ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOL Studi Kasus Ruas Jalan Tol Serang Timur Merak KM 72 KM 98

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LOKASI DAN METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KARAKTERISTIK KECELAKAAN LALU LINTAS Studi Kasus : Jalan Nasional (Jalan Lintas Sumatera) Kabupaten Serdang Bedagai

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOL KRAPYAK - SRONDOL, SEMARANG 1

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

BAB II TIXJAUAX PUSTAKA. Sekarang ini pola arus lalu lintas jalan raya di Yogyakarta umumnya

ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS (STUDI KASUS RUAS JALAN TIMOR RAYA KOTA KUPANG)

II. TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK KECELAKAAN DAN AUDIT KESELAMATAN JALAN PADA RUAS AHMAD YANI SURABAYA

IDENTIFIKASI KECELAKAAN LALU LINTAS (Study Kasus Jalan Dalu-Dalu sampai Pasir Pengaraian)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

ANALISA KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA PEMATANG SIANTAR

KARAKTERISTIK KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN TOL PADALARANG-CILEUNYI ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Lokasi kejadian kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan Yogya-Magelang

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN PROF. DR. IDA BAGUS MANTRA

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5

Penentuan Titik Rawan Kecelakaan (Black spot) Berdasarkan Angka Ekuivalen Kecelakaan pada Ruas Jalan PH. H Mustofa - AH. Nasution Di Kota Bandung

ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN (BLACKSPOT) DI KOTA PALEMBANG

LAMPIRAN 1. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN ARTERI PRIMER (STUDI KASUS JALAN MAOSPATI SOLO, SEGMEN , STA )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA DAERAH RAWAN KECELAKAAN DAN PENANGANANNYA (STUDI KASUS : JALAN TOL CAWANG TOMANG CENGKARENG)

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN LALU LINTAS KOTA SEMARANG ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Jalan adalah sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, Laju pertumbuhan penduduk dan

ANALISIS EFEKTIVITAS JALUR LAMBAT PADA RUAS JALAN KALIGAWE SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor : 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

INSPEKSI KESELAMATAN JALAN PADA LOKASI RAWAN KECELAKAAN JALURPROBOLINGGO-LUMAJANG (KM SBY KM SBY 118)

III. METODOLOGI PENELITIAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menunjang perekonomian maupun kegiatan-kegiatan manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008), Evaluasi adalah penilaian. pelayanan adalah kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kota Denpasar merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Bali.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Tanjakan Ale Ale Padang Bulan, Jayapura, dapat disimpulkan bahwa:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan sarana dan prasarana transportasi itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MELIBATKAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN KARANGASEM TUGAS AKHIR. Oleh: I KETUT CAHYADI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermotor, manusia atau hewan (Suryadharma, Hendra Susanto, Benediktus,

ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALULINTAS ( Studi Kasus Jl. Slamet Riyadi Surakarta )

ABSTRAK. Kata kunci : kecelakaan, lalulintas, tingkat pemahaman aturan lalulintas, pemodelan dan prediksi kecelakaan

a. Manusia 89,56 % b. Jalan dan lingkungan 564% 5,64 c. Kendaraan 4,80 %

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

EVALUASI KECELAKAAN LALULINTAS SELAMA MUDIK LEBARAN MELALUI JALUR DARAT DI INDONESIA TAHUN 2015 DAN 2016

ANALISIS KECELAKAAN JALAN NASIONAL DESA BABAT-DESA PANDAN PANCUR KABUPATEN LAMONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

STUDI KARAKTERISTIK DAERAH RAWAN KECELAKAAN PADA JALAN ANTAR KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA SUMBA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. orang meninggal dunia setiap tahun nya dan lebih dari 50 jt jiwa mengalami luka luka

PENDAHULUAN. Sebagai gambaran pada pada kondisi puncak, yaitu saat lebaran jumlah total pemudik pada tahun 2012 ini adalah sebanyak 14,41 juta

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ini menyebabkan kepadatan arus Lalu Lintas yang terjadi pada jam jam

BAB III LANDASAN TEORI. diangkut selalu bertambah seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

