PRAKTIKUM POTENSIOMETRI DAN PH METRI. Laporan. disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Instrumentasi Analitik. Oleh.

dokumen-dokumen yang mirip
LABORATORIUM INSTRUMENTASI ANALITIK

TITRASI POTENSIOMETRI

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

Titrasi Potensiometri

kimia TITRASI ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN H 2 SO 4 DAN KONSENTRASI LARUTAN CH 3 COOH DENGAN TITRASI ASAM BASA (ASIDI-ALKALIMETRI)

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Metodologi Penelitian

POTENSIOMETRI DAN KONDUKTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS INSTRUMEN. ph METER DAN TITRASI POTENSIOMETRI

LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan.

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

Metodologi Penelitian

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar.

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

Analisis Fisiko Kimia

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

PENENTUAN KADAR KLORIDA

Laporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

Metode titrimetri dikenal juga sebagai metode volumetri

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ANALISIS. Waktu 150 menit

Standarisasi Larutan

II. PRINSIP Elektroda gelas yang mempunyai kemampuan untuk mengukur konsentrasi H + dalam air secara potensio meter.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

PEMERIKSAAN SISA KLOR METODE IODOMETRI

Haris Dianto Darwindra BAB V PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

KIMIA KUANTITATIF. Makalah Titrasi Redoks. Dosen Pembimbing : Dewi Kurniasih. Disusun Oleh : ANNA ROSA LUCKYTA DWI RETNONINGSIH

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

TITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui kadar Fe (II) yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan titrasi oksidimetri.

TITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

KIMIA ANALITIK TITRASI ASAM-BASA

ANALISIS KADAR URANIUM DALAM YELLOW CAKE DENGAN TITRASI SECARA POTENSIOMETRI

Penetapan Kadar Asam Salisilat Secara Alkalimetri LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT (C7H6O3) SECARA ALKALIMETRI

TITRASI ARGENTOMETRI dengan CARA MOHR. Abstak

LAPORAN PERCOBAAN. HARI/ TANGGAL PERCOBAAN Hari Jum at/ Tanggal 04 Desember 2015 Pukul WIB

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN

LAPORAN PARAKTIKUM KIMIA

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI. KAMIS, 24 April 2014

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Bab IV Hasil dan Pembahasan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PERCOBAAN IV ARGENTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

KONDUKTOMETRI OLEH : AMANAH FIRDAUSA NOFITASARI KIMIA A

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

C. Tujuan Percobaan : Menentukan titik akhir titrasi asam-basa secara konduktometri D. Kajian Pustaka 1. Konduktometri

TITRASI PENGENDAPAN. Djadjat Tisnadjaja

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI SEMESTER GANJIL TITRASI ASIDIMETRI-ALKALIMETRI. Tanggal Praktikum : 17 November 2017.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

KESEIMBANGAN ASAM BASA

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

LOGO TEORI ASAM BASA

Penentuan Kesadahan Dalam Air

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

Transkripsi:

PRAKTIKUM POTENSIOMETRI DAN PH METRI Laporan disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Instrumentasi Analitik Oleh Kelompok 1 Abdul Kholik (141411001) Aldi Muhamad R. (141411002) Arif Imanuddin (141411003) Dosen Pembimbing : Mentik Hulupi Tanggal Praktikum : 19 Maret 2015 Tanggal Penyerahan Laporan : 26 Maret 2015 PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KIMIA DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2015

