Fertilisasi In Vitro. Hanya 7 Hari. Memahami

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III FERTILISASI IN VITRO. yang telah berkembang di dunia kedokteran. Kata inseminasi

BAB 1 PENDAHULUAN % jumlah penduduk mengalami infertilitas. Insidensi infertilitas meningkat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Infertilitas adalah suatu keadaan dimana pasangan. suami-istri yang telah menikah selama satu tahun atau

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Folikel antral adalah folikel kecil - kecil berukuran 2-8 mm yang dapat

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Akseptor Keluarga Barencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi (BKKBN, 2007)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maupun tidak langsung kepada dokter (Kasiana,2013). Infertilitas atau ketidak suburan adalah ketidak mampuan pasien untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bayi tabung menurut pandangan agama, filsafat dan ilmu pengetahuan

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Cill\i i i":i ; i:il."l i{u

Lex Privatum Vol. V/No. 4/Jun/2017. ASPEK HUKUM TERHADAP BAYI TABUNG DAN SEWA RAHIM DARI PERSPEKTIF HUKUM PERDATA 1 Oleh: David Lahia 2

MENURUT HUKUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dia hasil bayi tabung. Apa si sebenarnya definisi atau pengertian bayi tabung

KEPERAWATAN MATERNITAS Pada Area Perawatan Antenatal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Al-Quran dan Terjemahannya, Saudi Arabia : 1990

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Bayi Tabung (Fertilisasi In Vitro) Dengan Menggunakan Sperma Donor dan Rahim Sewaan (Surrogate Mother) dalam Perspektif Hukum Perdata

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah gangguan dari sistem reproduksi yang ditandai dengan

Hubungan antara Angka Ketahanan Hidup Sperma dan Morfologi Sperma Terhadap Angka Fertilisasi pada Pasien Program Bayi Tabung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. Tubektomi dapat berupa pengikatan dan pemotongan, dapat juga Tubektomi

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia khususnya di Afrika dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2010), Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia

DAUN JAMBU BIJI SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT. Penerbit IPB Press IPB Science Park Taman Kencana, Kota Bogor - Indonesia. Sandra Arifin Aziz Taopik Ridwan

Permasalahan Gizi pada Remaja Putri, oleh Fillah Fithra Dieny, S.Gz., M.Si. Hak Cipta 2014 pada penulis

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

TANGGUNG JAWAB SUAMI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB DI KELUARGA. Suami yang ideal bagi keluarga muslim adalah suami yang bertaqwa

REPRODUKSI TERNAK, oleh Prof. Ir. H. Chairussyuhur Arman, M.Sc., Ph.D. Hak Cipta 2014 pada penulis

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??

BAB I PENDAHULUAN. sebagai ibu rumah tangga, dan anak atau anak-anak sebagai anggota keluarga.

PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE

1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KESEHATAN REPRODUKSI. Fatmalina Febry, SKM.,M.Si Gizi Masyarakat FKM Universitas Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hubungan seksual merupakan salah satu bagian penting dalam

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami istri. yang telah menikah minimal 1 tahun, melakukan hubungan sanggama

TAKHTA KRISTUS DALAM KELUARGA

RELEVANSI Skm gatra

Madu Penyubur Kandungan Al Mabruroh, anda di perbolehkan untuk menyebarkan buku elektronik ini kepada teman-teman anda yang membutuhkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

Febriani Rinta (I ) Surrogate mother (Ibu titipan)

BELAJAR TENTANG PERSALINAN

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

Teori, Kuesioner dan Analisis Data Pemasaran dan Perilaku Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan terdiri dari 3 metode. Metode pertama yaitu persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (2012), infertilitas adalah

REHABILITASI KANKER PAYUDARA

2 Pemahaman kesehatan reproduksi tersebut termasuk pula adanya hak-hak setiap orang untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi yang aman, efektif

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai kebutuhan demi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tri Fina Cahyani,2013

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

Biologi Medik BIOLOGI MEDIK. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si. Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2013

TEORI DAN PANDUAN KONSELING GIZI

Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

No. Responden: B. Data Khusus Responden

PERFITRI dan Merck Konsisten Lanjutkan Edukasi Infertilitas dan Bayi Tabung

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER

LAMPIRAN I. A. Identitas Responden Mohon di isi sesuai jawaban anda: No. Responden 1. Nama Responden : 2. Alamat Responden : 3. Pendidikan Responden :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penjarangan kelahiran (Depkes RI, 1999; 1). dan jarak anak serta waktu kelahiran (Stright, 2004; 78).

