A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

JAMUR (FUNGI) KHAMIR (YEAST)

Khamir. Karakteristik Khamir

Khamir Lebih sering dikenal sebagai ragi/yeast Termasuk kapang, namun berbentuk sel tunggal/uniseluler. Dari kelompok Ascomycetes dan Basidiomycetes T

Biosaintifika 4 (1) (2012) Biosantifika. Berkala Ilmiah Biologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang diekstrak dengan air

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

Gambar 1.2: reproduksi Seksual

CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN

Fungi pada awal ditemukannya dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda.

KELOMPOK G EUKARYOTA. Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan salah satu anggota tanaman kacang-kacangan yang

KAPANG. (By. Yetti Wira Citerawati SY) Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki

4/2/2012. Nur Hidayat

Fungi/Jamur/Mycota. Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1

Isolasi dan Identifikasi Yeast dari Rhizosfer Rhizophora mucronata Wonorejo

1. Reproduksi Aseksual pada Bakteri Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa yang dapat membentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DI SUSUN OLEH. KELOMPOK : II Anggota : 1. Nurhaliza ( ) 2. Nevri Isnaliza ( ) 3. Siti wardana ( )

Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih

MORFOLOGI KAPANG DAN KHAMIR

Kuliah Kapang. Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri Kapang

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

Latihan uji kompetensi bab Jamur: Bagian I

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo

SUATU MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SLIDE CULTURE UNTUK PENGAMATAN STRUKTUR MIKROSKOPIS KAPANG PADA MATAKULIAH MYCOLOGI

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

REKAYASA BIOPROSES ISOLASI, SELEKSI, DAN IDENTIFIKASI MIKROORGANISME (BAKTERI, KAPANG, KHAMIR) Oleh : Kelompok 1

BANGSA CHLAMYDOBACTERIALES. spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.

MIKROBIOLOGI BAKTERI

CARA PERKEMBANGBIAKAN INVERTEBRATA

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobioloigi berasal dari kata Yunani: mikros = renik, bio = hidup atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia. 5Maret 2015

REPRODUKSI JAMUR. Disampaikan dalam Pembimbingan OSN SMA 9 YOGYAKARTA. Reproduksi Jamur. Disusun oleh Anna Rakhmawati

SIFAT-SIFAT FISIOLOGI KAPANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Sel. Gbr. Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016

Laboratorium Budidaya Tanaman Anggrek DD Orchids Nursery Kota. mahasiswa dan dosen, termasuk bidang kultur jaringan tanaman.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia

GUNAKAN ALAS KAKIMU ATAU..

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)

PENICILLIUM CHRYSOGENUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia yang telah digunakan selama berabad-abad untuk pemeliharaan dan

Jaringan Tumbuhan. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SPORA BAKTERI

Tentang REPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Biologi dan Reproduksi Sel

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009

TINJAUAN PUSTAKA. enam instar dan berlangsung selama hari (Prayogo et al., 2005). Gambar 1 : telur Spodoptera litura

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan

LAMPIRAN. Ciri makroskopis : mula-mula koloni berupa jelaga-jelaga hitam yang halus, hari fungi mulai menutupi permukaan cawan petri.

A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI

MYXOBAKTERIALES. (tumbuhan belah). Klas ini terdiri atas tumbuhan bersel satu. Sel-sel itu kecil

Bab. Kingdom Fungi. A. Ciri-Ciri Jamur B. Klasifikasi Jamur C. Peranan Jamur bagi Kehidupan

mikroba Imam santosa, MT

BIOLOGI UMUM (MIP612112)

Protozoologi I M A Y U D H A P E R W I R A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

CARA TUMBUHAN MEMPERTAHANKAN DIRI DARI SERANGAN PATOGEN. Mofit Eko Poerwanto

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah gambut fibrik adalah tanah gambut mentah dengan ciri-ciri

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. makanan ringan yang berbahan dasar kentang, umbi, serealia, tepung atau pati

TINJAUAN PUSTAKA. dapat bersimbiosis dengan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA). Namun pada

Bioteknologi kultur jaringan dikembangkan karena adanya sifat khusus yang dimiliki oleh sel-sel tumbuhan, sifat tersebut adalah...

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), jamur Ceratocystis fimbriata

MEMAHAMI ANTIKLINAL DAN PERIKLINAL DALAM PROSES PERTUMBUHAN POHON DAN KUALITAS KAYU MUHDI

LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus (mushroom) yang

TUGAS TAKSONOMI TUMBUHAN TINGKAT RENDAH KELAS CYANOPHYCEAE (BANGSA CHROOCOCCALES)

2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)

Gambar 8.5 a. Hifa pada Kapang (Moulds) (sumber: Brock & Madigan,1991) Gambar 8.6 Koloni Hifa tumbuh pada permukaan media agar (sumber: Pelczar, 1986)

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan

TINJAUAN PUSTAKA. Secara taksonomi, Fusarium digolongkan ke dalam:

COELENTERATA Coilos = rongga Enteron = usus. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

basidiomycetes mariana

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara Menyerang Patogen (1) Mofit Eko Poerwanto

Pneumocystis jirovecii

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR

TINJAUAN PUSTAKA. tanaman yang menyerang eukaliptus. Salah satu penyakit tanaman eukaliptus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat heterotrof dan berdasarkan ultrastrukturnya termasuk sel

Dan lain-lainnya hanya di

BAB V PENUTUP. klasikal tuntas (persentase kelulusan siswa secara klasikal s95%)

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

TINJAUAN PUSTAKA. Jamur yang menempati rhizosfer tanaman dan menumpang pada tanaman

Si Musuh Kulit Kepala Anak-Anak

Transkripsi:

A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu reproduksi dengan Spora seksual.