A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengukur ph larutan 2. Mengukur tegangan (beda potensial) larutan 3. Menentukan konsentrasi sebenarnya dari HCl dan CH 3 COOH 4. Menentukan konsentrasi FeSO 4 5. Dapat menentukan titik ekuivalen dengan tepat dan benar 6. Dapat mengkondisikan alat (mengatur posisi tombol) dengan tepat dan benar hingga diperoleh kurva yang simetris B. DASAR TEORI Potensiometer dan ph meter merupakan suatu metode analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran beda potensial. Namun, output dari kedua alat ini berbeda, ph meter menunjukan ph (tingkat keasaman) suatu larutan, sedangkan potensiometer menunjukkan tegangan (beda potensial) suatu larutan. Kedua instrumen atau alat ini dapat menggantikan peran indikator pada metode volumetrik (titrasi). Karena dengan kedua alat ini kita dapat mengetahui titik ekuivalen antara analit dan titran. Sehingga tujuan dari metode volumetrik, yaitu menentukan kadar analit dapat dicapai dengan memasukkan data titik ekuivalen ke dalam persamaan. Titik ekuivalen dapat diperoleh dengan beberapa metode (Zahidah, t.t.), diantaranya: 1. Metode Bisection Pada kurva volume titran terhadap ph, bila ditarik garis, akan diperoleh titik ekuivalen. Titik ekuivalen adalah titik dimana jumlah mol titran sama dengan jumlah mol analit. Titik ekuivalen berbeda dengan titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi merupakan titik dimana titran yang ditambahkan telah berlebih, sehingga akan ditandai dengan adanya perubahan warna. Sumber: (Zahidah, t.t.)

Gambar 1. Penentuan titik ekuivalen dengan metode 2. Metode Tangensial Titik ekuivalen didapat dari kurva dengan menggunakan alat khusus 3. Metode Circlefit Titik ekuivalen didapat dengan menggunakan penggaris berbentuk lingkaran yang dicocokan dengan kurva, kemudian ditarik garis dari setiap pusat lingkaran untuk mendapatkan perpotongan garis yang menunjukan titik ekuivalennya. Sumber: (Zahidah, t.t.) 4. Metode Tubulasi Gambar 2. Penentuan titik ekuivalen dengan metode circlefit Menentukan titik ekuivalen dengan menggunakan kurva turunan pertama (ΔpH/ΔV atau ΔE/ΔV) dan kurva turunan kedua (Δ 2 ph/δ 2 V atau Δ 2 E/Δ 2 V).

C. ALAT DAN BAHAN Alat 1. ph meter 2. Potensiometer 3. Buret 50 ml 4. Corong gelas 5. Magnetic stirrer 6. Pipet tetes 7. Gelas ukur 10 ml 8. Dongkrak 9. Botol semprot Bahan 1. 40 ml NaOH 0,1 N 2. 10 ml HCl 0,1 N 3. 10 ml CH 3 COOH 0,1 M 4. 50 ml H 2 SO 4 2,5% 5. 30 ml K 2 CrO 4 0,1 N 6. 10 ml FeSO 4 0,1 N 7. Air suling D. FLOW SHEET 1. ph meter a. Kalibrasi elektroda dan ph meter

b. Penentuan konsentrasi larutan HCl dan CH 3 COOH

c. Penentan ph air keran 2. Potensiometer

E. DATA PENGAMATAN 1. Penentuan Kosentrasi HCl Data praktikum untuk penentuan konsentrasi HCl didapat dari kelompok 2, Kelas 1A- D3 Teknik Kimia. Titran: NaOH 0,1 N Analit: 5ml HCl No NaOH (ml) Percobaan 1 Percobaan 2 ph dph/dv ph dph/dv 1 0 2.07 0.14 2.01 0.02 2 0,5 2.14 0.18 2.02 0.06 3 1 2.23 0.14 2.05 0.12 4 1,5 2.3 0.22 2.11 0.14 5 2 2.41 0.24 2.18 0.16 6 2,5 2.53 0.42 2.26 0.26 7 3 2.74 1.08 2.39 0.38 8 3,5 3.28 6.04 2.58 0.64 9 4 6.3 7.7 2.9 6.54 10 4,5 10.15 1.5 6.17 7.66 11 5 10.9 0.44 10 1.4 12 5,5 11.12 0.58 10.7 0.6 13 6 11.41 0.16 11 0.34 14 6,5 11.49 11.17 2. Penentuan Konsentrasi CH 3 COOH Titran: NaOH 0,1N Analit: 5ml CH 3 COOH No NaOH (ml) Percobaan 1 Percobaan 2 ph dph/dv ph dph/dv 1 0 3.53 0.5 3.4 0.76 2 0.5 3.78 0.58 3.78 0.34 3 1 4.07 0.42 3.95 0.48 4 1.5 4.28 0.38 4.19 0.38

