PENGETAHUAN DASAR ALAT DAN BAHAN KIMIA DI DALAM LABORATORIUM DISUSUN OLEH: SELLEN GURUSMATIKA AK

dokumen-dokumen yang mirip
Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

Keselamatan Kerja di Laboratorium

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS BAHAN MAKANAN ANALISIS KADAR ABU ABU TOTAL DAN ABU TIDAK LARUT ASAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN- BAHAN KIMIA MENURUT EROPA (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY-EEC)

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Lampiran 1. Prosedur Analisis

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Desikator Neraca analitik 4 desimal

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

ANALISIS KADAR ABU DAN MINERAL

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.

Pengenalan Bahan Kimia

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB 3 METODE PERCOBAAN

METODE. Materi. Rancangan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Proses Pembuatan Biodiesel (Proses Trans-Esterifikasi)

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

3 Metodologi Penelitian

Pupuk dolomit SNI

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat...

Anna Permanasari. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

PENGENALAN BAHAN-BAHAN Kimia

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Penanganan Bahan Kimia di TFME

MODUL I Pembuatan Larutan

Selain itu, menyimpan peralatan gelas dalam keadaan kotor, atau dari hasil pencucian yang tidak/kurang bersih akan menyukarkan proses pencucian atau

Metodologi Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Transkripsi:

PENGETAHUAN DASAR ALAT DAN BAHAN KIMIA DI DALAM LABORATORIUM DISUSUN OLEH: SELLEN GURUSMATIKA AK 1273014 AKADEMI KOMUNITAS PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2012

I. PENDAHULUAN 1.1 Teori Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan dan bahan kimia yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat dan bahan yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda (Khasani, 1990). Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara menggunakan alat alat dan bahan kimia tersebut dengan tepat sehingga tidak akan mengganggu kelancaran praktikum dan tidak terjadi kecelakaan akibat dari kesalahan praktikan. Selain itu, pengenalan alat dan bahan kimia ini sangat penting demi kelancaran praktikum kita selanjutnya. Dalam sebuah praktikum, tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum tersebut tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk menggunakannya. Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masingmasing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna. Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan didalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam (Tahir dkk, 2006). Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat dan bahan yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat dan bahan yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan (Ibnu, 1976). Berdasarkan fasanya, bahan kimia dibedakan menjadi padat, cair dan gas. Adapun berdasarkan kualitasnya, bahan kimia dibedakan menjadi bahan kimia teknis dan bahan kimia special grade (pa/pro analyses) dan material reference. Berikut adalah symbol-simbol bahaya pada bahan kimia: (Hidayat dkk, 2012).

1. Harmful (Berbahaya) Menyebabkan luka bakar pada kulit dan mengganggu system pernapasan. 2. Toxic (Beracun) Berbahaya untuk kesehatan manusia, menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, terhirup lewat pernapasan, atau kontak lewat kulit. 3. Korosif Mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lainnya. Kerusakan berupa luka, peradangan, iritasi, dan mengelupas. 4. Flammable (mudah terbakar) Memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (misalnya Hidrogen) dari hidrida metal. 5. Explosive (mudah meledak) Bahan kimia ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. 6. Oxidator (Pengoksidasi) Bahan kimia ini dapat menyebabkan kebakaran karena akan menghasilkan panas jika kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor). 1.2 Tujuan Mampu menggunakan berbagai peralatan analisis utama. Mampu mendeskripsikan ;sifat-sifat berbagai bahan kimia.

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat Praktikum pengetahuan dasar alat dan bahan kimia ini, dilaksanakan pada hari Rabu, 28 November 2012 pada pukul 13.00-16.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Pengolahan THP, Politeknik Negeri Lampung. 2.2 Alat dan Bahan Alat: Berbagai peralatan analisis utama khususnya untuk analisis proksimat (alat dekstruksi, alat destilasi, soxhlet, tanur pengabuan, dll). Bahan: Berbagai bahan kimia utama dengan wadah aslinya. 2.3 Cara Kerja Cara kerja praktikum pengetahuan peralatan laboratorium : 1. Perhatikan penjelasan oleh dosen/teknisi 2. Lakukan pengamatan sesuai petunjuk dosen/teknisi 3. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang disediakan Cara kerja praktikum pengetahuan bahan kimia : 1. Perhatikan penjelasan oleh dosen/teknisi 2. Lakukan pengamatan sesuai petunjuk dosen/teknisi 3. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang disediakan

