BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
Rentang Perkembangan Manusia UMBY

Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa. mira asmirajanti

Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Perkembangan Sepanjang Hayat

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual

Erikson. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. 8 tahap psikososial. Daftar Pustaka. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

Perkembangan Sepanjang Hayat

Tahapan Perkem Perk bang an Kognitif

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak

Perkembangan Individu

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Valentina, 2013). Menurut Papalia dan Olds (dalam Liem, 2013) yang dimaksud

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa

Periodisasi Perkembangan Peserta Didik

Teori Perkembangan Psikososial. Oleh : Yulia Ayriza

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA TAHUN

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

Ilmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh : Yulia Ayriza

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

Disusun oleh Ari Pratiwi, M.Psi., Psikolog & Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., Psikolog

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Perkembangan Sepanjang Hayat

Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) merupakan pendidikan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke fase remaja. Menurut

PENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD. Oleh : Yulia Ayriza

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di

KONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

TUMBUH KEMBANG ANAK. By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK. OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

dasar peran 1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan

Teori-Teori Perkembangan

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

MASA KANAK-KANAK AWAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

AJI SARAS WANTO ( ENO RINAWATI ( ) MEGA AYU SETYANA ( ) RAHARDHIKA ADHI N ( )

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

Perkembangan Sepanjang Hayat

CHILD DEVELOPMENT. Presented by: Lius Iman Santoso C., SE., B.Ed, M.Pd

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP KENDIRI (Part 5)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

Mendidik Anak Usia Dini dengan Permainan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara ukuran (pertumbuhan) maupun secara perkembangan

BAB II LANDASAN TEORITIS

1/27/2012 PENDAHULUAN. Untuk apa mempelajari Perkembangan Peserta Didik?

EARLY CHILDHOOD (ANAK USIA DINI) Psikologi Perkembangan Unita Werdi Rahajeng

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Kognitif

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

MASA KANAK-KANAK AKHIR

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

MASA KANAK-KANAK AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

Psychological and Sociological Understanding About Human Being. Lecturer: Rudi Zalukhu, M.Th

Teori-Teori Perkembangan

Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Anasya Firdha Intan P

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Havighurst, tugas perkembangan merupakan tugas yang muncul apabila pada saat atau sekitar periode tertentu dari kehidupan individu. Apabila individu mampu melaksanakan tugas dengan berhasil, maka akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas- tugas berikutnya. Sebaliknya, apabila mengalami kegagalan, maka akan menimbulkan perasaan tidak bahagia dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas- tugas berikutnya. Beberapa tugas perkembangan yang dilakukan oleh individu muncul sebagai akibat dari kematangan fisik, misalnya berjalan, melompat, lari, dan sebagian lain berkembang dari adanya tekanan- tekanan dari budaya dan masyarakat, seperti belajar membaca, dan sebagian lainnya karena adanya nilai- nilai dan aspirasi individu, seperti memilih dan mempersiapkan pekerjaan. Namun pada umumnya kemunculan tugastugas perkembangan itu disebabkan oleh adanya ketiga kekuatan tersebut secara serempak.pada manusia perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi,kanak kanak,anak,remaja,dewasa,dan masa tua. Fase perkembangan dapat di artikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri khusus atau pola pola tingkah laku tertentu. Untuk lebih mengerti tentang karakteristik dan tugas-tugas perkembangan. B. Tujuan 1. Utuk mengetahui konsep pertumbuhan dan perkembangan 2. Untuk mengetahui tahap pertumbuhan dan perkembangan 3. Untuk mengetahui teori teori dan tugas tumbuh kembang manusia

C. Manfaat Kita dapat mengetahui konsep dan tahap pertumbuhan dan perkembangan serta teoriteori dan tugas tumbuh kembang manusia.

BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan : Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). a. Perubahan fisik b. Peningkatan jumlah sel c. Ukuran d. Kuantitatif e. Tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi f. Pola bervariasi. Perkembangan : Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. a. Kualitatif b. Maturation c. Sistematis, progresif dan berkesinambungan. Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu atau disekitar periode tertentu dalam kehidupan individu. B. Tahap pertumbuhan dan perkembangan ( Barbara koizer, 2011) Tahap Usia Karakteristik Penting Implikasi Keperawatan Neonatus Bayi Lahir - 28 hari 1 bulan 1 tahun Perilaku hampir seluruhnya bersifat refleks dan berkembang menjadi lebih terarah. Pertumbuhan fisik berlangsung cepat. Bantu orang tua untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi Kontor lingkungan di sekitar bayi agar kebutuhan fisik dan psikologisnya terpenuhi.

Tahap pertumbuhan dan perkembangan Tahap Usia Karakteristik penting Implikasi keperawatan Toodler 1 3 tahun Perkembangan motorik Strategi yang aman dan memungkinkan peningkatan yang berisiko harus otonomi fisik. Ketrampilan seimbang, untuk psikososial meningkat. mendukung pertumbuhan. Prasekolah 3 6 tahun Dunia prasekolah semakin luas. Pengalaman baru dan peran sosial anak usia prasekolah dipraktikan selama bermain. Pertumbuhan fisik berlangsung lambat. Beri kesempatan untuk bermain dan melakukan kegiatan sosial. Usia sekolah 6 12 tahun Tahap ini meliputi periode praremaja (10-12 tahun),. Kelompok teman sebaya (pee group ) sangat memengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif, dan sosial meningkat dan keterampilan komunikasi semakin baik. Beri kesempatan anak untuk meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan hobi dan kegiatan sekolah. Kenali dan dukung presentasi anak. Remaja 12 20 tahun Konsep diri berubah sejalan dengan perkembangan biologis. Nilai-nilai dipraktikkan. Pertumbuhan fisik berlangsung semakin cepat. Stress meningkat, terutama saat menghadapi konflik. Damping remaja untuk mengembangkan perilaku koping. Bantu remaja mengembangkan strategi guna mengatasi konflik. Dewasa muda 20 40 tahun Gaya hidup pribadi berkembang. Individu membentuk hubungna dengan individu lain yang berarti baginya dan membangun komitmen terhadap sesuatu. Terima gaya hidup yang dipilih oleh individu dewasa dan bantu dalam penyesuaian yang penting terkait kesehatan. Kenali komitmen individu. Dukung perubahan yang penting bagi kesehatan.

Lansia Lansia muda Tahap pertumbuhan dan perkembangan Tahap Usia Karekteristik penting Implikasi keperawatan Dewasa menengah 40 65 tahun Gaya hidup berubah akibat perubahan dalam hal lain; sebagai contoh, anak meninggalkan rumah, tujuan okupasional perubah. 65 74 tahun Adaptasi terhadap masa pension dan perubahan kemampuan fisik seringkali penting untuk dilakukan. Penyakit kronik dapat muncul. Bantu klien membuat perencanaan dalam perubahan hidup yang telah diperkirankan, mengenali faktor resiko yang berhubungan dengan kesehatan, dan berfokus pada kekuatan, bukan kelemahan. Bantu klien untuk tetap aktif secara fisik maupun sosial, dan untuk memelihara interaksi dengan teman sebaya. Lansia menengah Lansia akhir 75 84 tahun 85 tahun atau lebih Adaptasi terhadap penurunan kecepatan pergerakan, waktu untuk bereaksi, dan peningkatan ketergantungan terhadap individu lain mungkin penting untuk dilakukan. Masalah-masalah fisik mungkin meningkat. Bantu klien untuk menghadapi kehilangan ( mis., pendengaran, kemampuan sensorik dan penglihatan, kematian orang yang dicintai). Beri tindakan pengamanan yang penting. Bantu perawatan diri klien sesuai kebutuhan dengan mempertahankan kemandirian sebisa mungkin. ( Barbara koizer, 2011)

