Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia
|
|
- Yenny Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tema : Implementasi Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan Kampus Judul : Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia OLEH NAMA : REGINA S. LUMENTUT NO. STAMBUK : A SEMESTER/KELAS : I/C (PGBI) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2012
2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PENERAPAN SILA PERSATUA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DAN PERGAULAN MASYARAKAT. Beberapa referensi dan subjek penelitian telah penulis kumpulkan sebagai bahan dalam penulisan makalah ini, termasuk pula sumber-sumber lainnya yang dapat lebih memperkaya materi penulisan makalah ini. Namun demikian penulis menyadari akan keterbatasan yang tidak dapat menyajikan makalah ini dengan sempurna. Olehnya dengan penuh kerendahan hati, penulis membuka diri untuk memperoleh kritik dan koreksi dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dengan mengambil bagian dalam penyusunan makalah ini. Demikian yang dapat penulis sajikan, dengan harapan kiranya makalah ini dapat memberi manfaat baik bagi penulis, juga kepada semua pihak yang bersedia membaca. Palu, 11 Desember 2012 Penulis
3 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.. 1 B. Rumusan Masalah.. 2 C. Tujuan 2 BAB II KERANGKA PIKIR A. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia... 3 B. Implementasi Sila Persatuan Indonesia... 4 C. Lingkungan Sosial... 5 BAB III PEMBAHASAN A. Penerapan Sila Persatuan Indonesia dalam Pergaulan Mahasiswa... B. Faktor yang Membuat Mahasiswa Membatasi Pergaulan... C. Pandangan Pancasila Mengenai Pergaulan Mahasiswa... D. Dampak dari Pembatasan Pergaulan Mahasiswa... BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran.. DAFTAR PUSTAKA
4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun ajaran baru pada semester ganjil sangat identik dengan adanya mahasiswa-mahasiswa baru yang ingin menuntut ilmu pada sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Mereka tentunya bukan hanya berasal dari satu daerah atau wilayah. Mengenai daerah asal masing-masing mahasiswa tentunya banyak sekali perbedaan yang di bawa dari daerah asal masing-masing. Perbedaan tersebut antara lain bahasa sehari-hari, gaya pergaulan, dan cara berkomunikasi. Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat mahasiswa-mahasiswa enggan untuk berteman yang mahasiswa dari daerah lain, dan akhirnya hanya berkumpul dengan orang-orang dari daerahnya sendiri dan membentuk kelompok-kelompok. Adanya kelompok-kelompok ini tanpa disadari membuat mahasiswa-mahasiswa merasa nyaman dan membatasi pergaulan mereka dengan yang lain. Pengelompokan mahasiswa-mahasiswa ini tentunya sangat bertentangan dengan sila ketiga dalam Pancasila, yaitu; Persatuan Indonesia. Padahal dalam implementasinya terdapat butir berikut; Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-bhineka Tunggal Ika. Butir ini menghendaki adanya pergaulan, hubungan baik ekonomi, politik, dan budaya antar suku, pulau dan agama, sehingga terjalin masyarakat yang rukun, damai dan makmur. Hal inilah yang melatar belakangi penulisan makalah ini, dimana akan dibahas apa yang menyebabbkan mahasiswa enggan untuk bergaul dengan mahasiswa dari daerah lain serta bagaimana pandangan pancasila mengenai hal ini.
5 A. Rumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang melatar belakangi penulisan makalah ini, maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan diangkat adalah sebagai berikut. 1. Kenapa mahasiswa-mahasiswa enggan untuk bergaul dengan mahasiswa dari daerah lain? 2. Apa yang menyebabkan mahasiswa-mahasiswa lebih senang berkumpul dengan mahasiswa-mahasiswa dari daerahnya sendiri? 3. Bagaimana pandangan Pancasila mengenai hal ini? 4. Apa yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan? 5. Langkah-langkah apa saja yang bisa digunakann untuk menyelesaikan masalah ini B. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut. 1. Mahasiswa memahami tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan kampus. 2. Mahasiswa mampu memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-bhineka Tunggal Ika.