III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Hasil Pengamatan Tabel 1. Pengamatan pengenalan alat No Jenis Analisis Alat yang digunakan Fungsi 1 Uji protein - Labu kejedahl - Gelas arloji - Spatula - Neraca analitik - Beaker glass - Pipet - Erlenmeyer - Balp - Tempat bahan - Wadah bahan saat ditimbang - Pengaduk - Mengukur massa bahan - Labu penerima (penangkap ammonia) - Pengambil bahan cair - Pencampur - Penunjang pipet agar berfungsi dengan baik 2 Uji lemak metode soxhlet - Neraca analitik - Soxhlet - Pemanas listrik - Oven - desikator - Untuk menimbang - Alat penguji - Pemanas, dan kondensor bahan - Pengering - Untuk mendinginkan 3 Uji lemak susu 4 Uji kadar air 5 Uji kadar abu - Tabung Erlenmeyer - Pengaduk - Kompor listrik - Tabung raksi - Pipet tetes - Alat titrasi - Gelas ukur - Neraca analitik - Oven - Cawan porselin - Tang penjepit - Eksikator - Cawan - Tanur/fornis - Kompor - Desikator - Tempat larutan - Untuk mengaduk - Pemanas - Mereaksikan senyawa - Untuk meneteskan - Untuk titrasi - Mengukur volume bahan - Untuk menimbang - Memanaskan bahan sehingga air dalam bahan menguap - Mengeluarkan cawan dari oven - Menjaga kelembaban bahan. - Tempat bahan - Memanaskan sampai bahan menjadi abu - Mengeringkan bahan untuk mendapatkan hasil

6 Uji serat - Erlenmeyer - Kompor listrik - Kertas saring - Penyaring vakum konstan - Tempat bahan saat mendidihkan - Pemanas - Pemisah padatan saat disaring - Menyaring bahan Tabel 2. Pengenalan bahan kimia No Bahan Kimia Sifat Bahan Keterangan 1 Asam oksalat 2 Iso oktana Mengganggu kesehatan Cairan mudah terbakar 3 Amoniak Gas beracun 4 Natrium hidroksida Korosif 5 Asam sulfat 6 Asam nitrat 7 Trinitrotoluena 8 Kalsium, logam Cairan kental tak berwarna Asam kuat Korosif Sangat reaktif Bahan pengoksidasi dan korosif Bahan padat mudah terbakar dan mudah meledak Bahan mengeluarkan gas mudah terbakar bila basah 9 Eter Mudah terbakar BM 90,04 gr/mol BM 114,26 gr/mol BM 17,03 gr/mol BM 40,01 gr/mol BM 98 gr/mol BM 63,02 gr/mol BM 227,15 gr/mol BM 40,08 gr/mol Simpan dalam ruang asam 10 Asam klorida 11 Asam asetat 12 Natrium hidroksida Asam kuat Bersifat korosif Pemberi rasa asam Bersifat korosif Rapuh Asin Larut dalam air Tidak bisa melewati selaput Harus disimpan di lemari asam Nama lain asam cuka Bisa didapat dari reaksi NAOH dengan HCl sehingga ph netral.

