ini. TEORI KONTEKSTUAL

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI KOMUNIKASI. Teori Berdasarkan Pendekatan Obyektif. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

Pertemuan ke-3 TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI

Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Lingkup Teori Komunikasi

TEORI KOMUNIKASI. Teori Berdasarkan Pendekatan Subyektif. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

Pendekatan-Pendekatan Keilmuan

ILMU KOMUNIKASI : KARAKTERISTIK DAN TRADISI PENDEKATAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, yang mengakibatkan adanya hubungan timbal balik. Dalam interaksi

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

Pengantar Ilmu Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Teori Komunikasi. Pemahaman Konseptual MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

PERSPEKTIF DAN JENIS TEORI DALAM ILMU KOMUNIKASI

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH TEORI KOMUNIKASI. Oleh : Firman Taufiqurrahman, S.Sos, M.Si NIDN :

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Produksi, Distribusi dan Penerimaan Pesan. Sesi 3 Komunikasi dan Perilaku Manusia Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

Ada 3 unsur komunikasi menurut Schramm:

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

Perspektif dalam Ilmu Komunikasi

Teori Komunikasi. Pendekatan-pendekatan Keilmuan. Martina Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: 01Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,

Etika dan Filsafat. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Karakteristik manusia komunikan. Rahmawati Z

PROSES KOMUNIKASI. Dra. Dwi P Marhaeni, M.Si

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perkuliahan I dan II Public Speaking

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI PERTEMUAN KETUJUH

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Komunikasi dan Politik 1 Oleh : Adiyana Slamet, S.Ip., M.Si

MODUL DELAPAN KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK

PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN. Modul ke: 1Ilmu Komunikasi MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Fakultas. Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

METODE KOMUNIKASI TUGAS. Kecakapan Antar Personil. Disusun Oleh : Muhammad Fathurrozak ( ) KELAS 4P45

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

Komunikator menyampaikan pesan. jalur komunikasi. kepada komunikan menggunakan. dan media. tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB II UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI :

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Tujuan I.2 Batasan Masalah I.3 Sasaran

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

Definisi Manajemen Komunikasi (Michael Kaye, 1994)

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Komunikasi Massa, Untirta Press

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Deskripsi Singkat :

Transkripsi:

TEORI KOMUNIKASI DASAR-DASAR TEORI KOMUNIKASI Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau komunikator, message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir melalui suatu media. Yang kemudian bisa terjadi berbagai hambatan dalam prosesnya, inilah yang biasa dikenal dengan noise. Manusia senantiasa mengadakan komunikasi karena manusia membutuhkan transaksi dalam hidup, inilah modus utama sebuah komunikasi yaitu transaksional. Karenanya, komunikasi sering mengundang feedback dari para komunikannya. Mempelajari teori-teori komunikasi menjadi semacam pedoman fundamental untuk mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk lebih mengenal lagi bidang studi yang didalaminya. Teori adalah konsep-konsep atau abstraksi, penyederhanaan dari suatu fakta atau pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri merupakan perspektif panca indera yang bisa jadi sangat relatif, karena tidak semua orang berlatar belakang sama, entah itu latar belakang pendidikan, budaya, agama, sehingga bagaimana menanggapi suatu pengetahuan bisa sangat berbeda antara seseorang dengan yang lain. Seorang yang melihat sebuah rumah dari depan, akan berbeda perspektif dengan orang yang melihat rumah yang sama dari samping. Atas dasar heterogenitas manusia, keberagaman latar belakang, teori hadir menjadi konsep untuk dijalankan menjadi sebuah metode, menjadi intisari pengetahuan yang diterima secara universal, disepakati umum, hingga dalam hal ini memudahkan manusia untuk menerapkannya. Teori terbagi dua: General atau Umum dan Kontekstual. 1. Pendekatan Keilmuan Sebuah pengetahuan, akan menjadi ilmu pengetahuan jika memenuhi syarat-syarat: sistematis, pengetahuan tersebut haruslah sistematis, tersusun dengan jelas, sehingga dapat dicerna akal manusia. Pengetahuan tersebut memiliki objek kajian, Filsafat misalnya, objek kajiannya adalah segala hal yang ada dan mungkin ada. Pengetahuan tersebut memiliki metodologi. Serta yang terakhir, pengetahuan tersebut bersifat universal, tidak diketahui oleh kelompok tertentu semata, bisa diterima khalayak luas. Ilmu-ilmu pengetahuan yang beragam ini lalu diklasifikasi melalui beberapa pendekatan keilmuan: a. Pendekatan Scientific Pendekatan keilmuan scientific, sifatnya sangat objektif. Memiliki alat ukur yang terstandar (standardize). Sebuah alat ukur yang umum. Ilmu pengetahuan yang terdapat dalam pendekatan scientific seperti Fisika, di seluruh dunia telah menjadi standar yang umum bahwa frekuensi bunyi adalah panjang gelombang dibagi waktu. Dan tidak akan terjadi perdebatan mengenai hal

