Teori Ekonomi Mikro Biaya Produksi & Memaksimalkan Laba Dosen: Irawan, S.I.A., M.A.
A. Biaya Produksi Jangka Pendek Biaya Total Biaya Marjinal Biaya Rata-Rata TC = FC + VC TC = Biaya Total FC = Biaya Tetap VC = Biaya Variabel MC = TC Q MC = Biaya Marjinal AC = AFC + AVC Atau TC = FC + VC Q Q Q AC = Biaya Rata-Rata AFC = Biaya Tetap Rata-Rata AVC = Biaya Variabel Rata-Rata
A1. Kurva Biaya Total, Biaya Tetap, dan Biaya Variabel
A2. Kurva Biaya Rata-Rata Kurva AFC terus menurun, menunjukkan bahwa AFC makin menurun bila produksi ditambah. Tetapi kurva AFC tidak pernah menyentuh sumbu horizontal (asimptot). Artinya, nilai AFC tidak pernah negatif. Kurva AC mula-mula menurun lalu naik, sepola dengan pergerakan kurva AVC. Kurva AVC juga mula-mula menurun selanjutnya menaik dan terus mendekati kurva AC, namun tidak pernah bersentuhan (asimptot). Makin kecilnya jarak AVC dengan AC karena makin mengecilnya AFC.
A3. Kurva Biaya Marjinal
A4. Hubungan Antar Kurva-Kurva Biaya Kurva AFC terus menurun berbentuk garis asimptot pada sumbu vertikal dan horizontal (titik 1 dan 2), tapi tidak pernah sampai menyinggung atau memotong sumbu horizontal. Kurva AVC mula-mula menurun, sampai mencapai minimum (titik 3) pada saat AP maksimum, kemudian menaik mendekati kurva AC namun tidak pernah bersentuhan (titik 5), karena AFC terus menurun. Kurva AC awalnya menurun sampai mencapai minimum di titik 4, setelah itu terus menaik. Kurva MC pada awalnya juga menurun hingga mencapai minimum di titik 6. selanjutnya kurva MC menaik dan memotong kurva AVC dan AC pada saat keduanya minimum (titik 3 dan 4). Setelah titik itu nilai MC lebih besar dari nilai AC dan AVC.
B. Biaya Produksi Jangka Panjang Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Dalam hal ini ada kaitan dimensi waktu jangka pendek/short run (diantaranya STC, SVC, SAC, SMC) dengan dimensi waktu jangka panjang/long run (diantarnya LTC, LVC, LAC, dan LMC) Biaya Total Jangka Panjang LTC = LVC LTC = Biaya Total Jangka Panjang LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang Biaya Marjinal Jangka Panjang LMC = LTC Q MC = Biaya Marjinal Jangka Panjang LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang Q = Perubahan Output Biaya Rata-Rata Jangka Panjang LAC = LTC Q LAC = Biaya Rata-Rata Jangka Panjang
B1. Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang Memproduksi dengan pabrik ukuran kecil (small size plant), yang dalam jangka pendek mempunyai kurva biaya rata-rata SAC1 Memproduksi dengan pabrik ukuran sedang (medium size plant), yang dalam jangka pendek mempunyai kurva biaya rata-rata SAC2, atau Memproduksi dengan pabrik ukuran besar (large size plant), yang dalam jangka pendek mempunyai kurva biaya rata-rata SAC3.
B2. Kurva Biaya Marjinal Jangka Panjang
B3. Skala Produksi Ekonomis & Tidak Ekonomis
C. Memaksimumkan Laba π = TR TC Perusahaan dikatakan memperoleh laba kalau nilai π positif (π > 0) dimana TR > TC. Laba maksimum tercapai bila nilai π mencapai maksimum. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara perusahaan menghitung laba maksimum?
C1. Pendekatan Totalitas π = P. Q (FC + v.q) Cara menghitung BEP: Titik impas tercapai pada saat π 0, sehingga: Q = FC (P v)
CONTOH: Emilia adalah seorang dosen di Kota Jambi. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang kreatif, dia merencanakan menambah penghasilan keluarga dengan menjua jajanan anak-anak berupa permen coklat hasil olahannya sendiri. Produknya dipasarkan ke beberapa sekolah dasar yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Jumlah permintaan potensial (dilihat dari jumlah murid yang diberi uang jajan) adalah 1.000 orang per hari. Untuk mewujudkan rencananya, dia harus membeli alatalat produksi dan mesin cetak sederhana seharga Rp.5 juta. Biaya produksi per biji permen coklat Rp.250. harga jual per biji Rp.500. Apakah rencana tersebut layak dilaksanakan?
C2. Pendekatan Rata-Rata π = P AC Q Contoh: PT Tani Makmur ingin menanam singkong di Lampung. Produk singkong akan dibeli di lahan oleh produsen tpaioka seharga Rp.150 per kilogram. Setiap hektar diperkirakan menghasilkan singkong minimal 25 ton. Berdasarkan studi pendahuluan, biaya produksi seperti di bawah ini: a. Biaya periapan lahan Rp.500.000 per hektar b. Biaya penanaman dan perawatan (termasuk pupuk dan obat-obatan) serta tenaga kerja Rp.1000.000 per hektar. c. Biaya panen (pencabutan, pemotongan): Rp.10 per kg. Jika perusahaan menargetkan keuntungan sebesar Rp.1 milyar pada musim tanam mendatang, berapa hektar singkong yang harus di tanam?
C3. Pendekatan Marjinal Dalam pendekatan marjinal, perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marjinal (MC) dan pendapatan marjinal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC.
CONTOH SOAL: Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan sempurna memiliki struktur biaya sebagai berikut: Biaya marjinal: MC = 3 + 2Q Biaya variabel rata-rata: AVC = 3 + Q Biaya tetap: FC = 3 Jika harga jual di pasar adalah 9/unit, a. Hitung jumlah output agar perusahaan mencapai kondisi keseimbangan. b. Pada tingkat keseimbangan tersebut di atas, apakah perusahaan menikmati laba?