6 BAB II KERANGKA PIKIR A. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah belah. Persatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tmbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali. Butir-butir implementasi sila ketiga adalah sebagai berikut: 1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. 2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara. 3. Cinta tanah air dan bangsa. Kecintaan akan Indonesia dapat diwujudkan lewat berbagai kegiatan, seperti olahraga, ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, cinta produk Indonesia dan melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia. 4. Bangga, berani dan percaya diri sebagai warga negara Indonesia. 5. Memajukan pergaulan dami persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-bhineka Tunggal Ika. Butir ini menghendaki adanya pergaulan dan hubungan baik ekonomi, politik, dan budaya antar suku, pulau dan agama, sehingga terjalin masyarakat yang rukun, damai dan makmur.
7 B. Implementasi Sila Persatuan Indonesia Nasionalisme Nasionalisme berarti rasa kesatuan yang tumbuh dalam hati sekelompok manusia berdasarkan cita-cita yang sama dalam satu ikatan organisasi kenegaraan Indonesia. (Sunarso, 2008 :41. Persatuan Indonesia adalah proses untuk menuju terwujudnya nasionalisme Indonesia. Cinta bangsa dan tanah air Kecintaan kepada negara akan melahirkan rasa kebangsaan yang besar dan kecintaan ini adalah bukan milik pribadi, melainkan milik setiap warga sebuah negara maka akan melahirkan sebuah isme yang bersifat nasional dan dikenal sebagai nasionalisme Semangat kebangsaan dan persatuan akan menyuburkan rasa cinta tanah air yang membangkitkan kemauan untuk membela dan mempertahankan NKRI dengan dasar negara Pancasila dan UUD Kecintaan terhadap tanah air akan menghapuskan perasaan kesukuan yang sempit, mendorong usaha untuk menyebarkan dan meratakan pembangunan, yang semuanya itu akan membentengi kemungkinan berpikir separatis. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia Persatuan dan kesatuan Nasional harus kita pelihara dan perkokoh. Usaha-usaha ini tidak ada henti-hentinya. Karena persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kekuatan dan modal utama bagi bangsa untuk maju dan mencapai cita-citanya. Wilayah nasional dari Sabang sampai Merauke memang sudah diakui oleh dunia Internasional, namun kita masih harus mengusahakan agar lautan dan selat-selat yang menghubungkan rangkaian kepulauan Nusantara yang ribuan jumlahnya itu beserta dasar laut dan kekayaan alam yang ada di dalamnya, yang merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dari keseluruhan wilayah nasional Indonesia benar-benar aman dan damai, sehingga mampu memanfaatkan sumber alam milik bangsa
8 sebagai anugrah Tuhan YME semaksimal mungkin bagi kepentingan seluruh rakyat. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit. Kita terdiri beragam suku, bahasa dan kebudayaan yang berbeda dan kita menyadari perbedaan itu tetapi kita lebih menyadari kebulatan tekad untuk bersatu padu sebagai bangsa Indonesia. Kita telah mengikatkan diri dalam satu Bangsa Indonesia. Kita memang berbeda-beda tetapi bertekad untuk bersatu. Bhineka Tunggal Ika. Menimbulkan rasa senasib dan sepenanggungan. Menumbuhkan rasa senasib sepenanggunagn dapat dilakukan dengan melihat perjalanan bangsa dari awal kemerdekaan sampai sat ini. Sehingga kesadaran inilah yang harus dibentuk pada setiap jiwa-jiwa manusia Indonesia yang berdaulat guna menghindari adanya rasa tersisihkan, atau merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah bahkan lebih-lebih berpikir untuk memisahkan diri dari NKRI yang justru disayangkan. Jika kita menyadari perasaan senasib sepenanggungan pada masa lalu dengan sendirinya kita tidak akan berceraiberai. Sehingga yang perlu ditekankan lagi adalah perasaan nasionalisme kita sebagai bangsa Indonesia. C. Lingkungan Sosial Sosial memiliki arti kemasyarakatan atau keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Dan lingkungan sosial juga memiliki arti sendiri yaitu lingkungan yang terdiri dari mahluk sosial ( manusia ). Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
9 Lingkungan sosial seseorang pertama di bentuk dalam lingkungan keluarga, Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang berpengaruh terhadap perilaku anak. Di dalam lingkungan keluarga kita di berikan pendidikan agar anak menjadi mandiri, tidak hanya mandiri saja tetapi kita juga bisa mengarahkan dirinya pada keputusannya sendiri untuk mengembangkan kemampuan fisik, mental, sosial dan emosional yang di milikinya, sehingga dapat mengembangkan suatu kehidupan yang sehat dan produktif. Untuk suasana dalam lingkungan keluarga kita harus menciptakan suasana yang kondusif, yaitu suasana yang saling terbuka, saling menyayangi dan saling mempercayai. Lingkungan keluarga merupakan bekal untuk kita dalam melakukan sosialisasi dalam lingkungan sosial yang mencangkup luas dan tidak hanya dalam suasana rumah, tetapi juga bisa kita menggunakan bekal itu dalam lingukangan sosial dalam masyarakat dan lainnya.