A. Reproduksi Vegetatif : 1. Pertunasan 2. Pembelahan 3. Pembelahan tunas, yaitu kombinasi antara pertunasan dan pembelahan 4. Sporulasi atau pembentukan spora yang dapat dibedakan atas dua macam yaitu: a. Spora aseksual B. Reproduksi Seksual : b. Spora seksual.

Pertunasan merupakan cara reproduksi yang paling umum terjadi pada sel khamir. Dalam proses pertunasan, suatu saluran terbentuk dari vakuola di dekat nukleus menuju dinding sel yang terdekat dengan vakuola. Karena penipisan dinding sel, maka pada dinding sel tersebut protoplasma akan tersembul ke luar, kemudian membesar, dan diisi dengan komponen-komponen nukleus dan sitoplasma dari induknya melalui saluran yang terbentuk.

Tunas terus tumbuh dan membentuk dinding ser baru, dan jika ukuran tunas sudah hampir sama besar dengan induknya, komponenkomponen nukleus terpisah menjadi dua, dan terbentuk dinding penyekat. Selanjutnya anak sel melepaskan diri dari induknya, atau tetap menempel pada induknya dan membentuk tunas baru. Sel khamir dewasa yang telah matang dapat membentuk kira-kira 24 anak sel melalui pertunasan

1. Pertunasan multilateral, dimana tunas muncul di sekitar ujung sel, misalnya pada sel berbentuk oval (saccharomyces) dan silinder. 2. Pertunasan di setiap tempat pada permukaan sel, yaitu terjadi pada sel khamir berbentuk bulat, misalnya Debaryomyces. 3. Pertunasan polar, dimana tunas muncul hanya pada salah satu atau kedua ujung sel yang memanjang, misalnya pada

sel berbentuk lemon (apikulat) seperti Hanseniaspora dan Kloechera. pertunasan yang terjadi pada kedua ujung sel disebut pertunasan bipolar. 4. Pada jenis Tligonopsis yang mempunyai bentuk triangular, pertunasan dapat terjadi pada ketiga ujung sel yang memanjang. 5. Tunas kadang-kadang tidak terlepas dari induknya, dan terus tumbuh serta bertunas membentuk pseudomiselium.

Reproduksi vegetatif sel khamir dapat terjadi melalui pembelahan biner seperti yang terjadi pada bakteri. Mula-mula sel khamir membengkak atau memanjang, kemudian nukleus terbagi dua, dan terbentuk septa atau dinding penyekat tanpa mengubah dinding sel. Setelah nukleus terbagi dua, septa terbagi menjadi dua dinding, dan kedua sel melepaskan diri satu sama lain. Cara reproduksi semacam ini terjadi pada Endomyces dan Schizosaccharomyces. Pada perkembangbiakan yang terjadi secara cepat, sel mungkin membelah tetapi tidak terpisah satu sama lain sehingga semakin lama akan membentuk rantai sel yang panjang seperti miselium.

Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan tunas, yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan, terjadi pada beberapa jenis khamir, misalnya Saccharomycodes, Nadsonia, dan Pityrosporium yang berbentuk botol. Pada proses ini mula-mula terbentuk tunas, tetapi tempat melekatnya tunas pada induk sel relatif besar, kemudian terbentuk septa yang memisahkan tunas dari induk selnya. Pada soccharomyces yang melakukan reproduksi dengan cara pertunasan, areal tempat melekatnya tunas pada induk sel sedemikian kecilnya, sehingga seolah-olah tidak terbentuk septa karena septa yang terbentuk demikian kecilnya sehingga tidak dapat terlihat oleh mikroskop biasa.

Sporulasi vegetatif atau aseksual pada khamir terjadi melalui pembentukan spora yang dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu arthrospora, blastospora, ballistospora dan khlamidospora. Pembentukan arthrospora terjadi pada jenis Tfichosporon. Khamir ini tumbuh dalam bentuk hifa dan membentuk dindingdinding penyekat pada interval tertentu. Kemudian hifa terpecah-pecah pada dindingdinding penyekat, membentuk arthrospora, atau disebut

Blastospora dibentuk dari proses pertunasan sederhana, dimana tunas tidak melepaskan diri dari induknya tetapi membentuk kumpulan tunas yang menempel pada sel yang memanjang atau pseudomiselium. Tunas-tunas sel tersebut mungkin tetap berbentuk bulat sampai oval, atau memanjang sehingga membentuk cabang baru. Ballistospora diproduksi oleh jenis khamir yang termasuk Sporobolomycetaceae, misalnya Sporobolamyces. Spora ini tumbuh pada ujung sel yang meruncing (sterigmata), satu demi satu, dan dilepaskan dari sel dengan tekanan. Droplet yang terbentuk selama pembentukan ballistospora akan dibawa oleh spora sewaktu dilepaskan. Khlamidospora adalah bentuk spora istirahat yang mempunyai dinding sel tebal dan dibentuk oleh

Khamir membentuk spora seksual yang terdiri dari basidiospora dan askospora. Khamir yang membentuk basidiospora digolongkan ke dalam Basidiomycetes. Khamir yang membentuk askospora digolongkan ke dalam Ascomycetes Khamir yang tidak membentuk spora seksual disebut Fungi Imperfecti (kelas Deuteromycetes).