LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

DESAIN DAN INSTALASI TENAGA LISTRIK

PRAKTIKUM I N S T A L A S I L I S T R I K

UNIT II INSTALASI PENERANGAN RUANG PENTAS SATU FASE

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

LATIHAN 1 MENGERJAKAN BERBAGAI MACAM SAMBUNGAN KABEL

JOBSHEET PRAKTIKUM 3 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

Commercial Wiring / Electrical Installation. LKS SMK Tingkat Provinsi Bali. Tahun 2012 KISI-KISI SOAL BIDANG LOMBA : Tingkat Provinsi Bali

DAFTAR ISI BAB I (Pendahuluan) BAB II (Landasan Teori) Rizky Maulana S, 2014 Perencanaan Instalasi Listrik Hotel Prima Cirebon

MERANGKAI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN SEDERHANA F.20.07

JOBSHEET PRAKTEK INSTALASI LISTRIK RESIDENTIAL

JOBSHEET PRAKTIKUM 2 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG

UNIT III MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Tim Penyusun. Tim Penyusun :

JOBSHEET PRAKTIKUM 4 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

PANDUAN PELAKSANAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BIDANG LOMBA : COMMERCIAL WIRING [LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA] FT UNY 2014

SOP PEMELIHARAAN APP PENGUKURAN TDK LANGSUNG

Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

KOMPONEN INSTALASI KOMPONEN UTAMA

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK. Lembar Informasi

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

Lab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa. Universitas Negeri Makassar On Line) Tanggal :

BAB IV PEMBAHASAN. P 1 P 2. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Rasio Trafo Arus S 2 S 1. Alat Uji Arus 220 V

UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MANDIRI PELATIHAN INSTALASI LISTRIK PENERANGAN PADA RUMAH TINGGAL

JOBSHEET PRAKTIKUM 5 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

1. Gambar 1 menunjukkan batas pengukuran Alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik adalah. A. voltmeter

BENGKEL LISTRIK SEMESTER III INSTALASI PENERANGAN 3 FASA

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangannya.dalam kehidupan sehari hari kita tidak pernah lepas

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN TRAFO ISOLASI

B. TUJUAN PEMBELAJARAN LISTRIK RUMAH TANGGA

SOAL DAN PEMBAHASAN. : SMK Negeri Nusawungu. KELAS / SEMESTER : XI /3 KOMP. KEAHLIAN : Teknik Instalasi Tenaga Listrik : Siswanta, S.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

BAB II Listrik Dinamis

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum)

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

LANGKAH LANGKAH MERANCANG INSTALASI. Langkah langkah dalam merancang instalasi yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Sambungan Bintang Segitiga dan Semester I

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan.

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik trip MCB terdapat pengujian karakteristik arus waktu dan

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

ANALISA SISTEM INSTALASI LISTRIK DAN PEMBAGIAN DAYA 900 WATT PADA RUMAH 2 TINGKAT

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan

Tujuan pembelajaran ini mengacu pada kompetensi dasar yang dijabarkan dari stkalianr kompetensinya. Tujuan pembelajaran tersebut sebagai berikut.

MATERIAL / PERALATAN INSTALASI DOMESTIK & NON DOMESTIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

MODUL TIK/PTD SMP SBI KELAS IX MODUL 17 BUKU KERJA PENGETAHUAN DASAR TEKNOLOGI

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

LAT UAS ELKA KELAS 9

PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERLENGKAPAN INSTALASI LISTRIK

Komponen instalasi tenaga listrik

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

MODUL PEMBELAJARAN PANEL KENDALI PROGRAM STUDI KEAHLIAN KOMPETENSI KEAHLIAN. : XII (Duabelas) Penyusun : SISWANTA, S.Pd NIP

PENYEDIA DAYA CADANGAN MENGGUNAKAN INVERTER

LAPORAN PENGUKURAN LISTRIK TRANSFORMASI STAR-DELTA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR

PEKERJAAN PANEL. INSTALASI P-PLN MCCB 3P, 63 A Accessories & Termination Box Panel PEKERJAAN MDP