GIZI DAUR HIDUP: Gizi dan Reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. (usia tahun) berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61 persen dari jumlah

ANAK LAKI ATAU PEREMPUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa pengertian singkat yang perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan

BAB I PENDAHULUAN. dari 33 menjadi 29 aborsi per wanita berusia tahun. Di Asia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ovarium merupakan salah satu organ reproduksi dalam wanita.

Prof. Dr. C. DEWI WULANSARI, SH., MH., SE., MM. Konsep dan Teori

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sangat diinginkan, mengatur interval antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi hasil pengolahan data penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN PEREMPUAN SEBAGAI BAGIAN DARI PELAYANAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan,

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. mencitrakan (to describe), menerangkan sifat bumi, serta menganalisa gejalagejala

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SRI NURYATI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

PENGETAHUAN IBU USIA MENOPAUSE TENTANG AKTIFITAS SEKSUAL PADA USIA MENOPAUSE DI KELURAHAN PANGKALAN MASYHUR KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga

Implementasi Reproduksi dan Embriologi dalam Kehidupan Seharihari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keharmonisan serta menjadi dambaan bagi pasangan suami istri. Meskipun

BUKU AJAR. Nuryaningsih, M.Keb Fatimah, S.ST, M.KM. Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah

I. PENDAHULUAN. spermatozoa merupakan bagian dari sistem reproduksi yang penting bagi

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG SURROGATE MOTHER. A. Teknologi Reproduksi Buatan pada Manusia

Transkripsi:

Hanya 7 Hari Memahami Fertilisasi In Vitro Dr. Wiryawan Permadi, Sp.OG (K) - Ahli Kesuburan Dr. Tono Djuwantono, Sp.OG (K) - Ahli Kesuburan Drs. Harris Herlianto (Embriologis) Danny Halim, S.Ked.

RF.KKS.03.06.2008 Dr. Wiryawan Permadi, Sp.OG (K) - Ahli Kesuburan Dr. Tono Djuwantono, Sp.OG (K) - Ahli Kesuburan Drs. Harris Herlianto (Embriologis) Danny Halim, S.Ked. Hanya 7 Hari Memahami Fertilisasi In Vitro Editor : Agustini Saridewi Desain : Hendra Kurniawan Diterbitkan & dicetak oleh PT Refika Aditama Jl. Mengger Girang No. 98, Bandung 40254 Telp. (022) 5205985, Fax. (022) 5205984 e-mail: refika1@rad.net.id Anggota Ikapi Cetakan Pertama: Juni 2008 ISBN 979-1073-53-8 2008. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini TANPA IZIN TERTULIS dari penerbit.

Daftar Isi Halaman Kata Pengantar iii 1 Apa Sebenarnya Bayi Tabung? 1 2 Benarkah Fertilisasi In Vitro adalah Pilihan yang Tepat untuk Anda dan Pasangan Anda? 9 3 4 5 6 7 Tahap Persiapan Sebelum Memulai Proses Fertilisasi In Vitro Pelaksanaan Proses Fertilisasi In Vitro Sekilas Tentang Proses Kehamilan Resiko Pada Pelaksanaan Fertilisasi In Vitro Bagaimana Cara Memilih Klinik Kesuburan Yang Tepat Sebagai Tempat Pelaksanaan Proses Fertilisasi In Vitro? Daftar Pustaka 19 27 37 51 59 65 iv

