Ejaan yang Disempurnakan

dokumen-dokumen yang mirip
Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS

Catatan: J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O

E-Class 12 Presentation

Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir

KAIDAH TATA TULIS. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

1. Pengertian Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD) Pemakaian Huruf A. Huruf Abjad B. Huruf Vokal C. Huruf Konsonan D. Huruf Diftong

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

Artikel dan Kontributor

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

DAFTAR ISI. Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN...

BAB II LANDASAN TEORI

EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DI SEMPURNAKAN (EYD)

PENGGUNAAN TANDA BACA. Oleh AHMAD WAHYUDIN

PEDOMAN TRANSLITERASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Vol. 14, No. 1, April 2015

Penulisan Huruf Kapital

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

BAB 4 EJAAN. I. Pemakaian Huruf (cukup jelas) II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring

METODE REHABILITASI NON-MEDIS DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA H. MUSTAJAB PURBALINGGA DALAM PANDANGAN TASAWUF

Pengalaman Sahabatku. Belajar Apa di Pelajaran 4? Menjelaskan urutan petunjuk penggunaan sesuatu melalui kegiatan membaca

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

TRANSLITERASI ARAB LATIN.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS II SDN 7 BALAESANG

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

INDEKSING. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut:

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X

BAB II LANDASAN TEORI

Pedoman Gaya Gengo (Bahasa Indonesia)

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1

II. LANDASAN TEORI. oleh ruang dan waktu, pembaca dapat membacanya berulang-ulang bila dirasakan

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

Naskah dibuat pada kertas HVS 80 gr dan tidak di print bolak-balik.

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

KONSEP MANUSIA MENURUT PLATO

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

Muhammad Syarkawi (1)

MAKALAH BAHASA INDONESIA (Pemakaian Huruf & Penulisan Kata)

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam menganalisis data. Konsep-konsep yang dijelaskan dalam bab ini meliputi,

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbahasa dalam menulis teks pengumuman. Adapun kajian yang relevan dengan

INDEKS SUBJEK. Tes Kausalitas Granger Time Deposits Tingkat Pendapatan Tingkat Pengembalian Usia VAR Variabel Dummy Vector Auto Regression Volatilitas

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANAREKSA REPO SAHAM (DARSA) DI PT. DANAREKSA SURABAYA SKRIPSI IZZA RISDIANA NIM : C

PEMBAKUAN SEBUTAN. Pengenalan

Aspek-aspek Kebahasaan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30

Ekonomi TATA EJAAN BAHASA INDONESIA

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017

MATERI KELAS 1. B. Indonesia

TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...

Transkripsi:

Ejaan yang Disempurnakan A. Pengertian Ejaan Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran, dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang. Secara teknis, ejaan adalah aturan penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penulisan tanda baca. B. Aspek aspek Ejaan 1. Pengaturan huruf Huruf yang dipakai dalam karya tulis ilmiah adalah jenis huruf Latin. Huruf Latin terdiri atas bermacam-macam bentuk. Bentuk huruf Latin yang banyak digunakan dalam bahasa-bahasa di dunia adalah huruf Romawi (tegak) dan huruf Italic (miring). Kedua bentuk huruf Latin tersebut diuraikan sebagai berikut. Berdasarkan bentuknya huruf Romawi sangat dikenal dengan bentuknya yang berdiri tegak. Karakteristik bentuk huruf Romawi yang demikian seringkali disebut huruf cetak karena secara konsisten digunakan di bidang percetakan. Penggunaan huruf Romawi dalam penulisan karya ilmiah ditetapkan dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 12 point. Huruf Times New Roman merupakan salah satu jenis huruf yang memiliki karakteristik bentuk huruf Romawi. a. Huruf abjad Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf Huruf Nama M m em Kapital Kecil N n en A a a O o o B b be P p pe C c ce Q q ki D d de R r er E e e S s es F f ef T t te G g ge U u u H h ha V v ve I i i W w we J j je X x eks K k ka Y y ye L l el Z z zet b. Huruf vokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a,e,i,o, dan u.

Contoh Pemakaian dalam Kata Huruf Vokal Awal Tengah Akhir a anak mati busa e* elok bela sore i in cinta suci o intip pola radio u udang bumi rindu c. Huruf Konsonan Huruf konsonan adalah huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Contoh Pemakaian dalam Kata Huruf Konsonan Akhir Awal Tengah b bakat lebat lembab c cara becak - d duta ada itikad f fana kafan aktif g gumam surga gudeg h harga bahan limbah j jantung baja mikraj k politik, bapak kita jaksa, rakyat l lepas ulat bekal m mati lima enam n nikah tanah bahan p pulang tanpa mantap q** Quran status quo taufiq r rasa lara pintar s sudah rusak bungkus t tuli pasti kulit v vaksin lava - w wasit sewa - x** xerox - sinar-x y yakin tayang - z zaman izin juz d. Huruf Diftong Diftong dalam bahasa Indonesia dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