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SMKN 2 WONOSARI

DIKAN TEKNOLOGI DASAR

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

MENGATUR DAN MEMBENTUK KABEL F.20.04

Studi Kelayakan Instalasi Penerangan Rumah Di Atas Umur 15 Tahun Terhadap Puil 2000 Di Desa Pancur Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang

MODUL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :

INSTALASI PENERANGAN DAN TENAGA

Transkripsi:

LPORN PRKTIKUM INSTLSI PENERNGN Kelompok : 10 Nama Praktikan : 1. inun Nidhar 2. Jeffry Manatar Kelas Dosen Pembimbing : 2E : P. Janus, MT. Tanggal Penyerahan : 3 Mei 2013 Ir. Benhur Nainggolan, MT TEKNIK KONVERSI ENERGI POLITEKNIK NEGERI JKRT MEI 2013 1

BB I PENDHULUN. Latar belakang Sebagai mahasiswa/i jurusan Teknik Konversi Energi, dimana mahasiswa/i mempelajari berbagai materi yang berhubungan dengan teknik mesin, dan teknik listrik. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa/i Teknik Konversi Energi ialah, memahami instalasi listrik. Pada materi ini, sub bab instalasi yang di perlu dipahami ialah instalasi penerangan. Dan mahasiswa/i di tuntut agar bisa memahami dan menerapkan gambar teknik instalasi penerangan, serta teknik instalasi penerangan itu sendiri. Diharapkan pula, mahasiswa/i dapat menerapkan prinsip-prinsip dalam perencanaan instalasi listrik sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000, dan menerapkan prinsip : keamanan, keandalan, kemudahan tercapaian, ketersediaan, keindahan dan ekenomis. B. Tujuan praktikum 1. Mahasiswa/i dapat mengenal peralatan instalasi listrik dan melaksanakan sesuai fungsinya. 2. Mahasiswa/i dapat melaksanakan hubungan pada listrik terminal yang diinginkan. 3. Mahasiswa dapat menginstalasi penerangan sesuai dengan peralatan dan komponen yang dibutuhkan. 4. Mahasiswa/i dapat mengaplikasi informasi instalasi listrik. 5. Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis kabel instalasi listrik. 6. Mahasiawa/i dapat membuat diagram daya. 7. Mahasiswa/i dapat mengukur tahanan. 8. Mahasiswa/i dapat mengukur daya yang terdapat pada instalasi. C. Pelaksanaan Pelaksaan praktikum instalasi listrik Teknik Konversi Energi dilaksanakan secara bertahap. Praktikum Instalasi listrik terbagi atas tiga kelompok berikut: 1. Kelompok terminal papan hubung 2

2. Kelompok instalasi penerangan 3. Kelompok instalasi motor listrik D. Standard Operational Procedur (SOP) 1. Harus sesuai layout 2. Pengawatan kabel a. Jumlah kabel dan panjang kabel. b. Masukan kabel secara bersamaan jika ada gunakan pegas penarik kabel. c. Kupas kabel secukupnya kurang lebih 5 cm. d. Hubungkan kabel sesuai dengan recana instalasi 3. Test a. Ohmmeter b. Isolasi c. PLN 4. Pasang KWH meter : a. Memasang beban b. Mencatat beban c. Menghitung putaran, waktu dan membandingkan putaran dengan beban. 3

BB II DSR TEORI. Jenis saklar dan cara kerjanya Dalam praktikum instalasi penerangan ini, terdapat 3 saklar tunggal, 2 saklar dua arah, 2 saklar seri, dan 3 stop kontak. Setiap saklar memiliki cara kerja yang berbeda beda, berikut cara kerjanya : 1. Saklar tunggal Fungsi sakelat tunggal adalah untuk menyalakan dan mematikan lampu. Pada sakelar ini terdapat dua titik kontak yang menghubungkan hantaran fasa dengan lampu atau alat yang lain. Gambar 2.1 Saklar tunggal Gambar 2.2 simbol saklar tunggal L PE N Gambar 2.3 Gambar pengawatan saklar satu arah 2. Saklar seri Sakelar seri adalah sebuah sakelar yang dapat menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergantian maupun bersama-sama. Sakelar seri sering disebut pula sakelar deret. 4

