PERANCANGAN ALAT PENANAM BENIH JAGUNG MULTI FUNGSI BAGI MASYARAKAT SINGOROJO KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses budidaya jagung di Indonesia mayoritas masih dilakukan secara

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

PENGATURAN POPULASI TANAMAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. KEADAAN UMUM DESA GEDANGAN. A. Letak Geografis, Batas dan Kondisi Wilayah. Purwodadi. Kabupaten Grobogan terletak pada sampai Bujur

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi Daerah bukanlah merupakan suatu kebijakan yang baru dalam

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

ANALISIS USAHA MODEL TUMPANGSARI PADA LAHAN PERHUTANI Studi Kasus Di RPH Cipondok BKPH Cibingbin KPH Kuningan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. swasembada beras. Produksi yang melebihi kebutuhan konsumsi penduduk, menempatkan daerah ini sebagai daerah suplai beras dan penyangga

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memproyeksikan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas tanam, produksi, dan produktivitas tanaman padi dan jagung per Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Tahun 2008.

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

SEBARAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKSI PADI DI PROPINSI JAWA TENGAH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam lokasi kawasan komoditas unggulan nasional pada komoditas padi

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

KEDELAI VARIETAS UNGGUL BARU HASIL PEMULIAAN MUTASI RADIASI

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

BERITA RESMI STATISTIK

POTENSI LAHAN PERTANIAN BAGI PENGEMBANGAN PALAWIJA DI LAMPUNG

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

III. METODE PENELITIAN

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI D.I.YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN II 2008)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Irigasi pada hakekatnya merupakan upaya pemberian air pada tanaman

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

MODIFIKASI ALAT SEBAR BENIH TEMBAKAU JENIS SCATTERPLOT TOOL PILLEN (STP) DI PTPN X JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pertumbuhan pasar dalam negeri bagi sektor-sektor nonpertanian

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENANAMAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Perancangan dan Pembuatan Mesin Perontok Padi Untuk Peningkatan Produksi Kelompok Tani Desa Ngadirejo Kromengan Kabupaten Malang

I. PENDAHULUAN. setengah dari penduduk Indonesia bekerja di sektor ini. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

Pengembangan Sistem Panen Hujan dan Aliran Permukaan untuk Mengurangi Risiko Kekeringan Mendukung Ketahanan Pangan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BERITA RESMI STATISTIK

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

STRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam

I. DESKRIPSI KEGIATAN

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempertahankan eksistensinya. Penggunaan lahan yang semakin meningkat

APLIKASI ALAT TANAM SEMI MEKANIS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PENANAMAN JAGUNG BAGI PETANI DI PASAMAN BARAT