ini. b. Pendekatan Humaniora Sangat berbeda dengan pendekatan scientific, pendekatan humaniora sifatnya subjektif. Pendekatan ini memahami bahwa manusia dapat diukur. Pendekatan ini berkaitan dengan nilai, budaya, sejarah, dll. Seperti halnya pengalaman. Kita mendapatkan pengalaman dengan dua jalan, langsung dan tidak langsung. Idealnya, pengalaman langsung kita dapatkan untuk hal yang baik, seperti mendapatkan cumlaude di akhir kuliah. Dan pengalaman tidak langsung untuk halhal yang tidak begitu baik seperti kita mendengar kabar seseorang yang di-do. Dari kedua pengalaman itu, kita memetik nilai-nilai. c. Pendekatan Ilmu Sosial Pendekatan ini merupakan perpaduan scientific-humaniora. Karena kadang kita mengamati gejala sosial manusia dan masyarakat menggunakan metode yang ilmuah, sistematis, melalui rangkaian proses. TEORI KONTEKSTUAL Dalam komunikasi, sebagaimana telah disebutkan di atas, kita mengenal banyak kondisi di mana komunikator menggunakan media yang berbeda dalam menghadapi berbagai jumlah komunikan, dan disertai tujuan komunikasi yang berbeda pula. Jika komunikator menginginkan self-disclosure dengan seseorang, maka dia perlu menerapkan metode-metode dalam teori komunikasi interpersonal. Sebaliknya, jika komunikator berkeinginan untuk menjalankan sebuah sistem kelompok, dengan tujuan yang akan dicapai bersama, maka dia akan memegang teguh prinsip-prinsip komunikasi kelompok. Teori-teori itu disebut Teori Kontekstual, yang antara lain: a. Intrapersonal Communication, yaitu interaksi dengan diri pribadi, yang sering terjadi ketika kita mempertimbangkan suatu hal. Interpersonal Communication mungkin terjadi karena setiap manusia memiliki dua hal yang bertentangan dalam dirinya yaitu ego dan nurani. b. Interpersonal Communication, yaitu pertukaran pesan yang dilakukan dua orang yang sejajar, dan tidak lebih, di mana tujuan utamanya adalah self-disclosure. Pesan yang terdapat dalam komunikasi ini sifatnya pribadi, dan proses penyampaiannya lebih efektif melalui tatap muka secara langsung, meski dalam abad revolusi komunikasi saat ini, teknologi membolehkan terjadinya interpersonal communication, melalui telepon atau perbincangan (chat) di internet, dll. c. Group Communication, yaitu pertukaran pesan dalam kelompok manusia yang sejajar dan berjumlah tiga hingga lima belas orang, yang saling berinteraksi dalam

jangka waktu yang lama sehingga terjadi interdependensi dan menjadikan mereka memiliki tujuan yang sama. d. Organizational Communication, adalah pertukaran pesan dalam organisasi, yaitu kelompok berstruktur. Terdapat aturan di dalamnya. Dan mereka melakukan interaksi yang terus-menerus demi tujuan utama sebuah organisasi: eksistensi. e. Mass Communication, yaitu proses penyampaian pesan dari sebuah lembaga dengan masyarakat anonim yang heterogen sehingga pesannya bersifat umum dan cenderung bersifat satu arah, one way communication. Dalam komunikasi massa, tidak terjadi feedback/ umpan balik dan komunikasi massa senantiasa menggunakan teknologi. f. Intercultural Communication, adalah pertukaran pesan antar kebudayaan. TEORI KOMUNIKASI BERDASARKAN JENIS a. Teori-teori Fungsional & Struktural Teori fungsional adalh teori yang asalnya adalah Biologi, teori ini menekankan pada bagaimana mengorganisir & mempertahankan sistem. Sementara teori struktural yang berasal dari ilmu linguistik berbicara tentang fakta bahwa seorang pengamat adalah bagian dari struktur, sehingga cara pandangnya juga akan dipengaruhi oleh struktur di luar dirinya. Teori struktural menekankan kajiannya pada bagaimana mengorganisir bahasa dan sistem sosial. b. Teori-teori Behavioral & Kognitif Dikenal juga sebagai tori tingkah laku dan teori pengetahuan. Teori-teori ini berkembang dari ilmu-ilmu pengetahuan behavioral dan aliran-aliran psikologi. Oleh karena itu, sifatnya sangat individual. Pusat kajian teori behavioral & kognitif ini berfokus pada diri manusia secara individu. Salah satu konsep yang paling terkenal adalah teori S-R, Stimulus- Response yang menggambarkan bahwa proses informasi antara stimulus dan respon, bahwa manusia bersikap dan bertindak karena adanya stimulan. Manusia bersikap karena pengetahuannya yang dibentuk oleh lingkungan seperti lingkungan keluarga dan organisasi. c. Teori Konvensional & Interaksional Teori-teori ini berkembang dari aliran pendekatan interaksional simbolis, pandangan dan asumsi teori konvensional & interaksional bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang sifatnya membangun, memelihara, mengubah kebiasaan tertentu, termasuk bahasa dan simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasi. Bahwa pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi makna.

