LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

dokumen-dokumen yang mirip
OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

LAPORAN PENDAHULUAN (NUTRISI)

BAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I KONSEP DASAR A.

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan

BAB I PENDAHULUAN. proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyebab mikrobiologi (Cristin Hancock, 2003). Gastroentritis adalah

DISUSUN OLEH : 1. ISABELLA 2. NURAIDAR 3. SEPTIAN 4. WAHYU NINGSIH LASE 5. YUTIVA IRNANDA 6. ELYANI SEMBIRING. FKep USU 1

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen

BAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium

GIZI DAN KANKER. Triawanti Bag. Biokimia/Gizi FK UNLAM

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak terjadi pada masa balita. Masa balita merupakan masa

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

BAB I PENDAHULUAN. dan pola konsumsi makanan, sehingga banyak timbul masalah kesehatan, salah

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun), usia bermain

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kasus-kasus penyakit tidak menular yang banyak disebabkan oleh gaya

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

LAPORAN PENDAHULUAN. memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan NO. DX Hari/Tanggal Pukul (wib) Tindakan Keperawatan 1 Senin/17 Juni

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan Video : :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. setiap proses kehidupan manusia agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai

HIPOGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

Nutrition in Elderly

BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

SKRINING DAN PENILAIAN NUTRISI

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS. 1. Berat Badan Pasien Schizofrenia dengan Gizi Kurang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA KASUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, masih ditemukan berbagai masalah ganda di bidang kesehatan. Disatu sisi masih ditemukan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

TENTANG KATEGORI PANGAN

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah pembedahan tergantung pada jenis pembedahan dan jenis. dilupakan, padahal pasien memerlukan penambahan kalori akibat

SIROSIS HEPATIS R E J O


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

Keluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya?

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

Manfa'at Buah-buahan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi penyakit multisistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

BAB VI PEMBAHASAN. subyek penelitian di atas 1 tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi untuk. pemberian madu sampai usia 12 bulan.

Bab I PENDAHULUAN. derita oleh orang dewasa. Sehingga sering dikatakan bahwa saluran

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Laporan Pendahuluan Typhoid

BAB I PENDAHULUAN. makanan dicerna untuk diserap sebagai zat gizi, oleh sebab itu kesehatan. penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari (Hirlan, 2009).

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN

A. Asuhan nutrisi pada pasien HIV Aids

Transkripsi:

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI A. DEFINISI Gastroenteritis atau diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, dimulai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah (Hidayat AAA, 2006). Gastroenteritis merupakan suatu peradangan yang biasanya disebabkan baik oleh virus maupun bakteri pada traktus intestinal (Guyton & Hall, 2006). Pada diare infeksius umum infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ujung distal ileum. Dimana pun terjadi infeksi, mukosa teriritasi secara luas, dan kecepatan sekresinya menjadi sangat tinggi. Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dan sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. (Wikipedia, 2013) Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Nutrisi adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Enam zat nutrisi esensial yaitu, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan mineral. 2

Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari segi kegunaannya, nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia. Adapun jenis-jenis nutrisi yang diperlukan tubuh antara lain: 1. Karbohidrat Merupakan sumber energi utama dan sumber serat pangan. 2. Protein Merupakan konstituen penting pada semua sel, terdiri dari asamasam amino. 3. Lemak Merupakan sumber energi yang dipadatkan. 4. Vitamin Merupakan bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. 5. Air Merupakan komponen terbesar penyusun tubuh manusia. Pemenuhan kebutuhan air dapat berasal dari minuman, makanan, dan sayuran. 6. Mineral Merupakan bahan anorganik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. B. ETIOLOGI Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pada kebutuhan nutrisi, antara lain. a. Intake nutrisi b. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan c. Gangguan menelan dan sakit gigi d. Anoreksia e. Nausea dan vomiter (mual dan muntah) f. Obstruksi saluran cerna 3

g. Malabsorbsi nutrien h. Stres dan depresi i. Pertumbuhan j. Gaya hidup dan kebiasaan k. Kebudayaan dan kepercayaan, seperti orang asia yang lebih memilih padi sebagai makanan pokok. l. Sumber ekonomi m. Kelemahan fisik, seperti atritis (kelainan pada sendi) C. PATOFISIOLOGI Penyakit diare menimbulkan masalah pada kebutuhan nutrisi yang kurang terpenuhi akibat timbulnya BAB lebih dari 3x sehari dan timbulnya rasa mual muntah. Akibatnya seseorang yang terkena penyakit diare akan terasa lemas, pucat, dan nafsu makan berkurang, hal ini menyebabkan kebutuhan nutrisi dalam tubuh akan berkurang. Kondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat aktivitas, keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan serta prosedur dan pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat aktivitas, maka nutrisi dan kilokalori diperlukan untuk meningkatkan, sehingga tingkat aktivitas akan meningkat atau menurun. Sementara, status penyakit dan prosedur atau pengobatan yang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan, pencernaan, absorbsi, metabolisme dan ekskresi. Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zat makanan tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan kebutuhan protein oleh karena protein di ekskresi oleh ginjal. Penyakit-penyakit fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan. Biasanya terjadi pada penyakit-penyakit saluran cerna. Gangguan fisik dapat terjadi di sepanjang saluran pencernaan yang menyebabkan menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absrobsi, gangguan tranportasi, atau penggunaan yang tidak sepantasnya. Luka pada mulut dapat menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare dapat menurunkan absorbsi nutrisi karena didorong lebih cepat. Terhadap penyakit pada kandung empedu, di mana kandung empedu tidak berfungsi 4