ANALISA KECELAKAAN LALU LINTAS (STUDI KASUS : DOULU KECAMATAN BERASTAGI KETAREN KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO)

EVALUASI LOKASI BLACKSPOT DAN TINGKAT RISIKO TERJADINYA KECELAKAAN PADA JALAN ARTERI DAAN MOGOT, JAKARTA BARAT

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

EVALUASI KINERJA JALAN SEBAGAI PARAMETER KEMACETAN SIMPANG EMPAT PINGIT YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana

EVALUASI EFEKTIFITAS PROGRAM PARTNERSHIP OF ROAD SAFETY ACTION (PRSA) JALUR PANTURA SURABAYA-TUBAN

KAJIAN LAIK FUNGSI JALAN (Studi Kasus pada Jalan Provinsi Nomor Ruas 171 Pare - Kediri Km 8 - Km 22)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

HASIL ANALISIS DATA KECELAKAAN UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI PENYEBAB KECELAKAAN

TREND KECELAKAAN LALU LINTAS DI INDONESIA ( ) 12/8/2014. Pertemuan Kesebelas. Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada

STUDI KECEPATAN KENDARAAN PADA RUAS JALAN PERKOTAAN DI KOTA PADANG

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Prediksi tarikan perjalanan yang terjadi akibat adanya pusat pendidikan

2) K-Type injury accident : mengakibatkan luka yang mengeluarkan banyak

Kecelakaan Lalu Lintas Indonesia

Sastriawan Pratama 1), Siti Mayuni 2), Said 2)

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. no. 22 Tahun 2009 adalah ; Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan. kerusakan kendaraan dan/atau barang,

EVALUASI U-TURN RUAS JALAN ARTERI SUPADIO KABUPATEN KUBU RAYA

BAR II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA BLACK SPOT KOTA SEMARANG (STUDI KASUS : SEMARANG SELATAN)

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR. STUDI IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN KECELAKAAN (BLACK SPOT dan BLACKSITE) PADA JALAN TOL JAGORAWI

KATA HANTAR ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS PADA AREA BLACK SPOT DI. RUAS JALAN YOGYA-MAGELANG ANTARA KM 4-KM 17 yang disusun

PENGARUH MEDIAN TERHADAP KAPASITAS RUAS JALAN DALAM KOTA

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA TEBING TINGGI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS (STUDI KASUS - JALAN RAYA UNGARAN - BAWEN)

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

pembinaan dan operasi. Audit keselamatan jalan pada awalnya diperiksa oleh orang atau tim yang berkualitas secara mandiri untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecelakaan lalulintas adalah kejadian pada lalulintas jalan dimana paling sedikit

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

Transkripsi:

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOL Studi Kasus Ruas Jalan Tol Serang Timur Merak KM 72 KM 98 M. Fakhruriza Pradana, ST., MT 1, Arief Budiman, ST., M. Eng 2, Desi Andriyani 3 1,2) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jenderal Sudirman KM 03 Cilegon, Banten Email: mfakhruriza@yahoo.com 3) Alumni Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email: desiandriyani93@gmail.com ABSTRAK Ruas jalan tol Serang Timur Merak merupakan ruas jalan tol yang berpengaruh penting karena merupakan jalur perlintasan kendaraan pulau Jawa dan Sumatera. Pada ruas jalan ini kecelakaan lalu lintas sering terjadi contohnya pada KM 82 menuju merak terdapat 26 kali kecelakaan selama 3 tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, faktor penyebab kecelakaan dan menentukan titik blackspot pada jalan tol Serang Timur Merak ruas A (menuju Merak) maupun pada ruas B (menuju Serang Timur) sehingga dapat ditetapkan usulan penanganan kecelakaan yang terjadi pada blackspot. Data yang digunakan adalah data primer yang merupakan data hasil survey dan data sekunder adalah data kecelakaan lalu lintas selama 3 tahun terakhir yaitu 2011 2013. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode angka ekivalen kecelakaan (AEK) dan metode statistik kendali mutu (UCL). Hasil penelitian menunjukkan titik rawan kecelakaan (blackspot) pada Ruas A yaitu KM 73, 74, 77, 78, 88 dan 91, dan ruas B yaitu KM 72,74, 79, 80, 82 dan 85. Beberapa strategi peningkatan keselamatan di blackspot dalam segi geometrik jalan yaitu perbaikan tekstur jalan yang tidak rata, segi pengaturan lalu lintas yaitu pembuatan garis kejut/rumble strip, pemasangan guardrail ataupun rail rope, pemasangan penerangan jalan dan pemasangan rambu rambu peringatan Kata kunci: Titik rawan, kecelakaan, AEK, UCL. ABSTRACT Serang Timur Merak toll roads is a toll road which have an important effect because it is a cross strip of vehicles Java island and Sumatra island. On this toll roads traffic accident often accure as an example, on the KM 82 have 26 accidents during the last 3 years. This study intend to investigate the characteristics, causes of accidents and determine the blackspot on the segment A (heading to Merak) and in segment B (heading to Serang Timur) of Serang Timur Merak toll roads so that is can set the proposed treatment of traffic accident that occur in blackspot. The data used is primary data that is survey data and secondary data is traffic accidents data over the last 3 years from 2011 2013 which related to this research. The method used in this study is the method of equivalent accident number (AEK) and statistical methods of quality control (UCL). The results indicate an accident blackspots on segment A is KM 73, 74, 77, 78, 88 and 91, segment B is KM 72,74, 79, 80, 82 dan 85. Several strategies for improving safety at blackspots in the aspect of geometric road are fixes uneven road texture and on the aspect of traffic control are making shock line/rumble strip, installation of guardrail or rail rope, installation of street lighting and installation warning signs. Key words: Blackspot, accident, AEK, UCL. 1. Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam sektor transportasi, khususnya transportasi darat, jalan bebas hambatan berperan besar dalam menentukan laju perekonomian dan tingkat kemakmuran masyarakat. Dikarenakan kelancaran arus kendaraan yang keluar masuk ke dan dari suatu daerah dapat menjamin penyediaan kebutuhan akan barang dan jasa di wilayah tersebut. Seiring dengan hal hal tersebut maka dibangun jalan jalan tol baik didalam mapun diluar kota. Mengingat fungsi jalan tol yaitu memberikan pelayanan berupa kelancaran kendaraan tanpa adanya hambatan yang berarti, maka perlu diperhatikan pula masalah keselamatan jalan dimana kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan. 1 Jurusan Teknik Sipil