d. Teori Kritis dan Interpretif Penekanan teori kritis dan interpretif terletak pada peran subjektivitas yang didasarkan pada pengalaman individual. Teori ini memandang meaning sebagai konsep kunci dalam teori-teori ini. Teori kritis dan interpretif dikembangkan oleh Negara-negara di Eropa, utamanya di Jerman, Frankfut School. TEORI ELEMEN KOMUNIKASI 1. Komunikator : proses komunikasi berawal dari sumber atau pengirim pesan, yaitu dimana gagasan, ide atau pikiran, yang kemudian akan di sampaikan kepada pihaknlainnya, yaitu pengirim pesan. Sumber atau pengirim pesan sering pula di sebut dengan komunikattor. 2. Enkoding : dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan sumber untuk menerjemahkan pikiran atau ide-idenyakedalam suatu bentuk yang diterima oleh indra pihak penerima. 3. Pesan : ketika kita berbicara maka kata-kata yang kita ucapkan adalah pesan. Pesan memililki wuujud yang dapat dirasakan atau diterima oleh indra. Dominick mendefinisikan pesan sebagai the actual phisycal produc the source encodes. 4. Saluran : saluran atau channel adalah jalan yang di lalui pesan untuk sampai kepada penerima. Aliran udara dapat juga berfungsi sbagai saluran. 5. Dekoding : kegiatan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan pesanpesan fisik kedalam suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima. 6. Komunikan : disebut juga audiens yaitu sasaran atau target dari pesan penerima. 7. Umpan Balik : tanggapan atau respons dari penerima pesan yang membentuk dan mengubah pesan berikut yang akan disampaikan oleh sumber.umpan balik menjadi perputaran arah dari arus komunikasi. 8. Gangguan TRADISI TEORI KOMUNIKASI Telah lama para ahli berupaya memberikan penjelasan mengenai pengertian 'komunikasi' melalui berbagai teori yang mereka kemukakan. Namun semakin banyak upaya yang dilakukan untuk menjelaskan komunikasi, melalui berbagai penelitian, justru pengertian komunikasi semakin kabur. Namun disinilah letak daya tarik ilmu komunikasi karena selalu membuka peluang untuk diskusi dan argumentasi. Hal ini tentu saja menuntut praktisi komunikasi untuk terus menerus memperbaharui pengetahuannya di bidang ini. Berbagai perbedaan pandangan mengenai komunikasi disebabkan para ahli komunikasi memiliki ketertarikan yang berbeda-beda terhadap berbagai bidang atau aspek yang tercakup dalam ilmu komunikasi. Para ahli komunikasi juga memiliki pandangan yang tidak sama mengenai hal apa yang menjadi fokus perhatian atau aspek apa dalam komunikasi yang menurut mereka paling penting dalam ilmu komunikasi.

Tidak adanya teori tunggal dalam ilmu komunikasi mendorong kita untuk memiliki suatu metamodel teori komunikasi yang bersifat menyeluruh (komprehensif) yang dapat membantu kita menjelaskan berbagai topik dan asumsi dan membantu kita dalam melakukan pendekatan terhadap berbagai teori yang ada. Metamodel teori komunikasi menyediakan suatu sistem yang kuat bagi kita untuk mengorganisir berbagai teori komunikasi. Disini, kita menggunakan pandangan Robert T. Craig dalam menjelaskan berbagai teori komunikasi yang jumlahnya banyak itu. Robert Craig membagi dunia teori komunikasi ke dalam tujuh kelompok pemikiran atau tujuh tradisi pemikiran yaitu: 1. Sosiopsikologi (sociopsychological) 2. Sibernetika (cybernetic) 3. Retorika (rhetorical) 4. Semiotika (semiotic) 5. Sosiokultural (sociocultural) 6. Kritis (critical) 7. Fenomenologi (phenomenology) 1. SOSIOPSIKOLOGI Pemikiran yang berada dibawah naungan sosiopsikologi memandang individu sebagai makhluk sosial. Teori-teori yang berada di bawah tradisi sosiopsikologi memberikan perhatiannya antara lain pada perilaku individu, pengaruh, kepribadian dan sifat individu atau bagaimana individu melakukan persepsi. Sosiopsikologi digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, pesan, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat. 2. SIBERNETIKA Sibernetika memandang komunikasi sebagai suatu sistem dimana berbagai elemen yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Komunikasi dipahami sebagai sistem yang terdiri dari bagian-bagian atau variabel-variabel yang saling mempengaruhi satu sama lain. Sibernetika digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat. 3. RETORIKA Retorika didefinisikan sebagai seni membangun argumentasi dan seni berbicara. Dalam perkembangannya retorika juga mencakup proses untuk menyesuaikan ide dengan orang dan menyesuaikan orang dengan ide melalui berbagai macam pesan

