Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

dokumen-dokumen yang mirip
WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

PENDIDIKAN PANCASILA

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

ASEAN DAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL. [Dewi Triwahyuni]

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAB I PENDAHULUAN. sikap masyarakat yang terbentuk dan diwariskan dari generasi ke generasi dalam

Mata Kuliah Kewarganegaraan

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TIMUR PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-66 TAHUN 2011

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

Wawasan Nusantara KELOMPOK 1 CIVIC EDUCATION

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA : GEOPOLITIK-GEOSTRATEGI. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: 11Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

Potensi Pertahanan di Indonesia sebagai Daya Dukung Pembangunan Nasional

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

KEWARGANEGARAAN INTEGRASI NASIONAL : PLURALITAS MASYARAKAT. Modul ke: 14Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Identitas Nasional. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PPKn

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Kegiatan Belajar 1: Integrasi Nasional dalam Kerangka NKRI Pengertian Integrasi Nasional Memasuki era global, permasalahan utama yang harus

72. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

74. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

BAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

PLEASE BE PATIENT!!!

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP 1 Karangdadap Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

Modul ke: Geopolitik. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. Membangun Nasionalisme kebangsaan tidak bisa dilepas pisaahkan dari konteks

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

49. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB-B)

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

B.S. GEOPOLITIK DAN WAWASAN NUSANTARA

Identitas Nasional Dan Pembangunan Stabilitas Nasional

Pendalaman Materi 4. Pendidikan Kewarganegaraan SD kelas 5

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

Paham Nasionalisme atau Paham Kebangsaan

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

ISLAM, DEMOKRASI DAN TANTANGAN GLOBAL

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016

Materi Bahasan. n Pengertian HAM. n Generasi HAM. n Konsepsi Non-Barat. n Perdebatan Internasional tentang HAM.

PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN. OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

IDENTITAS NASIONAL/JATI DIRI BANGSA

CETAK BIRU NASIONAL PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. yakni Bhineka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS KEORGANISASIAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME

PERSATUAN DALAM NEGARA INDONESIA

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI ARAH DALAM MEMPERKUAT KETAHANAN NASIONAL NEGARA INDONESIA

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

PEDOMAN PRAKTIKUM.

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

ACARA 100 TAHUN PERINGATAN KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA JAKARTA, 20 MEI 2008 Rabu, 21 Mei 2008

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

PANCASILA HAK ASASI MANUSIA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP XI TAHUN SMA ISLAM AL AZHAR BSD

51. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH SMA/MA

Transkripsi:

Wawasan Kebangsaan Dewi Fortuna Anwar

Munculnya konsep Westphalian State Perjanjian Westphalia 1648 yang mengakhiri perang 30 tahun antar agama Katholik Roma dan Protestan di Eropa melahirkan konsep Westphalian States. 3 karakter utama Westphalian States yang telah menjadi dasar hubungan internasional sampai sekarang: Konsep kedaulatan negara (sovereignty) Konsep persamaan status setiap negara (equality) Konsep untuk tidak saling mencampuri urusan dalam negeri sesama negara (non-intervention) 2

Konsep Negara-Bangsa-Konstruksi Sosial Politik yang Relatif Baru Keberadaan satu bangsa yang disatukan oleh ikatan budaya dalam satu wilayah dengan batas-batas teritorial yang jelas dan diakui secara internasional merupakan fenomena yang relatif baru sejak abad ke 18, ditandai munculnya kesadaran nasional di Eropa dan pada abad ke 20 di Asia dan Afrika; Era sebelumnya belum ada konsepsi negara-bangsa: Agama sebagai sumber pemersatu/kekuasaan: Holy Roman Empire; Ottoman Empire; Kekuasaan Raja/Ratu absolut & menyatu dengan negara (divine ruler) loyalitas bukan kepada Tanah Air tetapi kepada Ruler; Batas wilayah bisa berubah-ubah sesuai hubungan antara dinasti (pernikahan, peperangan bisa mengubah batas wilayah) 3

Kebangkitan Nasional abad ke 20 Akhir Abad ke 16-pertengahan abad ke 20 era kolonialisme negaranegara Eropa di Asia dan Afrika. Negara-negara kolonial membuat garis batas wilayah jajahan mereka secara arbiter dan inilah yang menjadi dasar wilayah batas sebagian besar negara yang sekarang menjadi anggota PBB; Problema dasar negara-negara yang lahir dari proses dekolonisasi: Satu negara dihuni masyarakat yang berbeda-beda (ras, suku, agama, bahasa dll) sehingga perlu perjuangan keras untuk membangun satu bangsa yang bersatu menjadi negara-bangsa; Satu ras/kelompok etnis dengan ikatan budaya yang kuat dipisahkan dalam 2 atau lebih negara sehingga sering ingin memisahkan diri dari negara induknya untuk membangun negara-bangsa sendiri. 4

Indonesia sebagai suatu Imagined Community Penjajahan panjang Belanda menyatukan Nusantara dalam satu wilayah administrasi Hindia Belanda; Pengalaman pahit penjajahan dan keinginan untuk menjadi negara merdeka dan berdaulat telah melahirkan kesadaran anak-anak muda dari berbagai suku bangsa di Hindia Belanda untuk membangun suatu imagined community Indonesia yang bersatu dengan komitmen Sumpah Pemuda tahun 1928 Berbangsa Satu Berbahasa Satu Bertanah Air Satu 5