Contoh Pemakaian dalam Kata Huruf Diftong Awal Tengah Akhir ai ain malaikat pakai au audio saudara risau oi - boikot amboi e. Gabungan Huruf Konsonan Gabungan huruf konsonan dalam sistem bahasa Indonesia terdiri atas kh, ng, ny, dan sy, masing masing melambungkan satu bunyi konsonan. Contoh Pemakaian dalam Kata Gabungan Huruf Konsonan Awal Tengah Akhir kh khawatir akhir tarikh ng ngilu bangkit benang ny nyamuk lenyap - sy syahdu masygul arasy f. Huruf Kapital Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Contoh: Dia mengantuk. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung Contoh: Adik bertanya, Kapan kita pulang? Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan,nama nabi atau rasul,dan kitab suci,termasuk kata ganti untuk tuhan. Contoh: Allah Yang Mahakuasa dan Maha Pengasih menurunkan wahyu Al- Qur an kepada Nabi Muhammad. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,keturunan,dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Mahaputra Yamin, Sultan Hasanudin. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,keturunan dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Contoh : Dia baru saja diangkat sebagai sultan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,nama instansi,atau nama tempat. Contoh: Wakil Presiden Adam Malik, Gubernur Irian Jaya. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang,nama instansi,atau nama tempat. Contoh: Siapakah gubernur yang baru dilantik itu? Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. Contoh: Ampere, Amir Hamzah, Dewi Sartika.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Contoh: mesin diesel, 10 volt, 5 ampere. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa. Contoh: bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa yang diakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Contoh: ke inggris-inggrisan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah. Contoh: hari Natal, hari Lebaran, Kemerdekaan Indonesia. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Contoh: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Barisan. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. Contoh: Berlayar ke teluk, mandi di kali, menyebrang selat, pergi kearah tenggara.ss Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Contoh: Republik Indonesia,Majelis Permusyawaratan Rakyat,dll Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara,lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,badan,serta dokumen resmi. Contoh: menjadi sebuah republik,beberapa badan hukum dll. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan,lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,serta dokumen resmi. Contoh: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, dll Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata(termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku,majalah,surat kabar,dan judul karangan kecuali kata seperti: di,ke,dari,dan,yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan ke Roma. Huruf kapital sebagi huruf pertama unsur singkatan nama gelar,pangkat,dan sapaan. Contoh: Dr : doktor, M.A : master of arts

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak,ibu,sudara,adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Contoh : Kapan Bapak berangkat? tanya Harto Tetapi tidak dipakai kecuali dalam pengacauan atau penyapaan. Contoh: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Contoh : Sudahkan Anda tahu? g. Huruf Miring a) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Contoh: majalah Bahasa dan Kesusastraan, buku Negarakertagama karangan Prapanca b) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,bagian kata,kata atau kelompok kata. Contoh: huruf pertama kata abad ialah a c) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Contoh: Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana. h. Huruf Tebal Dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab,bagian bab,daftar isi,daftar tabel,daftar lambang,daftar pustaka,indek,dan lampiran. Judul : Komunikasi Organisasi Bab : Bab 1 Budaya Organisasi Subbab : 1.1. Pengertian Budaya Organisasi 1.2. Fungsi Budaya Organisasi 2. Penulisan Kata a. Kata dasar Kata yang merupaka dasar ditulis sebagai satu kesatuan Contoh: Ibu percaya bahwa engakau tahu b. Kata turunan a) Imbuhan(awalan,sisipan,akhiran)ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contoh: bergeletar,dikelola,penetapan,menengok b) Jika kata dasar berupa gabuangan kata,awalan,atau akhiran maka ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi c) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapatkan awalan dan akhiran sekaligus,unsur gabungan kata iyu ditilis serangkai. Contoh: menggarisbawahi,menyebarluaskan,dilipatgandakan. d) Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,gabungan kata itu ditulis serangkai.