10 BAB III PEMBAHASAN A. Penerapan Sila Persatuan Indonesia dalam Pergaulan Mahasiswa Mahasiswa dan generasi muda adalah harapan bagi masa depan bangsa. Tugas mahasiswa semua adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengambil peran dalam proses pembangunan untuk kemajuan bangsa di masa depan. Dengan meningkatkan kesadaran diri, untuk mencapai keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara. Sila Ketiga Pancasila yang berbunyi Persatuan Indonesia merupakan sila yang bunyinya paling pendek diantara keempat sila yang lain. Namun sila ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Karena itu Sila Persatuan Indonesia merupakan pedoman dan kunci keberlngsungan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan ras serta kebudayaan ini, terutama dalam mendongkrak semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan Bangsanya. Seperti disebutkan dalam butir terakhir pengimplementasian sila ketiga, yaitu memajukan pergaulan dami persatuan dan kesatuan bangsa yang ber- Bhineka Tunggal Ika, yang mana kita diharuskan untuk memajukan pergaulan demi bangsa Indonesia. Namun pada kenyataannya banyak sekali mahasiswamahasiswa yang tidak melaksanakan hal ini. Padahal lewat pergaulan banyak hal baru yang bisa di dapat, baik ilmu, wawasan, bahkan relasi. Mahasiswamahasiswa lebih senang berkumpul dengan orang-orang yang berasal dari daerahnya masing-masing. Sebagai makhluk sosial, setelah memasuki kehidupan kampus mahasiswa harus bisa berinteraksi dengan mahasiswa lain, karena kehidupan kampus juga termaksud dalam lingkungn sosial yang mana akan membentuk
11 sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. B. Faktor yang Membuat Mahasiswa Membatasi Pergaulan Ada beberapa factor yang membuat mahasiswa-mahasiswa membatasi pergaulannya, misalnya dia hanya senang bergaul dengan mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama dan enggan untuk bergaul dengan mahasiswa yang berasal dari daerah lain. Hal ini disebabkan karena gaya pergaulan yang sama, bahasa keseharian yang sama, dan kemudahan berkomunikasi satu sama lain. Adanya banyak kesamaan dari daerah yang sama membuat para mahasiswa lebih senang bergaul dengan orang-orang dari daerah asal mereka masing-masing. C. Pandangan Pancasila Mengenai Pergaulan Mahasiswa Apabila di pandang dari Pancasila, tentunya hal tersebut adalah salah. Pancasila menginginkan adanya persatuan dan kesatuan dari seluruh Indonesia. Tidak hanya satu untuk dari daerah asal, melainkan untuk seluruh daerah di Indonesia. Pancasila memandang bahwa Indonesia adalah bangsa yang ber Bhineka Tunggal Ika. Karena itu haruslah terjalin persatuan yang di wujudkan lewat pergaulan antar mahasiswa. Sehingga cita-cita dalam sila ketiga ini dapat tercapai. D. Dampak dari Pembatasan Pergaulan Mahasiswa Apa yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan? Pemahaman, karakter mahasiswa dari masing-masing daerah dan budaya dari masing-masing daerah asal mahasiswa tentunya berbeda-beda. Apabila mahasiswa yang berasal dari 2 daerah atau lebih, berkumpul dan tidak mengerti tata krama dari daerah asal mahasiswa lain, tentunya akan mengakibatkan kesalahpahaman. Kesalahpahaman ini hanya terjadi apabila ada pergaulan yang kurang dibina dengan baik. Dampak