Kesatuan Indonesia diikat oleh Civic Nationalism Negara-bangsa Indonesia didasari oleh konsep Civic Nationalism, bukan Etno-nationalism atau religious-nationalism : Nasionalisme berdasarkan suku-bangsa ataupun agama tertentu tidak dapat menyatukan Indonesia yang sangat majemuk. Indonesia bersatu dalam suatu batas wilayah teritorial yang diwarisi dari pemerintahan Hindia Belanda, dan setiap warga, terlepas dari latar belakang suku, budaya, agamanya memiliki hak dan kedudukan yang sama. Keberhasilan Indonesia dalam merajut dan mempertahankan negara-bangsa dalam NKRI disebabkan oleh kejeniusan para pendiri Republik Indonesia dalam mengembangkan dasar dan tonggak kehidupan berbangsa dan bernegara yang memahami sifat kemajemukan Indonesia yang hakiki. 6

Wawasan Kebangsaan Republik Indonesia Pancasila Ideologi/ Dasar Negara yang mampu menyatukan berbagai pandangan/ideologi ; UUD 1945: Pembukaan yang memuat dasar, bentuk & tujuan negara yang baku; batang tubuh yang dinamis & dapat disesuaikan dengan tuntutan zaman; Negara Kesatuan: bentuk yang dinilai lebih pas untuk mengelola Negara Kepulauan yang terpencar-pencar; Bhinneka Tunggal Ika esensi kehidupan masyarakat Indonesia bersatu dalam keragaman, dan beragam dalam persatuan. 7

Wawasan Kebangsaan: Kedalam dan Keluar Wawasan Kebangsaan memiliki 2 fungsi Utama: Kedalam sebagai alat pemersatu yang memayungi & mengikat beragam sukubangsa, agama, budaya, kepentingan dalam satu Bangsa Indonesia dan NKRI (Negara-Bangsa); Keluar sebagai alat untuk memperjuangkan Kepentingan Nasional Negara-Bangsa dalam berinteraksi dengan negara-negara lainnya di dunia. Meskipun perlu kerja keras dan perjuangan terus-menerus, Indonesia relatif berhasil dalam mengelola negara-bangsa dibandingkan banyak negara lainnya yang pecah/berkonflik karena tidak mampu membangun wawasan kebangsaan yang transend (mengatasi) perbedaan (Yugoslavia, berbagai negara di Timur Tengah) 8

Ancaman terhadap Integrasi Nasional & Wawasan Kebangsaan Ancaman terhadap Integrasi Nasional dan Wawasan Kebangsaan dapat datang dari dalam atau luar negeri: Dari Luar- Munculnya ideologi yang menentang konsep negara-bangsa: yang paling menonjol sekarang ini konsep Kekhalifahan yang ingin menyatukan umat Islam dari berbagai negara melalui gerakan Pan Islamisme, baik secara damai (HT/I) atau melalui kekerasan (IS) Dari Dalam: Nasionalisme Etnis separatisme Fundamentalisme & Radikalisme agama ingin mengubah dasar Negara menjadi Negara Islam Komunisme masa lalu terjadi beberapa kali upaya mengubah dasar Negara menjadi komunis 9

Tantangan terhadap Negara-Bangsa Setiap negara-bangsa sekarang menghadapi & harus mampu menyesuaikan diri dari berbagai tantangan baru yang muncul; Globalisasi (komunikasi, transportasi, finansial, perdagangan, industri, tenaga kerja, people-to-people): batas antara isu domestik dan internasional menjadi kabur---intermestik; munculnya nilai-nilai universal yang menjadi acuan global; Integrasi Regional: ASEAN Community dengan 3 pillar (Masyarakat Ekonomi ASEAN, Masyarakat Politik dan Keamanan ASEAN, Masyarakat Sosial Budaya ASEAN) -- Transformasi Negara menjadi Post-Westphalian States 10

Imagined Community perlu selalu dihidupkan untuk bertahan - 1 Keberadaan suatu negara tidak abadi. Banyak empirum besar & kerajaan2 yang jaya di masa lalu hilang & hanya tinggal puing2nya; Negara-bangsa sebagai suatu organisme hidup harus mampu mengatasi ancaman dan tantangan serta meraih peluang, dan lebih penting lagi mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan untuk bertahan hidup, tanpa kehilangan esensinya; Bangsa Indonesia telah memiliki Wawasan Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) yang menjadi pengikat utama negara-bangsa. Perlu upaya terus menerus untuk menyosialisasikan dan menanamkan pemahaman kebangsaan pada segenap warga. 11

Imagined Community perlu selalu dihidupkan untuk bertahan - 2 Indonesia secara geografis berada pada persilangan antara Samudera Hindia dan Pasifik dan sejak dulu kala terbuka kepada berbagai pengaruh peradaban, budaya, agama,ide, perdagangan, lalu-lintas manusia dll. Baik secara fisik maupun kultural Indonesia terbuka terhadap dunia luar---- Indonesia maju karena bersikap outward looking ; Bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk melakukan adopsi dan adaptasi tehadap berbagai pengaruh dari luar sehingga menjadi sesuatu yang khas milik Indonesia. Sikap Outward looking, rasa percaya diri untuk belajar dan mengambil yang baik dari luar dan mengubahnya sesuai konteks lokal secara kritis & kreatif merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang perlu kita pelihara & tumbuh-kembangkan. 12