Contoh: adipati,aerodinamika,subseksi dll c. Bentuk ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap menggunakan tanda hubung. Contoh: anak-anak,buku-buku,mata-mata,mondar-mandir dll d. Gabungan kata a) Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk,termasuk istilah khusus,unsur-unsurnya ditulis terpisah. Contoh: duta besar, kambing hitam, meja tulis b) Gabungan kata,termasuk istilah khusus,yang mungkin menimbulkan kesalahanpenegrtian dapat ditulis dengan kata hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Contoh: alat pandang-dengar,anak-istri saya, buku sejarah-baru c) Gabungan kata berikut ditulis serangkai Contoh: acapkali,adakalanya,akhirukalam,alhamdulillah e. Suku kata 1) Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak dipenggal. bang-sa, sank-si, le-nyap 2) Pemenggalan kata tidak boleh menyebabkan munculnya satu huruf(vokal) di awal atau akhir baris. Misalnya: ini i-ni Mulia mu-li-a f. Kata depan Kata depan di,ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata,seperti kepada dan daripada. Kami akan mengadakan pameran lukisan di gedung kesenian. Kumpulkan barang-barangmu di sini Makanan ini berasal dari Cirebon g. Partikel Partikel lah,-kah dan tah ditullis serangkai dengan kata yang mendahuluinnya. Misalnya: Mintalah penjelasan pada gurumu. Bagaimanakah cara membuat mesin penetas telur Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serang Serangkai dengan kata yang mendahuluinnya. Misalnya: Adapun penyebab kecelakaan itu belum diketahui. h. Singkatan dan akronim Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. 1) Singkatan nama,gelar,sapaan,jabatan. Contoh: A.S Kramawijaya

Muh.Yamin 2) Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan. Contoh: DPR : Dewan Perwakilan Rakyat 3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda baca. Contoh: dll : dan lain lain, dst: dan seterusnya. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,gabungan suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakuakan sebagai kata. Contoh : ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Akabri : Akademi Angkatan Bersenjata. Pemilu : pemilihan umum. i. Angka dan bilangan Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor,untuk menyatakan ukuran panjang,berat,luas dan isi, untuk melambangkan nomor jalan,rumah,apartemen, atau kamar pada alamat,juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Contoh: Jalan Karimata VII Nomor 11 Bab 10,Pasal 5 5 kilogram 4 meter persegi j. Kata ganti Kata-kata ganti (-ku,-mu dan nya) dirangakikan dengan tanda hubung apabila digabung dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan huruf kapital. KTP-mu STNK-nya SIM-ku k. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh: Surat itu dikembalikan kepada si pengirim Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli Siti mematuhi nasihat sang kakak 3. Pemakaian Tanda Baca A. Tanda Titik (.) 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Kami pernah tinggal di Kota Samarinda. Duduklah dulu disana.

Saya tidak tahu ke mana dia pergi. 2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtiar, atau daftar. a. III. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1) Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini 2).. b. 1. Patokan Umum 1.1 Isi Karangan 1.2 Ilustrasi Gambar tangan Tabel Grafik 2. Patokan khusus 2.1... 2.2... 3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. pukul 5.45.10 (pukul 5 lewat 45 menit 10 detik atau pukul 5, 45 menit, 10 detik) 4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. 2.45.10 jam (2 jam, 45 menit, 10 detik) 0.50.30 jam (50 menit, 30 detik) 0.0.40 jam (40 detik) B. Tanda Koma (,) a) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. i. Kami membutuhkan kertas, gunting, lem, dan pensil warna. b) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnyayang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali. i. Ia sudah berdiri di sana selama dua jam, tetapi belum juga ada yang menjemput. ii. Ini bukan rumah saya, melainkan rumah orang tua saya.

c) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. i. ii. Kalo kamu hadir, saya juga akan hadir diacara itu. iii. Karena tidak congkak, dia mempunyai banyak teman. d) Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu dan meskipun begitu. i. ii. Antrelah dengan tertib. Dengan demikian, setiap orang akan mendapat pelayanan yang sama iii. Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar diluar negeri. e) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasian, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti bu, dik, atau mas dari kata lain yang terdapat di kalimat. i. aduh, kakiku terinjak! ii. O, begitu? f) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. i. kata Ani, saya akan belajar menari. ii. saya senang sekali, kata Rina, karena lulus ujian. C. Tanda titik koma (;) a. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara,. Hari semakin malam; ibu masih asyik dengan sulamannya. b. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernayataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelumnya perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan. Syarat-syarat penerimaaan negeri sipil di lembaga ini : 1. Berkewarganegaraan Indonesia; 2. Berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;

3. Berbadan sehat; 4. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. c. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisahkan oleh tanda baca dan kata hubung. Ibu membeli buku, pensil, dan tinta;baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk. D. Tanda Titik Dua (:) 1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pertanyaan lengkapyang diikuti rangkaian atau pemerian. Anak-anak yang menjadi korban banjir memerlukan peralatan tulis: buku tulis, buku paket, pulpen, dan pensil. 2. Tanda titik dua sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya: Ketua : Rizky Ramadan Wakil Ketua : Andika Sekertaris : Kirana Intan Bendahara : Dinda Kusuma 3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan. Misalnya Ibu : Bawa koper ini,nak! Amir : Tidak mau Bu! Ibu : Apa? Mulai sekarang ku kutuk kau jadi Batu! Amir : Boleh aja, siapa takut.