C. Perkembangan utama yang umum dalam delapan periode perkembangan manusia Periode Usia Periode Pranatal (Pembuahan -Kelahiran) Perkembangan Fisik Perkembangan Kognitif Perkembangan Psikososial Kehamilan terjadi melalui pembuahan normal atau arti lain. Gen secara abadi berinteraksi dengan lingkungan yang memengaruhi dari awal. Struktur tubuh dasar dan bentuk organ, pertumbuhan otak dimulai percepatan. Pertumbuhan fisik adalah yang paling cepat dalam rentang kehidupan. Kerentanan terhadap lingkungan berpengaruh besar. Kemampuan untuk belajar dan mengingat dan untuk merespon stimulus sensori berkembang. Fetus merespon suara ibu dan mengembangkan keinginan akan hal tersebut. Bayi dan Balita (Lahir-usia 3 tahun) Semua indera dan sistem tubuh beroperasi saat kelahiran untuk berbagai tingkatan. Otak tumbuh dalam kompleksitas dan sangat sensitive terhadap lingkungan yang mempengaruhi. Pertumbuhan fisik dan perkembangan keterampilan motorik sangat cepat. Kemampuan untuk belajar dan mengingat telah muncul bahkan di minggu-minggu awal. Menggunakan symbol dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah berkembang di akhir tahun kedua. Komprehensif dan penggunaan bahasa berkembang secara cepat. Bentuk kelekatan dengan orang tua dan orang lain. Kesadaran diri berkembang. Perpindahan terjadi dari tergantung menjadi otonomi. Ketertarikan pada anak lain meningkat.

Perkembangan utama yang umum dalam delapan periode perkembangan manusia Periode usia Perkembangan fisik Perkembangan kognitif Perkembangan psikososial Awal masa anak (3-6 tahun) Pertengahan masa anak (usia 6-11 tahun) Remaja (usia 11-20 tahun) Pertumbuhan menetap; penampilan lebih langsing dan proporsi lebih matang. Nafsu makan berkurang dan masalah tidur merupakan hal biasa. Muncul dominasi penggunaan tangan kiri atau kanan; keterampilan motorik halus dan kasar meningkat. Pertumbuhan melambat. Kekuatan dan ketrampilan atletik meningkat. Sakit pernapasan hal yang biasa, tetapi kesehatan secara umum lebih baik daripada waktu lain dalam rentang kehidupan. Pertumbuhan fisik dan lainnya berubah dengan cepat dan mendalam. Kematangan reproduksi terjadi. Resiko kesehatan utama muncul dari isu-isu perilaku, gangguan makan dan penggunaan narkoba. Pemikiran terkadang egosentriss, tetapi tumbuh pemahaman terhadap perspektif orang lain. Kognitif yang belum matang menghasilkan ideide yang tidak masuk akal mengenai dunia. Memori dan bahasa meningkat. Intelegensi menjadi lebih bisa diperkirakan. Pengalaman prasekolah. Egosentris berkurang. Anak mulai berpikir logis, tapi konkret. Memori dan kemampuan bahasa meningkat. Pencapaian kognitif mengizinkan anak-anak mendapat manfaat dari sekolah formal. Beberapa anak-anak menunjukkan kebutuhan pendidikan khusus dan dorongan. Kemampuan berpikir abstrak dan penggunaan penalaran ilmiah berkembang. Pemikiran yang belum matang bertahan di beberapa sikap dan perilaku. Focus pendidikan pada persiapan memasuki perguruan tinggi atau dunia kerja. Konsep diri dan pemahaman tentang mendaji lebih kompleks; harga diri bersifat global. Kemandirian, inisiatif, dan control diri meningkat. Identitas gender terbentuk. Bermain menjadi lebih imajinatif,lebih kolaboratif, dan biasanya lebih sosial. Altruism, agresi, merasakan respon takut adalah hal yang umum. Keluarga masih merupakan pusat dari kehidupan sosial, tapi keberadaan anak lain menjadi penting. Konsep diri menjadi lebih kompleks, berdampak pada harga diri. Peraturan pendamping merefleksikan peralihan terhadap control dari orang tua ke anak. Sebaya dianggap penting. Pencapaian identitas, termasuk pencapaian identital seksual menjadi penting. Hubungan dengan orang tua secara umum baik. Kelompok sebaya mungkin memaksakan pengaruh positif maupun negatif.