Dalam penelitian ini lebih difokuskan pada analisis kecelakaan lalu lintas dengan studi kasus penelitian dilakukan di ruas jalan tol Serang Timur Merak sebagai bagian Tol Jakarta - Merak yang merupakan ruas jalan tol yang berpengaruh penting dalam lintas pulau Jawa Sumatera. Disebabkan ruas jalan tol ini cukup sering terjadinya kecelakaan lalu lintas seperti terdapat 26 kali kecelakaan selama 3 tahun terakhir pada KM 82 menuju merak dan cenderung meningkat tiap tahunnya sehingga dirasa perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memberikan informasi tentang kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan tol Serang Timur Merak dengan harapan dapat memberikan pemahaman tentang kecelakaan lalu lintas secara keseluruhan sebagai pemahaman untuk pencegahan dan meminimalisasikan jumlah kecelakaan lalu lintas. B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui karakteristik dan faktor penyebab kecelakaan di ruas jalan tol Serang Timur Merak. 2. Untuk mengetahui tingkat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas jalan tol Serang Timur Merak. 3. Untuk menentukan Blackspot (titik daerah rawan kecelakaan) pada ruas jalan tol Serang Timur Merak. 4. Untuk menetapkan strategi peningkatan keselamatan lalu lintas jalan tol pada blackspot, yang dikaitkan dengan kondisi geometrik maupun pengaturan lalu lintas. C. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup dari penelitian ini akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Data waktu yang diambil dalam penelitian ini adalah data kecelakaan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu 2011 2013 2. Penelitian ini tidak memperhitungkan untuk biaya kecelakaan. 3. Lokasi penelitian dibatasi pada KM 72 98 yaitu dimulai dari gerbang tol Serang Timur Gerbang tol Merak 4. Metode yang digunakan yaitu metode karakteristik kecelakaan untuk menentukan karakteristik kecelakaan dan metode tingkat metode angka ekivalen kecelakaan untuk menentukan angka tingkat kecelakaan serta metode statistik kendali mutu untuk menentukan titik rawan kecelakaan. 2. Tinjauan Pustaka A. Pengertian Kecelakaan Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda (Undang undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No. 22 Tahun 2009) Black Spot adalah titik daerah rawan kecelakaan dalam penelitian ini yaitu titik KM; Black spot terjadi dimana lokasi kecelakaan dapat diidentifikasikan dengan pasti dan tetap pada suatu titik tertentu. Black Site adalah ruas (jalan) daerah rawan kecelakaan; black site terjadi dimana kecelakaan terjadi pada segmen segmen tertentu.black Area adalah wilayah rawan kecelakaan. black area biasanya dijumpai pada daerah daerah atau wilayah yang homongen misalnya perumahan, industri dan sebagainya. B. Karakteristik Kecelakaan Karakteristik kecelakaan lalu lintas adalah sifat atau karakter yang dapat dijadikan sebagai gambaran terhadap kecelakaan lalu lintas yang terjadi dalam bentuk pengelompokkan atau klasifikasi. Klasifikasi kecelakaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Berdasarkan waktu kecelakaan, untuk waktu kecelakaan diklasifikasikan menurut hari terjadinya kecelakaan dan jam terjadinya kecelakaan. 2. Berdasarkan jenis kecelakaan, berdasarkan tingkat kecelakaannya maka kecelakaan dibagi dalam empat golongan yaitu meninggal dunia, luka berat, luka ringan dan kerugian materi. 3. Berdasarkan tipe tabrakan yang terjadi, diklasifikasikan atas beberapa tabrakan, yaitu depan belakang, depan depan, samping samping, samping depan dan tabrakan tunggal serta menabrak objek. 4. Berdasarkan jenis kendaraan, diklasifikasikan menjadi bus besar, bus sedang, jeep, truk tangki, minibus, mobil Jurusan Teknik Sipil 2

box, pick up, sedan, truk trailer, truk besar, truk kecil dan truk gandeng. 5. Berdasarkan bulan (musim) kecelakaan, diklasifikasikan menjadi September Februari (musim hujan) dan Maret Agustus (musim kemarau) 6. Berdasarkan lokasi akhir kecelakaan, diklasifikasikan menjadi interchange, lajur kiri, lajur kanan, median, row (keluar jalur), os (bahu jalan sebelah dalam), is (bahu jalan sebelah luar) dan jalan akses. 7. Berdasarkan cuaca, diklasifikasikan menjadi cerah, mendung, kabut, asap, gerimis dan hujan. C. Faktor Penyebab Kecelakaan Menurut Hobbs(1979) faktor faktor penyebab kecelakaan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : 1. Faktor Pemakai Jalan (Manusia) 2. Faktor Kendaraan 3. Faktor Jalan dan Lingkungan D. Metode Penentuan Blackspot 1. Metode Angka Ekivalen Kecelakaan AEK = 12MD + 3LB + 3LR + 1K Dengan : MD adalah meninggal dunia LB adalah luka berat LR adalah luka ringan K adalah kecelakaan dengan kerugian materi 2. Metode Statistik Kendali Mutu UCL = λ + 2,576 (λ/m)] + [0,829/m] + [1/2m] Dengan : UCL adalah garis kendali batas atas λ adalah rata rata tingkat kecelakaan M EAN adalah angka kecelakaan ruas yang ditinjau Ruas jalan dengan tingkat kecelakaan menggunakan metode AEK yang berada diatas garis UCL didefinisikan sebagai lokasi rawan kecelakaan. 3. Metodologi Penelitian Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Metode yang digunakan : Metode Karakteristik Metode Angka Ekivalen Kecelakaan Metode Statistik Kendali Mutu Data Sekunder : Data Kecelakaan 2010 2013 Peta Jaringan Jalan Start Pengumpulan Data Ekstraksi & Pengelompokkan Data Sesuai Kebutuhan serta kompilasi data Analisa dan Pembahasan Kesimpulan & Saran Data Primer : Kelengkapan Prasarana Jalan Selesai Observasi Lapangan Studi Pustaka Gambar 1. Flowchart Penelitian (Sumber: Hasil Analisa, 2014) 4. Hasil Dan Pembahasan A. Karakteristik Kecelakaan 1. Hari kecelakaan hari pada jalan tol Serang Timur Merak dilakukan dengan parameter jumlah hari dalam satu minggu, yaitu : senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu. Dimana, pada ruas A dan Ruas B diperoleh kecelakaan dominan pada hari rabu. 3 JHJGJGJ

