III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN
31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan masyarakat repong damar Desa Bandarjaya di Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat Lampung. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga variabel bebas diantaranya indikator kesejahteraan BKKBN, pendapatan masyarakat repong damar dan pola pengeluaran konsumsi. B. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini terdapat dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer di ambil langsung dari masyarakat repong damar yang tepilih sebagai responden (sampel), menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) dan wawancara langsung dengan responden. Data primer yang diambil adalah menyesuaikan 4 klasifikasi yaitu pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologi, kebutuhan pengembangan dan pastisipasi dalam kegiatan sosial, pendapatan dan pengeluaran. 32 2. Data Sekunder Data sekunder yang dibutuhkan adalah data yang diperoleh dari instansi yang dibutuhkan dan relevan. Data sekunder yang dikumpulkan adalah keadaan umum daerah penelitian yang meliputi keadaan geografis, jumlah penduduk, struktur mata pencaharian menurut sektor, tingkat pendidikan dan lain-lain. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti (Dergibson Siagian Sugiarto, 2000:9). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat repong damar di Desa Bandarjaya Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat. 2. Sampel Sampel merupakan sebagian anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya (Dergibson Siagian Sugiarto, 2000:8). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposive sampling yaitu sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau suatu objek diambil sebagai sampel karena pertimbangan subyektif peneliti berkaitan dengan informasi yang akan memenuhi tujuan penelitian. Penelitian dilakukan pada masyarakat yang memiliki repong damar di Desa Bandarjaya, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat. 33 Untuk menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi tersebut dapat digunakan rumus Slovin (Sevilla, Consuelo G. Et. Al 2007), yaitu : n Dimana :
1+ 2 n Jumlah sampel N Jumlah populasi e Persentase kelonggaran ketidaktelitian (presisi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. Tabel 9. Struktur Mata Pencaharian Menurut Sektor Sektor Pertanian Sektor Perkebunan Sektor Peternakan Sektor Perikanan Sekttor Kehutanan Sektor Pertambangan dan Bahan Galian C Sektor Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Sektor Industri Menengah dan Besar Sektor Perdagangan Sektor Jasa 151 KK 151 KK 16 KK 15 KK Sumber : Profil Desa Bandarjaya, 2014 Dalam penelitian ini diketahui N sebesar 151 KK, dan e ditetapkan sebesar 5%. Sehingga jumlah minimal sampel yang diambil oleh peneliti adalah sebesar : n (, ), 109,42 109 KK 34 D. Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1997: 175). E. Metode Analisis Dalam penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif kuantitatif kualitatif. Metode ini ditampilkan dalam bentuk data dan tabel yang disesuaikan dengan indikator keluarga sejahtera BKKBN 2005, pendapatan dan pengeluaran, kemudian dilakukan analisa mengenai fenomenafenomena yang terdapat dalam data dan tabel. 1. Keluarga Sejahtera BKKBN Menurut BKKBN (2005), indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ada 4 klasifikasi yang berisi 21 indikator seperti Tabel 10. 35 Tabel 10. Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera menurut BKKBN, 2005 No Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera Klasifikasi (1) 1 (2) Makan dua kali sehari atau lebih Memiliki pakaian yang berbeda Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan Pasangan Usia Subur (PUS) ingin ber-kb ke sarana pelayanan kontrasepsi Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah (3) Kebutuhan Dasar (Basic Needs) (4) Keluarga Sejahtera I Melaksanakan ibadah agama dan kepercayaan masingmasing Paling kurang sekali seminggu makan daging/ikan/telur Memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap penghuni rumah Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat Ada anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan Seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa baca tulisan latin PUS dengan anak 2 atau lebih menggunakan alat kontrasepsi Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang maupun barang * Makan bersama paling kurang sekali seminggu untuk berkomunikasi Kebutuhan Psikologi (Psycological Needs) Keluarga Sejahtera II Kebutuhan Pengembangan (Developmental Needs) Keluarga Sejahtera III
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Kriteria Keluarga Sejahtera Jika tidak dapat memenuhi satu atau lebih dari 6 indikator KS-1 maka termasuk ke dalam Keluarga Prasejahtera Jika tidak dapat memenuhi satu atau lebih dari 8 indikator KS-II maka termasuk ke dalam Keluarga Sejahtera I Jika tidak dapat memenuhi satu atau lebih dari 5 indikator KS-III maka termasuk ke dalam Keluarga Sejahtera II 36 (1) 18 19 20 21 (2) Mengikuti kegiatan masyarakat Memperoleh informasi dari surat kabar, radio, TV, majalah Memberikan sumbangan materiil secara teratur Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan (3) (4) Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Esteem) Keluarga Sejahtera III Plus Jika tidak dapat memenuhi satu atau lebih dari 2 indikator KS-III plus maka termasuk ke dalam KS-III Sumber : BKKBN, 2005 2. Pendapatan
Pendapatan keluarga ini merupakan gabungan pendapatan yang diperoleh dari usaha repong damar dan di luar usaha repong damar dan akan disajikan dalam tabel. 3. Pengeluaran Pengeluaran keluarga dianalisis secara deskriptif, meliputi konsumsi pangan dan non pangan. Pengeluaran ini akan disajikan dalam tabel yang merupakan hasil dari data yang didapat. Proporsi pengeluaran untuk pangan dan non pangan dapat dirumuskan sebagai berikut : Proporsi pangan Proporsi Non Pangan x 100% x 100%