosistem hutan. Hal ini 3

berdampak terhadap tingginya resiko bencana alam yang akan terjadi seperti banjir, tanah longsor dan polusi udara, karena tidak adanya penahan air tanah di bumi. Padahal telah kita ketahui secara bersama hutan memiliki peranan yang sangat besar guna kelangsungan hidup manusia kedepan. Oleh karena itu, telah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, selain itu sangatlah perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat dengan sekolah itu sendiri. Salah satu cara mengatasi permaslahan tersebut adalah pembangunan diberbagai sekolah hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di sekitarnya. Janganlah, eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan lingkungan tanpa menghiraukan kelestarian dan kenyamanan lingkungannya. Menyikapi hal ini, sebagai pelaku pendidikan dan anggota masyarakat yang cinta lingkungan, paling tidak kita secara etika bisa ikut berpartisipasi pada setiap program yang berkait dengan pelestarian lingkungan hidup yang direncanakan oleh pemerintah melalui lingkungan dengan melakukan penghijauan. Berdasarkan alasan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji menjadi sebuah karya ilmiah dengan mengangkat judul Penghijauan Lingkungan Di Kota Jambi 1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dalam karya ilmiah ini dapat difokuskan kepada permasalahan yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana langkah melakukan penghijauan lingkungan di Kota Jambi? 2. Apakah penghijauan itu telah diterapkan oleh seluruh warga di Kota Jambi? 4

1.3 Tujuan Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu mendeskripsikan bagaimana langkah melakukan penghijauan di lingkungan Kota Jambi. 5

BAB II PEMBAHASAN DAN ISI 2.1 Hakikat Penghijauan Lingkungan Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan pertanian maupun ruang terbuka hijau. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan diperkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa. Mengingat pentingnya peranan vegetasi ini terutama diperkotaan untuk menangani krisis lingkungan maka diperlukan perencanaan dan penanaman vegetasi untuk penghijauan secara konseptual. Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh. 6

2.1.1 Penghijauan Perkotaan Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Ada pula yang mengatakan bahwa penghijauan kota adalah suatu usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan pengelolaan taman-taman kota, taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal ini, penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di perkotaan. Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu, berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi ini mempersenyawakan sekitar 150.000 juta ton CO2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik. Setiap jam, 1 ha daundaun hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekitar 200 orang dalam waktu yang sama. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC), yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel, dan setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20 kendaraan (Zoer aini Djamal Irwan,1996). 7

Begitu pentingnya peranan tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis lingkungan terutama di perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota. 2.2 Peran dan Fungsi Penghijauan Penghijauan berperan dan berfungsi : (1) Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan. (2) Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar. (3) Pencipta lingkungan hidup (ekologis). (4) Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya. (5) Perlindungan (protektif), terbadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu). (6) Keindahan (estetika). (7) Kesehatan (hygiene). (8) Rekreasi dan pendidikan (edukatif) (9) Sosial politik ekonomi. Seperti yang dikemukan (Eckbo 1956) bahwa pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan agar tumbuh dengan baik hendaknya dipertimbangkan syarat-syarat hortikultura (ekologikal) dan syarat-syarat fisik. Syarat hortikultural yaitu respons dan toleransi terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan dan toleransi terhadap cahaya 8

matahari, kebutuhan tanah, hama dan penyakit, serta syarat-syarat fisik lainnya yaitu tujuan penghijauan, persyaratan budi daya, bentuk tajuk, warna, aroma. 2.2.1 Fungsi dan manfaat hutan Fungsi dan manfaat hutan antara lain : 1. Untuk memberikan hasil, 2. Pencagaran flora dan fauna, 3. Pengendalian air tanah dan erosi, 4. Ameliorasi iklim, 5. Sebagai suplyer oksigen yang merupakan bahan baku utama untuk pernafasan manusia, 6. Sebagai pencegah banjir, 7. Sebagai penyejuk alat, 8. Sebagai paru-paru dunia. Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain: 1. menciptakan ikiim mikro, 2. engineering 3. arsitektural 4. estetika 5. modifikasi suhu 6. peresapan air hujan 7. perlindungan angin dan udara 8. pengendalian polusi udara 9. pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar matahari, 9