Gambar 2.4 Saklar seri Gambar 2.5 Simbol saklar seri L PE N Gambar 2.6 Gambar pengawatan saklar seri 3. Saklar dua arah Sakelar tukar sering disebut dengan sakelar hotel karena banyak dipakai dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian. Selain itu, sakelar dapat pula digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu golongan lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua sakelar tukar. Gambar 2.7 Saklar dua arah Gambar 2.8 Simbol saklar dua arah 5

Gambar 2.9 gambar pengawatan saklar dua arah B. Megger Mega Ohm Meter atau yang biasa disebut megger merupakan salah satu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tahan isolasi dari suatu instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol (tanah). Gambar 2.10 Megger C. Daya listrik Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik). Rumus energi listrik adalah W = V. I. T W = energi ( Joule) V = tegangan (Volt) I = kuat arus (mpere) T = lama waktu (sekon) 6

BB III PROSEDUR PRKTIKUM. Lokasi dan Waktu Lokasi : Laboratorium Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Jakarta *praktikum ini dilaksanakan secara bertahap, dimulia dari awal semester hingga minggu ke-10 masa perkuliahan. B. lat yang di butuhkan No. Nama lat Fungsi Jumlah 1. Junction box Sebagai terminal penyambungan kabel 5 2. Elbow Menyambung dua buah pipa 4 3. Pipa PVC 5/8 tempat yang digunakan untuk melindungi 3 meter kabel NY 4. Socket untuk menyambungkan arus listrik pada 2 peralatan listrik. 5. Socket C untuk menyambungkan arus listrik pada 1 peralatan listrik. 6. Fitting lampu Tempat dudukan lampu 4 7. Klem pipa Untuk menepelkan pipa 26 8. Klem kabel Untuk menepelkan kabel 15 9. Saklar tunggal Untuk menyalakan dan mematikan lampu 3 hanya terdapat satu tombol. 10. Saklar seri Untuk menyalakan dan mematikan lampu 1 hanya terdapat dua tombol. 11. Saklar dua arah dapat menyalakan dan mematikan sebuah 2 lampu dari tempat yang berbeda 12. Lampu 100 watt ; 25 Sebagai sumber cahaya 4;1;1;1 watt ; 75 watt ; 15 watt 13. Stop kontak untuk menyambungkan arus listrik pada 2 peralatan listrik. 14. Kwh Meter Untuk mengukur besar daya yang mengalir 1 7

tiap jam 15. Stopwatch Untuk mengukur lamanya waktu 1 16. vometer Untuk mengukur arus, tegangan, dan 1 hambatan 17. Megger Untuk mengukur besar tahanan isolasi dari 1 suatu rangkaian. 18. MCB 6 dan 2 Pemutus hubungan 1 19. MCB 4 Pemutus hubungan 2 20. Kotak MCB Untuk melindungi MCB 1 21. Kabel NY kabel yang digunakan untuk arus yang 5 meter line;grounding;netral kecil 22. Kabel NYM kabel yang digunakan untuk arus yang 5 meter lebih besar. pabila menggunakan kabel NYM tidak perlu menggunakan pipa, karena kabelnya sudah besar dan banyak isolasinya 23. Obeng (+) ; (-) Untuk membuka dan mengencangkan baut 1 24. Tang kupas Untuk mengupas isolasi kabel 1 25. Tang potong Untuk memotong kabel 1 26. Tang bulat Untuk membuat mata itik 1 27. Palu Untuk menempelkan paku pada bidang 1 28. Sekrup Untuk menahan elbow dan junction box, agar tidak lepas dari bidang. 60 8

C. Langkah Kerja Gambar Rangkaian 6 5 1 8 7 Gambar 3.1 diagram kerja C C 6 4 4 2 C B B D D Gambar 3.2 diagram pengawatan 9

6 6 3 3 2 3 2 C C 6 3 3 3 2 3 3 2 2 2 B B C D D Gambar 3.4 diagram lokasi (single line) PNEL PENERNGN 6 25 n 30 m 4 C B C B B PNEL DY D D 16 16 4 2 C Cadangan 50 kwh 10 10 16 DOL KEL I + II 16 Y / Gambar 3.5 panel daya 1. Potong bidang kotak pada pojok kiri atas papan, kemudian pasang kotak MCB. 2. Gambarkan diagram lokasi (single line) pada bidang papan, dengan menggunakan kapur. 10