12 lain ialah kurangnya relasi mahasiswa,padahal dalam menuntut ilmu memasuki dunia kerja, mahasiswa-mahasiswa harus memiliki relasi yang banyak. Karena dari orang lain mahasiswa-mahasiswa bisa mendapatkan hal-hal baru yang tidak ada di dalam dirinya. Dan juga mendapatkan pengalaman yang lebih. E. Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Pembatasan Pergaulan Mahasiswa Langkah-langkah yang dapat di lakukan adalah dengan mengadakan acara-acara yang membuat mahasiswa bisa berkumpul, bermain dan saling bekerja sama dalam menyelesaikan masalah, atau mengadakan suatu proyek yang melibatkan mahasiswa-mahasiswa. Sehingga akhirnya mahasiswa-mahasiswa bisa memupuk rasa persatuan dan kesatuan dan bisa menjalin pertemanan. Salah satunya dengan mendirikan organisasi-organisasi baik didalam atau diluar kampus, selain bermanfaat untuk menjalin silaturahmi antar mahasiswa, juga dapat menambah ilmu pengetahuan yang didalamnya kita dapat saling sharing ilmu dan pengalaman. Didalam organisasi tersebut tidak dibatasi siapapun orangnya dan darimana asalnya, yang terpenting adalah rasa kemauan untuk bersosialisasi dan rasa ingin berorganisasi. Melalui hal-hal inilah yang mungkin dapat mempereratkan hubungan mahasiswa yang bukan hanya satu daerah tetapi juga dari daerah lain, sehingga dalam pergaulan dapat terbangun jiwa kebersamaan seperti zaman perjuangan tempo dulu. Kesatuan hati tentunya modal dari sebuah kemajuan. Apabila mahasiswa-mahasiswa yang ada diseluruh kampus memiliki jiwa kebersamaan yang kuat, tanpa memandang adanya perbedaan, tentunya hal ini akan membawa kepada sebuah kemajuan dan dobrakan baru baik dalam lingkungan kampus maupun secara global.
13 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sila Persatuan Indonesia merupakan pedoman dan kunci keberlngsungan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan ras serta kebudayaan ini, terutama dalam mendongkrak semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan Bangsanya. Dimana generasi muda itu adalah mahasiswa yang merupakan makhluk sosial yang ada dalam kehidupan kampus dimana dalam kehidupan kampus yang juga merupakan lingkungan sosial, mahasiswa akan dibentuk sistem pergaulannya untuk membentuk kepribadiannya. Untuk memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-bhineka Tunggal Ika, mahasiswa dapat mengimplementasikan sila persatuan Indonesia dalam kehidupan kampus, misalnya dengan berorganisai. Karena dalam beorganisasi mahasiswa dapat bekerja sama sehingga timbul kebersamaan. Apabila mahasiswa-mahasiswa yang ada diseluruh kampus memiliki jiwa kebersamaan yang kuat, tanpa memandang adanya perbedaan, tentunya hal ini akan membawa kepada sebuah kemajuan dan dobrakan baru baik dalam lingkungan kampus maupun secara global. B. Saran Melalui makalah ini, penulis sangat mengharapkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus, seperti sila Persatuan Indonesia. Kiranya mahasiswa tidak membatasi diri hanya karena perbedaan. Perbedaan tidak mungkin dihilangkan tapi jangan biarkan itu menghalangi dan membatasi diri untuk mengembangkan pergaulan dan relasi yang lebih luas lagi.
14 DAFAR PUSTAKA Kaelan, Drs.,Ms Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta: Paradgima Yogyakarta. Hendra Apakah Lingkungan Sosial itu?. Diunduh 14 Desember Puspitasari, Silvia Dyah Paradigma Mahasiswa Terhadap Pancasila. Diunduh 13 Desember Rahma, Srijanti A dan Purwanto S. K Etika Berwarga Negara: Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Salemba Empat. Suardi Abubakar, dkk Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 SMU. Jakarta: Yudhistira.
B. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia
B. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia 1. Makna Persatuan dan Kesatuan Silahkan nyanyikan lagu wajib nasional Dari Sabang Sampai Merauke dan lagu Rayuan Pulau Kelapa secara bersama-sama di dalam
Lebih terperinciBAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.
Modul ke: 11 Fakultas TEKNIK PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA SILA KETIGA PANCASILA KEPENTINGAN NASIONAL YANG HARUS DIDAHULUKAN SERTA AKTUALISASI SILA KETIGA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA ( DALAM BIDANG POLITIK,
Lebih terperincidengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.
Lebih terperinciPada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa Indonesia memang sangat majemuk. Oleh karena itu lahir sumpah pemuda, dan semboyan bhineka
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.
KEWARGANEGARAAN Modul ke: WAWASAN NUSANTARA by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id WAWASAN POKOK BAHASAN: NUSANTARA 1. PENGERTIAN DARI WAWASAN NUSANTARA 2. MAKSUD
Lebih terperinciINTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA
1 INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA 1. Arti Penting Keberadaan Pancasila Pancasila sebagai dasar negara adalah sebuah harga mati Yang tidak boleh di tawar lagi. Bukan tidak mungkin, apabila ada
Lebih terperinciNILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA
NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA TUGAS AKHIR disusun oleh Nama Mahasiswa Imam Khanafi Nomor Mahasiswa 11.11.5589 Kelompok F Nama Dosen DR. Abidarin Rosyidi, MMa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita Bangsa Indonesia yang mulai
Lebih terperinciWAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1
WAWASAN NUSANTARA Dewi Triwahyuni Page 1 WAWASAN NUSANTARA Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
Lebih terperinci2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,
2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keragaman sosial, suku bangsa, kelompok etnis, budaya, adat istiadat, bahasa,
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
PANCASILA Modul ke: 12Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA : Sila Ketiga Mengutamakan Kepentingan Nasional (Kewarganegaraan Indonesia bagi warga Asing) Dr. Achmad Jamil M.Si Program
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA Yang saya hormati, Tanggal : 11 Agustus 2008 Pukul : 09.30 WIB Tempat : Balai
Lebih terperinciPeran Persatuan Indonesia dan Generasi Pemuda Terhadap Pertumbuhan Bangsa Indonesia
Tugas Akhir Pancasila Peran Persatuan Indonesia dan Generasi Pemuda Terhadap Pertumbuhan Bangsa Indonesia Dosen Pembimbing: Drs. M. Khalis Purwanto, MM Nama : Butet Sesilia Simamora NIM : 11.02.8088 Kelas
Lebih terperinci13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas
Modul ke: Fakultas 13MKCU PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen Makna Sila Persatuan Indonesia Persatuan
Lebih terperinci29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)
29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciNEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu : Yuli Nurkhasanah, S.Ag, M.Hum Oleh : Caca Irayanti (1601016024) Nanda Safiera Mafaz (1601016025)
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Kebudayaan Indonesia Akar dari Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh: Nama : Alif Rizki Andriawan NIM : 11.11.5193 Kelompok Prodi dan Jurusan : E : S1 TI Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr,
Lebih terperinciMata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni 2013 Tanggal Upload
Lebih terperinciPANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA
PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA 1 1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA a. Percaya & Taqwa Kpd Tyme Sesuai Dgn Agama & Kepercayaannya Masing2 Menurut Dsr Kemanusiaan Yg Adil Dan Beradab b. Hormat
Lebih terperinciPancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :
Pancasila dan Budaya STMIK Amikom Yogyakarta oleh : Rossidah 11. 02. 8043 ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika pembimbing : Drs. M. Kalis Purwanto, MM 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI i ii BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentuk sikap, kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam proses pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha mewujudkan sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan harus mampu dalam perbaikan dan pembaharuan
Lebih terperinciPANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07
PANCASILA & AGAMA Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Reza Oktavianto Nim : 11.12.5818 Kelas : 11-S1SI-07 Jurusan : S1 SISTEM INFORMASI KEL. : NUSANTARA DOSEN : Drs.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah karena membutuhkan pengorbanan yang luar biasa kala itu dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya untuk mewujudkan kekuasaan warga negara untuk dijalankan oleh pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya, ras, agama, dan bahasa. Keragaman yang ada inilah yang menjadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk negara yang majemuk karena terdiri dari banyak suku, budaya, ras, agama, dan bahasa. Keragaman yang ada inilah yang menjadikan Indonesia memiliki
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN. OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi
PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP PILAR KEBANGSAAN OLEH : Drs. KOHARUDIN.H MSi BANGSA INDONESIA (INDONESIA NATION) Kehidupan Bangsa Indonesia didasarkan atas Perasaan kebangsaan Indonesia, kehendak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang mempunyai sikap dan pribadi yang kuat. Pendidikan mempunyai peran yang penting karena
Lebih terperinciPersatuan Indonesia?