10. pengendalian erosi tanah, 11. mengurangi aliran permukaan, 12. mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus. Menelaah fungsi penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan bahwa penghijauan perkotaan merupakan unsur dari hutan kota. Sedangkan hutan kota adalah bagian dari ruang terbuka hijau kota. Menurut (Grey dan Denehe1978) mengatakan Hutan kota (urban forestry), meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar. Ada yang mengatakan tentang hutan kota, yaitu ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk kota dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya (Fukuara dkk 1988). Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi hutan kota dan fungsi penghijauan perkotaan sangat bergantung kepada vegetasi yang digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas lahan sebagai syarat hutan kota. Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang ditaman di perkotaan sebanyak mungkin. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan 10

fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus. 2.3 Teknik Penghijauan 1. Teknik penanaman Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman pohon adalah: 1) Pemilihan bibit tanaman. Bibit generatif adalah berasal dari biji, merupakan bibit yang lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit yang berasal dari bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun dan akar. Bibit vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal sehingga cepat merusak trotoar, jalan atau saluran drainase. Bibit yang baik sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6 bulan dengan batang tinggi minimal 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk mengujinya cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah lepas dari wadahnya berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik ditanam di lapangan, sebaliknya jika sulit dilepaskan berarti perakarannya sudah terbentuk dengan baik dan dapat ditanam di lapangan; 2) Penanaman. Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu sebelum penanaman dilakukan. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman. Ukuran standar lubang tanam adalah 0.75 m (tinggi) x 0.90 m (lebar) x 0.90 m (panjang). 3) Perawatan pasca tanam. 11

Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil. Menyiram tanaman 2-3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil membuang ranting-ranting yang kerimg. Memupuk tanaman 3 bulan sekali dengan pupuk NPK 25 gram per lubang. 2.4 Manfaat Penghijauan terhadap Lingkungan dan Mahluk Hidup Manfaat yang dapat diperoleh dalam melakukan penghijauan terhadap lingkungan dan Mahluk hidup ialah : a) Manfaat Estetis (Keindahan) Pohon memiliki berbagai macam bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan tersendiri. Oleh karena itu bila disusun secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok akan menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan tanpa diimbangi dengan pohon-pohon akan terasa gersang, sebaliknya bila sekitarnya ditanam pohon serta ditata dengan baik akan nampak hijau dan asri. b) Manfaat Orologis Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat sehingga mampu mencegah erosi. c) Manfaat Hidrologis Tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Dengan demikian banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya. d) Manfaat Klimatologis 12

Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk dan nyaman. Jadi secara klimatologis kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung sangat besar artinya. e) Manfaat Edaphis Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung. f) Manfaat Ekologis Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan. g) Manfaat Protektif Manfaat protektif adalah karena pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi mata dari cahaya silau. h) Manfaat Hygienis Adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2 (Oksigen) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (Karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia. i) Manfaat Edukatif Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di kota merupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya. 13

2.5 Proses dalam Penghijauan Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah: Pengelolaan limbah/ sampah dan air Landscaping dan penghijauan Perawatan fisik bangunan dan lingkungan Sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang bermanfaat bagi lingkungan 2.6 Perawatan Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah: Jangan memetik, memangkas, dan merusak tanaman yang ada. Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan rumput-rumput itu mati. Dilarang membuang sampah pada tanaman. Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah. Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram, meberi pupuk sehingga bertambah subur. Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya. 14

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan dalam bab sebelumnya, dapatlah penulis rumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Penghijauan merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya global warming. 2. Dalam melakukan kegiatan pembentukan penghijauan dilingkungan sekolah perlu diadakan kerja sama yang erat antara warga sekolah. 3. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dilakukannya kegiatan penghijauan lingkungan disekolah, yaitu manfaat keindahan, mencegah erosi, menyerapkan air hujan, manfaat edukatif, untuk kehidupan manusia. 4. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah pengelolaan limbah atau sampah dan air, landscaping dan penghijauan, perawatan fisik bangunan dan lingkungan, sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang bermanfaat bagi lingkungan. 3.2 Saran Kegiatan pembentukan penghijauan dilingkungan sekolah sangat penting bagi kita karena dengan adanya kegiatan ini berarti setidak-tidaknya kita dapat mengurangi pemanasan global yang terjadi pada saat ini. Kegiatan ini pun harus ada kerjasama yang erat antara warga. 15

DAFTAR PUSTAKA Http://claudiuskelvin.blogspot.com/. Http://reboisasihijau.blogspot.com/2011/12/artikel-penghijauan.html. Http://greenlumut.wordpress.com/tag/penghijauan/. Manfaat Hutan. 16