3. Pasanglah pipa dan elbow, sesuai dengan yang telah digambarkan pada bidang papan, kencangkan dengan dengan sekrup. 4. Kemudian pasang junction box. 5. Masukan kabel NYM dan NY yang telah di pesan, pasang dan sambungkan masing-masing kabel sesuai dengan gambar pengawatan (multi line). (Harap lebih teliti dalam membaca gambar. Dan usahakan panjang kabel melebihi dari ukuran yang diperkirakan). 6. Selanjutnya, sambungkan kabel pada fiting lampu, dan stop kontak, dengan memperhatikan gambar pengawatan (multi line). *saat di sambungkan ke kabel, kondisi semua stop kontak dalam keadaan off* 7. Pasang kabel yang ada di kotak MCB dengan MCB 6 ; 4; dan 2 sesuai dengan gambar pengawatan. 8. Pasang isolasi pada setiap sambungan kabel yang ada di junction box dan kotak MCB. 9. Lakukan test dengan menggunakan ohm meter, catat hasilnya. Test ohm meter dilakukan dengan cara : Mengkalibrasi ohmmeter terlebih dahulu. Salah satu ujung ohmmeter diletakkan di kabel netral yang berada didalam MCB, lalu ujung lainnya diletakkan di netral stopkontak, lalu dipindahkan ke lampu C, stopkontak C, stopkontak B, lampu dan lampu D. pabila didapatkan hasil 0Ω maka alat tersebut dalam keadaan baik. Salah satu ujung ohmmeter diletakkan di kabel grounding yang berada didalam MCB, lalu ujung lainnya diletakkan di grounding stopkontak, lalu dipindahkan ke stopkontak C, dan stopkontak B. pabila didapatkan hasil 0Ω maka alat tersebut dalam keadaan baik. Salah satu ujung ohmmeter diletakkan di kabel line 6 yang berada didalam MCB, lalu ujung lainnya diletakkan di line stopkontak, lalu dipindahkan ke lampu, saklar tukar dan saklar tukar. pabila didapatkan hasil 0Ω maka alat tersebut dalam keadaan baik. Salah satu ujung ohmmeter diletakkan di kabel line 4 yang berada didalam MCB, lalu ujung lainnya diletakkan di line stopkontak B, lalu dipindahkan ke lampu C, lampu C, lampu D, saklar seri C, dan saklar tunggal B. pabila didapatkan hasil 0Ω maka alat tersebut dalam keadaan baik. 10. Lalu test lah instalasi penerangannya dengan menggunakan alat megger, catatlah datanya. Cara untuk melakukan test megger ialah : Pertama kita menjepit bagian (+) megger ke line 1, dan bagian (-) megger ke kabel grounding. Lalu bagian (+) megger dipindahkan ke line 2 dan line 3. Untuk bagian kedua, menjepit bagian (+) megger ke line 1, dan bagian (-) megger ke kabel line 2. Setelah itu line 2 (-) megger dipindahkan ke line 3. 11

Untuk bagian ketiga, menjepit bagian (+) megger ke line 2, dan bagian (-) megger ke kabel line 3. Untuk bagian keempat, menjepit bagian (+) megger ke line 1, dan bagian (-) megger ke kabel netral. Setelah line 1 mendapatkan hasil, lalu (+) megger dipendahkan ke line 2. Setelah line 2 (+) megger dipindahkan ke line 3. Lalu yang terakhir menjepit bagian (+) megger ke netral, dan bagian (-) megger ke kabel grounding. 11. Dan yang terakhir pasanglah KWH meter beserta kelengkapannya untuk pengujian setrum dari sumber PLN, cek-lah peralatan-peralatan pada kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, apakah berfungsi jika dialiri arus dari sumber PLN. Jika berfungsi semua, pasangkan lampu pada masing-masing fitting. Hidupkan semua kelompok beban lalu perhatikan putaran pada KWH meter sampai sepuluh kali putaran, lalu catat waktunya. Dan catat pula daya pada tiap-tiap lampu dan jumlahkan. 12