11.99% Hari Kecelakaan Ruas A 13.06% 10.71% 14.13% Minggu Senin Jam Kecelakaan Ruas B 16.27% 17.13% 16.70% Selasa Rabu Kamis Jumat 5 5 06.00-18.00 18.00-06.00 Gambar 2. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Hari Ruas A (Sumber : Analisa, 2014) 14.62% 12.31% Hari Kecelakaan Ruas B 13.85% 17.69% 15.38% Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Gambar 5. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Jam Kecelakaan Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) 3. Tingkat kecelakaan tingkat kecelakaan pada jalan tol Serang Timur Merak dilakukan dengan parameter yang dibagi berdasarkan meninggal dunia, luka berat, luka ringan dan kerugian materi. Dimana, pada ruas A dan B diperoleh kecelakaan dominan dengan kerugian materi Tingkat Kecelakaan Ruas A 4.93% 12.21% Meninggal Dunia Gambar 3. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Hari Ruas B (Sumber : Analisa, 2014) 64.45% 18.42% Luka Berat Luka Ringan Materi 2. Jam kecelakaan jam pada jalan tol Serang Timur Merak dilakukan dengan parameter waktu terang (06.00 18.00) dan waktu gelap (18.00 06.00) Dimana, pada ruas A diperoleh kecelakaan dominan pada waktu terang dan pada ruas B pada waktu terang dan gelap. Gambar 6. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Tingkat Kecelakaan Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) Tingkat Kecelakaan Ruas B 3.08% Meninggal Dunia Jam Kecelakaan Ruas A 68.46% 15.38% Luka Berat Luka Ringan Materi 49.04% 50.96% 06.00-18.00 18.00-06.00 Gambar 7. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Tingkat Kecelakaan Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) Gambar 4. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Jam Kecelakaan Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) 4. Tipe Tabrakan tipe tabrakan pada jalan tol Serang Timur Merak dilakukan dengan parameter yang dibagi Jurusan Teknik Sipil 4

menjadi tabrakan depan belakang, depan depan, samping samping, samping depan, tabrakan tunggal dan menabrak objek. Dimana, pada ruas A dan B diperoleh kecelakaan dominan pada tabrakan tunggal. Gambar 8. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Tipe Tabrakan Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) 0.77% 3.23% 0.22% Tipe Tabrakan Ruas A 75.91% Gambar 9. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Tipe Tabrakan Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) 5. Bulan kecelakaan bulan kecelakaan pada jalan tol Serang Timur Merak dilakukan dengan parameter musim yang terjadi yang dibagi berdasarkan September Februari (musim hujan) dan Maret Agustus (musim kemarau). Dimana, pada ruas A dan B diperoleh kecelakaan dominan pada September Februari (musim hujan). 5 JHJGJGJ 19.78% 0.43% 0.43% Depan - Belakang Depan - Depan Samping - Samping Samping - Depan Tunggal Tipe Tabrakan Ruas B 1.54% 79.23% 2.31% 1.54% 1.54% Menabrak Objek Tabrakan Beruntun Depan - Belakang Depan - Depan Samping - Samping Samping - Depan Sendiri Bulan (musim) Ruas A 49% 51% Menabrak Objek Tabrakan Beruntun september - february Maret - Agustus Gambar 10. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Bulan Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) Bulan (Musim) Ruas B 47% 53% Gambar 11. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Bulan Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) 6. Cuaca Terjadinya kecelakaan cuaca kecelakaan pada jalan tol Serang Timur Merak dilakukan dengan parameter yang dibagi berdasarkan mendung, berkabut, berdebu, berasap, gerimis, hujan dan cerah. Dimana, pada ruas A dan B diperoleh kecelakaan dominan dengan cuaca cerah. 81.58% 9.85% 0.21% 0.21% 6.21% 1.93% september - february Maret - Agustus Gambar 12. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Cuaca Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) 75.38% Cuaca Ruas A Cuaca Ruas B 10.77% 8.46% 5.38% Mendung Berkabut Berdebu Berasap Gerimis Hujan Cerah Mendung Berkabut Berdebu Berasap Gerimis Hujan Cerah Gambar 13. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Cuaca Ruas B(Sumber : Analisa, 2014)