Persatuan Indonesia? STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh: Rifan Andrie Tio Sahudin (11.11.4667) Dosen: Drs Tahajudin S Abstrak Persatuan Indonesia adalah suatu wadah yang menampung beragam corak yang
Lebih terperinci5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila
5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra
Lebih terperinciContoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari
Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Kemerdekaan. Bisa juga dalam acara kepemudaan. Silahkan
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Oleh : Falihah Untay Rahmania Sulasmono KELOMPOK E NIM. 11.11.5273 11-S1TI-09 Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAKSI Pancasila
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO PENGERTIAN NILAI Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang
Lebih terperinciPancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta
Bangsa Indonesia ber-pancasila Pancasila : Persatuan Indonesia STMIK AMIKOM Yogyakarta Disusun Oleh : Nama : ITA PERMATAHATI NIM : 11.12.5648 Kelompok : BAHASA / H Jurusan : S1 SI - 2011 Dosen : Mohammad
Lebih terperinciSAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017
KR/KOJK SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA Jakarta, 1 Juni 2017 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat
Lebih terperinci1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa
1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya
Lebih terperinciPLEASE BE PATIENT!!!
PLEASE BE PATIENT!!! CREATED BY: HIKMAT H. SYAWALI FIRMANSYAH SUHERLAN YUSEP UTOMO 4 PILAR KEBANGSAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PANCASILA NKRI BHINEKA TUNGGAL IKA UUD 1945 PANCASILA MERUPAKAN DASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berbhineka, baik suku bangsa, ras, agama, dan budaya. Selain itu, kondisi geografis dimana bangsa Indonesia hidup juga
Lebih terperinciPENERAPAN SILA PERSATUAN INDONESIA DI LINGKUNGAN PERUMAHAN BTN KOLHUA KUPANG-NTT
PENERAPAN SILA PERSATUAN INDONESIA DI LINGKUNGAN PERUMAHAN BTN KOLHUA KUPANG-NTT DISUSUN OLEH DEASY WELMINSANDY ALHANS 11.11.5043 KELOMPOK D S1-TI UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN
Lebih terperinciSOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016 Mata Pelajaran Kelas Nama Guru : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan : SMK XI : Nur Shollah, SH.I Pilihan Ganda : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
Lebih terperinciNilai-Nilai Pancasila
Nilai-Nilai Pancasila Disusun Oleh: Puji Dwi Hartanto 11.11.5191 Kelompok E Pembimbing: DR.Abidarin Rosyidi, MMa STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kata Pengantar Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat
Lebih terperinciWAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan
WAWASAN KEBANGSAAN Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1978 TENTANG PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (EKAPRASETIA PANCAKARSA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS
Lebih terperinciMEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA
MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA Disusun oleh: Nama : Tuzara Adhelia Wibowo No. Absen : 31 Kelas : X MIA 2 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia. Berbagai
Lebih terperinciYODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI
TUGAS AKHIR YODI PERMANA 11.12.5667 PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, M PENDAHULUAN Sebagai warga negara yang setia pada nusa dan bangsa,
Lebih terperinciMaukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:
Pertemuan ke: Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Salah satu upaya negara membangun nasionalisme rakyatnya yakni melalui sarana pendidikan, dalam hal ini dengan memprogramkan Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciPendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam
Modul ke: Pendidikan Pancasila Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program
Lebih terperinciBartima Oktavia Bahar Nim: E
Tugas : 45 BUTIR-BUTIR PANCASILA Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Pendidikan Pancasila Semester Genap Disusun Oleh : Bartima Oktavia Bahar Nim: E51116302 Departemen Antropologi
Lebih terperinciBAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
BAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia. Bhinneka Tungga Ika mempunyai makna berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini diambil dari
Lebih terperinciMemahami Budaya dan Karakter Bangsa
Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter
Lebih terperinciTUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA
TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA Nama : M. Akbar Aditya Kelas : X DGB SMK GRAFIKA DESA PUTERA Kerukunan Antar Umat Beragama. Indonesia adalah salah satu negara
Lebih terperinciEKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA KELAS : FRANSISCUS ASISI KRISNA DESTANATA : S1SI13 NIM : 11.12.6283 DOSEN KELOMPOK : JUNAIDI IDRUS, S.AG., M.HUM : J LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.
Lebih terperinciPANCASILA DALAM IMPLEMENTASI SILA DUA DAN TIGA
PANCASILA DALAM IMPLEMENTASI SILA DUA DAN TIGA Modul ke: 12 Udjiani Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Sila Kedua sebagai usaha untuk tidak memperalat manusia sebagai faktor produksi. B. Sila Ketiga menekankan
Lebih terperinciPenjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA
Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara Modul ke: 06 Fakultas HUMAS Setelah membaca modu ini mahasiswa diharapkan menguasai pengetahuan tentang : hubungan Pancasila dengan Pembukaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
135 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Nasionalisme Peserta didik di SMA Negeri Abepura Kota Jayapura) yang
Lebih terperinciBAB II IHWAL NILAI NASIONALISME DAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SERTA SILABUS. Pada bab II akan dijelaskan tentang hal-hal dibawah ini.
BAB II IHWAL NILAI NASIONALISME DAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SERTA SILABUS Pada bab II akan dijelaskan tentang hal-hal dibawah ini. 1) ihwal nilai nasionalisme; 2) ihwal buku sekolah elektronik; 3) ihwal
Lebih terperinciC. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Aktivitas 5.9 Carilah permasalahan dalam pelaksanaan otonomi daerah di daerah kalian yang dapat membahayakan prinsip negara kesatuan. Diskusikan dalam kelompok mengapa masalah tersebut ada? Apa akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan adalah sebagai
Lebih terperinciPANCASILA. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bernegara
PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bernegara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pendahuluan
Lebih terperinciC. Partisipasi Kewarganegaraan sebagai Pencerminan Komitmen terhadap Keutuhan Nasional
semangat persatuan dan kesatuan. Buatlah kesimpulan berkaitan dengan arti penting persatuan dan kesatuan, serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika. d. Tulislah hasil pengamatan dan diskusi dalam tabel berikut
Lebih terperinciSTRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK
A. SD/MI KELAS: I STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1. Menerima
Lebih terperinciI. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara
I. Hakikat Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
Lebih terperinciDinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017
Dinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan a. Konsep Dasar dan Sejarah PKn b. Analisis Landasan Yuridis, Historis, Sosiologis dan Politik PKn c. Urgensi PKn dan Tantangannya
Lebih terperinciS a o l a CP C N P S N Te T s e Wa W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n
Soal CPNS Tes Wawasan Kebangsaan 1. Prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan bernegara yang menjadi sumber hukum bagi peraturan perundang-undangan yang ada dalam sebuah negara adalah. A. Dasar negara B. Hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nasionalisme merupakan paham untuk menumbuhkan sikap cinta tanah air yang berdasarkan persamaan sejarah kemudian bergabung menjadi satu untuk mempertahankan dan loyalitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia, memberi kekuatan hidup serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2 Substansi Hak dan Kewajiban asasi Manusia dalam Pancasila PANCASILA UNDANG UNDANG DASAR 1945 PASAL 28A -28J UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciA. Pengertian dan Kategori Nasionalisme
A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme Nasionalisme adalah rasa kesadaran untuk berbangsa dan bernegara sendiri secara berdaulat. Menurut Dr. Hertz, nasionalisme mengandung empat unsur yaitu sebagai berikut:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini sangatlah kompleks, salah satunya memudarnya semangat nasionalisme. Para pemuda pada zaman kolonialisme