BB IV NLIS DT. Data hasil pengukuran (test) 1. Test ohm meter Kelompok Stop kontak Saklar tukar Saklar tunggal Saklar seri Lampu I II III (c) 2. Test megger No. Hubungan Tahanan Tahanan Isolasi (MΩ) 1. L1 L2 190 2. L1 L3 200 3. L2 L3 190 4. L1 N 200 5. L2 N 200 6. L3 N 190 7. L1 G 200 8. L2 G 200 9. L3 G 200 10. N G 190 3. Test sumber tegangan PLN Kelompok beban Nama komponen Keterangan 1 Stop kontak Saklar tukar () Lampu pijar () 13

2 Saklar tunggal (B) Stop kontak (B) Saklar seri (C) Lampu pijar (C) Saklar tunggal (D) Lampu pijar (D) 3 Socket C B. Hasil pengukuran Dari test kwh meter, di dapat waktu yang dibutuhkan selama 9 putaran ialah 1 menit 11 detik = 71 detik. Pada kwh dengan 900 putaran/kwh. Total lampu yang digunakan ialah : Lampu 100 watt x 4 = 400 watt Lampu 25 watt x 1 = 25 watt Lampu 75 watt x 1 = 75 watt Lampu 15 watt x 1 = 15 watt + Total = 515 watt = 0,515 kwatt Perhitungan secara praktek Perhitungan secara teori 0,515 x = 0,0101 kwh =0,01 kwh 14

C. Pembagian daya 6 LMPU STOP KONTK DY JUMLH TOTL DY JUMLH TOTL TOTL L1 4 100 1 100 25 1 100 125 L2 4 100 100 1 1 100 100 15 1 25 315 100 1 100 L3 2 75 1 100 75 L4 515 W D. nalisa 1. Dari tes pengecekan dengan ohm meter dan megger dapat kami analisa bahwa semua komponen berfungsi seperti yang seharusnya karena memiliki nilai hambatan lebih dari 150 MΩ. Sama halnya dari tes uji tegangan, dapat dilihat juga bahwa semua komponen berfungsi dengan seharusnya juga. Namun, hasil perhitungan daya secara teori sedikit berbeda dengan hasil praktek, praktikum kami menghasilkan selisih yang dapat dikatakan sedikit, adapun alasan permasalahan tersebut diantaranya adalah : 2. Kemungkinan pada saat menghitung waktu yang dibutuhkan kami kurang tepat menekan tombol start pada stopwatch dengan putaran pada kwh meter, sehingga terjadi selisih perbedaan teori dan praktek. 3. Banyaknya isolasi yang kami sambung yang menghubungkan antar-kabel sehingga menambah nilai hambatan kabel pada rangkaian listrik ini. 4. Kerja beberapa lampu yang ditunjukkan dengan nyala yang tidak normal dengan daya yang sama pada lampu lainnya. Maksudnya, ada beberapa lampu ketika kami menyambung dengan sumber arus, beberapa lampu 100 Watt ada yang menyala tidak normal seperti lampu 100 Watt lainnya. Dan hal ini mungkin yang menyebabkan ada nilai atau selisih perbedaan daya pada praktek dan teori yang kami tunjukkan. 15

BB VI KESIMPULN. Kesimpulan Dari rangkaian proses praktikum instalasi penerangan hal yang dapat disimpulkan dari praktikum antara lain : 1. Dari hasil perhitungan teori dan praktek, yang hasilnya tidak berbeda jauh, kami dapat menduga tidak terjadi kesalahan ataupun gangguan yang menyebabkan perbedaan yang tidak signifikan dari hasil perhitungan kami 2. Keberhasilan pengerjaan instalasi harus sesuai dengan diagram kerja dan pengawatan. 3. Setiap pengawatan harus dikerjakan secara teliti agar tidak terjadi hubungan singkat. Dan melakukan megger test untuk menggecek keamanan instalasi. B. Saran : Setiap praktikan harap terlebih dulu memastikan alat-alat yang diorder berfungsi dengan baik, kerjasama tim yang baik akan mempercepat proses pemasangan instalasi penerangan. 16