7. Jenis Kendaraan jenis kendaraan pada jalan tol Serang Timur Merak dilakukan dengan parameter yang dibagi berdasarkan truk besar, minibus, truk kecil, bus besar, mobil box, pick up, sedan, truk tangki, motor dan tidak teridentifikasi. Dimana, pada ruas A kecelakaan dominan pada minibus dan ruas B yaitu truk besar. 3.66% 3.85% 6.36% 6.36% 8.29% 16.76% Jenis Kendaraan Ruas A 0.77% 0.39% 1.16% 2.50% 0.19% 28.71% 21.00% Truk Besar Minibus Truk Kecil Bus Besar Mobil Box Pick Up Sedan Truk Tangki jalan), lajur kiri, lajur kanan, os (bahu jalan luar), interchange, is (bahu jalan dalam) dan jalan akses. Dimana, pada ruas A dan B diperoleh kecelakaan dominan pada median. 15.63% 1.61% 15.63% Posisi Akhir Ruas A 1.61% 18.39% 1.15% 26.44% 19.54% Median ROW Lajur Kiri Lajur Kanan Gambar 16. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Posisi Akhir Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) Os Interchange Is Jalan akses Tidak Teridentifikasi Motor Gambar 14. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Jenis Kendaraan Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) 16.34% 28.10% Jenis Kendaraan Ruas B 1.96% 0.65% 6.54% 0.65% 8.50% 0.65% 5.23% 16.99% 0.65% 8.50% 5.23% Bus Besar Jeep Truk Tangki Minibus Mobil Box Pick Up Sedan Truk Trailer Truk Besar Truk Kecil Truk Gandeng Bus Kecil Motor Tak Teridentifikasi Gambar 15. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Jenis Kendaraan Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) 8. Posisi kecelakaan posisi akhir kecelakaan pada jalan tol Serang Timur Merak dilakukan dengan parameter yang dibagi berdasarkan median, row (tepi 17.69% 0.77% Posisi Akhir Ruas B 1.54% 27.69% 3.08% 17.69% 18.46% Interchange Lajur Kiri Lajur Kanan Median ROW Gambar 17. Diagram Persentase Karakteristik Kecelakaan Berdasarkan Posisi Akhir Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) 9. Faktor Penyebab Kecelakaan Ruas A Faktor penyebab kecelakaan pada jalan tol Serang Timur Merak dilakukan dengan parameter yang dibagi menjadi manusia, kendaraan, jalan dan lingkungan. Dimana, pada ruas A diperoleh faktor penyebab kecelakaan dominan diindikasikan manusia dikarenakan karena mengantuk. Os Jurusan Teknik Sipil 6 Is Gerbang Tol Jalan akses