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PERANCANGAN ALAT PENANAM BENIH JAGUNG MULTI FUNGSI BAGI MASYARAKAT SINGOROJO KENDAL Imam Syafa at *1, Renan Subantoro 2 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jln. Menoreh Tengah X/22 Sampangan, Semarang 50236 2 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Jln. Menoreh Tengah X/22 Sampangan, Semarang 50236 * Email: imamsyafaat@unwahas.ac.id Abstrak Jagung merupakan salah satu sumber pangan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Produktifitas panen jagung semakin meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun secara nasional mengalami peningkatan, hal ini kurang didukung dengan teknologi alat tanam. Masih banyak ditemui petani yang menggunakan peralatan tanam benih jagung konvensional. Salah satu diantaranya terdapat di daerah Singorojo, Kabupaten Kendal. Efektifitas penanaman benih masih perlu dikembangkan dengan bantuan alat tanam melalui penerapan teknologi tepat guna. Kegiatan ini bertujuan untuk merancang dan membuat alat tanam benih jagung yang sederhana, ergonomis, serta mudah pengoperasiannya. Kegiatan juga mencakup penyuluhan kepada anggota kelompok tani tentang bagaimana penggunaan alat tanam ini. Diharapkan dengan penggunaan alat hasil rancangan dan penyuluhan pertanian, akan dapat meningkatkan produksi jagung sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Kata kunci: penanam, jagung, multifungsi PENDAHULUAN Jagung merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok (sembako) yang dibutuhkan oleh masyarakat. Komoditas jagung mempunyai peran yang sangat strategis, baik dalam sistem ketahanan pangan maupun perannya sebagai penggerak roda ekonomi nasional dan menjadi penarik bagi pertumbuhan industri hulu dan pendorong pertumbuhan industri hilir yang berkontribusi cukup besar pada pertumbuhan ekonomi nasional. Menyikapi hal ini, pemerintah bermaksud untuk meningkatkan luas areal pertanaman jagung yang menggunakan benih unggul bermutu di sejumlah daerah yang potensial sebagai salah satu langkah peningkatan produksi jagung. Peningkatan produksi jagung dalam rangka memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri telah dilakukan dengan berbagai upaya antara lain melalui delapan cara, salah satu diantaranya adalah dengan peningkatan produktivitas melalui penerapan teknologi tepat guna. Upaya peningkatan produksi dan produktivitas ini dituangkan dalam Kegiatan Jagung Tahun 2017 (Sembiring, 2016). Singorojo adalah salah satu kecamatan di wilayah kabupaten Kendal. Ketinggian tanah di kecamatan ini berkisar antara 100-379 meter di atas permukaan laut. Di kecamatan Singorojo, sektor pertanian masih menjadi sektor yang paling mendominasi perekonomian di Kecamatan Singorojo. Hal ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang mengusahakan pertanian sebagai mata pencaharian pokok mereka. Hal ini bisa dilihat dari prosentase jumlah penduduk Kecamatan Singorojo yang mencapai 76% yang bergerak di sektor ini. Walaupun lahan sawah di Kecamatan Singorojo ini hanya sekitar 8,25% atau sekitar 984 Ha, namun 9.865 Ha atau 82,68% adalah lahan tegalan yang juga digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan pertanian yang meliputi pertanian padi palawija dan juga perkebunan serta kehutanan. Hanya 1.082 Hektar (9,1 %) digunakan sebagai lahan bukan pertanian (https://kendalkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/statistik-\daerah-kecamatan-singorojo-2016.pdf). Mayoritas petani di daerah ini bertanam palawija, utamanya jagung untuk menunjang kehidupannya. Hal ini dikarenakan situasi demografi Desa Singorojo yang kesulitan dalam memperoleh irigasi yang memadai. Karena dengan menanam jagung, kebutuhan air tidak sebanyak menanam padi sehingga jagung lebih mudah tumbuh. Terkait dengan penggunaan alat tanam benih, petani masih menggunakan alat tanam tugal sederhana. 40