5 2 4.47 0.4 4.38 0.36 6 2.5 4.67 0.42 4.56 0.42 7 3 4.88 0.46 4.77 0.38 8 3.5 5.11 0.66 4.96 0.74 9 4 5.44 1.48 5.33 1.82 10 4.5 6.18 2.76 6.24 4.96 11 5 7.56 5.18 8.72 2.92 12 5.5 10.15 1.2 10.18 1.1 13 6 10.75 0.48 10.73 0.42 14 6.5 10.99 0.34 10.94 15 7 11.16 0.26 16 7.5 11.29 3. Penentuan Konsentrasi FeSO 4 Titran: K 2 CrO 4 0,1N Analit: 5ml FeSO 4 (dalam suasana asam jadi ditambah 25 ml H 2 SO 4 ) No K 2 CrO 4 (ml) Percobaan 1 Percobaan 2 E dpe/dv E dpe/dv 1 0 603 30 571 24 2 0.5 618 42 583 24 3 1 639 44 595 48 4 1.5 661 14 619 34 5 2 668 18 636 48 6 2.5 677 292 660 70 7 3 823 40 695 78 8 3.5 843 34 734 38 9 4 860 28 753 36 10 4.5 874 24 771 36 11 5 886 12 789 40 12 5.5 892 12 809 24 13 6 898 10 821 20 14 6.5 903 8 831 22 15 7 907 4 842 22

16 7.5 909 853 4. ph Air Keran = 9.18

F. PERHITUNGAN 1. Penentuan Konsentrasi HCl Kurva dibawah merupakan Kurva dari data percobaan 2. Hanya dibuat satu Kurva dari data yang paling baik. 12 10 8 4.6 ; 6 4 2 ml 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Kurva 1. Kurva sigmoid, volume NaOH (x) vs ph larutan (y) 12 10 4.6 ; 8 6 4 2 ml 0 0 1 2 3 4 5 6 7 Kurva 2. Kurva turunan pertama, volume NaOH (x) dph/dv (y)

Berdasarkan Kurva 1 Berdasarkan Kurva 2 Volume ekuivalen = 4,6 ml Volume ekuivalen = 4,6 ml V 1. N 1 = V 2. N 2 V 1. N 1 = V 2. N 2 5. 0,1 = 4,6 N 2 5. 0,1 = 4,6 N 2 N 2 = 0,109 N N 2 = 0,109 N 2. Penentuan Konsentrasi CH 3 COOH Kurva dibawah merupakan Kurva dari data percobaan 2. Hanya dibuat satu Kurva dari data yang paling baik. 12 10 8 6 5.2 ; 4 2 ml 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kurva 3. Kurva sigmoid, volume NaOH (x) vs ph larutan (y) 12 10 5 ; 8 6 4 2 ml 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kurva 4. Kurva turunan pertama, volume NaOH (x) dph/dv (y)

Berdasarkan Kurva 3 Berdasarkan Kurva 4 Volume ekuivalen = 5,2 ml Volume ekuivalen = 5 ml V 1. N 1 = V 2. N 2 V 1. N 1 = V 2. N 2 5. 0,1 = 5,2 N 2 5. 0,1 = 5 N 2 N 2 = 0,096 N N 2 = 0,1 N 3. Penentuan Konsentrasi K 2 CrO 4 Kurva dibawah merupakan kurva dari data percobaan 1. Hanya dibuat satu Kurva dari data yang paling baik. 1000 900 800 2.78 ; 757 700 600 500 400 300 200 100 ml 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kurva 5. Kurva sigmoid, volume K 2 CrO 4 (x) vs E atau beda potensial larutan (y)

12 10 2.5 ; 8 6 4 2 ml 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kurva 6. Kurva turunan pertama, volume K 2 CrO 4 (x) de/dv (y) Reaksi yang terjadi : Oksidasi : Fe 2+ Fe 3+ + e } x 6 E o sel = -0,771 v Reduksi : Cr 2 O 2-7 + 14 H + + 6 e 2 Cr 3+ + 7 H 2 O E o sel = +1,33 v Cr 2 O 2-7 + 14 H + + 6 Fe 2+ 2 Cr 3+ + 6 Fe 3+ + 7H 2 O E sel = +0,559 v Berdasarkan Kurva 5 Berdasarkan Kurva 4 Volume ekuivalen = 2,78 ml Volume ekuivalen = 2,5 ml V 1. N 1 = V 2. N 2 V 1. N 1 = V 2. N 2 5. 0,1 = 2,78 N 2 5. 0,1 = 2,5 N 2 N 2 = 0,18 N N 2 = 0,2 N G. PEMBAHASAN 1. Oleh Abdul Kholik (141411001) a. Potensiometri Titrasi potensiometri merupakan analisis volumetri. Analisis volumetri biasanyadiperlukan larutan standar. Proses penentuan konsentrasi larutan satandar dengan larutan lain yang telah diketahui pasti konsentrasinya disebut standarisasi atau membakukan. Larutan standar adalah larutan yang diketahui konsentrasinya yang akan digunakan pada analisis volumetri. Dalam praktikum kali ini, yang pertama dilakukan adalah mencampurkan FeSO 4 0,1 N sebanyak 5 ml dengan H 2 SO 4 2,5% sebanyak 25 ml, kemudian larutan

tersebut di titrasi menggunakan K 2 CrO 4 0,1 N, kemudian catat hasil titrasi setiap penambahan 0,5 ml K 2 CrO 4 0,1 N dengan melihat di layar potensiometer. Lakukan percobaan ini minimal sebanyak 2 kali.setelah itu membuat kurva dari hasil titrasi tersebut. Konsentrasi FeSO 4 yang didapat setelah menganalisis kurva, yaitu 1,9 N, dengan tegangan atau beda potensial pada titik ekivalen adalah 757 mv. b. ph meter Penentuan kadar asam asetat dan asam klorida dalam sampel pada praktikum ini menggunakan metode titrasi asam basa, dimana dalam titrasi ini menggunakan ph- Meter untuk menentukan titik akhir dari titrasi ini. Sebelum memulai pengukuran, Kalibrasi ph meter yang dilakukan terhadap larutan standar yang sudah diketahui dengan pasti derajat keasamannya (ph),larutan buffer yang digunakan pada kalibrasi kali ini adalah larutan buffer dengan buffer ph 4 dan 7 karena ditujukan mengukur dan menentukan kadar dari asam sitrat. setelah di kalibrasi alat siap digunakan. Yang selanjutnya yaitu mengisi buret dengan NaOH 0,1 N, kemudian menyiapkan larutan HCl dan CH 3 COOH dalam gelas kimia, yang pertama adalah mentitrasi larutan HCl menggunakan NaOH yang ada dalam buret, dan catat hasil titrasi tersebut setiap 0,5 ml NaOH dengan melihat ke layar ph-meter. Selanjutnya adalah mentitrasi larutan CH 3 COOH menggunakan larutan NaOH yang ada dalam buret, dan catat hasilnya setiap penambahan 0,5 ml NaOH dengan melihat pada layar ph-meter. Setelah itu membuat kurva dari hasil titrasi tersebut. Setelah menganalisi 2 kurva yang terbentuk diketahui bahwa konsentrasi HCl yang sebenarnya adalah 0,109