Faktor Penyebab Kecelakaan 0.64% 28.27% Manusia Kendaraan 71.09% Jalan Lingkungan 2.56% 44.87% Faktor Manusia Kurang Antisipasi Mengantuk 52.56% Mabuk Jarak Rapat Tidak Tertib Gambar 18. Diagram Persentase Faktor Penyebab Kecelakaan Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) 0.90% 53.61% Faktor Manusia 0.30% 45.18% Kurang Antisipasi Mengantuk Mabuk Jarak Rapat Tidak Tertib Gambar 19. Diagram Persentase Faktor Penyebab Kecelakaan Manusia Ruas A(Sumber : Analisa, 2014) 10. Faktor Penyebab Kecelakaan Ruas B Faktor penyebab kecelakaan pada jalan tol Serang Timur Merak dilakukan dengan parameter yang dibagi menjadi manusia, kendaraan, jalan dan lingkungan. Dimana, pada ruas B diperoleh faktor penyebab kecelakaan dominan diindikasikan manusia dikarenakan karena kurang antisipasi. Faktor Penyebab Kecelakaan 38.46% 1.54% 6 Manusia Kendaraan Jalan Lingkungan Gambar 20. Diagram Persentase Faktor Penyebab Kecelakaan Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) Gambar 21. Diagram Persentase Faktor Penyebab Kecelakaan Manusia Ruas B(Sumber : Analisa, 2014) B. Analisa Lokasi Rawan Kecelakaan Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode angka ekivalen kecelakaan (aek) dan metode statistik kendali mutu (ucl) diperoleh : Tabel 1. Nilai Angka Kecelakaan Menggunakan Metode AEK dan UCL Pada Ruas A KM Angka Kecelakaan AEK UCL 72 54 67 73 94 72 74 76 70 75 42 66 76 39 66 77 76 70 78 102 72 79 34 65 80 17 63 81 55 68 82 57 68 83 23 63 84 30 64 85 63 68 86 27 64 87 42 66 88 95 72 89 54 67 90 45 66 91 119 74 92 34 65 93 63 68 94 43 66 95 45 66 96 61 68 97 43 66 98 20 63 Total 1453 1814.195 (Sumber : Analisa, 2014) Berdasarkan tabel 1 diperoleh lokasi rawan kecelakaan pada ruas A yaitu KM 73, 74, 77, 78, 88 dan 91 7 JHJGJGJ

Tabel 2. Nilai Angka Kecelakaan Menggunakan Metode AEK dan UCL Pada Ruas B KM Angka Kecelakaan Ruas AEK UCL 72 55 30 73 20 24 74 32 26 75 17 24 76 12 23 77 22 25 78 17 24 79 48 29 80 28 26 81 21 25 82 34 27 83 10 23 84 6 22 85 38 27 86 5 22 87 7 22 88 3 23 89 9 22 90 0 0 91 0 0 92 15 24 93 6 22 94 10 23 95 1 27 96 0 0 97 0 0 98 15 24 Total 431 562.1541 (Sumber : Analisa, 2014) Berdasarkan tabel 2 diperoleh lokasi rawan kecelakaan pada ruas B yaitu KM 72, 74, 79, 80, 82 dan 85. 5. Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan Usulan penanganan pada jalan tol Serang Timur Merak blackspot di ruas jalan A (menuju merak) antara lain : 1. Dalam segi geometrik jalan yaitu perlu adanya perbaikan tekstur jalan pada km 73 dan 74 akibat jalan berlubang dan ditambal untuk menghindari kendaraan mengalami pecah ban maupun pengemudi yang kurang antisipasi. 2. Dalam segi pengaturan lalu lintas yaitu : Perlu adanya penambahan guardrail ataupun railrope pada tepi jalan terutama pada km 73, 74, 77, 88 dan 91dan guardrailataupun railrope pada median jalan terutama pada km 74 dan 78. Perlu adanya garis kejut/rumble strip tiap jarak tertentu untuk menghindari pengemudi yang mengantuk maupun kurang antisipasi yaitu pada km 73, 77, 78, 88 dan 91. Perlu adanya lampu penerangan jalan dan delineator yang lebih baik lagi terutama pada semua titik blackspot. Pemberian dan penambahan rambu rambu peringatan pada daerah blackspot terutama rambu lajur mendahului dan lajur lambat, batas jarak aman, batas kecepatan dijalan tol, batas kecepatan pada saat tikungan, rambu akan terdapat tikungan dan rambu sepanjang tikungan. Untuk daerah blackspot perlu dipasang rambu peringatan daerah berbahaya dimana dapat diketahui pada kilometer tersebut sering terjadi kecelakaan lalu lintas dan ditempatkan sebelum memasuki kilometer yang menjadi lokasi blackspot. Perjelas garis garis marka jalan yang telah pudar sehingga lalu lintas dapat lebih terarah. Usulan penanganan pada blackspot ruas B (menuju Merak) yaitu : 1. Dalam segi geometrik jalan yaitu perlu adanya perbaikan tekstur jalan pada km 72, 74, 80, 82 dan 85 akibat jalan berlubang dan ditambal untuk menghindari kendaraan mengalami pecah ban maupun pengemudi yang kurang antisipasi. 2. Dalam segi pengaturan lalu lintas yaitu : Perlu adanya penambahan guardrail ataupun railrope pada tepi jalan terutama pada km 74, 80 dan 85 danguardrail ataupun railrope pada median jalan terutama pada km 72, 74 dan 85. Perlu adanya garis kejut/rumble strip tiap jarak tertentu untuk menghindari pengemudi yang mengantuk maupun Jurusan Teknik Sipil 8