13 Fosfor Kuning 14 Aseton 15 Phenolphthalein 16 Etanol 18 Kloroform semipermeable Bahan padat mudah terbakar dan beracun Bentuk cair Tidak berwarna Mudah terbakar Berwarna bening Tidak larut dalam air Alkhohol murni Mudah menguap Mudah terbakar Tidak berwarna Pada suhu ruang berupa cairan Mudah menguap Ikatan ionik kuat BM 124 gr/mol Penghilang kutek Sebagai indikator dalam titrasi Bisa disimpan dalam suhu kamar Bahan pembius 3.2 Pembahasan Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil praktikum yang berjudul Pengetahuan dasar alat dan bahan kimia di dalam laboratorium. Tujuan diadakannya praktikum ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat dan bahan kimia yang ada dilaboratorium. Sehingga diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi di laboratorium. Pada praktikum yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, pada tabel diatas dapat dilihat berbagai macam alat yang digunakan sesuai dengan fungsi serta berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam analisa kimia. Sebagai contoh, dalam analisa proksimat salah satunya pengukuran kadar air menggunakan alat seperti neraca analitik yang digunakan untuk menimbang bahan ; oven yang digunakan sebagai pemanas bahan sehingga air dalam bahan menguap ; cawan porselin yang digunakan sebagai wadah bahan ; tang penjepit yang digunakan untuk media mengeluarkan bahan dari oven. Saat praktikum, baik sebelum atau sesudahnya, semua alat yang digunakan harus dicuci. Ini bertujuan agar alat tetap steril sehingga menunjukkan hasil kerja yang maksimal. Cara mencucinya adalah dicuci dengan sabun, kemudian diguyur dengan air kran hingga bersih, dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan lap dan tisu.

Pada saat sekarang ini,dengan berkembagnya ilmu pengetahuan semakin banyak rasa ingin tahu seseorang terhadap hal-hal yang baru. Bahan kimia yang ada di laboratorium jumlahnya relatif banyak seperti halnya jumlah peralatan. Disamping itu banyak bahan kimia yang menimbulkan bahaya yang cukup tinggi, oleh karena itu pengelolaan laboratorium harus diperhatikan. Sebelum melakukan praktek agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi, maka waktu akan melakukan praktek harus mengetahui atau mengenal alat-alat dan bahan kimia beserta fungsinya. Hal umum yang harus menjadi perhatian di dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia diantaranya meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya (multiple hazards), pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storage facilities), wadah sekunder (secondary containment), bahan kadaluarsa (outdate chemicals), inventarisasi (inventory), dan informasi resiko bahaya (hazard information) (Widhi, 2009). Dilaboratorium, bahan-bahan kimia tertentu mesti disimpan dalam botol gelap untuk menghindari bereaksinya bahan ketika terkena cahaya, contohnya adalah hidrogen peroksida. Tetapi, jika suatu bahan tidak sensitif dengan cahaya maka dapat disimpan dalam botol terang, misalnya H 2 SO 4. Wadah bahan kimia dan lokasi penyimpanan harus diberi label yang jelas. Di samping pemberian label pada lokasi penyimpanan, pelabelan pada botol reagen jauh lebih penting. Informasi yang harus dicantumkan pada botol reagen diantaranya: Nama kimia dan rumusnya, konsentrasi, Tanggal penerimaan, Tanggal pembuatan, Nama orang yang membuat reagen, Lama hidup, Tingkat bahaya, Klasifikasi lokasi penyimpanan, Nama dan alamat pabrik. Sebaiknya bahan kimia ditempatkan pada fasilitas penyimpanan secara tertutup seperti dalam cabinet, loker, dsb. Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan jauh dari sumber panas atau kena sengatan sinar matahari. Di samping itu tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar ruangan.

IV. KESIMPULAN Hasil praktikum yang telah dilakukan di dapatkan kesimpulan yaitu: Alat-alat laboratorium sangat banyak dan mempunyai fungsinya masing-masing yang di butuhkan dalam proses penelitian. Diperlukan alat yang tepat dalam melakukan suatu penelitian, karena setiap alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Setiap jenis bahan kimia yang sering digunakan di laboratorium bisa bersifat berbahaya, beracun, korosif, mudah terbakar, mudah meledak dan oksidator. Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan kimia, selain akan sangat mempengaruhi hasil praktikum, juga sangat berbahaya terhadap keselamatan jiwa dan lingkungan. DAFTAR PUSTAKA Hidayat, B., dan Oktafrina. 2012. Buku Panduan Analisis Pangan. Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung. Lampung Khasani. 1990. Prosedur Alat-Alat Kimia.Liberty. Yogyakarta Nuryono, Tahir. I, dan Pranowo, D. 2006. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik Untuk Fakultas-Fakultas NonMIPA. Laboratorium Kimia Dasar FMIPA.UGM,Yogyakarta Widhi, P. 2009. Alat dan Bahan Kimia dalam Laboratorium. UNY. Yogyakarta