Lebih terperinciPERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Nama : Nurina jatiningsih NIM : 11.11.4728 Kelompok Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : GATOT AGUNG NUGROHO NIM : 11.11.4677 KELOMPOK : C PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : TEKNIK
Lebih terperinciPANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM
PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Oni Yuwantoro N I M : 11.02.7952 Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciSEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA Disusun oleh: Nama : Gigih Fajar Kurniawan Nim : 11.11.5519 Kelompok Jurusan Nama Dosen : F : S1-TI :Abidarin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu bangsa mutlak perlu memiliki suatu dasar negara, sebab dasar negara merupakan rambu bagi arah suatu pemerintahan agar sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komponen pendidikan merupakan komponen yang memiliki posisi yang sangat strategis dalam pembentukan karakter warga negaranya terutama karakter dari setiap
Lebih terperinciNILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA
NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA Diajukan oleh: Muhammad choirul mustain 11.11.4897 Kelompok D(S1-TI) Dosen: Tahajudin S, Drs Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Modul ke: 03 Fakultas Udjiani EKONOMI DAN BISNIS A. Sejarah Lahirnya Pancasila B. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia C. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau sering disebut kebudayaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan
Lebih terperinciBUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN
BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN Butir butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai salah satu tahap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai salah satu tahap dalam pembentukan kepribadian manusia dalam proses mencari bagaimana bentuk masa muda yang mempunyai
Lebih terperinciAKU WARGA NEGARA YANG BAIK
AKU WARGA NEGARA YANG BAIK Dosen Pembimbing: M. Ayub Pramana SH Disusun oleh Nama: Surya Widianto P.Y NIM : 11.12.5487 Kel : G Program studi : Pancasila Jurusan : S1 Sistem Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMN
Lebih terperinciKEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA Tugas Akhir Pendidikan Pancasila NAMA :YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELOMPOK : E JURUSAN : S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. Abidarin Rosyidi M.Ma JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
296 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan gambaran umum lokasi penelitian, Deskripsi dan pembahasan hasil penelitian, pada tahapan penulisan ini akan memaparkan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH
1 GUBERNUR JAWA TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-70 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TANGGAL 17 AGUSTUS 2015 HUMAS DAN PROTOKOL
Lebih terperinci: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Irton, SE, M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA DOSEN
TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA = Fuad Anggoro Pandawa NIM = 11.01.3006 KELOMPOK = B PROGRAM STUDI = Pancasila JURUSAN = D3 (Teknik informatika) NAMA DOSEN Irton, SE, M.Si Kata Pengantar Alhamdulillah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai salah satu lembaga yang membantu pemerintah dalam menyiapkan generasi penerus bangsa bertanggung jawab dalam menangani masalah pendidikan melalui
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya
Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1.Sejarah Lahirnya Pancasila 2.Pancasila
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : SUHENDRA JUNIAR A. 11.11.5565 F S1/Teknik Informatika Abidarin
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA Disusun Oleh: I Gusti Bagus Wirya Agung, S.Psi., MBA UPT. PENDIDIKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA U N I V E R S I T A S U D A Y A N A B A L I 2016 JUDUL: PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan untuk lepas dari tangan penjajah negara asing sudah selesai sekarang bagaimana membangun negara dengan melahirkan generasi-generasi berkarakter dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur. Didalam mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DESA PANCASILA DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,
Lebih terperinciMAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA Kelompok 3 Nama Anggota Kelompok : 1. Dewi nurfitri 2. Fatih 3. Fadri Wijaya 4. Moh. Akmal 5. Rahman Suwito PRODI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
Lebih terperinci