secara wajar, empedu yang berfungsi untuk mencerna lemak menjadi tidak efektif. D. POHON MASALAH Pola makan tidak teratur Berkurangnya pemasukan makanan Kekosongan lambung Erosi pada lambung E. MANIFESTASI KLINIS Ada beberapa tanda dan Refleks gejala muntah pada ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi secara umum, di antaranya. 1. Ketidakseimbangan nutrisi Intake kurang makanan dari tidak kebutuhan adekuat tubuh a. Kram dan nyeri g. Bising usus hiperaktif h. Tonus otot menurun abdomen Kekurangan nutrisi i. Mual dan muntah b. Nafsu makan menurun j. Cepat kenyang setelah c. Berat badan 20% atau makan lebih di bawah berat k. Mengeluh gangguan badan ideal d. Kerapuhan kapiler e. Diare f. Kehilangan rambut berlebih Produksi asam lambung meningkat sensasi rasa l. Sariawan rongga mulut m. Sukar menelan 2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh a. Disfungsi pola makan b. Nafsu makan berlebih c. Aktivitas monoton d. Lipatan otot trisep >25cm pada wanita, >15cm pada pria 5

e. Berat badan 20% di atas tinggi dari kerangka tubuh ideal F. TEST DIAGNOSTIK Pada pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemeriksaan penunjang yang dilakukan seperti. a. Rontgen b. USG c. Laboratorium G. PENATALAKSANAAN 1. Perbaikan gizi 2. Pendidikan kesehatan 3. Pengobatan 4. Kolaborasi a. Pemberian cairan parenteral b. Pemberian obat-obatan peroral maupun parenteral c. Pengaturan diet terprogram sesuai saran ahli gizi d. Penyuluhan tentang penyimpangan dan penyajian makanan H. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Kemungkinan berhubungan dengan: a. Efek dari pengobatan b. Mual dan muntah c. Gangguan intake makanan d. Radiasi atau kemoterapi e. Penyakit kronis f. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan g. Ketidakmampuan untuk menelan makanan 2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh Kemungkinan berhubungan dengan: a. Kelebihan intake makanan b. Gaya hidup c. Perubahan pola makan d. Perubahan kultur e. Psikologi untuk konsumsi tinggi kalor 3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh Faktor resiko: a. Mengonsentrasikan asupan makan pada malam hari b. Disfungsi pola makan c. Terlihat gangguan makan sebagai tindakan menyenangkan d. Membarengi makan dengan aktivitas lain e. Obesitas parenteral 6

f. Gaya hidup monoton I. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Lakukan pendekatan pada klien 2. Tanyakan tentang pilihan makanan yang sesuai 3. Tanyakan tentang riwayat alergi makanan 4. Bantu klien makan jika tidak mampu 5. Berikan penjelasan tentang kondisi klien 6. Timbang berat badan setiap hari 7. Perhatikan tanda-tanda vital 8. Kolaborasi dengan tim medis atau ahli gizi Rasional: 1. Dapat tercipta hubungan baik antara klien dan petugas 2. Dapat meningkatkan nafsu makan klien 3. Dapat mengidentifikasi gangguan pola makan pada klien 4. Dapat membantu klien makan 5. Klien dan keluarga dapat mengetahui keadaan pasien dan dapat mengerti bagaimana tindakannya 6. Mengetahui status nutrisi klien 7. Mengetahui indikator keadekuatan volume sirkulasi darah 8. Memberikan gizi atau diet yang tepat pada klien dan mempercepat proses penyembuhan 7

DAFTAR PUSTAKA Fatimah, Siti. 2012. Nutrisi. Online.Fhatimfhatim.wordpress.com/2012/07/24/nutrisi/. Diunduh 8 Juli 2014, pukul 10.00 WITA Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2002. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC NANDA International. 2011. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC Richa. 2013. LP Nutrisi. Online. Richa-faricha.blogspot.com/2013/08/lpnutrisi.html?m=1. Diunduh 8 Juli 2014, pukul 10.00 WITA 8