4. SEMIOTIKA Semiotika memandang komunikasi sebagai proses pemberian makna melalui tanda yaitu bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, dan sebagainya yang berada diluar diri individu. Semiotika digunakan dalam topik-topik tentang pesan, media, budaya dan masyarakat. 5. SOSIOKULTURAL Cara pandang sosiokultural menekankan gagasan bahwa realitas dibangun melalui suatu proses interaksi yang terjadi dalam kelompok, masyarakat dan budaya. Sosiokultural lebih tertarik untuk mempelajari pada cara bagaimana masyarakat secara bersama-sama menciptakan realitas dari kelompok sosial, organisasi dan budaya mereka. Sosiokultural digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat. 6. KRITIS Pertanyaan-pertanyaan mengenai kekuasaan (power) dan keistimewaan (privilege) yang diterima kelompok tertentu di masyarakat menjadi topik yang sangat penting dalam teori kritis. Kritis memandang komunikasi sebagai bentuk pemikiran yang menentang ketidakadilan. Tradisi kritis digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, pesan, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat. 7. FENOMENOLOGI Fenomenologi memandang komunikasi sebagai pengalaman melalui diri sendiri atau diri orang lain melalui dialog. Tradisi memandang manusia secara aktif menginterpretasikan pengalaman mereka sehingga mereka dapat memahami lingkungannya melalui pengalaman personal dan langsung dengan lingkungan. Tradisi fenomenologi memberikan penekanan sangat kuat pada persepsi dan interpretasi dari pengalaman subjektif manusia. Pendukung teori ini berpandangan bahwa cerita atau pengalaman individu adalah lebih penting dan memiliki otoritas lebih besar dari pada hipotesa penelitian sekalipun. Fenomenologi digunakan dalam teori-teori tentang pesan, hubungan interpersonal, budaya dan masyarakat. Berbagai perbedaan yang terkandung dalam masing-masing kelompok tradisi komunikasi tersebut mempengaruhi pada cara melakukan riset atau penelitian komunikasi dan mempengaruhi pilihan teori yang akan digunakan. Setiap teori menggunakan cara atau metode riset yang berbeda yang secara umum dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar paradigma penelitian yaitu objektif dan interpretatif. 1. Objektif Ilmu pengetahuan seringkali diasosiasikan dengan sifatnya yang objektif (objectivity) yang berarti bahwa pengetahuan selalu mencari standarisasi dan kategorisasi. Dalam hal ini, para peneliti melihat dunia sedemikian rupa sehingga peneliti lain

yang menggunakan cara atau metode melihat yang sama akan menghasilkan kesimpulan yang sama pula. Dengan kata lain, suatu replikasi atau penelitian yang berulang-ulang akan selalu menghasilkan kesimpulan yang persis sama sebagaimana penelitian dalam ilmu pengetahuan alam (natural sciences). Penelitian yang menggunakan metode objektif sering disebut dengan penelitian empiris (scientific scholarship) atau positivis. Perlu ditegaskan disini bahwa apa yang dikenal selama ini sebagai tipe penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif masuk dalam kategori penelitian objektif positivis ini. 2. Interpretatif Mereka yang menggunakan pendekatan ini sering disebut dengan humanistic scholarship. Jika metode objektif (penelitian kuantitatif/kualitatif) bertujuan membuat standarisasi observasi maka metode subjektif (penelitian interpretatif) berupaya menciptakan interpretasi. Jika ilmu pengetahuan berupaya untuk mengurangi perbedaan diantara para peneliti terhadap objek yang diteliti maka para peneliti humanistik berupaya untuk memahami tanggapan subjektif individu. Pendekatan interpretatif memandang metode penelitian ilmiah tidaklah cukup untuk dapat menjelaskan 'misteri' pengalaman manusia sehingga diperlukan unsur manusiawi yang kuat dalam penelitian. Kebanyakan mereka yang berada dalam kelompok ini lebih tertarik pada kasus-kasus individu daripada kasus-kasus umum. Berdasarkan klasifikasi teori komunikasi oleh Robert Craig tersebut, yang manakah dari ketujuh tradisi teori komunikasi tersebut yang memiliki sifat objektif dan yang manakah yang bersifat interpretatif. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan pandangan Griffin melalui peta tradisi teori komunikasi sebagai berikut: