Pengertian dan Cara Kerja Televisi

dokumen-dokumen yang mirip
Tabung Sinar Katoda (CRT)

SEJARAH MONITOR CRT. Dhimas Pradipta. Abstrak. Pendahuluan.

Analisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323

: SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

FT UNP PADANG Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Display. Kode : 09/ELK-ELA 166/2007 Judul : Tabung Gambar

Waktu : 4 x 50 Menit Topik : Pengenalan Televisi Kode : 05/ELK-ELA166/2008 Judul : Colour Matrix dan Vidio Amplifier

Blok Diagram Sebuah Osiloskop

Jenis-jenis monitor. Monitor TFT LCD

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM VIDEO KAMERA VIDEO KELOMPOK : 6 ISA MAHFUDI NIM KELAS / Abs : JTD-2A / 13

M. Ihsan Z

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2

Jenis Jenis Kerusakan Monitor

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang. Dasar Teori

Komponen aktif dan pasif elektronika

BAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

Transducer merupakan suatu perangkat / alat yang dapat merobah suatu besaran menjadi besaran lain, atau sebaliknya.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

PROSES MEMPERBAIKI KERUSAKAN PADA PESAWAT TV BERWARNA

Pemanfaatan Televisi Tabung sebagai Sarana Pembelajaran untuk Mengurangi Limbah Elektronik (e-waste)

FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier

PRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ

BAGIAN-BAGIAN PESAWAT PENERIMA TELEVISI

VIII. PRINSIP PER-TELEVISI-AN

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Percobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO )

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem

STRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN

Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor. Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : Blok Diagram Monitor

SISTEM TV ANALOG BERWARNA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIONYA

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II LANDASAN TEORI

PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL

Dasar- dasar Penyiaran

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB II LANDASAN TEORI

Energi dan Ketenagalistrikan

Pemancar&Penerima Televisi

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TRANSMISI DATA KOMPUTER PADA MONITOR DENGAN SISTEM WIRELES

Kata Pengantar. Bandung, Februari 2015 Penyusun. (Agung Rismawan)

STUDI PEMAHAMAN BLOK RANGKAIAN PENERIMA PADA TELEVISI TRAINER

PRAKTEK TV & DISPLAY

menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar

BAB III PERANCANGAN ALAT

Nomor Dokumen F.1 PPK 02. Nomor Revisi 0.0. Tanggal Terbit

BAB II TEORI DASAR TELEVISI

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan

Television berasal dari perkataaan latin tele bermaksud jauh dan vision bermaksud pandangan atau melihat. Television digunakan untuk melihat

Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

PEMBAGIAN DIAGRAM BLOK DASAR PONSEL

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

KB. 2 Teknologi Pemancar Audio-Visual

Dasar-dasar Penyiaran

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEKNIK RADIO DAN TELEVISI / AK SEMESTER / SKS : VI / 2

22/10/2011 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2011

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

MAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291)

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

M. Ihsan Z

BAB III FRAME SYNCHRONIZER FA-9100 SEBAGAI KWALITAS SINYAL VIDEO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

1. Pengertian Penguat RF

ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

BAB VI TELEVISI. Gambar 6.1 Pengiriman Gambar secara Berurutan. Gambar 6.2 Penguraian Gambar dengan Jumlah Titik yang Berbeda

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

PERTEMUAN 14 ALAT UKUR OSILOSKOP (LANJUTAN)

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

Bab 1: Pendahuluan. Isi: Pengertian Ilmu Elektronika Terminologi/Peristilahan: Komponen Elektronika Rangkaian Elektronika Sistem Elektronika

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK NEGERI 2 SALATIGA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RADIO DAN TELEVISI KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari ca

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

Transkripsi:

Pengertian dan Cara Kerja Televisi Cara kerja televisi Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun tv favorit mu, televisi terdiri dari bagaian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner, Rangkain detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain Audio. Berikut ini garis besar cara televisi bekerja (lihat gambar) 1. Antena berfungsi untuk menangkap belombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi 2. Sinyal yang datang di alirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi 3. Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar karena gelombang yang di terima antena tv lebih dari satu macam (contoh gelombang stasiun RCTI, ANTV, GLOBAL TV, SCTV, TRANS 7, dll). Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar) sesuai dengan saluran tv yang kamu pilih kemudian di proses lebih lanjut. Alat pemisah di sebut Tunner 4. Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk di proses ulang dengan bantuan kamera tv 5. Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, biru dan biru) menuju tabung sinar katoda 6. Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnit sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak balik di layar televisi 7. Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang di beri bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, biru, dan hijau. Yang tidak kena tetap bewarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar di televisi 8. Gelombang suara akan di proses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai ganguan

9. Sinyal suara yang sudah di saring di keluarkan melalui alat yang disebut speaker CARA KERJA CRT (Cathode Ray tube) Cara 1. Versi paling awal adalah CRT sebuah dioda katoda dingin,sebuah modifikasi dari tabung Crooks (sinar-x) dengan layar dilapisi fosfor kadang kalah disebut tabung braun.sinar katoda adlah aliran electro kecepatan tinggi yang pancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah vakum. Dalam tabung sinar katoda elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran,dan pancaran ini di defleksi oleh medan maknetik untuk men-scan. Permukaan diujung pandang (anode) yang sebaris dengan bahan bahan berfosfor biasanya berdasarkan atas logam transisi atau rare eart. Ketika elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya untuk lebih jelasnya. Cara kerja adalah mula-mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater sekitar 6v AC hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke arah permukaan tabung yang dilapisi oleh fosfor RGB; Red,Green,Blue. Elektronelektron ini akan ditembakkan sesuai dengan input, pada kaki-kaki katoda tabung gambar. Dalam hal ini yang berhubungan langsung dengan bagian IC vidio AMP/Transistor penguat akhir pada PCB CRT. Apa bila lapisan katoda dipanasi maka permukaan katoda dengan mudah melepaskan electron-electronya.dalam teori listrik yang bisg berpinda atau bergerak adalah electron.bagian electron guns akan menembakkan elektron sesuai inputan,apabilah electron ini bertabrakan dengan lapisan fosfot yang berada di bagian depan CRT (screen) fosfor tertembak,elektron

akan berpendar,maka kita melihat warna didepan TV.Tabung elektron-elektron ini tentu saja tidak asal-asalan ditembakkan begitu saja,namun terlebih dahulu di defleksikan oleh deflection yoke.itulah proses dasar pembentukan gambar pada TV. CARA 2. Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katode-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (lihat sinar-x) dengan layar dilapisi fosfor, kadangkala dinamakan tabung Braun. Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922. Sinar katode adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katode yang dipanasi oleh elemen pemanas (heater) didalam sebuah tabung vakum. Dalam tabung sinar katode, elektron-elektron secara terarah, diarahkan menjadi pancaran elektron, dan pancaran elektron ini difokuskan dengan alat "defleksi yoke" oleh medan magnetik untuk diarahkan kearah posisi Horisontal dan Vertikal untuk men"scan" permukaan di ujung pandang (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk keperluan layar CRT ini supaya fosfor berpendar atau bercahaya diperlukan tegangan tinggi yaitu sekitar 25 Kilo Volt sampai 27 Kilo Volt dibangkitkan oleh alat yang bernama Flayback. Sebelum elektron ini menyentuh fosfor, dilayar tabung kaca elektron-elektron itu menembus pelat yang sangat tipis yang berlobang-lobang disebut skrin yang hampir sama luasnya dengan lebar layar tabung untuk memfokuskan tiga bintik warna RGB ( Red, Green, Blue ) untuk tabung layar warna. Pelat logam ini sangat tipis dan peka terhadap mangnit, jika magnit kuat akan merubah bentuk pelat ini sehingga tidak rata dan terjadilah warna yang semburat dan acak kerena tembakan elektron tidak terfokus pada ketiga titik bintik-bintik RGB, dan kejadian ini disebut degausing. Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.