Perkembangan utama yang umum dalam delapan periode Perkembangan Manusia Periode usia Peralihan dan dewasa muda (usia 20-40 tahun) Pertengah an masa dewasa/pa ruh baya (usia 40-65 tahun) Dewasa akhir/lanju t usia (usia 65 ke atas) Perkembangan fisik Perkembangan kognitif Perkembangan psikososial Kondisi fisik berada di puncak kemudian menurun perlahan. Pilihan gaya hidup memengaruhi kesehatan. Penurunan secara berlahan kemampuan sensori, kesehatan, stamina, dan kekuatan mungkin telah dimulai, tetapi perbedaan individu sangatlah luas. Perempun mengalami menopause. Sebagian besar orang sehat dan aktif walaupun kemampuan fisik dan kesehatan menurun. Waktu reaksi melambat berdampak pada beberapa aspek fungsi. Pemikiran dan pertimbangan moral menjadi lebih kompleks. Pilihan pendidikan dan pekerjaan dibuat, kadangkadang setelah melalui periode eksplorasi. Kemampuan mental di puncak, pengalaman ketrampilan praktis penyelesaian masalah tinggi. Hasil kreatif mungkin menurun, tetapi meningkat di aspek kualitas. Untuk beberapa orang, sukses dalam karier dan dipuncak kekuasaan; bagi yang lain burnout atau perubahan karier mungkin terjadi. Sebagian besar orang secara mental waspada. Walaupun intelegensi dan memori mungkin memburuk di beberapa area, hampir semua orang menemukan cara untuk menebusnya. Sifat kepribadian dan gaya menjadi relative stabil, tetapi perubahan kepribadian mungkin dipengaruhi oleh tahap dan kejadian dalam kehidupan. Hubungan intim dan gaya hidup pribadi terbentuk, tetapi mungkin tidak untuk selamanya. Hampir semua orang menikah dan menjadi orang tua. Kesadaran akan identitas terus berkembang; transisi paruh baya mungkin terjadi. Dua tanggung jawab perawatan anak dan orang tua mungkin menyebabkan stres. Merasakan anak meninggalkan sarang yang kosong. Pensiun dari dunia kerja mungkin terjadi dan mungkin menawarkan pilihan baru dalam penggunaan waktu. Individu mengmbangkan strategi yang lebih fleksibel untuk mengatasi rasa kehilangan dan kematian yang akan terjadi. Hubungan dengan keluarga dan teman dekat dapat menyediakan dukungan penting. Mencari makna hidup menjadi penting. (Diane E. Papalia, 2014)

D. Teori teori Tumbuh Kembang Manusia 1. Development task theory (Robert Havighurst) --- 6 stages 1) Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal) a. Belajar berjalan, mengambil makanan padat b. Belajar bicara c. Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal) d. Belajar tentang perbedaan jenis kelamin e. Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik f. Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengembangkan hati nurani g. Belajar mengadakan hubungan emosi 2) Middle childhood (masa sekolah) a. Membangun perilaku yang sehat b. Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang luar biasa c. Belajar bergaul dengan teman sebaya d. Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas e. Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung f. Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari g. Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai h. Pencapaian kemandirian i. Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi (sekolah) 3) Adolescence (remaja ) a. Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki maupun perempuan b. Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas c. Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain

d. Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan e. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif f. Memilih dan mempersiapkan pekerjaan g. Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga h. Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara i. Pencapaian tanggungjawab sosial j. Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun dalam berperilaku 4) Early Adulthood (dewasa muda) a. Memilih pasangan b. Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan c. Mulai berkeluarga d. Membesarkan anak e. Mengatur rumah tangga f. Mulai bekerja g. Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara h. Menemukan kelompok sosial yang cocok 5) Middle-age (dewasa lanjut) a. Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara b. Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga c. Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan menyenangkan d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang e. Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu f. Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik g. Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua

6) Later maturity (usia lanjut) a. Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan b. Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang c. Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri) d. Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut e. Melakukan pertemuan-pertemuan sosial f. Membangun kepuasan kehidupan g. Kesiapan menghadapi kematian 2. Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson ) 1) Trust vs mistrust bayi (lahir 18 bulan) a. Indikator positif : belajar percaya pada orang lain b. Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan. c. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman akan menghasilkan kepercayaan. d. Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat kemudian bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk. 2) Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) toodler (18 bulan- 3 tahun) a. Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri b. Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah c. Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri. d. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu

e. Jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu. 3) Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) pra sekolah ( 3-5 tahun) a. Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri. b. Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi c. Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama. d. Pembatasan e. Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua. f. Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain. 4) Industri vs inferior (industry vs inferiority) usia sekolah (6-12 tahun) a. Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan. b. Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya. c. Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian d. Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah. 5) Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) remaja (12-20 tahun) a. Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri b. Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri c. Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku.

d. Kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan. 6) Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) dewasa muda (20-45 tahun) a. indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain. b. Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir c. Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang mungkin termasuk pasangan seksual. d. Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri. 7) Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri dewasa tengah (45 65 tahun) a. Indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain b. Indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman c. Mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang d. Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan. 8) Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas) a. Indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap menerima kematian b. Indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain. c. Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian. d. Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan.

3. Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952) a. Fase sensorimotor (lahir 2 tahun) Tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir 1 bulan) Sebagian besar tindakan bersifat refleks Tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan) Persepsi mengenai berbagai kejadian terpusat pada tubuh. Objek merupakan ekstensi diri. Tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan) Mengenali lingkungan eksternal. Membuat perubahan secara aktif di dalam lingkungan. Tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan) Dapat membedakan tujuan dari cara pencapaian tujuan tersebut. Tahap 5 : reaksi sirkular tersier (12-18 bulan) Mencoba dan menemukan tujuan serta cara baru untuk mencapai tujuan. Ritual merupakan hal penting. Tahap 6 : intervensi dari arti baru (18-24 bulan) Menginterpretasi lingkungan dengan kesan mental. Melakukan permainan imajinasi dan imitasi. b. fase pre konseptual (2-4 tahun) menggunakan pendekatan egosentrik untuk mengakomodasi tuntutan lingkungan. Semua hal bermakna dan berkaitan dengan aku. c. Tahap intuituf (4-7 tahun) Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau bentuk d. Fase konkret operasional (7-11 tahun) Memecahkan masalah konkret. mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran, mengerti kanan dan kiri. Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan.

e. Fase formal operasional (11-15 tahun) Pemikiran rasional, bersifat keakanan. Kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan muncul pemikiran ilmiah. Menyadari masalah moral dan politik dari berbagai pandangan yang ada. ( Barbara koizer, 2011)

BAB IV PENUTUP Dari hasil pembelajaran penulis selama melaksanakan penyusunan makalah ini, penulis dapat menarik kesimpulan dan saran yang diharapkan memberi manfaat dalam pembelajaran sebagai berikut : A. Kesimpulan Pertumbuhan : Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Perkembangan : Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu atau disekitar periode tertentu dalam kehidupan individu. Tahap-tahap perkembangan pada manusia terdiri dari: dalam kandungan/sebelum di lahirkan, bayi dan balita, anak-anak, remaja, dewasa.pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut yang dikemukakan oleh Havighurst. B. Saran Dengan membaca makalah ini dan mengetahui tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangan manusia, diharapkan agar pembaca mendapat pengetahuan tentang tahaptahap dan tugas-tugas perkembangan manusia yang dapat membantu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dan membantu agar pembaca lebih memahami tugas-tugas individu, dan menghargainya.