Perancangan Alat Penanam Benih Imam Syafa at, dkk Berbagai desain alat penanam jagung (tugal) telah tersedia di pasaran. Tidak hanya itu, berbagai rancangan alat tugal juga telah dikembangkan. Iskandar (2012) menampilkan tentang berbagai alat penanam dengan sumber tenaga manusia serta alat penanam tipe dorong. Sedangkan Sugiana (2017) merancang matering device untuk penakar benih dan pupuk. Kesemua alat di atas kurang efektif untuk pengoperasiannya. Alat tidak bisa digunakan untuk berbagai ukuran benih. Dari berbagai studi literatur diatas salah satu upaya peningkatan produksi jagung yaitu dengan penerapan teknologi tepat guna dengan membuat alat yang dapat mempermudah masyarakat dalam proses produksi jagung, salah satunya dengan alat penanam jagung. Alat ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas jagung dengan mempercepat proses penanaman jagung. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan perancangan teknologi tepat guna multifungsi, yaitu alat penanam jagung yang efektif, ergonomis, mudah pengoperasiannya, serta konstruksi yang kuat. METODE Perancangan tugal multifungsi didesain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Perancangan menggunakan perangkat lunak menggambar mesin Autodesk Inventor. Dengan desain gambar 3D, dimensi dan bentuk dapat dengan mudah dibangun (Waguespack, 2011). Alat hasil perancangan disumbangkan kepada ketua kelompok tani setempat pada saat penyuluhan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan ini pengumpulan data ini diawali wawancara dengan ketua kelompok tani Ngudi Boga Bp. Ahmad Rodhi seputar kegiatan pertanian di desa Singorojo. Wawancara juga dilakukan dengan Kepala Desa Singorojo. Dari hasil wawancara tersebut, masyarakat setempat menggunakan varietas jagung P.27 sebagai benih menanam jagung. Masyarakat juga masih menggunakan alat tanam jagung (tugal) yang masih konvensional. Alat tanam ini berupa sebuah batang kayu yang ujungnya ditajamkan. Penajaman ini dimaksudkan untuk membuat cekungan tanah dengan cara penghentakkan tugal ke permukaan tanah. Benih jagung kemudian dimasukkan ke bekas cekungan tanah tadi dengan menggunakan tangan. Alat ini berpotensi petani lebih mudah lelah karena membungkukkan badan saat meletakkan benih. Dari pengumpulan data ini, ide untuk pembuatan alat yang pengoperasiannya sederhana, tidak mudah lelah (ergonomis), serta dapat dengan cepat menyebar benih muncul. Kegiatan lanjutan dari hasil wawancara ini adalah merancang tugal yang penggunaannya tidak mudah membuat lelah serta konstruksi yang kuat. Studi literatur tentang berbagai alat tanam benih dilakukan untuk mendapatkan alat yang optimal sesuai kebutuhan masyarakat petani. Konsep rancangan adalah alat mudah dioperasikan dengan menginjakkan tugal, tidak dengan tenaga tangan, serta penyebaran benih tidak perlu membungkukkan badan. Dengan bantuan software menggambar mesin Autodesk Inventor yang berlisensi, terciptalah rancangan seperti ditunjukkan dalam Gambar 1 dan Gambar 2 tentang bagian-bagian alat tanam benih jagung tersebut. Bagian-bagian utama dari alat ini adalah Pegangan tangan, tuas penurun benih, tempat benih, pijakan kaki, rol katup benih, pengatur kedalaman tugal, dan pengatur jarak tanam. Alat ini memiliki ukuran panjang 350 mm, lebar 165 mm, tinggi 925 mm, dan berat 3,2 kg. Bahan yang dipakai untuk pembuatan alat ini antara lain pipa baja diameter 32 mm, pipa baja kotak 40 mm, roller nilon diameter 45 mm untuk penurun benih, dan pelat baja tahan karat di ujung tugal. Penggunaan baja tahan karat (stainless steel) dimaksudkan agar ujung tugal ini tahan terhadap karat karena sering bersentuhan dengan permukaan tanah yang mengandung air. Untuk menyambung antara bagian-bagian yang satu dengan lainnya, digunakan las untuk bagian yang permanen. Sedangkan untuk sambungan yang tidak permanen digunakan mekanisme sambungan baut seperti pada tuas dan pengikat tempat benih. Sedangkan untuk melindungi serangan karat selama proses pemakaian, seluruh permukaan alat dicat. Seluruh kegiatan perancangan alat dilakukan di Lab. Perancangan Teknik Universitas Wahid Hasyim. Salah satu kelebihan alat ini adalah tidak hanya bisa digunakan untuk penenaman jagung, tetapi bisa untuk penanaman palawija yang lain seperti kedelai, kacang hijau, dll. Hal ini dikarenakan bagian roller nilon sudah didesain dengan berbagai macam ukuran diameter benih. Baik ukuran benih jagung, kedelai ataupun yang lainnya. Adapun spesifikasi ukuran roller adalah panjang 70 mm dan diameternya 45,8 mm. Sedangkan dimensi lubang benih untuk 1 lubang berukuran diameter 10.5 mm kedalaman 7 mm. 41