1 Apa Sebenarnya Bayi Tabung? Estimasi waktu yang dianjurkan untuk membaca 1: 1 hari Setelah membaca bab 1, anda diharapkan mampu menjawab pertanyaan : Setelah membaca bab I, Anda diharapkan mampu menjawab pertanyaan: 1. Apa arti sebenarnya istilah "bayi tabung" yang dikenal oleh masyarakat? 2. Bagaimana prinsip ilmiah dari proses fertilisasi in vitro? 3. Apa perbedaan fertilisasi in vitro dan proses reproduksi tanpa bantuan teknologi? 4. Kapan sebaiknya anda dan pasangan anda memilih fertilisasi in vitro untuk mendapatkan kehamilan? 5. Mampukah fertilisasi in vitro menjamin akan terjadinya kehamilan? 6. Bagaimana peluang anda dan pasangan anda untuk mendapatkan kehamilan dengan bantuan teknologi fertilisasi in vitro? Melalui media cetak, elektronik ataupun orang-orang di sekitar kita, tentu kita pernah mendengar istilah bayi tabung. Saat mendengar istilah asing dan terkesan mustahil ini, seringkali kita diliputi ketidaktahuan dan imajinasi yang tidak tepat. Apa sebenarnya pengertian bayi tabung yang dikenal oleh masyarakat selama ini? Benarkah seorang bayi dapat diciptakan dalam sebuah tabung? Istilah bayi tabung yang dikenal dalam mesyarakat, sebenarnya mengacu pada proses Fertilisasi In Vitro (FIV) dalam dunia kedokteran. Agar kita semua dapat dengan mudah memahami definisinya yang benar, marilah kita meneliti urutan kata yang menyusunnya dengan seksama, yakni : 1. Fertilisasi berarti pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa pria.

2. In Vitro berarti di luar tubuh. Dengan demikian, FIV berarti proses pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa pria (bagian dari proses reproduksi manusia), yang terjadi di luar tubuh. Untuk lebih memahami pengertian di atas, ada baiknya kita mengetahui hakekat fungsi reproduksi manusia terlebih dahulu. Seperti yang sebelumnya telah anda baca dalam buku Hanya 7 Hari Memahami Infertilitas, proses reproduksi manusia untuk mendapatkan keturunan, adalah sebuah kerja sama antara sistem reproduksi pria dan wanita. Salah satu tahap terpenting yang harus dilalui untuk mendapatkan kehamilan adalah pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa pria (Istilah medis : Fertilisasi). Pada umumnya (pada sekitar 80% pasangan suami istri), proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa ini terjadi secara spontan. Dimulai dari penghantaran spermatozoa lewat hubungan seksual, hingga terjadinya pembuahan sel telur oleh spermatozoa di saluran reproduksi wanita, biasanya dapat terjadi tanpa adanya bantuan dari teknologi kedokteran ataupun obat-obat kesuburan. Sayangnya, hal ini sulit terjadi pada sekitar 10 s.d. 20% pasangan suami istri yang ingin memiliki anak. Dikarenakan berbagai macam faktor dan kelainan sistem reproduksi yang mungkin dimiliki, pasangan suami istri mengalami masalah infertilitas yang mencegah mereka untuk segera memiliki buah hati. Sebagai contoh, faktor yang seringkali tidak dapat dihindari dan berperan besar dalam menentukan mampu tidaknya pasangan suami istri mendapatkan kehamilan, adalah faktor usia. Hal ini tidak dapat dihindari, karena kita semua tentu akan menjadi tua. Sehubungan dengan bertambahnya usia kita, terutama apabila telah memasuki usia lanjut, kemungkinan untuk mendapatkan buah hati akan semakin kecil. Data statistik dan penelitian ilmiah membuktikan bahwa kemungkinan seorang wanita untuk mendapatkan kehamilan akan menurun secara signifikan saat menginjak usia >35 tahun. Penurunan ini akan terus berlanjut hingga pada akhirnya wanita mengalami menopause dan sama sekali tidak dapat menghasilkan sel telur matang untuk dibuahi oleh spermatozoa. Pada laki-laki, usia yang semakin lanjut juga menyebabkan penurunan kualitas sistem reproduksi, walaupun pada umumnya sistem reproduksi pria dapat mempertahankan optimalitasnya lebih lama dibandingkan sistem reproduksi wanita. Penurunan 2 Hanya 7 Hari Memahami Fertilisasi In Vitro