LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI A. DEFINISI Gastroenteritis atau diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, dimulai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah (Hidayat AAA, 2006). Gastroenteritis merupakan suatu peradangan yang biasanya disebabkan baik oleh virus maupun bakteri pada traktus intestinal (Guyton & Hall, 2006). Pada diare infeksius umum infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ujung distal ileum. Dimana pun terjadi infeksi, mukosa teriritasi secara luas, dan kecepatan sekresinya menjadi sangat tinggi. Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dan sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. (Wikipedia, 2013) Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Nutrisi adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Enam zat nutrisi esensial yaitu, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan mineral. 2
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari segi kegunaannya, nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia. Adapun jenis-jenis nutrisi yang diperlukan tubuh antara lain: 1. Karbohidrat Merupakan sumber energi utama dan sumber serat pangan. 2. Protein Merupakan konstituen penting pada semua sel, terdiri dari asamasam amino. 3. Lemak Merupakan sumber energi yang dipadatkan. 4. Vitamin Merupakan bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. 5. Air Merupakan komponen terbesar penyusun tubuh manusia. Pemenuhan kebutuhan air dapat berasal dari minuman, makanan, dan sayuran. 6. Mineral Merupakan bahan anorganik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. B. ETIOLOGI Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pada kebutuhan nutrisi, antara lain. a. Intake nutrisi b. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan c. Gangguan menelan dan sakit gigi d. Anoreksia e. Nausea dan vomiter (mual dan muntah) f. Obstruksi saluran cerna 3
g. Malabsorbsi nutrien h. Stres dan depresi i. Pertumbuhan j. Gaya hidup dan kebiasaan k. Kebudayaan dan kepercayaan, seperti orang asia yang lebih memilih padi sebagai makanan pokok. l. Sumber ekonomi m. Kelemahan fisik, seperti atritis (kelainan pada sendi) C. PATOFISIOLOGI Penyakit diare menimbulkan masalah pada kebutuhan nutrisi yang kurang terpenuhi akibat timbulnya BAB lebih dari 3x sehari dan timbulnya rasa mual muntah. Akibatnya seseorang yang terkena penyakit diare akan terasa lemas, pucat, dan nafsu makan berkurang, hal ini menyebabkan kebutuhan nutrisi dalam tubuh akan berkurang. Kondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat aktivitas, keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan serta prosedur dan pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat aktivitas, maka nutrisi dan kilokalori diperlukan untuk meningkatkan, sehingga tingkat aktivitas akan meningkat atau menurun. Sementara, status penyakit dan prosedur atau pengobatan yang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan, pencernaan, absorbsi, metabolisme dan ekskresi. Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zat makanan tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan kebutuhan protein oleh karena protein di ekskresi oleh ginjal. Penyakit-penyakit fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan. Biasanya terjadi pada penyakit-penyakit saluran cerna. Gangguan fisik dapat terjadi di sepanjang saluran pencernaan yang menyebabkan menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absrobsi, gangguan tranportasi, atau penggunaan yang tidak sepantasnya. Luka pada mulut dapat menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare dapat menurunkan absorbsi nutrisi karena didorong lebih cepat. Terhadap penyakit pada kandung empedu, di mana kandung empedu tidak berfungsi 4
secara wajar, empedu yang berfungsi untuk mencerna lemak menjadi tidak efektif. D. POHON MASALAH Pola makan tidak teratur Berkurangnya pemasukan makanan Kekosongan lambung Erosi pada lambung E. MANIFESTASI KLINIS Ada beberapa tanda dan Refleks gejala muntah pada ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi secara umum, di antaranya. 1. Ketidakseimbangan nutrisi Intake kurang makanan dari tidak kebutuhan adekuat tubuh a. Kram dan nyeri g. Bising usus hiperaktif h. Tonus otot menurun abdomen Kekurangan nutrisi i. Mual dan muntah b. Nafsu makan menurun j. Cepat kenyang setelah c. Berat badan 20% atau makan lebih di bawah berat k. Mengeluh gangguan badan ideal d. Kerapuhan kapiler e. Diare f. Kehilangan rambut berlebih Produksi asam lambung meningkat sensasi rasa l. Sariawan rongga mulut m. Sukar menelan 2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh a. Disfungsi pola makan b. Nafsu makan berlebih c. Aktivitas monoton d. Lipatan otot trisep >25cm pada wanita, >15cm pada pria 5
e. Berat badan 20% di atas tinggi dari kerangka tubuh ideal F. TEST DIAGNOSTIK Pada pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemeriksaan penunjang yang dilakukan seperti. a. Rontgen b. USG c. Laboratorium G. PENATALAKSANAAN 1. Perbaikan gizi 2. Pendidikan kesehatan 3. Pengobatan 4. Kolaborasi a. Pemberian cairan parenteral b. Pemberian obat-obatan peroral maupun parenteral c. Pengaturan diet terprogram sesuai saran ahli gizi d. Penyuluhan tentang penyimpangan dan penyajian makanan H. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Kemungkinan berhubungan dengan: a. Efek dari pengobatan b. Mual dan muntah c. Gangguan intake makanan d. Radiasi atau kemoterapi e. Penyakit kronis f. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan g. Ketidakmampuan untuk menelan makanan 2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh Kemungkinan berhubungan dengan: a. Kelebihan intake makanan b. Gaya hidup c. Perubahan pola makan d. Perubahan kultur e. Psikologi untuk konsumsi tinggi kalor 3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh Faktor resiko: a. Mengonsentrasikan asupan makan pada malam hari b. Disfungsi pola makan c. Terlihat gangguan makan sebagai tindakan menyenangkan d. Membarengi makan dengan aktivitas lain e. Obesitas parenteral 6
f. Gaya hidup monoton I. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Lakukan pendekatan pada klien 2. Tanyakan tentang pilihan makanan yang sesuai 3. Tanyakan tentang riwayat alergi makanan 4. Bantu klien makan jika tidak mampu 5. Berikan penjelasan tentang kondisi klien 6. Timbang berat badan setiap hari 7. Perhatikan tanda-tanda vital 8. Kolaborasi dengan tim medis atau ahli gizi Rasional: 1. Dapat tercipta hubungan baik antara klien dan petugas 2. Dapat meningkatkan nafsu makan klien 3. Dapat mengidentifikasi gangguan pola makan pada klien 4. Dapat membantu klien makan 5. Klien dan keluarga dapat mengetahui keadaan pasien dan dapat mengerti bagaimana tindakannya 6. Mengetahui status nutrisi klien 7. Mengetahui indikator keadekuatan volume sirkulasi darah 8. Memberikan gizi atau diet yang tepat pada klien dan mempercepat proses penyembuhan 7
DAFTAR PUSTAKA Fatimah, Siti. 2012. Nutrisi. Online.Fhatimfhatim.wordpress.com/2012/07/24/nutrisi/. Diunduh 8 Juli 2014, pukul 10.00 WITA Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2002. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC NANDA International. 2011. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC Richa. 2013. LP Nutrisi. Online. Richa-faricha.blogspot.com/2013/08/lpnutrisi.html?m=1. Diunduh 8 Juli 2014, pukul 10.00 WITA 8