Gambar 1. Rancangan alat tanam benih jagung. PENGATUR JARAK TANAM (a) Gambar 2. Bagian-bagian alat tanam benih jagung, (a) tampak depan dan (b) tampak samping. (b) Untuk dimensi lubang benih berjumlah 2 lubang memiliki ukuran diameter 10.5 mm kedalaman 7 mm. Dengan spesifikasi ini, alat sangat fleksibel untuk berbagai ukuran diameter atau berbagai benih tanaman yang dikehendaki. Gambar 3 memperlihatkan rancangan roller nilon sebagai pengatur jumlah keluaran benih. 42

Perancangan Alat Penanam Benih Imam Syafa at, dkk Gambar 3. Roller nilon pengatur keluaran benih Kegiatan penyuluhan dilakukan setelah alat selesai dibuat. Penyuluhan ini dilakukan bertepatan dengan pertemuan rutin selapanan Kelompok Tani Ngudi Boga, yakni setiap Jumat Pahing pukul 14.00. Penyuluhan yang berlangsung tanggal 25 Agustus 2017 bertempat di rumah salah seorang warga ini dihadiri 90 anggota. Penyuluhan diisi dengan presentasi tentang alat hasil rancangan serta bagaimana cara pengoperasiannya. Warga sangat antusias dengan penyuluhan ini. Penyuluhan tentang penggunaan alat diperlihatkan dalam Gambar 4. Gambar 4. Penyuluhan penggunaan hasil rancangan alat tanam benih jagung Alat tanam benih jagung ini pengoperasiannya sangat mudah. Tempat benih yang berkapasitas 1,5 kg diisi benih terlebih dahulu. Selanjutnya dengan menyesuaikan kedalaman tugal dan jarak tanam yg dikehendaki, dengan menginjak bagian pijakan kaki (lihat Gambar 2) untuk memperdalam lubang benih, tuas penurun benih ditarik agar benih keluar. Keluaran benih ini dapat dikotrol dengan lubang nilon roller yang disesuaikan dengan diameter jagung. Alat ini dapat mengeluarkan 1 atau 2 butir benih jagung sesuai pengaturan. Perlu diketahui, alat ini juga dapat dipakai untuk menanam tanaman yang lain, seperti kedelai atau kacang hijau. Dengan penyetelan lubang yang sudah ada dalam nilon yang disesuaikan dengan diameter benih kedelai atau kacang hijau, alat dapat digunakan dengan baik. 43

Disinilah letak multifungsi alat ini. Selesai pemberian materi penyuluhan, alat diserahterimakan dari ketua tim pengusul kepada ketua kelompok tani. KESIMPULAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang perancangan alat penanam benih jagung telah selesai dilakukan. Hasil rancangan alat telah berfungsi dengan baik. Keunggulan alat ini adalah alat dapat digunakan untuk berbagai benih palawija berbasis ukuran benih. Alat ini juga dapat memproses peletakan benih dengan cepat. UCAPAN TERIMA KASIH Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didanai oleh Universitas Wahid Hasyim melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat tahun 2017. DAFTAR PUSTAKA https://kendalkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/statistik-daerah-kecamatan-singorojo-2016.pdf diakses 21 April 2017 Iskandar, M., 2012, Alat Dan Mesin Penanaman. https://www.slideshare.net/lielo23 /alat-dan-mesinpenanaman Sembiring, H., 2016, Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Jagung Tahun 2017, Jakarta: Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Sugiana, I Wayan. 2017. Rancang Bangun Alat Penanam dan Pemupuk Jagung (Zea Mays) Tipe Tugal Semi Mekanis yang Ergonomis. Bali: Universitas Udayana Waguespack, C. 2011. Mastering Autodesk Inventor 2012 and Autodesk Inventor LT 2012, Wiley 44