Tabung sinar katode (CRT) adalah suatu tabung ruang hampa yang berisi suatu senapan elektron (Electron guns) dan suatu elemen pemanas (heater), yang berfungsi untuk mempercepat dan membelokkan berkas elektron (Electron beams). Hal ini dikarenakan di dalam ruang hampa yang panas, berkas elektron mudah untuk bergerak dari katoda menuju ke anoda. Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagian-bagian CRT untuk televisi berwarna di di bawah ini.

Bagian-Bagian CRT (Cathode Ray tube) Berwarna : Electron guns, Electron beams, Focusing coils, Deflection coils, Anode, Mask, Phosphor layers, Close-up of the phosphor Layar mempunyai sejumlah fosofor yang akan berpendar ketika terkena tembakan elektron yang dihasilkan oleh senapan elektron. Berkas elektron ini akan dibelokkan oleh medan magnet yang dikendalikan oleh kumparan vertikal dan horisontal (kumparan defleksi yoke). Elektron yang ditembakkan dan mengenai titik pospor akan menghasilkan cahaya yang terang yang dapat terlihat pada layar. selain itu, tabung juga memiliki mask color, semacam masker untuk menempatkan titik-titik pospor sehingga berkas elektron tepat mengenai pospor tersebut. Bila dilihat secata titik-titik, terbentuk tampilan seperti gambar dibawah. Ada 3 bulatan pospor yaitu merah, biru dan hijau. Bila digambarkan berdasarkan urutan warnanya, maka terlihat seperti gambar berikut. Tampilan Warna Dasar CRT (Cathode Ray tube) Sumber berkas elektron adalah senapan elektron, yang menghasilkan suatu arus elektron melalui emisi-termion, dan memusat menjadi seuah titik kecil. Senapan ditempatkan pada leher CRT atau bagaian belakang CRT. Senapan elektron mempercepat tidak hanya elektron tetapi juga ion hadir di ruang hampa yang tidak sempurna. Ion lebih berat dibanding elektron, sulit untuk dibelokkan oleh medan megnet. Untuk untuk mencegahnya, senapan elektron ini dapat diposisikan pada poros tabung sedemikian sehingga ion akan membentur sisi CRT. Magnet tetap (perangkap ion) membelokkan elektron sehingga elektron membentur layar/pospor. Senapan Elektron (Elektron Gun) CRT (Cathode Ray tube) CRT menggunakan suatu tabung yang umumnya berukuran besar, berat, dan relatif mudah pecah. Kemajuan teknologi, CRT mulai ditinggalkan dan tergantikan oleh LCD dan plasma. Ukuran CRT sangat bervariasi, mulai dari 6 sampai lebih dari 34. Fisik yang besar sangat berpengaruh pada konsumsi daya.