kurang antisipasi yaitu pada km 72, 74,79, 80, 82 dan 85 Perlu adanya lampu penerangan jalan dan delineator yang lebih baik lagi terutama pada semua titik blackspot. Pemberian dan penambahan rambu rambu peringatan pada daerah blackspot terutama rambu lajur mendahului dan lajur lambat, batas jarak aman, batas kecepatan dijalan tol, batas kecepatan pada saat tikungan, rambu akan terdapat tikungan dan rambu sepanjang tikungan. Untuk daerah blackspot perlu dipasang rambu peringatan daerah berbahaya dan ditempatkan sebelum memasuki kilometer yang menjadi lokasi blackspot. B. Saran Saran dari penelitian ini adalah: 1. Dalam penelitian ini penulis mengalami kesulitan dalam mendapatkan data kontur jalan, sarana dan prasarana jalan tol. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar dapat dipermudah untuk mendapatkannya agar lebih valid. 2. Untuk penelitian selanjutnya lebih baik ditambahkan mengenai pembahasan biaya kecelakaan unyuk dapat mengkaji besaran kerugian kecelakaan lalu lintas. 6. Daftar Pustaka Anonim. (2004). Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Pd-T-09-2004-B. Jakarta : Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Anonim. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia No 22 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Jakarta. Anonim. (1993). Keputusan Menteri Republik Indonesia No 60.Jakarta. Anonim. (1993). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 43 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.Jakarta. Anonim.(2014). Data Laka Lantas di Ruas Jalan Tol Serang Timur - Merak 2010 2013. Serang Timur : PT. Marga Mandala Sakti Anonim. (2006). Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan. Jakarta : Direktorat Jenderal Hubdat Paulus Gerhard Gama Saragih. (2013). Analisa Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Pematang - Siantar. Tugas Akhir. Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Marwoto. (2002). Analisis Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Tol Krapyak Srondol, Semarang. Tugas Akhir. Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang. Murni Taniya Simanjuntak. (2012). Analisa Kecelakaan Lalu Lintas Kecamatan Berastagi Ketaren Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. Tugas Akhir. Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Metta Kartika. (2009). Analisis Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Pada Pengendara Sepeda Motor di Wilayah Depok. Skripsi. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Indonesia. Dwiyogo dan Pribowo. (2006). Studi Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot dan Black Site) Pada Jalan Tol Jagorawi. Tugas Akhir. Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang. Bolla M.E., et., al. (2013). Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu LIntas (Studi Kasusu Ruas Jalan Timor Raya Kota Kupang). Jurnal Teknik Sipil. Universitas Kristen Petra. Pignataro.L.J.. (1973). Traffic Engineering: Theory & Practice. Prentice Hall. Englewood Cliffs.N.J. Jotin. Khisty.C and B. Kent Lall.(2003). Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid 2. Erlangga Hobbs F.D, (1979), Traffic Planning And Engineering, Pergamon Press Kadiyali, L.R. (1983). Traffic Engineering and Transportation Planning. Khanna Publication, New Delhi. Everett C. Carter and Wolfgang S. Homburger.(1978). Introduction to Transportation Engineering. Reston Publication, United States. 9 JHJGJGJ