N dengan ph pada titik ekuivalen adalah 6,9. Untuk konsentrasi CH 3 COOH sendiri adalah 0,098 dengan ph pada titik ekuivalen adalah 8,6. 2. Oleh Arif Imanuddin (141411003) a. Potensiometer Potensiometri adalah salah satu metode penentuan konsentrasi zat melalui pengukuran nilai potensial. Nilai potensial yang diukur setiap penambahan volume titran tertentu akan diplotkan menjadi kurva titrasi dan akan didapatkan titik ekuivalen titrasinya (Abriyanti, t.t.), yang mana dalam praktikum kali ini menggunakan metode circlefit dan metode tubulasi. Volume pada titik ekuivalen titrasi tersebut adalah volume titran yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila daerah kesetaran sangat pendek (Rivai, 1995 dalam sebuah artikel yang berjudul Potensiometer ). Potensiometri pada praktikum ini dilakukan pada reaksi redoks, yaitu reaksi anatara FeSO 4 dan K 2 CrO 4 dalam keadaan asam, untuk menentukan konsentrasi sebernarnya dari FeSO 4. Setelah menganalisis 2 kurva yang terbentuk didapatkan konsentrasi sebenarnya dari FeSO 4 adalah 0,19 N (dari 2 data yang diketahui, yaitu 1,8 N dan 0,2 N). Dan tegangan atau beda potensial pada titik ekivalen adalah 757 mv. b. ph meter ph metri adalah salah satu metode penentuan konsentrasi zat melalui pengukuran tingkat keasaman atau ph suatu larutan. Prinsip kerja dari ph meter hampir

sama dengan potensiometer, yaitu pengukuran didasarkan pada perbedaan potensial elektroda. Namun, pada ph meter output nya berupa pembacaan ph sedangkan potensiometer pembacaan nya berupa beda potensial. Di dalam ph meter terdapat elektrode gelas yang berfungsi sebagai elektroda indikator. Elektroda indikator adalah elektroda yang potensialnya bergantung pada konsentrasi ion yang akan ditetapkan atau bisa disebut merupakan fungsi dari konsentrasi analit. Karena pada percobaan ini yang ditetapkan adalah ph yang memiliki hubungan dengan konsentrasi ion H + maka digunakan elektroda indikator yang potensialnya bergantung pada konsentrasi ion H + yaitu elektrode glass. Pada praktikum ini, ph metri dilakukan pada reaksi asam-basa, yaitu reaksi antara NaOH-HCl dan NaOH-CH 3 COOH. Yang bertindak sebagai titran adalah NaOH dan yang menjadi analit adalah HCl dan CH 3 COOH. Setelah menganalisi 2 kurva yang terbentuk diketahui bahwa konsentrasi HCl yang sebenarnya adalah 0,109 N dengan ph pada titik ekuivalen adalah 6,9. Untuk konsentrasi CH 3 COOH sendiri adalah 0,098 N (dari 2 data yang diketahui, yaitu 0,096 N dan 0,1N) dengan ph pada titik ekuivalen adalah 8,6. ph pada titik ekuivalen NaOH-HCl cenderung netral karena kedua senyawa tersebut merupakan basa kuat dan asam kuat atau bisa disebut reaksi netralisasi. Sedangkan pada NaOH-CH 3 COOH ph pada titik ekuivalennya cenderung lebih basa karena NaOH adalah basa kuat sednagkan CH 3 COOH asam lemah. Perbedaan yang signifikan juga terlihat pada kurva sigmoid yang terbentuk, untuk NaOH-HCl lonjakannya lebih tajam dibandingkan dengan NaOH-CH 3 COOH. H. KESIMPULAN 1. Potensiometri dan ph metri merupakan metode yang dapat menggantikan peran indikator pada titrasi

2. Konsentrasi HCl yang sebenarnya adalah 0,109 N dengan ph pada titik ekuivalen adalah 6,9 3. Konsentrasi CH 3 COOH yang sebenarnya adalah 0,098 N dengan ph pada titik ekuivalen adalah 8,6 4. Konsentrasi FeSO 4 5. yang sebenarnya adalah 1,9 N dengan tegangan atau beda potensial pada titik ekivalen adalah 757 mv I. DAFTAR PUSATAKA Abriyanti. T.t.. Penetapan Kadar Asam Salsilat Secara Potensiometri https://www.academia.edu/8749063/penetapan_kadar_asam_salisila T_SECARA_POTENSIOMETRI [25 Maret 2015]. Zahidah, Nur Atiqah. T.t.. Dasar Potensiometri https://www.academia.edu/8993135/ Dasar_Potensiometri [25 Maret 2015]. 2012. Potensiometri. https://gembelcungkring.wordpress.com/tag/titrasi-potensiometri/ [25 Maret 2015].