1. Antena Antena televisi berfungsi untuk menangkap sinyal-sinyal RF yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi yang kemudian diteruskan kepada rangkaian penala televisi. Berdasarkan konstruksinya, antena dapat diklasifikasikan dalam 3 macam yaitu : Antena Yagi Antena Perioda Logaritmis Antena Lup Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima,yaitu : Kanal VHF rendah Kanal antenna VHF tinggi Kanal UHF 2. Rangkaian Penala (Tuner) Pada prinsipnya fungsi tuner adalah memilih salah satu gelombang pancaran dari beberapa pesawat pemancar. Rangkaian ini terdiri atas tiga tingkatan rangkaian yang biasanya terdapat dalam satu chip,yaitu penguat RF, pencampur (Mixer) dan osilator lokal. Keluaran dari rangkaian tuner ini sinyal frekuensi IF (Intermediate Frequency) 3. Rangkaian Penguat IF VIDEO Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal frekuensi menengah yang dihasilkan oleh mixer hingga 1000 kali. Penguatan dari rangkaian ini dikendalikan oleh AGC agar penguatan yang dihasilkan selalu konstan. Pada saat penguatan sinyal IF, frekuensi-frekuensi lain yang sekiranya tidak diperlukan akan dibuang, sedangkan gelombang suara yang mungkin mengganggu gambar karena adanya interferensi diredam secukupnya. 4. Rangkaian Detektor Video Berfungsi sebagai pendeteksi dan memisahkan sinyal pembawa gambar dari sinyal gambarnya dan mencampur sinyal pembawa gambar dengan sinyal pembawa suara, sehingga menghasilkan sinyal setinggi 5,5 MHz. Sinyal video komposit yang diperoleh dari IF video out kemudian dideteksi oleh detektor video. Selain itu, juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. 5. Rangkaian Penguat Video Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari detektor video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray Tube). 6. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control) Rangkaian AGC berfungsi mengatur penguatan pesawat secara otomatis, sehingga dihasilkan output yang setabil, jik sinyal yang diterima oleh antenna cukup kuat, maka AGC akan

menurunkan tingkat penguatan RF Amp dan IF Amp, begitu pula sebaliknya. Pengaturan AGC yang kurang tepat dapat menghasilkan kualitas gambar yang kurang baik (fading), yaitu perubahan kuat sinyal yang ditangkap oleh penerima. 7. Rangkaian AFT (Automatic Fine Tuning) Pada televisi apabila kerja frekuensi oscillator penerima bergeser sedikit saja, maka dapat menyebabkan sinyal warna hilang. AFC dipakai untuk menjaga agar frekuensi oscillator di bagian tuner stabil pada saat menerima siaran. AFC bekerja dengan cara membandingkan frekuensi IF yang diterima dengan frekuensi oscillator coil AFC yang di tune pada frekuensi fixed IF. Jika kedua frekuensi itu tidak sama maka AFT akan mengeluarkan tegangan koreksi ke oscillator pada bagian tuner, sehingga kedua frekuensi itu menjadi sama. 8. Rangkaian Sinkronisasi Separator Rangkaian ini berfungsi untuk memisahkan sinyal sinkronisasi dari sinyal video komposit. Tanpa rangkaian ini tidak akan diperoleh gambar di layar CRT yang sama dengan gambar yang dikirim oleh pemancar televisi. Rangkaian pemisah sinkronisasi berupa penguat biasa yang mengambil bagian puncak dari sinyal inputnya, yang hasilnya berupa sinyal-sinyal kotak. Hasil ini akan diumpankan ke rangkaian integrator yang akan diubah menjadi sinyal gigi gergaji untuk kebutuhan bagian defleksi horizontal, dan ke rangkaian differensiator yang menghasilkan sinyal yang dibutuhkan oleh rangkaian defleksi vertkan. Frekuensi untuk masing-masing sinyal adalah 50Hz untuk vertical dan 15,625 Hz untuk horizontal 9. Rangkaian Defleksi Vertikal Rangkaian ini berfungsi untuk membangkitkan gelombang gigi gergaji yang telah disinkronkan dengan sinyal sinkronisasi vertikal yang kemudian diperkuat untuk mencapai derajat (level) yang dapat menggerakkan kumparan defleksi vertical (yoke deflection ) 10. Rangkaian Defleksi Horisontal Rangkaian ini berfungsi untuk membangkitkan gelombang gigi gergaji dengan frekuensi (PAL: 15.625Hz, NTSC: 15.734Hz ), diperkuat dan diberikan kepada kumparan yoke defleksi pada tabung CRT. Dalam rangkaian defleksi horisontal ada beberapa bagian yaitu osilator horizontal, horisontal drive, horisontal output dan horisontal AFC. 11. Sinkronisasi Warna Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna didapat dari sinyal video komposit keluaran dari penguat bandpass. Sinyal burst ini dipergunakan sebagai patokan/standar sehingga dihasilkan krominan 4,43 MHz yang diperlukan untuk rangkaian switch pengubah polaritas dan modulator sinyal warna. Penguat burst hanya bekerja pada saat atau interval pengulasan horisontal melayang kembali (flyback) yang dipergunakan oleh horizontal driver. 12. Automatic Color Control (ACC)

Rangkaian ACC digunakan untuk mengontrol sinyal warna agar tetap konstan dengan cara mendeteksi amplitudo burs warna dengan detektor, dan penguatan penguat bandpass dikontrol oleh tegangan searah yang berasal dari detektor ACC tersebut. 13. Color Killer (Pemati Warna) Penguat bandpass akan bekerja jika menerima gelombang televisi berwarna dan akan berhenti bekerja bila menerima gelombang televisi hitam putih. Pengaturan ini dilakukan oleh rangkaian pemati warna. Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, bila sedang tak ada sinyal krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih. 14. Demodulasi warna Dengan menggunakan demodulasi warna, sinyal-sinyal perbedaan warna didemodulasikan dari sinyal U dan V, karena pada pemancar sinyal-sinyal itu didemodulasikan dengan sistem pembawa dihilangkan (suppressed) dan hanya sub pembawa jalur samping (side band sub carrier) sehingga diperlukan krominan 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama seperti pada pemancar agar dapat memodulasikannya menjadi sinyal perbedaan warna yang aslinya kembali. 15. Penguat Krominan Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz. 16. Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna) Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour splitter (pembelah warna). Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V dari sinyal yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri atas saklar PAL dan beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V diputar 180. Sinyal U tidak mengalami putaran fasa. 17. Rangkaian Output Sinyal Warna (matrix) Di dalam rangkaian output sinyal warna, tiga buah sinyal perbedaan warna dari demodulator dan sinyal luminan dari penguat video dicampur sehingga menghasilkan warna primer merah, hijau, dan biru. Ketiga warna tersebut dikuatkan sekitar 90 sampai 150 Vp-p sehingga cukup untuk menggerakkan tabung gambar berwarna. 18. Detektor 5,5 MHz Didalam televisi apabila pembawa suara dicampurkan dengan sinyal video maka akan timbul interferensi pelayangan (beat) sebesar 1070 KHz pada gambar yang diterima, Untuk mencegahnya, pembawa suara dihilangkan sebelum detektor video. Pembawa suara diambil oleh rangkaian detektor 5,5 MHz dari tingkat sebelum detektor video.

19. Penguat IF Suara Fungsi dari rangkaian ini adalah memperkuat sinyal IF yang telah dideteksi oleh detector 5,5 MHz agar mendapat level yang cukup untuk detektor FM. Penguat IF suara ini juga bertindak sebagai pembatas (limiter) untuk membuang amplitude yang tidak teratur sehingga sinyal output menjadi teratur. 20. Detektor FM Fungsi utama rangkaian ini adalah untuk mengubah frekuensi menjadi tegangan. 21. Penguat Suara Fungsi utama rangkaian ini adalah untuk memperkuat sinyal suara yang dihasilkan oleh rangkaian detector FM yang masih sangat kecil, agar daya dari sinyal suara tersebut mampu menggetarkan membran loudspeaker dan speaker akan mengubah sinyal suara menjadi suara yang dapat kita dengar. 22. High Voltage Regulator Fungsi dari rangkaian ini adalah membangkitkan tegangan tinggi kurang lebih 15.000 volt yang dipergunakan untuk men-supply kutub anoda pada tabung gambar ( CRT ) 23. Rangkaian Power Supply Berfungsi untuk mengubah arus AC dari sumber tegangan 220V menjadi arus DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian dengan besar tegangan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan dari rangkaian tersebut